You are on page 1of 10

P-ISSN 0216-8138 | E-ISSN 2580-0183

MKG Vol. 21, No.2, Desember 2020 (120 - 129)


© 2020 FHIS UNDIKSHA dan IGI
DOI:http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v21i2.27671
http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v21i2.241
97
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap
Tekanan Penduduk Di Desa Sandik
Imansyah, Dicky Harisandi, Nurul Tamia, Diah Rahmawati
Masuk: 28 07 2020 / Diterima: 19 12 2020 / Dipublikasi: 31 12 2020
© 2020 Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial UNDIKSHA dan IGI

Abstract This study generally aims to determine the availability of agricultural land (rice fields)
to support the food needs of the people in Sandik Village. The method for obtaining the carrying
capacity of agricultural land is carried out by comparing the availability of land (SL) with land
requirements (DL). In addition, knowing the ability of the region in realizing food self-sufficiency
based on the calculation of the carrying capacity of the region. The area of agricultural land (rice
fields) available in Sandik Village until 2018 is 143 hectares, with a rice production yield of
439.84 tons and an average of 3.07 tons / ha. The results of the calculation of land bearing
capacity (DDL) show that the available agricultural land (paddy) is lower than the land
requirement, meaning that it is experiencing a deficit or being exceeded. In this case the Sandik
Village area has not been able to carry out food self-sufficiency. This is because the population
continues to increase, while the available agricultural land (rice fields) has not changed. For this
reason, it is necessary to develop rainfed agricultural land and additional organic materials to
increase the agricultural production of Sandik Village.

Key words: Field Carrying Capasity; Over Population; Agricultural Land

Abstrak Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui ketersediaan lahan pertanian
(sawah) dalam mendukung kebutuhan pangan masyarakat di Desa Sandik. Metode untuk
memperoleh hasil daya dukung lahan pertanian, dilakukan dengan membandingkan antara
ketersediaan lahan (SL) dengan kebutuhan lahan (DL). Selain itu mengetahui kemampuan
wilayah dalam mewujudkan swasembada pangan dengan berdasarkan hasil perhitungan daya
dukung wilayah. Luas lahan pertanian (sawah) yang tersedia di Desa Sandik sampai tahun
2018 seluas 143 hektar, dengan hasil produksi padi 439,84 ton dan rata-rata 3,07 ton/ha. Hasil
perhitungan Daya Dukung Lahan (DDL) diperoleh bahwa lahan pertanian (sawah) yang
tersedia lebih rendah dibanding dengan kebutuhan lahan, artinya mengalami defisit atau
terlampaui. Dalam hal ini wilayah Desa Sandik belum mampu untuk melakukan swasembada
pangan. Hal tersebut dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah, sementara lahan
pertanian (sawah) yang tersedia tidak mengalami perubahan. Untuk itu perlu dikembangkan
lahan pertanian tadah hujan dan tambahan bahan organik untuk meningkatkan produksi
pertanian Desa Sandik.

Kata kunci: Daya Dukung Lahan; Tekanan Penduduk; Lahan Pertanian

1. Pendahuluan Indonesia sebagian besar masih


Indonesia sebagai Negara yang memilih untuk menetap pada wilayah
bersifat agraris, sehingga penduduk perdesaan. Hal tersebut dipengaruhi
oleh ketersediaan sumber daya yang
Imansyah, Dicky Harisandi, Nurul Tamia, Diah dapat memenuhi kebutuhan. Dilihat
Rahmawati
Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia
pada sektor basis wilayah, pertanian
merupakan sektor yang berperan
imansyahtpk140@gmail.com penting dan menjadi andalan bagi
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

masyarakat desa dalam meningkatkan pertanian manusia (Moniaga, 2011).


kesejahteraan. Lebih lanjut daya dukung lahan
Desa Sandik merupakan salah pertanian adalah kemampuan wilayah
satu desa di Kabupaten Lombok Barat untuk memproduksi beras dalam
yang mata pencahariannya didominasi mencukupi kebutuhan pangan, agar
pada sektor pertanian, sehingga jika tercapai swasembada beras (Muta'ali,
dilihat pada bentuk penggunaan lahan 2012). Dari beberapa penjelasan diatas
di Desa Sandik lebih didominasi bahwa ketersediaan lahan pertanian
sebagai lahan pertanian. Berdasarkan sebagai produksi pangan menjadi
Perda No 11 Tahun 2011 Tentang sangat penting, karena pertambahan
Rencana Tata Ruang Wilayah jumlah penduduk yang meningkat maka
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011- kebutuhan konsumsi pangan juga akan
2031, bahwa wilayah Kecamatan Batu semakin besar.
Layar merupakan salah satu Kondisi jumlah penduduk yang
kecamatan yang diarahkan untuk akan terus meningkat, sementara untuk
mengembangkan kegiatan budidaya ketersediaan lahan berbanding terbalik
tanaman pangan. Artinya setiap desa di yaitu cenderung tetap. Ketidak
Kecamatan Batu Layar dapat seimbangan Daya Dukung Lahan
menggunakan lahan yang tersedia (DDL) dipengaruhi oleh bertambahnya
untuk diusahakan kegiatan pertanian jumlah penduduk dan produksi yang
dalam memenuhi kebutuhan pangan, semakin berkurang, yang berakibat
dengan tetap memperhatikan pada timbulnya permasalahan
kesesuaian fungsi kawasan. kependudukan yang terus berkembang
Seiring dengan jumlah menjadi sebuah fenomena baru
penduduk yang terus bertambah maka (Herlidawati, 2018). Hal tersebut
secara bersamaan juga kebutuhan menimbulkan suatu kekhawatiran
akan lahan pertanian juga semakin terhadap ketersediaan lahan pertanian
meningkat, hal tersebut merupakan di Desa Sandik, khususnya lahan
upaya agar dapat mencukupi sawah untuk tanaman pangan. Desa
kebutuhan bahan pangan. Sandik merupakan wilayah dengan
Berdasarkan Kecamatan Batu jumlah penduduk terbanyak di
Layar dalam angka tahun 2019, bahwa Kecamatan Batu Layar, dibanding
Desa Sandik memiliki jumlah penduduk dengan desa lainnya hanya berjumlah
sebanyak 15.810 jiwa yang terdiri dari antara 1.357 sampai 7.573 jiwa.
7.894 jiwa laki-laki dan 7.916 jiwa Apabila dilihat dari data kependudukan
perempuan. Laju pertumbuhan selama lima tahun terakhir, jumlah
penduduk yang cukup tinggi yaitu penduduk di Desa Sandik terus
0,039% menjadi ancaman terhadap meningkat secara sistematis yaitu pada
ketersediaan lahan pertanian yang tahun 2014 berjumlah 13.553 jiwa dan
berkelanjutan. Ketersedian lahan atau ditahun 2018 menjadi 15.810 jiwa.
daya dukung lahan pertanian Desa Sandik memiliki luas
merupakan kemampuan suatu wilayah wilayah mencapai 7 km², dengan
untuk menyediakan lahan yang dapat penggunaan sebagai pertanian lahan
digunakan untuk mendukung kegiatan basah (sawah) seluas 143 hektar dan

121 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

pertanian lahan kering (perkebunan) Fokus utama pada penelitian ini


seluas 291,08 hektar. Total luas lahan adalah perbandingan antara
yang digunakan untuk penaman padi ketersediaan dan kebutuhan lahan
adalah seluas 143 hektar dengan pertanian, serta daya dukung wilayah
menggunakan sistem irigasi. terhadap kebutuhan pangan
Maka dari itu penelitian ini masyarakat di Desa Sandik.
sangat penting untuk dilakukan agar Beberapa penelitian terdahulu
dapat mengetahui kemampuan wilayah telah dilakukan oleh Ernamaiyanti, et al,
dalam menyediakan lahan pertanian (2016) yang menjelaskan tentang
bagi kebutuhan penduduk. Selain itu ketersediaan lahan pertanian untuk
tujuan penulisan ini yaitu untuk kebutuhan bahan pangan masyarakat.
menyajikan hasil analisis daya dukung Hasil penelitian tersebut diperoleh
lahan pertanian terhadap tekanan lahan pertanian berstatus surplus,
penduduk di Desa Sandik. karena ketersedia lahan lebih besar
Diketahuinnya kemampuan lahan dibanding dengan kebutuhan lahan
pertanian di Desa Sandik dapat pertanian. Namun penelitian tersebut
memberikan gambaran kepada belum melakukan perhitungan pada
pemerintah dan masyarakat setempat kebutuhan beras yang diperlukan oleh
terkait ketersediaan lahan pertanian masyarakat. selain itu juga penelitian
sawah sebagai produksi kebutuhan yang dilakukan oleh Sumarlin, et al,
pangan. Kondisi tekanan terhadap (2009) berhubugan dengan kebutuhan
lahan pertanian di Desa Sandik menjadi lahan pertanian yang terbatas dalam
permasalah bagi masyarakat petani, meningkatkan ketersedian pangan
sehingga jika keadaan ini tidak sebagai upaya mendorong terwujudnya
dikendalikan akan berakibat pada kemandirian pangan. Hasil penelitian
kemerosotan kebutuhan terhadap lahan kebutuhan luas lahan sawah untuk
pertanian produksi pangan untuk masa tanaman padi mengalami peningkatan
mendatang. dengan adanya perubahan pola
Kurangnya pemahaman konsumsi masyarakat, dengan laju
masyarakat dan pemerintah setempat pertumbuhan penduduk kebupaten
terkait dampak tingginya angka lebih tinggi dari laju penduduk nasional.
pertambahan penduduk menyebabkan Dalam penelitian ini telah memproyeksi
tidak adanya usaha dalam kebutuhan bahan pangan masyarakat
meningkatkan hasil produksi padi, untuk 20 tahun mendatang sesuai
menyebabkan terjadinya ketertinggalan dengan jumlah penduduk proyeksi dan
terhadap daya dukung lahan pertanian. standar kebutuhan fisik minum.
Akibatnya jumlah penduduk di Desa
Sandik telah melampaui penduduk 2. Metode
optimal. selain itu juga menjadi salah Penelitian ini dilakukan di Desa
satu permasalah pada wilayah Sandik, Kecamatan Batu Layar,
perdesaan, yaitu kurangnya kajian Kabupaten Lombok Barat. Untuk
terkait dengan kemampuan lahan teknik pengumpulan data dilakukan
pertanian yang tersedia. melalui metode survey sekunder, yaitu
data yang dikumpulkan secara tidak

122 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

langsung yang diperoleh melalui Pd = Jumlah penduduk (jiwa)


survey sekunder berupa Kecamatan KFM = Kebutuhan fisik minimum
Batu Layar Dalam Angka, lansat, (kg/kapita /tahun)
shape file, buku, dan jurnal ilmiah. Pr = Produksi lahan rata-rata per
Daya dukung lahan pertanian hektar (kg/ha)
merupakan salah satu analisis daya
dukung lingkungan, yang berfungsi Dikarenakan penelitian ini pada skala
untuk menghitung ketersediaan lahan desa, maka untuk jumlah Kebutuhan
pertanian sawah dalam mendukung Fisik Minimum (KFM) yang akan
kebutuhan jumlah penduduk. Dalam digunakan yaitu sebesar 320
menentukan Status Daya Dukung kg/kapita/tahun. Hal tersebut menurut
Lahan (DDL), akan dilakukan dengan Sayogyo, (dalam Muta’ali, 2012) hal
membandingkan antara ketersediaan tersebut dikarenakan mendekati
lahan (SL) dengan kebutuhan lahan kenyataan yang sebenarnya dan
(DL). Berikut intepretasi hasil analisis, adanya perbedaan KFM desa dan
yaitu: kota. Berikut intepretasi hasil
Jika SL > DL artinya daya dukung lahan perhitungan:
surplus.
Jika SL < DL artinya daya dukung lahan ℓ < 1 berarti wilayah tersebut tidak
defisit atau terlampaui. mampu melaksanakan swasembada
pangan atau jumlah penduduk
Setelah itu akan dilakukan melebihi penduduk optimal.
perhitungan untuk mengetahui ℓ = 1 berarti wilayah tersebut memiliki
kemampuan wilayah dalam daya dukung optimal.
melaksanakan swasembada pangan, ℓ > 1 artinya wilayah tersebut mampu
yaitu dengan cara membandingkan melaksanakan swasembada pangan
jumlah penduduk optimum dengan hasil atau jumlah penduduknya dibawah
produksi pangan. Konsep yang penduduk optimal.
digunakan untuk memahami ambang
batas kritis daya dukung ini adalah 3. Hasil dan Pembahasan
adanya suatu jumlah populasi yang Lokasi penelitian Daya Dukung Lahan
terbatas dan dapat didukung tanpa (DDL) pertanian ini dilakukan di Desa
menurunkan derajat lingkungan yang Sandik Kabupaten Lombok Barat,
alami sehingga ekosistem tetap dengan luas wilayah 7 km² atau
terpelihara (Muta'ali, 2012). Daya (20,52%) dari total luas Kecamatan
dukung wilayah untuk pertanian dapat Batu Layar. Secara geografis, letak
digunakan rumus sebagai berikut: Desa Sandik dapat dilihat pada gambar
1 peta administrasi Desa Sandik.
Lp/Pd Bentuk penggunaan lahan di Desa
ℓ = KFM/Pr Sandik terdiri dari lahan basah (sawah),
lahan kering (kebun dan lahan kering),
Dimana: hutan, permukiman, dan lainnya. Agar
ℓ = Daya dukung pertanian lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
Lp = Luas lahan panen (ha) 1.

123 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

Table 1. Penggunaan Lahan Kecamatan Batu Layar Tahun 2018 (ha)


Lahan Pertanian
Desa Sawah Kebun dan Lahan Total Permukiman Lainnya
Kering
Sandik 143 291,08 434,08 230,33 35,59
Meninting 36,65 51,12 87,77 22,22 10,01
Batu Layar - 450,53 440,53 260,42 3,89
Lembah Sari 21,12 424,17 445,29 103,45 19,50
Senteluk 82,96 176,55 259,50 22,96 2,32
Senggigi - 212,14 212,14 53,00 -
Batu Layar - 79,53 79,53 72,01 0,65
Barat
Bengkaung - 37,23 37,23 7,89 1,31
Pusuk Lestari - 19,46 19,46 9,69 1,61
a. Predictors: Lahan Pertanian, Permukiman, Hutan
b. Dependent Variable: Penggunaan Lahan
Sumber: KCA Batu Layar, 2019

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui dengan rata-rata 3,07 ton/ha. Produksi


bahwa, Desa Sandik memiliki lahan padi yang dihasilkan di Desa Sandik
pertanian sawah irigasi seluas 143 hanya diperoleh dari lahan basah
hektar atau 50% dari total luas lahan sawah saja dengan estimasi panen 2
pertanian sawah di Kecamatan Batu kali dalam setahun. 486,42
Layar. Artinya dari keseluruhan lahan Kebutuhan terhadap pangan
sawah yang ada tersebut, setengahnya akan terus mengalami peningkatan
merupakan milik Desa Sandik. Selain seiring dengan jumlah penduduk yang
itu juga terdapat lahan perkebunan, akan semakin bertambah.
permukiman, dan hutan. Lahan sawah Pertumbuhan penduduk di Desa Sandik
irigasi digunakan untuk tanaman padi termasuk sangat tinggi, sehingga
dalam mendukung kebutuhan pangan menjadi desa dengan jumlah penduduk
masyarakat setempat. Jumlah produksi terbanyak di Kecamatan Batu Layar
rata-rata padi di Desa Sandik pada dan bahkan sampai 3 kali lebih banyak
tahun 2018 terakhir adalah 3,07 ton/ha, dibanding dengan jumlah penduduk
jumlah tersebut lebih besar dibanding desa lain. Pada tahun 2018 jumlah
dengan produksi secara umum di penduduk Desa Sandik sebanyak
Kecamatan Batu Layar hanya rata-rata 15.810 jiwa atau 27,77% dari total
2,94 ton/ha. 56.927 jiwa penduduk Kecamatan Batu
Luas lahan panen padi pada Layar.
tahun 2018 secara umum adalah Kondisi pertambahan jumlah
keseluruhan lahan sawah yang ada, penduduk cenderung jauh lebih tinggi,
yaitu seluas 143 hektar. Jika dilihat dari sedangkan untuk ketersediaan luas
tahun-tahun sebelumnya luas lahan lahan sawah sebagai produksi pangan
padi tersebut tidak mengalami cenderung tetap. Ini sesuai dengan
perubahan. Sehingga hal tersebut tidak teori Thomas Malthus, yaitu laju
mempengaruhi terhadap hasil produksi pertumbuhan penduduk merupakan
padi juga cenderung stabil yaitu sampai deret ukur, sedangkan pertumbuhan
tahun 2018 masih tetap 439,84 ton pangan seperti deret hitung. Hal

124 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

tersebut menjadi faktor pemicu Pertumbuhan penduduk di Desa Sandik


rendahnya ketersediaan lahan. selama 5 tahun terakhir cenderung
Kemampuan daya dukung lahan secara sistematis, yaitu dengan asumsi bahwa
umum dapat dipengaruhi oleh perilaku besarnya jumlah pertumbuhan
masyarakat disuatu wilayah itu sendiri, penduduk setiap tahun yang hampir
baik lahan pertanian sawah yang dialih sama. Sehingga dari pertumbuhan
fungsikan, maupun populasi jumlah jumlah penduduk tersebut dapat
penduduk yang meningkat. Rata-rata diperoleh hasil proyeksi jumlah
jumlah kepadatan penduduk dalam penduduk Desa Sandik sampai 20
lingkup rumah tangga terdiri dari 4 tahun mendatang menggunakan
jiwa/kk. metode perhitungan geometrik seperti
terlihat pada Tabel 2.

Table 2. Proyeksi Jumlah Penduduk di Desa Sandik


Proyeksi Penduduk (tahun) Kepadatan Penduduk
Luas (km²)
2018 2023 2028 2033 2038 (jiwa/km²)
7,00 15.810 19.166 23.236 28.170 34.151 2.259
a. Predictors: Proyeksi dan Kepadatan Penduduk
b. Dependent Variable: Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
Sumber: Analisis Data Sekunder, 2020

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui produksi komuditas padi. Untuk


jumlah penduduk di Desa Sandik menghasilkan nilai produksi beras
sampai pada tahun 2038 yang akan digunakan konversi gabah ke beras, hal
datang. Sehingga hal tersebut juga ini sesuai dengan pedoman BPS
berpengaruh terhadap kebutuhan lahan konversi gabah ke beras tahun 2018
pertanian, karena mengingat kebutuhan malalui dua tahap yaitu konversi
konsumsi pangan secara otomatis juga pengeringan sebesar 83,38% dan
semakin meningkat. Tekanan rendemen penggilingan 64,02%. Hal
penduduk merupakan kondisi jumlah tersebut bertujuan agar diperoleh nilai
penduduk yang telah melebihi standar total beras dari padi (Pb).
daya dukung wilayah, sehingga tidak Penentuan harga beras tiap
mampu didukung oleh sumber daya kilogram menggunakan harga pada
yang tersedia. Pertumbuhan penduduk produsen beras (Hb) di Desa Sandik
akan terus meningkat, sementara luas atau wilayah sekitar di Kecamatan Batu
lahan yang terbatas menyebabkan Layar. Untuk hasil perhitungan
penurunan kemampuan suatu wilayah. ketersediaan lahan sawah di Desa
Luas lahan pertanian sawah Sandik dapat dilihat pada Tabel 3.
secara aktual adalah digunakan untuk

Table 3. Ketersediaan Lahan Pertanian Sawah di Desa Sandik


Faktor Rumus Satuan Nilai
Ketersediaan Lahan
Nilai total produksi S(Pi x Hi) Rp 2.582.646.000
Harga beras Hb Rp/kg 11.000
Total Beras dari padi Pb Kg 234.786

125 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

Faktor Rumus Satuan Nilai


sawah
Luas panen padi Lb Ha 143
Produksi beras Ptvb = Pb/Lb Kg/Ha 1.642
Ketersediaa lahan SL = (S(Pi x Hi)/Hb(1/Ptvb) Ha 143
Kebutuhan Lahan
Jumlah penduduk N Jiwa 15.810
Luas lahan kebutuhan KHLL = 1 ton/Ptvb Ha 0,6
hidup layak
Kebutuhan lahan DL = N x KHLL Ha 9.629
Status
Ketersediaan lahan SL Ha 143
Kebutuhan lahan DL Ha 9629
Status daya dukung Surplus jika SL > DL SL < DL yang
lahan Defisit jika SL < DL artinya defisit
a. Predictors: Rumus, Satuan, dan Nilai
b. Dependent Variable: Perhitungan Ketersediaan Lahan Pertanian
Sumber: Analisis Data Sekunder, 2020

Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa Daya dukung lahan pertanian


lahan pertanian (sawah) yang tersedia pada umumnya dapat berubah, hal
adalah defisit atau terlampaui. Hal tersebut tergantung pada faktor yang
tersebut menunjukkan bahwa lahan dapat mempengaruhi. Dalam hal ini
yang telah tersedia belum mampu tekanan penduduk merupakan faktor
mendukung kebutuhan terhadap lahan utama terlampauinya daya dukung
pertanian. Kebutuhan lahan pertanian pertanian. Kebutuhan terhadap lahan
agar dapat mendukung produksi produksi padi memang menjadi hal
pangan sesuai dengan jumlah yang penting, karena untuk mendukung
penduduk sebanyak 15.810 jiwa terwujutnya kemandirian wilayah dalam
tersebut diperlukan lahan seluas 9.628 mencapai swasembada. Secara umum
hektar agar dapat mencapai hidup kebutuhan pangan minimum pada
layak, sedangkan lahan pertanian yang masyarakat perdesaan individu setiap
tersedia saat ini hanya 143 hektar. tahunnya sebesar 320 kg/jiwa/tahun.
Hasil yang diperoleh tersebut sangat Kebutuhan pokok ini merupakan ukuran
tidak terduga, karena pada awalnya minimum seorang dapat hidup secara
luas lahan sawah di Desa Sandik yang normal, dengan terpenuhinya
50% dari total luas lahan sawah di kebutuhan hidup. Perhitungan
Kecamatan Batu Layar belum mampu kemampuan wilayah dalam mendukung
mendukung kebutuhan lahan produksi kebutuhan pangan masyarakat di Desa
pangan di Desa Sandik. Sandik dapat dilihat pada Tabel 4.

Table 4. Daya Dukung Wilayah Pertanian di Desa Sandik


Faktor Rumus Satuan Nilai
Luas lahan panen Lp Ha 143
Jumlah penduduk Pd Jiwa 15.810
Kebutuhan fisik minimum KFM Kg/jiwa/tahun 320
Produksi rata-rata per hektar Pr Kg/Ha 1.642
Daya dukung wilayah ℓ = (Lp/Pd)/(KFM/Pr) 0,05

126 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

Status daya dukung wilayah Karena ℓ < 1, maka wilayah tidak


mampu swasembada dan jumlah
penduduk melebihi penduduk
optimum.
a. Predictors: Rumus, Satuan, dan Nilai
b. Dependent Variable: Menghitung Daya Dukung Wilayah Pertanian
Sumber: Analisis Data Sekunder, 2020

Tabel 4 menjelaskan bahwa wilayah produksi beras hanya 234.786 kg.


Desa Sandik belum mampu untuk Konsumsi pangan dengan jumlah
mewujutkan swasembada pangan, penduduk tahun 2018 pada beras
karena luas lahan pertanian (sawah) aktual jauh lebih rendah dari kebutuhan
yang masih terbatas. Selain itu, jumlah beras ideal. Jumlah tersebut sangat
penduduk yang tinggi akan terus rendah dengan selisi yang sangat jauh,
menekan laju kebutuhan pangan sehingga untuk memenuhi kebutuhan
semakin meningkat. pangan tersebut masyarakat harus
Mengacu kepada kebutuhan mengimpor beras dari luar Desa
pangan minimum tersebut, secara total Sandik. Untuk proyeksi kebutuhan
kebutuhan pangan masyarakat di Desa beras selama 20 tahun mendatang
Sandik pada tahun 2018 yaitu dapat dilihat pada Tabel 5.
5.059.200 kg, sementara untuk hasil

Table 5. Proyeksi Kebutuhan Beras di Desa Sandik


Proyeksi Penduduk (tahun) Proyeksi Kebutuhan Beras (kg/jiwa/tahun)
2023 2028 2033 2038 2023 2028 2033 2038
19.166 23.236 28.170 34.151 6.133.120 7.435.520 9.014.400 10.928.320
a. Predictors: Proyeksi Kebutuhan Beras
b. Dependent Variable: Proyeksi Penduduk
Sumber: Analisis Data Sekunder, 2020

Berdasarkan tabel proyeksi tersebut Kondisi tersebut berbeda


terlihat bahwa kebutuhan beras selama dengan hasil penelitian-penelitian
20 tahun kedepan akan semakin terdahulu, yaitu daya dukung lahan
meningkat seiring bertambahnya pertanian yang surplus atau masih
jumlah penduduk, dan kondisi demikian tersedia. Hal ini karena lahan yang
akan terus terjadi. Ketersediaan digunakan untuk produksi padi tidak
produksi beras di Desa Sandik, 100% hanya pada lahan sawah basah, tetapi
merupakan hasil padi dari lahan juga di lahan tadah hujan. Hal tersebut
persawahan. Hal tersebut menunjukkan merupakan salah satu kebijakan yang
bahwa dengan kondisi ketersediaan dapat dilakukan oleh pemerintah Desa
lahan sawah saat ini akan sangat Sandik, yaitu mengajak masyarakat
susah untuk mewujudkan kemandirian untuk inovasi tidak hanya
swasembada pangan di Desa Sandik, mengandalkan lahan sawah, tetapi juga
karena pengembangan tanaman padi diusahakan dengan padi gogo pada
hanya mengandalkan lahan pertanian musim hujan. Namun rencana tersebut
sawah. harus melalui pengkajian terlebih

127 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

dahulu, agar mengetahui kemampuan dalam meningkatkan produksi pangan


dan fungsi lahan yang sesuai untuk di Desa Sandik, mengingat lahan
dikembangkan sebagai lahan pertanian saat ini masih sangat
pertanian. Ini bertujuan agar tidak terbatas.
muncul masalah pada kondisi
kestabilan lingkungan. Seperti dalam Ucapan Terima Kasih
penelitian yang pernah dilakukan oleh Ucapan terima kasih ini sebagai rasa
Pradana, (2013) yaitu cara syukur kepada Allah SWT atas rahmat
mengidentifikasi kesesuaian lahan dan nikmat kesempatan yang diberikan,
pertanian terhadap komoditas terpilih sehingga dapat menyelesaikan laporan.
dapat dilakukan dengan menganalisis Selanjutnya kepada dosen pembimbing
kemampuan fisik lahan berdasarkan yang telah mengarahkan penyusunan
kriteriannya. laporan. Berikutnya ucapan terima
kasih kepada kedua orang tua, karena
4. Penutup selalu mendo’akan untuk keberhasilan
Dari hasil pembahasan diatas anak-anaknya. Terakhir kepada seluruh
dapat disimpulkan bahwa Daya Dukung anggota, karena telah berusaha
Lahan (DDL) pertanian di Desa Sandik semaksimal mengkin untuk
adalah defisit atau terlampaui. Artinya menyelesaikan penyusunan laporan.
lahan pertanian yang tersedia (SL)
lebih rendah dari lahan pertanian yang Daftar Pustaka
dibutuhkan (DL). Hal tersebut Amalia, R.R., dkk. (2018). SKGB 2018
menunjukkan Desa Sandik belum Konversi Gabah Ke Beras.
mampu mencapai kemandirian wilayah Jakarta: PT Citra Mawana
dalam swasembada pangan. Tekanan Patamaro.
pertumbuhan jumlah penduduk yang Muta'ali, L. (2012). Daya Dukung
tinggi merupakan faktor utama Lingkungan Untuk Perencanaan
menurunya daya dukung lahan. Pengembangan Wilayah.
Kondisi pembatasan skala besar antara Yogyakarta: Badan Penerbit
wilayah menjadi kendala pada Fakultas Geografis (BPFG)
penelitian ini, sehingga tidak dapat Universitas Gadja Mada.
melakukan observasi secara langsung
di Desa Sandik. Namun data sekunder Koordinator Statistik Kecamatan Batu
yang digunakan dapat dipastikan Layar (2019). Kecamatan Batu
kebenaranya karena merupakan data Layar Dalam Angka Tahun 2019.
statistik berasal dari sumber yang jelas. Kabupaten Lombok Barat: Badan
Selain itu pada penelitian ini telah Pusat Statistik Kabupaten
melakukan proyeksi jumlah penduduk Lombok Barat.
20 tahun mendatang, agar dapat Pemerintah Daerah. (2011). Peraturan
diketahui kebutuhan pangan yang perlu Daerah Nomor 11 Tahun 2011
dipenuhi. Sehingga untuk penelitian tentang Rencana Tata Ruang
selanjutnya dapat menentukan Wilayah Kabupaten Lombok
kemampuan lahan yang sesuai untuk Barat Tahun 2011-2031. Bima:
dikembangkan menjadi lahan pertanian

128 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129
Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian Terhadap Tekanan Penduduk Di Desa Sandik/Imansyah, Dicky Harisandi,
Nurul Tamia, Diah Rahmawati

Sekretaris Daerah Kabupaten


Lombok Barat.

Ernamaiyanti., Asyari, N, I, & Purba, T,


P. (2016). Analisis Daya Dukung
Lahan Sektor Pertanian Berbasis
Spasial Di Nagari Taram
Kabupaten Lima Puluh Kota,
Sumatera Barat. Gontor Agrotech
Science Journal, Volume 2,
Nomor 2. Doi:
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/i
ndex.php/agrotech.
Moniaga, V R, B. (2011). Analisis Daya
Dukung Lahan Pertanian. Jurnal
ASE, Volume 7, Nomor 2, 61-68.
Doi:
http://doi.org/10.35791/agrosek.7.
2.2011.92.
Pradana, B., Sudarsono, B., Subiyanto,
S. (2013). Analisis Kesesuaian
Lahan Pertanian Terhadap
Komoditas Pertanian Kabupaten
Cilacap. Jurnal Geodesip Undip,
Volume 2, Nomor 2, 2337-845X.
Sumarlin., Yayuk F., Rustiadi, E, &
Wafda. (2009). Analisis
Kebutuhan Luas Lahan Pertanian
Pangan dalam Pemenuhan
Kebutuhan Pangan Penduduk
Kabupaten Lampang Barat.
Jurnal Forum Pascasarjana,
Volume 32, Nomor 3, 215-225.
Doi:
http://doi.org/10.25182.3.3.198-
204.

129 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 120-129

You might also like