Professional Documents
Culture Documents
dan Dewi P
ABSTRACT
Daily physical activities considered as main component in estimating energy expenditure for group of
community. Data on physical activities of male worker relating to their job/occupation in Indonesian is
still rarely found. The objective of the study is to compare daily physical activities and daily energy
expenditure of male workers with different of their activity level.
Respondents were 51 male workers considered as light activity level and 50 as heavy activity level.
Data collection including anthropometric measurement, physical activities was measured at their job
location using combination of observation method and recall method 5 day consecutively. Total energy
expenditure was estimated using factorial estimated of total energy expenditure. The results showed
that male worker with light activity level spent their time in doing their job significantly longer than high
activity level (589 minutes vs. 520 minutes). However in term of the energy cost for their doing the job
the male worker with high activity level was higher compared to male worker with light activity level
(2273 Kcal vs. 1242 Kcal). Mean value daily total energy expenditure was 2408 Kcal/day for light
activity and 3548 Kcal/day for high activity.
98
Gizi Indon 2008, 31(2):98-106 Aktifitas fisik dan penggunaan energi Yuniar R. dan Dewi P
melakukan kegiatan seharí-hari. Data ini 51 orang pekerja ringan dan 51 orang pekerja
diharapkan bisa menjadi dasar dalam berat
menentukan kecukupan energi pada kelompok Data yang dikumpulkan dengan cara
pekerja. wawancara antara lain meliputi: data identitas
dan karakteristik responden (nama, umur, lama
BAHAN DAN CARA bekerja, pendidikan, jenis pekerjaan, alamat).
Pengukuran yang dilakukan untuk data
Penelitian ini menggunakan disain potong antropometri yaitu berat badan, dengan
lintang dan dilakukan di Kabupaten Bogor penimbangan menggunakan timbangan elekro-
selama 10 bulan mulai bulan Maret – digital merk Seca dengan ketelitian 0.1 kg.
Desember 2004. Populasi penelitian adalah Responden ditimbang dengan posisi berdiri
pekerja laki-laki dengan jenis pekerjaan tegak tanpa alas kaki. Tinggi badan diukur
berbeda (ringan dan berat). Penentuan sampel menggunakan pita plastik microtoise (ketelitian
dilakukan secara purposif berdasarkan lokasi 0.1 cm) dengan posisi badan berdiri tegak
pekerjaan responden dan berdasarkan berat tanpa alas kaki, kepala, bahu, bokong dan
ringannya pekerjaan. Kriteria inklusi yang tumit menempel ke tembok. Lingkar lengan
digunakan adalah berumur 35 –55 tahun, telah atas diukur menggunakan pita LLA dengan
bekerja dibidang pekerjaannya selama 5 posisi melingkar pada median antara siku dan
tahun, sehat secara fisik,bersedia ikut dalam tulang puncak bahu. Ketebalan lemak diukur
penelitian. menggunakan alat skinfold caliper merk Holtain
Pengelompokan pekerja didasarkan pada dengan ketelitian 0.1 mm. Pengukuran
kriteria WHO (2 ), yaitu : dilakukan pada ke empat tempat yaitu bicep,
1. Pekerja berat: adalah 75 persen waktu tricep, subscapula dan suprailiaca3. Data
bekerja dengan beban atau “energy cost” > 7 status gizi digunakan Indek Massa Tubuh yang
kalori per menit seperti pembelah batu, atau dihitung berdasarkan hasil pengukuran
buruh tani antropometri, yaitu rasio berat badan dibagi
2. Pekerja ringan: 75 persen waktu bekerja tinggi badan dalam sentimeter kuadrat4.
sambil duduk atau “energy cost” 3 – 5 Data penggunaan energi selama 3 hari
kalori per menit seperti pengrajin alat rumah berturut-turut dengan total 24 jam sehari. Data
tangga atau sepatu. penggunaan energi dikumpulkan dengan cara
Sampel penelitian adalah pengrajin sandal pengamatan dan mencatat lamanya tiap
di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor kegiatan (menit) yang dilakukan saat bekerja
sebagai kelompok pekerja ringan dan pencari jam 8 pagi sampai jam 3 sore dan dilanjutkan
batu /pasir di Kecamatan Babakan Madang dengan “recall” kegiatan yang dilakukan
Kabupaten Bogor sebagai kelompok pekerja setelah selesai dari pekerjaan hingga mulai lagi
berat. Jumlah yang memenuhi syarat adalah bekerja setiap hari selama 3 hari berturut-turut .
51 orang pekerja ringan dan 50 orang pekerja Energi yang digunakan dihitung
berat usia 30 – 55 tahun, tidak sedang menggunakan ”factorial estimated of total
menderita penyakit menahun berdasarkan energy expenditure” yaitu perkalian lama waktu
pemeriksaan dokter dan pemeriksaan darah yang digunakan untuk masing-masing kegiatan
serta bersedia ikut dalam penelitian. dengan ”energy cost” dari masing-masing
Data yang digunakan merupakan bagian kegiatan dengan memperhitungkan
dari penelitian ” Keseimbangan energi dan metabolisme dasar dan berat badan tiap
Komposisi tubuh pekerja dengan jenis responden5.
pekerjaan berbeda ” dengan besar sampel Kegiatan sehari dikelompokkan menjadi 4
yang yang terpilih sesuai kriteria inklusi adalah yaitu kegiatan tidur, kegiatan kerja, kegiatan
99
Gizi Indon 2008, 31(2):98-106 Aktifitas fisik dan penggunaan energi Yuniar R. dan Dewi P
diluar kerja dan kegiatan lain-lain. Kegiatan dilakukan untuk mengukur perbedaan nilai
kerja adalah kegiatan yang dilakukan untuk rata-rata, perbedaan nilai proporsi dan
mencari nafkah sesuai dengan pekerjaannnya. hubungan antara 2 variabel. Uji t dilakukan
Kegiatan luar kerja meliputi kegiatan dirumah untuk mengukur beda antara dua rata-rata. Uji
seperti kegiatan rumah tangga, menjaga anak, chi-square dilakukan untuk mengetahui
duduk-duduk, nonton televisi dan lain-lain hubungan antara proporsi 2 variabel6.
diluar kegiatan kerja. Kegiatan lain yang
dimaksud adalah kegiatan seperti mandi, HASIL
sholat, makan minum.
Karakteristik responden
Analisis data Tabel 1 menunjukkan rata-rata usia,
Analisis data meliputi analisis univariat status perkawinan dan jumlah anggota rumah
yang disajikan berupa sebaran, proporsi ,rata- tangga menurut jenis pekerjaan.
rata dan simpang baku. Analisis bivariat
Tabel 1
Karakteristik Sampel menurut Jenis Pekerjaan
Tabel 1 menunjukkan usia pekerja ringan responden pekerja berat mempunyai proprosi
proporsi tertinggi usia < 35 tahun (35.3 %) anggota keluarga yang lebih dari 5 lebih tinggi
sedangkan pekerja berat proporsi yang dibandingkan dengan pekerja ringan.
tertinggi adalah 35 – 45 tahun (44.0 %) , Pendidikan responden pekerja dengan
namun hasil analisis statistik menunjukkan lama pendidikan kurang dari 7 tahun atau
tidak ada hubungan yang bermakna (p > 0.05) hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar
Baik pekerja ringan maupun pekerja berat atau sekolah dasar tidak tamat proporsinya
lebih dari 90 persen status perkawinannya lebih tinggi pada pekerja berat yaitu 98.0
adalah sudah menikah, sedangkan persen dibandingkan pekerja ringan 82,7
berdasarkan jumlah anggota keluarga
100
Gizi Indon 2008, 31(2):98-106 Aktifitas fisik dan penggunaan energi Yuniar R. dan Dewi P
Tabel 2
Hasil pengukuran anthropometri menurut jenis pekerjaan
101
Gizi Indon 2008, 31(2):98-106 Aktifitas fisik dan penggunaan energi Yuniar R. dan Dewi P
pada Tabel 3 berikut. Pada Tabel 3 dilakukan oleh kedua kelompok pekerja sesuai
dibawah ditunjukkan jenis aktifitas yang dengan jenis pekerjaannya.
Tabel 3
Jenis kegiatan kerja yang dilakukan di tempat pekerjaan
Pada Tabel 3 terlihat pekerja ringan kegiatan akan meningkatkan energi yang
banyak melakukan aktifitas dalam digunakan.
pekerjaannya dengan posisi duduk sedangkan
pekerja berat melakukan pekerjaan dengan Pola aktifitas fisik
posisi berdiri, atau jalan dengan membawa a. Jumlah waktu menurut kelompok aktifitas
beban. Dari aktifitas fisik diatas menunjukkan fisik
bahwa pembagian kelompok sesuai dengan Dasar perhitungan banyaknya energi yang
kriteria dari WHO. digunakan adalah lama waktu yang digunakan
“Energy cost” tiap kegiatan berbeda untuk setiap kegiatan sehari selama 3 hari
tergantung dari posisi tubuh dalam melakukan berturut-turut dan energi yang dikeluarkan saat
kegiatan. ”Energy cost” dengan posisi tubuh melakukan tiap jenis kegiatan.
duduk lebih rendah dibandingkan dengan Gambar berikut menunjukkan rata-rata
posisi berdiri, berjalan atau berlari. lama waktu tiap kegiatan yang dilakukan
Penambahan beban dalam melakukan pekerja ringan dan pekerja berat.
102
Gizi Indon 2008, 31(2):98-106 Aktifitas fisik dan penggunaan energi Yuniar R. dan Dewi P
600
500
400
menit
300
200
100
0
Tidur kerja Luarkerja Lain-lain
Gambar 1
Lamanya waktu tiap jenis kegiatan yang dilakukan pekerja ringan dan pekerja berat
Pada gambar 1 terlihat lamanya waktu diluar kegiatan kerja. Gambar 1 terlihat pekerja
tidur pada pekerja berat sedikit lebih banyak berat lebih lama melakukan kegiatan diluar
dibandingkan dengan pekerja ringan. Kegiatan kerja. Kegiatan lain yang dimaksud adalah
kerja adalah kegiatan yang dilakukan untuk kegiatan seperti mandi, sholat, makan minum,
mencari nafkah sesuai dengan pekerjaannnya. dan pekerja berat sedikt lebih lama melakukan
Pekerja ringan terlihat jumlah waktu yang kegiatan tersebut.
digunakan untuk kerja lebih lama 1 jam
dibandingkan dengan pekerja berat. Hal ini b. Persentase aktifitas sehari menurut
dikarenakan rata-rata pekerja ringan kelompok aktifitas fisik
berdomisili di sekitar tempat bekerja dan ada Pada Tabel 4 disajikan persentase
beberapa pekerja ringan yang membawa aktivitas menurut kelompok pekerja. Pada
pekerjaan tersebut ke tempat tinggalnya. Tabel tersebut terlihat bahwa persentase
Kegiatan luar kerja meliputi kegiatan dirumah aktivitas kerja secara nyata (p<0.05) lebih
seperti kegiatan rumah tangga, menjaga anak, tinggi pada pekerja berat.
duduk-duduk, nonton televise dan lain-lain
Tabel 4
103
Gizi Indon 2008, 31(2):98-106 Aktifitas fisik dan penggunaan energi Yuniar R. dan Dewi P
Tabel diatas terlihat pekerja ringan c. Energi yang digunakan dalam melakukan
menghabiskan waktu 40.8 persen untuk kerja tiap kelompok aktifitas fisik
mencari nafkah dan persentasenya terlihat Gambar 2 menunjukkan rata-rata energi
lebih tinggi dibandingkan waktu yang yang digunakan untuk melakukan setiap jenis
dihabiskan oleh pekerja berat dalam kegiatan.
melakukan aktifitas bekerja mencari nafkah
(36.2 %).
2500 2273
2000
Kkal
1500 1242
1000
464 472 480 547
500 222 256
0
Tidur Kerja Luar kerja Lain2
Ringan 464 1242 480 222
Berat 472 2273 547 256
Gambar 2
Energi yang digunakan tiap kelompok kegiatan masing-masing responden
Gambar 2 menunjukkan energi yang disebabkan ”energi cost” tiap jenis kegiatan
digunakan pekerja berat untuk melakukan yang dilakukan lebih tinggi, misalnya memecah
kegiatan kerja memang lebih tinggi. Hal ini batu ”energi cost”nya adalah 6 – 7 kal/menit
104
Gizi Indon 2008, 31(2):98-106 Aktifitas fisik dan penggunaan energi Yuniar R. dan Dewi P
sedangkan duduk hanya 1.4 kal/ menit. Jadi juga akan lebih rendah seperti terlihat pada
lama dan jenis aktifitasnya akan menghasilkan Tabel 5.
total energi yang digunakan juga berbeda.
Para pengrajin sandal seperti terlihat pada d. Persentase energi yang digunakan sehari
Tabel 3 melakukan kegiatan kegiatan di tempat menurut jenis aktifitas fisik
kerja sebagian besar dalam posisi duduk walau Tabel 5 menunjukkan persentase energi
waktu yang digunakan lebih lama namun yang digunakan masing-masing kelompok
karena ”energy cost” untuk kegiatan seperti aktifitas fisik terhadap total energi yang
tersebut rendah total energi yang digunakan digunakan selama 3 hari.
Tabel 5
Persentase rata-rata energi yang digunakan tiap jenis aktifitas fisik pada kedua kelompok
Lebih dari 60 persen energi yang untuk bekerja tersebut persentasenya lebih
digunakan sehari oleh pekerja berat adalah tinggi dibandingkan dengan pekerja ringan.
untuk mencari nafkah dan terlihat energinya
Tabel 6
Rata-rata penggunaan energi menurut jenis pekerjaan
Tabel 6 di atas menunjukkan total energi 2550 Kkal/hari (8). Sedangkan penelitian pada
yang digunakan oleh pekerja berat selama 3 pekerja berat di Iran menunjukkan energy yang
hari rata-rata lebih tinggi dibandingkan pekerja digunakan sedikit lebih rendah dari responden
ringan yaitu 3548 ± 414 Kkal dan 2408 ± 227 pekerja berat pada penelitian ini yaitu 3400
Kkal/ hari. Penelitian di China menunjukkan Kkal/hari. Namun secara umum untuk pekerja
rata-rata energi yang dikeluarkan pekerja dengan tingkat aktifitas fisik yang berat bisa
tambang/berat adalah antara 4000 – 4500 Kkal digunakan sebagai dasar untuk penentuan
dengan asupan 3100 Kkal – 4000 Kkal sehari tingkat kecukupan energinya.
(7). Bila dibandingkan dengan AKE 2004
kecukupan yang dianjurkan untuk pekerja
ringan dengan kelompok umur 19 – 49 tahun KESIMPULAN
ternyata sesuai yaitu antara 2350 Kkal/hari –
105
Gizi Indon 2008, 31(2):98-106 Aktifitas fisik dan penggunaan energi Yuniar R. dan Dewi P
106