Professional Documents
Culture Documents
SOAP Hymen Imperforata NN B
SOAP Hymen Imperforata NN B
DISUSUN OLEH :
RIA AMALIA
4009220022
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEBIDANAN REMAJA PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI
DENGAN HYMEN IMPERFORATA DI P0LI OBGYN
RSUD PALABUHANRATU
Oleh :
RIA AMALIA
4009220022
NIK : 432121002020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tentang “Asuhan Kebidanan
Remaja Pranikah Dan Prakonsepsi Dengan Hymen Imperforata Di P0li Obgyn Rsud
Palabuhanratu” disusun untuk memenuhi salah satu syarat hasil pelaksanaan praktik Stase
Pranikah dan Prakonsepsi program studi Profesi Kebidanan Stikes Dharma Husada
Bandung.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Ria amalia
DAFTAR ISI
Cover
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Bab II Tinjauan Teori
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan kelainan kongenital Hymen Imperforata?
2. Apa penyebab dari kelainan kongenital Hymen Imperforata?
3. Apa gambaran klinik yang dapat didirikan untuk mendiagnosa Hymen
Imperforata?
4. Apa penanganan yang dapat diberikan pada kasus Hymen Imperforata?
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
Adapun Tujuan Umum dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi
tugas praktek stase Pranikah dan prakonsepsi profesi kebidanan.
b. Tujuan khusus
1. Mengetahui pengertian dari kelainan kongenital Hymen Imperforata.
2. Mengetahui penyebab dari kelainan kongenital Hymen Imperforata.
3. Mengetahui gambaran klinik untuk mendiagnosa hymen imperforata.
4. Mengetahui cara penanganan pada kasus Hymen Imperforata.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang melingkari
orifisium vagina dan mempunyai satu atau beberapa lubang yang
memungkinkan keluarnya aliran darah menstruasi. Bentuk dan ukuran
lubang himen bervariasi, tetapi umumnya robek pada waktu koitus pertama.
Himen yang “intak” danggap suatu tanda keperawanan, tetapi ini tidak dapat
diandalkan karena beberapa kasus koitus tidak berhasil menimbulkan
robekan dan pada orang lain himen dapat robek akibat manipulasi digital.
(Manuaba,Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC)
B. Penyebab
Hymen imperforata merupakan suatu malformasi kongenital tetapi
dapat juga terjadi akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi
cedera atau infeksi. Secara embriologi, hymen merupakan sambungan antara
bulbus sinovaginal dengan sinus urogenital, berbentuk membrane mukosa
yang tipis. Hymen berasal dari endoderm epitel sinus urogenital, dan bukan
berasal dari duktus mullerian. Hymen mengalami perforasi selama masa
embrional untuk mempertahankan hubungan antara lumen vagina dan
vestibulum. Hymen merupakan lipatan membrane irregular dengan
berbagai jenis ketebalan yang menutupi sebagian orifisium vagina, terletak
mulai dari dinding bawah uretra sampai ke fossa navikularis.
C. Gejala Klinis
Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu
akan terjadi molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang
dialami setiap bulan.Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus
atau anak kecil. Vagina terisi cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila
diketahui sebelum pubertas, dan segera diberi penanganan asimptomatik,
serta dilakukan hymenektomi, maka dari vagina akan keluar cairan mukoid
yang merupakan kumpulan dari sekresi serviks.
Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 13-15 tahun, dimana
gejala mulai tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari
satu siklus menstruasi pertama atau kedua yang terkumpul di vagina belum
menyebabkan peregangan vagina dan belum menimbulkan gejala.
Darah yang terkumpul di dalam vagina (hematokolpos)
menyebabkan hymen tampak kebiru-biruan dan menonjol (hymen buldging)
akibat meregangnya membran mukosa hymen. Keluhan yang timbul pada
pasien adalah rasa nyeri, kram pada perut selama menstruasi dan haid tidak
keluar.
Bila keadaan ini dibiarkan berlanjut maka darah haid akan
mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, sehingga terjadi
dilatasi dan darah haid akan mengisi kavum uteri(Hematometra).
Tekanan intra uterin mengakibatkan darah dari kavum uteri juga
dapat memasuki tubafallopi dan menyebabkan hemotosalfing karena
terbentuknya adhesi (perlengketan) pada fimbriae dan ujung tuba, sehingga
darah tidak masuk atau hanya sedikit yang dapat masuk ke kavum
peritoneum membentuk hematoperitoneum.
D. Penanganan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pemeriksaan darah
rutin, dan urinalisa.
Pemeriksaan Imaging
Ø Foto abdomen (BNO-IVP), USG abdomen serta MRI Abdominal dan pelvis
dapatmemberikan gambaran imaging untuk uterovaginal anomali.
Ø Dengan USG dapat segera didiagnosis hematokolpos atau
hematometrokolpos, Selain itu, transrectal ultrasonography dalam
membantu delineating complex anatomy.Apabila dengan USG tidak jelas,
diperlukan pemeriksaan MRI.
Ø USG dan MRI sebagai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah ada
kongenital anomali traktus urinaria yang menyertai.
Tindakan Pembedahan
Apabila hymen imperforata dijumpai sebelum pubertas, membran
hymen dilakukaninsisi/ hymenotomi dengan cara sederhana dengan
melakukan insisi silang (gambar 1)atau dilakukan pada posisi 2, 4, 8 dan 10
arah jarum jam disebut insisi stellate.
Pendapat lain mengatakan, bila dijumpai hymen imperforata pada
anak kecil/ balita tanpa menimbulkan gejala, maka keadaan diawasi sampai
anak lebih besar dan keadaan anatomi lebih jelas, dengan demikian dapat
diketahui apakah yang terjadi hymen imperforata atau aplasia vagina.
DISUSUN OLEH :
RIA AMALIA
4009220022
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN REMAJA PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI
DENGAN HYMEN IMPERFORATA DI P0LI OBGYN
RSUD PALABUHANRATU
Oleh :
RIA AMALIA
4009220022
NIK : 432121002020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tentang “Asuhan Kebidanan
Remaja Pranikah Dan Prakonsepsi Dengan Hymen Imperforata Di P0li Obgyn Rsud
Palabuhanratu” disusun untuk memenuhi salah satu syarat hasil pelaksanaan praktik Stase
Pranikah dan Prakonsepsi program studi Profesi Kebidanan Stikes Dharma Husada
Bandung.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Ria amalia
DAFTAR ISI
Cover
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Bab II Tinjauan Teori
Bab III Laporan Kasus
Bab IV Pembahasan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan kelainan kongenital Hymen Imperforata?
2. Apa penyebab dari kelainan kongenital Hymen Imperforata?
3. Apa gambaran klinik yang dapat didirikan untuk mendiagnosa Hymen
Imperforata?
4. Apa penanganan yang dapat diberikan pada kasus Hymen Imperforata?
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
Adapun Tujuan Umum dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi
tugas praktek stase Pranikah dan prakonsepsi profesi kebidanan.
b. Tujuan khusus
1. Mengetahui pengertian dari kelainan kongenital Hymen Imperforata.
2. Mengetahui penyebab dari kelainan kongenital Hymen Imperforata.
3. Mengetahui gambaran klinik untuk mendiagnosa hymen imperforata.
4. Mengetahui cara penanganan pada kasus Hymen Imperforata.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang melingkari
orifisium vagina dan mempunyai satu atau beberapa lubang yang
memungkinkan keluarnya aliran darah menstruasi. Bentuk dan ukuran
lubang himen bervariasi, tetapi umumnya robek pada waktu koitus pertama.
Himen yang “intak” danggap suatu tanda keperawanan, tetapi ini tidak dapat
diandalkan karena beberapa kasus koitus tidak berhasil menimbulkan
robekan dan pada orang lain himen dapat robek akibat manipulasi digital.
(Manuaba,Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC)
B. Penyebab
Hymen imperforata merupakan suatu malformasi kongenital tetapi
dapat juga terjadi akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi
cedera atau infeksi. Secara embriologi, hymen merupakan sambungan antara
bulbus sinovaginal dengan sinus urogenital, berbentuk membrane mukosa
yang tipis. Hymen berasal dari endoderm epitel sinus urogenital, dan bukan
berasal dari duktus mullerian. Hymen mengalami perforasi selama masa
embrional untuk mempertahankan hubungan antara lumen vagina dan
vestibulum. Hymen merupakan lipatan membrane irregular dengan
berbagai jenis ketebalan yang menutupi sebagian orifisium vagina, terletak
mulai dari dinding bawah uretra sampai ke fossa navikularis.
C. Gejala Klinis
Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu
akan terjadi molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang
dialami setiap bulan.Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus
atau anak kecil. Vagina terisi cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila
diketahui sebelum pubertas, dan segera diberi penanganan asimptomatik,
serta dilakukan hymenektomi, maka dari vagina akan keluar cairan mukoid
yang merupakan kumpulan dari sekresi serviks.
Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 13-15 tahun, dimana
gejala mulai tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari
satu siklus menstruasi pertama atau kedua yang terkumpul di vagina belum
menyebabkan peregangan vagina dan belum menimbulkan gejala.
Darah yang terkumpul di dalam vagina (hematokolpos)
menyebabkan hymen tampak kebiru-biruan dan menonjol (hymen buldging)
akibat meregangnya membran mukosa hymen. Keluhan yang timbul pada
pasien adalah rasa nyeri, kram pada perut selama menstruasi dan haid tidak
keluar.
Bila keadaan ini dibiarkan berlanjut maka darah haid akan
mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, sehingga terjadi
dilatasi dan darah haid akan mengisi kavum uteri(Hematometra).
Tekanan intra uterin mengakibatkan darah dari kavum uteri juga
dapat memasuki tubafallopi dan menyebabkan hemotosalfing karena
terbentuknya adhesi (perlengketan) pada fimbriae dan ujung tuba, sehingga
darah tidak masuk atau hanya sedikit yang dapat masuk ke kavum
peritoneum membentuk hematoperitoneum.
D. Penanganan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pemeriksaan darah
rutin, dan urinalisa.
Pemeriksaan Imaging
Ø Foto abdomen (BNO-IVP), USG abdomen serta MRI Abdominal dan pelvis
dapatmemberikan gambaran imaging untuk uterovaginal anomali.
Ø Dengan USG dapat segera didiagnosis hematokolpos atau
hematometrokolpos, Selain itu, transrectal ultrasonography dalam
membantu delineating complex anatomy.Apabila dengan USG tidak jelas,
diperlukan pemeriksaan MRI.
Ø USG dan MRI sebagai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah ada
kongenital anomali traktus urinaria yang menyertai.
Tindakan Pembedahan
Apabila hymen imperforata dijumpai sebelum pubertas, membran
hymen dilakukaninsisi/ hymenotomi dengan cara sederhana dengan
melakukan insisi silang (gambar 1)atau dilakukan pada posisi 2, 4, 8 dan 10
arah jarum jam disebut insisi stellate.
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nn. B
Umur : 14 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Pelajar SMA
Alamat : Kp. Pangsor 7/11
2. Alasan kunjungan
Mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum pernah
menstruasi. Setiap bulan perus bagian bawah sering sakit.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche :-
Siklus :-
Lama :-
Banyak :-
4. Riwayat Kesehatan Klien
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit alergi, penyakit
Keturunan maupun penyakit menahun, tidak pernah dirawat di RS
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada yang menderita penyakit menular ataupun penyakit keturunan.
6. Pola Fungsional Kesehatan
1) Nutrisi : Makan 3x/ hari
Minum + 12 gelas /hari
2) Eliminasi : BAB 1 x/ hari
BAK + 7 x/ har
3) Istirahat : Siang 1-2 jam/ hari
Malam 6-8 jam/ hari
4) Aktivitas : Kegiatan sehari- hari sekolah, bermain, membantu orang
tua.
5) Olahraga : Kadang- kadang lari pagi atau berjalan santai
6) Hygiene : Mengganti celana dalam 2-3 x/hari
III. ANALISIS
Nn. B usia 14 thn dengan hymen imperforata
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
2. Mendampingi dr SpOG melakukan pemriksaan USG,
3. Memberikan KIE tentang hymen imperforate tentang definisi, cara
mendirikan diagnose, tanda gejala dan pemeriksaaan lanjutan untuk
persiapan pemeriksaan penunjang lainnya.
4. Melakukan imformed consent kepada keluarga pasien bahwa pasien
harus dilakukan operasi kecil, keluarga mengerti dan menyetujui untuk
dilakukan tindakan.
5. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga agar tetap
bersemangat dan tidak berkecil hati karena keadaan tersebut bisa
disembuhkan dengan melakukan pemeriksaan dan tindakan lebih
lanjut.
6. Merencanakan Tindakan operasi kecil Himenektomy pada hari senin,
17 Januari 2022
7. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
Hasil pemeriksaan fisik Nn. B secara umum yaitu dalam kondisi normal,
hanya saja Nn. W tampak wajahnya tampak seperti menahan nyeri. Hal ini
disebabkan karena Nn. W menahan rasa nyeri .
Hal ini sesuai dengan teori bahwa selama nyeri, beberapa wanita juga
merasakan efek pengikut seperti malaise (rasa tidak enak badan), fatigue (lelah),
mual muntah, diare, nyeri panggung bawah, sakit kepala, kadang-kadang dapat
juga di sertai vertigo atau sensai jatuh, perasaan cemas, gelisah hingga jatuh
pingsan, dan biasanya berlangsung sekitar 48-72 jam baik sebelum ataupun
sesudah menstruasi (Anurogo, 2016).
C. Analisa
D. Penatalaksaan