You are on page 1of 16

PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

l l l l l l

l MASYARAKAT SETEMPAT MENURUT PERSPEKTIF ISLAM l l l l

(Studi Kasus Pedagang Sayur Pasar Amuntai)

Melly Adela1, Akhmad Hulaify2, Zakiyah3


1
Program Studi Ekonomi Syariah, 60202, Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan
l l l l l l l

Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, 18510174


2
Program Studi Ekonomi Syariah, 60202, Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan
l l l l l l l

Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, 1118118202


3
Program Studi Ekonomi Syariah, 60202, Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan
l l l l l l l

Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, 1124028306


E-mail: mellyadela123@gmail.com/ No.Hp: 081255707501
ABSTRACT
Melly Adela , 2022, The Role of Traditional Markets in Improving the Economy of Local
Communities According to an Islamic Perspective (Case Study of Amuntai
Market Vegetable Traders). Skripsi, Bachelor Program, Islamic Economics
Education Study Program, Islamic University of Kalimantan MAB
Banjarmasin. Supervisor I: Akhma Hulaify, S.HI., MSI. Supervisor II:
Zakiyah, SS., MSI

The traditional market is a gathering place for buying and selling transactions as a center
for people’s socio-economic activities by using patterns of economic relations that make
social interaction possible. Traditional markets play a very important role in improving the
economy of the local community. The formulation of the problem from this research is about
the economic condition of the Amuntai traditional market vegetable traders and the role of
traditional markets in improving the local community’s economy according to an Islamic
perspective, especially among Amuntai market vegetable traders. The purpose of this study
is to find out the economic condition of the Amuntai traditional market vegetable traders and
to find out the role of the Amuntai traditional market in improving the local community’s
economy according to an Islamic perspective. This research method uses qualitative
methods. The population in this study are vegetable traders at Amuntai market, totaling 29
people, UPT Pasar Amuntai staff and buyers. Using a purposive sampling method, the
research instruments are observation, interviews, and documentation. The results of this
study stated that the economic condition of the traditional market vegetable traders in
Amuntai was able to meet household needs and others, although only with small profits, and
the role of traditional markets in improving the economy of the local community, according
to an Islamic perspective, was sufficient because traditional markets in Amuntai for price
fi ing are also influenced by supply and demand, the goods being traded are clear.
l

Keyword: Islamic Economics, Traditional Market, Vegetable Traders

ABSTRAK
Melly Adela , 2022, Peran Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
l l l l l l l

Setempat Menurut Perspektif Islam (Studi Kasus Pedagang Sayur Pasar


l l l l l l

Amuntai). Skripsi, Program Sarjana, Program Studi Pendidikan Ekonomi


l l l l l l
Syariah, Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin. Pembimbing I:
l l l l l

Akhmad Hulaify, SHI., MSI. Pembimbing II: Zakiyah, SS., MSI


l l l

Pasar tradisional ialah wadah berkumpul untuk melakukan transaksi jual beli sebagai pusat l l l l l l l l l

kegiatan sosial ekonomi kerakyatan dengan menggunakan pola hubungan ekonomi yang
l l l l l l l l l l l

menjadikan adanya terjalin interaksi sosial. Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat l l

setempat pasar tradisional sangat berperan. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu
tentang bagaimana kondisi ekonomi pedagang sayur pasar tradisional Amuntai, serta
bagaimana peran pasar tradisional dalam meningkatkan ekonomi masyarakat setempat
l l l l l l l l

menurut perspektif Islam terkhususnya pada pedagang sayur pasar Amuntai. Tujuan
l l l l

Penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kondisi ekonomi pedagang sayur pasar
l l l l l l l l l l l l l l l l

tradisional Amuntai serta untuk mengetahui bagaimana peran pasar tradisional Amuntai
l l l l l l l l l l l l

dalam meningkatkan ekonomi masyarakat setempat menurut perspektif Islam. Metode


l l l l l l l l l l l

penelitian ini menggunakan metode kualitatif, populasi dalam penelitian ini adalah
l l l l l l l l l l l

pedagang sayur di pasar Amuntai yang berjumlah 29 orang, Staf UPT Pasar Amuntai dan
l

pembeli, menggunakan sampel yaitu 5 orang dengan metode purposive sampling. Instrumen
penelitian yaitu observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini
l l l l l l l l l

menyatakan bahwa kondisi ekonomi pedagang sayur pasar tradisional Amuntai sudah bisa
l l

mencukupi kebutuhan rumah tangga dan lain-lain walaupun hanya dengan keuntungan yang
didapat tidak seberapa dan peran pasar tradisional dalam meningkatkan ekonomi masyarakat l l l l l

setempat menurut perspektif Islam sudah cukup berperan karena pada pasar tradisional
l l l

Amuntai untuk penetapan harga juga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, barang
yang diperjualbelikan jelas keadaannya.
Kata Kunci: Ekonomi Islam, Pasar Tradisional, Pedagang Sayur

PENDAHULUAN
l Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia merupakan l l l l l l l l

l upaya dalam mencapai suatu tujuan diantaranya, terciptanya kesejahteraan rakyat


l l l l l l l

l sesuai dengan Undang-Undang dan Pancasila. Bagian integral dari pembangunan


l l l l l l l l l l

nasional diantaranya pembangunan daerah. Pasar merupakan tempat orang-orang l l

mencukupi kebutuhannya, baik sebagai pembeli maupun penjual. Selain itu pasar l

l juga sebagai penunjang peningkatan anggaran pendapatan daerah. Yang menjadikan


l l l l l l l l

pasar sangat dibutuhkan di lingkungan masyarakat baik itu pasar modern maupun l l l l l l l l l l

l pasar tradisional.
l l

l Pasar Tradisional merupakan wadah berkumpul untuk berjual-beli sebagai pusat


l l l l l l l l l l l l l

l kegiatan sosial ekonomi kerakyatan, dengan menggunakan pola hubungan ekonomi


l l l l l l l

yang menjadikan adanya terjalin interaksi sosial antara penjual-pembeli, pedagang-


l l l l l l

pedagang serta pedagang-pemasok yang merupakan warisan sosial representasi l l l l l l


l kebutuhan bersosialisasi antar individu yang dilakukan secara fisik dengan jarak
l l l l l l l l l l

l yang saling berdekatan serta situasi yang tidak jauh dari pemukiman warga. Secara
l l l

besar titik keberadaannya pada tempat strategis, yang mudah dicapai oleh segala l l l l l l

pihak, serta mampu membangun kedekatan.1

Salah satu pasar tradisional di Indonesia yaitu pada Kabupaten Hulu Sungai
Utara di Kota Amuntai terdapat pasar Amuntai yang mana pasar tersebut merupakan
pasar tradisional yang sangat ramai dikunjungi oleh pembeli. Tidak hanya sayur-
mayur, lauk-pauk, tetapi ada pula pedagang sembako, baju, elektronik, aneka jajanan
dan lain-lain. Pasar Amuntai beroperasi setiap harinya mulai pukul 09.00 wita
l sampai pukul 16.00 wita, di pasar ini kita dapat menemukan berbagai macam jenis
l l l l l l l l l l l l l l

l kebutuhan rumah tangga dan lainnya. Pasar Amuntai tidak hanya didatangi oleh
l l l l l l

masyarakat setempat saja, akan tetapi masyarakat luar daerah pun datang dalam
mencari kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan lainnya. Pasar Amuntai memiliki
harga jual yang relatif cukup rendah dibandingkan pasar lain, Hal itu dikarenakan
pasar Amuntai banyak distributor, supplier, dan agen-agen.

lBerdagang di pasar Amuntai merupakan sebuah usaha dalam meningkatkan


l l l l l l l l l

l perekonomian masyarakat seperti menjual kebutuhan sehari-hari, bahan-bahan


l l l l l l l

l makanan berupa lauk-pauk, sayur-sayuran, dan lain-lain. Dengan adanya usaha


l l l l l l l

tersebut diharapkan untuk dapat meningkatkan kondisi ekonomi yang lebih baik pada
masyarakat. Pasar
l l tradisional l lebih besar
l l memberikan l peluang terhadap
penciptaannya lapangan kerja bagi masyarakat, sebab pasar tradisional sudah
l l l l l l l l l

menjadi bagian yang melekat dari kehidupan masyarakat, terkhususnya pada


l l l l l l l l

l masyarakat yang keadaan ekonominya menengah ke bawah, sebagian orang bahkan


l l l l l l l l l

l menggantungkan pekerjaan sehari-hari dari pasar tradisional dengan berjualan ala l l l l l l l l

kadarnya. l

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut


l l l l l l l l

dan mengambil judul: “Peran Pasar Tradisional dalam meningkat nya ekonomi l l l l l

1
Istijabatul Aliyah, Pasar Tradisional: Kebertahanan Pasar Dalam Konstelasi Kota, 1st ed.
l l l l l l l

(Yayasan Kita Menulis, 2020). l l l


masyarakat setempat menurut perspektif Islam (Studi kasus pedagang sayur pasar l l l

Amuntai).

METODE PENELITIAN l l

Tempat dan Waktu Penelitian l l l

Tempat penelitian di pasar tradisional Amuntai yang beralamat di Jl. Pasar Amuntai,
l l

Antasari, Amuntai Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Penelitian
l l l l l l l l l

ini dilaksanakan terhitung dari bulan Februari hingga Juli 2022. l

Metode Penelitian l l

Jenis penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif,
l l l l l l l l l

yang mana penelitian ini adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
l l l l l l l l l

l berdasarkan pada metode menyelidiki suatu fenomena sosial serta masalah pada
l l l l l l l l l l l l

l manusia. Landasan teori yang digunakan sebagai pemandu agar fokus penelitian l l l l l l l l l

l sesuai dengan situasi lapangan. Sifat penelitian pada kualitatif yaitu deskriptif.
l l l l

Deskriptif merupakan suatu bentuk metode penelitian yang mengikuti proses


pengumpulan data, penulisan, penjelasan atas data dan dilakukan analisis. l l l l l l l l l l l

Populasi dan Sampel

Pada dasarnya, Populasi merupakan wilayah Generalisasi yang terdiri dari l l l l l l l l l

objek/subjek yang memiliki kualitas serta karakteristik yang telah ditetapkan oleh
l l l l l l l l l l l l l l l

l peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun kriteria dan
l l l l l l l

jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu pedagang sayur 29 orang, pembeli yang
l

berada di pasar serta pengelola pasar Amuntai.

Sejalan dengan populasi tersebut, penentuan sampel dalam penelitian ini l l l l l l

akan menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik Purposive Sampling ini


l l l l l l l

yaitu memilih sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini l l l l l l l l l

misalnya informan tersebut dianggap paling mengetahui informasi tentang apa yang
l l l l

ingin kita ketahui sehingga akan memudahkan kita menjelajahi objek/situasi sosial
yang diteliti. Objek dalam penelitian ini yaitu pada pasar Amuntai peneliti membatasi
5 responden diantaranya 2 pedagang sayur, 2 pembeli dan 1 pengelola pasar.
Responden kunci dalam penelitian ini yaitu pedagang sayur dan pembeli pasar
Amuntai.

Teknik Pengumpulan Data


l l

Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek yang akan diteliti secara l l l l l l l l l l

l langsung, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana kondisi pada


Pasar Amuntai berdasarkan pengetahuan serta gagasan yang telah diketahui
sebelumnya2.

l Wawancara merupakan pertemuan antara 2 orang atau lebih untuk bertukar


l l l l l l l l l

l informasi serta ide melalui tanya jawab. Wawancara digunakan sebagai teknik
l l l l l l l l l

l pengumpulan data un tuk mendapatkan informasi yang akan diteliti. Jenis


l l l l l l l l

l wawancara yang akan digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur, tidak


l l l l l

menggunakan pedoman wawancara. Wawancara tidak terstruktur ini merupakan l l l l l

l wawancara yang bebas di mana seorang peneliti dalam melakukan wawancara


l l l l l l l l

peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis. Dalam


l l l l l l l

melakukan wawancara peneliti harus membawa instrumen yang berupa alat bantu
seperti handphone sebagai alat perekam, gambar, brosur dan lainnya 3. Informan
wawancara dalam penelitian ini:, Pedagang sayur pasar Amuntai, Pembeli, dan
Pengelola pasar Amuntai.

Dokumentasi merupakan suatu catatan peristiwa yang sudah berlalu berupa l l l

l tulisan, gambar, maupun karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian


l l l l l l

l akan semakin kuat apabila didukung oleh foto atau karya tulis akademik. Dalam
l l l l l l l l

melakukan sebuah dokumentasi diperlukannya sebuah instrumen berupa kamera.4

Analisis Data

2
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, hlm. 226.
3
Ibid, hlm. 233.
4
Ibid, hlm. 236
Menuru t Bogdan, Analisis data merupakan sebuah proses mencari dan
l l l l l l l l l

menyusun secara sistematis. Data yang diperoleh yaitu dari hasil wawancara,
l l l l l l l l l l l l

catatan lapangan, serta bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan
l l l l l l l l l l l l

l hasilnya dapat di informasikan pada orang lain5. Pada denelitian ini, analisis data
l l l

dilakukan dengan tahapan berikut:

a) Pengumpulan Data, baik itu melalui hasil observasi dilapangan maupun l l

dari survei pustaka.


b) Reduksi Data, yaitu proses pemilihan, atau pemusatan perhatian pada l l l l l l l l

penyederhanaan dari catatan- catatan yang diperoleh dari pengumpulan l l l l l l l

l data.6
c) Penyajian data, kegiatan mengumpulkan informasi dalam bentuk teks l l l l l l

l naratif maupun grafik yang bertujuan mempertajam pemahaman l l l l l l

penelitian terhadap informasi yang dipilih yang kemudian dilakukannya l l l l l l

penjelasan atau uraian.7


d) Penarikan kesimpulan, ini adalah tahapan akhir dalam penelitian. l l

Penarikan penelitian dilakukan l l secara cermat dengan l l l l melakukan


verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan- catatan informasi yang l l l l l l l

didapat.
Data dan Sumber

Data Primer merupakan data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset
l l l l l l l l

l untuk menjawab risetnya secara khusus, d ata ini tidak tersedia karena sebelumnya
l l l l l l l l

belum ada riset sejenis, jadi perlu adanya riset sendiri untuk mendapatkan data yang
l l l l l

diinginkan sesuai masalah yang diambil. Dimana data primer yaitu data yang didapat
oleh peneliti dari para pedagang sayur pasar Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara
melalui hasil wawancara.

Data Sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan pihak lain buka
l l l l l l l l l l

l periset itu sendiri, yang artinya periset adalah tangan kedua yang sekedar mencatat
l l l l l l l l l l l l

5
Ibid, hlm. 244.
6
Albi Anggito a nd Johan Setiawan, Meto dologi Penelitian K ualitatif, 1st ed. (Jawa Barat: l l l l l l

CV Jejak, 2018)
7
Ibid, hlm. 120.
serta mengakses
l l ataupun meminta data tersebut ke pihak lain yang telah
l l l l l l l l

l mengumpulkannya di lapangan. Sumber yang didapat yaitu dari referensi buku-buku


l l l l

ataupun jurnal yang berhubungan dengan penelitian.8

HASIL DAN PEMBAHASAN l l

Peran Pasar Tradisional Amuntai di Kab. Hulu Sungai Utara


l l

Pasar tradisional Amuntai atau bisa disebut juga dengan pasar induk Amuntai
dikelola oleh pemerintah daerah Hulu Sungai Utara melalui UPT Pasar Amuntai,
selain itu Dinas Perdagangan dan BPOM HSU juga bekerjasama dalam
pengembangan ataupun pengawasan pasar Tradisional Amuntai. Pasar ini tergolong
dalam pasar tradisional yang sudah sangat maju sehingga disebut dengan pasar induk
Amuntai. Pasar Tradisional Amuntai sangat berperan dalam meningkatkan ekonomi
pasar masyarakat terkhususnya masyarakat Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara. Selain
itu juga pasar berfungsi sebagai sarana distribusi, penetapan nilai serta sarana
promosi.

Hal yang mempengaruhi pasar tradisional Amuntai menjadi sasaran


pengunjung diantaranya :

a. Harga produk yang diperjual belikan lebih murah


l l l l l l

Pasar ini peminatnya sudah cukup besar terutama pada akhir pekan. Pasa r
l l l l l l

Amuntai tergolong pasar dengan harga yang lebih murah dari pasar pada umumnya l l l l l l l l l

hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :


l l l l l l

1) Tidak adanya intervensi harga dari pihak manapun ke cuali jika terjadi
l l l l l l l l l

l kekacauan harga. l

2) Biaya produksi yang murah


l l l

3) Biaya retribusi yang rendah l l l

8
Istijanto, ”Riset Sumber Daya Manusia", 1st ed. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Anggota IKAPI, 2005).
Harga salah satu pertimbangan bagi setiap pembeli dalam memutuskan
untuk berbelanja. Hal ini menarik masyarakat luar daerah maupun masyarakat
setempat untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan dagangnya.

b. Jenis Usaha Yang dikembangkan Pasar Tradisional Amuntai

Unit usaha yang dikembangkan pada pasar ini adalah jual beli, transaksi
dimana orang-orang saling bertemu antara dua belah pihak saling tukar menukar baik
barang dengan barang, maupun barang dengan uang. Keberadaan pasar tradisional
Amuntai mendapat perhatian yang sangat positif bagi masyarakat, baik masyarakat
daerah Amuntai maupun daerah luar seperti kabupaten tetangga. Hal ini terbukti
dengan meningkatnya jumlah pengunjung setiap minggunya serta omset yang telah
didapat. Pasar tradisional Amuntai yang sering disebut dengan pasar induk dikelola
oleh pemerintah daerah setempat yang dulu nya tidak ada bangunan permanen
sekarang sudah ada yang membuat kemajuan pada pasar tersebut sehingga
menambah lapangan usaha bagi masyarakat daerah setempat untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga.

c. Produk yang dijual lebih bervariasi


Banyaknya produk yang didagangkan juga menjadi daya tarik pengunjung untuk
berbelanja, karena pada dasarnya ibu-ibu rumah tangga ataupun bapak-bapak
biasanya tidak ingin repot kesana kemari mencari tempat orang menjual produk yang
mereka cari. Pasar tradisional Amuntai ini menjadi solusi karena produk yang dijual
pada pasar ini sudah terbilang lengkap

d. Waktu dan lokasi yang strategis


l l l l

Pasar Tradisional Amuntai atau pasar induk yang berada di Antasari, Amuntai
l l

Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Lokasi ini berada di pusat
l l l l

kota Amuntai yang sangat berdekatan dengan taman kota Amuntai, dan siring kota
Amuntai yang merupakan tempat wisata yang sering dikunjungi oleh pengunjung
l l l l l l l l

luar daerah setiap akhir pekan, sehingga akan memungkinkan peningkatan jumlah
l

pengunjung pasar Amuntai untuk berbelanja di pasar tersebut. Pukul 09.00 pagi
hingga menjelang sore pasar ini sangat ramai oleh pengunjung yang berdatangan
untuk berbelanja yang mengakibatkan lahan parkir menjadi penuh.

Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui Pasar


Tradisional Amuntai

Peran pemerintah disini yaitu mengawasi kegiatan pedagang atau perusahaan.


Pemerintah setempat ikut campur dalam penetapan harga di pasar tradisional
Amuntai hanya saat terjadinya kekacauan harga. Dinas perdagangan memantau
terhadap harga setiap harinya. Jika terjadinya harga yang tidak sesuai maka dinas
perdagangan akan menganalisa hal tersebut selain itu pula UPT pasar juga bergerak
dalam menganalisa perkembangan pasar. Perhatian pemerintah daerah inilah yang l

akan membantu kelancaran transaksi, sebab jika kenyamanan pembeli terganggu


l l l l l l l l

maka akan sangat berdampak pada pemasukan pedagang. Perhatian pemerintah


l l l l l l

l daerah melalui dinas perdagangan akan membantu suatu kelancaran transaksi jual
l l l l l l

beli, karena jika kenyamanan pembeli terganggu akan berdampak pada pendapatan
l l l l l l l

l para pedagang dan juga mempengaruhi ekonomi daerah setempat karena perputaran
l l

ekonomi yang tidak stabil.


Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pasar Tradisional Amuntai
Dalam hasil penelitian yang telah diteliti bahwa pendapatan yang didapat per
harinya sudah cukup dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, walaupun
keuntungan yang didapat itu bisa tidak tetap. Pendapatan ini juga dipengaruhi oleh
musim jika musim sayur sedang terhambat maka sayur mayur harga nya akan naik
sehingga memungkinkan keuntungan yang didapat juga menipis begitu pula
sebaliknya. Terdapat beberapa indicator peningkatan ekonomi, diantaranya:

- Pedagang sayur dalam memenuhi kebutuhan hidup perharinya sudah terbilang


cukup
- Adanya penambahan pendapatan kebutuhan perharinya
- Masyarakat setempat juga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan
adanya pasar ini.
Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Perilaku Ekonomi Para Pedagang Sayur
l l l l l l l l l l

Pasar Tradisional Amuntai


l l l
Islam memiliki perhatian khusus terhadap pasar, karena selain sebagai
l l l l l l l l

sarana dakwah, pasar adalah sebuah instrumen untuk membangun sebuah ekonomi
l l l l l l l l l l l

l rakyat. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Islam juga
l l l l l l l

mengajarkan untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip islam, hal ini bertujuan agar
l l l l l l l l l l l l

terciptanya pasar yang adil.9 Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
l l l l

a. Kehalalan Produk
Barang yang diperdagangkan Merupakan instrumen yang sangat penting
dalam aktivitas jual beli, hal ini karena barang yang diperdagangkan berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terutama sayur mayur, dari hasil
penelitian yang diteliti, peneliti dapat menyimpulkan bahwa sayur mayur yang
dijual oleh pedagang di pasar tersebut adalah barang yang secara hukum islam
diperbolehkan atau dihalalkan. Selain dilihat dari aspek zatnya, dalam ajaran
islam juga untuk memperhatikan cara mendapatkannya. Jika sayur yang didapat
dengan cara yang terlarang misal dengan cara mencuri maka sayur yang halal
akan menjadi haram hukumnya apabila dikonsumsi.
b. Menghindari Riba dan Gharar

Dalam Islam selain memperhatikan kehalalan barang yang dijual, tetapi kita
juga harus memahami tentang riba dan gharar dalam jual beli. Para pedagang
sayur pasar tradisional Amuntai dalam hasil penelitian yang didapat mereka
menerapkan prinsip bebas dari riba dalam setiap transaksi yang dilakukan. Salah
satunya yang mereka lakukan adalah meminta keuntungan dengan tidak
memberatkan pembeli, jika ada penawaran harga oleh pembeli maka adanya
timbul kesepakatan harga antara dua belah pihak yang menjadikan harga yang
awalnya 1 ikat sayur Rp. 2.000,- menjadi 2 ikat sayur seharga Rp. 3.500,-.
Adapun unsur-unsur gharar dapat terjadi pada 4 hal: l l l l

1) Kualitas, artinya gharar yang terjadi dalam penjualan yang belum tahu l l l l l l l l l l

l atau belum jelas hasilnya.


l l l

2) Harga, yaitu gharar yang terjadi pada harga suatu barang yang dijual.
l l l l l l l l l l l l l

9
Muhammad Amin Suma, M enggali A kar Me ngurai S erat E konomi D an Ke uangan Isla m,
l l l l l l l l l l

Cet. 1 (Ciputat, Tangerang: Kholam Pub, 2008), hlm. 306.


3) Waktu penyerahan, yaitu gharar yang terjadi ketika si pedagang menjual
l l l l l l l l l l

barang yang belum tahu keberadaannya atau barang yang masih dalam
l l l l l l l l l l l l

pencarian kepada si pembeli. Hal ini yang mengakibatkan terjadinya


l l

gharar.

Implementasi perdagangan di pasar tradisional Amuntai terkhususnya


pedagang sayur dalam upaya menghindari terjadinya gharar yaitu dengan selalu
menerapkan prinsip yang halal atau prinsip syariah dalam berdagang, salah
satunya menjual barang yang ada didepan mata sehingga tidak adanya
penyesalan pada pelanggan.

c. Etika Berbisnis Pedagang


l l

1) Jujur, kejujuran itu merupakan prinsip yang sangat ditekankan dalam Islam.
l l l l l l l l l l

Apalagi dalam dunia perdagangan, adanya kejujuran dalam perdagangan akan l l l l l l l l

l meningkatkan l kepercayaan
l l pelanggan l yang berdampak l baik l pada l

penghasilan yang didapat. Kejujuran merupakan prinsip yang dijaga oleh para
l l l l l l l l l l

l pedagang sayur pasar tradisional Amuntai. Misal jujur dalam hal tidak
l

menjual barang yang telah rusak, jika ada kerusakan maka akan diganti dengan
sayur yang lebih segar.
2) Persaingan, antar pedagang sayur bersaing dengan sehat, mereka saling
bekerjasama. Misal dalam menitipkan barang dagangan pada pedagang di
sampingnya, selain itu juga mereka saling membantu antara sesama pedagang
sayur agar terjalinnya persaingan yang sehat l l l

PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan serangkaian pembahasan dan hasil analisis, maka penulis
l l l l l l l l l l

l menarik kesimpulan:
l

1. Kondisi ekonomi pedagang sayur pasar tradisional Amuntai sudah bisa


mencukupi kebutuhan rumah tangga dan lain-lain walaupun hanya dengan
keuntungan yang didapat tidak seberapa. Ekonomi mereka sangat dipengaruhi
oleh keadaan jika pasar ramai pengunjung serta harga sayur mayur murah
mereka bisa mendapatkan keuntungan yang banyak.
2. Peran pasar tradisional dalam meningkatkan ekonomi masyarakat setempat
l l l l l l l l

l menurut perspektif Islam sudah cukup berperan, misal dalam hal kebutuhan
l l l

hidup sudah tercukupi. Karena pada pasar tradisional Amuntai untuk penetapan
harga juga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, barang yang
diperjualbelikan jelas keadaannya.
3. Peran pemerintah dalam pasar tradisional Amuntai sudah sangat berperan
dalam hal pengawasan ketertiban pasar, pengelolaan pasar, harga maupun
pengawasan terhadap barang yang diperjualbelikan. Karena jika tidak ada peran
pemerintah pada pasar maka akan terjadi kekaucauan ataupun ketidakadaan
keharmonisan dalam jual beli, sehingga akan mempengaruhi pada penimgkatan
ekonomi masyarakat.
Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan saran agar ekonomi


masyarakat setempat terkhususnya pedagang sayur lebih meningkat lagi sebaiknya
pemerintah setempat mengadakan pelatihan bertani bagi para pedagang agar modal
yang mereka perlukan hanya sedikit dan mendapat keuntungan yang banyak. Selain
itu juga adanya pemberian modal bagi para pedagang sayur kecil agar barang
dagangan yang mereka jual bertambah sehingga pembeli pun tertarik jika barang
yang didagangkan lengkap.

REFERENSI
Buku
Adiwarman, Karim. Ekonomi Makro Islam. Kelima. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007.
Aliyah, Istijabatul. Pasar Tradisional: Kebertahanan Pasar Dalam Konstelasi Kota.
1st ed. Yayasan Kita Menulis, 2020.
Budiarto, Teguh. Dasar Pemasaran. Jakarta: Gunadarma, 1993.
Fauzia, Ika Yunia, and Abdul Kadir Riyadi. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif
Maqashid Al-Syariah. Pertama (1). Rawamangun, Jakarta: Kencana, 2014.
Hs., Widjono. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Engembangan Kepribadian Di
Perguruan Tinggi. Revisi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
2007.
Huda, Nurul, Mustafa Edwin Nasution, and Handi Risza Idris. Ekonomi makro
Islam: pendekatan teoretis. Jakarta: Kencana, 2009.
Manan, Muhammad Abdul. Teori Dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta: Dana
Bhakti Prima, 1997.
Anggito, Albi, and Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif. 1st ed. Jawa
Barat: CV Jejak, 2018.
Anggito, Albi, and Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif. 1st ed. Jawa
Barat: CV Jejak, 2018.

Arif, Muhammad. “Riba, Gharar, Dan Maisir Dalam Ekonomi Islam.” Makalah, UIN
ALAUDDIN, 2019.

Istijanto. RISET SUMBER DAYA MANUSIA. 1st ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama Anggota IKAPI, 2005.

Leu, Urbanus Uma. “AKAD DALAM TRANSAKSI EKONOMI SYARIAH.”


Tahkim, 1, X (June 2014)
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. 25th ed. ALFABETA,
2017.

Suma, Muhammad Amin. Menggali Akar Mengurai Serat Ekonomi Dan Keuangan
Islam. Cet. 1. Ciputat, Tangerang: Kholam Pub, 2008.

Indonesia, ed. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi kelima. Rawamangun, Jakarta:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.

Jurnal
Apriyani, Mita Sukma. Skripsi: Kosakata Istilah Ekonomi Arab-Indonesia. Jakarta:
Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2020.
Baharudin, Didin. “Tas’ir (Price Fixing) Dalam Perspektif Maqashid Al-Syari’ah.”
Tahkim XIII (2) (2017).
Candrawati, A.A Ketut Sri. “Pasar Modern Dan Pasar Tradisional Dalam Gaya
Hidup Masyarakat Di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.” STIA Denpasar,
Bali, n.d., 227.
Farma, Junia. “Mekanisme Pasar Dan Regulasi Harga: Telaah Atas Pemikiran Ibnu
Taimiyah.” CAKRAWALA: Jurnal Studi Islam 13 (2) (2018).
https://doi.org/10.31603/cakrawala.v13i2.2387.
Ghafur, Abd. “Mekanisme Pasar Perspektif Islam.” Iqtishodiyah 5 (I) (January
2019).
Hidayatullah, Indra. “Peran Pemerintah Dalam Stabilitas Ekonomi Pasar.”
Iqtishoduna: Jurnal Ekonomi Islam 8 (1) (2019).
Rahmi, Ain. “Mekanisme Pasar Dalam Islam.” Jurnal Ekonomi Bisnis Dan
Kewirausahaan 4 (02) (2015): 177–92.
Ratnamulyani, Ike Atikah, and Beddy Iriawan Maksudi. “Peran Media Sosial Dalam
Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula Di Kalangan Pelajar Di Kabupaten
Bogor.” Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora 20 (1) (n.d.): 154–61.
Rozalinda. “Peranan Pemerintah Dalam Mengawasi Takaran Dan
Timbangan.”Turats: Jurnal Penelitian & Pengabdian 2 (2) (2014).
Rozi, Fahrur. “Hisbah Dalam Islam.” Attanwir: Jurnal Kajian Keislaman Dan
Pendidikan 10 (1) (March 2019).
Sasanto, Reza, and Muhammad Yusuf. “Identifikasi Karakteristik Pasar Tradisional
Di Wilayah Jakarta Selatan (Studi Kasus: Pasar Cipulir, Pasar Kebayoran
Lama, Pasar Bata Putih, Dan Paar Santa).” Jurnal PLANESA 1 (1) (May
2010).
Surjanti, Jun, Musdholifah, and Budiono. Edisi Belajar Teori Ekonomi (Pendekatan
Mikro) Berbasis Karakter. 1st ed. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2018.
Tambunan, Tulus. Pasar Tradisional Dan Peran UMKM. Cetakan 1. Bogor,
Indonesia: Penerbit IPB Press, 2020.
Faizah, Siti Inayatul. “Peran Pasar Tradisional Dalam Menyerap Angkatan Kerja
Perempuan.” Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam1 (2) (2011).
Mailinda, Anisa Nur. “Efektifitas Peran Pasar Tradisional Ditinjau Dari Perspektif
Motivasi (Studi Kasus Pada Pedagang Pasar Rempoah II).” IAIN
Purwokerto, 2018.
Muhammad, Mahmudah Mulia. “Peranan Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah.” UIN Alauddin Makassar, 2013.
Musaffa, Muhammad Ulul Albab. “Proses Terjadinya Akad Dalam Transaksi.” An-
Nawa: Jurnal Studi Islam 2 (2) (2020).
Yulita, Amika. “Potensi Pasar Tradisional Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat
(Studi Kasus Pasar Atas Sarolangun Di Kabupaten Sarolangun).” UIN
Shultan Thaha Saifuddin, 2020.
Irawan, Mul. “Mekanisme Pasar Islam Dalam Konteks Idealita Dan Realita (Studi
Kasus Pemikiran AL-Ghazali Dan Ibnu Taimiyah).” UNIKARTA 1 (June
2015): 77.

Muhsinat, Diaul. “Potensi Pasar Tradisional Dalam Peningkatan Ekonomi


Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pasar Cekkeng
Di Kab. Bulukumba).” UIN Alauddin Makassar, 2016, 1–103.

Mukhiqom, Iqom. “Konsep Pasar Tradisional Menurut Islam (Studi Terhadap


Impelentasi Pasar Tradisional Syari’ah Az-Zaitun 1 Surabaya Perspektif
Hukum Islam).” Tesis, UIN Sunan Kalijaga, 2014.

Nur, Efa Rodiah. “Riba Dan Gharar: Suatu Tinjauan Hukum Dan Etika Dalam
Transaksi Bisnis Moder.” AL-’ADALAH, 3, XII (June 2015).

Wibesite
Idris, Muhammad. “Pasar: Pengertian, Fungsi, Jenis, Dan Contohnya.”
KOMPAS.Com, October 15, 2021.
https://amp.kompas.com/money/read/2021/10/15/135129526/pasar-
pengertian-fungsi-jenis-dan-contohnya.
Rahmadhani, Rizka Alifa. “Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli Serta Ciri &
Unsur-Unsurnya.” Tirto.Id, December 28, 2021. https://tirto.id/pengertian-
masyarakat-menurut-para-ahli-serta-ciri-unsur-unsurnya-gbbv.
ULfa, Maria. “Jenis Pasar Berdasarkan Strukturnya: Monopoli & Persaingan
Sempurna.” Tirto.Id, December 6, 2021. https://tirto.id/jenis-pasar-
berdasarkan-strukturnya-monopoli-persaingan-sempurna-gl2z.
KUMPARAN.COM. “Pasar Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri, Dan
Contohnya,” February 14, 2022. https://kumparan.com/kabar-harian/pasar-
tradisional-pengertian-fungsi-ciri-ciri-dan-contohnya-1xVD3X6QnxD.
Putra. “Pengertian Pasar: Fungsi, Konsep, Klasifikasi, Ciri & Jenis-Jenis.”
SALAMADIAN Muda & Berilmu. salamadian.com, November 6, 2019.
Maqdis. “Madaniyah Ali ’Imran 200 Ayat.” Tafsir Surat Ali ’Imran Ayat 130-133,
2020.

You might also like