You are on page 1of 92

PROPOSAL SKRIPSI

PROTOTYPE SISTEM MONITORING


SUHU, KELEMBAPAN, DAN KADAR PH
PUPUK ORGANIK UNTUK
PRODUKTIVITAS TANAMAN APEL
BERBASIS MOBILE

Oleh :
M.KHILMI ANJASTIAR
2018.69.04.0032

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMTIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2022
ii
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

JUDUL : PROTOTYPE SISTEM MONITORING


SUHU, KELEMBAPAN, DAN KADAR
PH PUPUK ORGANIK UNTUK
PRODUKTIVITAS TANAMAN APEL
BERBASIS MOBILE

NAMA : M. KHILMI ANJASTIAR


NIM : 2018.69.04.0032

Proposal ini telah disetujui untuk di seminarkan di


hadapan
Komite Seminar Proposal Skripsi.
Pasuruan, 19 April 2022
Kaprodi, Pembimbing,

Muhammad Imron Rahmad Zainal Abidin,


Rosadi, S.Kom., M.Kom S. Kom., M.Kom
NIP. Y 0690213121 NIP. Y 0691507141

iii
PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

JUDUL : PROTOTYPE SISTEM MONITORING


SUHU, KELEMBAPAN, DAN KADAR
PH PUPUK ORGANIK UNTUK
PRODUKTIVITAS TANAMAN APEL
BERBASIS MOBILE

NAMA : M. KHILMI ANJASTIAR


NIM : 2018.69.04.0032

Proposal ini telah telah diseminarkan dihadapan Komite


Seminar Proposal Skripsi
dan disetujui untuk dijadikan pedoman dalam
Penyusunan Skripsi
Pasuruan, April 2022
Penguji Pembimbing

Muhammad Faishol Amrulloh, Rahmad Zainal Abidin,


S.Kom., M.Kom. S.Kom., M.Kom
NIP.Y 0691709007 NIP.Y 0691709007

Kaprodi

M. Imron Rosadi, S.Kom., M.Kom.


NIP.Y 0691201121

iv
PROTOTYPE SYSTEM MONITORING
TEMPERATURE, HUMIDITY, AND PH LEVELS OF
ORGANIC FERTILIZERS FOR MOBILE-BASED
APPLE PLANT PRODUCTIVITY
M.Khilmi Anjastiar
Informatics Engineering Study Program, Yudhartha Pasuruan
University
ABSTRACT
Control and monitoring systems are highly advanced
technological frameworks in the era of Disruption 5.0.
Improved innovation and lifestyle shows the importance of
increasing productivity in agriculture and industry, this makes
the need to control and monitor information from
implementation in agriculture is needed. The problem faced by
an apple farmer is the unavailability of appropriate
information and limited time to water and fertilize crops.
Automatic administration of water and fertilizer to plants
controlled by arduino microcontroller based on data from
measurements / detection of temperature and humidity of the
air around the plant by DHT11 sensors, Moilsture Sensors
and pH levels is a solution to ease work and increase the
productivity of apple cultivation farmers. The creation of
research systems using prototype methods. The expected
results of this tool system can be used to control and monitor
information systems in agriculture which are programed using
Internet Of Things technology such as Nodemcu Esp8266,
Moilsture Sensor, DHT11 Sensor, pH Level Sensor. So that the
use of industrial panel electrical installations can be accessed
through a smartphone using the inventor application.

v
Keywords : control and monitoring system, IoT, Nodemcu
Esp8266, SENSOR DHT11

vi
PROTOTYPE SISTEM MONITORING SUHU,
KELEMBAPAN, DAN KADAR PH PUPUK
ORGANIK UNTUK PRODUKTIVITAS TANAMAN
APEL BERBASIS MOBILE

M.Khilmi Anjastiar
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Yudharta
Pasuruan

ABSTRAK

Sistem kontrol dan monitoring merupakan kerangka kerja


teknologi yang sangat maju di era Disrupsi 5.0. Peningkatan
inovasi dan gaya hidup menunjukkan pentingnya peningkatan
produktivitas di bidang pertanian maupun industri, hal ini
membuat kebutuhan mengontrol dan monitoring sebuah
informasi dari implementasi di bidang pertanian sangat
dibutuhkan . Permasalahan yang dihadapi oleh seorang petani
apel adalah adalah tidak tersedianya informasi yang tepat dan
terbatasnya waktu untuk melakukan penyiraman dan
pemupukan tanaman. Pemberian air dan pupuk pada tanaman
secara otomatis yang dikendalikan oleh mikrokontroller
arduino berdasarkan data hasil pengukuran/deteksi suhu dan
kelembaban udara di sekitar tanaman oleh sensor DHT11,
Sensor Moilsture dan Kadar pH menjadi solusi untuk
meringankan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas
petani budidaya tanaman Apel. Pembuatan sistem penelitian
menggunakan metode prototype. Hasil yang diharapkan
sistem alat ini mampu digunakan untuk mengontrol dan
memonitoring sistem informasi di bidang pertanian yang di
program menggunakan teknologi Internet Of Things seperti

vii
Nodemcu Esp8266, Sensor Moilsture, Sensor DHT11, Sensor
Kadar pH . Sehingga penggunaan instalasi listrik panel
industri dapat diakses melalui sebuah smartphone
menggunakan aplikasi inventor.

Kata kunci : sistem kontrol dan monitoring, IOT, Nodemcu


Esp8266, Sensor DHT1, Sensor Moilsture dan sensor kadar ph

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........iv
ABSTRAK..............................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................xi
DAFTAR ISTILAH.............................................................xii
BAB I......................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................6
1.4 Manfaat Penilitian.................................................7
1.5 Batasan Masalah....................................................8
2.2 Landasan Teori....................................................32
2.2.1 Sistem Kontrol dan Monitoring......................32
2.2.2 Internet Of Things..........................................32
2.2.3 Sensor Moilsture............................................33

ix
2.2.4 Nodemcu Esp8266.........................................34
2.2.5 Sensor DHT11...............................................35
2.2.6 Sensor pH Tanah............................................36
2.2.7 Arduino IDE..................................................37
2.2.8 Aplikasi Inventor...........................................39
2.2.9 Fire Base........................................................40
BAB III.................................................................................42
METODE PENELITIAN....................................................42
3.1 Kerangka Pemikiran...........................................42
3.2 Tahapan Penelitian..............................................43
3.3 Metode perancangan Sistem...............................45
3.4 Analisa Masalah dan Pemecahan Masalah........47
3.5 Analisa Kebutuhan Perangkat............................48
3.6 Use Case................................................................49
3.7 Flowchart..............................................................51
3.8 Arsitektur Sistem.................................................52
3.9 Prototype Aplikasi...............................................53
3.10 Rangkaian Elektronika.......................................54

x
DAFTAR TABEL

xi
DAFTAR GAMBAR

xii
DAFTAR LAMPIRAN

xiii
DAFTAR ISTILAH

xiv
xv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem kontrol dan monitoring merupakan kerangka kerja


teknologi yang sangat maju di era disrupsi 5.0. Indonesia saat ini
adalah negara maju dan telah dicoret sebagai negara berkembang
oleh WTO. Peningkatan inovasi dan gaya hidup menunjukkan
pentingnya peningkatan produktivitas pada industri terutama di
bidang pertanian, maka dari itu kebutuhan akan mengontrol dan
monitoring berbagai otomasi perancangan alat pengontrol suhu dan
kelembapan pada tanaman Apel sangat di butuhkan [1].

Apel adalah salah satu jenis buah yang sangat digemari dan
sering dikonsumsi oleh masyarakat baik dari kalangan muda sampai
tua. Apel juga mempunyai kandungan vitamin yang sangat
dibutuhkan oleh kebutuhan manusia, antara lain A, B1 dan C.
Bukan hanya buahnya saja yang hanya bisa dikonsumsi tapi
kulitnya karena mengandung quercetin atau zat antioksida sehingga
tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit [2]. Setiap
mendengar kata ‘Apel’ yang terlintas di benak kita adalah buah
yang segar, manis dan menyehatkan serta nama sebuah tempat di
Jawa Timur yang sangat terkenal yaitu ‘Malang’. Malang selalu

17
diidentikkan dengan buah Apel, sehingga masyarakat Indonesia
sering menyebut Kota Malang identik sebagai Kota Apel. Padahal
bila kita berkunjung ke Kota Malang, tidak satupun pohon Apel
terdapat di kota tersebut. Ada sebuah desa yang terletak di
Kabupaten Pasuruan tepatnya di kecamatan tutur Desa Pungging
Nongkojajar yang kaya akan Produktivitas Buah apel yang sangat
bervariasi jenis dan macam-macamnya dan disana banyak sekali
ditemukan tanaman buah apel di sepanjang jalan dan banyak sekali
ditemukan produk unggulan asli khas nongkojajar berbahan baku
buah apel seperti sari buah, keripik apel dan variasi jenis produk
lainnya. Sehingga Nongkojajar layak dijadikan sebagai Kota Apel
sebenarnya, tapi karena kota Batu lebih terkenal dahulu dan sudah
dikenal dengan brandingnya yang bagus dan tanaman buah Apel
banyak diusahakan oleh petani sebagai sumber utama perekonomian
baik berupa buah maupun produk olahannya. Meskipun demikian
bila masih ada masyarakat yang menyebut Malang sebagai pusat
Apel juga tidak akan ada yang menyalahkan karena masih identik
dengan Malang Raya, dimana Kota Batu termasuk didalamnya
bersama Kabupaten Malang dan Kota Malang. Identitas Malang
sebagai sentra buah Apel sangat kuat karena merupakan wilayah
satu-satunya di Indonesia yang paling sesuai untuk dikembangkan
pertanian Apel yang tersebar tidak hanya di Kota Batu namun juga
beberapa tempat lain di Kabupaten Malang termasuk yang ada di

18
kabupaten Pasuruan Desa Pungging Nongkojajar di Kecamatan
Tutur [3]

Permasalahan yang dihadapi oleh seorang petani apel adalah


adalah tidak tersedianya informasi yang tepat dan terbatasnya waktu
untuk melakukan penyiraman dan pemupukan tanaman. Pemberian
air dan pupuk pada tanaman secara otomatis yang dikendalikan oleh
mikrokontroller arduino berdasarkan data hasil pengukuran/deteksi
suhu dan kelembaban udara di sekitar tanaman oleh sensor DHT11
menjadi solusi untuk meringankan pekerjaan dan meningkatkan
produktivitas petani budidaya tanaman Apel. Selama ini, petani
selalu memberikan pemupukan NPK secara rutin tanpa mengetahui
kandungan mineral tersebut di tanah, meskipun pupuk kandang juga
masih digunakan. Pengetahuan tentang kandungan mineral tanah
sangat penting diketahui sebelum adanya pemupukan karena
tanaman membutuhkan nutrisi dalam konsentrasi tertentu untuk
Biosistem Tanaman Apel Lokal Nongkojajar mendapatkan
pertumbuhan yang optimum. Kekurangan atau kelebihan nutrisi di
tanah justru akan mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga
kualitas buah juga akan terpengaruh. Adapun perbaikan kualitas
tanah dapat dilakukan dengan penambahan kompos yang dapat
dibuat sendiri oleh petani dari bahan baku kotoran sapi. Umumnya,
para petani apel di Kecamatan Tutur juga beternak sapi selain
berkebun. Kotoran sapi yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai
bahan baku organik untuk pembuatan kompos. Sebagian petani apel

19
di Kecamatan Tutur telah melakukan pengomposan kotoran sapi.
Namun proses pengomposan berlangsung hingga berbulan-bulan
sehingga kotoran sapi yang sedang mengalami pengomposan
nampak menumpuk. Proses pengomposan yang berlangsung lama
tersebut bisa dipersingkat dengan pengayaan bakteri pada kotoran
sapi. [4]

Dari permasalahan yang terjadi diatas, diperlukan metode yang


bisa memecahkan masalah tersebut secara tepat dan efisien. Metode
yang diusulkan pada penelitihan ini, dari hasil review jurnal
internasional dan nasional saat ini yaitu metode prototype, dan
metode waterfall. Metode prototype yang memiliki kelebihan pada
pengembangan sistem yang mewujudkan sesungguhnya sesuai
dengan sistem yang berjalan, menghemat waktu, dan biaya, akan
tetapi memiliki kelemahan yang bersifat kerangka tidak bagus
karena hanya berfokus pada bagian kenyamanan klien [5]. Metode
waterfall memiliki kelebihan pada pengembangan sistem yang
bersifat sistematis untuk membangun software yang mana
prosesnya begitu berurutan, mulai dari analisa hingga support, akan
tetapi memiliki kelemahan harus teliti awal pengembangan karena
kesalahan kecil akan menjadi besar menimbulkan error dan
diperlukan administrasi yang baik, karena siklus perbaikan tidak
dapat diulang sebelum terjadinya suatu produk [6] [7].

20
Melihat permasalahan diatas, penelitian mengusulkan
menggunakan metode prototype yang bisah memecahkan masalah
tersebut secara tepat, efisien dan kebanyakan jurnal memakai
metode prototype. Maka terciptalah gagasan untuk membuat
“Implementasi Prototype Sistem Monitoring Suhu, Kelembapan
Dan Kadar Ph Pupuk Organik Menggunakan Iot Untuk
Produktivitas Tanaman Apel Berbasis Mobile”, sistem alat yang
diusulkan bisa digunakan untuk memonitoring Kelembapan, Suhu
dan Kadar pH yang di program menggunakan perangkat seperti
Arduino Uno, Nodemcu, Sensor DHT11 dan perangkat pendukung
lainnya. Dalam penggunaannya, bisa digunakan untuk mengontrol
dan memonitor Kelembapan, Suhu dan Kadar pH. Alat ini
menggunakan teknologi Internet of Things sehingga penggunaan
alat pengontrol dan monitoring kelembapan dan suhu pada pupuk
organik ini dapat diakses melalui sebuah smartphone menggunakan
Aplikasi Inventor.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dari penelitihan ini adalah sebagai
berikut:
1 Bagaimana cara mengontrol dan memonitoring Kelembapan,
Suhu dan pH pada otomasi alat ini agar dapat dipantau dengan
smarphone berbasis internet of things secara realtime !
2 Bagaimana cara merancang alat kontrol untuk mengoprasikan
otomasi Kelembapan dan Suhu di smartphone menggunakan

21
aplikasi Inventor!

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan pada alat yang dibangun ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk merancang dan mengimplementasikan alat kontrol dan
monitoring kelembapan dan suhu pada pupuk organik tanaman
Apel.
2. Untuk merancang alat kontrol dan monitoring suhu dan
kelembapan yang menggunakan smartphone yang trealisasi
dengan aplikasi Blynk berbasis internet of things secara
realtime.

1.4 Manfaat Penilitian


Adapun manfaat pada sistem monitoring ini sebagai berikut:
1. Mempermudah pengguna ( Petani Apel ) untuk mengontrol /
memonitoring kelembapan dan suhu yang digunakan dengan
mudah dan praktis secara realtime pada aplikasi Inventor .
2. Bagi industri pertanian, alat ini sangat praktis dan efisien, hal
ini menyebabkan kebutuhan untuk mengontrol dan
memonitoring bagaimana caranya mengukur kelembapan dan
suhu pada pupuk organik yang diperuntukkan untuk tanaman
apel khusunya. Dan tidak hanya itu mekanisme perancangan
alat ini tidak mengharuskan seorang petani berada di dekat alat

22
tersebut tapi dengan menekan tombol button on / off saja sudah
bisa mengoperasikannya melalui sebuah smartphone android.

1.5 Batasan Masalah


Adapun pembahasan dalam penelitian ini agar tidak meluas,
maka ditentukan beberapa batasan masalah diantaranya yaitu:
1. Sistem mengkontrol dan monitoring otomasi pengontrol suhu
dan kelembapan dirancang secara prototype.
2. Sistem monitoring hanya digunakan pada jenis pupuk organik
dengan 3 implementasi yang berbeda pada tanaman apel.

23
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Adapun jurnal yang dijadikan referensi baik itu jurnal nasional
dan jurnal internasional :

2.1.1 [8] Rancang Bangun System Otomatisasi Penyiraman


Dan Pemupukan Tanaman Dengan Pengontrolan Suhu
Dan Kelembaban Media Tanam
Penelitian ini membahas masalah tentang
mengontrol dan memonitoring bagaimana proses
penyiraman dan pemupukan dilakukan secara otomatis
yang terealisasi dengan teknologi IOT. Hasil dari
pengujian menunjukkan bahwa alat ini dapat
memerintah dan memonitor sistem pemupukan dan
penyiraman secara otomatis.dan semua perintah yang
dikirim dapat bekerja dengan baik dengan Pembacaan
sensor DHT11, sensor Moisture, sensor LDR dan
Sensor Ultrasonic dalam pengujiannya. Untuk hasil
yang diperoleh adalah menunjukkan bahwa sensor
kelembaban tanah dapat membaca tingkat kelembaban
tanah dengan akurat. Kelembaban pada tanah kering
sebesar 15 %, tanah setengah basah 51 %, dan tanah
basah 72 %. Hasil dari pembacaan sensor ultrasonik

25
adalah 41 cm, dan 49 cm, tergantung dari jarak benda
dengan sensor ultrasonik. Secara keseluruhan,
rancangan yang dibuat sesuai dengan perencanaan yang
dilakukan dalam metodologi penelitian. Rancangan ini
dapat diimplementasikan pada pengontrolan tanaman
dengan jumlah tanaman yang lebih banyak atau kebun
yang lebih luas.

2.1.2 [9] Rancang Bangun Sistem Monitoring Kelembaban


Dan Suhu Tanah Untuk Tanaman Bawang Merah Di
Kabupaten Brebes
Penelitian ini membahas tentang sistem kendali
untuk memonitoring kelembapan dan suhu tanah pada
tanaman bawang merah berbasis IOT. Pengukuran
kelembaban tanah menggunakan sensor kelembaban
tanah, pengukuran suhu tanah menggunakan sensor
DS18B20. Sistem ini menggunakan Arduino Nano
sebagai penggerak utama. Cara kerja alat ini adalah saat
sensor kelembaban tanah mendeteksi kelembaban di
bawah 50% maka mikrokontroler akan mengaktifkan
water pump, saat sensor mengukur kelembaban tanah
diatas 70% maka mikrokontroler akan memberi
perintah water pump off. Seluruh informasi
menghidupkan dan mematikan water pump akan

26
ditampilkan pada LCD. Hasil penelitian menunjukkan
apabila kelembaban yang dibaca oleh sensor soil
moisture di bawah 50% maka water pump akan
menyala, dan jika data pengukuran sudah mencapai
70% maka water pump akan berhenti. Jenis tanah yang
cocok untuk tanaman bawang merah adalah tanah
aluvial yang tidak mudah kering sehingga nilai
kelembaban tanah lebih stabil.

2.1.3 [10] Aplikasi Monitoring Kelembapan Tanah, Suhu,


Kadar PH Tanah Serta Penyiraman Dan Pemupukan
Otomatis Pada Tanaman Hias Lidah Mertua Berbasis
IOT
Penelitian ini membahas tentang perancangan
aplikasi yang dapat memonitoring kelembapan tanah,
suhu maupun kadar ph pada tanaman hias lidah mertua
menggunakan teknologi IOT. Beberapa tanaman hias
seperti lidah mertua memiliki penanganan yang cukup
berbeda dibanding kebanyakan tanaman hias yang ada
seperti kebutuhan air yang sedikit sekitar 5-8%
sedangkan mayoritas tanaman hias membutuhkan 50-
70%. Alat ini akan memanfaatkan aplikasi android serta
IoT yang berfungsi untuk memonitoring tanaman hias
lidah mertua serta memberikan penyiraman dan

27
pemupukan yang cukup Pengujian dilakukan dengan
menggunakan 4 tanaman hias yang dirawat dengan
perawatan yang berbeda-beda. Hasil dari pengujian
yang dilakukan, aplikasi yang dibuat sudah dapat
memonitoring serta mengontrol kadar air dan pupuk
secara akurat dan hasil dari uji metode mamp mencapai
nilai akurasi 100%.
2.1.4 [11] Perancangan Sistem Pemantauan Suhu dan
Kelembaban pada Proses Dekomposisi Pupuk Kompos
berbasis IoT
Penelitian ini membahas tentang Sistem
pemantauan suhu dan kelembapan pada proses
Dekomposisis Pupuk Kompos menggunakan teknologi
IOT. sistem pemantauan suhu dan kelembaban
direalisasikan untuk memantau serta mengatur proses
pembuatan pupuk kompos berbasis IoT dengan
memanfaatkan input sensor DHT-22 sebagai pendeteksi
suhu dan kelembaban dan sensor untuk mendeteksi
kandungan pH kompos yang diproses menggunakan
Wemos D1 mini. Output data yang telah diperoleh akan
dikirim ke aplikasi smartphone android dan berupa
relay yang akan mengaktifkan pemanas dan pendingin
sebagai penyetabil suhu; dan (2) hasil pengujian
menunjukkan kinerja yang sesuai, dimana dengan cara

28
manual memiliki keunggulan yaitu: (a) lebih efisien 2
sampai dengan 4 minggu; dan (b) memiliki kontrol
otomatis dan manual.

2.1.5 [12] Sistem Monitoring Kelembapan Tanah, Suhu, pH


dan Penyiraman Otomatis Pada Tanaman Tomat
Berbasis Internet of Things
Penelitian ini membahas tentang memonitoring untuk
mengetahui Kelembapan, Suhu dan pH pada
implementasi Penyiraman Otomatis pada tanaman
Tomat menggunakan Teknologi Internet Of Things.
Sistem ini di rancang agar para petani dapat mengatahui
informasi parameter ukur yakni kelembapan tanah,
suhu, pH serta penyiraman dan pemupukan cair
dilakukan secara otomatis yang mempengaruhi untuk
pertumbuhan tanaman tomat tersebut, dan tentunya
mempermudah aktifitas petani. Dengan diterapkannya
sistem ini diharapkan mampu memberikan efek baik
bagi para petani dan menghasilkan kualitas produk
yang sehat untuk dikonsumsi, serta dapat memimalisir
dari kegagalan panen. Pengujian dan penempatan
sistem dilakukan didalam sebuah greenhouse dimana
pada beberapa parameter ukur seperti suhu udara dan
pH dengan menggunkan mikrokontroller, sensor

29
DHT11, sensor kelembapan tanah, sensor pH dan
ESP8266 yang terhubung dengan jaringan internet
untuk mengirim informasi hasil pada sebuah
smartphone yang sudah dilengkapi dengan aplikasi
Blynk. Data ideal yang dibutuhkan sebuah tanaman
tomat yaitu data level optimal kelembapan tanah antara
60%-80% agar tidak terlalu kering maupun basah,
untuk suhu diperlukan 24-28 derajat celcius, dan pH
yang stabil 5-6. Dengan menggunakan metode kalibrasi
regresi linear dengan persamaan untuk mencari pH
yaitu X(pH)= (330.46-Y(ADC)) / 45.49 didapatkan
hasil cukup akurat dimana galat pengujian yaitu sebesar
1.59%, sedangkan sensor suhu mendeteksi galat rataan
pada pengujian satuan waktu yaitu 0.92%. Sementara
pengujian keseluruhan sistem didapat hasil yang variatif
tergantung pengujian mengikuti satuan waktu selama
24 jam, namun tanaman tomat yang diteliti memiliki
hasil yang cukup ideal dimana nilainya yaitu berkisar
30 – 80% untuk kelembapan tanah, dan >5.5 – 7.2
untuk pH.

2.1.6 [13] IoT based hydroponics system using Deep Neural


Networks

30
Penelitian ini membahas tentang bagaimana
mekanisme perancangan alat untuk mengembangkan
sistem hidroponik berbasis IoT yang cerdas dengan
menggunakan Deep Neural Networks yang pertama
dari jenisnya. Sistem yang dikembangkan cukup
cerdas dalam memberikan tindakan kontrol yang tepat
untuk lingkungan hidroponik berdasarkan beberapa
parameter masukan yang dikumpulkan. Hasil sistem
yang diuji menggunakan berbagai peralatan dan
akurasinya dalam Model jaringan Deep Neural yang
terlatih dikerahkan di Raspberry Pi3 yang bertindak
sebagai kabut dalam mengirimkan input ke Arduino
untuk menghasilkan tindakan kontrol yang sesuai
untuk sistem hidroponik. Data waktu nyata tersedia
dari tangki hidroponik dan kontrol keluaran yang
diprediksi tindakan dengan label dikirim ke cloud
untuk disimpan dan dilihat. Selain itu, akurasi sistem
yang dicapai adalah 88,50% yang menunjukkan
akurasi keluaran prediksi terbaik berdasarkan Deep
Neural Network. Terakhir, data input real-time dengan
label tindakan kontrol yang sesuai dikirim ke cloud
untuk penyimpanan menunjukkan nutrisi yang
digunakan dalam tangki hidroponik untuk
pertumbuhan tanaman tomat. Hal ini menunjukkan

31
bahwa pertumbuhan tanaman secara hidroponik jauh
lebih baik dari segi tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan tanah tradisional
2.1.7 [14] The Internet of Things at the service of tomorrow's
agriculture
Penelitian ini membahas tentang teknologi
internet of things bagaimana caranya tanaman untuk
tumbuh dan berkembang . Hasil dari Perangkat IoT
yang sangat banyak digunakan atau sedang
dikembangkan harus diklasifikasikan menurut
penggunaannya, jenisnya, koneksi internetnya,
lokasinya, dll. Salah satu tempat penggunaan yang
paling penting adalah sektor agraris dan pedesaan pada
umumnya. Ini adalah salah satu area implementasi IoT
yang paling tradisional, tetapi masih ada banyak ruang
untuk pengembangan. Berkenaan dengan platform dan
standar IoT, ada dorongan ke arah perangkat lunak
sumber terbuka dan juga perangkat keras terbuka, yang,
tidak seperti solusi kepemilikan, masalah kompatibilitas
perangkat dan protokol. Penyebaran seperti itu dapat
memperluas kemungkinan implementasi IoT, serta
mengurangi biaya implementasi dan membangun
fondasi yang lebih kuat untuk kerja sama. Selain
meningkatkan kuantitas dan variasi perangkat yang

32
digunakan, area utama untuk pengembangan IoT
meliputi: pengembangan teknologi jaringan spesifik
IoT , keamanan, miniaturisasi dan integrasi perangkat
integrasi perangkat, pengurangan kebutuhan daya,
dukungan untuk fungsionalitas dan kegunaan perangkat
lunak, penggunaan perangkat lunak sumber terbuka dan
perangkat keras terbuka perangkat terbuka

Dari review penelitian terdahulu, maka peneliti


membuat table perbandingan sebagai berikut :

Tabel 1 Penelitian Terduhulu

Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil


kuran
Jamal, Rancan mengontr Prototy[ Akura Hasil
Nurwahi g ol dan pe si dari
dah
Yanti, Bangun memonit beban pengujia
Nur System oring pada n
Hidayati Otomat penyiram pengu menunju
, Qory
Balikpap isasi an dan kuran kkan

an Penyira pemupuk sistem bahwa


man an masih kontro alat ini
Dan menggun l dan dapat
33
Pemup akan monito memerin
ukan tenaga ring tah dan
Tanam manual. memonit
an or
Dengan sistem
Pengon pemupu
trolan kan dan
Suhu penyira
Dan man
Kelem secara
baban otomatis
Media .dan
Tanam semua
perintah
yang
dikirim
dapat
bekerja
dengan
baik
dengan
Pembac
aan
sensor

34
DHT11,
sensor
Moistur
e, sensor
LDR
dan
Sensor
Ultrason
ic dalam
pengujia
nnya
hasil
yang
diperole
h adalah
menunju
kkan
bahwa
sensor
kelemba
ban
tanah
dapat
membac

35
a tingkat
kelemba
ban
tanah
dengan
akurat.
Kelemb
aban
pada
tanah
kering
sebesar
15 %,
tanah
setengah
basah 51
%, dan
tanah
basah 72
%. Hasil
dari
pembac
aan
sensor

36
ultrasoni
k adalah
41 cm,
dan 49
cm,

( Lanjutan )
Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil
kuran
Rancan Membutu Prototty Akura Hasil
g
hkan pe si dari
Bangun
Sistem sistem beban pengujia
Monito
monitori pada n ini
ring
Kelem ng untuk pengu adalah
baban
memanta kuran apabila
Dan
Suhu u kinerja Kelem kelemba
Tanah ban
para bapan yang
Untuk
Tanam petani dan dibaca
an oleh
bawang suhu
Bawan sensor

37
g merah soil
Merah moisture
dalam
Di di
Kabupa aktivitasn bawah
ten 50%
ya.
Brebes maka
water
pump
akan
menyala
, dan
jika data
penguku
ran
sudah
mencap
ai 70%
maka
water
pump
akan
berhenti.
Jenis
tanah
yang
cocok
untuk
tanaman
bawang
merah
adalah
tanah
aluvial
yang
38
tidak
mudah
kering
sehingg
a nilai
kelemba
ban
tanah
lebih
stabil.

Setiawan Aplikas Membutu Mikroko Akura Hasil


dan i hkan ntroller si dari
Alexande Monito sistem beban pengujia
r ring kontrol pada n ini
Kelem dan pengu adalah
bapan monitori kuran sistem
Tanah, ng untuk kelem pemanta
Suhu, memper bapan, uan
Kadar mudah suhu suhu
PH dalam dan dan
Tanah melakuka pH kelemba
Serta n ban
Penyira impleme direalisa
man ntasi sikan
Dan pemupuk untuk
Pemup an dan memant
ukan penyiram au serta
39
Otomat an mengatu
is Pada otomatis r proses
Tanam pada pembuat
an Hias tanaman an
Lidah hia lidah pupuk
Mertua mertua kompos
Berbasi secara berbasis
s IOT realtime. IoT
dengan
memanf
aatkan
input
sensor
DHT-22
sebagai
pendete
ksi suhu
dan
kelemba
ban dan
sensor
untuk
mendete
ksi

40
kandung
an pH
kompos
yang
diproses
menggu
nakan
Wemos
D1
mini.
Output
data
yang
telah
diperole
h akan
dikirim
ke
aplikasi
smartph
one
android
dan
berupa

41
relay
yang
akan
mengakt
ifkan
pemanas
dan
pendingi
n
sebagai
penyeta
bil suhu;
dan (2)
hasil
pengujia
n
menunju
kkan
kinerja
yang
sesuai,
dimana
dengan
cara

42
manual
memilik
i
keunggu
lan
yaitu:
lebih
efisien 2
sampai
dengan
4
minggu;
dan
memilik
i kontrol
otomatis
dan
manual

( Lanjutan )

43
Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil
kuran
Hardyan Peranc Perlu Prototyp Akura Hasil
ti, Farida angan adanya e. si pengujia
Utomo,
Sistem Sistem beban n
Pramudi
Pemant kontrol pada diperole
auan dan nilai h bahwa
Suhu monitori kelem presenta
dan ng pada bapan se error
Kelem impleme dan arus
baban ntasi suhu. sebesar
pada pupuk 2.90%
Proses kompos dan
Dekom menggun error
posisi akan daya
Pupuk teknologi sebesar
Kompo IOT 3.33%
s dan
berbasi jarak
s IoT maksim
al 1,2
km.

Gunawa Sistem Perlu Prototyp Akura Hasil


n, Rudy
44
Andhika Monito adanya e dan si dari
, Tegas ring alat yang Waterfal beban pengujia
Hibatull
Kelem dapayt l pada n ini
oh, Fadil
bapan mengontr pengu adalah
Tanah, ol dan kuran Pengujia
Suhu, monitori kelem n dan
pH dan ng bapan penemp
Penyira tanaman suhu atan
man tomat dan sistem
Otomat secara kadar dilakuka
is Pada presisi pH n
Tanam dengan didalam
an menggun sebuah
Tomat akan greenho
Berbasi teknologi use
s IOT dimana
Internet pada
of beberap
Things a
paramet
er ukur
seperti
suhu
udara

45
dan pH
dengan
menggu
nkan
mikroko
ntroller,
sensor
DHT11,
sensor
kelemba
pan
tanah,
sensor
pH dan
ESP826
6 yang
terhubu
ng
dengan
jaringan
internet
untuk
mengiri
m

46
informa
si hasil
pada
sebuah
smartph
one
yang
sudah
dilengka
pi
dengan
aplikasi
Blynk.
Data
ideal
yang
dibutuh
kan
sebuah
tanaman
tomat
yaitu
data
level

47
optimal
kelemba
pan
tanah
antara
60%-
80%
agar
tidak
terlalu
kering
maupun
basah,
untuk
suhu
diperluk
an 24-28
derajat
celcius,
dan pH
yang
stabil 5-
6.
Dengan

48
menggu
nakan
metode
kalibrasi
regresi
linear
dengan
persama
an untuk
mencari
pH yaitu
X(pH)=
(330.46-
Y(ADC)
) / 45.49
didapatk
an hasil
cukup
akurat
dimana
galat
pengujia
n yaitu
sebesar

49
1.59%,
sedangk
an
sensor
suhu
mendete
ksi galat
rataan
pada
pengujia
n satuan
waktu
yaitu
0.92%.
Sementa
ra
pengujia
n
keseluru
han
sistem
didapat
hasil
yang

50
variatif
tergantu
ng
pengujia
n
mengiku
ti satuan
waktu
selama
24 jam,
namun
tanaman
tomat
yang
diteliti
memilik
i hasil
yang
cukup
ideal
dimana
nilainya
yaitu
berkisar

51
30 –
80%
untuk
kelemba
pan
tanah,
dan >5.5
– 7.2
untuk
pH.

( Lanjutan )

52
Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil
kuran
Manav IoT Membutu Neural Akura Hasil
Mehra, based hkan Network si sistem
Sameer hydrop sistem beban yang
Saxena, onics yang pada diuji
Suresh system dapat tegang menggu
Sankaran using membant an dan nakan
arayanan, Deep u petani daya. berbagai
Rijo Neural dalam peralata
Jackson Networ mengimp n dan
Tom, M. ks lementasi akurasin
Veerama kannya ya
nikandan dalam dalam
proses Model
hidroponi jaringan
k Deep
Neural
yang
terlatih
dikerahk
an di
Raspber
ry Pi3

53
yang
bertinda
k
sebagai
kabut
dalam
mengiri
mkan
input ke
Arduino
untuk
mengha
silkan
tindakan
kontrol
yang
sesuai
untuk
sistem
hidropo
nik.
Data
waktu
nyata

54
tersedia
dari
tangki
hidropo
nik dan
kontrol
keluaran
yang
dipredik
si
tindakan
dengan
label
dikirim
ke cloud
untuk
disimpa
n dan
dilihat.
Selain
itu,
akurasi
sistem
yang

55
dicapai
adalah
88,50%
yang
menunju
kkan
akurasi
keluaran
prediksi
terbaik
berdasar
kan
Deep
Neural
Network
.
Terakhir
, data
input
real-
time
dengan
label
tindakan

56
kontrol
yang
sesuai
dikirim
ke cloud
untuk
penyimp
anan
menunju
kkan
nutrisi
yang
digunak
an
dalam
tangki
hidropo
nik
untuk
pertumb
uhan
tanaman
tomat.
Hal ini

57
menunju
kkan
bahwa
pertumb
uhan
tanaman
secara
hidropo
nik jauh
lebih
baik dari
segi
tinggi
dibandin
gkan
dengan
pertumb
uhan
tanah
tradision
al

( Lanjutan )

58
Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil
kuran
Abbassi, The Perlu Riset Akura Hasil
Younes dari
Internet adanya dan si
Benlahm pengujia
of sistem pengem beban n ini
er, adalah
Things smart bangan. pada
Berkena
Habib at the agricultur pengu an
dengan
service e yang kuran
platform
of otomatis Tegan dan
standar
tomorr gan
IoT, ada
ow's dan doronga
n ke
agricult daya
arah
ure perangk
at lunak
sumber
terbuka
dan juga
perangk
at keras
terbuka,
yang,
tidak
seperti
solusi
kepemili
kan,
masalah
kompati
bilitas
perangk

59
at dan
protokol
.
Penyeba
ran
seperti
itu dapat
memper
luas
kemung
kinan
impleme
ntasi
IoT,
serta
mengura
ngi
biaya
impleme
ntasi
dan
memban
gun
fondasi
yang
lebih
kuat
untuk
kerja
sama.
Selain
meningk
atkan
kuantita
s dan
variasi

60
perangk
at yang
digunak
an, area
utama
untuk
pengem
bangan
IoT
meliputi
:
pengem
bangan
teknolog
i
jaringan
spesifik
IoT ,
keaman
an,
miniatur
isasi dan
integrasi
perangk
at
integrasi
perangk
at,
pengura
ngan
kebutuh
an daya,
dukunga
n untuk
fungsion
alitas

61
dan
kegunaa
n
perangk
at lunak,
penggun
aan
perangk
at lunak
sumber
terbuka
dan
perangk
at keras
terbuka
perangk
at
terbuka

Perbedaan penelitan terdahulu dengan penelitian ini yaitu


dalam segi teknologi, hardware atau software, dan metode yang
diterapkan oleh penelitian.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem Kontrol dan Monitoring


Sistem kontrol dan monitoring merupakan kerangka
kerja teknologi yang sangat maju di Industri 4.0.
Indonesia saat ini adalah negara maju dan telah dicoret
sebagai negara berkembang oleh WTO. Peningkatan
62
inovasi dan gaya hidup menunjukkan pentingnya
peningkatan produktivitas pada industri, ini membuat
kebutuhan mengontrol dan monitoring berbagai
otomasi panel listrik industri sangat di butuhkan [1].

2.2.2 Internet Of Things

IoT merupakan struktur berbasis internet yang dapat


menghubungkan benda fisik atau virtual melalui
komunikasi dengan sensor dan terkoneksi ke jaringan
internet. Penerapan Internet of Things dalam kegiatan
sehari-hari terjadi di perkantoran, industri, transportasi,
pemerintahan, peternakan, sampai pertanian [15].

Gambar 2 1Internet Of Things

2.2.3 Sensor Moilsture

63
Sensor Soil Moisture (Sensor Kelembapan Tanah)
adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi
kelembaban dalam tanah. Sensor ini sangat sederhana,
tetapi ideal untuk memantau taman kota, atau tingkat
air pada tanaman dipekarangan rumah. Sensor ini terdiri
dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah,
kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan
nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat
tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi
kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit
menghantarkan listrik (resistansi besar)[16].

Gambar 2 2Sensor Moilsture

64
2.2.4 Nodemcu Esp8266
Node MCU ESP8266 adalah produk dari
mikrokontroller yang didesain oleh Espressif Systems.
Espressif adalah perusahaan Tiongkok yang bermarkas
di Shanghai. ESP8266 telah terdapat jaringan WiFi
sebagai solusi yang menjembatani dari mikrokontroller
ke jaringan wifi internet, yang mampu menjalankan
aplikasi mandir. Node MCU merupakan sebuah open
source platform IoT dan pengembangan kit yang
menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk
membantu dalam membuat prototype produk IoT atau
bisa dengan memakai sketch dengan arduinoino IDE.
Pengembangan kit ini didasarkan pada modul ESP8266,
yang mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width
Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to Digital
Converter) semua dalam satu board [17]. Gambar Node
MCU ESP 8266 diperlihatkan pada gambar

65
Gambar 2 3Node MCU ESP 8266

2.2.5 Sensor DHT11


Sensor DHT11 adalah sensor dengan kalibrasi sinyal
digital yang mampu memberikan informasi suhu dan
kelembaban udara. Koefisien kalibrasi disimpan dalam
One Time Programable (OTP) program memory,
sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka
module ini menyertakan koefisien tersebut dalam
kalkulasinya dengan transimisi sinyal hingga 20 meter,
dengan spesifikasi Supply Voltage: +5 V, Temperature
Range: 0-50 °C error of ± 2 °C, Humidity: 20-90% RH ±
5% RH error. Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan
perubahan kapasitif perubahan posisi bahan dielektrik
diantara kedua keping, pergeseran posisi salah satu
keping dan luas keping yang berhadapan langsung [18].

66
Gambar 2 4 Sensor DHT11
Gambar 2.2.5 Sensor DHT11

2.2.6 Sensor pH Tanah


Sensor pH dapat mengetahui karakteristik keasaman
sebuah medium (acid) atau basa (alkaline).

Gambar 2 5 Sensor pH

2.2.7 Arduino IDE


Arduino adalah sebuah platform dari sebuah prototipe
elektronik yang bersifat open source yang mudah
digunakan. Arduino merupakan gabungan dari
hardware, dan Integrated Development Environment

67
(IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang
sangat berperan untuk menulis program, mengcompile
menjadi biner dan meng-upload ke dalam memory
mikrokontroller [18]. Arduino IDE terdiri dari:
Uploader, Editor Compile program, dan Compiler
program. Ada beberapa menu yang terdapat pada IDE
Arduino yang mempunyai fungs sebagai berikut:
1. Verify: Digunakan untuk melakukan proses
checking kode yang telah kita buat apakah sudah
sesuai dengan kaidah pemrograman yang ada atau
tidak.
2. Upload: Digunakan untuk melakukan proses
kompilasi kode atau program yang kita buat
menjadi bahasa yang dapat dimengerti oleh
arduino.
3. Open: Digunakan untuk membuka atau melihat
sketch yang telah kita buat yang ingin kita buka lagi
untuk melakukan upload ulang ke Arduino atau
untuk melakukan editing.
4. Save: Digunakan untuk menyimpan Sketch yang
sudah kita buat atau kita edit.
5. Serial Monitor: Digunakan untuk membuka serial
monitor dan menampilkan jendela terdapat semua
data yang dipertukarkan atau dikirimkan antara

68
sketch dengan arduino pada port serial. Serial
Monitor sangat bermanfaat sekali untuk kita saat
ingin membuat program atau melakukan debugging
pada Arduino. Serial monitor ini dapat digunakan
untuk menampilkan nilai pembacaan, nilai proses,
bahkan menampilkan pesan error.

Gambar 2 6 IDE Arduino

2.2.8 Aplikasi Inventor


MIT App Inventor adalah tool pemrograman
berbasis blok atau aplikasi web, untuk memulai
pemrograman dan membangun aplikasi yang berfungsi
untuk perangkat android. MIT App Inventor ini
dikembangkan oleh Google dan MIT untuk

69
mengenalkan dan mengembangkan pemrograman
android [19].

Gambar 2 7

Gambar 2.2.8 MIT App Inventor


2.2.9 Fire Base
Merupakan sebuah penyedia layanan berupa
database realtime dan backend yang dapat digunakan
berbagai platform. Firebase dikembangkan dengan
menggunakan database MongoDB sehingga firebase
menggunakan tipe database NoSQL. Karena memakai
tipe database NoSQL maka struktur database dari
Firebase bersifat fleksibel dan cepat sehingga cocok
untuk digunakan pada aplikasi bebasis Mobile [20].

70
Gambar 2.2.9 Firebase Realtime

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

71
Gambar 3.1 Kerangka pemikiran

3.2 Metodologi Penelitian

Metode yang dipakai oleh penelitihan ini yaitu


metode prototype merupakan pengembangan atau
pembuatan sistem yang mewujudkan sesungguhnya sesuai
dengan sistem yang berjalan, menghemat waktu, dan
biaya, akan tetapi memiliki kelemahan yang bersifat
kerangka tidak bagus karena hanya berfokus pada bagian
kenyamanan klien [19]. Adapun tahapan - tahapan
metode prototype sebagi berikut :

Gambar 8. Tahap metode prototype.

3.1.1 Analisis Kebutuhan


72
Tahap ini merupakan pengumpulan beberapa
kebutuhan awal untuk membuat sistem. Tahap
ini akan menganalisa komponen apa saja yang
ada pada sistem yang dibuat atau
dikembangkan, baik itu berupa hardware atau
software. sehingga bisa mengumpulkan data
kebutuhan sistem seperti input, ouput,
flowchart. Sistem atau proses berjalannya
sistem, basisdata yang digunakan dan biaya
pengembangan atau pembuatan sistem.

3.1.2 Desain Sistem


Tahap selanjutnya yaitu desain sistem, tahap
ini akan merancang sistem yang sesuai
dengan tujuan yang dihasilkan. Desain sistem
meliputi konsep desain interface, dan proses
data dengan tujuan sesuai dengan hasil sistem
yang dibutuhkan, seperti flowcchart sistem,
tampilan atau fitur yang muda dan cepat,
tampilan input dan output, dan basisdata yang
sesuai dengan format perangkat lunak yang
dibuat.

3.1.3 Bangun Prototype


Tahap selanjutnya setelah mendesain sistem,
tahap ini akan merancang dan membangaun
sistem yang telah didesain sesuai dengan
konsep.

3.1.4 Evaluasi Pengguna Awal


Tahap ini merupakan pengujian sistem yang
dibuat atau dikembangkan, diharapkan sistem

73
ini saat dijalankan sesuai dengan konsep.
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat kesalahan –kesalahan pada sistem dan
melakukan revisi sistem yang dibuat atau
dikembangakan. Pengujian sistem meliputi
pengujian modul, dan pengujian sistem.
Evaluasi ini mengukur dari kepuasan sistem
yang dujikan. Pengukuran sistem seperti
tampilan sistem, kesesuian kebutuhan user,
kecepatan, dan ketepan sistem dalam
menghasilkan informasih yang diinginkan
pengguna.

3.1.5 Memperbaiki prototype


Tahap selanjutnya setalah evaluasi pengguna
atau pengujian sistem, pada tahap ini
perbaikan sistem yang telah direvisi oleh
penguji, sehingga pembuat atau pengembang
memperbaiki sistem yang memiliki beberapa
tingkat kesalahan– kesalahan dan kurang
kepuasan user.

3.1.6 Implementasi dan pemeliharaan


Tahap ini meruapakan implementasi sistem
yang sudah siap di oprasikan dan proses ini di
dampingi dalam pembelajaran terhadap
sistem yang baru atau dikembangkan, dan
bisa dibandingkan dengan sistem yang
lama.
3.3 Tahap Pengumpulan Data

Adapun data yang diperlukan dalam penyusunan


74
penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data dari
beperapa penelitihan sebagai berikut:

3.1.7 Wawancara atau Interview Mitra


Dalam hal ini penelitian menyimpulkan dari
beberapa dialog bahwasannya harus ada
sistem kontrol dan monitoring di instalasi
pada bidang pertanian khususnya dalam
mengontrol dan memonitoring suhu,
kelembapan, dan kadar pH pada pupuk
organik Tanaman Apel dengan menggunkan
teknologi IOT dan harus semua berbasis
kontrol, monitoring dan otomatis.

3.1.8 Observasi
Pada observasi ini dilakukan penelitian
langsung di lapangan untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan seperti studi kasus, dan
solusi.

3.1.9 Studi Pustaka


Dalam tahap ini, akan dikaji beberapa
referensi materi yang berkaitan dengan
kepuasan pelanggan. Selain itu akan
dikajipula metode yang digunakan yaitu
metode prototepy untuk mendapatkan
keakuratan hasil kepuasan klien / mitra dalam
segi sistem dan aplikasi.

3.4 Tahap Pengolahan Data

Adapun tahap pengolahan data yang dilakukan

75
dalam penelitian ini seperti berikut :
3.4.1 Tahap Pembuatan Flowchart Sistem

Tahap ini membuat flowchart pada


sistem kontrol, sistem monitoring dan
menjalankan aplikasi. Flowchart atau disebut
juga diagram alur adalah bagan yang
menunjukkan langkah – langkah dan pilihan
untuk melakukan jalannya suatu program.
Setiap perkembangan digambarkan sebagai
bentuk diagram dan dikaitkan dengan jalur
garis atau arah panah. Flowchart mengambil
bagian penting dalam menyimpulkan tahap
atau kegunaan dari proyek pemrograman.
Selanjutnya, pemanfaatan diagram alur
interaksi dari suatu program akan lebih jelas,
singkat, dan mengurangi peluang kesalahan.
Penggunaan diagram alur dalam dunia
pemrograman juga merupakan cara yang
bagus untuk menghubungkan antara teknis
dan non- teknis. Seperti gambar dibawah ini :

76
Gambar 3.4.1 Flowchart Sistem

3.4.2 Tahap Peracangan Hardware


Tahap ini memproses perancangan
hardware sistem monitoring mulai merakit
komponen dengan komponen lainnya.
Komponen yang digunakan meliputi sensor
sebagai input dan mengukur suhu,
kelembapan dan kadar pH Sebagai pembaca
input dari sensor DHT11, Sensor Moilsture,
dan Sensor kadar pH yaitu menggunkan
mikrokontroller yang “Connected to Internet“
Nodemcu Esp8266 sebagai pengendali dan
memproses data dari data input ke data output.
Perancangannya seperti gambar dibawah ini:

77
Gambar 3.4.2 Rancangan Sistem
Kontrol dan Monitoring

Pada gambar diatas terdapat


komponen relay yang menghubungkan

Nodemcu Esp8266 dengan beban yang


berfungsi sebagai sistem kontrol, arus yang
masuk atau berkerja sebagai on / of pada
mesin. Sistem ini dikontrol berbasis android
melalui aplikasi mit app inventor.

3.4.3 Tahap Peracangan Software

78
Tahap ini merancang sebuah software
android dengan menggunakan platform Mit
App Inventor. Penelitian menggunakan
aplikasi ini karena ada dasarannya di
matakuliah semester 7 dan mudah dalam
menyusun fitur – fitur aplikasi. Aplikasi MIT
App Inventor ini menggunakan block – block
logika. Seperti gambar dibawa ini :

79
Gambar 3.4.3 Blok Login

3.4.4 Tahap Perancangan Databes Firebase


Tahap ini merancang
database pada aplikasi untuk
menyimpan data seperti data
pengelolahan akun pengguna, dan
data sensor secara relatime juga
terpublish. Firebase merupakan
suatulayanan dari Google yang
digunakan untuk mempermudah
para desainer aplikasi.

1
Gambar 3.4.4 Database Daftar
Akun

Gambar 3.4.4 Database sensor suhu, kelembapan


dan kadar pH
3.5 Use Case
Use Case merupakan abstraksi dari
interaksi antara sistem dan aktor. Use case bekerja
dengan mendeskripsikan tipe interaksi antara user
dalam sebuah sistem dengan sistemnya sendiri
melalui sebuah urutan yang sederhana. Berikut Use
Case dalam sistem pada penelitian berikut:

2
Gambar 3.5 Use Case Diagram
3.6 Diagram Alur Penelitian
Adapun diagram alir penelitian ini merupakan suatu
runtutan lajur yang akan dilakukan dalam menyelesaikan
sebuah alat sistem kontrol dan monitoring instalasi
otomasi panel listrik industri menggunakan IOT berbasis
mobile. Langkah – langkah atau tahapan untuk membuat
alat sistem sesuai dengan metode yang diterapkan oleh
penelian ini yaitu metode prototepy yang dapat
digambarkan sebagai berikut :

3
Gambar 3.6 Diagram Alur Penelitian
3.7 Prototype Aplikasi

Prototype adalah sebuah metode dalam


pengembangan produk dengan membuat
rancangan, sampel atau model dengan tujuan

4
pengujian konsep atau proses kerja produk.
Berikut gambaran prototype aplikasi :

Nilai Nilai
lembab suhu

ON/OFF

Gambar 3.7 Prototype Aplikasi

3.8 Pengujian
Didalam proses ini ada beberapa macam
pengujian yang perlu dilakukan. Diantaranya
pengujian pada Sensor Kelembaban Tanah (Sensor
Soil Moisture), Sensor Kadar pH dan Sensor Suhu
DHT11.

5
a. Pengujian Sensor Kelembaban Tanah
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan
keakuratan sensor saat menerima informasi
kelembaban tanah pada pupuk organik tanaman
apel.
b. Pengujian Sensor Suhu DHT11
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan
keakuratan sensor saat menerima informasi
suhu pada pupuk organik tanaman apel.
c. Pengujian Sensor Kadar pH
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan
keakuratan sensor saat menerima informasi
kadar pH pada pupuk organik tanaman apel.

6
JADWAL PENELITIAN
Tabel 2 Jadwal Penelitian
Bulan
No Nama Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Jun

1 Studi Literature

2 Observasi

Perancangan
3 sistem

Pembuatan
4 sistem

5 Pengujian

Pembuatan
6 laporan

7
DAFTAR PUSTAKA

[1] S. I. H. M Fatkur Rozik, “MICROCONTROLLER


ARDUINO PADA INSTALASI OTOMASI
KELISTRIKAN INDUSTRI Subuh Isnur Haryudo
Abstrak,” J. Tek. elektro, vol. 8, no. 1, pp. 219–
227, 2019.
[2] M. Baskara, “Pohon Apel itu masih (bisa) berbuah
lebat,” 2010.
[3] F. Gao et al., “Multi-class fruit-on-plant detection
for apple in SNAP system using Faster R- CNN,”
Comput. Electron. Agric., vol. 176, no. July, p.
105634, 2020, doi:
10.1016/j.compag.2020.105634.
[4] R. I. Putri, “PADA PROSES PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK,” pp. 1–10.
[5] A. Wuryanto, N. Hidayatun, and M. Rosmiati,
“Implementasi Kendali Lampu Berbasis Arduino
Dengan Smartphone Menggunakan ESP8266,”
vol. 9, no. 1, 2020.
[6] A. N. Widhi, E. Sutanta, E. K. Nurnawati, P. S.
Informatika, and F. T. Industri, “Jurnal SCRIPT
Vol . 7 No . 2 Desember 2019 PURWARUPA IOT
SISTEM PEMANTAUAN DAN KENDALI
RUANG PADA SMARTSTORE (TOKO
PINTAR) BERBASIS MOBILE Jurnal SCRIPT
Vol . 7 No . 2 Desember 2019 E- ISSN : 2338-
6313,” vol. 7, no. 2, pp. 232–238, 2019.
[7] M. Mahbub, M. M. Hossain, and M. S. A. Gazi,
“Cloud-Enabled IoT-based embedded system and
software for intelligent indoor lighting, ventilation,
early stage fire detection and prevention,” Comput.

8
Networks, vol. 184, no. August 2020, p. 107673,
2021, doi: 10.1016/j.comnet.2020.107673.
[8] N. Jamal, N. Yanti, Q. Hidayati, and P. N.
Balikpapan, “P-22 RANCANG BANGUN
SYSTEM OTOMATISASI PENYIRAMAN DAN
KELEMBABAN MEDIA TANAM DESIGN
AND DEVELOPMENT OF AUTOMATIC
SYSTEM FOR WATERING AND
FERTILIZATION OF PLANTS BY
CONTROLING TEMPERATURE AND
HUMIDITY OF PLANT MEDIA,” pp. 131–135,
2018.
[9] S. R. Pratama, D. Nova, and K. Hardani, “Rancang
Bangun Sistem Monitoring Kelembaban Dan Suhu
Tanah Untuk Tanaman Bawang Merah Di
Kabupaten Brebes,” vol. 3, no. 2, 2021.
[10] A. Setiawan et al., “Aplikasi Monitoring
Kelembapan Tanah , Suhu , Kadar PH Tanah Serta
Penyiraman Dan Pemupukan Otomatis Pada
Tanaman Hias Lidah Mertua Berbasis IOT.”
[11] F. Hardyanti and P. Utomo, “Perancangan Sistem
Pemantauan Suhu dan Kelembaban pada Proses
Dekomposisi Pupuk Kompos berbasis IoT,” vol. 4,
no. November, pp. 193–201, 2019, doi:
10.21831/elinvo.v4i2.28324.
[12] R. Gunawan, T. Andhika, and F. Hibatulloh,
“Sistem Monitoring Kelembapan Tanah , Suhu ,
pH dan Penyiraman Otomatis Pada Tanaman
Tomat Berbasis Internet of Things Monitoring
System for Soil Moisture , Temperature , pH and
Automatic Watering of Tomato Plants Based on
Internet of Things,” vol. 7, no. 1, 2019, doi:

9
10.34010/telekontran.v7i1.1640.
[13] M. Mehra, S. Saxena, S. Sankaranarayanan, R. J.
Tom, and M. Veeramanikandan, “IoT based
hydroponics system using Deep Neural
Networks,” Comput. Electron. Agric., vol. 155, no.
August, pp. 473–486, 2018, doi:
10.1016/j.compag.2018.10.015.
[14] Y. Abbassi and H. Benlahmer, “ScienceDirect
ScienceDirect The Internet of Things at the service
of tomorrow ’ s agriculture The Internet of Things
at the service of tomorrow ’ s agriculture,”
Procedia Comput. Sci., vol. 191, pp. 475–480,
2021, doi: 10.1016/j.procs.2021.07.060.
[15] G. D. Utomo, D. Triyanto, and U. Ristian, “Sistem
Monitoring Dan Kontrol Pembibitan,” vol. 09, no.
02, 2021.
[16] A. K. Nalendra and M. Mujiono, “Perancangan
PERANCANGAN IoT (INTERNET OF
THINGS) PADA SISTEM IRIGASI TANAMAN
CABAI,” Gener. J., vol. 4, no. 2, pp. 61–68, 2020,
doi: 10.29407/gj.v4i2.14187.
[17] D. S. Widyastuti, A. Basuki, and E. S. Nugroho,
“Monitoring Daya Listrik Laboratorium Instalasi
Listrik Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
( Itny ) Berbasis Internet of Things ( IoT ),” vol.
2020, pp. 46–53, 2020.
[18] K. S. Budi and Y. Pramudya, “Pengembangan
Sistem Akuisisi Data Kelembaban Dan Suhu
Dengan Menggunakan Sensor Dht11 Dan Arduino
Berbasis Iot,” vol. VI, pp. SNF2017-CIP-47-
SNF2017-CIP-54, 2018, doi:
10.21009/03.snf2017.02.cip.07.

10
[19] M. Muslihudin, W. Renvilia, Taufiq, A. Andoyo,
and F. Susanto, “Implementasi Aplikasi Rumah
Pintar Berbasis Android Dengan Arduino
Microcontroller,” J. Keteknikan dan Sains, vol. 1,
no. 1, pp. 23–31, 2018.
[20] R. Oktavianus, N. F. Muchlis, J. T. Informatika, F.
Teknik, and U. H. Oleo, “Desain Dan
Implementasi Sistem Monitoring Kelembaban
Tanah Berbasis Android,” semanTIK, vol. 3, no. 2,
pp. 259–268, 2018.
[21] Akbar, Taufik and I. Gunawan, “Prototype Sistem
Monitoring Infus Berbasis IoT (Internet of
Things),” Edumatic J. Pendidik. Inform., vol. 4,
no. 2, pp. 155–163, 2020, doi:
10.29408/edumatic.v4i2.2686.

11
12
13

You might also like