You are on page 1of 16

JES-MAT, Vol. 7 No.

1 Maret 2021

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA


PADA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI
SELF-REGULATED LEARNING
Riri Ropidatul Fadilah1), Sumarni2), Nuranita Adisatuty3)
1),2)3)
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Kuningan, Jalan Cut Nyak Dhien
No. 36A Cijoho, Kuningan, Jawa barat, Indonesia
ririfadilah1949@gmail.com, sumarni@uniku.ac.id, anitha_dyaz2@yahoo.co.id

Abstract

This study aims to describe students' Self-regulated learning (SRL) level and students' mathematical
connection ability for each SRL level. The topic used is quadrilateral. This is qualitative research
with descriptive method. Study took place at Desa Ancaran Kec./ Kab. Kuningan, West Java, with
subjects consisting of six seventh grade SMP/MTs students. Data is collected using questionnaires,
tests, interviews, and documentation. Questionnaire and mathematical connection ability tests were
given to all six subjects. After collecting data, analysis is performed with steps: data reduction, data
presentation, and drawing conclusions. Result shows that out of six subjects, 1 student is classified
high in SRL category and 5 other students are classified average in SRL category. Out of three
selected subjects, 1 student with high level of SRL has connection ability in good category, while 2
students with average level of SRL have mathematical connections in sufficient category. Student
with high level of SRL can fulfill three of the five indicators of mathematical connection ability, 1
student with average SRL can fulfill two indicators, and 1 student with other SRL can fulfill one
indicator of mathematical connection.

Keywords: Mathematical Connection Ability, Self-Regulated Learning, Quadrilateral

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat Self-regulated learning (SRL) siswa dan
kemampuan koneksi matematis siswa untuk tingkat SRL tinggi dan sedang. Materi yang digunakan
yaitu materi segiempat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian
dilakukan di Desa Ancaran Kec./Kab. Kuningan, Jawa Barat dengan subjek terdiri dari enam orang
siswa SMP/MTs kelas VII. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, tes, wawancara, dan
dokumentasi. Angket dan tes kemampuan koneksi matematis diberikan kepada keenam subjek.
Setelah data terkumpul, dilakukan analisis dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keenam subjek, 1 siswa termasuk
kategori SRL tinggi dan 5 siswa lainnya termasuk kategori sedang. Dari tiga subjek terpilih, 1 siswa
dengan SRL tinggi mempunyai kemampuan koneksi pada kategori baik, sedangkan 2 siswa dengan
SRL sedang mempunyai kemampuan koneksi matematis pada kategori cukup. Siswa dengan SRL
tinggi mampu memenuhi tiga dari lima indikator kemampuan koneksi matematis, 1 siswa dengan
SRL sedang mampu memenuhi dua indikator, dan 1 siswa dengan SRL lainnya hanya mampu
memenuhi satu indikator koneksi matematis.

Kata Kunci : Kemampuan Koneksi Matematis, Self-Regulated Learning, Segiempat

Cara Menulis Sitasi: Fadilah, R., P., Sumarni & Adiastuty,N. (2021). Analisis Kemampuan
Koneksi Matematis Siswa pada Materi Segiempat Ditinjau dari Self-Regulated Learning.
Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT). 7 (1), 17-30.

17
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

PENDAHULUAN meraih skor rata-rata 379 dan skor ini


Salah satu tujuan pembelajaran menempatkan Indonesia pada peringkat 73
matematika pada Sekolah Menengah dari 79 negara dalam kategori matematika.
Pertama/Madrasah Tsanawiyah berdasarkan Tes yang diadakan PISA ini mengukur
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan No. kemampuan literasi matematis siswa
58 Tahun 2014 adalah agar siswa memiliki berusia 15 tahun, salah satunya yaitu
kemampuan pemahaman konsep kemampuan koneksi matematis (OECD,
matematika, menjelaskan keterkaitan 2020). Sejalan dengan hasil tes PISA,
(koneksi) antar konsep dan penelitian Elisahaya & Imami (2019),
mengaplikasikan konsep atau algoritma Warih, Parta, & Rahardjo (2016), dan
matematika secara luwes, akurat, efisien, Nugraha (2018) juga menunjukkan bahwa
dan tepat dalam menyelesaikan masalah. tingkat kemampuan koneksi matematis
Sejalan dengan hal tersebut, National siswa SMP masih rendah, baik koneksi
Council of Teachers of Mathematics antar topik dalam matematika maupun
(NCTM, 2000) menyatakan 5 kemampuan koneksi antara topik dalam matematika
standar yang harus dimiliki dalam dengan kehidupan sehari-hari.
pembelajaran matematika, yaitu Rendahnya kemampuan koneksi
kemampuan pemecahan masalah, matematis juga dialami siswa di salah satu
kemampuan penalaran, kemampuan SMP negeri di Kabupaten Kuningan.
komunikasi, kemampuan koneksi, dan Berdasarkan hasil wawancara yang
kemampuan representasi. Maryanti dilakukan terhadap salah satu guru mata
(Fathani, 2016) menyatakan lima pelajaran matematika di sekolah tersebut,
kemampuan standar ini sebagai kemampuan hasil belajar siswa pada pelajaran
literasi matematis. matematika sebagian besar masih di bawah
Kemampuan koneksi matematis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa
menjadi salah satu kemampuan yang harus mengalami kesulitan saat menyelesaikan
dimiliki siswa. NCTM (2000) soal yang berkaitan dengan kehidupan
menyampaikan bahwa matematika bukan sehari-hari.
merupakan kumpulan dari komponen- SRL merupakan salah satu faktor
komponen yang terpisah, meskipun dalam yang mempengaruhi kemampuan koneksi
penyajiannya sering dilakukan secara matematis. Penelitian Anwar, Pujiastuti &
terpisah. Sebaliknya, matematika adalah Mutaqin (2019) menunjukkan terdapat
bidang studi yang terintegrasi. Sehingga pengaruh yang signifikan antara SRL
dibutuhkan kemampuan koneksi matematis terhadap kemampuan koneksi matematis
untuk dapat mempelajarinya. siswa. Penelitian Qohar (2011)
Namun, hasil tes yang dilakukan menunjukkan adanya asosiasi yang
PISA (The Programme for International signifikan antara kemampuan koneksi
Student Assessment) pada tahun 2018 matematis dan kemandirian belajar
menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematika.
matematis siswa masih rendah. Indonesia

18
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

Menurut Permendikbud nomor 21 lain dan koneksi dengan kehidupan sehari-


tahun 2016 tentang standar isi, ruang hari). Dari definisi tersebut, dapat
lingkup mata pelajaran matematika untuk disimpulkan bahwa kemampuan koneksi
SMP/MTs adalah: 1) Konsep, operasi dan matematis adalah kemampuan mengaitkan
pola bilangan, 2) Aljabar dan relasi, 3) konsep-konsep matematika baik antar
Geometri dan pengukuran, dan 4) Statistika konsep matematika itu sendiri maupun
dan peluang. Dalam bidang geometri, mengaitkan konsep matematika dengan
segiempat merupakan salah satu materi bidang studi lainnya atau dengan kehidupan
pembelajaran yang diajarkan di tingkat sehari-hari.
pendidikan menengah pertama. Penelitian Sumarmo (2006) menyebutkan
Sumiati & Agustini (2020) dan Najib beberapa indikator kemampuan koneksi
(2019) menunjukkan penguasaan siswa matematis: 1) Mencari dan memahami
akan materi segiempat masih kurang. hubungan berbagai representasi konsep dan
Beberapa penelitian terdahulu prosedur, 2) Menggunakan matematika
berusaha mengukur kemampuan koneksi dalam bidang studi lain atau kehidupan
matematis dengan melihat dari beberapa sehari-hari, 3) Memahami representasi
aspek. Setyaningsih, Asikin & Mariani ekuivalen konsep atau prosedur yang sama,
(2016), Sari (2017), dan Mahendra & 4) Mencari koneksi satu prosedur ke
Mulyono (2017) melakukan penelitian prosedur lain dalam representasi yang
untuk menganalisis kemampuan koneksi ekuivalen, dan 5) Menggunakan koneksi
matematis ditinjau dari gaya kognitif siswa. antar topik matematika, dan antara topik
Sedangkan Nurul, Octaviani & Zhanty matematika dengan topik lain. Sedangkan
(2019) dan Adni, Nurfauziah & Rohaeti indikator kemampuan koneksi matematis
(2018) melakukan penelitian untuk menurut NCTM (2000) terdiri dari: 1)
menganalisis kemampuan koneksi Mengenali dan menggunakan koneksi antar
matematis ditinjau dari self-efficacy siswa. ide-ide dalam matematika, 2) Memahami
Berbeda dengan penelitian-penelitian bagaimana ide-ide dalam matematika saling
sebelumnya, dalam penelitian ini, akan berkaitan dan saling membangun satu sama
dilakukan analisis kemampuan koneksi lain untuk membentuk satu kesatuan, dan 3)
matematis siswa ditinjau dari SRL dengan Mengenali dan menerapkan matematika
melihat dari hasil tes kemampuan koneksi dalam konteks di luar matematika itu
matematis yang diperoleh siswa. sendiri.
Indikator kemampuan koneksi
KAJIAN PUSTAKA matematis yang digunakan dalam penelitian
Kemampuan Koneksi Matematis ini adalah: 1) Mencari dan memahami
Kusuma (Rohendi & Dulpaja, 2013) hubungan berbagai konsep dan prosedur, 2)
mendefinisikan kemampuan koneksi Memahami hubungan antar topik dalam
matematis sebagai kemampuan individu matematika, 3) Menggunakan matematika
dalam membuat hubungan (koneksi) dalam dalam bidang studi lain atau dalam
matematika, yang mencakup koneksi kehidupan sehari-hari, 4) Memahami
internal (koneksi antar topik matematika) representasi ekuivalen konsep, dan 5)
dan eksternal (koneksi dengan disiplin ilmu Mencari koneksi antara satu prosedur ke

19
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

prosedur lain dalam representasi yang METODE PENELITIAN


ekuivalen. Jenis Penelitian
Self-regulated learning Jenis penelitian ini adalah penelitian
SRL merupakan proses dimana siswa kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun
merancang dan memantau secara seksama desain penelitian yang digunakan dalam
dari segi kognitif dan afektif dalam penelitian ini adalah studi kasus.
menyelesaikan suatu tugas akademik Tempat dan Waktu Penelitian
(Sumarni & Sumarmo, 2016). Menurut Penelitian dilakukan di Jalan Embah
Pintrich, Wolters, & Baxter (Zhang & Dako Desa Ancaran Kec. Kuningan, Kab.
Teng, 2016) self regulated learning adalah Kuningan, Jawa Barat pada bulan Maret-
suatu aktivitas, proses konstruktif dimana April 2020.
siswa menetapkan tujuan-tujuannya dalam Waktu penelitian terbagi menjadi tiga
belajar dan berusaha memonitor, tahap, yang diuraikan sebagai berikut.
meregulasi dan memegang kendali atas a. Tahap persiapan
kognisi, motivasi dan perilakunya. Tahap ini meliputi perencanaan
Zimmerman & Martinez-Pons (1990) penelitian yang akan dilakukan, terdiri dari:
mendefinisikan SRL sebagai tingkatan 1) 1) Penyusunan proposal penelitian, 2)
dimana siswa berpartisipasi aktif dari segi Menentukan siswa yang akan menjadi
metakognitif, motivasi dan perilaku dalam subjek penelitian, 3) Menyiapkan instrumen
proses belajar mereka. SRL juga klasifikasi tingkat SRL, instrumen tes
didefinisikan oleh Baumert dkk. sebagai kemampuan koneksi matematis beserta
“bentuk belajar individual dengan kunci jawaban dan pedoman penskoran, dan
bergantung pada motivasi belajar mereka, pedoman wawancara 4) Validasi instrumen
secara otonomi mengembangkan oleh ahli, 5) Melakukan koordinasi dengan
pengukuran (kognisi, metakognisi dan subjek penelitian untuk menentukan waktu
perilaku) dan memonitor kemajuan pelaksanaan penelitian.
belajarnya” (Latipah, 2010). Jadi, dapat b. Tahap pelaksanaan
disimpulkan bawa SRL adalah suatu Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan:
aktivitas, proses konstruktif dimana siswa 1) Pemberian angket klasifikasi tingkat SRL
menetapkan tujuan-tujuannya dalam belajar kepada enam orang siswa, 2) Melaksanakan
dan berusaha memonitor, meregulasi dan tes kemampuan koneksi matematis, 3)
memegang kendali atas kognisi, motivasi Menganalisis data angket SRL untuk
dan perilakunya. menentukan subjek penelitian, 4)
Indikator SRL yang digunakan dalam Melakukan wawancara terhadap subjek
penelitian ini adalah indikator SRL penelitian.
berdasarkan pendapat Hidayati & Listyani c. Tahap pasca pelaksanaan
(2010) yaitu: 1) Ketidaktergantungan Pada tahap ini, langkah-langkah yang
terhadap orang lain, 2) Memiliki dilakukan terdiri dari: 1) Mengolah dan
kepercayaan diri, 3) Berperilaku disiplin, 4) menganalisis data tes kemampuan koneksi
Memiliki rasa tanggung jawab, 5) matematis dan data hasil wawancara, 2)
Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, Menyajikan hasil analisis dalam bentuk
dan 6) Melakukan kontrol diri.

20
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

deskripsi dan tabel, 3) Menyusun laporan penelitian dilakukan secara logis, yakni
penelitian. dilakukan oleh ahli
Subjek Penelitian Analisis Data
Subjek dari penelitian ini adalah enam Teknik analisis data pada penelitian ini
orang siswa kelas VII yang berdomisili di menggunakan teknik analisis data menurut
sekitar tempat tinggal peneliti. Miles dan Huberman (1994) yang terdiri
Teknik Pengumpulan Data dari empat tahap, yaitu sebagai berikut.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik 1. Data Collecting
angket, dokumentasi, tes dan wawancara. Data collecting (pengumpulan data)
Angket SRL diadaptasi dari Hidayati & dalam penelitian ini menggunakan teknik
Listyani (2010). Tes kemampuan koneksi angket, dokumentasi, tes dan wawancara.
matematis menggunakan instrumen berupa 2. Data Reduction
tes tertulis berbentuk uraian yang Dalam penelitian ini, aktivitas reduksi
dikembangkan peneliti. Instrumen ini terdiri dilakukan dengan mentransformasi data
dari delapan butir soal yang disusun angket dan hasil tes untuk mengetahui
berdasarkan indikator koneksi matematis. tingkat SRL dan tingkat kemampuan
Setiap butir soal ada yang memuat satu koneksi matematis siswa. Setelah angket
indikator koneksi matematis, ada juga yang terkumpul, dilakukan penghitungan jumlah
memuat dua indikator. Wawancara skor yang diperoleh setiap subjek, dengan
dilakukan menggunakan pedoman pedoman penskoran yang ditampilkan pada
wawancara yang berisi pertanyaan terkait Tabel 1 sebagai berikut.
pengerjaan tes tertulis yang dilakukan
subjek, sehingga penyusunannya
disesuaikan dengan soal tes kemampuan
koneksi matematis. Uji validitas instrumen
Tabel 1 Pedoman Penskoran Angket SRL
Untuk pernyataan positif: Untuk pernyataan negatif:
5 = sangat setuju 5 = sangat tidak setuju
4 = setuju 4 = tidak setuju
3 = kurang setuju 3 = kurang setuju
2 = tidak setuju 2 = setuju
1 = sangat tidak setuju 1 = sangat setuju

Data kemudian dikategorikan Keterangan:


berdasarkan kriteria interpretasi skor yang JS : Jumlah skor angket yang diperoleh
ditunjukkan pada Error! Reference source not siswa
found.2 berikut.
Tabel 2 Kriteria Interpretasi Skor SRL
Interval Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
(Adaptasi: Arikunto, 2018)

21
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

Sedangkan pengkategorian skor Keterangan:


untuk mengetahui tingkat kemampuan PS : Persentase skor tes yang diperoleh
koneksi matematis siswa menggunakan siswa
pedoman pengkategorian pada Error!
Reference source not found.3 berikut.
Tabel 3 Pengkategorian Skor Tes Kemampuan Koneksi Matematis
Persentase Skor Tes Kemampuan Koneksi Matematis Kategori
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali

3. Data Display analisis data. Kesimpulan diambil


Setelah data direduksi, langkah berdasarkan data-data yang diperoleh.
selanjutnya adalah data display (penyajian Kesimpulan ini kemudian disajikan dalam
data). Dalam penelitian ini, data disajikan bentuk deskripsi.
dalam bentuk tabel dan deskripsi. Selain itu,
disajikan pula data berupa gambar hasil
pengerjaan tes koneksi matematis. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Conclusion Drawing and Verification Hasil Klasifikasi SRL
Conclusion drawing and verification Tabel 4 berikut menyajikan hasil
pengelompokan siswa menurut tingkat SRL.
(penarikan kesimpulan dan verifikasi)
merupakan tahap akhir dari kegiatan
Tabel 4 Hasil klasifikasi SRL siswa
No Nama Siswa L/P Skor Angket Kategori SRL
1. ARM L 68 Sedang
2. AAM L 72 Sedang
3. FR P 79 Tinggi
4. FFM L 67 Sedang
5. MFH L 61 Sedang
6. ML L 67 Sedang

Berdasarkan tabel tersebut, hanya Pada indikator ketidaktergantungan


terdapat satu siswa yang termasuk kategori terhadap orang lain, siswa dengan SRL
SRL tinggi, sedangkan lima siswa lainnya tinggi maupun sedang sebagian besar masih
termasuk kategori SRL sedang. bergantung pada guru dimana siswa sulit
Berdasarkan data hasil angket, terdapat memahami materi pelajaran jika tidak
beberapa karakteristik yang membedakan dijelaskan secara langsung oleh guru. Untuk
siswa dengan SRL tinggi dengan siswa yang indikator memiliki kepercayaan diri, siswa
memiliki SRL sedang. dengan SRL tinggi memiliki keyakinan jika
orang lain bisa mengerjakan suatu tugas, ia

22
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

juga pasti bisa dan ia percaya pada belajar tidak hanya saat akan ada ulangan
kemampuannya sendiri dimana saat dan mengerjakan soal-soal latihan
mengerjakan ulangan ia tidak mencontek. meskipun tidak ditugaskan guru. Di sisi
Sedangkan siswa dengan SRL sedang masih lain, subjek dengan SRL sedang masih ada
ada yang lebih memilih mencontek agar yang kurang dalam berinisiatif. Ia hanya
mendapat nilai yang bagus. Hal ini belajar saat akan ada ulangan dan malas
mengindikasikan kepercayaan dirinya mengerjakan soal-soal latihan jika tidak
masih kurang. ditugaskan guru.
Pada indikator berperilaku disiplin, Pada indikator melakukan kontrol
siswa dengan SRL tinggi memiliki diri, karakteristik siswa dengan SRL tinggi
kedisiplinan yang tinggi, baik dalam ditandai dengan semangatnya dalam
pembelajaran di kelas maupun dalam memahami materi yang sulit. Ia tidak
mengerjakan tugas yang diberikan. Ia mudah menyerah meskipun materi yang
mengumpulkan tugas tepat waktu. dipelajari sulit. Berbeda dengan siswa
Sedangkan siswa dengan SRL sedang masih dengan SRL sedang yang sebagian besar
kurang disiplin. Untuk indikator memiliki mengaku bahwa mereka mudah menyerah
rasa tanggung jawab, siswa dengan SRL ketika materi yang dipelajari dirasa sulit.
tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang Sesuai dengan penelitian Mukhid (2008)
tinggi. Ia memacu diri untuk terus semangat yang menunjukkan bahwa siswa yang
belajar dan mendahulukan tugas dan PR di memiliki SRL tinggi mengetahui bagaimana
atas kegiatan lain, seperti bermain. merencanakan, mengontrol dan mengatur
Sedangkan siswa dengan SRL sedang proses mental mereka terhadap pencapaian
kurang memiliki rasa tanggung jawab. tujuan-tujuan personal (metacognition).
Sebagian dari mereka masih tidak bisa Artinya, mereka memiliki kontrol diri yang
menentukan skala prioritas. Mereka lebih baik dalam aspek mental mereka. Meskipun
memilih bermain daripada mengerjakan menemui hambatan dalam belajar, mereka
tugas yang merupakan tanggung jawabnya. tidak pantang menyerah demi tercapainya
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan tujuan belajar.
Mukhid (2008) bahwa karakteristik yang Berdasarkan hasil pengelompokan
membedakan siswa yang memiliki SRL tingkat SRL, dipilih tiga orang siswa yang
dengan yang tidak salah satunya adalah akan menjadi subjek penelitian. Pemilihan
mereka menunjukkan sekumpulan subjek penelitian ini dilakukan dengan
kepercayaan motivasi (motivational mempertimbangkan ketersediaan subjek
beliefs), seperti perasaan academic self- untuk diwawancarai. Adapun subjek
efficacy, pemakaian tujuan-tujuan belajar, penelitian terpilih disajikan pada tabel 5
pengembangan emosi positif terhadap berikut.
tugas-tugas diantaranya kegembiraan,
kepuasaan, dan semangat besar.
Untuk indikator berperilaku
berdasarkan inisiatif sendiri, subjek dengan
SRL tinggi memiliki karakteristik seperti
menyusun target dalam mengerjakan tugas,

23
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

Tabel 5 Subjek Penelitian Terpilih


Tingkat SRL
Tinggi Sedang Rendah
1. FR 2. ARM -
3. MFH

Hasil Tes Kemampuan Koneksi kategori yaitu sangat baik, baik, cukup,
Matematis kurang, dan kurang sekali. Hasil
Hasil tes kemampuan koneksi matematis selengkapnya disajikan pada Tabel 6
peserta didik dikategorikan menjadi 5 sebagai berikut.

Tabel 6 Hasil Tes Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

No Nama Skor Total Persentase Skor Kategori


1 ARM 45 66% Cukup
2 AAM 43 63% Cukup
3 FR 48 71% Baik
4 FFM 38 56% Kurang
5 MFH 41 60% Cukup
6 ML 37 54% Kurang

Karakteristik Kemampuan Koneksi matematika dan indikator menggunakan


Matematis matematika dalam bidang studi lain atau
Kemampuan koneksi matematis dalam kehidupan sehari-hari.
subjek dengan SRL tinggi (FR) berada pada Sedangkan untuk indikator memahami
kategori baik. FR mampu memenuhi tiga representasi ekuivalen konsep dan indikator
dari lima indikator koneksi matematis, yaitu memahami hubungan berbagai konsep dan
mencari koneksi satu prosedur ke prosedur prosedur, subjek masih belum memenuhi
lain dalam representasi yang ekuivalen, indikator tersebut dengan baik.
memahami hubungan antartopik dalam

Gambar 1 Hasil tes tertulis nomor 5 subjek FR


Gambar 1 menunjukkan pengerjaan memahami hubungan berbagai konsep dan
FR untuk soal nomor 5 dengan indikator prosedur pada soal ini.
mencari dan memahami hubungan berbagai Keberhasilan FR dalam memenuhi
konsep dan prosedur. FR hanya menuliskan tiga dari lima indikator koneksi matematis
informasi yang terdapat pada soal, tanpa tidak terlepas dari tingkat SRL-nya. FR
ada langkah penyelesaian soal. Oleh karena memiliki SRL tinggi, dimana ia selalu
itu, FR tidak mampu memenuhi indikator mempersiapkan diri sebelum melakukan

24
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

sebuah tes/ulangan, selalu mengatur jadwal memenuhi dua indikator koneksi dengan
untuk belajar mandiri setiap hari, mengikuti baik, yakni mencari koneksi satu prosedur
pembelajaran di kelas dengan tekun, ke prosedur lain dalam representasi yang
mengerjakan soal-soal latihan meskipun ekuivalen dan menggunakan matematika
tidak ditugaskan guru. Sesuai dengan yang dalam bidang studi lain/dalam kehidupan
diungkapkan Bahruddin (2018) bahwa sehari-hari.
dalam kegiatan belajar diperlukan adanya Untuk indikator memahami representasi
latihan-latihan dan pembiasaan agar apa ekuivalen konsep, ARM mampu memahami
yang dipelajari dapat diingat lebih lama. representasi simbolik, namun tidak
Semakin sering berlatih maka akan semakin memahami representasi visual dengan baik.
paham. Meskipun sering mengalami ARM tidak mampu mengidentifikasi sifat-
kesulitan saat belajar mandiri maupun sifat suatu bangun yang disajikan dalam
mengerjakan soal-soal latihan, namun FR gambar. Dengan kata lain, ia tidak mampu
terus memacu diri untuk semangat belajar. membaca gambar. Selanjutnya, untuk
Hal ini merupakan salah satu karakteristik indikator mencari dan memahami hubungan
siswa dengan SRL tinggi, seperti berbagai konsep dan prosedur, ia kesulitan
dikemukakan Mukhid (2008) bahwa siswa dalam mengerjakan satu soal dengan
yang memiliki SRL tinggi menunjukkan indikator ini karena ia tidak mampu
keyakinan motivasional (motivational membuat model matematika dari suatu
beliefs), seperti perasaan academic self- permasalahan yang disajikan. Selain itu,
efficacy, penetapan tujuan-tujuan belajar, ARM tidak mampu memenuhi indikator
pengembangan emosi positif terhadap memahami hubungan antartopik dalam
tugas-tugas, seperti kegembiraan, kepuasan, matematika karena ia tidak menguasai
dan semangat yang tinggi. sepenuhnya hubungan antartopik tersebut.
Kemampuan koneksi matematis subjek ARM cenderung menggunakan
dengan tingkat SRL sedang ARM berada pengetahuan prosedural dalam
pada kategori cukup. Ia hanya mampu menyelesaikan soal ini.

Gambar 2 Hasil tes tertulis nomor 8 subjek ARM

Gambar 2 menunjukkan pengerjaan mengidentifikasi jenis bangun datar


ARM untuk soal nomor 8 dengan indikator tersebut.
memahami representasi ekuivalen konsep. Kurangnya kemampuan koneksi
Pada soal tersebut, subjek diminta matematis subjek ARM disebabkan oleh
mengidentifikasi jenis bangun datar beberapa hal, salah satunya yaitu persiapan
berdasarkan gambar. Namun, ARM keliru yang kurang saat menghadapi tes/ulangan.
dalam mengidentifikasi sifat-sifat bangun Berdasarkan data angket SRL, ARM hanya
pada gambar, sehingga ia keliru dalam belajar saat akan ada ulangan. Ia juga tidak

25
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

bisa mengontrol dirinya dengan baik. Saat MFH masih belum menguasainya. MFH
materi yang ia pelajari dirasa sulit, ia tidak mampu menentukan materi yang
mudah menyerah. ARM tidak bisa memacu berkaitan dengan soal. Hal ini sesuai
dirinya untuk terus semangat belajar. dengan hasil penelitian Warih, Parta, &
Subjek dengan tingkat SRL sedang Rahardjo (2016), yakni bahwa dalam
lainnya, yaitu subjek MFH memiliki menyelesaikan soal, siswa tidak dapat
kemampuan koneksi matematis pada menerapkan konsep yang telah dipelajari
kategori cukup. Ia hanya mampu memenuhi sebelumnya dengan konsep yang dipelajari
satu indikator koneksi matematis dengan saat itu. Siswa juga mengalami
baik, yakni mencari koneksi satu prosedur kebingungan dalam menentukan konsep
ke prosedur lain dalam representasi yang yang harus digunakan dalam menyelesaikan
ekuivalen. Untuk indikator memahami soal.
representasi ekuivalen konsep, kemampuan Gambar 3 menunjukkan pengerjaan MFH
MFH sama dengan ARM. Ia hanya mampu untuk soal nomor 7 dengan indikator
memahami representasi simbolik, namun menggunakan matematika dalam bidang
MFH masih kesulitan dalam memahami studi lain/ dalam kehidupan sehari-hari.
representasi visual suatu konsep. Pada soal tersebut, MFH hanya menuliskan
Selanjutnya, untuk indikator mencari dan yang informasi yang diketahui dan
memahami hubungan berbagai konsep dan ditanyakan dari soal. Ia tidak dapat
prosedur, memahami hubungan antartopik mengerjakan soal ini karena tidak dapat
dalam matematika, dan indikator menentukan konsep mana yang
menggunakan matematika dalam bidang berhubungan dengan soal.
studi lain atau dalam kehidupan sehari-hari,

Gambar 3 Hasil tes tertulis nomor 7 subjek MFH


Kurangnya kemampuan koneksi itu, subjek MFH tidak bisa memfokuskan
matematis subjek MFH disebabkan oleh perhatian saat mengikuti pelajaran di kelas.
beberapa hal, salah satunya yaitu persiapan Beberapa permasalahan yang dialami
yang kurang saat menghadapi tes/ulangan. siswa dalam mengerjakan soal di antaranya
Berdasarkan data angket SRL, MFH hanya adalah kesulitan membuat model
belajar saat akan ada ulangan. Ia juga tidak matematika dari suatu permasalahan, tidak
bisa mengontrol dirinya dengan baik. Saat memahami soal, tidak dapat/keliru dalam
materi yang ia pelajari dirasa sulit, ia menentukan konsep yang berhubungan
mudah menyerah. MFH tidak bisa memacu dengan soal. Hal ini sesuai dengan yang
dirinya untuk terus semangat belajar. Selain diungkapkan Sumarni, (2014) bahwa
pencapaian kemampuan koneksi matematis

26
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

yang belum maksimal, disebabkan karena kategori SRL tinggi dan lima siswa
tidak semua siswa memiliki pengetahuan lainnya termasuk kategori SRL sedang.
prasyarat yang baik, hal ini dapat dilihat 2. Dari ketiga subjek penelitian yang
saat proses pembelajaran hanya beberapa diwawancarai, kemampuan koneksi
siswa yang memberikan respon terhadap matematis subjek berada pada kategori
pertanyaan guru ketika mengaitkan dengan yang berbeda-beda.
materi prasyarat, sementara itu siswa yang 3. Kemampuan koneksi matematis subjek
tidak memberikan respon ketika ditanya dengan SRL tinggi, yakni subjek FR,
mereka menjawab “lupa” atau “tidak tahu”. berada pada kategori baik. Ia mampu
Selain itu, siswa kurang memiliki ketelitian memenuhi tiga dari lima indikator
dalam mengenali soal-soal yang berkaitan koneksi matematis.
dengan pokok bahasan tertentu. 4. Kemampuan koneksi matematis subjek
Dikarenakan banyaknya topik matematika dengan SRL sedang, yakni subjek
yang harus dikaitkan dengan penyelesaian ARM, berada pada kategori cukup. Ia
soal, siswa memerlukan pemikiran yang mampu memenuhi dua dari lima
tinggi untuk menyelesaikan soal koneksi indikator koneksi matematis.
matematis. Kemampuan koneksi matematis subjek
Jika ditinjau dari SRL, kemampuan dengan SRL sedang lainnya, yakni
koneksi matematis subjek dengan SRL subjek MFH, berada pada kategori
tinggi lebih baik daripada subjek dengan cukup. Ia mampu memenuhi satu dari
SRL sedang. Sehingga dapat dikatakan lima indikator koneksi matematis.
bahwa SRL menjadi salah satu faktor yang Saran
mempengaruhi kemampuan koneksi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
matematis. Hasil penelitian ini mendukung dilakukan, sebagian besar siswa masih
penelitian Anwar, Pujiastuti dan Mutaqin memiliki SRL sedang dan kemampuan
(2019) yang menyebutkan bahwa terdapat koneksi matematis siswa juga masih kurang
pengaruh yang signifikan antara SRL dimana siswa tidak dapat memenuhi semua
dengan koneksi matematis siswa. Penelitian indikator koneksi. Oleh karena itu,
yang dilakukan (Sumarni, 2016) juga diperlukan upaya dari berbagai pihak agar
menunjukkan hasil yang serupa, yakni SRL siswa dapat meningkat, begitu juga
terdapat korelasi antara belajar berdasar dengan kemampuan koneksi matematis
regulasi diri (SRL) dengan kemampuan siswa, diantaranya:
koneksi matematis siswa. 1. Bagi siswa dengan SRL tinggi,
peningkatan kemampuan koneksi
SIMPULAN DAN SARAN matematis dapat dilakukan dengan lebih
Simpulan meningkatkan penguasaan konsep dan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang mengerjakan soal-soal latihan agar terbiasa
telah dipaparkan pada bagian sebelumnya dengan soal yang variatif, termasuk soal-
maka simpulannya adalah sebagai berikut. soal koneksi matematis.
1. Dari enam subjek penelitian, diperoleh 2. Bagi siswa dengan SRL sedang,
hasil bahwa satu siswa termasuk peningkatan kemampuan koneksi
matematis dapat dilakukan dengan

27
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

meningkatkan pemahaman konsep, baik Teaching and Learning dan Self


yang saat itu sedang dipelajari maupun Regulated Learning Terhadap
konsep yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan Koneksi Matematis.
Selain itu, siswa harus lebih memotivasi Prima: Jurnal Pendidikan
diri agar giat belajar, tidak hanya belajar Matematika , 3 (2), 116-133.
saat akan ada ulangan/tes. Saat menemui Bahruddin. (2018). Dampak Pembelajaran
hambatan belajar, siswa harus belajar Eksperimen Kimia Terhadap Minat
mengatasi hambatan itu, misalnya dengan dan Hasil Belajar Siswa. Andragogi
mencari bantuan pada teman/guru. Jurnal Diklat Teknis , 6 (1), 20-40.
3. Bagi guru, guru harus bisa Elisahaya, & Imami, A. I. (2019). Analisis
melaksanakan pembelajaran yang dapat Kemampuan Koneksi Matematis
memfasilitasi siswa dalam mengasah pada Materi Segiempat. Prosiding
kemampuan koneksi matematisnya, Sesiomadika, 2(1).
misalnya dengan memilih model Fathani, A. H. (2016). Pengembangan
pembelajaran yang konstruktif dimana Literasi Matematika Sekolah dalam
siswa belajar mengkonstruksi Perspektif Multiple Intelligences.
pengetahuannya sendiri dan menemukan Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains
koneksi, baik koneksi internal (antar konsep dan Matematika , 4 (2), 136-150.
maupun antar topik matematika) maupun Hidayati, K., & Listyani, E. (2010).
konsep eksternal (kaitan dengan topik di Pengembangan Instrumen
luar matematika). Selain itu, guru dapat Kemandirian Belajar Mahasiswa.
Jurnal Penelitian dan Evaluasi
memberikan soal-soal latihan yang
Pendidikan , 14 (1), 84-99.
berkaitan dengan koneksi matematis. Latipah, E. (2010). Strategi Self Regulated
4. Berdasarkan hasil penelitian, Learning dan Prestasi Belajar:
kemampuan koneksi matematis siswa Kajian Meta Analisis. Jurnal
sebagian masih rendah, siswa tidak mampu Psikologi , 37 (1), 110-129.
memenuhi indikator koneksi dengan baik. Mahendra, N. R., & Mulyono. (2017).
Oleh karena itu, diharapkan akan ada Analisis Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa SMA Ditinjau dari
penelitian lanjutan untuk mengetahui upaya
Gaya Kognitif pada Model PBL.
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan PRISMA, Prosiding Seminar
kemampuan koneksi matematis siswa. Nasional Matematika, (hal. 62-71).
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994).
DAFTAR PUSTAKA Qualitative Data Analysis: An
Adni, D. N., Nurfauziah, P., & Rohaeti, E. Expanded Sourcebook. USA: SAGE
E. (2018). Analisis Kemampuan Publications.
Mukhid, A. (2008). Strategi SRL
Koneksi Matematis Siswa SMP
(Perspektif Teoritik). Tadris , 3 (2),
Ditinjau dari Self-Efficacy Siswa. 222-239.
JPMI (Jurnal Pembelajaran Najib, A. (2019). Analisis Kesalahan
Matematika Inovatif) , 1 (5), 957- Pemahaman dalam Materi
964. Segiempat Menurut Tingkat
Anwar, S., Pujiastuti, H., & Mutaqin, A. Berpikir Van Hielle pada Siswa
SMP Negeri 1 Suppa Kabupaten
(2019). Pengaruh Contextual

28
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

Pinrang. AKSIOMATIK: Jurnal Sumarmo, U. (2006). Pembelajaran


Ilmiah Matematika dan Keterampilan Membaca pada Siswa
Pembelajarannya , 6 (1), 33-39. Sekolah Menengah.
NCTM, N. C. (2000). Principles and Sumarni. (2014). Learning cycle 5E untuk
Standards for School Mathematics. meningkatkan kemampuan koneksi dan
Nugraha, A. A. (2018). Analisis koneksi komunikasi matematis serta self-
matematis siswa pada materi regulated learning matematika siswa.
SPLDV. Suska Journal of Universitas Pendidikan Indonesia.
Mathematics Education , 4 (1), 59- Sumarni, S. (2016). Tinjauan Korelasi
64. Antara Kemampuan Koneksi
Nurul, Octaviani, A., & Zhanty, L. S. Matematis Dan Self-Regulated
(2019). Analisis Kemampuan Learning Matematika Siswa Yang
Koneksi dan Komunikasi Matematis Pembelajarannya Melalui Learning
Ditinjau dari Kepercayaan Diri Cycle 5E. JES-MAT (Jurnal Edukasi
Siswa SMP. JPMI (Jurnal Dan Sains Matematika), 2(1), 83–98.
Pembelajaran Matematika Inovatif) https://doi.org/10.25134/jes-
, 2 (2), 57-64. mat.v2i1.283
OECD. (2020). Mathematics Performance
(PISA) (indicator). Dipetik 02 01, Sumarni, C., & Sumarmo, U. (2016).
2020, dari doi: 10.1787/04711c74- Penalaran Matematik dan
en Kemandirian Belajar Siswa SMP
Qohar, A. (2011). Asosiasi antara Koneksi Melalui Pembelajaran Generatif.
Matematis dan Komunikasi Edusentris: Jurnal Ilmu Pendidikan
Matematis seta Kemandirian Belajar dan Pengajaran , 3 (3), 290-299.
Matematika Siswa SMP. 203, 20. Sumiati, A., & Agustini, Y. (2020).
Rohendi, D., & Dulpaja, J. (2013). Analisis Kesulitan Menyelesaikan
Connected Mathematics Project Soal Segi Empat dan Segitiga Siswa
(CMP) Model Based on SMP Kelas VIII di Cianjur. Jurnal
Presentation Media to the Cendekia: Jurnal Pendidikan
Mathematical Connection Ability of Matematika , 4 (1), 321-330.
Junior High School Student. Journal Warih, P. D., Parta, I. N., & Rahardjo, S.
of Education and Practice , 4 (4), (2016). Analisis Kemampuan
17-22. Koneksi Matematis Siswa Kelas
Sari, A. S. (2017). Analisis Kemampuan VIII pada Materi Teorema
Koneksi Matematika Siswa pada Pythagoras. Prosiding Konferensi
Materi Teorema Pythagoras Ditnijau Nasional Penelitian Matematika dan
dari Gaya Kognitif. Prosiding Pembelajarannya 1 , 377-384.
SEMPOA (Seminar Nasional, Zhang, L. J., & Teng, L. S. (2016). A-
Pameran Alat Peraga, dan questionnaire based validation of
Olimpiade Matematika). multidimensional models of SRL
Setyaningsih, L., Asikin, M., & Mariani, S. strategies. Modern Language
(2016). Analisis Kemampuan Journal , 100, 1-28.
Koneksi Matematika Siswa Kelas Zimmerman, B. J., & Martinez-Pons, M.
VIII pada Model Eliciting Activities (1990). Student Differences in SRL:
(MEA) Ditinjau dari Gaya Kognitif. Relating Grade, Sex, and Giftedness
Unnes Journal of Mathematics to Self-Efficacy and Strategy Use.
Education , 5 (3), 217-226. Journal of Educational Psychology ,
82 (1), 51-59.

29
JES-MAT, Vol. 7 No.1 Maret 2021

30

You might also like