You are on page 1of 62

Structures and Properties

of Ceramics

Dyah Sawitri, st, mt


Rekayasa bahan
Teknik fisika its
• INTRODUCTION
• CERAMIC STRUCTURES

Contents • CERAMIC PROPERTIES


• TYPES AND APPLICATIONS OF CERAMICS
• FABRICATION AND PROCESSING OF CERAMICS
• adalah material non logam dan inorganik yang
terdiri atas unsur-unsur logam dan non logam
yang terikat bersamaan secara primer dengan
ikatan ion dan/atau ikatan logam.
• Komposisi kimia keramik bervariasi dari
Definisi senyawa sederhana hingga campuran dari
berbagai fasa komplek yang terikat
bersamaan.
• Ikatan ionik dan kovalen menyebabkan keramik
mempunyai titik lebur tinggi dan bersifat isolator
• The inorganic and nonmetallic materials.
• Most ceramics are compounds between metallic and nonmetallic elements for which the
interatomic bonds are either totally ionic, or predominantly ionic but having some covalent
character.
• The term ceramic comes from the Greek word keramikos, which means “burnt stuff,” indicating
that desirable properties of these materials are normally achieved through a high-temperature
heat treatment process called firing.
• Up until the past 60 or so years, the most important materials in this class were termed the
“traditional ceramics,” those for which the primary raw material is clay; products considered to
be traditional ceramics are china, porcelain, bricks, tiles, and, in addition, glasses and high-
temperature ceramics. Of late, significant progress has been made in understanding the
fundamental character of these materials and of the phenomena that occur in them that are
responsible for their unique properties. Consequently, a new generation of these materials has
evolved, and the term ceramic has taken on a much broader meaning.
• To one degree or another, these new materials have a rather dramatic effect on our lives;
electronic, computer, communication, aerospace, and a host of other industries rely on their
use.
Keramik
01 02 03

Keramik tradisional, Keramik Advanced, Keramik gelas,


disusun oleh tanah murni atau teknik bening, tembus
liat, silika dan (fine), disusun oleh pandang, rapuh,
senyawa murni. proses lelehan
feldspar. Cth. bata,
ubin, genteng dan
porselen
Keramik tradisional

• keramik yang dibuat dengan


menggunakan bahan alam,
seperti kuarsa, kaolin, dll.
• barang pecah belah
(dinnerware), keperluan
rumah tangga (tile, bricks),
dan untuk industri
(refractory).
Keramik Advanced
• keramik modern atau biasa disebut keramik
teknik, advanced ceramic, engineering ceramic,
techical ceramic) adalah keramik yang dibuat
dengan menggunakan oksida-oksida logam
atau logam,
• Contoh : oksida logam (SAl2O3, ZrO2, MgO,dll).
• Penggunaannya: elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada
bidang medis.
Ceramic glass
• bersifat bening, tembus pandang, kekerasan cukup shg sangat rapuh, mudah pecah menjadi
pecahan yang tajam, mudah dimodifikasi bentuknya dengan proses kimia atau pemanasan,
sehingga memiliki sifat estetika atau keindahan yang tinggi.
• senyawa kimia dengan susunan kompleks, diperoleh dengan pembekuan lelehan melalui
pendinginan.
• Bahan baku pembuatan kaca ada dua kelompok yaitu
1. bahan yang dibutuhkan dalam jumlah besar meliputi pasir silika, soda abu, batu kapur,
feldspar, dan pecahan gelas (cullet)
2. bahan yang dibutuhkan dalam jumlah kecil meliputi natrium sulfat, natrium bikromat,
selenium dan arang.
• Barang setengah jadi: kaca, pipa kaca, dan benda kebutuhan rumah tangga .
• Barang siap jadi: perabotan rumah tangga (piring gelas, cangkir gelas, botol gelas, dan lainnya),
peralatan laboratorium (tabung reaksi, pipa kaca, beker gelas, kaca pembesar, dan lainnya),
bahan bangunan atau industri seperti kaca jendela, bola lampu, lampu gantung, genting kaca,
dan asesoris seperti manik-manik.
CERAMICS STRUCTURAL
For those ceramic materials for which the
atomic bonding is predominantly ionic, the
crystal structures may be thought of as
being composed of electrically charged ions
instead of atoms.
The metallic ions, or cations, are positively
charged because they have given up their
valence electrons to the nonmetallic ions,
or anions, which are negatively charged.
CERAMICS STRUCTURAL
Hub bil koordinasi dan perbandingan
Sebagian besar keramik diikat secara jari2 atom kation-anion
ionik dan hanya sedikit yang diikat secara
kovalen Bilangan Perbandingan jari- Geometri
koordinasi jari kation-anion koordinasi
Ikatan ionik biasanya mempunyai 2 <0,155
diameter atom kation < atom anion,
akibatnya atom kation selalu dikelilingi 3 0,115-0,225
atom anion.
4 0,225-0,414
Jumlah atom tetangga terdekat 6 0,414-0,732
(mengelilingi) atom tertentu dikenal sbg
bilangan koordinasi (Coordination 8 0,723-1,0
number).
Jari-jari kation dan anion
Kation Jari-jari ion (nm) Anion Jari-jari ion (nm)
Al 3+ 0,053 Br - 0,196
Ba 2+ 0,136 Cl - 0,181
Ca 2+ 0,100 F- 0,133
Cs + 0,170 I- 0,220
Fe 2+ 0,077 O 2- 0,140
Fe 3+ 0,069 S 2- 0,184
K+ 0,138
Mg 2+ 0,072
Mn 2+ 0,067
Na 2+ 0,102
Ni 2+ 0,069
Si 4+ 0,040
Ti 2+ 0,061
STRUKTUR
KRISTAL TIPE AX

• NaCl
• CsCl
• ZnS
• Diamond
Struktur Kristal Tipe AX
Struktur NaCl (Garam)
– Bentuk kubik berpusat muka (FCC)
– 1 atom kation Na+ dikelilingi 6 atom anion Cl-
(BK 6)
– Posisi atom kation Na+: ½½½, 00½, 0½0, ½00
– Posisi atom anion Cl-: 000, ½½0, ½0½,
0½½
– Cth seperti kristal garam: MgO, MnS, LiF dan
FeO.
– Perbandingan jari-jari atom kation dan anion =
0,102/0,181 = 0,56
Struktur kristal tipe AX
• Struktur CsCl
– Bentuk kubik sederhana (simple cubic)
– 1 atom kation Cs+ dikelilingi 8 atom
anion Cl- (BK 8)
– Posisi atom kation Cs+: ½½
– Posisi atom anion Cl-:000
– Perbandingan jari-jari aton kation dan
anion = 0,170/0,181 = 0,94.
Struktur kristal tipe AX
Struktur ZnS
– Bentuk Sphalerite
– 1 atom kation Zn+ dikelilingi 4 atom anion S- (BK 4)
– Posisi atom kation Zn+: ¾¾¾, ¼¼¾, ¼¾¼,
¾¼¼
– Posisi atom anion S-: 000, ½½0, ½0½, 0½½
– Cth seperti kristal ZnS: ZnTe, BeO dan SiO.
– Perbandingan jari-jari atom kation dan anion =
0,060/0,174 = 0,344
Struktur Diamond Struktur kristal tipe AX

– Bentuk sama seperti ZnS, tetapi


seluruh atomnya diisi atom C.
– Ikatan atomnya ikatan atom kovalen
Struktur kristal AmXp
Struktur kristal CaF2
• m ≠ p (cations ≠ anions), m and/or p 1. An example
is AX2,
• fluorite (CaF2). The ionic radii ratio rC/rA for CaF2 is
about
0.8, coordination number of 8.
• Calcium ions are positioned at the centers of cubes,
with fluorine ions at the corners.
• One unit cell consists of eight cubes
Other compounds with this crystal structure include
ZrO2 (cubic), UO2, PuO2, and ThO2.
Struktur kristal perovskite
Struktur kristal AmBnXp
BaTiO3
BaTiO3
– Bentuk kristal perovskite
– Atom kation: Ba2+ dan Ti4+
– Atom anion: O2-
Silicate Ceramics
• SiO4 4- tetrahedra
• Relatively complex structures may
result when other cations (e.g., Ca2,
Mg2, Al3) and anions (e.g., OH) are
added.
• Silicate ceramics include :
1. Crystalline silica (SiO2)
2. Layered silicates
3. Noncrystalline silica glasses
Crystalline silica
(SiO )
2
Carbon
• polymorphic forms
1. Diamond
2. Graphite
CERAMIC PROPERTIES

• Thermal
• Optik
• Mekanik
• Listrik
• Magnetik
• Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan
konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi
panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk
vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut.
• Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-getaran
atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar
tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.
• Hantaran panas dalam padatan melibatkan transfer energi antar atom-atom yang bervibrasi.
SIFAT Vibrasi atom akan mempengaruhi gerakan atom-atom lain di tetangganya dan hasilnya adalah
gelombang yang bergerak dengan kecepatan cahaya yakni fonon. Fonon bergerak dalam bahan
sampai terhambur baik oleh interaksi fonon-fonon maupun cacat kristal. Keramik amorf yang
TERMAL mengandung banyak cacat kristal menyebabkan fonon selalu terhambur sehingga keramik
merupakan konduktor panas yang buruk. Mekanisme hantaran panas oleh elektron, yang
dominan pada logam, tidak dominan di keramik karena elektron di keramik sebagian besar
terlokalisasi.
• Contoh paling baik penggunaan keramik untuk insulasi panas adalah pada pesawat ruang
angkasa. Hampir semua permukaan pesawat tersebut dibungkus keramik yang terbuat dari
serat silika amorf. Titik leleh aluminium adalah 660 oC. Ubin menjaga suhu tabung pesawat yang
terbuat dari Al pada atau dibawah 175 oC, walaupun eksterior pesawat mencapau 1400 oC.
• Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, atau dipantulkan.
Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, dan biasanya
dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang transparan, seperti
gelas, mentransmisikan cahaya dengan difus. seperti gelas terfrosted, disebut bahan
translusen. Batuan yang opaque tidak mentransmisikan cahaya.

SIFAT
• Hamburan cahaya internal dalam bahan yang sebenarnya transparan mungkin dapat
mengakibatkan bahan menjadi translusen atau opaque. Hamburan semacam ini terjadi antara
OPTIK lain di batas butiran, batas fasa, dan pori-pori.
• Transparansi gelas membuatnya bermanfaat untuk jendela, lensa, filter, alat masak, alat lab,
dan objek-objek seni.
• Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar penggunaan bahan semikonduktor seperti
GaAs dalam laser dan meluasnya penggunaan LED dalam alat-alat elektronik.
• Keramik fluoresensi dan fosforisensi digunakan dalam lampu-lampu listrik dan layar-layar tv.
• Serat optik mentransmisikan percakapan telepon dan data komputer yang didasarkan atas
refleksi internal total sinyal cahaya.
Sifat Mekanik
• kuat, keras dan juga tahan korosi. kerapatan yang rendah,
titik lelehnya yang tinggi.
• Keterbatasan utama adalah kerapuhannya, yakni
cenderung patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang
sedikit. Ini merupakan masalah khusus bila bahan ini
digunakan untuk aplikasi struktural. Dalam keramik,
karena kombinasi ikatan ion dan kovalen, partikel-
partikelnya tidak mudah bergeser. Keramiknya dengan
mudah putus bila gaya yang terlalu besar diterapkan.
• Faktur rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi
keretakan yang cepat. Dalam padatan kristalin, retakan
tumbuh melalui butiran (trans granular) dan sepanjang
bidang cleavage (keretakan) dalam kristalnya. Permukaan
tempat putus yang dihasilkan mungkin memiliki tekstur
yang penuh butiran atau kasar.
Sifat Mekanik
• Kekuatantekanpentinguntuk keramikyang digunakanuntuk
struktursepertibangunan. Kekuatantekankeramikbiasanya
lebihbesardarikekuatantariknya. Untukmemperbaikisifatini
biasanyakeramikdi-pretekandalamkeadaantertekan.
• TiCmempunyaikekerasan4 kali kekerasanbaja. Jadi, kawatbaja
dalamstruktur pesawatdapatdigantidengankawatTiCyang
mampumenahanbebanyang samahanyadengandiameter
separuhnyadan 31 persenberat.
• Semen dan tanahliatadalahcontohyang lain, keduanyadapat
dibentukketikabasahnamunketikakeringakanmenghasilkan
objekyang lebihkerasdan lebihkuat.
• Material yang sangatkuatsepertialumina (Al2O3) dan silikon
karbida(SiC) digunakansebagaiabrasifuntukgrinding dan
polishing.
SIFAT LISTRIK
• bahan isolator. Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan
digunakan sebagai kapasitor. Bahan semikonduktor. Dapat menghantarkan elektron bila
energi ambangnya dicapai.
• Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni superkonduktor temperatur kritis tinggi ditemukan.
Bahan jenis ini di bawah suhu kritisnya memiliki hambatan = 0. Akhirnya, keramik yang
disebut sebagai piezoelektrik dapat menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik
atau sebaliknya.
• Sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini merupakan bagian bahan "canggih"
yang sering digunakan sebagai sensor\
• bahan dielektrik. Bahan ini adalah isolator yang dapat dipolarisasi pada tingkat molekular.
Material semacam ini digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
• Kekuatan dielektrik bahan adalah kemampuan bahan tersebut untuk menyimpan elektron
pada tegangan tinggi. Bila kapasitor dalam keadaan bermuatan penuh, hampir tidak ada
arus yang lewat. Namun dengan tegangan tinggi dapat mengeksitasi elektron dari pita
valensi ke pita konduksi.
Efek Domino pada Pemrosesan Keramik
➢ Sesuai dengan sifat alami keramik, bahan baku keramik yang digunakan untuk
produksi mempunyai banyak kendala yang mempengaruhi pada sifat akhir benda jika
dibandingkan dengan kelompok bahan lain misal logam atau polimer. Hal ini
dikarenakan tidak terdapat tahapan penghalusan lanjut untuk keramik, tidak seperti
logam (peleburan – pembekuan – deformasi plastik).
➢ Pada dasarnya, “apa yang masuk – itulah yang keluar”. Semua ketidak-sempurnaan
pada bahan baku diperbanyak kedalam pembesaran ketidaksempurnaan dalam
produk yang disinter.
➢ Efek domino ini menekankan ketergantungan dari sifat akhir produk keramik dalam
karakteristik semua tahapan pemrosesan, dan secara umum dalam karakteristik bahan
baku, secara harfiah bila terdapat kesalahan dalam satu tahap pemrosesan keramik
maka akan mempengaruhi secara nyata hasil akhir keramiknya.
TYPES AND APPLICATIONS OF CERAMICS
TUGAS individu MEMBUAT RESUME
• Types and Applications of Ceramics : Subbab 13.2-13.9
• Fabrication and Processing of Ceramics : Subbab 13.10-13.13

1. dikerjakan di kertas A4. Tulisan tangan rapi dan terbaca.


2. Perhatikan batas waktu due date dan cut off date !!!
3. diupload di my classrom dalam bentuk file pdf.
4. Penamaan file TUGAS_KERAMIK_NRP_NAMA
FABRICATION AND PROCESSING OF CERAMICS
Fabrication and Processing of Ceramics
GLASSES
• The familiar glass materials are noncrystalline silicates that contain
other oxides. silica (SiO ), soda–lime glass are soda (Na O) and lime
2 2

(CaO).
• The two prime assets of glass materials are optical transparency and
ease of fabrication.
Glass–Ceramics
• Glass–ceramics are initially fabricated as glasses and then,
by heat treatment, crystallized to form fine-grained
polycrystalline materials.
• Two properties of glass–ceramics that make them superior
to glass are improved mechanical strengths and lower
coefficients of thermal expansion (which improves
thermal shock resistance).
Clay Products

• Clay is the principal component of whitewares (e.g., pottery and tableware)


and structural clay products (e.g., building bricks and tiles).
• Ingredients (in addition to clay) may be added, such as feldspar and quartz;
these influence changes that occur during firing.
1. Clay (Tanah liat atau lempung) adalah partikel mineral berkerangka dasar
silikat yang berdiameter kurang dari 5 mikrometer. Mengandung leburan
silika dan/atau aluminium yang halus.
2. Feldspar adalah mineral alumina anhidrat silikat yang berasosiasi dengan
unsur kalium (K), natrium (Na), dan kalsium (Ca) dalam perbandingan
yang beragam.
3. Kuarsa adalah mineral kristal keras yang terdiri dari atom Silika dan
Oksigen
Refractories
• Materials that are employed at elevated temperatures and often in
reactive environments are termed refractory ceramics.

• Requirements for this class of materials include high melting


temperature, the ability to remain unreactive and inert when exposed
to severe environments (often at elevated temperatures), and the
ability to provide thermal insulation.

• On the basis of composition and application, the four main


subdivisions are fire-clay (alumina–silica mixtures), silica (high silica
contents), basic (rich in magnesia, MgO), and special.
Abrasives
• The abrasive ceramics are used to cut, grind, and polish other softer
materials.
• must be hard and tough and be able to withstand high temperatures that
arise from frictional forces.
• Diamond, silicon carbide, tungsten carbide, corundum, and silica sand
Cements
• Portland cement is produced by heating a mixture of clay and lime-bearing
minerals in a rotary kiln. The resulting “clinker” is ground into very fine
particles to which a small amount of gypsum is added.
• When mixed with water, inorganic cements form a paste that is capable of
assuming just about any desired shape.
• Subsequent setting or hardening is a result of chemical reactions involving
the cement particles and occurs at the ambient temperature. For hydraulic
cements, of which Portland cement is the most common, the chemical
reaction is one of hydration.
Carbons
• Two allotropic forms of carbon, diamond and graphite, have distinctively different
sets of physical and chemical properties.
• Diamond is extremely hard, chemically inert, has a high thermal conductivity, a low
electrical conductivity, and is transparent with a high index of refraction.
• Graphite is soft and flaky (i.e., has good lubricative properties), is optically opaque,
and chemically stable at high temperatures and in nonoxidizing atmospheres. Some
of its properties are highly isotropic, to include electrical conductivity.
• A form of carbon used as a fiber reinforcement was also discussed. Two structural
arrangements of graphene layers may be found in carbon fibers-graphitic and
turbostratic. High strengths and moduli of elasticity develop in the direction parallel
to the fiber axis
Advanced Ceramics
• Many modern technologies use and will continue to use advanced ceramics because of
their unique mechanical, chemical, electrical, magnetic, and optical properties and
property combinations.
• Microelectromechanical systems (MEMS)—these are smart systems that consist of
miniaturized mechanical devices integrated with electrical elements on a substrate
(normally silicon).
• Nanocarbons—carbon materials that have particle sizes less than about 100 nm. Three
types of nanocarbons that can exist are as follows:
1. Fullerenes (e.g., C60, Figure 13.7). high-temperature superconductors antioxidants
(personal care products), organic solar cells
2. Carbon nanotubes (Figure 13.8) electric field emitters, cancer treatments,
photovoltaics (solar cells), better capacitors (to replace batteries)
3. Graphene (Figure 13.9) . transistors, supercapacitors, transparent electrical
conductors, biosensors
• Fabrication and Processing of Glasses and Glass–Ceramics
• Because glasses are formed at elevated temperatures, the temperature–viscosity
behavior is an important consideration. Melting, working, softening, annealing, and
strain points represent temperatures that correspond to specific viscosity values.
• Among the more common glass-forming techniques are pressing, blowing (Figure
13.13), drawing (Figure 13.14), and fiber forming.
• When glass pieces are cooled, internal thermal stresses may be generated because of
differences in cooling rate (and degrees of thermal contraction) between interior and
surfaces regions.
• After fabrication, glasses may be annealed and/or tempered to improve mechanical
characteristics.
Fabrication and Processing of Clay Products
• Clay minerals assume two roles in the fabrication of ceramic bodies:
1. When water is added to clay, it becomes pliable and amenable to forming.
Clay minerals melt over a range of temperatures; thus,
2. during firing, a dense and strong piece is produced without complete melting.
• For clay products, two common fabrication techniques are hydroplastic forming and
slip casting.
1. For hydroplastic forming, a plastic and pliable mass is formed into a desired
shape by forcing the mass through a die orifice.
2. With slip casting, a slip (suspension of clay and other minerals in water) is poured into a porous
mold. As water is absorbed into the mold, a solid layer is deposited on the inside of the mold
wall.
• After forming, a clay-based body must be first dried and then fired at an elevated
temperature to reduce porosity and enhance strength.
• Densification of pressed pieces takes place by a sintering mechanism (Figure 13.21)
during a high-temperature firing procedure.
Tape Casting
• With tape casting, a thin sheet of ceramic of uniform thickness is
formed from a slip that is spread onto a flat surface using a doctor
blade (Figure 13.23). This tape is then subjected to drying and firing
operations.
Processing/Structure/Properties/Performance Summary
• Diteliti pada awal tahun 1940-an
oleh peneliti2 dari Amerika, BaTiO3 (Barium Titanate)
Jepang dan Rusia.
• Struktur kristal perovskite yang
sederhana.
• Barium titanat mudah
diaplikasikan karena dalam segi
kimia maupun mekanik lebih
stabil dan mempunyai
temperature curie yang mendekati
temperatur kamar dibandingkan
material ferroelektrik lainnya.
• Aplikasi : kapasitor multilayer
maupun kapasitor single layer,
sebagai sensor tekanan dan
sensor suhu. Piezoelektrik →
sensor dan transduser → smart
material
Perubahan struktur kristal dari barium titanat
• Sifat Feroelektrik, yaitu sifat yang diperoleh pada saat
temperaturnya diturunkan dan berada dibawah
temperature Curie. Sifat ini memberikan kegunaan untuk
pembuatan Ferric Random Access Memory (FRAM) karena
sifatnya dapat digunakan sebagai saklar polarisasi pada
saat dikenakan medan listrik. Sifat ini dapat hilang bila
Barium titanat memiliki material barium titanat dipanaskan hingga melewati
sifat dan kegunaan yang temperatur Curie-nya.
unik :
• Sifat Piezoelektrik yang bergantung pada transformasi
fasa dari struktur kristal seiring dengan perubahan
temperatur. Sifat piezoelektrik ini dapat berfungsi untuk
aplikasi akuistik dan sensor.
Superkonduktor keramik oksida
Tipe II Superkonduktor Suhu Tinggi (SKST)
• Sistem Y-Ba-Cu-O 123 (YBCO-123) dengan Tc = 93,4 K
• Sistem Bi-Sr-Ca-Cu-O 2223 (BSCCO-2223), Tc = 110 K
• Sistem Bi-Sr-Ca-Cu-O 2212 (BSCCO-2212), Tc = 90 K
• Adanya struktur kristal yang berlapis, merupakan sumber sifat anisotropik
dan efek dimensi yang rendah. orteks berbentuk menyerupai pancake.

bidang CuO2
J.J

bidang CuO2
J.J

bidang CuO2
Bi Sr
[BiO] +
O Cu SrO
[CuO2]2-
Ca
Ca2+
[CuO2]2-
Ca2+
[CuO2]2-
SrO
[BiO] +

Bi2Sr2CuO6 Bi2Sr2CaCu2O8 Bi2Sr2Ca2Cu3O10

(a) (b)
a) Susunan atom pada sistem Bi-2223
b) Struktur kristal Bi2Sr2CanCun+1O2n+6 dengan n = 0, 1 dan 2.
Pencampuran Stoikiometrik

Pengadukan/Pengeringan
suhu 400-600 o C / 30 jam

Penggerusan

Peletisasi

Kalsinasi suhu 810oC/20 jam

Penggerusan ulang

Peletisasi

Sintering suhu 845oC/30 jam

Pendinginan

Karakterisasi
No
XRD

Yes

Penggerusan ulang dan siap


dimasukkan ke dalam tabung Ag.
THANK YOU

You might also like