Professional Documents
Culture Documents
Mei 2015
file:///C:/Users/Flory.H%20Banda/Downloads/8085-15966-1-SM.pdf
Akrian N Tumbuan
Lucky Kumaat
Reginus Malara
ABSTRACT: This research was motivated by due to the emergency patients in yellow triage
who expressed a long time had been treated and allowed to wait, causing increased anxiety
while in the emergency room. The aim of research to determine the relationship of response
time nurse with a patient's anxiety level yellow in the ER triage category RSU GMIM Kalooran
Amurang. Design research is an analytic survey with cross sectional, population that all the
patients in ER who met the inclusion criteria. This research sample 77 respondents obtained by
using purposive sampling technique. The instrument using questionnaire State Anxiety and
observation sheet measurement results of nurse response time. The results of the statistical test
using Chi Square test at 95% significance level (α ≤ 0.05), then the p value = 0.001. This means
that the value of p <α (0.05). Thus that there is a significant relationship between of response
time nurse with a patient's anxiety level yellow in the ER triage category RSU GMIM Kalooran
Amurang. Advice much improved response time by improving human resources, infrastructure
and existing management in order to achieve a quality of service quality so that the service
provided can be optimized and the patient can feel more calm and patient anxiety can be
decreased while in the ER.
Keywords : Response Time, Anxiety.
ABSTRAK: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya pasien gawat darurat pada triase
kuning yang menyatakan lama mendapat penanganan dan dibiarkan menunggu dengan kondisi
yang tidak nyaman karena nyeri dan keletihan sehingga menyebabkan meningkatnya kecemasan
saat berada di ruang gawat darurat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan response
time perawat dengan tingkat kecemasan pasien ketegori triase kuning di IGD RSU GMIM
Kalooran Amurang. Desain penelitian yaitu observasional analitik dengan rancangan cross
sectional, populasi yaitu semua pasien IGD yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel penelitian
ini 77 responden yang didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang
digunakan yaitu kuesioner state anxiety dan lembar observasi response time. Hasil penelitian uji
statistik menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05), maka didapatkan
nilai p = 0,001. Ini berarti bahwa nilai p < α (0,05). Dengan demikian bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara response time perawat dengan tingkat kecemasan pasien ketegori triase
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
kuning di IGD RSU GMIM Kalooran Amurang. Saran lebih ditingkatkan response time melalui
upaya peningkatan SDM, sarana prasarana dan manajemen yang ada agar tercapainya kualitas
pelayanan yang bermutu sehingga pelayanan yang diberikan dapat optimal dan pasien bisa
merasa lebih tenang dan kecemasan pasien dapat menurun selama berada di IGD.
Kata kunci : Response Time, Kecemasan. menetapkan waktu tanggap kemudian di
tetapkan menjadi peraturan. Misalnya di
PENDAHULUAN California yang telah menetapkan standar
Salah satu bagian di rumah sakit waktu tanggap 12 atau 15 menit sejak
yang memberikan pelayanan adalah panggilan darurat diterima untuk penyedia
Instalasi Gawat Darurat. IGD merupakan EMS swasta (Ludwig,
gerbang utama jalan masuknya penderita 2004).
gawat darurat. IGD adalah suatu instalasi Waktu tanggap pelayanan dapat
bagian rumah sakit yang melakukan dihitung dengan hitungan menit dan sangat
tindakan berdasarkan triage terhadap pasien diperngaruhi oleh berbagai hal baik
(Musliha, 2010). mengenai jumlah tenaga maupun komponen-
Menurut Moewardi (2003) Salah komponen lain yang mendukung seperti
satu indikator keberhasilan penanggulangan layanan laboratorium, radiologi, farmasi dan
medik penderita gawat darurat adalah administrasi. Waktu tanggap dikatakan tepat
kecepatan memberikan pertolongan yang waktu atau tidak terlambat apabila waktu
memadai kepada penderita gawat darurat yang diperlukan tidak melebihi waktu rata-
baik pada keadaan rutin sehari-hari atau rata standar yang ada (Haryatun dan
sewaktu bencana. Keberhasilan waktu Sudaryanto, 2008).
tanggap atau response time sangat Menurut Long (2006) Intervensi
tergantung kepada kecepatan yang tersedia keperawatan yang diberikan di ruang IGD
serta kualitas pemberian pertolongan untuk dalam menyelamatkan jiwa dilakukan ketika
menyelamatkan nyawa atau mencegah cacat keadaan fisiologis pasien terancam, tindakan
sejak di tempat kejadian, dalam perjalanan seperti ini termasuk memberikan medikasi
hingga pertolongan rumah sakit (Haryatun darurat, melakukan resusitasi
dan Sudaryanto, 2008). kardiopulmonal. Suatu tindakan medis
Response Time merupakan menyelamatkan jiwa dapat mendatangkan
kecepatan dalam penanganan pasien, kecemasan, karena terdapat ancaman
dihitung sejak pasien datang sampai integritas tubuh (de Araujo, 2014).
dilakukan penanganan (Suhartati et al. Kecemasan sendiri terkait dengan
2011). Waktu tanggap yang baik bagi masalah kesehatan yang mendasarinya bagi
pasien yaitu ≤ 5 menit. (Keputusan Menteri sejumlah besar orang. Dalam beberapa kasus,
Kesehatan Republik Indonesia, 2009). kecemasan merupakan tanda dan gejala atau
Berbeda dengan di Amerika di mana tidak indikator pertama bahwa Anda memiliki
ada undang-undang federal mengenai waktu penyakit medis. Dalam beberapa kasus pula,
tanggap. Waktu tanggap hanya diatur kecemasan disebabkan oleh kondisi medis
melalui kesepakatan kontrak antara yang memerlukan perawatan (Tirto Jiwo,
penyedia Emergency Medical Service 2012).
(EMS) dengan subdivisi politik yang
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
ini sudah termasuk dalam klasifikasi rumah Gawat Darurat RSU GMIM Kalooran
sakit umum tipe C di mana rumah sakit ini Amurang yaitu 239 pasien/bulan.
merupakan rumah sakit umum rujukan di Dalam penelitian ini
Kabupaten Minahasa Selatan. Data sampelnya adalah purposive sampling.
kunjungan pasien ke IGD selama bulan Juli – Sampel diambil dari rata-rata kunjungan per
Oktober 2014 berjumlah 5.285 pasien, di bulan pasien dengan kategori triase kuning
mana pasien dengan kategori triase merah yang datang di instalasi gawat darurat
berjumlah 886 pasien, kategori triase kuning RSU GMIM
berjumlah 1.195 pasien, kategori triase hijau Kalooran Amurang yaitu 239 pasien.
berjumlah 3.197 pasien dan kategori triase Kriteria penerimaan (Inklusi) : Semua
hitam berjumlah 27 pasien. Dengan tenaga pasien yang datang di instalasi gawat darurat
perawat yang dinas di IGD RSU GMIM RSU GMIM Kalooran Amurang, Pasien
Kaloorang Amurang berjumlah 13 orang yang dalam keadaan sadar, tidak mengalami
dengan tingkat pendidikan S1 2 orang, D3 7 gangguan penglihatan dan pendengaran /
orang dan SPK 4 orang. Dari observasi yang dapat berkomunikasi dengan baik, Pasien
dilakukan pada saat penangan pasien yang dengan kategori triase kuning (gawat tidak
dilakukan 3 perawat di IGD RSU GMIM darurat atau darurat tidak gawat), Pasien
Kalooran Amurang rata-rata respon time dengan usia dewasa (17 – 55 tahun).
perawat yaitu > 5 menit. Observasi dan Kriteria penolakan (Ekslusi) : Pasien
wawancara yang dilakukan pada 5 pasien yang tiba di instalasi gawat
yang masuk ke IGD RSU GMIM Kalooran darurat, kemudian meninggal dunia, Pasien
Amurang dengan kategori triase kuning dengan kategori triase merah (Emergency)
(urgent), setelah mendapatkan respon dan dan hijau (Non-Urgent), Pasien yang
tindakan pertama dari perawat, 3 dari 5 menolak untuk dijadikan responden.
pasien yang masuk mengatakan mereka Penelitian ini menggunakan
merasa cemas karena lamanya tindakan yang instrumen berupa lembar observasi untuk
harus mereka jalani, mereka juga response time dan kuisioner kecemasan State
mengatakan pelayanan perawat di IGD masih Anxiety Inventory.
lambat. Prosedur pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara:
Melakukan survey pendahuluan, Menentukan
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
Analisis data dalam penelitian ini yaitu Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
analisis univariat yang bertujuan untuk untuk Umur di IGD RSU GMIM Kalooran
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik Amurang.
masing-masing variabel yang diteliti, meliputi Umur n %
karakteristik responden, response time perawat dan
tingkat kecemasan pasien kategori triase kuning. 17 – 25 21 27,3
Analisis bivariat yaitu analisa yang dilakukan
terhadap dua variabel yang diduga atau 26 – 35 13 16,9
berkorelasi. Dilakukan uji Chi Square dengan
derajat kemaknaan 95% (α 0,05). 36 – 45 30 39
Dalam melakukan penelitian, peneliti
memperhatikan masalah-masalah etika 46 – 55 13 16,9
penelitian yang meliputi: informed consent,
anonimity, confidentiality. Total 77 100
8
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Siti Sundari (2004). Kearah Memahami
(2009). Standar Instalasi Gawat Darurat Kesehatan Mental. Yogyakarta:
(IGD) Rumah Sakit. Jakarta: Menteri PPB FIP UNY.
Kesehatan Republik
Indonesia Stuart, W. S. (2002) Buku Saku
Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta:
Kuraesin, N. D (2009). Faktor-faktor yang ECG
mempengaruhi tingkat kecemasan pasien
yang akan menghadapi operasi di RSUP Suhartati et al . (2011). Standar
Fatmawati. Universitas Islam Negeri Syarif Pelayanan Keperawatan
Hidayatullah Jakarta.
Gawat Darurat di Rumah
61-88
Sakit. Jakarta: Kementrian
Kesehatan
Kencana. (2012). hubungan antara persepsi
pasien tentang perawat IGD RSUD Wates
Syofyanti. R.A. (2014).
Kulon Progo Yogyakarta dengan
Hubungan pelayanan keperawatan
kecemasan pasien IGD RSUD
gawat darurat dengan tingkat
Wates Kulon Progo
kepuasan pasien di instalasi gawzt
Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal
darurat RSSN Bukittinggi tahun
Universitas Respati
2014.
Diunduh dari :
Ludwig. G. (2004). EMS Response Time jurnal.umsb.ac.id/wpcontent/uploads/2014/
Standards. 09/Jurnal-
http://www.emsworld.com/article/10
Richa-pdf.pdf
324786/ems-response-timestandards. Di
akses tanggal 28 Februari 2015 jam 21.30
Tirtojiwo. (2012). Anxiety (Kecemasan).
Diunduh dari :
9
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 2. Mei 2015
http://tirtojiwo.org/wpcontent/
uploads/2012/06/kuliahanxiety.pdf
tanggal 15 November
2014 jam 22.00
10