You are on page 1of 11

REVIEW - ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. NENGGAPRATAMA


INTERNUSANTARA
REVIEW - COST-EFFECTIVENESS PELAKSANAAN PROGRAM
PENINGKATAN PELAYANAN BLUD DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
REVIEW - Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness Analysis) Penggunaan
Amitryptiline Dibandingkan Carbamazepine pada Pasien Nyeri Neuropatik (Studi
Kasus Di Klinik Saraf Rumkital. Dr. Ramelan Surabaya)
Fruly Corneles D. Rumagit 11, Vinny Jennifer Petonengan 21
1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi, Manado
Email : .com

ABSTRACT
The first journal: In this era of globalization, business competition has increased very rapidly.
Companies are required to improve their performance in order to compete in the business world.
Balanced Scorecard is one of the strategic tools to measure the company's performance both in terms of
finance and non-financial in a comprehensive and balanced manner. This study aims to determine the
performance of PT. Nenggapratama Internusantara when measured by the Balanced Scorecard method.
The analytical method used in this study is a descriptive method. The type of research used is descriptive
qualitative. The results of the research obtained that the financial perspective has decreased from year to
year, on a customer perspective the company is able to acquire new customers with customer satisfaction
who are able to handle customer complaints but customer retention shows the company has not been able
to retain its customers.

The second journal: In 2015 Dr. Soetomo Hospital had 8 programs that sourced funds obtained from
apbd and apbn funds. The use of these funds has not been measured by the performance of the programs
carried out at the Hospital. Performance measurement can be measured using the Cost-Effectiveness
method, which is a comparison between costoutcome and program costs. Cost-Effectiveness
measurement was carried out on the implementation of the regional public service agency service
improvement program at Dr. Soetomo Hospital in 2015. The data analysis used is descriptive, which is
an analysis based on calculations to determine the level of ratio. The result of the identification of inputs
is known that the funds used are 87% of the total budgeted funds. Output on This research is the number
of sub-activities carried out to support the activities carried out by each Field / Section. The output can
also be the number of documents generated from the activity

The third journal: Neuropathic pain is a chronic disease that requires optimal treatment, so it is
necessary to pay attention to aspects of the effectiveness and cost of therapy. The effectiveness of
amitryptiline and carbamazepine for the treatment of neuropathic pain has been proven, but it is not yet
known which one is the most cost-effective. This study was conducted to analyze the cost-effectiveness of
amitryptiline and carbamazepine in neuropathic pain patients at the Rumkital Nerve clinic dr. Ramelan
Surabaya. Data collection carried out during February-May 2014 obtained as many as 62 patients. The
Randomized Controlled Trial (RCT) research method was then carried out a cost-effectiveness analysis
by calculating the Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER) value of each therapy. Based on the results
of this study, it can be concluded that there is a difference in the intensity of pre pain and post on
amitryptiline and carbamazepine therapy, but there is no difference in therapeutic effectiveness and
ACER values between amitryptiline and carbamazepine

ISSN xxxx-xxx Halaman 24


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
Keyword: Balanced Scorecard 1, metode deskriptif 2, Cost-Effectiveness 3, Randomized Controlled Trial
4.

ABSTRAK
Jurnal yang pertama : Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis meningkat sangat pesat. Perusahaan
dituntut untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing di dunia bisnis. Balanced Scorecard
merupakan salah satu alat strategi untuk mengukur kinerja perusahaan baik dalam sisi keuangan maupun
nonkeuangan secara menyeluruh dan berimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja PT.
Nenggapratama Internusantara apabila diukur dengan metode Balanced Scorecard. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa perspektif keuangan mengalami penurunan dari tahun
ke tahun, pada perspektif pelanggan perusahaan mampu memperoleh pelanggan baru dengan kepuasan
pelanggan yang mampu menangani keluhan pelanggan tetapi retensi pelanggan menunjukkan perusahaan
belum bisa mempertahankan pelanggannya.

Jurnal yang kedua : Pada tahun 2015 RSUD Dr Soetomo mempunyai 8 program yang sumber dana yang
diperoleh dari dana APBD dan APBN. Penggunaan dana tersebut belum dilakukan pengukuran kinerja
terhadap program yang dilakukan di Rumah Sakit. Pengukuran kinerja dapat diukur menggunakan
metode Cost-Effectiveness yaitu perbandingan antara costoutcome dengan biaya program. Pengukuran
Cost-Effectiveness dilakukan terhadap pelaksanaan program peningkatan pelayanan Badan Layanan
Umum Daerah di RSUD Dr. Soetomo tahun 2015. Analisa data yang digunakan adalah secara deskriptif
yaitu analisis yang didasarkan pada perhitungan untuk mengetahui tingkat rasio. Hasil dari identifikasi
input diketahui bahwa dana yang digunakan yaitu 87%dari total dana yang dianggarkan. Output pada
penelitian ini adalah jumlah sub kegiatan yang dilakukan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh
setiap Bidang/Bagian. Output dapat juga berupa jumlah dokumen yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.

Jurnal yang ketiga : Nyeri neuropatik merupakan penyakit kronis yang memerlukan penanganan optimal,
sehingga perlu memperhatikan aspek efektivitas dan biaya terapi. Efektivitas amitryptiline dan
carbamazepine untuk pengobatan nyeri neuropatik telah dibuktikan, tetapi belum diketahui mana yang
paling cost-effective. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas biaya (cost-effectiveness)
amitryptiline dan carbamazepine pada pasien nyeri neuropatik di klinik Saraf Rumkital dr. Ramelan
Surabaya. Pengumpulan data dilakukan selama Februari-Mei 2014 didapatkan sebanyak 62 pasien.
Metode penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) kemudian dilakukan analisis efektivitas biaya
dengan menghitung nilai Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER) masing-masing terapi. Berdasarkan
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri pre dan post pada terapi
amitryptiline dan carbamazepine,akan tetapi tidak terdapat perbedaan efektifitas terapi dan nilai ACER
antara amitryptiline dan carbamazepine.

Kata Kunci : Balanced Scorecard 1, metode deskriptif 2, Cost-Effectiveness 3, Randomized Controlled


Trial 4.

ISSN xxxx-xxx Halaman 25


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
1. PENDAHULUAN Mengumpulkan data maupun keterangan dan
Latar belakang yang ditulis penulis informasi yang dibutuhkan selama penelitian
dalam jurnal yang pertama yaitu dikarenakan melalui wawancara dan dokumentasi. 3.
persaingan bisnis antar perusahaan seiring Menentukan, mengukur, dan menganalisis
tahun bertambah sengit, sehingga penulis indikator kinerja yang sesuai dengan keempat
melakukan analisis mengenai kinerja dari perspektif Balanced Scorecard, yaitu perspektif
perusahan tersebut untuk mengetahui seberapa keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses
kuat ekonomi dari perusahan tersebut sehingga bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan
perusahaan tersebut dapat bersaing dengan pertumbuhan pada PT. Nenggapratama
perusahan lain. Internusantara. 4. Penarikan kesimpulan
Berikutnya pada jurnal yang kedua mengenai hasil analisis dari keempat perspektif
penulis menuliskan bahwa pada RSUD dalam Balanced Scorecard. 5. Memberikan saran
Dr.Soetomo, dikarenakan rumah sakit tersebut pada PT. Nenggapratama Internusantara dari hasil
dalam kategori baru sehingga harus ada penelitian.
pengendalian dalam perspektif keuangan Pada Jurnal yang kedua jenis penelitian
seefektif dan seefisien mungkin, sehingga yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif dengan
penulis menganalisa menggunakan metode pendekatan kuantitatif. adapun instrumen yang
cost-effectivenes, Penelitian ini sangat penting digunakan pada penelitiannya yaitu lembar
untuk dilakukan karena Cost-Effectiveness ini pengumpul data (LPD). Metode yang digunakan
bertujuan mengidentifikasi biaya yang dalam penelitian adalah dokumentasi, Menurut
digunakan untuk menghasilkan suatu outcome. Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan
Cost-effectiveness dilakukan untuk melakukan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
pengendalian biaya agar tidak terjadi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya
pemborosan dana di RSUD Dr. Soetomo. monumental dari seorang. Dokumen yang
Selanjutnya pada jurnal ketiga penulis berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
menganalisa tentang pengobatan nyeri kehidupan (life histories), ceritera, biografi,
neuropatik. Berdasarkan literatur International peraturan, kebijakan. Analisa data yang
Association for The Study of pain (IASP 2010) digunakan adalah secara deskriptif kualitatif yaitu
pengobatan nyeri neuropatik selama ini masih analisis yang didasarkan pada perhitungan untuk
belum optimal, karena memerlukan terapi mengetahui tingkat rasio. Rasio yang digunakan
jangka panjang.Penulis menjelaskan bahwa adalah cost-effectiveness.
Efektivitas suatu farmakoterapi bisa diukur Peneltian pada jurnal ketiga dilakukan
menggunakan analisis farmakoekonomi antara dengan rancangan penelitian eksperimental yaitu
lain dengan cost effectiveness analysis (CEA) Randomized Controlled Trial (RCT) dengan
yang digunakan untuk menentukan apakah menggunakan open-label. Pada penulis membagi
suatu obat telah cukup untuk ditawarkan dan sampel menjadi dua kelompok perlakuan yakni:
digunakan dalam pelayanan kesehatan. kelompok pasien nyeri neuropatik yang mendapat
terapi amitryptiline 1 x 12,5 mg dan
2. METODE PENENILITIAN carbamazepine 2 x 100 mg selama 4 minggu.
Jenis penelitian yang digunakan penulis Kemudian efektivitas terapi di ukur
pada jurnal yang pertama adalah penelitian menggunakan skala nyeri dengan Numerical
kualitatif deskriptif, sehingga metode penelitian Rating Scale (NRS) sebelum terapi dan 4 minggu
yaitu metode analisis deskriptif Metode analisis sesudah diterapi. Selanjutnya penulis melakukan
ini digunakan untuk menggambarkan dan analisis efektivitas biaya (costeffectiveness
mendeskripsikan data yang diperoleh dan analysis) dari kedua regimen terapi yang telah di
dibutuhkan mengenai kinerja perusahaan dengan kelompokkan. Instrument penelitian berupa NRS
menggunakan metode Balanced Scorecard pada yang dikombinasi dengan visual analog scala
PT. Nenggapratama Internusantara. Langkah- (VAS). NRS merupakan skala pengukuran
langkah yang penulis lakukan adalah : 1. yang berupa garis lurus yang dilengkapi
Mengetahui dan mempelajari gambaran umum
PT. Nenggapratama Internusantara. 2.

ISSN xxxx-xxx Halaman 26


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
dengan angka/skor 0-10, sedangkan VAS
berupa gambaran rasa nyeri.
Analisis data pada penelitian yang
dilakukan penulis terdiri dari pengujian
normalitas data dan analisis statistik data
penelitian. Pada penelitian ini hasil pengujian Jurnal kedua :
normalitas menunjukan bahwa data sampel tidak
mengikuti distribusi normal. Analisis untuk
efektivitas respon masing-masing terapi pre dan
post pada kelompok amitryptiline dan
carbamazepine menggunakan uji Wilcoxon untuk
mengetahui apakah ada perbedaan intensitas
nyeri pre dan post pada masing-masing terapi.
Analisis untuk mengetahui perbedaan efektivitas
terapi antara dua variabel (data) atau lebih yang
tidak berkorelasi (independent) dalam hal ini
kelompok terapi amitryptiline dan carbamazepine
selama 4 minggu digunakan analisis statistik
nonparametrik dengan Mann-Whitney Test.
Selanjutnya dilakukan perhitungan analisis cost
effectiveness menggunakan ACER (Average Cost
Effectiveness Analysis Ratio) dengan
membandingkan rata-rata biaya terapi dengan
efektivitas terapi yang dilihat dari penurunan
intensitas nyeri. Perhitungan analisis statistik
menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil
Jurnal Pertama :
a. Perspektif Keuangan

b. Perspektif Pelanggan

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

d. Perspektif Pertumbuhan dan


Pembelajaran

ISSN xxxx-xxx Halaman 27


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
Karakteristik demografi pasien dilihat
berdasarkan jenis kelamin, usia dan penyebab
terjadinya nyeri neuropatik. Pada kelompok
amitryptiline, terdapat pasien perempuan 12
orang (38,71%) dan laki-laki 19 orang (61,29%),
sedangkan pada kelompok carbamazepine
terdapat pasien perempuan 15 orang (48,39%)
dan laki-laki 16 orang (51,61%)
Rentang usia pasien nyeri neuropatik
pada kelompok amitryptiline adalah 39-74 tahun
dengan rata-rata usia 61,64 tahun sedangkan pada
kelompok carbamazepine rentang usia 32-79
tahun dengan rata-rata usia 63,84 tahun
(Gambar.2)

Pada kelompok Amitryptiline didapatkan


pasien nyeri post stroke 18 orang (58,06 %),
pasien diabetik neuropathy pain 11 orang (35,48
%), pasien Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 1
orang (3,23 %), pasien nyeri post herpes 1 orang
(3,23%). Sedangkan pada kelompok
carbamazepine didapatkan pasien nyeri post
stroke 9 orang (29,04%), pasien diabetik
neuropathy pain 8 orang ( 25,81%), pasien Carpal
Tunnel Syndrome (CTS) 4 orang ( 12,90%),
pasien trigeminal neuralgia (TGN) 5 orang
(16,12%) , pasien nyeri post herpes 4 orang
(12,90%) dan pasien nyeri neuropatik post
operasi 1 orang (3,23%). (Gambar.3).

Jurnal ketiga :
Penelitian ini melibatkan 65 pasien nyeri
neuropatik yang terdiri dari kelompok yang
mendapat terapi amitryptiline sebesar 34 pasien
dan kelompok terapi carbamazepine sebesar 31
pasien.
Analisis statistik untuk perbandingan
efektivitas terapi Amytiptilline dengan
Carbamazepine menunjukkan bahwa signifikansi
sebesar 0,845, yakni > 0,05. sehingga tidak
terdapat perbedaan signifikan efektifitas terapi
antara Amitryptiline dengan Carbamazepine pada
pasien nyeri neuropatik. (Tabel 1 )

ISSN xxxx-xxx Halaman 28


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
a. Perspektif Keuangan
Tolak ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rasio OPM, ROI,
dan ROE. Berikut ini pengukuran kinerja
keuangan dengan analisis rasio yang
disajikan dalam Tabel 5.

Analisis biaya terapi yang dihitung


meliputi biaya medik langsung berdasarkan harga
obat DPHO ASKES 2013 di kalikan dengan
jumlah obat yang di gunakan pasien selama 4 Berdasarkan hasil yang penulis dapatkan
minggu terapi ditambah dengan biaya pelayanan maka dapat dikatakan perusahan tersebut belum
termasuk biaya administrasi terapi dan biaya dapat menaikkan ataupun menghasilkan
pemeriksaan dokter. Didapatkan biaya terapi pendapatan, karena menurut penulis ada biaya-
amitryptiline lebih murah (Rp.41.695) biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
dibandingkan dengan carbamazepine (Rp. digunakan tetapi tidak dapat diketahui biaya-
47.380). Perhitungan nilai ACER masingmasing biaya tersebut dialokasikan untuk keperluan apa,
terapi berdasarkan hasil analisis statistik dan penulis juga membeberkan bahwa pemegang
menunjukkan bahwa signifikansi 2 arah (Sig (2- saham belum dapat memberikan peningkatan
tailed)) sebesar 0,101, yakni >0,05. Hal ini bagi perusahan.
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
nilai ACER antara terapi amitryptiline dengan b. Perspektif Pelanggan
carbamazepine(Tabel 2)

Pengukuran kinerja pelanggan dalam perspektif


ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu
memperoleh pelanggan baru dan mengurangi
Berdasarkan hasil yang didaptkan dari keluhan pelanggan. Namun, perusahaan belum
tinjauan farmakoekonomi yang digambarkan seutuhnya mampu mempertahankan
dengan Cost-effectiveness Grid didapatkan pelanggannya.
amitryptiline berada pada sel D dengan c. Perspektif Proses Bisnis Internal
efektivitas yang sama dan biaya yang lebih Proses bisnis internal yang dijalankan perusahaan
rendah dibandingkan dengan carbamazepine. sampai saat ini adalah sebagai berikut. 1.
(Tabel .3) Penempatan fast moving part. 2. Melakukan
kontrak harga spareparts diseluruh dealer Hino di
Indonesia. 3. Free program service. 4. Waranty
service. Berikut ini untuk mengetahui efisiensi
dan efektivitas serta ketepatan proses transaksi
yang dilakukan PT. Nenggapratama
Internusantara, perhitungan dapat dilakukan
dengan menggunakan rasio AETR sebagai
3.2 Pembahasan berikut.
Jurnal Pertama :

ISSN xxxx-xxx Halaman 29


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
untuk tenaga kesehatan di luar RSUD
Dr.Soetomo termasuk dalam kategori Efektif.
Ada 11 IKU yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM), Prosentase Pemenuhan kebutuhan
Berdasarkan tabel diatas, perusahaan berhasil Jaringan, Prosentase Pasien di Gawat Darurat
menurunkan nilai AETR sehingga dapat yang dilayani < 5 menit, Bed Occupancy Rate
melakukan peningkatan efisiensi, efektivitas serta (BOR), Average Length of Stay (ALOS), Turn
ketepatan proses transaksi yang dilakukan. PT. Over Interval (TOI), Prosentase Capaian
Nenggapratama Internusantara telah melakukan Indikator SPM yang memenuhi target, Prosentase
layanan purna jual yang terbaik bagi internal Elemen JCI yang memenuhi standar, Prosentase
perusahaan maupun untuk memenuhi kepuasan Peserta Didik PPDS I yang dilatih dan lulus,
pelanggan sampai saat ini. Prosentase penelitian uji klinik yang lulus
d. Perspektif Pertumbuhan dan kelayakan etik (ethical clearance) dan Cost
Pembelajaran Recovery Ratio (CRR) termasuk dalam kategori
cukup efektif. IKU Bed Turn Over (BTO)
termasuk dalam kategori kurang efektif.
Sedangkan IKU Net Death Rate (NDR) termasuk
kedalam kategori tidak efektif dapat dilakukan
evaluasi seperti pada teori Mulyadi (2007) yaitu:
Pengukuran kinerja karyawan menunjukkan 1. Mengurangi aktivitas bukan penambah nilai
bahwa perusahaan dapat mempertahankan (activity reduction) 2. Menghilangkan aktivitas
karyawannya. Tetapi, karyawan tidak mampu bukan penambah nilai (activity elimination) 3.
untuk mengembangan produk, penjualan, Membagi aktivitas penambah nilai (activity
pemasaran ataupun kepuasan pelanggan dengan sharing) 4. Memilih aktivitas penambah nilai
baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya (activity selection).
pelatihan karyawan sehingga mempengaruhi
produktifitas karyawan yang tidak bisa Jurnal Ketiga :
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Efektivitas amitryptiline dan
Jurnal Kedua : carbamazepine untuk pengobatan nyeri
Cost Effectiveness Analysis digunakan neuropatik telah dibuktikan, tetapi belum
apabila benefit sulit ditransformasikan dalam diketahui mana yang paling hemat biaya (cost-
bentuk uang sehingga CEA sangat baik untuk effectiveness). Perspektif evaluasi ekonomi pada
mengukur efisiensi di bidang sosial, khususnya penelitian ini adalah perspektif ekonomi dari
bidang kesehatan yang bersifat pihak rumah sakit. Biaya yang dihitung adalah
program/intervensi pada tingkat kabupaten/kota. biaya medik langsung menggunakan harga obat
Penelitian ini menggunakan analisa cost- berdasarkan DPHO askes 2013 di tambah dengan
effectiveness pada dasarnya untuk mengetahui biaya pelayanan sesuai ketetapan tarif yang
seberapa efektif dana yang dihabiskan untuk berlaku di Rumkital dr. Ramelan Surabaya.
memperoleh suatu manfaat. Pada dasarnya Berdasarkan hasil analisis statistik untuk
semakin kecil Input yang dikeluarkan tetapi perbedaan intensitas nyeri pre dan post pada
outcome yang dihasilkan lebih besar maka hasil masing-masing kelompok terapi amitryptiline dan
dari kategori cost-effectiveness semakin besar. carbamazepine yang menggunakan analisis non
Ada sedikit perbeda-an pengukuran efektifitas parametrik dengan metode wilcoxon
dengan pengukuran cost-effectiveness, pada menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
pengukuran efektivitas diperoleh dari terhadap penurunan intensitas nyeri yang
perbandingan antara outcome dengan output dirasakan oleh pasien pada kedua kelompok
sedangkan pada pengukuran cost-effectiveness terapi tersebut, sehingga kelompok terapi
konsep efektivitas diperoleh dari perbandingan amitryptiline dan carbamazepine efektif untuk
antara outcome dengan Input (biaya). terapi nyeri neuropatik yang dilihat dari
Berdasarkan tabel diatas ada 1 IKU yaitu penurunan intensitas nyeri pasien. Akan tetapi,
Prosentase pemenuhan pelatihan yang diadakan hasil analisis statistik untuk perbandingan

ISSN xxxx-xxx Halaman 30


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
efektivitas terapi amitryptiline dengan mengalami penurunan laba. Hal ini disebabkan
carbamazepine yang menggunakan analisis non akibat banyaknya biaya-biaya yang dikeluaran
parametrik dengan metode MannWhitney Test sehingga pemegang saham belum mampu
didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan mengendalikan biaya untuk mencapai tingkat
efektifitas terapi yang signifikan antara kelompok keuntungan yang maksimal.
amitryptiline dengan carbamazepine pada pasien 2. Perspektif pelanggan, menunjukkan retensi
nyeri neuropatik sehingga kedua kelompok terapi pelanggan PT. Nenggapratama Internusantara
tersebut mempunyai efektivitas yang setara. menurun dalam mempertahankan pelanggannya.
Hasil dari analisis efektivitas biaya Namun, dari akuisisi pelanggan PT.
digambarkan sebagai rasio biayae fektivitas (C/E Nenggapratama Internusantara mampu dalam
rasio) pembilang menunjukkan biaya dan memperoleh pelanggan baru dan kepuasan
penyebut menggambarkan variabel outcome atau pelanggan pada PT. Nenggapatama
efektivitas terapi. Salah satu bentuk rasio C/E Internusantara mampu menangani keluhan
yaitu average cost-effectiveness ratio (ACER) dengan adanya penurunan keluhan pada tahun
yang dihitung untuk masingmasing alternatif 2016.
terapi. Hasil ACER diinterpretasikan sebagai 3. Perspektif proses bisnis internal, bahwa PT.
rata-rata biaya perunit efektivitas dalam hal ini Nenggapratama Internusantara sudah
rata-rata biaya per penurunan intensitas nyeri menjalankan bisnis dengan baik berdasarkan
pada pasien nyeri neuropatik. keunggulan layanan purna jual yang dimiliki
Perhitungan ACER masing-masing perusahaan dan diketahui perusahaan sudah
pasien pada kelompok Amitryptiline dan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan
Carbamazepine berdasarkan hasil analisis statistik efisiensi, efektivitas serta ketepatan dalam proses
non parametrik dengan metode Mann-Whitney transaksi.
Test menunjukkan bahwa tidak terdapat 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran,
perbedaan yang signifikan antara Amitryptiline dilihat dari pelatihan karyawan dinilai masih
(15206) dengan Carbamazepine (16882) selama 4 kurang sehingga mengakibatkan produktivitas
minggu pada pasien nyeri neuropatik. Sedangkan karyawan belum maksimal. Namun, dilihat dari
biaya Amitryptiline (Rp.41695) lebih murah retensi karyawan menunjukkan PT.
dibandingkan biaya carbamazepine (Rp.47380 ) Nenggapratama Internusantara dapat
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada mempertahankan karyawannya.
kelompok amitryptiline lebih menghemat biaya 5. Kinerja PT. Nenggapratama Internusantara
daripada kelompok carbamazepine dengan sangat perspektif dalam hal proses bisnis internal.
efektivitas yang setara. Hal ini sesuai dengan Sedangkan pada perspektif keuangan, perspektif
yang digambarkan dari Cost-effectiveness Grid pelanggan, perspektif pertumbuhan dan
didapatkan amitryptiline berada pada sel D pembelajaran, belum optimal dan seimbang
dengan efektivitas yang sama dan biaya yang dalam mengendalikan berbagai kekurangan.
lebih rendah dibandingkan dengan carbamazepine 2. Jurnal Kedua :
sebagai terapi pembandinganya. Hasil penelitian Berdasarkan pada data yang telah diolah
ini juga sesuai dengan metode farmakoekonomi dari hasil analisis data maka dapat ditarik
yang lain yaitu Cost Minimation Analysis (CMA) kesimpulan sebagai berikut :
yaitu outcome klinik di asumsikan ekuivalen 1. Berdasarkan pada identifikasi Input Indikator
hanya biaya intervensi obat saja yang Kinerja Utama dalam Di RSUD Dr. Soetomo
dibandingkan. Tahun 2015 Nilai kinerja Input yang paling besar
adalah 97% pada IKU 1 yaitu Indeks Kepuasan
4. KESIMPULAN Masyarakat (IKM) dan IKU 2 Prosentase
1. Jurnal Pertama : Pemenuhan kebutuhan Jaringan. Sedangkan nilai
Hasil analisa dalam penelitian ini, maka diperoleh kinerja Input yang paling kecil yaitu 73% pada
kesimpulan sebagai berikut: IKU 13 yaitu Prosentase penelitian uji klinik
1. Perspektif keuangan, bahwa pencapaian yang lulus kelayakan etik (ethical clearance).
pendapatan yang dilihat dari rasio OPM, ROI, 2. Berdasarkan pada identifikasi Output Indikator
dan ROE dari tahun 2015 ke tahun 2016 Kinerja Utama dalam Di RSUD Dr. Soetomo

ISSN xxxx-xxx Halaman 31


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
Tahun 2015. Hasil output pada penelitian ini Adi, F. M. 2016. Analisis Pengukuran
adalah jumlah sub kegiatan yang dilakukan untuk Kinerja Perusahaan Dengan
mendukung kegiatan yang dilakukan oleh setiap Menggunakan Pendekatan Balanced
Bidang/Bagian. Output dapat juga berupa jumlah Scorecard Pada Perusahaan
Penerbit Buku Deepublish CV Budi
dokumen yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.
Utama Yogyakarta. Skripsi.
3. Berdasarkan hasil identifikasi Outcome Universitas Negeri Yogyakarta.
Indikator Kinerja Utama dalam Di RSUD Dr. Yogyakarta.
Soetomo Tahun 2015. Outcome yang akan
dicapai pada tahun 2015 adalah 14 Indikator Anggito, A. dan J. Setiawan. 2018.
Kinerja Utama (IKU) direktur. Outcome ini Metodologi Penelitian Kualitatif.
dicapai dalam waktu satu tahun dan Cetakan Pertama. CV Jejak. Jawa
pengukurannya dalam jangka waktu yang lama. Barat.
Dibawah ini adalah rincian IKU Direktur:
a.Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);b. Hansen, D. R. dan M. M. Mowen. 2013.
Prosentase Pemenuhan kebutuhan Jaringan ;c. Akuntansi Manajerial. Salemba
Prosentase Pasien di Gawat Darurat yang dilayani Empat. Jakarta.
< 5 menit;d. Bed Occupancy Rate (BOR); e.
Mulyadi. 2014. Sistem Terpadu
Average Length of Stay (ALOS); f. Bed Turn
Pengelolaan Kinerja Personel
Over (BTO);g. Turn Over Interval (TOI); h. Net Berbasis Balanced Scorecard.
Death Rate (NDR); i. Prosentase Capaian Yogyakarta: IPP STIM YKPN.
Indikator SPM yang memenuhi target; j.
Prosentase Elemen JCI yang memenuhi standar; Putra, Y. K. 2017. Analisa Kinerja
k. Prosentase Peserta Didik PPDSI yang dilatih Perusahaan Dengan Menggunakan
dan lulus; l. Prosentase pemenuhan pelatihan Metode Balanced Scorecard (Studi
yang diadakan untuk tenaga kesehatan di luar Kasus pada Dealer Honda Naga Mas
RSUD Dr.Soetomo;m. Prosentase penelitian uji Motor Baturetno). Skripsi.
klinik yang lulus kelayakan etik (ethical Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Yogyakarta.
clearance); n. Cost Recovery Ratio (CRR) .
4. Analisis cost-effectiveness Pelaksanaan Rahman. 2013. Pengantar Akuntansi 1.
Program Pening-katan Pelayanan Erlangga. Jakarta.

3. Jurnal Ketiga : Sugiyono.2007. Statistika Untuk


Berdasarkan penelitian yag dilakukan Penelitian. Bandung:CV Alfabeta.
oleh penulis dapat disimpulkan bahwa, terdapat
perbedaan intensitas nyeri pre dan post masing- Mahmudi, 2015. Manajemen Kinerja
masing kelompok terapi amitryptiline dan Sektor Publik. Edisi Ketiga.
carbamazepine, tidak terdapat perbedaan Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
efektifitas terapi kelompok amitryptiline dengan
carbamazepine, biaya terapi amitryptiline lebih Wijono, Djoko. 2007. Evaluasi Program
Kesehatan dan Rumah Sakit.
murah (Rp.41.695) dibandingkan dengan
Surabaya. CV. Duta Prima
carbamazepine (Rp. 47.380) sehingga
Airlangga.
amitryptiline lebih menghemat biaya
dibandingkan carbamazepine. Pain clinical up date. 2010. International
Association for The Study of Pain
5. SARAN (IASP)
a. Dituliskan saran yang diharapkan.
b. Dituliskan saran yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

ISSN xxxx-xxx Halaman 32


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1), 35- metodologi, Bursa ilmu,
49. (online) Yogyakarta. Attal N, Cruucu
(https://journal.universitaspahlaw
an.ac.id/index.php/prepotif/articl G, Haanpaa M, 2010, l. EFNS Task Force,
e/view/440 diakses pada tangggal EFNS guideline on pharmacological
10 November 2021) treatment of neuropathic pain, Eur
J Neurol revision
Kementerian Ketenagakerjaan Republik
Indonesia. (2020). Jadikan K3 Berger A, Dukes E, Oster G. 2014. Clinical
Sebagai Prioritas dalam Bekerja. characteristics and economic cost
(online) of painful neuropathic disorder. J
(https://kemnaker.go.id/news/det Pain
ail/menaker-jadikan-k3-
sebagaiprioritas- dalam-bekerja Bouhassira D, Lanteri Minet M, Attal N,
diakses tanggal 16 februari 2020) Laurents B. 2008. Prevalence of
Literasi Nusantara chronic pain with neuropathic
characteristic in the general
Kurusi, F. D., Akili, R. H., & Punuh, M. I. population. Pain.
(2020). Hubungan antara
pengetahuan dan sikap dengan Bennett MI, Attal N, Backonja MM. 2007.
kepatuhan penggunaan alat Using screening tools to identify
pelindung diri (APD) pada petugas neuropathic pain, Pain,.
penyapu jalan di kecamatan Singkil
dan Tuminting. KESMAS, 9(1). Dallocchio C, Buffa C, mazzarello P,
(https://ejournal.unsrat.ac.id/ind Chiroli S. 2004. Gabapentine vs
ex.php/kesmas/article/view/2864 Amitriptilline in Painful Diabetic
5 diakses neuropathy : An Open –Label Pilot
study . Journal of Pain and
Mewengkang, C., Kawatu, P. A., & Symptom Management, Publiser by
Malonda, N. S. (2019). Gambaran Elsevier , New York, 0ctober.
Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelindung Diri Pada Pekerja Dwordkin RH. 2002. An Overview of
Pemasangan Jaringan Saluran Neuropathic Pain:Syndrom,
Udara Tegangan Menengah Di Pt. Symptom, Sign and Several
Matracom Kotamobagu. Kesmas, Mechanism. The Clinical Jornal of
8(6). (online) Pain.
(https://ejournal.unsrat.ac.id/ind
ex.php/kesmas/article/view/2570 Galuzzi KE. 2005. Management of
5/25358 diakses pada 16 maret Neuropathic Pain.JAOA September.
2022) Gilron I, Watson CPN, Cahill CM,

Muharani, R., & Dameria, D. (2019). Moulin DE. 2006. Neuropathic Pain: A
Faktor yang Berhubungan dengan Practical Guide For The Clinician.
Kejadian Kecelakaan Kerja Pada CMAJ August.
Pekerja di Bagian Produksi Pabrik
Kelapa Sawit Adolina PTPN IV Haanpaa M, Treede RD. 2010. Diagnosis
Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal and classification of neuropathic
Kesehatan Global, 2(3), 122-130. pain, Pain: Clinical Updates.

National Institute for Health and Clinical


Excellence (2010) Neuropathic
pain: the pharmacological
management of neuropathic pain
Andayani TM. 2013 in adults in nonspecialist settings.
Farmakoekonomi :prinsip dan London: National Institute for

ISSN xxxx-xxx Halaman 33


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia
Health and Clinical Excellence.
Available from: www.nice.org.
Accessed 10th September 2013.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan


Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor PER.08/MEN/VII/2010
Tentang Alat Pelindung Diri

ISSN xxxx-xxx Halaman 34


Vol. 1 No. 1, Januari - Juni 2022
Jurnal Lentera Sehat Indonesia

You might also like