Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
M.KHILMI ANJASTIAR
2018.69.04.0032
iii
PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Kaprodi
iv
PROTOTYPE SYSTEM MONITORING
TEMPERATURE, HUMIDITY, AND PH LEVELS OF
ORGANIC FERTILIZERS FOR MOBILE-BASED
APPLE PLANT PRODUCTIVITY
M.Khilmi Anjastiar
Informatics Engineering Study Program, Yudhartha Pasuruan
University
ABSTRACT
Control and monitoring systems are highly advanced
technological frameworks in the era of Disruption 5.0.
Improved innovation and lifestyle shows the importance of
increasing productivity in agriculture and industry, this makes
the need to control and monitor information from
implementation in agriculture is needed. The problem faced by
an apple farmer is the unavailability of appropriate
information and limited time to water and fertilize crops.
Automatic administration of water and fertilizer to plants
controlled by arduino microcontroller based on data from
measurements / detection of temperature and humidity of the
air around the plant by DHT11 sensors, Moilsture Sensors
and pH levels is a solution to ease work and increase the
productivity of apple cultivation farmers. The creation of
research systems using prototype methods. The expected
results of this tool system can be used to control and monitor
information systems in agriculture which are programed using
Internet Of Things technology such as Nodemcu Esp8266,
Moilsture Sensor, DHT11 Sensor, pH Level Sensor. So that the
use of industrial panel electrical installations can be accessed
through a smartphone using the inventor application.
v
Keywords : control and monitoring system, IoT, Nodemcu
Esp8266, SENSOR DHT11
vi
PROTOTYPE SISTEM MONITORING SUHU,
KELEMBAPAN, DAN KADAR PH PUPUK
ORGANIK UNTUK PRODUKTIVITAS TANAMAN
APEL BERBASIS MOBILE
M.Khilmi Anjastiar
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Yudharta
Pasuruan
ABSTRAK
vii
Nodemcu Esp8266, Sensor Moilsture, Sensor DHT11, Sensor
Kadar pH . Sehingga penggunaan instalasi listrik panel
industri dapat diakses melalui sebuah smartphone
menggunakan aplikasi inventor.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........iv
ABSTRAK..............................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................xi
DAFTAR ISTILAH.............................................................xii
BAB I......................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...................................................6
1.4 Manfaat Penilitian.................................................7
1.5 Batasan Masalah....................................................8
2.2 Landasan Teori....................................................32
2.2.1 Sistem Kontrol dan Monitoring......................32
2.2.2 Internet Of Things..........................................32
2.2.3 Sensor Moilsture............................................33
ix
2.2.4 Nodemcu Esp8266.........................................34
2.2.5 Sensor DHT11...............................................35
2.2.6 Sensor pH Tanah............................................36
2.2.7 Arduino IDE..................................................37
2.2.8 Aplikasi Inventor...........................................39
2.2.9 Fire Base........................................................40
BAB III.................................................................................42
METODE PENELITIAN....................................................42
3.1 Kerangka Pemikiran...........................................42
3.2 Tahapan Penelitian..............................................43
3.3 Metode perancangan Sistem...............................45
3.4 Analisa Masalah dan Pemecahan Masalah........47
3.5 Analisa Kebutuhan Perangkat............................48
3.6 Use Case................................................................49
3.7 Flowchart..............................................................51
3.8 Arsitektur Sistem.................................................52
3.9 Prototype Aplikasi...............................................53
3.10 Rangkaian Elektronika.......................................54
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR ISTILAH
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apel adalah salah satu jenis buah yang sangat digemari dan
sering dikonsumsi oleh masyarakat baik dari kalangan muda sampai
tua. Apel juga mempunyai kandungan vitamin yang sangat
dibutuhkan oleh kebutuhan manusia, antara lain A, B1 dan C.
Bukan hanya buahnya saja yang hanya bisa dikonsumsi tapi
kulitnya karena mengandung quercetin atau zat antioksida sehingga
tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit [2]. Setiap
mendengar kata ‘Apel’ yang terlintas di benak kita adalah buah
yang segar, manis dan menyehatkan serta nama sebuah tempat di
Jawa Timur yang sangat terkenal yaitu ‘Malang’. Malang selalu
17
diidentikkan dengan buah Apel, sehingga masyarakat Indonesia
sering menyebut Kota Malang identik sebagai Kota Apel. Padahal
bila kita berkunjung ke Kota Malang, tidak satupun pohon Apel
terdapat di kota tersebut. Ada sebuah desa yang terletak di
Kabupaten Pasuruan tepatnya di kecamatan tutur Desa Pungging
Nongkojajar yang kaya akan Produktivitas Buah apel yang sangat
bervariasi jenis dan macam-macamnya dan disana banyak sekali
ditemukan tanaman buah apel di sepanjang jalan dan banyak sekali
ditemukan produk unggulan asli khas nongkojajar berbahan baku
buah apel seperti sari buah, keripik apel dan variasi jenis produk
lainnya. Sehingga Nongkojajar layak dijadikan sebagai Kota Apel
sebenarnya, tapi karena kota Batu lebih terkenal dahulu dan sudah
dikenal dengan brandingnya yang bagus dan tanaman buah Apel
banyak diusahakan oleh petani sebagai sumber utama perekonomian
baik berupa buah maupun produk olahannya. Meskipun demikian
bila masih ada masyarakat yang menyebut Malang sebagai pusat
Apel juga tidak akan ada yang menyalahkan karena masih identik
dengan Malang Raya, dimana Kota Batu termasuk didalamnya
bersama Kabupaten Malang dan Kota Malang. Identitas Malang
sebagai sentra buah Apel sangat kuat karena merupakan wilayah
satu-satunya di Indonesia yang paling sesuai untuk dikembangkan
pertanian Apel yang tersebar tidak hanya di Kota Batu namun juga
beberapa tempat lain di Kabupaten Malang termasuk yang ada di
18
kabupaten Pasuruan Desa Pungging Nongkojajar di Kecamatan
Tutur [3]
19
di Kecamatan Tutur telah melakukan pengomposan kotoran sapi.
Namun proses pengomposan berlangsung hingga berbulan-bulan
sehingga kotoran sapi yang sedang mengalami pengomposan
nampak menumpuk. Proses pengomposan yang berlangsung lama
tersebut bisa dipersingkat dengan pengayaan bakteri pada kotoran
sapi. [4]
20
Melihat permasalahan diatas, penelitian mengusulkan
menggunakan metode prototype yang bisah memecahkan masalah
tersebut secara tepat, efisien dan kebanyakan jurnal memakai
metode prototype. Maka terciptalah gagasan untuk membuat
“Implementasi Prototype Sistem Monitoring Suhu, Kelembapan
Dan Kadar Ph Pupuk Organik Menggunakan Iot Untuk
Produktivitas Tanaman Apel Berbasis Mobile”, sistem alat yang
diusulkan bisa digunakan untuk memonitoring Kelembapan, Suhu
dan Kadar pH yang di program menggunakan perangkat seperti
Arduino Uno, Nodemcu, Sensor DHT11 dan perangkat pendukung
lainnya. Dalam penggunaannya, bisa digunakan untuk mengontrol
dan memonitor Kelembapan, Suhu dan Kadar pH. Alat ini
menggunakan teknologi Internet of Things sehingga penggunaan
alat pengontrol dan monitoring kelembapan dan suhu pada pupuk
organik ini dapat diakses melalui sebuah smartphone menggunakan
Aplikasi Inventor.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dari penelitihan ini adalah sebagai
berikut:
1 Bagaimana cara mengontrol dan memonitoring Kelembapan,
Suhu dan pH pada otomasi alat ini agar dapat dipantau dengan
smarphone berbasis internet of things secara realtime !
2 Bagaimana cara merancang alat kontrol untuk mengoprasikan
otomasi Kelembapan dan Suhu di smartphone menggunakan
21
aplikasi Inventor!
22
tersebut tapi dengan menekan tombol button on / off saja sudah
bisa mengoperasikannya melalui sebuah smartphone android.
23
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Adapun jurnal yang dijadikan referensi baik itu jurnal nasional
dan jurnal internasional :
25
adalah 41 cm, dan 49 cm, tergantung dari jarak benda
dengan sensor ultrasonik. Secara keseluruhan,
rancangan yang dibuat sesuai dengan perencanaan yang
dilakukan dalam metodologi penelitian. Rancangan ini
dapat diimplementasikan pada pengontrolan tanaman
dengan jumlah tanaman yang lebih banyak atau kebun
yang lebih luas.
26
ditampilkan pada LCD. Hasil penelitian menunjukkan
apabila kelembaban yang dibaca oleh sensor soil
moisture di bawah 50% maka water pump akan
menyala, dan jika data pengukuran sudah mencapai
70% maka water pump akan berhenti. Jenis tanah yang
cocok untuk tanaman bawang merah adalah tanah
aluvial yang tidak mudah kering sehingga nilai
kelembaban tanah lebih stabil.
27
pemupukan yang cukup Pengujian dilakukan dengan
menggunakan 4 tanaman hias yang dirawat dengan
perawatan yang berbeda-beda. Hasil dari pengujian
yang dilakukan, aplikasi yang dibuat sudah dapat
memonitoring serta mengontrol kadar air dan pupuk
secara akurat dan hasil dari uji metode mamp mencapai
nilai akurasi 100%.
2.1.4 [11] Perancangan Sistem Pemantauan Suhu dan
Kelembaban pada Proses Dekomposisi Pupuk Kompos
berbasis IoT
Penelitian ini membahas tentang Sistem
pemantauan suhu dan kelembapan pada proses
Dekomposisis Pupuk Kompos menggunakan teknologi
IOT. sistem pemantauan suhu dan kelembaban
direalisasikan untuk memantau serta mengatur proses
pembuatan pupuk kompos berbasis IoT dengan
memanfaatkan input sensor DHT-22 sebagai pendeteksi
suhu dan kelembaban dan sensor untuk mendeteksi
kandungan pH kompos yang diproses menggunakan
Wemos D1 mini. Output data yang telah diperoleh akan
dikirim ke aplikasi smartphone android dan berupa
relay yang akan mengaktifkan pemanas dan pendingin
sebagai penyetabil suhu; dan (2) hasil pengujian
menunjukkan kinerja yang sesuai, dimana dengan cara
28
manual memiliki keunggulan yaitu: (a) lebih efisien 2
sampai dengan 4 minggu; dan (b) memiliki kontrol
otomatis dan manual.
29
DHT11, sensor kelembapan tanah, sensor pH dan
ESP8266 yang terhubung dengan jaringan internet
untuk mengirim informasi hasil pada sebuah
smartphone yang sudah dilengkapi dengan aplikasi
Blynk. Data ideal yang dibutuhkan sebuah tanaman
tomat yaitu data level optimal kelembapan tanah antara
60%-80% agar tidak terlalu kering maupun basah,
untuk suhu diperlukan 24-28 derajat celcius, dan pH
yang stabil 5-6. Dengan menggunakan metode kalibrasi
regresi linear dengan persamaan untuk mencari pH
yaitu X(pH)= (330.46-Y(ADC)) / 45.49 didapatkan
hasil cukup akurat dimana galat pengujian yaitu sebesar
1.59%, sedangkan sensor suhu mendeteksi galat rataan
pada pengujian satuan waktu yaitu 0.92%. Sementara
pengujian keseluruhan sistem didapat hasil yang variatif
tergantung pengujian mengikuti satuan waktu selama
24 jam, namun tanaman tomat yang diteliti memiliki
hasil yang cukup ideal dimana nilainya yaitu berkisar
30 – 80% untuk kelembapan tanah, dan >5.5 – 7.2
untuk pH.
30
Penelitian ini membahas tentang bagaimana
mekanisme perancangan alat untuk mengembangkan
sistem hidroponik berbasis IoT yang cerdas dengan
menggunakan Deep Neural Networks yang pertama
dari jenisnya. Sistem yang dikembangkan cukup
cerdas dalam memberikan tindakan kontrol yang tepat
untuk lingkungan hidroponik berdasarkan beberapa
parameter masukan yang dikumpulkan. Hasil sistem
yang diuji menggunakan berbagai peralatan dan
akurasinya dalam Model jaringan Deep Neural yang
terlatih dikerahkan di Raspberry Pi3 yang bertindak
sebagai kabut dalam mengirimkan input ke Arduino
untuk menghasilkan tindakan kontrol yang sesuai
untuk sistem hidroponik. Data waktu nyata tersedia
dari tangki hidroponik dan kontrol keluaran yang
diprediksi tindakan dengan label dikirim ke cloud
untuk disimpan dan dilihat. Selain itu, akurasi sistem
yang dicapai adalah 88,50% yang menunjukkan
akurasi keluaran prediksi terbaik berdasarkan Deep
Neural Network. Terakhir, data input real-time dengan
label tindakan kontrol yang sesuai dikirim ke cloud
untuk penyimpanan menunjukkan nutrisi yang
digunakan dalam tangki hidroponik untuk
pertumbuhan tanaman tomat. Hal ini menunjukkan
31
bahwa pertumbuhan tanaman secara hidroponik jauh
lebih baik dari segi tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan tanah tradisional
2.1.7 [14] The Internet of Things at the service of tomorrow's
agriculture
Penelitian ini membahas tentang teknologi
internet of things bagaimana caranya tanaman untuk
tumbuh dan berkembang . Hasil dari Perangkat IoT
yang sangat banyak digunakan atau sedang
dikembangkan harus diklasifikasikan menurut
penggunaannya, jenisnya, koneksi internetnya,
lokasinya, dll. Salah satu tempat penggunaan yang
paling penting adalah sektor agraris dan pedesaan pada
umumnya. Ini adalah salah satu area implementasi IoT
yang paling tradisional, tetapi masih ada banyak ruang
untuk pengembangan. Berkenaan dengan platform dan
standar IoT, ada dorongan ke arah perangkat lunak
sumber terbuka dan juga perangkat keras terbuka, yang,
tidak seperti solusi kepemilikan, masalah kompatibilitas
perangkat dan protokol. Penyebaran seperti itu dapat
memperluas kemungkinan implementasi IoT, serta
mengurangi biaya implementasi dan membangun
fondasi yang lebih kuat untuk kerja sama. Selain
meningkatkan kuantitas dan variasi perangkat yang
32
digunakan, area utama untuk pengembangan IoT
meliputi: pengembangan teknologi jaringan spesifik
IoT , keamanan, miniaturisasi dan integrasi perangkat
integrasi perangkat, pengurangan kebutuhan daya,
dukungan untuk fungsionalitas dan kegunaan perangkat
lunak, penggunaan perangkat lunak sumber terbuka dan
perangkat keras terbuka perangkat terbuka
34
DHT11,
sensor
Moistur
e, sensor
LDR
dan
Sensor
Ultrason
ic dalam
pengujia
nnya
hasil
yang
diperole
h adalah
menunju
kkan
bahwa
sensor
kelemba
ban
tanah
dapat
membac
35
a tingkat
kelemba
ban
tanah
dengan
akurat.
Kelemb
aban
pada
tanah
kering
sebesar
15 %,
tanah
setengah
basah 51
%, dan
tanah
basah 72
%. Hasil
dari
pembac
aan
sensor
36
ultrasoni
k adalah
41 cm,
dan 49
cm,
( Lanjutan )
Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil
kuran
Rancan Membutu Prototty Akura Hasil
g
hkan pe si dari
Bangun
Sistem sistem beban pengujia
Monito
monitori pada n ini
ring
Kelem ng untuk pengu adalah
baban
memanta kuran apabila
Dan
Suhu u kinerja Kelem kelemba
Tanah ban
para bapan yang
Untuk
Tanam petani dan dibaca
an oleh
bawang suhu
Bawan sensor
37
g merah soil
Merah moisture
dalam
Di di
Kabupa aktivitasn bawah
ten 50%
ya.
Brebes maka
water
pump
akan
menyala
, dan
jika data
penguku
ran
sudah
mencap
ai 70%
maka
water
pump
akan
berhenti.
Jenis
tanah
yang
cocok
untuk
tanaman
bawang
merah
adalah
tanah
aluvial
yang
38
tidak
mudah
kering
sehingg
a nilai
kelemba
ban
tanah
lebih
stabil.
40
kandung
an pH
kompos
yang
diproses
menggu
nakan
Wemos
D1
mini.
Output
data
yang
telah
diperole
h akan
dikirim
ke
aplikasi
smartph
one
android
dan
berupa
41
relay
yang
akan
mengakt
ifkan
pemanas
dan
pendingi
n
sebagai
penyeta
bil suhu;
dan (2)
hasil
pengujia
n
menunju
kkan
kinerja
yang
sesuai,
dimana
dengan
cara
42
manual
memilik
i
keunggu
lan
yaitu:
lebih
efisien 2
sampai
dengan
4
minggu;
dan
memilik
i kontrol
otomatis
dan
manual
( Lanjutan )
43
Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil
kuran
Hardyan Peranc Perlu Prototyp Akura Hasil
ti, Farida angan adanya e. si pengujia
Utomo,
Sistem Sistem beban n
Pramudi
Pemant kontrol pada diperole
auan dan nilai h bahwa
Suhu monitori kelem presenta
dan ng pada bapan se error
Kelem impleme dan arus
baban ntasi suhu. sebesar
pada pupuk 2.90%
Proses kompos dan
Dekom menggun error
posisi akan daya
Pupuk teknologi sebesar
Kompo IOT 3.33%
s dan
berbasi jarak
s IoT maksim
al 1,2
km.
45
dan pH
dengan
menggu
nkan
mikroko
ntroller,
sensor
DHT11,
sensor
kelemba
pan
tanah,
sensor
pH dan
ESP826
6 yang
terhubu
ng
dengan
jaringan
internet
untuk
mengiri
m
46
informa
si hasil
pada
sebuah
smartph
one
yang
sudah
dilengka
pi
dengan
aplikasi
Blynk.
Data
ideal
yang
dibutuh
kan
sebuah
tanaman
tomat
yaitu
data
level
47
optimal
kelemba
pan
tanah
antara
60%-
80%
agar
tidak
terlalu
kering
maupun
basah,
untuk
suhu
diperluk
an 24-28
derajat
celcius,
dan pH
yang
stabil 5-
6.
Dengan
48
menggu
nakan
metode
kalibrasi
regresi
linear
dengan
persama
an untuk
mencari
pH yaitu
X(pH)=
(330.46-
Y(ADC)
) / 45.49
didapatk
an hasil
cukup
akurat
dimana
galat
pengujia
n yaitu
sebesar
49
1.59%,
sedangk
an
sensor
suhu
mendete
ksi galat
rataan
pada
pengujia
n satuan
waktu
yaitu
0.92%.
Sementa
ra
pengujia
n
keseluru
han
sistem
didapat
hasil
yang
50
variatif
tergantu
ng
pengujia
n
mengiku
ti satuan
waktu
selama
24 jam,
namun
tanaman
tomat
yang
diteliti
memilik
i hasil
yang
cukup
ideal
dimana
nilainya
yaitu
berkisar
51
30 –
80%
untuk
kelemba
pan
tanah,
dan >5.5
– 7.2
untuk
pH.
( Lanjutan )
52
Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil
kuran
Manav IoT Membutu Neural Akura Hasil
Mehra, based hkan Network si sistem
Sameer hydrop sistem beban yang
Saxena, onics yang pada diuji
Suresh system dapat tegang menggu
Sankaran using membant an dan nakan
arayanan, Deep u petani daya. berbagai
Rijo Neural dalam peralata
Jackson Networ mengimp n dan
Tom, M. ks lementasi akurasin
Veerama kannya ya
nikandan dalam dalam
proses Model
hidroponi jaringan
k Deep
Neural
yang
terlatih
dikerahk
an di
Raspber
ry Pi3
53
yang
bertinda
k
sebagai
kabut
dalam
mengiri
mkan
input ke
Arduino
untuk
mengha
silkan
tindakan
kontrol
yang
sesuai
untuk
sistem
hidropo
nik.
Data
waktu
nyata
54
tersedia
dari
tangki
hidropo
nik dan
kontrol
keluaran
yang
dipredik
si
tindakan
dengan
label
dikirim
ke cloud
untuk
disimpa
n dan
dilihat.
Selain
itu,
akurasi
sistem
yang
55
dicapai
adalah
88,50%
yang
menunju
kkan
akurasi
keluaran
prediksi
terbaik
berdasar
kan
Deep
Neural
Network
.
Terakhir
, data
input
real-
time
dengan
label
tindakan
56
kontrol
yang
sesuai
dikirim
ke cloud
untuk
penyimp
anan
menunju
kkan
nutrisi
yang
digunak
an
dalam
tangki
hidropo
nik
untuk
pertumb
uhan
tanaman
tomat.
Hal ini
57
menunju
kkan
bahwa
pertumb
uhan
tanaman
secara
hidropo
nik jauh
lebih
baik dari
segi
tinggi
dibandin
gkan
dengan
pertumb
uhan
tanah
tradision
al
( Lanjutan )
58
Penulis Judul Masalah Metode Pengu Hasil
kuran
Abbassi, The Perlu Riset Akura Hasil
Younes dari
Internet adanya dan si
Benlahm pengujia
of sistem pengem beban n ini
er, adalah
Things smart bangan. pada
Berkena
Habib at the agricultur pengu an
dengan
service e yang kuran
platform
of otomatis Tegan dan
standar
tomorr gan
IoT, ada
ow's dan doronga
n ke
agricult daya
arah
ure perangk
at lunak
sumber
terbuka
dan juga
perangk
at keras
terbuka,
yang,
tidak
seperti
solusi
kepemili
kan,
masalah
kompati
bilitas
perangk
59
at dan
protokol
.
Penyeba
ran
seperti
itu dapat
memper
luas
kemung
kinan
impleme
ntasi
IoT,
serta
mengura
ngi
biaya
impleme
ntasi
dan
memban
gun
fondasi
yang
lebih
kuat
untuk
kerja
sama.
Selain
meningk
atkan
kuantita
s dan
variasi
60
perangk
at yang
digunak
an, area
utama
untuk
pengem
bangan
IoT
meliputi
:
pengem
bangan
teknolog
i
jaringan
spesifik
IoT ,
keaman
an,
miniatur
isasi dan
integrasi
perangk
at
integrasi
perangk
at,
pengura
ngan
kebutuh
an daya,
dukunga
n untuk
fungsion
alitas
61
dan
kegunaa
n
perangk
at lunak,
penggun
aan
perangk
at lunak
sumber
terbuka
dan
perangk
at keras
terbuka
perangk
at
terbuka
63
Sensor Soil Moisture (Sensor Kelembapan Tanah)
adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi
kelembaban dalam tanah. Sensor ini sangat sederhana,
tetapi ideal untuk memantau taman kota, atau tingkat
air pada tanaman dipekarangan rumah. Sensor ini terdiri
dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah,
kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan
nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat
tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi
kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit
menghantarkan listrik (resistansi besar)[16].
64
2.2.4 Nodemcu Esp8266
Node MCU ESP8266 adalah produk dari
mikrokontroller yang didesain oleh Espressif Systems.
Espressif adalah perusahaan Tiongkok yang bermarkas
di Shanghai. ESP8266 telah terdapat jaringan WiFi
sebagai solusi yang menjembatani dari mikrokontroller
ke jaringan wifi internet, yang mampu menjalankan
aplikasi mandir. Node MCU merupakan sebuah open
source platform IoT dan pengembangan kit yang
menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk
membantu dalam membuat prototype produk IoT atau
bisa dengan memakai sketch dengan arduinoino IDE.
Pengembangan kit ini didasarkan pada modul ESP8266,
yang mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width
Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to Digital
Converter) semua dalam satu board [17]. Gambar Node
MCU ESP 8266 diperlihatkan pada gambar
65
Gambar 2 3Node MCU ESP 8266
66
Gambar 2 4 Sensor DHT11
Gambar 2.2.5 Sensor DHT11
Gambar 2 5 Sensor pH
67
(IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang
sangat berperan untuk menulis program, mengcompile
menjadi biner dan meng-upload ke dalam memory
mikrokontroller [18]. Arduino IDE terdiri dari:
Uploader, Editor Compile program, dan Compiler
program. Ada beberapa menu yang terdapat pada IDE
Arduino yang mempunyai fungs sebagai berikut:
1. Verify: Digunakan untuk melakukan proses
checking kode yang telah kita buat apakah sudah
sesuai dengan kaidah pemrograman yang ada atau
tidak.
2. Upload: Digunakan untuk melakukan proses
kompilasi kode atau program yang kita buat
menjadi bahasa yang dapat dimengerti oleh
arduino.
3. Open: Digunakan untuk membuka atau melihat
sketch yang telah kita buat yang ingin kita buka lagi
untuk melakukan upload ulang ke Arduino atau
untuk melakukan editing.
4. Save: Digunakan untuk menyimpan Sketch yang
sudah kita buat atau kita edit.
5. Serial Monitor: Digunakan untuk membuka serial
monitor dan menampilkan jendela terdapat semua
data yang dipertukarkan atau dikirimkan antara
68
sketch dengan arduino pada port serial. Serial
Monitor sangat bermanfaat sekali untuk kita saat
ingin membuat program atau melakukan debugging
pada Arduino. Serial monitor ini dapat digunakan
untuk menampilkan nilai pembacaan, nilai proses,
bahkan menampilkan pesan error.
69
mengenalkan dan mengembangkan pemrograman
android [19].
Gambar 2 7
70
Gambar 2.2.9 Firebase Realtime
BAB III
METODE PENELITIAN
71
Gambar 3.1 Kerangka pemikiran
73
ini saat dijalankan sesuai dengan konsep.
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat kesalahan –kesalahan pada sistem dan
melakukan revisi sistem yang dibuat atau
dikembangakan. Pengujian sistem meliputi
pengujian modul, dan pengujian sistem.
Evaluasi ini mengukur dari kepuasan sistem
yang dujikan. Pengukuran sistem seperti
tampilan sistem, kesesuian kebutuhan user,
kecepatan, dan ketepan sistem dalam
menghasilkan informasih yang diinginkan
pengguna.
3.1.8 Observasi
Pada observasi ini dilakukan penelitian
langsung di lapangan untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan seperti studi kasus, dan
solusi.
75
dalam penelitian ini seperti berikut :
3.4.1 Tahap Pembuatan Flowchart Sistem
76
Gambar 3.4.1 Flowchart Sistem
77
Gambar 3.4.2 Rancangan Sistem
Kontrol dan Monitoring
78
Tahap ini merancang sebuah software
android dengan menggunakan platform Mit
App Inventor. Penelitian menggunakan
aplikasi ini karena ada dasarannya di
matakuliah semester 7 dan mudah dalam
menyusun fitur – fitur aplikasi. Aplikasi MIT
App Inventor ini menggunakan block – block
logika. Seperti gambar dibawa ini :
79
Gambar 3.4.3 Blok Login
1
Gambar 3.4.4 Database Daftar
Akun
2
Gambar 3.5 Use Case Diagram
3.6 Diagram Alur Penelitian
Adapun diagram alir penelitian ini merupakan suatu
runtutan lajur yang akan dilakukan dalam menyelesaikan
sebuah alat sistem kontrol dan monitoring instalasi
otomasi panel listrik industri menggunakan IOT berbasis
mobile. Langkah – langkah atau tahapan untuk membuat
alat sistem sesuai dengan metode yang diterapkan oleh
penelian ini yaitu metode prototepy yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
3
Gambar 3.6 Diagram Alur Penelitian
3.7 Prototype Aplikasi
4
pengujian konsep atau proses kerja produk.
Berikut gambaran prototype aplikasi :
Nilai Nilai
lembab suhu
ON/OFF
3.8 Pengujian
Didalam proses ini ada beberapa macam
pengujian yang perlu dilakukan. Diantaranya
pengujian pada Sensor Kelembaban Tanah (Sensor
Soil Moisture), Sensor Kadar pH dan Sensor Suhu
DHT11.
5
a. Pengujian Sensor Kelembaban Tanah
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan
keakuratan sensor saat menerima informasi
kelembaban tanah pada pupuk organik tanaman
apel.
b. Pengujian Sensor Suhu DHT11
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan
keakuratan sensor saat menerima informasi
suhu pada pupuk organik tanaman apel.
c. Pengujian Sensor Kadar pH
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan
keakuratan sensor saat menerima informasi
kadar pH pada pupuk organik tanaman apel.
6
JADWAL PENELITIAN
Tabel 2 Jadwal Penelitian
Bulan
No Nama Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Jun
1 Studi Literature
2 Observasi
Perancangan
3 sistem
Pembuatan
4 sistem
5 Pengujian
Pembuatan
6 laporan
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Networks, vol. 184, no. August 2020, p. 107673,
2021, doi: 10.1016/j.comnet.2020.107673.
[8] N. Jamal, N. Yanti, Q. Hidayati, and P. N.
Balikpapan, “P-22 RANCANG BANGUN
SYSTEM OTOMATISASI PENYIRAMAN DAN
KELEMBABAN MEDIA TANAM DESIGN
AND DEVELOPMENT OF AUTOMATIC
SYSTEM FOR WATERING AND
FERTILIZATION OF PLANTS BY
CONTROLING TEMPERATURE AND
HUMIDITY OF PLANT MEDIA,” pp. 131–135,
2018.
[9] S. R. Pratama, D. Nova, and K. Hardani, “Rancang
Bangun Sistem Monitoring Kelembaban Dan Suhu
Tanah Untuk Tanaman Bawang Merah Di
Kabupaten Brebes,” vol. 3, no. 2, 2021.
[10] A. Setiawan et al., “Aplikasi Monitoring
Kelembapan Tanah , Suhu , Kadar PH Tanah Serta
Penyiraman Dan Pemupukan Otomatis Pada
Tanaman Hias Lidah Mertua Berbasis IOT.”
[11] F. Hardyanti and P. Utomo, “Perancangan Sistem
Pemantauan Suhu dan Kelembaban pada Proses
Dekomposisi Pupuk Kompos berbasis IoT,” vol. 4,
no. November, pp. 193–201, 2019, doi:
10.21831/elinvo.v4i2.28324.
[12] R. Gunawan, T. Andhika, and F. Hibatulloh,
“Sistem Monitoring Kelembapan Tanah , Suhu ,
pH dan Penyiraman Otomatis Pada Tanaman
Tomat Berbasis Internet of Things Monitoring
System for Soil Moisture , Temperature , pH and
Automatic Watering of Tomato Plants Based on
Internet of Things,” vol. 7, no. 1, 2019, doi:
9
10.34010/telekontran.v7i1.1640.
[13] M. Mehra, S. Saxena, S. Sankaranarayanan, R. J.
Tom, and M. Veeramanikandan, “IoT based
hydroponics system using Deep Neural
Networks,” Comput. Electron. Agric., vol. 155, no.
August, pp. 473–486, 2018, doi:
10.1016/j.compag.2018.10.015.
[14] Y. Abbassi and H. Benlahmer, “ScienceDirect
ScienceDirect The Internet of Things at the service
of tomorrow ’ s agriculture The Internet of Things
at the service of tomorrow ’ s agriculture,”
Procedia Comput. Sci., vol. 191, pp. 475–480,
2021, doi: 10.1016/j.procs.2021.07.060.
[15] G. D. Utomo, D. Triyanto, and U. Ristian, “Sistem
Monitoring Dan Kontrol Pembibitan,” vol. 09, no.
02, 2021.
[16] A. K. Nalendra and M. Mujiono, “Perancangan
PERANCANGAN IoT (INTERNET OF
THINGS) PADA SISTEM IRIGASI TANAMAN
CABAI,” Gener. J., vol. 4, no. 2, pp. 61–68, 2020,
doi: 10.29407/gj.v4i2.14187.
[17] D. S. Widyastuti, A. Basuki, and E. S. Nugroho,
“Monitoring Daya Listrik Laboratorium Instalasi
Listrik Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
( Itny ) Berbasis Internet of Things ( IoT ),” vol.
2020, pp. 46–53, 2020.
[18] K. S. Budi and Y. Pramudya, “Pengembangan
Sistem Akuisisi Data Kelembaban Dan Suhu
Dengan Menggunakan Sensor Dht11 Dan Arduino
Berbasis Iot,” vol. VI, pp. SNF2017-CIP-47-
SNF2017-CIP-54, 2018, doi:
10.21009/03.snf2017.02.cip.07.
10
[19] M. Muslihudin, W. Renvilia, Taufiq, A. Andoyo,
and F. Susanto, “Implementasi Aplikasi Rumah
Pintar Berbasis Android Dengan Arduino
Microcontroller,” J. Keteknikan dan Sains, vol. 1,
no. 1, pp. 23–31, 2018.
[20] R. Oktavianus, N. F. Muchlis, J. T. Informatika, F.
Teknik, and U. H. Oleo, “Desain Dan
Implementasi Sistem Monitoring Kelembaban
Tanah Berbasis Android,” semanTIK, vol. 3, no. 2,
pp. 259–268, 2018.
[21] Akbar, Taufik and I. Gunawan, “Prototype Sistem
Monitoring Infus Berbasis IoT (Internet of
Things),” Edumatic J. Pendidik. Inform., vol. 4,
no. 2, pp. 155–163, 2020, doi:
10.29408/edumatic.v4i2.2686.
11
12
13