Professional Documents
Culture Documents
1
Wahyuni, 2Saifullah, 3Nida Jarmita
Mahasiswa Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
1
2
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
3
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
ABSTRACT
Based on the results of research observations in class IV MIN 5 Aceh Besar, the
problems faced by students in the material of the Smallest Fellowship (KPK) and the
Biggest Fellowship Factor (FPB) were caused partly because teachers rarely involved
students directly in learning activities, students were only told to imagine related to
the material and lack of use of teaching aids in learning so that there is a lack of
understanding of students' concepts in learning. According to the researcher, this
matter can be overcome using dakota teaching aids with the reciprocal teaching model.
The formulation of the problem in this study is whether there is the influence of dakota
teaching aids with the reciprocal teaching model on understanding the concept of the
KPK and FPB in class IV MIN 5 Aceh Besar? The purpose of this study aims to
determine the effect of dakota teaching aids with the reciprocal teaching model on
understanding the concept of KPK and FPB in class IV MIN 5 Aceh Besar. The method
used in this study is quantitative research with a research design that is Quasi
Experiment and the design in the study is pretest, treatment, and posttest. The
population in this study were all students in grade IV MIN 5 Aceh Besar. The
technique of data collection is done by tests, namely in the form of essay questions. The
data analysis technique uses the t-test. Based on the results of the study it can be seen
that: the results of the t-test on the pre test value obtained that tcount <t table is -0.55
<1.68 then Ho is accepted and Ha is rejected. Tests on the post test value obtained that t
count> t table then obtained 2.308> 1.68 then Ha is accepted and Ho is rejected. The
conclusion in this study is that there is the influence of dakota teaching aids with the
reciprocal teaching model on understanding the concept of KPK and FPB in class IV
MIN 5 Aceh Besar.
A. PENDAHULUAN
Pemahaman dalam Matematika merupakan salah satu kecakapan atau
kemahiran Matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar Matematika.
Kemahiran Matematika tersebut ditandai dengan menunjukkan pemahaman konsep
Matematika yang dipelajari siswa, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep secara akurat dan efisien dan tepat dalam pemecahan
masalah. Pemahaman konsep juga salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh
siswa dalam pembelajaran Matematika kemampuan ini menjadi penting dikarenakan
pelajaran Matematika itu sendiri merupakan mata mata pelajaran yang hirarkis,
artinya mata pelajaran Matematika terstruktur secara sistematis sehingga berkaitan
dengan pokok bahasan lainnya. Matematika adalah disiplin ilmu yang berperan
tentang tata cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif. Pada Matematika diletakkan dasar bagaimana mengembangkan cara berfikir
dan bertindak melalui aturan yang disebut dalil (dapat dibuktikan) dan aksioma
(tanpa pembuktian). Selanjutnya dasar tersebut dianut dan digunakan oleh bidang
studi lain.1
Dalam pembelajaran Matematika salah satunya mempelajari materi Kelipatan
Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). KPK adalah
kelipatan-kelipatan dari dua bilangan atau lebih yang terkecil. Sedangkan FPB adalah
faktor persekutuan yang paling besar di antara faktor-faktor persekutuan dari dua
bilangan atau lebih. Secara umum yang menjadi kendala bagi siswa pada saat
mempelajari KPK dan FPB adalah apabila siswa belum menguasai operasi
penjumlahan dan perkalian, tidak adanya penggunaan media atau alat peraga dan
penggunaan media pembelajaran yang mendukung pembelajaran. Hal ini akan
membuat siswa tidak paham terkait materi KPK dan FPB.
Dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi KPK dan FPB guru
sangat berpengaruh dan menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan
pemahaman siswa. Seorang guru diberi tanggung jawab mendorong dan mebimbing
siswanya agar menjadi terampil dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
dan guru memiliki tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam
kelas untuk membantu proses pembelajaran.2 Jadi, guru merupakan salah satu faktor
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.
97.
3
Kelas Eksperimen X1 X X2
Kelas Kontrol X3 _ X4
Keterangan:
X1 dan X3 = Pemberian tes awal (Pree-test)
X = Ada Perlakuan (Treatment)
- = Tidak ada perlakuan
X2 dan X4 = Pemberian evaluasi akhir5
C. HASIL PENELITIAN
Data Hasil Tes Siswa
Tabel Data Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Skor Varians Simpangan
4
Pemahaman konsep KPK dan FPB dilihat dari hasil tes yang diberikan pada
akhir pertemuan. Tes berbentuk essay yang berjumlah 6 soal yang setiap soal
mempunyai bobot skor yang berbeda. Pada hasil penelitian, hasil yang diperoleh
adalah kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Ini terlihat dari temuan
penelitian yang membuktikan bahwa nilai pada kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena ada beberapa kesulitan yang dialami siswa
saat menyelesaikan soal.
Perbedaan hasil nilai tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol juga dapat
dilihat pada diagram batang di bawah ini:
Hasil Nilai Tes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
70
60 62.72
50
49.52
40
30
20 24.54 25.47
10
0
eksperimen kontrol eksperimen kontrol
Pretest Postest
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes akhir (post test)
kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan alat peraga dakota dengan
model reciprocal teaching adalah sebesar 62,72 dan untuk kelas kontrol dengan
pembelajaran yang tidak menggunakan alat peraga dakota dengan model reciprocal
teaching adalah sebesar 49,52. Berdasarkan uji t maka dapat diperoleh thitung > ttabel yaitu
2,308 > 1,68 yang berarti H o ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh alat
peraga dakota dengan model reciprocal teaching terhadap pemahaman konsep KPK dan
FPB di kelas IV MIN 5 Aceh Besar.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti
menunjukkan beberapa saran sebagai perbaikan di masa yang akan datang:
1. Penggunaan alat peraga dakota efektif pada materi KPK dan FPB, jadi
diharapkan kepada guru agar menggunakan alat peraga dakota pada
materi KPK dan FPB.
2. Dalam menggunakan alat peraga dakota dibutuhkan waktu yang efesien,
jadi kepada peneliti lainnya diharapkan agar lebih bisa mengatur waktu
dalam penggunaan alat peraga dakota pada materi KPK dan FPB.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, M. N., Idris, S., Masbur. (2018). Between Religion and Education in Freud
Perspective. Advanced Science Letters, 24(10), 7090-7094.
https://doi.org/10.1166/asl.2018.12415
Idris, J., & Idris, S. (2005). Analisis Kritis Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Suluh Press.
Idris, J., & Idris, S. (2005). Kompilasi pemikiran pendidikan. Banda Aceh: Taufiqiyah Saadah.
Idris, S. (2010). I'jaz Al-Qur'an Menurut Abd Al-Qahir Al-Jurjani. Analisis: Jurnal Studi
Keislaman, 10(2), 307-322.
Idris, S., & Tabrani ZA. (2017). Realitas Konsep Pendidikan Humanisme dalam
Konteks Pendidikan Islam. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1), 96–
113. https://doi.org/10.22373/je.v3i1.1420
Idris, S., & Tabrani ZA. (2017). Realitas Konsep Pendidikan Humanisme dalam
Konteks Pendidikan Islam. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1), 96–
113. https://doi.org/10.22373/je.v3i1.1420
Idris, S., (2005). Muhammad Quthb dan Sistem Pendidikan Nondikotomik, Yogyakarta:
Suluh Press
Idris, S., Tabrani ZA, & Sulaiman, F. (2018). Critical Education Paradigm in the
Perspective of Islamic Education. Advanced Science Letters, 24(11), 8226–8230.
https://doi.org/10.1166/asl.2018.12529
Kadarisman, K., & Idris, S. (2019). Orientasi Mutu Pendidikan Manajemen Berbasis
Sekolah. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 9(2).
Nufiar, N., & Idris, S. (2016). Teacher Competence Test of Islamic Primary Teachers
Education in State Islamic Primary Schools (MIN) of Pidie Regency. Jurnal
Ilmiah Peuradeun, 4 (3), 309-320.
Obiefuna, J., Idris, S., & Uduma-Olugu, N. (2011). An Assessment of the changes in the
landscape of Ogudu-Oworonshoki development prone area of Lagos Metropolis,
Nigeria. Journal of Sustainable Development, 4(5), 82.
Ramly, F., Walidin, W., Idris, S., (2018). A Contemporary Discourse on Integrated
Islamic Education. Advanced Science Letters, 24(10), 7124-7127.
https://doi.org/10.1166/asl.2018.12423
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Susanto, S., & Idris, S. (2017). Religion: Sigmund Freud's Infantile Illusions and
Collective Neurosis Perspective. Ar Raniry: International Journal of Islamic
Studies, 4(1), 55-70.
Tabrani ZA., Idris, S., & Hayati. (2019). Islam dan Kuasa Seksualitas Perempuan di
Indonesia. Yin Yang: Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak, 14(1), 17-32
Tabrani ZA., Idris, S., & Siswanto, R. (2020). The Shift of Paradigm in Comprehending
Religion: From Idealism to Historicity. Open Science Framework, 46(706), 253-270