You are on page 1of 4

UNIVERSITAS SAHID JAKARTA Nama : Alyfia Rahmah Putri

Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan NPM : 2020350058


Program Studi Gizi Tanda tangan : Alyfia P

Pilih 5 pertanyaan di bawah ini dan jawablah dengan singkat dan jelas! (Total poin 100)
1. Jelaskan pengertian, penyebab, dan cara penyelesaian masalah gizi pada ibu dan anak yang
pernah Anda analisis!
2. Sebutkan dan jelaskan MINIMAL 4 zat gizi yang berperan sebagai Key Nutrients pada
perkembangan otak janin!
3. Jelaskan metode pengukuran lingkar lengan atas pada ibu hamil dan kategori pengukurannya!
4. Sebutkan dan jelaskan indikator status gizi pada ibu menyusui!
5. Sebutkan dan jelaskan MINIMAL 3 parameter pengukuran antropometri pada anak!
6. Apa saja langkah pendeteksian dini masalah gizi pada anak?
7. Apa yang Anda ketahui tentang 1000 HPK? Jelaskan!
8. Apa yang Anda pahami dari grafik di bawah ini?

Jawab
1. Dalam tugas mata kuliah gizi ibu dna anak, saya pernah menganalisis permasalahan ibu
hamil terkait KEK. KEK adalah Kekurangan Energi Kronis dimana kondisi saat seorang
ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung dalam jangka waktu
lama sehingga kebutuhan zat gizi pada masa kehamilan tidak tercukupi dan menyebabkan
gangguan. Dampak KEK terjadi pada ibu dan anak speerti Keguran, permasalahan pada
saat melahirkan sehingga harus di oprasi, bayi lahirkan premature, bayi lahir BBLR , bayi
lahir mati, kematian neolatal, bayi lahir cacat, bayi anemia, bayi mati dalam kandungan,
Bayi terhambat bertumbuh dan berkembang dan lainnya.

KEK disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi pada masa kehamilan Hal ini
diperngaruhi oleh beberapa faktor seperti Ibu hamil terinfeksi penyakit, Usia ibu terlalu
muda saat mengandung kurang dari 20 ataupun hamil pada usia diatas 34 tahun yang mana
beresiko tinggi saat melahirkan kemudian tingkat Pendidikan ibu yang rendah, tingkat
ekonomi yang rendah serta parietas ibu yang hamil usia subur antara 15-49 tahun
mengalami KEK.

Upaya pencegahan KEK dapat dimulai dengan Penyuluhan tentang asupan nutrisi yang
dibutuhkan ibu hamil terutama pada masyarakat kelas bawah yang belum teredukasi
dengan baik. Kemudian ibu hamil mengonsumsi makanan yang bervariasi dan cukup
mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang
setiap hari dan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, Kacang-Kacangan
atau susu, memeriksakan kehamilan secara rutin sejak hamil muda serta memonitoring dan
mengevaluasi asupan pemberian makanan dan kenaikan berat badan.

2. Masa kehamilan adalah masa yang penting memenuhi kebutuhan gizi pada trimester I.
Zat-zat gizi baik makro maupun mikro penting untuk perkembangan bayi, terutama
perkembangan otak. Terdapat beberapak key nutrition yang berfungsi dalam
perkembangan otak janin.
a) Protein
Secara umum protein berfungsi untuk perkembangan structural sel dan struktur
serta jumlah sinapsis. Selain itu protein juga berfungsi dalam neurotransmitter
prouduksi peptide terutama pada Cerebelium, hippocampus dan cereberal cortex
yang mana untuk perkembangan otak janin.
b) Asam folat
Asam folat berfungsi dalam sintesis neuron dan perkembangan pada tempurung dan
tengkorak janin.
c) Zat Besi
Berfungsi untuk perkembangan neurotransmitter terutama pada hippocampus,
frontal cortex.
d) Cholin
Berfungsi untuk perkembangan neurotransmitter terutama pada hippocampus dan
lainya.
e) Zinc
Berfungsi sebagai kofaktor enzim, gene expression, dan neuro transmitter terutama
pada perkembangan hippocampus, frontal lobe cerebelium, cerebral cortex daln
lainya.

3.
4. Status gizi penting bukan hanya untuk ibu hamil, tetapi juga pada ibu menyusui. Jika status
gizi ibu menyusui buruk maka akan berdampak pada perkembangan bayi. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi status gizi Ibu menyusui yaitu kondisi Kesehatan, jarak
kehamilan, parietas dan usia kehamilan. Adapun indicator status gizi ibu menyusui adalah
a. IMT postpartum
Adalah indicator untuk mengetahui kondisi cadangan lemak ibu menyusui.
b. Postpartum weight retention
Indicator untuk mengetahui cadangan lemak ibu menyusui. Biasanya jumlah kenaikan
BB ibu setelah melahirkan. Ini dihitung dengan menghitung BB postpartum dikurangi
BB sebelum hamil.
c. Postpartum wight loss.
Indicator untuk mengetahui penggunaan cadangan lemak. Biasanya jumlah BB yang
berkurang selama periode menyusui.
5. Pengukuran status gizi pada anak biasanya sering menggunakan parameter Usia, berat
badan dan tinggi badan
a. Umur. Semakin bertambahnya umur anak maka semakin banyak
perkembangan yang ditunjukan. Parameter umur sering digunakan untuk
penilaian status gizi bukan hanya pada anak saja. Biasanya pada anak usia 0-2
tahun digunakan umur usia bulan penuh contoh 9 bulan 10 hari. Sedangkan
untuk anak usia > 2 tahun umur tahun penuh contoh 5 tahun 2 bulan
b. Berat badan. Berat badan mengindikasikan komposisi tubuh seperti lemak, air,
mineral pada tulang dll. Untuk itu BB sering dijadikan parameter Penilaian
status gizi.
c. Tinggi badan. Seiring pertambahan tinggi badan anak menunjukan
perkembahan dan pertumbuhan sel tubuh. Tidak seperti Berat badan yang dapat
naik turun, Tinggi badan tidak bisa berkurang hanya bertambah sehingga
bersifat irreversible. Hal ini dapat menjadikan Tinggi badan sebagai acuan jika
terjadi permasalahan gizi.
6.
7. 1000 HPK adalah periode 1000 hari pertama atau window opportunitis dari janinan hingga
anak 2 tahun. Disebut periode emas karena terjadi proses tumbuh kembang yang cepat.
Periode HPK ini adalah pondasi kesehatan optimal, pertumbuhan dan neurodevelopment
yang berkontribusi seumur hidup, yang mana artinya kondisi status gizi pada saat 1000
HPK mempengaruhi dimasa depan. . Selama periode ini, otak anak mulai berutmbuh dan
berkembang dan pondasi awal mulai terbentuk. Saat Periode 1000 HPK jika diberikan gizi
optimal dan pola asuh yang baik maka akan berpengaruh pada kemampuan anak bertahan
hidup, tumbuh, dan berlajar karena Intervensi yang tepat pada 1000 HPK dapat
memberikan Kesehatan jangka Panjang, stabilitas dan prosperity. Namun apabila Apabila
tidak mendapat zat gizi yang optimal maka akan menyebabkan damage yang ireeversibel
dan menganggu kemampuan belajar dan akan berpengaruh efek jangka Panjang pada masa
depan seseorang.
8.

You might also like