You are on page 1of 5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Museum mempunyai kaitan yang sangat erat dengan dunia pendidikan.


Museum mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Museum
menjalankan fungsi sebagai lembaga pendidikan non formal. Museum menjadi
sarana belajar tanpa mengambil peran guru. Museum, di mana di dalamnya
terdapat benda-benda bersejarah dan benda-benda budaya, adalah salah satu
media pembelajaran yang sangat penting. Dengan mengunjungi museum, pelajar
tidak hanya melihat foto-foto seperti dalam buku, tetapi dapat memegang,
mengagumi, dan bertanya tentang benda-benda tersebut.
Museum dapat dikatakan sebagai lembaga non profit yang bersifat tetap
untuk melayani masyarakat dan perkembangannya serta terbuka untuk umum.
Selain itu museum bisa dikatakan sebagai bangunan publik yang berorientasi
kepada budaya yang ditinjau dari salah satu fungsi museum sebagai pengumpul
dan pengamanan warisan alam budaya serta konservasi dan preservasi benda-
benda bersejarah.
Salah satu museum yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi yaitu
Museum Lampung. Museum Lampung memiliki peran sebagai sumber
pengetahuan masyarakat terutama pelajar yang ingin lebih mengetahui tentang
sejarah Lampung. Dalam konteks pembelajaran terhadap pendidikan formal yang
dilakukan di sekolah, Museum Lampung harus menempatkan dirinya sebagai
sumber pengetahuan dan pengalaman yang dapat mendukung terwujudnya
kompetensi peserta didik. Secara umum, Museum Lampung memiliki koleksi
benda-benda peninggalan yang sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai media
pembelajaran bagi peserta didik maupun guru yang ada di Provinsi Lampung
mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA maupun Perguruan Tinggi.
commit to user

9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Namun kurangnya perhatian berbagai pihak menyebabkan Museum


Lampung kurang diminati oleh masyarakat dan juga para pelajar. Ada berbagai
faktor yang mempengaruhi rendahnya angka pengunjung di Museum Lampung
terutama dari kalangan pelajar. Salah satu faktornya yaitu kurangnya promosi dan
pemberitaan ataupun informasi mengenai Museum Lampung, juga disebabkan
oleh rendahnya kemauan guru serta kemampuan guru untuk memanfaatkan
Museum Lampung sebagai media pembelajaran sejarah. Secara umum, guru-guru
sejarah di SMA Lampung masih kurang efektif dalam memberdayakan museum
sebagai salah satu media pembelajaran.
Begitu juga halnya dengan pembelajaran sejarah yang sering kali
diremehkan oleh peserta didik, karena mereka beranggapan bahwa pembelajaran
sejarah sangat membosankan dan dalam pelajarannya sendiri selalu mengulang-
ulang materi pelajaran dari SD sampai SMA. Pembelajaran sejarah tidak akan
lepas dari tridemensi waktu yaitu masa lalu, masa kini, dan masa yang akan
datang. Ketiga waktu tersebut mempunyai keterkaitan yang sangat erat karena
dalam pembelajaran sejarah tidak akan terlepas dari waktu, tokoh, dan juga
peristiwa.
Untuk dapat menjadikan pembelajaran sejarah yang menarik dan efektif,
ada baiknya guru sejarah memanfaatkan museum sebagai media pembelajaran
sejarah. Misalnya saja, guru dapat mengajak peserta didiknya untuk mengunjungi
museum dan membuat laporan mengenai museum tersebut. Sehingga museum
tidak hanya menjadi tempat rekreasi saja tetapi juga dapat dijadikan sebagai
tempat pembelajaran. Penggunaan museum sebagai media pembelajaran dapat
disesuaikan dengan materi pelajaran. Hal ini dikarenakan kelengkapan media
yang terdapat di museum tersebut dapat memberikan penjelasan suatu peristiwa
yang diharapkan mampu memberikan kemudahan pemahaman peserta didik
terhadap materi tersebut. Kemudahan peserta didik dalam memahami materi
tersebut dikarenakan banyaknya media yang memberikan informasi baik berupa
model, realita, poster, maupun sistem multimedia elektronik seperti media audio
visual.
commit to user

10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selain itu juga, dengan tidak mengajak peserta didik berkunjung ke


museum guru juga bisa menggunakan museum sebagai media pembelajaran
dengan cara visualisasi koleksi benda-benda yang terdapat di museum sebagai
contoh dalam pembelajaran sejarah. Salah satu contohnya diambil dari
pelaksanaan pembelajaran di SMA N 1 Seputih Agung, guru sejarah di SMA N 1
Seputih Agung memanfaatkan museum sebagai media pembelajaran di kelas X.
Benda-benda koleksi Museum Lampung digunakan guru sejarah sebagai contoh
yang konkrit dalam pembelajaran sejarah di dalam kelas dengan cara mengemas
benda-benda Museum Lampung tersebut dalam media pembelajaran elektronik
audio visual yang akan ditayangkan dalam bentuk slide demi slide yang dirangkai
menjadi sebuah film interaktif yang akan menampilkan contoh dari benda-benda
koleksi Museum Lampung.
Pembelajaran sejarah dengan menjadikan Museum Lampung sebagai salah
satu media pembelajaran tentunya akan mampu memberikan kesan tersendiri bagi
para peserta didik. Hal ini dikarenakan peserta didik tersebut tidak hanya terpaku
pada buku, tetapi mereka juga akan mampu melihat secara langsung hasil
kebudayaan masyarakat Lampung pada masa lampau. Dengan metode
pembelajaran yang seperti itu diharapkan peserta didik mampu lebih memahami
materi pelajaran yang disampaikan dan mampu meningkatkan nilai serta prestasi
belajar. Berdasarkan dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas peneliti
bermaksud untuk mengungkapkan pemanfaaatan Museum Lampung sebagai
media pembelajaran sejarah.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, fokus masalah dalam penelitian ini


adalah “Pemanfaatan museum oleh guru sebagai media pembelajaran peserta
didik ”. Standar Kopetensi (SK) yang digunakan yaitu memahami prinsip dasar
ilmu sejarah dan Kompetensi Dasar (KD) yang diambil mendeskripsikan tradisi
sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara dan masa aksara di kelas X.
commit to user

11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini


dapat dirumuskan sebagi berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan pemanfaatan media Museum
Lampung di SMA Negeri 1 Seputih Agung?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan pemanfaatan media Museum
Lampung di SMA Negeri 1 Seputih Agung?
3. Bagaimana evaluasi pembelajaran dengan pemanfaatan media Museum
Lampung di SMA Negeri 1 Seputih Agung?
4. Bagaimana kendala pembelajaran dengan pemanfaatan media Museum
Lampung di SMA Negeri 1 Seputih Agung?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka


penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran dengan pemanfaatan media
Museum Lampung di SMA Negeri 1 Seputih Agung.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan pemanfaatan media
Museum Lampung di SMA Negeri 1 Seputih Agung.
3. Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran dengan pemanfaatan media
Museum Lampung di SMA Negeri 1 Seputih Agung.
4. Untuk mengetahui kendala pembelajaran dengan pemanfaatan media
Museum Lampung di SMA Negeri 1 Seputih Agung.

commit to user

12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian mengenai pemanfaatan Museum Lampung ini diharapkan
mampu memberikan sumbangan terhadap pengembangan bidang pendidikan
terutama dalam hal pengembangan media pembelajaran sejarah.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi:
a. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi
peneliti lain yang mengkaji masalah pemanfaatan museum sebagai media
pembelajaran sejarah.
b. Guru
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi guru
tentang peran penting Museum Lampung dalam pembelajaran sejarah.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru SMA
Negeri 1 Seputih Agung dalam upaya untuk memanfaatkan Museum
Lampung sebagai media pembelajaran sejarah.
3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi guru
dalam penyelenggaraan proses pembelajaran sejarah yang menarik,
menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik.
c. Peserta Didik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran peserta
didik terhadap masa lalu serta berpikir historis dengan memanfaatkan
museum sebagai media pembelajaran.

commit to user

13

You might also like