You are on page 1of 9

Jurnal Bioilmi Vol. 2 No.

2 Agustus 2016 | 142

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPP TERHADAP


PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI SISTEM EKSKRESIKELAS
XI IPA SMA NEGERI 1 PAMPANGAN OKI
Muhammad Isnaini1, Kurratul Aini1, Rani Angraini 2*
1
Dosen Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang Jl.
Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No 1 A KM 3.5, Palembang 30126. Indonesia
2
Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang
Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No 1 A KM 3.5, Palembang 30126. Indonesia
*
Email: Raniangraini95@gmai.com
Telp: +62858-3938-8818

ABSTRACT

This study aims to look the effect of learning Mind Mapp strategies towards students understanding concept
of excretory system to the XI IPA class at SMAN 1 Pampangan OKI. The variable in this study is learning
Mind Mapp strategy as independent variables and the understanding of concept as dependent variable. The
sample was XI IPA 3 and XI IPA 2 as experimental class and class XI IPA 1 as the control class. Grade
students the method used in this study is an experimental method, while the techniques data collecting used
is a written test and test of understanding with Mind Mapp rubric assessment. Written test is used to see how
the students ability of understanding the concept after applied learning Mind Mapp strategies. Tests of
understanding with the Mind Mapp rubric assessment used to see how students understanding ability to
create Mind Mapp. The analysis data using t-test with significance level of 5%. Based on the data hypothesis
testing control class and experimental class of the obtained value of 0.000 < 0.05, significantly different.
The students Mind Mapp score overall can be said very good, with the average score 84.81. It can be
concluded that there is significant influence of application Mind Mapp learning strategies to the students
understanding concept with the material excretory system to the XI IPA class at SMAN 1 Pampangan OKI.

Keywords: Learning Mind Mapp Strategies; Students Understanding Concept; Excretion system.

ABSTARK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh strategi pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman
konsep siswa pada materi sistem ekskresi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI. Variabel dalam
penelitian ini adalah strategi pembelajaran Mind Mapp sebagai variabel bebas dan pemahaman konsep
sebagai variabel terikat. Sampel penelitian ini adalah kelas XI IPA 3 dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen
dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tulis dan tes pemahaman
dengan rubrik penilaian Mind Mapp. Tes tulis digunakan untuk melihat kemampuan pemaham konsep siswa
setelah diterapkan strategi pembelajaran Mind Mapp. Tes pemahaman dengan rubrik penilaian Mind Mapp
digunakan untuk melihat kemampuan siswa pemahaman siswa dalam membuat Mind Mapp. Analisis data
tes menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 5 %. Berdasarkan uji hipotesis data kelas kontrol dan kelas
eksperimen maka diperoleh nilai Fhitung0,000 < 0,05, berbeda signifikan. Nilai Mind Mapp siswa secara
keseluruhan dapat dikatakan sangat baik, dengan perolehan rata-rata 84,81. Maka dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman konsep
siswa pada materi sistem ekskresi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Mind Mapp; Pemahaman Konsep Siswa; Sistem Ekskresi.
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 143
PENDAHULUAN Strategi pembelajaran adalah suatu
Saat ini, banyak ditemukan masalah- kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
masalah pendidikan terutama di bidang dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
pendidikan biologi (Djumadi, 2010) menyatakan secara efektif dan efisien. David dalam Senjaya
bahwa, pada kenyataannya cukup banyak siswa (2009) menyatakan bahwa dalam strategi
yang tidak menyukai pembelajaran biologi. pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Mereka berpendapat biologi merupakan mata Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih
pelajaran yang sukar dan sulit untuk di ingat bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan
(hafal) hal itu tentu merugikan, karena akan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
berdampak pada rendahnya penguasaan materi pembelajaran.
pelajaran, siswa yang tidak dapat mengikuti Salah satu strategi pembelajaran yang tepat
pelajaran dengan lancar, prestasi belajar yang untuk pemahaman konsep dan menggali
rendah, meskipun telah diusahakan untuk belajar kemampuan siswa (pengembangan kinerja otak)
dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut tentunya yaitu peta pemikiran atau bisa disebut dengan
akan menyebabkan kurangnya kemampuan Mind Mapp merupakan istilah teknik pemetaan
pemahaman siswa. pikiran untuk membantu membuka seluruh
Pembelajaran yang demikian kurang potensi dan kapasitas otak yang masih
mengembangkan kemampuan berpikir siswa, "tersembunyi". Pemetaan pikiran ini akan
untuk mengetahui pemahaman konsep sangat melibatkan kedua sisi otak secara bersamaan,
penting dalam pembelajaran Biologi karena materi yaitu otak kanan dan otak kiri. Dengan demikian
yang terkandung dalam Biologi menuntut siswa Mind Mapp adalahsebuah peta konsep yang
untuk dapat memecahkan masalah yang ditemui digunakan untuk menyatakan hubungan yang
dalam kehidupan. Pembelajaran Biologi saat ini bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk
hanya menuntut siswa dengan menghafalan, tanpa proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih
memberi kesempatan siswa untuk memahami konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata
konsep dalam materi pelajaran. Penerapan strategi dalam suatu unit semantik (Putra, 2008). Konsep
pembelajaran yang tepat diharapkan mampu merupakan suatu abstraksi yang menggambarkan
melatih siswa cara-cara memperoleh informasi ciri-ciri, karakter atau atribut yang sama dari
baru, menyeleksinya dan kemudian mengolahnya, sekelompok objek dari suatu fakta, baik
sehingga siswa dapat pemahaman konsep dan merupakan suatu proses, peristiwa, benda atau
mampu mengembangkan kinerja otak di dalam fenomena di alam yang membedakannya dari
dirinya, agar siswa dapat memahami konsep kelompok lainnya. Konsep mewakili sejumlah
dengan baik seorang guru harus memiliki startegi objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama dan
pembelajaran dalam menyampaikan materi dituangkan dalam bentuk suatu kata atau bahasa.
pembelajaran. Seseorang dikatakan memahami suatu konsep jika
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 144
dapat mengorganisasikan dan mengutarakan penerapan dan (C4), analisis. Tes ini akan
kembali apa yang telah dipelajarinya (Rustaman, diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan
dkk., 2005). sesudah pembelajaran (posttest) untuk mengetahui
pemahaman konsep Sistem Ekskresi.
METODOLOGI PENELITIAN Tes Pemahaman dengan Rubrik penilaian
Jenis Penelitian Mind Mapp. Sebelum digunakan sebagai
Penelitian ini adalah penelitian instrumen penelitian, sejumlah soal ini terlebih
Eksperimen, yaitu Penelitian yang digunakan dahulu diuji validitas, reliabilitas dan
untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu penghitungan. Kemudian data dianalisis
terhadap yang lain, dimana variabel-variabel dapat normalitas dan homogenitas yang merupakan
dipilih sedangkan variabel lain dapat prasyarat untuk melakukan uji hipotesis (uji-t)
mempengaruhi proses eksperimen dan dapat yang merupakan uji hipotesis komparatif statistik
dikendalikan secara tepat (Suryabrata, 2003). parametrik serta uji normalitas gain (N-Gain)
Variabel Penelitian untuk mengetahui selisih nilai posttest dan pretest
Variabel bebas (X) strategi pembelajaran yang menunjukkan peningkatan pemahaman atau
Mind Mapp sedangkan variabel terikat (Y) adalah penguasan konsep siswa setelah pembelajaran.
pemahaman konsep siswa.Desain Penelitian ini Prosedur Penelitian
menggunakan Eksperimen Semu (quasi Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap,
eksperiment), Pretes-Postes Grup Kontrol Tidak yaitu tahap pertama perencanaan, kemudian tahap
Secara Random (Norandomized Control Group kedua pelaksanaan dan tahap ketiga tahap akhir.
Pretest-Postest Design) (Sukardi, 2003).
Populasi dan Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi dan sampel seluruh siswa kelas Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1
XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI tahun Pampangan OKI terhitung mulai tanggal 18 Mei
pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 114 orang 2016 sampai dengan 30 Mei 2016. Penelitian ini
dan terdiri dari 3 kelas. Dimana grub ekperimen dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan baik kelas
kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3, sedangkan untuk eksperimen maupun kelas kontrol. Dimana
grup kontrol kelas XI IPA 1. pertemuan pertama pretest, setelah pretest masuk
Teknik Pengumpulan Data keperlakuan, pertemuan kedua langsung
Teknik Pengumpulan Data keperlakuan dan pertemuan ketiga perlakuan yang
Teknik pengambilan data dilakukan diakhiri dengan posttest. Soal pretest sama dengan
melalui tes tulis dalam bentuk pilihan ganda posttest, soal tersebut berbentuk pilihan ganda
sebanyak 15 soal. Berdasarkan pemahaman yang terdiri dari 15 soal berdasarkan C1 C4
konsep Ranah kognitif Taksonomi Bloom Revisi, Taksonomi Bloom revisi. Pelaksanaan strategi
yaitu: (C1), mengingat (C2), pemahaman (C3), pembelajaran Mind Mapp pada kelas eksperimen
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 145
dan metode konvensional pada kelas kontrol, kelas kontrol, setelah dilakukan uji normalitas dan
sehingga dapat lihat apakah strategi pembelajaran homogenitas serta uji-t dengan taraf kepercayaan
Mind Mapp dapat meningatkan pemahaman signifikan sebesar 5 % disajikan pada tabel 1 di
konsep siswa. bawah ini.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
diketahui nilai pretest pada kelas eksperimen dan
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Pretest Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Jenis Data Keputusan Keterangan
Pretest 4,72 0,05 Terima 0 Tidak berbeda signifikan
Berdasarkan hasil pretest (tabel 1) membangun pengetahuan awal pada siswa.
diketahui bahwa hasil yang didapat adalah thitung Menurut Jumiati (2011), sebagai guru harus bisa
= 4,74 < ttabel = 1,76 maka H0 diterima dan Ha memperbanyak pengetahuan awal siswa, salah
ditolak, yang artinya siswa pada kelas kontrol dan satu caranya yaitu dengan apersepsi. Jika siswa
kelas eksperimen pada materi sistem ekskresi diberi soal yang mereka belum pelajari maka
tidak berbeda signifikan atau mempunyai mereka bisa mengaitkannya dengan pengetahuan
pengetahuan awal yang sama. Tidak adanya yang mereka dapatkan sebelumnya. Siswa dituntut
perbedaan pretest disini terjadi karena saat untuk aktif dan kreatif dalam mengembangkan
menjawab soal mereka tidak mengerjakannya pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya,
dengan sungguh-sungguh, mereka malah lebih sehingga apabila materi tersebut diberikan siswa
banyak bertanya kepada teman disebelahnya, hal sudah paham tentang apa yang akan dipelajarinya.
ini bisa terjadi karena mereka belum mempelajari Astuti (2011), menyimpulkan pengetahuan awal
materi yang mereka kerjakan. Akan tetapi, jika yang tidak akurat dapat menghalangi
siswa tersebut bisa mengaitkan materi yang ada perkembangan siswa dan kekurangan pengetahuan
dalam soal pretest tersebut dengan pengetahuan awal tidak memungkinkannya untuk maju.
yang telah mereka dapat sebelumnya maka siswa Nilai posttest pada kelas eksperimen dan
akan bisa menjawab soal tersebut tanpa harus kelas kontrol, setelah dilakukan uji normalitas dan
bertanya kepada temannya. homogenitas serta uji-t, dengan taraf kepercayaan
Di dalam kegiatan belajar mengajar, signifikan sebesar 5 % disajikan pada tabel 2 di
kebanyakan guru belum bisa atau kurang dalam bawah ini.

Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Posttest Uji-t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Jenis Data Keputusan Keterangan
Posttest 29,03 0,05 Tolak 0 Berbeda signifikan

Berdasarkan hasil posttest (tabel 2) Haditerima, yang artinya kelas kontrol dan kelas
diketahui bahwa hasil yang didapat adalah thitung eksperimen pada materi sistem ekskresi berbeda
= 29,03 > ttabel = 1,76 maka H0 ditolak dan
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 146
signifikan atau mempunyai pemahaman yang penerimanya dan pada individu, oleh sebab itu
berbeda. belajar adalah proses aktif. Sedangkan Sardiman
Dengan adanya perubahan strategi belajar (2007), mendefinisikan belajar sebagai suatu
memberikan pengaruh yang baik bagi pemahaman perubahan tingkah laku atau penampilan dengan
siswa terbukti dengan naiknya hasil posttest siswa serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
yang artinya terjadi suatu proses yang dinamakan mengamati, mendengarkan, meniru dan
proses belajar. Menurut Sudjana (2000), belajar sebagainya.
merupakan suatu proses yang ditandai dengan N-Gain (selisih nilai posttest dan pretest),
adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang menunjukkan peningkatan pemahaman atau
sebagai proses belajar ditunjukkan dalam berbagai penguasan konsep siswa setelah pembelajaran. N-
bentuk, seperti berubah pengetahuannya, Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
pemahamannya, sifat dan tingkah lakunya, daya dilihat pada diagram di bawah ini.

0,7
0,8

0,6
0,24
0,4

0,2

0
Eksperimen Kontrol

Gambar 1. Diagram Batang Skor Rata Rata N-Gain

Berdasarkan N-Gain (diagram 1) pada dalam kategori tinggi. Setelah dilakukan uji
kelas kontrol adalah 0,24 yang berarti masuk normalitas dan homogenitas serta uji-t, dengan
dalam kategori rendah, sedangkan N-Gain pada taraf kepercayaan signifikan sebesar 5 % disajikan
kelas eksperimen adalah 0,7 yang berarti masuk pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil uji-t Data N-Gain


Jenis Data Keputusan Keterangan
N-Gain 0,000 0,05 Tolak 0 Berbeda Signifikan

Berdasarkan hasil N-Gain (tabel 3) yang peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen
didapat adalah Fhitung 0,000 < 0,05 berbeda lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
signifikan yang artinya siswa pada kelas kontrol Terjadinya peningkatan nilai N-Gain
dan kelas eksperimen mempunyai perbedaan N- menunjukan terjadinya peningkatan pemahaman
Gain sehingga dapat disimpulkan bahwa pada materi sistem ekskresi, hasil yang didapat
adalah antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 147
memiliki perbedaan N-Gain pada materi sistem Conceptual Understanding: A Preliminary Report
ekskresi. Dimana kelas eksperimen yang menyatakan bahwa Mind Map berpengaruh
menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman konsep siswa. Disertasi
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode telaah pustaka ini
yang menggunakan pembelajaran secara menyatakan finally, for future reference and for
konvensional. Peningkatan ini terjadi karena pada use by students, the original mindmap from which
kelas eksperimen menggunakan strategi the instructor developed his/her plans can be used
pembelajaran Mind Mapp merupakan strategi to document future testing topics, importan ideas,
pembelajaran yang diterapkan dalam mata the relationship of the concept to the rest of the
pelajaran biologi dan strategi ini dapat membantu course, and provide a map to the material from
siswa lebih cepat mencatat dan mudah the book an handouts which are related to the
mengorganisasikan serta mengingat informasi, concept. Disimpulkan dari disertasi tersebut
yang mengantarkan kepada pemahaman konsep beberapa fungsi Mind Mapp antara lain mencatat
siswa. bahasan ujian, gagasan-gagasan penting, serta
Mind Mapp yang merupakan teknik hubungan antar konsep yang mengantarkan siswa
pencatatan yang dapat mengaitkan konsep yang kepada pemahaman konsep.
sudah dimiliki dengan konsep yang baru, selain Adapun hasil analisis tingkat kognitif soal
itu juga cara kerjanya sesuai dengan cara kerja diukur melalui pendeskripsian kemampuan
otak yang memulai menggambarkan suatu konsep kognitif yang digunakan dalam penyelesaian soal
ide dari tengah atau pusat kemudian memancar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
dari pusat ke segala arah hal ini apabila berdasarkan indikator pemahaman C1 C4 dan
dimanfaatkan dapat berfungsi untuk menyimpan persentase N-Gain dari hasil pretest dan posttest,
atau memprioritaskan informasi yang didadapat didapatkan soal yang memiliki tingkat C1
sehingga mudah untuk diingat (Buzan, 2010). (mengigat), memiliki N-Gain pada kelas kontrol
Radix, dkk (2013), menyatakan bahwa sebesar 89% sedangkan pada kelas eksperimen
penggunaan Mind Mapp secara utuh dapat 67%. Soal tingkat C2 (memahami), memiliki
memberi penilaian akan proses pembelajaran peningkatan pada kelas kontrol sebesar 25% dan
konstruktivis dan Mind Mapp dapat meningkatkan pada kelas eksperimen 71%. Soal tingkat C3
pengaruh terhadap peningkatan kualitas (menerapkan), memiliki peningkatan pada kelas
pembelajaran konstruktivis. Pembelajaran kontrol sebesar 23% dan pada kelas eksperimen
konstruktivis dijelaskan sebagai pembelajaran 73%. Soal tingkat C4 (menganalisis), memiliki
yang menkonstruksikan pengetahuan serta peningkatan pada kelas kontrol sebesar 23% dan
pemahaman akan makna konsep. pada kelas eksperimen 95%. Maka dapat
Kemudian disertasi yang ditulis oleh disimpulkan, dari tingkat pemahaman konsep C1,
Simon, dkk (2011), dengan judul Mindmaps for C2, C3 dan C4 kelas eksperimen memiliki
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 148
peningkatan yang lebih besar dibandingkan kelas didasarkan pada beberapa kemungkinan yang
kontrol. terjadi saat pembelajaran dengan menggunakan
Terjadinya peningkatan pada kelas strategi Mind Mapp seperti yang dinyatakan Liu,
eksperimen dikarenakan strategi Mind Mapp yang dkk (2014), dengan membuat sebuah Mind Mapp,
belum pernah mereka temui sebelumnya, serta siswa dapat menampilkan kembali pengetahuan
media yang digunakan dinilai cukup menarik, yang telah didapatinya dengan cara
yaitu poster contoh Mind Mapp. Sehingga, mengorganisasi seperti menghubungkan
suasana pembelajaran yang antusias ditunjukkan menggunakan diagram non linear secara verbal
oleh siswa dan siswa tidak ragu dalam dan simbolik yang dapat mengasumsikan skema.
mengajukan pendapat serta pertanyaannya. Juga Siswa menjelaskan kembali sesuatu yang telah
seperti yang dikutip dalam jurnal Goodnough and dipelajarinya secara terorgainsir ke dalam bentuk
Woods (2010), menyatakan bahwa antusias siswa yang lebih bervariasi. Melalui kata kunci dan
dikarenakan atribut-atribut Mind Mapp yang gambar yang dibuatnya, siswa dapat menjelaskan
menarik bagi siswa. Media Mind Mapp yang kembali konsep dengan baik. Selain itu, dengan
disiapkan lebih menarik dengan pilihan warna, membuat cabang-cabang kata kunci siswa juga
simbol, kata kunci dan desain Mind Mapp yang dapat membuat kategorisasi suatu konsep dengan
menarik. lebih tertata. Hal tersebut merupakan bagian dari
Pada kelas kontrol dengan menggunakan indikator pemahaman menurut Anderson dan
metode konvensional, sebagian besar siswa sibuk Krathwohl.
sendiri berbincang dengan teman sebelahnya Buzan (2010), juga meyatakan bahwa
karena pembelajaran yang hanya mengandalkan melalui Mind Mapp siswa dapat meningkatkan
pusat suara dari pengajar/guru (teacher centered), ingatan dengan cara mengasosiasikan dan
sehingga hal tersebut dapat dikatakan sebagai mengimajinasikan konsep. Gambar atau simbol
kegagalan dalam proses pembelajaran seperti yang yang digunakan dapat membantu siswa untuk
dikutip dari Gomleksiz (2012), one of the primary menkonkretkan konsep. Kata kunci yang saling
reasons students fail in science is because they barkaitan membuat siswa semakin mudah
often have learning styles significantly different mengingat. Pembelajaran yang dilakukan secara
from those emphasized by most science courses terus menerus dan melakukan pengulangan dapat
(Tucker, 2010). membantu siswa menyimpan ingatan dalam
Selain berdasarkan hasil penelitian yang jangka panjang.
telah dipaparkan di atas, terdapat asumsi lain Dapat disimpulkan bahwa dengan
menunjukkan pembelajaran menggunakan strategi menggunakan strategi pembelajaran Mind Mapp
Mind Mapp lebih efektif dalam meningkatkan memberikan pengaruh yang baik terhadap
kemampuan pemahaman konsep dibandingkan pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen
dengan pembelajaran biasa. Hal tersebut (hal tersebut juga dapat dilihat melalui angket dan
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 149
perolehan nilai Mind Mapp siswa secara tingkat C1 (mengigat), memiliki N-Gain pada
keseluruhan dapat dikatakan sangat baik, dengan kelas kontrol sebesar 89% sedangkan pada
perolehan rata-rata 84,81), dibandingkan kelas kelas eksperimen 67%. Soal tingkat C2
kontrol dengan menggunakan metode (memahami), memiliki peningkatan pada kelas
konvensional (penilaian sesuai dengan Mind kontrol sebesar 25% dan pada kelas
MappingRubric From Ohassta (Ontario history eksperimen 71%. Soal tingkat C3
and social sciencesteachers association : 2004)). (menerapkan), memiliki peningkatan pada
Selain itu, pembelajaran dengan stategi Mind kelas kontrol sebesar 23% dan pada kelas
Mapp membuat siswa menjadi lebih aktif. Siswa eksperimen 73%. Soal tingkat C4
tidak hanya menyimak penjelasan guru, namun (menganalisis), memiliki peningkatan pada
siswa mengeksplorasi pemahamannya dengan kelas kontrol sebesar 23% dan pada kelas
membuat Mind Mapp. Setelah itu siswa langsung eksperimen 95%.
menjelaskan kembali informasi yang telah 2. Dari hasil pretest, posttest dan N-Gain. Kelas
diperolehnya ke dalam sebuah Mind Mapp. kontrol mendapatkan nilai 55,81 pretest, 66,07
Dengan membuat Mind Mapp, siswa menjadi posttest dan 0,24 N-Gain yang berarti masuk
lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti dalam kategori rendah sedangkan kelas
pembelajaran. Hal ini dikarenakan proses eksperimen mendapatkan nilai 44,76 pretest,
pembuatan Mind Mapp melibatkan kinerja otak 84,22 posttest dan 0,7 N-Gain yang berarti
kanan yang dapat memicu kreativitas siswa masuk dalam kategori tinggi.
sehingga siswa menjadi lebih bebas 3. Berdasarkan penghitunga uji-t diperoleh nilai
mengungkapkan apapun yang ada di dalam Fhitung = 0,000 dan ttabel = 0,05, karena nilai
pikirannya. Fhitung< ttabel maka tolak H0 dan terima Ha
Secara keseluruhan penerapan strategi artinya ada pengaruh penerapan strategi
pembelajaran Mind Mapp pada materi sistem pembelajaran Mind Mapp terhadap pemahaman
ekskresi berpengaruh positif terhadap proses konsep siswa pada materi sistem ekskresi kelas
pembelajaran karena selain membantu siswa lebih XI IPA SMA Negeri 1 Pampangan OKI.
aktif juga dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa. Hal ini menunjukkan bahwa strategi DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran Mind Mapp efektif diterapkan pada [1] Astuti, T. 2011. Pembelajaran[online],
pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA Negeri tentang membangun pengetahuan awal atau
1 Pampangan OKI. apersepsi siswa dalam kegiatan
pembelajaran URL http:// www. Poojetz
KESIMPULAN Wordspress. Comanalisis.
1. Dari hasil tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest), didapatkan soal yang memiliki
Jurnal Bioilmi Vol. 2 No. 2 Agustus 2016 | 150
[2] Bunzen, T. 2010. Buku Pintar Mind 9 Putra, Y. P. Memori dan Pembelajaran
Mapping. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Efektif. Bandung: CV. Yrama Widya.
Utama. 10 Radix, C., Cathy, A. dan Azim, A. 2013.
[3] Djumadi, S. B. Guru dan Anak Didik. Mind mapping allows students to imagine
Jakarta: Rineka Cipta. and explore associations between concepts.
4 Jumiati., Susriyati, M., Ericka, D. dan Caribbean Teaching Scholar Vol. 3, No. 1.
Corebima. 2011. Peningkatan Hasil Belajar 11 Rustaman, N. Y., Soendjojo, D., Surosos,
Siswa. Journal: Lectura Volume 02, Nomor A. Y., Yusnani, A., Ruchji, S., Diana, R.
02. dan M. Nurjhani. 2005. Strategi Belajar
5 Fisher, D. 2007, Checking for Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Understanding: Formative Assessment 12 Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan
Techniques for Your Classroom, ASCD Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media
Publications, Alexandria. Group.
6 Gabel, D. 2003. Enhancing The Conceptual 13 Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi
Understanding Of Science.Journal of Belajar Mengajar. Bandung: Raja Grafindo
educational HORIZONS Winter, Indiana Persada.
University. 14 Simon, M., Mary, B. dan Martine. 2011.
7 Goodnough and Woods. 2010. Student and Mindmaps for Conceptual Understanding: A
Teacher Perceptions of Mind Mapping: A Preliminary Report. Department of
Middle School Case Study. Paper presented Mathematical Sciences, Middle Tennessee
at the Annual Meeting of American State University, Murfreesboro URL
Educational Research Association, New http://dissertationrecipes.com/wpcontentupl
Orleans, 1st to 5th April 2002URL oads/2011/04/Mindmapexplan a-tion.pdf.
http://www.thinkbuzaninventorsofmindmap 15 Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian
ping.com. Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
8 Gomleksiz, 2012. Elementary School 16 Suryabrata, S. 2003. Metodologi Penelitian.
Students' Perceptions of the New Science Jakarta: PT. Rajagrapindo Perseda.
and Technology Curriculum by 17 Tucker, J.M. 2010. Profiling a mind map
Gender.Educational Technology & Society, user: a descriptive appraisal, dalam Journal
15. of Instructional Pedagogies
URLhttp://www.aabri.com.

You might also like