Professional Documents
Culture Documents
1 Maret 2021
Abstract
This study aims to describe students' Self-regulated learning (SRL) level and students' mathematical
connection ability for each SRL level. The topic used is quadrilateral. This is qualitative research
with descriptive method. Study took place at Desa Ancaran Kec./ Kab. Kuningan, West Java, with
subjects consisting of six seventh grade SMP/MTs students. Data is collected using questionnaires,
tests, interviews, and documentation. Questionnaire and mathematical connection ability tests were
given to all six subjects. After collecting data, analysis is performed with steps: data reduction, data
presentation, and drawing conclusions. Result shows that out of six subjects, 1 student is classified
high in SRL category and 5 other students are classified average in SRL category. Out of three
selected subjects, 1 student with high level of SRL has connection ability in good category, while 2
students with average level of SRL have mathematical connections in sufficient category. Student
with high level of SRL can fulfill three of the five indicators of mathematical connection ability, 1
student with average SRL can fulfill two indicators, and 1 student with other SRL can fulfill one
indicator of mathematical connection.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat Self-regulated learning (SRL) siswa dan
kemampuan koneksi matematis siswa untuk tingkat SRL tinggi dan sedang. Materi yang digunakan
yaitu materi segiempat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian
dilakukan di Desa Ancaran Kec./Kab. Kuningan, Jawa Barat dengan subjek terdiri dari enam orang
siswa SMP/MTs kelas VII. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, tes, wawancara, dan
dokumentasi. Angket dan tes kemampuan koneksi matematis diberikan kepada keenam subjek.
Setelah data terkumpul, dilakukan analisis dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keenam subjek, 1 siswa termasuk
kategori SRL tinggi dan 5 siswa lainnya termasuk kategori sedang. Dari tiga subjek terpilih, 1 siswa
dengan SRL tinggi mempunyai kemampuan koneksi pada kategori baik, sedangkan 2 siswa dengan
SRL sedang mempunyai kemampuan koneksi matematis pada kategori cukup. Siswa dengan SRL
tinggi mampu memenuhi tiga dari lima indikator kemampuan koneksi matematis, 1 siswa dengan
SRL sedang mampu memenuhi dua indikator, dan 1 siswa dengan SRL lainnya hanya mampu
memenuhi satu indikator koneksi matematis.
Cara Menulis Sitasi: Fadilah, R., P., Sumarni & Adiastuty,N. (2021). Analisis Kemampuan
Koneksi Matematis Siswa pada Materi Segiempat Ditinjau dari Self-Regulated Learning.
Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT). 7 (1), 17-30.
17
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
18
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
19
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
20
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
deskripsi dan tabel, 3) Menyusun laporan penelitian dilakukan secara logis, yakni
penelitian. dilakukan oleh ahli
Subjek Penelitian Analisis Data
Subjek dari penelitian ini adalah enam Teknik analisis data pada penelitian ini
orang siswa kelas VII yang berdomisili di menggunakan teknik analisis data menurut
sekitar tempat tinggal peneliti. Miles dan Huberman (1994) yang terdiri
Teknik Pengumpulan Data dari empat tahap, yaitu sebagai berikut.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik 1. Data Collecting
angket, dokumentasi, tes dan wawancara. Data collecting (pengumpulan data)
Angket SRL diadaptasi dari Hidayati & dalam penelitian ini menggunakan teknik
Listyani (2010). Tes kemampuan koneksi angket, dokumentasi, tes dan wawancara.
matematis menggunakan instrumen berupa 2. Data Reduction
tes tertulis berbentuk uraian yang Dalam penelitian ini, aktivitas reduksi
dikembangkan peneliti. Instrumen ini terdiri dilakukan dengan mentransformasi data
dari delapan butir soal yang disusun angket dan hasil tes untuk mengetahui
berdasarkan indikator koneksi matematis. tingkat SRL dan tingkat kemampuan
Setiap butir soal ada yang memuat satu koneksi matematis siswa. Setelah angket
indikator koneksi matematis, ada juga yang terkumpul, dilakukan penghitungan jumlah
memuat dua indikator. Wawancara skor yang diperoleh setiap subjek, dengan
dilakukan menggunakan pedoman pedoman penskoran yang ditampilkan pada
wawancara yang berisi pertanyaan terkait Tabel 1 sebagai berikut.
pengerjaan tes tertulis yang dilakukan
subjek, sehingga penyusunannya
disesuaikan dengan soal tes kemampuan
koneksi matematis. Uji validitas instrumen
Tabel 1 Pedoman Penskoran Angket SRL
Untuk pernyataan positif: Untuk pernyataan negatif:
5 = sangat setuju 5 = sangat tidak setuju
4 = setuju 4 = tidak setuju
3 = kurang setuju 3 = kurang setuju
2 = tidak setuju 2 = setuju
1 = sangat tidak setuju 1 = sangat setuju
21
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
22
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
juga pasti bisa dan ia percaya pada belajar tidak hanya saat akan ada ulangan
kemampuannya sendiri dimana saat dan mengerjakan soal-soal latihan
mengerjakan ulangan ia tidak mencontek. meskipun tidak ditugaskan guru. Di sisi
Sedangkan siswa dengan SRL sedang masih lain, subjek dengan SRL sedang masih ada
ada yang lebih memilih mencontek agar yang kurang dalam berinisiatif. Ia hanya
mendapat nilai yang bagus. Hal ini belajar saat akan ada ulangan dan malas
mengindikasikan kepercayaan dirinya mengerjakan soal-soal latihan jika tidak
masih kurang. ditugaskan guru.
Pada indikator berperilaku disiplin, Pada indikator melakukan kontrol
siswa dengan SRL tinggi memiliki diri, karakteristik siswa dengan SRL tinggi
kedisiplinan yang tinggi, baik dalam ditandai dengan semangatnya dalam
pembelajaran di kelas maupun dalam memahami materi yang sulit. Ia tidak
mengerjakan tugas yang diberikan. Ia mudah menyerah meskipun materi yang
mengumpulkan tugas tepat waktu. dipelajari sulit. Berbeda dengan siswa
Sedangkan siswa dengan SRL sedang masih dengan SRL sedang yang sebagian besar
kurang disiplin. Untuk indikator memiliki mengaku bahwa mereka mudah menyerah
rasa tanggung jawab, siswa dengan SRL ketika materi yang dipelajari dirasa sulit.
tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang Sesuai dengan penelitian Mukhid (2008)
tinggi. Ia memacu diri untuk terus semangat yang menunjukkan bahwa siswa yang
belajar dan mendahulukan tugas dan PR di memiliki SRL tinggi mengetahui bagaimana
atas kegiatan lain, seperti bermain. merencanakan, mengontrol dan mengatur
Sedangkan siswa dengan SRL sedang proses mental mereka terhadap pencapaian
kurang memiliki rasa tanggung jawab. tujuan-tujuan personal (metacognition).
Sebagian dari mereka masih tidak bisa Artinya, mereka memiliki kontrol diri yang
menentukan skala prioritas. Mereka lebih baik dalam aspek mental mereka. Meskipun
memilih bermain daripada mengerjakan menemui hambatan dalam belajar, mereka
tugas yang merupakan tanggung jawabnya. tidak pantang menyerah demi tercapainya
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan tujuan belajar.
Mukhid (2008) bahwa karakteristik yang Berdasarkan hasil pengelompokan
membedakan siswa yang memiliki SRL tingkat SRL, dipilih tiga orang siswa yang
dengan yang tidak salah satunya adalah akan menjadi subjek penelitian. Pemilihan
mereka menunjukkan sekumpulan subjek penelitian ini dilakukan dengan
kepercayaan motivasi (motivational mempertimbangkan ketersediaan subjek
beliefs), seperti perasaan academic self- untuk diwawancarai. Adapun subjek
efficacy, pemakaian tujuan-tujuan belajar, penelitian terpilih disajikan pada tabel 5
pengembangan emosi positif terhadap berikut.
tugas-tugas diantaranya kegembiraan,
kepuasaan, dan semangat besar.
Untuk indikator berperilaku
berdasarkan inisiatif sendiri, subjek dengan
SRL tinggi memiliki karakteristik seperti
menyusun target dalam mengerjakan tugas,
23
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
Hasil Tes Kemampuan Koneksi kategori yaitu sangat baik, baik, cukup,
Matematis kurang, dan kurang sekali. Hasil
Hasil tes kemampuan koneksi matematis selengkapnya disajikan pada Tabel 6
peserta didik dikategorikan menjadi 5 sebagai berikut.
24
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
sebuah tes/ulangan, selalu mengatur jadwal memenuhi dua indikator koneksi dengan
untuk belajar mandiri setiap hari, mengikuti baik, yakni mencari koneksi satu prosedur
pembelajaran di kelas dengan tekun, ke prosedur lain dalam representasi yang
mengerjakan soal-soal latihan meskipun ekuivalen dan menggunakan matematika
tidak ditugaskan guru. Sesuai dengan yang dalam bidang studi lain/dalam kehidupan
diungkapkan Bahruddin (2018) bahwa sehari-hari.
dalam kegiatan belajar diperlukan adanya Untuk indikator memahami representasi
latihan-latihan dan pembiasaan agar apa ekuivalen konsep, ARM mampu memahami
yang dipelajari dapat diingat lebih lama. representasi simbolik, namun tidak
Semakin sering berlatih maka akan semakin memahami representasi visual dengan baik.
paham. Meskipun sering mengalami ARM tidak mampu mengidentifikasi sifat-
kesulitan saat belajar mandiri maupun sifat suatu bangun yang disajikan dalam
mengerjakan soal-soal latihan, namun FR gambar. Dengan kata lain, ia tidak mampu
terus memacu diri untuk semangat belajar. membaca gambar. Selanjutnya, untuk
Hal ini merupakan salah satu karakteristik indikator mencari dan memahami hubungan
siswa dengan SRL tinggi, seperti berbagai konsep dan prosedur, ia kesulitan
dikemukakan Mukhid (2008) bahwa siswa dalam mengerjakan satu soal dengan
yang memiliki SRL tinggi menunjukkan indikator ini karena ia tidak mampu
keyakinan motivasional (motivational membuat model matematika dari suatu
beliefs), seperti perasaan academic self- permasalahan yang disajikan. Selain itu,
efficacy, penetapan tujuan-tujuan belajar, ARM tidak mampu memenuhi indikator
pengembangan emosi positif terhadap memahami hubungan antartopik dalam
tugas-tugas, seperti kegembiraan, kepuasan, matematika karena ia tidak menguasai
dan semangat yang tinggi. sepenuhnya hubungan antartopik tersebut.
Kemampuan koneksi matematis subjek ARM cenderung menggunakan
dengan tingkat SRL sedang ARM berada pengetahuan prosedural dalam
pada kategori cukup. Ia hanya mampu menyelesaikan soal ini.
25
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
bisa mengontrol dirinya dengan baik. Saat MFH masih belum menguasainya. MFH
materi yang ia pelajari dirasa sulit, ia tidak mampu menentukan materi yang
mudah menyerah. ARM tidak bisa memacu berkaitan dengan soal. Hal ini sesuai
dirinya untuk terus semangat belajar. dengan hasil penelitian Warih, Parta, &
Subjek dengan tingkat SRL sedang Rahardjo (2016), yakni bahwa dalam
lainnya, yaitu subjek MFH memiliki menyelesaikan soal, siswa tidak dapat
kemampuan koneksi matematis pada menerapkan konsep yang telah dipelajari
kategori cukup. Ia hanya mampu memenuhi sebelumnya dengan konsep yang dipelajari
satu indikator koneksi matematis dengan saat itu. Siswa juga mengalami
baik, yakni mencari koneksi satu prosedur kebingungan dalam menentukan konsep
ke prosedur lain dalam representasi yang yang harus digunakan dalam menyelesaikan
ekuivalen. Untuk indikator memahami soal.
representasi ekuivalen konsep, kemampuan Gambar 3 menunjukkan pengerjaan MFH
MFH sama dengan ARM. Ia hanya mampu untuk soal nomor 7 dengan indikator
memahami representasi simbolik, namun menggunakan matematika dalam bidang
MFH masih kesulitan dalam memahami studi lain/ dalam kehidupan sehari-hari.
representasi visual suatu konsep. Pada soal tersebut, MFH hanya menuliskan
Selanjutnya, untuk indikator mencari dan yang informasi yang diketahui dan
memahami hubungan berbagai konsep dan ditanyakan dari soal. Ia tidak dapat
prosedur, memahami hubungan antartopik mengerjakan soal ini karena tidak dapat
dalam matematika, dan indikator menentukan konsep mana yang
menggunakan matematika dalam bidang berhubungan dengan soal.
studi lain atau dalam kehidupan sehari-hari,
26
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
yang belum maksimal, disebabkan karena kategori SRL tinggi dan lima siswa
tidak semua siswa memiliki pengetahuan lainnya termasuk kategori SRL sedang.
prasyarat yang baik, hal ini dapat dilihat 2. Dari ketiga subjek penelitian yang
saat proses pembelajaran hanya beberapa diwawancarai, kemampuan koneksi
siswa yang memberikan respon terhadap matematis subjek berada pada kategori
pertanyaan guru ketika mengaitkan dengan yang berbeda-beda.
materi prasyarat, sementara itu siswa yang 3. Kemampuan koneksi matematis subjek
tidak memberikan respon ketika ditanya dengan SRL tinggi, yakni subjek FR,
mereka menjawab “lupa” atau “tidak tahu”. berada pada kategori baik. Ia mampu
Selain itu, siswa kurang memiliki ketelitian memenuhi tiga dari lima indikator
dalam mengenali soal-soal yang berkaitan koneksi matematis.
dengan pokok bahasan tertentu. 4. Kemampuan koneksi matematis subjek
Dikarenakan banyaknya topik matematika dengan SRL sedang, yakni subjek
yang harus dikaitkan dengan penyelesaian ARM, berada pada kategori cukup. Ia
soal, siswa memerlukan pemikiran yang mampu memenuhi dua dari lima
tinggi untuk menyelesaikan soal koneksi indikator koneksi matematis.
matematis. Kemampuan koneksi matematis subjek
Jika ditinjau dari SRL, kemampuan dengan SRL sedang lainnya, yakni
koneksi matematis subjek dengan SRL subjek MFH, berada pada kategori
tinggi lebih baik daripada subjek dengan cukup. Ia mampu memenuhi satu dari
SRL sedang. Sehingga dapat dikatakan lima indikator koneksi matematis.
bahwa SRL menjadi salah satu faktor yang Saran
mempengaruhi kemampuan koneksi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
matematis. Hasil penelitian ini mendukung dilakukan, sebagian besar siswa masih
penelitian Anwar, Pujiastuti dan Mutaqin memiliki SRL sedang dan kemampuan
(2019) yang menyebutkan bahwa terdapat koneksi matematis siswa juga masih kurang
pengaruh yang signifikan antara SRL dimana siswa tidak dapat memenuhi semua
dengan koneksi matematis siswa. Penelitian indikator koneksi. Oleh karena itu,
yang dilakukan (Sumarni, 2016) juga diperlukan upaya dari berbagai pihak agar
menunjukkan hasil yang serupa, yakni SRL siswa dapat meningkat, begitu juga
terdapat korelasi antara belajar berdasar dengan kemampuan koneksi matematis
regulasi diri (SRL) dengan kemampuan siswa, diantaranya:
koneksi matematis siswa. 1. Bagi siswa dengan SRL tinggi,
peningkatan kemampuan koneksi
SIMPULAN DAN SARAN matematis dapat dilakukan dengan lebih
Simpulan meningkatkan penguasaan konsep dan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang mengerjakan soal-soal latihan agar terbiasa
telah dipaparkan pada bagian sebelumnya dengan soal yang variatif, termasuk soal-
maka simpulannya adalah sebagai berikut. soal koneksi matematis.
1. Dari enam subjek penelitian, diperoleh 2. Bagi siswa dengan SRL sedang,
hasil bahwa satu siswa termasuk peningkatan kemampuan koneksi
matematis dapat dilakukan dengan
27
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
28
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
29
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021
30