Professional Documents
Culture Documents
LK Risna F
LK Risna F
PENDAHULUAN
1.1Latar Belaka
LAPORAN KASUS
KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK
DISUSUN OLEH :
RISNA FITRIANI
4009220025
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat lllahi Rabbi, karena berkat Izin,
tahun G1P0A0 hamil 24 minggu dengan Asma Akut Di ruang Ponek RSUD
Laporan Kasus ini masih banyak terdapat kesalahan, baik dalam struktur dan
sistematika penulisan, EYD, materi yang dipaparkan penulis dan sebagainya. Hal
dan perubahan yang terjadi selama penyusunan laporan kasus ini. Oleh karena itu,
masukan atas kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan dari
bantuan dan kerjasama berupa sumbangsih pemikiran, saran begitu pula dorongan
semangat yang luar biasa, serta bimbingan dari berbagi pihak. Akhir kata, semoga
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kehamilan ................................................................................... 5
B. Asma .......................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terhadap sebagian besar kondisi pada fisiologi organ-organ tubuh, hal ini terjadi
sehingga rongga dada menjadi sempit dan gerakan paru akan terbatas saat
perburukan, sepertiga tidak berubah dan sisanya menjadi lebih baik. Fungsi paru,
pola ventilasi dan pertukaran gas dipengaruhi secara biokimia (hormonal) dan
mekanik selama proses kehamilan yang sehat. Mekanisme dasar pengaruh ibu
hormonal selama kehamilan sangat berbeda dibandingkan saat tidak hamil serta
memberikan pengaruh terhadap fungsi paru. Prinsip dasar pengobatan asma pada
asma yang telah terkontrol dan kesehatan serta kualitas hidup ibu dan janin yang
1
Dalam penatalaksanaannya pun akan berbeda antara asma pada wanita
yang sedang tidak hamil dengan wanita yang sedang hamil, begitupun dengan
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat bergantung dari frekuensi dan
derajat berat serangan asma. Semakin berat serangan asma yang dialami ibu hamil
maka risiko hipoksia pada ibu dan janin juga akan semakin besar. Keadaan
hipoksia jika tidak segera diatasi akan memberikan pengaruh buruk pada janin
seperti abortus, persalinan prematur dan berat janin tidak sesuai umur kehamilan
atau pertumbuhan janin terhambat. Derajat berat ringan asma dapat berubah
selama kehamilan sehingga memerlukan pengaturan jenis dan dosis obat asma
yang dipakai. Kondisi asma yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah
lahir prematur, peningkatan operasi caesar, BBLR dan perdarahan pasca partus (.
Penyulit kehamilan dengan asma inilah yang akan kami angkat sebagai
judul dari makalah kami yaitu ”Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. Y , G1 P0
2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Palabuhanratu.
Palabuhanratu.
RSUD Palabuhanratu.
3
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Rajawali Bandung.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
a. Uterus
dan cairan amnion yang volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat
5
Pada trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi dengan
(Prawirohardjo, 2010).
b. Serviks
serviks. Pada akhir kehamilan serviks menjadi sangat lunak dan portio
c. Ovarium
selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan
(Prawirohardjo, 2010).
6
jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos. Peningkatan volume sekresi
laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari
d. Payudara
payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama
e. Sistem Kardiovaskuler
pembuluh darah yang membesar darah pula, mamae dan alat lain yang
7
turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan
2012).
B. Asma
1. Definisi
kronik saluran udara serta sekresi mucus berlebih (buku saku pelayanan
8
Asma adalah kondisi dimana otot-otot bronchi (saluran udara pada
utama.
//kaskus.us/archive/index.php/t-103450-p-6.htmi)
yang hilang dan timbul diduga mempunyai hubungan yang erat dengan
2. Etiologi
9
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum
Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit
b. Faktor Prepisitas
1). Alergen
c. Perubahan Cuaca
dengan musim, seperti : musim hujan, musim kemarau, musim bunga,. Hal
d. Stress
selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada.
10
Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita
e. Lingkungan Kerja
asbes, polusi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
melakukan aktifitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling
a. sesak nafas
b. kesulitan bernafas
e. Batuk berdahak
11
f. Ronchi
4. Patofisiologi
Pada kasus asma sedang, hipoksia pada awalnya dapat dikompensasi oleh
hiperventilasi sebagai refleksi dari PO2 arteri normal, menurunnya PO2 dan
Fatigue menjadikan retensi CO2 pada hiperventilasi, keadaan ini hanya dapat
dilihat sebagai PO2 arteri yang berubah menjadi normal. Akhirnya pada obstruksi
asedemia.
Peningkatan respon saluran nafas dan peradangan berhubungan dengan gen pada
kelompok gen sitokin dan reseptor antigen Y Cell sedangkan lingkungan yang
Asma merupakan obstruksi saluran nafas yang reversible dari kontraksi otot
saluran nafas dan menjadi responsive terhadap beberapa rangsangan termasuk zat
iritan, infeksi virus, aspirin, air dingin dan olahraga. Aktifitas sel mast oleh sitokin
12
Perubahan faal paru selama kehamilan
Parameter fungsi paru pada uji spirometri selama kehamilan dalam batas
normal yaitu Kapasitas Vital Paksa (KVP), Volume Ekspirasi Paksa detik pertama
(VEP1) dan Arus Puncak Ekspirasi (APE). Volume Cadangan Ekspirasi (VCE)
menurun secara perlahan dan terdapat penurunan 8- 40% pada kondisi aterm.
Inspirasi (KI) meningkat saat yang sama agar Kapasitas Paru Total (KPT) dapat
polos trakeobronkus. Komplains paru, kapasitas difusi dan tekanan rekoil statis
paru tidak berubah selama kehamilan. Fungsi pernapasan tidak berbeda pada
kehamilan tunggal atau kembar. Sims dkk mendapatkan bahwa tidak ditemukan
perubahan rasio VEP1/KV pada 12 ibu hamil bukan asma dan 27 ibu hamil
dengan asma saat istirahat dan latihan. Beckmann juga melaporkan tidak
didapatkan perubahan nilai APE yang dibuat tiap trimester pada 22 ibu hamil
dengan asma.
5. Karakteristik
Yang pemicu serangannya berasal dari luar tubuh (biasanya lewat pernafasan)
13
Serangan asma dapat berlangsung singkat atau berhari-hari. Bisanya serangan
menyebabkan kematian.
6. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan Sputum
eosinofil.
2) Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel cetakan) dari
cabang bronkus.
plug.
b. Pemeriksaan darah
c. Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula
14
f. Pada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi peningkatan dari Ig E pada
7. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Radiologi
menurun.Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah
sebagai berikut :
Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat
15
c. Elektrokardiografi
menjadi 3 bagian, dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema
paru, yaitu :
1) Perubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi right axis deviasi
3) Tanda – tanda hipoksemia, yakni sinus tachycardia, SVES dan VES atau
d. Scanning Paru
e. Spirometri
yang paling cepat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon
16
Pemeriksaan spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis
tetapi juga penting untuk menentukan berat obstruksi dan efek pengobatan.
menunjukkan obstruksi.
f. USG
untuk mengetahui pertumbuhan janin. USG dapat diulang pada TM II dan TM III
terutama bila derajat asmanya berada pada tingkat sedang dan berat.
8. Penatalaksanaan
asma.
diberikan dan bekerja sama dengan dokter atau perawat / bidan yang
merawatnya.
9. Pengobatan
1) Memberikan penyuluhan
17
2) Menghindari faktor pencetus
3) Pemberian cairan
4) Fisiotherapy
b. Pengobatan Farmakologi :
4) Menangani serangan asma akut (sama dengan wanita tidak hamil), yaitu :
normal.
18
5) Pada pasien dengan kegawatdaruratan Obestri memberikan obat
10) Aminofilin dapat terkandung dalam air susu sehingga bayi akan
10. Komplikasi
a. Keguguran
b. Persalinan prematur
19
g. Kurva dissosiasi oksi bergeser ke kiri
janin, walaupun tidak ada bukti bahwa pemakaian obat – obat anti asma
11. Pencegahan
b. Hindari flu, batuk, pilek atau infeksi saluran nafas lainnya. Kalau tubuh
20
h. Pilih tempat tinggal yang jauh dari faktor polusi, juga hindari lingkungan
dalam rumah dari perabotan yang memimbulkan alergi. Seperti bulu karpet,
bulu kapuk, asap rokok, dan debu yang menempel di alat-alat rumah tangga.
k. Lakukan olahraga atau senam asma, agar daya tahan tubuh makin kuat
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
Kunjungan Awal
A. Data Subjetif
a) Biodata ibu
Nama : Ny.Y
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. P
Gol. Darah : O
b) Biodata suami :
Nama : Tn.P
22
Umur : 38 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. P
Gol.Darah : A
2. Keluhan utama
Sesak nafas
3. Keluhan Tambahan
Ibu mengatakan sedang hamil pertama usia hamil 6 bulan, mengeluh sesak
nafas, seperti sulit bernafas disertai batuk kering sejak 2 hari yang lalu, keluhan
bertambah berat sejak tadi pagi sekitar pikul 08.00 WIB, pergerakan janin masih
ibu rasakan.
4. Riwayat Kehamilan
5. Riwayat Kesehatan
Ibu mempunyai riwayat penyakit asma sejak kecil, terakhir kambuh saat
23
Ibu mengatakan tidak pernah merokok dan mengkonsumsi minuman
beralkohol
Keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus
a. Nutrisi : Ibu mengatakan telah makan dengan nasi, sayur, dan lauk
b. Minum : Minum 3 kali sehari, air putih, sehingga intake cairan yang masuk
d. Aktifitas : Ibu belum bisa aktivitas seperti biasa seperti sejak keluhan dirasakan
f. Riwayat Psikologi : Ibu cemas dengan keadaannya khawatir terjadi hal yang
B. Data Objective
24
1. Pemeriksaan Umum
e. SpO2 95 %
g. Mulut : Simetris, mukosa lembab, gigi sudah mulai tumbuh dan lidah
bersih.
j. Dada : simetris kiri dan kanan, auskultasi terdengar bunyi Wheezing pada
k. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, tidak ada striae TFU setinggi pusat,
25
m. Ekstremitas : Tidak ada pembengkakan tidak ada varises
3. Pemeriksaan penunjang
a. HB : 12, 6 gr %
b. Golongan Darah : O
c. Leukosit 16.600 dl
d. Hematokrit 36
e. Trombosit 316.000
f. Eritrosit 4,16
C. Assesment
D. Penatalaksanaan
5. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu akan diberi terapi Oksigen
26
- Canul oksigen dewasa
- Tabung Oksigen
- Sarung tangan
- Cutton bud
7. Mencuci tangan
10. Memasang sambungan ujung selang canula ke ujung saluran keluar oksigen
pada regulator, sambal mengecek apakah terasa udara yang keluar pada
tangan
11. Memasang canula pada lubang hidung dengan cara selang melingkari kepala
15. Merendam sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
27
BAB IV
PEMBAHASAN
September 2022 telah diberikan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan
Pada pengkajian data objektif didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik ibu
baik secara inspeksi, perkusi maupun auskultasi. Data objektif yang didapatkan
adalah kondisi umum ibu tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis Tanda -
tanda vital sebagai berikut TD 120/80 mmhg, N 102 x/m Respirasi 32 x/menit s
28
dengan udara sekitar pada keadaan sesak nafas atau kondisi hipoksia yang
dialami oleh pasien akibat dari serangan asma, dokter memberikan laju
konsentrasi oksigen dalam 3 liter permenit dengan target saturasi pasien menjadi
BAB V
A. Kesimpulan
Berkaitan dengan mata kulaih keterampilan dasar klinik dalam hal ini
perasat pemberian atau pemasangan oksigen sudah dilakukan sesuai dengan daftar
tilik.
B. Saran
29
2. Bagi Penulis
pasien Kebidanan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2017. Kebidanan Teori dan Asuhan
Buku sakua pelayanan Kesehatan ibu di fasilitas Kesehatan dasar dan rujukan,
http : //kaskus.us/archive/index.php/t-103450-p-6.htmi.
31