Professional Documents
Culture Documents
LP-LK Ani Andriyani
LP-LK Ani Andriyani
DISUSUN OLEH :
ANI ANDRIYANI
4009220019
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini berjudul:
KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK
Oleh:
Ani andriyani
4009220019
Mengetahui,
Ketua Prodi
Lembar Judul
Kata Pengantar ……………………………………………………… 1
PENDAHULUAN
Gambar 2.1.
Nasal Kanul
Gambar 2.2.
Nasal Kateter
Gambar 2.3
Sungkup Muka Tanpa Kantong Penampung
c. Sungkup muka dengan kantong penampung.
Gambar 2.4.
Sungkup muka Partial Rebreathing &Sungkup Muka nonrebreathing
Gambar 2.5.
Oksigen (O2) Transtrakeal
8
BAB II
9
sebuah diagnosis tetapi tetap perlu dipertimbangkan dalam
mengembangkan rencana perawatan kesehatan yang menyeluruh.
3) Langkah III: Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial berdasarkan masalah dan
diagnose saat ini berkenaan dengan tindakan antisipasi, pencegahan, jika
memungkinkan, menunggu dengan waspada penuh, dan persiapan terhadap
semua keadaan yang mungkin muncul. Langkah ini adalah langkah yang
sangat penting dalam member perawatan kesehatan yang aman.
4) Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Langkah keempat mencerminkan sikap kesinambungan proses
penatalaksanaan yang tidak hanya dilakukan selama perawatan primer atau
kunjungan prenatal periodic, tetapi juga saat bidan melakukan perawatan
berkelanjutan bagi wanita tersebut, misalnya saat ia menjalani persalina.
Data baru yanf diperoleh terus dikaji dan kemudian di evaluasi.
5) Langkah V : Merencanakan asuhan yang menyeluruh Mengembangkan
sebuah rencan keperawatan yang menyeluruh ditentukan dengan mengacu
pada hasil langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan pengembangan
masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini maupaun yang
dapat diantisipasi serta perawatan kesehatan yang dibutuhkan.
6) Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan Melaksanakan rencana
perawatan secara menyeluruh. Langkah ini dapat dilakukan secra
keseluruhan oleh bidan atau dilakukan sebagian oleh ibu atau orang tua,
bidan, atau anggota tim kesehatan lainnya. Apabila tidak dapat
melakukannya sendiri, bidan betanggung jawab untuk memastikan
implemntasi benar- benar dilakukan. Rencana asuhan menyeluruh seperti
yang sudah diuaraikan pada langkah kelima dilaksankan secara efisien dan
aman.
7) Langkah VII : Evaluasi Evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa
apakah rencana perawatan yang dilakukan benar-benar telah mencapai
tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan ibu, seperti yang diidentifikasi
10
padalangkah kedua tentang masalah, diagnosis, maupun kebutuhan
perawatan kesehatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAPORAN KASUS
KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK
DISUSUN OLEH :
ANI ANDRIYANI
4009220025
13
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat lllahi Rabbi, karena berkat Izin,
penyusunan Laporan Kasus ini dengan judul “Asuhan kebidanan pada Ny. R 24
Laporan Kasus ini masih banyak terdapat kesalahan, baik dalam struktur dan
sistematika penulisan, EYD, materi yang dipaparkan penulis dan sebagainya. Hal
dan perubahan yang terjadi selama penyusunan laporan kasus ini. Oleh karena itu,
masukan atas kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan dari
bantuan dan kerjasama berupa sumbangsih pemikiran, saran begitu pula dorongan
semangat yang luar biasa, serta bimbingan dari berbagi pihak. Akhir kata, semoga
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kehamilan .................................................................................. 5
B. Asma ......................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagian besar kondisi pada fisiologi organ-organ tubuh, hal ini terjadi sehubungan
dengan rahim yang membesar bersama dengan tuanya kehamilan sehingga rongga dada
menjadi sempit dan gerakan paru akan terbatas saat mengambil O2 selama pernapasan,
kondisi ini akan mengakibatkan gangguan pernapasan yang salah satu diantaranya
perburukan, sepertiga tidak berubah dan sisanya menjadi lebih baik. Fungsi paru, pola
ventilasi dan pertukaran gas dipengaruhi secara biokimia (hormonal) dan mekanik
selama proses kehamilan yang sehat. Mekanisme dasar pengaruh ibu hamil dengan
merokok dan perubahan fungsi plasenta. Keadaan hormonal selama kehamilan sangat
berbeda dibandingkan saat tidak hamil serta mengalami perubahan selama kehamilan.
dasar pengobatan asma pada ibu hamil adalah memberikan terapi optimal sehingga
dapat mempertahankan asma yang telah terkontrol dan kesehatan serta kualitas hidup
ibu dan janin yang normal selama kehamilan. (J Respir Indo. 2020; 40(4): 251-61)
3
Dalam penatalaksanaannya pun akan berbeda antara asma pada wanita yang
sedang tidak hamil dengan wanita yang sedang hamil, begitupun dengan asma pada
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat bergantung dari frekuensi dan derajat
berat serangan asma. Semakin berat serangan asma yang dialami ibu hamil maka risiko
hipoksia pada ibu dan janin juga akan semakin besar. Keadaan hipoksia jika tidak
segera diatasi akan memberikan pengaruh buruk pada janin seperti abortus, persalinan
prematur dan berat janin tidak sesuai umur kehamilan atau pertumbuhan janin
terhambat. Derajat berat ringan asma dapat berubah selama kehamilan sehingga
memerlukan pengaturan jenis dan dosis obat asma yang dipakai. Kondisi asma yang
tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah pada bayi yaitu peningkatan kematian
BBLR dan perdarahan pasca partus (. (J Respir Indo. 2020; 40(4): 251-61)
Penyulit kehamilan dengan asma inilah yang akan kami angkat sebagai judul
dari makalah kami yaitu ”Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. R , G1 P0 A0 hamil
Kabupaten sukabumi”.
4
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Kabupaten Sukabumi.”.
2. Tujuan Khusus
Palabuhanratu.
Palabuhanratu.
Palabuhanratu.
Palabuhanratu.
5
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Rajawali Bandung.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
a. Uterus
Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70g dan kapasitas
10ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu
organ yang mampu menampung janin, plasenta dan cairan amnion yang
volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih
usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati.
7
Sejak trimester pertama kehamilan uterus 7 6 akan mengalami kontraksi
terakhir kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada
b. Serviks
menjadi lunak. Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah dalam serviks
akhir kehamilan serviks menjadi sangat lunak dan portio menjadi pendek
(lebih dari setengahnya mendatar) dan dapat dimasuki dengan mudah oleh
c. Ovarium
folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan
di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
8
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat dan
hipertrofi sel otot polos. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi,
(Prawirohardjo, 2010).
d. Payudara
dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih
besar, kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama cairan kuning bernama
yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat
e. Sistem Kardiovaskuler
darah yang membesar darah pula, mamae dan alat lain yang memang
9
berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Tekanan darah akan turun selama
pertama atau kedua dan tetap tinggi selama persalinan. Pada usia kehamilan
sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm.
B. Asma
1. Definisi
dan mengi ( wheezing ) berulang, hal ini disebabkan inflamasi kronik saluran
udara serta sekresi mucus berlebih (buku saku pelayanan kesehatan ibu di
10
Asma adalah kondisi dimana otot-otot bronchi (saluran udara pada paru)
//kaskus.us/archive/index.php/t-103450-p-6.htmi)
hilang dan timbul diduga mempunyai hubungan yang erat dengan sistem imun
abstrak 015.htmi ).
penyimpitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik
Society)
2. Etiologi
11
diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas penderita dengan penyakit
adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma
b. Faktor Prepisitas
1). Alergen
c. Perubahan Cuaca
: musim hujan, musim kemarau, musim bunga,. Hal ini berhubungan dengan
d. Stress
itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping
12
gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang
e. Lingkungan Kerja
asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang
bekerja dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polusi lalu lintas.
aktifitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah
Menurut buku saku pelayanan Kesehatan ibu di fasilitas Kesehatan dasar dan
a. sesak nafas
b. kesulitan bernafas
13
e. Batuk berdahak
f. Ronchi
4. Patofisiologi
Pada kasus asma sedang, hipoksia pada awalnya dapat dikompensasi oleh
hiperventilasi sebagai refleksi dari PO2 arteri normal, menurunnya PO2 dan alkalosis
menjadikan retensi CO2 pada hiperventilasi, keadaan ini hanya dapat dilihat sebagai
PO2 arteri yang berubah menjadi normal. Akhirnya pada obstruksi berat yang diikuti
Peningkatan respon saluran nafas dan peradangan berhubungan dengan gen pada
kelompok gen sitokin dan reseptor antigen Y Cell sedangkan lingkungan yang menjadi
Asma merupakan obstruksi saluran nafas yang reversible dari kontraksi otot
polos bronkus, hipersekresi mukus dan edem mukosa. Terjadi peradangan di saluran
nafas dan menjadi responsive terhadap beberapa rangsangan termasuk zat iritan, infeksi
virus, aspirin, air dingin dan olahraga. Aktifitas sel mast oleh sitokin menjadi media
14
memungkinkan.
Parameter fungsi paru pada uji spirometri selama kehamilan dalam batas normal
yaitu Kapasitas Vital Paksa (KVP), Volume Ekspirasi Paksa detik pertama (VEP1) dan
Arus Puncak Ekspirasi (APE). Volume Cadangan Ekspirasi (VCE) menurun secara
perlahan dan terdapat penurunan 8- 40% pada kondisi aterm. Kapasitas Residu
meningkat saat yang sama agar Kapasitas Paru Total (KPT) dapat tetap dipertahankan.
Tahanan jalan napas cenderung menurun selama kehamilan terutama akhir kehamilan
paru, kapasitas difusi dan tekanan rekoil statis paru tidak berubah selama kehamilan.
Fungsi pernapasan tidak berbeda pada kehamilan tunggal atau kembar. Sims dkk
mendapatkan bahwa tidak ditemukan perubahan rasio VEP1/KV pada 12 ibu hamil
bukan asma dan 27 ibu hamil dengan asma saat istirahat dan latihan. Beckmann juga
melaporkan tidak didapatkan perubahan nilai APE yang dibuat tiap trimester pada 22
5. Karakteristik
15
Yang pemicu serangannya berasal dari luar tubuh (biasanya lewat pernafasan)
dimulai hanya beberapa menit setelah timbulnya pemicu. Frekuensi asma berbeda-
beda pada tiap penderita. Serangan asma yang hebat dapat menyebabkan kematian.
6. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan Sputum
eosinofil.
2) Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel cetakan) dari
cabang bronkus.
b. Pemeriksaan darah
c. Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula
16
f. Pada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi peningkatan dari Ig E pada waktu
7. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Radiologi
tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut :
1) Bila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak dihilus akan bertambah. Bila
semakin meningkat.
2) Bila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltratepada paru. dapat pula
Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat
17
c. Elektrokardiografi
3 bagian, dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru, yaitu :
1) Perubahan aksis jantung, yakni pada umumnya terjadi right axis deviasi dan
3) Tanda – tanda hipoksemia, yakni sinus tachycardia, SVES dan VES atau terjadinya
d. Scanning Paru
Dengan scaning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bahwa redistribusi udara
e. Spirometri
paling cepat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan dengan
FEV1 atau FVC sebanyak lebih dari 20% menunjukkan diagnosis asma.
18
juga penting untuk menentukan berat obstruksi dan efek pengobatan. Banyak
f. USG
Ibu hamil penderita asma sebaiknya rajin memeriksakan janinnya sejak awal,
mengetahui pertumbuhan janin. USG dapat diulang pada TM II dan TM III terutama
8. Penatalaksanaan
9. Pengobatan
1) Memberikan penyuluhan
3) Pemberian cairan
4) Fisiotherapy
19
5) Beri O2 bila perlu.
b. Pengobatan Farmakologi :
4) Menangani serangan asma akut (sama dengan wanita tidak hamil), yaitu :
nafas.
20
7) Jangan memberikan analgesik yang mengandung histamin tetapi pilihlah
menyebabkan bronkospasme.
10) Aminofilin dapat terkandung dalam air susu sehingga bayi akan
11) Obat antiasma lainnya dan kortikosteroid umumnya tidak berbahaya karena
10. Komplikasi
a. Keguguran
b. Persalinan prematur
21
b. Meningkatnya resistensi pembuluh darah paru dan sistemik
walaupun tidak ada bukti bahwa pemakaian obat – obat anti asma akan
membahayakan janin.
e. Hal-Hal Untuk Mencegah Agar Tidak Terjadi Serangan Asma Selama Hamil
Jangan merokok
11. Pencegahan
b. Hindari flu, batuk, pilek atau infeksi saluran nafas lainnya. Kalau tubuh terkena
d. Bila tetap mendapat serangan asma, segera berobat untuk menghindari terjadinya
h. Pilih tempat tinggal yang jauh dari faktor polusi, juga hindari lingkungan dalam
rumah dari perabotan yang memimbulkan alergi. Seperti bulu karpet, bulu kapuk,
22
j. Sering – sering melakukan rileksasi dan mengatur pernafasan
k. Lakukan olahraga atau senam asma, agar daya tahan tubuh makin kuat sehingga
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
Kunjungan Awal
A. Data Subjetif
a) Biodata ibu
Nama : Ny.Y
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. P
Gol. Darah : O
b) Biodata suami :
Nama : Tn.P
Umur : 38 th
Agama : Islam
24
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. P
Gol.Darah : A
2. Keluhan utama
Sesak nafas
3. Keluhan Tambahan
Ibu mengatakan sedang hamil pertama usia hamil 6 bulan, mengeluh sesak nafas,
seperti sulit bernafas disertai batuk kering sejak 2 hari yang lalu, keluhan bertambah
berat sejak tadi pagi sekitar pikul 08.00 WIB, pergerakan janin masih ibu rasakan.
4. Riwayat Kehamilan
5. Riwayat Kesehatan
Ibu mempunyai riwayat penyakit asma sejak kecil, terakhir kambuh saat usia
hamil 12 mgg. Tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus dan
penyakit jantung.
25
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada yang mempunyai Riwayat asma di keluarga yaitu ayah kandung. Keluarga
tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus dan penyakit
jantung.
a. Nutrisi : Ibu mengatakan telah makan dengan nasi, sayur, dan lauk
b. Minum : Minum 3 kali sehari, air putih, sehingga intake cairan yang masuk kurang
d. Aktifitas : Ibu belum bisa aktivitas seperti biasa seperti sejak keluhan dirasakan
f. Riwayat Psikologi : Ibu cemas dengan keadaannya khawatir terjadi hal yang tidak
B. Data Objective
1. Pemeriksaan Umum
26
c. Status Emosional : Stabil
e. SpO2 95 %
g. Mulut : Simetris, mukosa lembab, gigi sudah mulai tumbuh dan lidah bersih.
j. Dada : simetris kiri dan kanan, auskultasi terdengar bunyi Wheezing pada
k. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, tidak ada striae TFU setinggi pusat,
27
3. Pemeriksaan penunjang
a. HB : 12, 6 gr %
b. Golongan Darah : O
c. Leukosit 16.600 dl
d. Hematokrit 36
e. Trombosit 316.000
f. Eritrosit 4,16
C. Assesment
D. Penatalaksanaan
5. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu akan diberi terapi Oksigen
- Tabung Oksigen
28
- Sarung tangan
- Cutton bud
7. Mencuci tangan
10. Memasang sambungan ujung selang canula ke ujung saluran keluar oksigen pada
regulator, sambal mengecek apakah terasa udara yang keluar pada tangan
11. Memasang canula pada lubang hidung dengan cara selang melingkari kepala atau
15. Merendam sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
29
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan Keterampilan Dasar Prktik Klinik yang dilakukan pada Ny. R usia 24
telah diberikan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan dokter yaitu pemberian
Pada pengkajian data objektif didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik ibu baik
secara inspeksi, perkusi maupun auskultasi. Data objektif yang didapatkan adalah
kondisi umum ibu tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis Tanda -tanda vital
sebagai berikut TD 120/80 mmhg, N 102 x/m Respirasi 32 x/menit s 36,5 C Sp02 95
%. Pada pemeriksaan dada tampak simetris, pada paru-paru terdengar wheezing dan
ronchi.
dengan udara sekitar pada keadaan sesak nafas atau kondisi hipoksia yang dialami oleh
pasien akibat dari serangan asma, dokter memberikan laju konsentrasi oksigen dalam
3 liter permenit dengan target saturasi pasien menjadi normal yaitu diatas 98 %.
30
BAB V
A. Kesimpulan
Hasil pengkajian baik data subjektif maupun objektif yang didapatkan dari
Hasil pengkajian data subjektif dan objektif ditarik kesimpulan dan dilakukan
interpretasi data sehingga dapat didirikan Asesmen Kebidanan yang sesuai dengan
kondisi ibu.
Berkaitan dengan mata kulaih keterampilan dasar klinik dalam hal ini perasat
pemberian atau pemasangan oksigen sudah dilakukan sesuai dengan daftar tilik.
B. Saran
2. Bagi Penulis
31
3. Bagi Institusi pendidikan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak RSUD Palabuhanratu agar
Kebidanan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2017. Kebidanan Teori dan Asuhan Volume
1. Jakarta: EGC
Buku sakua pelayanan Kesehatan ibu di fasilitas Kesehatan dasar dan rujukan, 2013,
http : //kaskus.us/archive/index.php/t-103450-p-6.htmi.
33