Professional Documents
Culture Documents
Pertama, marilah kita ucapakan syukur kepada Allah SWT yang telah
menganugerahkan nikmatnya yang berlimpah ruah, sehinga kita kali ini semua dapat
berkumpul di tempat yang penuh barokah ini. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW, makhluk terbaik dan termulia.
Pada kesempatan yang baik ini, kami akan menyampaikan pidato ringkas kepada
segenap hadirin, dengan topik:
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Dari ayat ini, Allah SWT telah menjelaskan bahwa penciptaan manusia dengan bangsa-
bangsa dan suku-suku yang beraneka ragam, adalah bertujuan agar mereka saling
mengenal satu sama lain. Perbedaan tersebut membuat kita dapat merasakan warna-
warni dan keajaiban ciptaan Allah, sebagaimana kita merasakan manisnya hidup ini.
Bayangkan kalau semua manusia diciptakan dengan berkulit hitam! Bayangkan,
andaikan manusia hanya berbicara dengan satu bahasa saja! Atau bahkan mempunyai
profesi yang sama semua! Betapa kurang berwarnanya kehidupan! Yang terjadi bukan
kebaikan bersama, malah menjadi kebosanan massal.
Saudara-saudaraku tercinta..
Sekarang, mari kita melihat ke negara kita tercinta, NKRI. Di negara kita ini hidup di
dalamnya masyarakat dengan berbagai macam latar belakang. Bangsa, suku, agama
yang berbeda-beda. Bukankah begitu? Di sini hidup suku jawa, suku madura, suku
sasak dan lain sebagainya. Disini juga tinggal penganut agama islam, kristen dan
agama-agama yang lain. Serta keanekaragaman lain yang amat kompleks dalam
berbagai aspek.
Tapi apa yang terjadi disini?
Kenapa terjadi konflik-konflik seperti itu?! Hal tersebut terjadi tidak lain karena
kurangnya masyarakat kita memahami tentang spirit ajaran agamanya. Khususnya
kaum muslimin sebagai mayoritas, kurang mendalami tentang Islamnya. Rosulullah
SAW telah bersabda “Perbedaan umatku merupakan suatu rahmat” (HR. Baihaqi).
Maka dari itu wajib bagi kita (kaum muslimin) untuk mengkuti apa yang telah
ditauladankan dan disabdakan oleh nabi Muhammad SAW, sehingga cara pandang kita
terhadap perbedaan/keanekaragaman tersebut menjadi lebih bijak. Perbedaan atau
keanekaragaman tersebut tidak kita jadikan sebagai isu perpecahan atau saling
bermusuhan, tetapi malah kita jadikan sebagai ajang untuk saling berbagi nikmat dan
rahmat.
Demikian yang dapat sampaikan pada kesempatan ini, apabila terdapat kesalahan kami
mohon maaf. Sampai jumpa di lain kesempatan.