You are on page 1of 6

Pengaruh Self Efficacy dan Locus of Control Terhadap Kinerja Karyawan

Dynan Haiqal Azzra*, Sri Suwarsi


Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Islam Bandung, Indonesia.
1dynan8@gmail.com,2dr.srisuwarsi@gmail.com

Abstract. Human Resources are important assets in business


entities or organizations that produce goods or services, besides
that, human resources in the company are the main factor to
achieve company goals. Performance is an important foundation
for the company because without performance, the company's
goals will not be achieved.
This study aims to determine whether there is an influence between
Self Efficacy and Locus of Control on Employee Performance. This
study uses descriptive and verification methods, using a
quantitative research approach and operating the calculations
using the IBMSPSS 25.0 program. Collecting data obtained
through questionnaires, observations, interviews, and literature
studies. The sampling technique is saturated sampling.
Respondents in this study were PT. Jerbee, totaling 31 employees.
The results of this study concluded that: 1) Self Efficacy at PT.
Indonesian jerbees are included in the High category. 2) Locus of
Control at PT. Jerbee Indonesia is included in the Enough
category. 3) Employee Performance at PT. Jerbee Indonesia is
included in the Enough category. 4) Self Efficacy (X1) partially has
a significant effect on Employee Performance (Y). 5. Locus of
Control (X2) partially has a significant effect on Employee
Performance (Y). 6) Self Efficacy (X1) and Locus of Control (X2)
simultaneously have a significant effect on Employee Performance
(Y).
Keywords: Self Efficacy and Locus of Control on Employee
Performance.

Abstrak. Sumber Daya Manusia adalah aset yang penting dalam


badan usaha atau organisasi baik yang menghasilkan barang atau
jasa, selain itu sumber daya manusia dalam perusahaan menjadi
faktor utama untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja menjadi
landasan penting bagi perusahaan karena tanpa adanya kinerja
maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh antara Self Efficacy dan Locus of Control terhadap
Kinerja Karyawan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dan verifikatif, dengan menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif dan mengoprasikan perhitungannya menggunakan
program IBMSPSS 25.0. Pengumpulan data yang diperoleh
melalui kuesioner, observasi, wawancara, dan studi pustaka.
Teknik penarikan sampel adalah sampling jenuh. Responden dalam
penelitian ini adalah PT. Jerbee yang berjumlah 31 karyawan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Self Efficacy pada
PT. Jerbee Indonesia termasuk ke dalam kategori Tinggi. 2) Locus
of Control pada PT. Jerbee Indonesia termasuk ke dalam kategori
Cukup. 3) Kinerja Karyawan pada PT. Jerbee Indonesia termasuk
ke dalam kategori Cukup. 4) Self Efficacy (X1) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). 5. Locus
of Control (X2) secara pasrsial berpegaruh signifikan terhadap
Kinerja Karyawan (Y). 6) Self Efficacy (X1) dan Locus of Control
(X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Y).
Kata Kunci: Self Efficacy dan Locus of Control terhadap
Kinerja Karyawan.
A. Pendahuluan
Sumber Daya Manusia adalah aset yang penting dalam badan usaha atau
organisasi baik yang menghasilkan barang atau jasa, selain itu sumber daya manusia
dalam perusahaan menjadi faktor utama untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja
menjadi landasan penting bagi perusahaan karena tanpa adanya kinerja maka tujuan
perusahaan tidak akan tercapai. Kinerja seorang karyawan yang berada didalam
perusahaan dapat ditentukan oleh banyak faktor, seperti faktor internal maupun internal
yang terdapat dalam diri karyawan itu sendiri. Beberapa contoh dari faktor internal yang
mempengaruhi kinerja karyawan ialah self efficacy dan locus of control.
Menurut Lunenburg (1) menyatakan bahwa, “Self efficacy merupakan keyakinan
yang dimiliki individu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
pekerjaannya.” Menurut Venna, dkk (2) menyatakan bahwa, “self efficacy merupakan
suatu kepercayaan yang muncul karena memiliki keyakinan diri atas kemampuan yang
dimilikinya dalam menjalankan suatu pekerjaan dengan menghasilkan output yang
positif.”
Menurut Sari (3) menyatakan bahwa, “locus of control adalah bagaimana cara
pandang seseorang bahwa perilaku pada dirinya sebagai bentuk berhubungan pada
individu lain ataupun lingkungannya, serta sebagai keyakinan pada sumber yang
menentukan perilakunya.” Menurut Narendra (4) locus of control merupakan
keberhasilan seseorang dalam mengendalikan diri yang berasal dari internal ataupun
eksternal. Locus of control merupakan kondisi psikologis yang mengacu pada keyakinan
individu bahwasannya cara dia berperilaku atas kendali mereka sendiri ataupun kendali
yang berasal dari luar diri mereka.
Menurut Mangkunegara (5) menyatakan bahwa, “kinerja merupakan hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.” Menurut Umam (6)
menyatakan bahwa, “kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan
peran atau tugasnya dalam periode tertentu, yang dihubungkan dengan standar kerja
tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan. Adapun tujuan dari penelitian
ini untuk menganalisis:
1. Untuk menganalisis bagaimana self efficacy karyawan di PT. Jerbee
Indonesia.
2. Untuk menganalisis bagaimana locus of control karyawan di PT. Jerbee
Indonesia.
3. Untuk menganalisis bagaimana kinerja karyawan di PT. Jerbee Indonesia.
4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh self efficacy terhadap kinerja
karyawan di PT. Jerbee Indonesia.
5. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh locus of control terhadap kinerja
karyawan di PT. Jerbee Indonesia.
6. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh self efficacy dan locus of control
terhadap kinerja karyawan di PT. Jerbee Indonesia.
B. Metodologi Penelitian
Peneliti menggunakan metode teknik analisis koefisien determinasi, uji t, dan uji
f dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dipilih dalam penelitian
ini adalah karyawan PT. jerbee Indonesia sebanyak 31 karyawan.
Dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik sampling
jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner,
wawancara, observasi, dan studi pustaka. Adapun teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif dan teknik analisis verifikatif.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Koefisien Determinasi
Uji koefisien deteriminasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen yaitu self efficacy (X1) dan locus of control (X2) terhadap variabel
dependen Kinerja Karyawan (Y) yang merupakan hasil pengkuadratan dari koefisien
korelasi. Berikut merupakan hasil pengujian koefisien determinasi diuraikan sebagai
berikut:

Tabel 1. Uji Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .832a .693 .671 3.50733
a. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan tabel diatas, maka didapat informasi bahwa R-Square sebesar 0,693
atau 69,3%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa self efficacy dan locus of control secara
simultan memberikan pengaruh atau kontribusi terhadap kinerja karyawan di PT. Jerbee
Indonesia sebesar 69,3% sedangkan sisanya sebesar 30,7% merupakan pengaruh dari
variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.
Uji T (Parsial)
Uji statistik t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh secara signifikan
secara parsial dari masing-masing variabel independent (X) terhadap variabel dependen
(Y). berikut merupakan hasil pengujian hipotesis t diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2. Uji T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.467 5.868 .591 .559
X1 .601 .255 .426 2.355 .026
X2 .520 .210 .448 2.478 .020
a. Dependent Variable: Y
Dengan menggunakan pengujian dua sisi dan taraf signifikansi 5% serta derajat
kebebasan df = n-k-1 (31-2-1) = 28, maka di peroleh t tabel sebesar 2,04840. Nilai t
hitung pada tabel diatas menunjukkan bahwa:
1. nilai t hitung > dari t tabel yang berarti 2,355 > 2,04840 dan nilai signifikansi
sebesar 0,026 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan dari variabel self efficacy terhadap kinerja karyawan. Maka hal
tersebut berarti bahwa HO ditolak dan Ha diterima.
2. nilai t hitung > dari t tabel yang berarti 2,478 > 2,04840 dan nilai signifikansi
sebesar 0,020 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan dari variabel locus of control terhadap kinerja karyawan. Maka hal
tersebut berarti bahwa HO ditolak dan Ha diterima.
Uji F (Simultan)
Uji statistik f ini digunakan untuk menguji apakah semua variabel independent
yang dimasukkan ke dalam model regresisecara simultan atau bersama-sama dapat
menjelaskan variabel dependen. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan tujuan untuk
menguji secara bersama-sama pengaruh Self Efficacy dan Locus of Control Terhadap
Kinerja Karyawan. Berikut adalah hasil pengujian uji f (simultan) sebagai berikut:

Tabel 3. Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 777.239 2 388.620 31.592 .000b
Residual 344.438 28 12.301
Total 1121.677 30
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian uji f (simultan) dapat diketahui bahwa f
hitung sebesar 31,592 dan f tabel didapat dilihat melalui tabel statistik pada tingkat
signifikansi 0,05 dengan (df = n – k – 1 atau 31 – 2 – 1 = 28. Hasil yang didapat untuk f
tabel yaitu sebesar 3,340. Sehingga dapat dinyatakan bahwa f hitung lebih besar dari f
tabel (31,592 > 3,340). Maka dapat disimpulkan bahwa dari uraian diatas bahwa HO
ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat diketahui bahwa adanya pengaruh signifikan secara
bersama-sama (simultan) pada Variabel Self Efficacy dan Locus of Control Terhadap
Kinerja Karyawan.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Self Efficacy merupakan variabel yang termasuk ke dalam kategori


Tinggi. Artinya dimensi yang diajukan dalam pernyataan ialah: pengalaman
akan kesuksesan, pengalaman individu lain, persuasi verbal, dan keadaan
fisiologis bernilai tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan di PT.
Jerbee Indonesia memiliki keyakinan diri yang tinggi dalam bekerja bahwa
individunya dapat mencapai target yang sudah ditentukan, sekalipun tugas
yang diberikan cukup menantang.
2. Variabel Locus of Control merupakan variabel yang termasuk ke dalam
kategori Cukup. Artinya dimensi yang diajukan dalam pernyataan ialah locus
of control internal dan locus of control eksternal bernilai cukup. Hal tersebut
menunjukkan bahwa karyawan di PT. Jerbee Indonesia mempunyai tingkat
dimana individunya cukup yakin bahwa merekalah yang menjadi penentu
nasib mereka sendiri agar dapat bekerja dengan lebih maksimal.
3. Variabel Kinerja Karyawan merupakan variabel yang termasuk ke dalam
kategori Cukup. Artinya dimensi yang diajukan dalam pernyataan ialah:
kualitas kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab, kerja sama, dan inisiatif
bernilai cukup. Hal tersebut memiliki arti bahwa perusahaan telah berhasil
menciptakan karakter-karakter yang baik dalam bekerja pada setiap individu
karyawan.
4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel Self Efficacy (X1)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Jerbee Indonesia secara parsial
(Uji-T) yang diperoleh nilai t hitung > t tabel sebesar 2,355 > 2,04840 dan
nilai signifikansi sebesar 0,026 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa HO
ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hal diatas maka didapatkan kesimpulan
bahwa variabel self efficacy berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
karyawan pada PT. Jerbee Indonesia.
5. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel Locus of Control
(X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Jerbee Indonesia secara parsial
(Uji-T) yang diperoleh nilai t hitung > t tabel sebesar 2,478 > 2,04840 dan
nilai signifikansi sebesar 0,020 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa HO
ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hal diatas maka didapatkan kesimpulan
bahwa variabel locus of control berpengaruh signifikan terhadap variabel
kinerja karyawan pada PT. Jerbee Indonesia.
6. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel Self Efficacy (X1)
dan Locus of Control (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Jerbee
Indonesia secara simultan (Uji-F) yang diperoleh nilai f hitung > f tabel
sebesar 31,592 > 3,340 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal
tersebut menunjukkan bahwa HO ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hal
diatas didapatkan kesimpulan bahwa variabel self efficacy dan locus of control
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Jerbee Indonesia.
Daftar Pustaka
AA. Anwar Prabu Mangkunegara. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Lunnenburg. Fred C. (2011). in The Workplace: Implications for Motivation and


Performance. Journal of Management, Business, and Administration.
14(1).
Narendra, N., M. (2018). Pengaruh Locus of Control Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Di RSU Al-Islam
H. M. Mawardi Sidoarjo. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 19(2), 621–
636.
Sari, D. P. (2018). Pengaruh Locus of Control, Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Bank Nagari Cabang Simpang Empat Pasaman
Barat. EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, 7(1), 9–18.
Venna, D. (2017). Pengaruh Terhadap Employee Engagement dan Kinerja Karyawan
(Studi pada Karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Regional V
Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).
Umam, Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi.Bandung. Pustaka Setia.

You might also like