You are on page 1of 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Beranda Jurnal Online Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (POLTEKKES...

Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


DOI: https://doi.org/10.31983/jrmik.v3i1.5574
Volume 3 No 1 (Maret, 2020)

Identifikasi Prioritas Masalah Unit Rekam Medis di Puskesmas Nusukan

Identification of Priority Problems in the Medical Record Unit at the Nusukan


Health Center

Puguh Ika Listyorini1)


Novita Yuliani2)

Universitas Duta Bangsa Surakarta


1,2)

Sondakan, Laweyan, Surakarta.


Email: puguh_ika@udb.ac.id, yuliani_novita@yahoo.co.id

Abstract

Health services consist of two kinds, namely medical and non-medical services. One of the non-
medical services provided by the medical record unit. In providing medical record unit services do not
always run well, therefore it is necessary to identify the priority determination of the problem to find out
what problems must be solved first. The Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA) method is a
method of determining priority problems with scoring techniques. The purpose of this study was to
determine the priority of problems in the medical record unit of the Nusukan Health Center using the
MCUA Method. This research uses descriptive research design with 4 speakers. According to the results
of the identification of problems carried out by the Group Group Discussion (FGD) that there are 3
problems in the medical record unit of the Nusukan Public Health Center, namely the lack of resources
for medical records, medical record documents, and the availability of rooms for managing medical
records that are still limited. The priority problem with the MCUA method shows that the problem with
the highest value is the lack of medical record personnel. Before making additional workforce, it is
recommended to calculate the workforce needs in the medical record unit according to the workload of
the medical record officer so that the additional workforce is in accordance with the workload of the
officer.

Keywords: Priority Problems, Medical Record Unit, MCUA Method

Abstrak

Pelayanan kesehatan terdiri dari dua macam yaitu pelayanan medis dan non medis. Pelayanan non
medis salah satunya diberikan oleh unit rekam medis. Dalam memberikan pelayanan unit rekam medis
tidak selalu berjalan dengan baik, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi penentuan prioritas
masalah untuk mengetahui masalah apa saja yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Metode Multiple
Criteria Utility Assessment (MCUA) adalah salah satu metode penentuan prioritas masalah dengan
tekhnik scoring. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prioritas masalah di unit rekam medis
Puskesmas Nusukan menggunakan Metode MCUA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif dengan 4 orang narasumber. Menurut hasil identifikasi masalah yang dilakukan dengan
Forum Group Discussion (FGD) bahwa terdapat 3 masalah di unit rekam medis Puskesmas Nusukan,
yaitu kurangnya sumber daya tenaga rekam medis, missfile dokumen rekam medis, dan ketersediaan
ruagan untuk penggelolaan rekam medis yang masih terbatas. Prioritas masalah dengan metode MCUA
menunjukkan masalah dengan nilai paling tinggi adalah kurangnya sumber daya tenaga rekam medis.
Sebelum melakukan penambahan tenaga kerja, maka disarankan agar menghitung kebutuhan tenaga
kerja di unit rekam medis menurut beban kerja petugas rekam medis agar penambahan tenaga kerja
sesuai dengan beban kerja petugas.

Kata Kunci: Prioritas Masalah, Unit Rekam Medis, Metode MCUA

1. Pendahuluan Berhasilnya pembangunan


Copyright ©2020 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 24
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
DOI: https://doi.org/10.31983/jrmik.v3i1.5574
Volume 3 No 1 (Maret, 2020)

kesehatan tidak terlepas peran Puskesmas. rekam medis di Puskesmas saat mereka
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah bekerja.
Organisasi fungsional yang Menurut Studi pendahuluan
menyelenggarakan upaya kesehatan yang melalui wawancara kepada 2 petugas
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, rekam medis di Puskesmas Nusukan,
dapat diterima dan terjangkau oleh bahwa masalah yang ada di unit rekam
masyarakat, dengan peran serta aktif medis antara lain ketersediaan ruangan
masyarakat dan menggunakan hasil untuk penggelolaan rekam medis yang
pengembangan ilmu pengetahuan dan masih terbatas, terdapat missfile dokumen
teknologi tepat guna, dengan biaya yang rekam medis, dan sumber daya rekam
dapat dipikul oleh pemerintah dan medis yang masih terbatas. Dampak
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut adanya masalah-masalah tersebut yaitu
diselenggarakan dengan menitikberatkan pelayanan kepada pasien menjadi
kepada pelayanan untuk masyarakat luas terhambat. Berdasarkan studi pendahuluan
guna mencapai derajad kesehatan yang yang dilakukan maka perlu dilakukan
optimal, tanpa mengabaikan mutu penyusunan prioritas masalah, sehingga
pelayanan kepada perorangan. Banyak cara akan dapat diketahui masalah mana yang
dalam pelayanan yang sudah dilakukan harus diutamakan/diprioritaskan untuk
oleh Puskesmas. Salah satu pelayanan non diatasi.
medis yang mencerminkan mutu Ada beberapa metoda yang dapat
Puskesmas adalah pelayanan unit rekam digunakan untuk menentukan prioritas
medis. Unit rekam medis adalah salah satu masalah kesehatan yaitu (1) Metoda
unit di Puskesmas yang kegiatan utamanya Matematik (2) Metoda Delbeque (3) Metoda
adalah penyelenggaraan dan pengelolaan Delphi (4) Metoda estimasi beban kerugian
rekam medis. Pelayanan rekam medis akibat sakit (disease burden) dan 5. Multiple
antara lain pendaftaran pasien, assembling, Criteria Utility Assessment (MCUA)
filling, coding dan indexing, analising dan (Nabraadis, 2010). Dalam penelitian ini
reporting. metode yang digunakan untuk menentukan
Menurut Hatta (2008), prioritas masalah salah satunya adalah
penyelenggaraan rekam medis adalah metode MCUA, yaitu suatu metode yang
kegiatan pelayanan penunjang secara digunakan untuk membantu tim
professional yang berorientasi pada pemecahan masalah dalam mengambil
kebutuhan informasi kesehatan, keputusan dari beberapa alternatif yang ada
administrator, dan manajemen pada sarana dengan menggunakan teknik skoring
layanan kesehatan dan instansi lain yang (Bustami, 2011). Metode MCUA juga
berkepentingan berdasarkan pada ilmu digunakan oleh beberapa peneliti dalam
pengetahuan teknologi rekam medis. penentuan prioritas masalah kesehatan dan
Rekam medis adalah keterangan baik yang prioritas jenis intervensi pelayanan
tertulis maupun terekam tentang identitas, kesehatan (Symond, 2013), penentuan dan
anamnesis penentuan fisik, laboratorium, pemecahan masalah kesehatan (Forman
diagnosis, tindakan medik yang diberikan Novrindo Sidjabat, Arie Wuryanto, 2016),
pada pasien serta pengobatan, baik yang penentuan prioritas masalah di unit rekam
dirawat inap, rawat jalan maupun yang medis suatu rumah sakit(Febgriantie et al.
mendapatkan pelayanan gawat darurat 2017), serta penanganan keluhan terhadap
(Departemen Kesehatan RI, 2006). Unit keberhasilan program JKN di Puskesmas
rekam medis sebagai salah satu unit (Lenie Marlinae, Fauzie Rahman, Maman
penunjang untuk tercapainya mutu Saputra, 2016).
Puskesmas tidak selamanya berjalan Di Puskesmas Nusukan Kota
dengan sempurna, terkadang terdapat Surakarta belum pernah dilakukan
masalah yang dihadapi oleh petugas unit penentuan prioritas masalah kesehatan

Copyright ©2020 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 25
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
DOI: https://doi.org/10.31983/jrmik.v3i1.5574
Volume 3 No 1 (Maret, 2020)

dengan metode tertentu, sehingga data Kriteria masalah ditetapkan menurut


masalah kesehatan tidak pernah kegawatannya, besar masalahnya, dan tren
terdokumentasi dengan baik. Akibat dari atau kecenderungan masalah terjadi.
lemahnya pengarsipan juga mengakibatkan b. Melakukan Pembobotan Kriteria
keterlambatan pembuatan laporan yang Dalam penelitian ini pembobotan
harus diperlukan segera serta hasil yang kriteria masalah diberikan atas kesepakatan
akurat. Untuk memecahkan permasalahan- peserta FGD. Kisaran pembobotan yang
permasalahan, menentukan prioritas disepakati adalah 1-5, artinya bobot yang
pemecahan masalah digunakan suatu terendah adalah 1 dan yang tertinggi adalah
metode metode Multiple Criteria Utility 5. Berdasarkan kesepakatan, bobot untuk
Assessment (MCUA). Tujuan dari kriteria gawat adalah 5, bobot kriteria tren
penelitian ini adalah Penentuan prioritas adalah 3 dan bobot kriteria besar adalah 4.
masalah dengan metode MCUA, sehingga Adapun pembobotan kriteria masalah lebih
Unit Rekam Medis Puskesmas Nusukan jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Kota Surakarta dapat menentukan program Tabel 1. Pembobotan Kriteria Masalah
yang tepat untuk memecahkan masalah No Kriteria Masalah Bobot
yang ada.
1 Kegawatan 5
2. Metode
2 Besarnya masalah 4
Penelitian ini dilaksanakan di
Puskesmas Nusukan Kota Surakarta pada 3 Tren/kecenderungan 3
Bulan Juni tahun 2019. Desain penelitian ini
adalah deskriptif dengan 4 orang
narasumber yang dipilih berdasarkan c. Memberikan skor kriteria terhadap
pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan masing-masing masalah.
topik penelitian yang diangkat dengan Pemberian skor dilakukan oleh setiap
kriteria informan yang telah bekerja lebih anggota diskusi secara subjektif. Kisaran
dari 3 tahun. Variabel penelitian ini angka pemberian skor yaitu 1-10. Hasil
masalah-masalah yang terjadi di unit rekam pemberian skor dikumulatifkan kemudian
medis Puskesmas Nusukan. Data penelitian dibagi sehingga ditemukan nilai rata-rata.
Tabel 2. Pensekoran Masing-masing Masalah
dikumpulkan dengan melaksanakan Forum
No Masalah Gawat Besar Tren
Group Discussion (FGD) sebanyak 3 kali.
Data yang terkumpul dianalisis dengan 1 Kurangnya 8,6 8,7 6,3
analisis isi dan analisis deskriptif. sumber daya
tenaga rekam
3. Hasil dan Pembahasan medis
2 Missfile 6,9 3 2,6
Masalah yang ada di Unit Rekam dokumen
Medis Puskesmas Nusukan dan yang dapat rekam medis
diidentifikasi antara lain yaitu 1) kurangnya 3 Ketersediaan 5,4 5,2 5,6
sumber daya tenaga rekam medis, 2) ruagan untuk
missfile dokumen rekam medis, dan 3) penggelolaan
ketersediaan ruagan untuk penggelolaan rekam medis
rekam medis yang masih terbatas. Dalam yang masih
analisis prioritas masalah, metode Multiple terbatas
Criteria Utility Assessment (MCUA) memiliki Sumber: Data Primer, 2019
beberapa langkah, yaitu:
a. Menetapkan Kriteria Tabel 2 menunjukkan adanya
perbedaan skor dari tiga masalah
berdasarkan masing-masing kriteria. Jika

Copyright ©2020 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 26
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
DOI: https://doi.org/10.31983/jrmik.v3i1.5574
Volume 3 No 1 (Maret, 2020)

dilihat dari skor kegawatannya, besar Masing-masing masalah yang dikalikan


masalahnya, dan trendnya masalah yang dengan bobot untuk tiap-tiap kriteria
memiliki skor tinggi di ketiga kriteria kemudian dijumlahkan dengan hasil
tersebut adalah kurangnya sumber daya perkalian tersebut. Masalah dengan jumlah
tenaga rekam medis. perkalian tertinggi dipilih menjadi prioritas
d. Mengalikan nilai skor dengan bobot masalah yang akan dipecahkan

Tabel 3. Prioritas Masalah


Masalah Unit Rekam Medis
Ketersediaan
Bobot (1-5)

Kurangnya
Ruangan
Kriteria

sumber daya Missfile dokumen


penggelolaan
tenaga rekam rekam medis
rekam medis yang
medis
terbatas
S (1-10) SxB S SxB S SxB
Gawat 5 8,6 43 6,9 34,5 5,4 27
Tren 3 6,3 18,9 2,6 7,8 5,6 16,8
Besar 4 8,7 34,8 3 12 5,2 20
Total 96,7 54,3 64,6
Urutan Prioritas 1 3 2

Berdasarkan langkah-langkah keberhasilan Puskesmas karena Perekam


penentuan prioritas masalah dengan Medis dan Informasi Kesehatan sangat
metode MCUA tersebut di atas, maka dapat berperan penting dalam menunjang mutu
disimpulkan bahwa urutan prioritas pelayanan kesehatan di Puskesmas.
masalah yang ada di unit rekam medis b. Ketersediaan ruangan untuk
Puskesmas Nusukan adalah: penggelolaan rekam medis yang masih
a. Terjadi missfile di Puskesmas Nusukan terbatas.
dikarenakan petugas filling salah Masalah ketersediaan ruangan untuk
memasukkan dokumen rekam medis penggelolaan rekam medis yang terbatas
pasien ke dalam familly folder. menjadi prioritas kedua. Unit rekam medis
Alasan lain dikarenakan dokumen Puskesmas Nusukan terdiri dari bagian
rekam medis tertinggal di poli. Selama ini pendaftaran, assembling, coding, indexing,
permasalahan miss Kurangnya sumber analising dan reporting, dan filling. Ruang
daya tenaga rekam medis. penggelolaan rekam medis di Puskesmas
Masalah kurangnya sumber daya Nusukan masih menjadi satu. Hal ini akan
tenaga rekam medis ini menjadi prioritas menjadi masalah ketika petugas
utama. Menurut hasil FGD, alasan kenapa mengerjakan rekapitulasi laporan harian di
sumber daya tenaga rekam medis sangat tempat pendaftaran pasien yang sekaligus
diperlukan karena sekarang ini tenaga adalah unit rekam medis dan pada saat itu
rekam medis yang ada di Puskesmas juga ada pasien datang berobat, maka
Nusukan banyak yang bukan dari perekam petugas akan berhenti dalam mengerjakan
medis. Menurut pernyataan narasumber laporan dan mendahulukan petugas lain
bahwa beban kerja yang harus dipikul oleh untuk melakukan pendaftaran pasien.
tenaga kerja rekam medis masih tinggi. Selain pelayanan kepada pasien akan
Pihak puskesmas sadar bahwa ketersediaan terganggu, hal ini dapat mengakibatkan
tenaga rekam medis dengan jumlah yang pelaporan terlambat, dikarenakan tempat
cukup dan kualitas yang tinggi serta penggelolaan rekam medis yang kurang
profesional sesuai dengan fungsi dan memadai dan masih menjadi satu.
tugasnya adalah salah satu indikator c. Missfile dokumen rekam medis.

Copyright ©2020 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 27
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
DOI: https://doi.org/10.31983/jrmik.v3i1.5574
Volume 3 No 1 (Maret, 2020)

Masalah missfile dokumen rekam medis Bustami, 2011. Penjaminan mutu pelayanan
menjadi prioritas ketiga. Kejadian missfile kesehatan & akseptabilitasnya,
dokomen tidak setiap hari ada. Menurut Jakarta: Erlangga.
narasumber, rata-rata kejadian missfile Depkes RI. 2006. Pedoman
perbulan adalah sebanyak 5 kali. Salah satu Penyelenggaraan Dan Prosedur
alasan file ini diatasi dengan cara Rekam Medis. Rumah Sakit di
menelusur keberadaan dokumen dan Indonesia. Jakarta: Depkes RI
apabila tidak ditemukan pasien diberikan Febgriantie, l. Et al., 2017. Prioritas Masalah
formulir yang baru dengan nomor familly Di Unit Rekam Medis Rumah Sakit
folder yang lama. Griya Waluya Ponorogo Dengan
Menggunakan Metode MCUA
4. Simpulan dan Saran (Multiple Criteria Utility Assesment).
Simpulan Global health science, 2(2), pp.165–
Masalah yang ada di Unit Rekam 172. Available at:
Medis Puskesmas Nusukan dan yang dapat http://jurnal.csdforum.com/index.ph
diidentifikasi antara lain yaitu 1) kurangnya p/ghs.
sumber daya tenaga rekam medis, 2) Forman Novrindo Sidjabat, Arie Wuryanto,
missfile dokumen rekam medis, dan 3) S.H., 2016. Diagnosa Komunitas:
ketersediaan ruagan untuk penggelolaan Penentuan Dan Pemecahan Masalah
rekam medis yang masih terbatas. Dalam Kesehatan Masyarakat Kelurahan
analisis prioritas masalah, metode Multiple Kuningan, Semarang Utara. In
Criteria Utility Assessment (MCUA) masalah Prosiding Kongres Nasional Ikatan
kurangnya sumber daya tenaga rekam Ahli Kesehatan Masyarakat ke-13. P.
medis sebagai prioritas utama. 549.
Saran Hatta, g. 2008. Pedoman Manajemen
Masalah kurangnya sumber daya Informasi Kesehatan di Sarana
tenaga rekam medis menjadi prioritas Pelayanan. Kesehatan. Jakarta: UI
utama, maka disarankan agar menghitung Press.
kebutuhan tenaga kerja di unit rekam medis Lenie Marlinae, Fauzie Rahman, Maman
menurut beban kerja petugas rekam medis. Saputra, V.Y.A., 2016. Analisis Unit
Dengan demikian dapat diketahui jumlah Penanganan Keluhan Terhadap
yang tepat apabila ada penambahan tenaga Keberhasilan Program JKN di
kerja. Puskesmas Banjarbaru Tahun 2015.
Jurnal kebijakan kesehatan indonesia,
5. Ucapan Terima Kasih 05(01), pp.23–32.
Nabraadis, A., 2010. Strategic Management
Terima kasih kami ucapkan kepada Process. Available at:
Universitas Duta Bangsa Surakarta yang http://bookboon.com/en/strategy-
telah memberikan dana hibah internal dan and-management-ebooks-zip.
Puskesmas Nusukan Kota Surakarta yang Symond, D., 2013. Penentuan Prioritas
memberikan ijin untuk dilaksanakan Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis
Penelitian. Intervensi Kegiatan Dalam Pelayanan
Kesehatan Di Suatu Wilayah. Jumal
6. Daftar Pustaka kesehatan masyarakat,, 7(2), pp.94–
100.

Copyright ©2020 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614 28

You might also like