You are on page 1of 11

A.

Studi Kasus
A.W. is a 71-year-old white man (height=6 feet; weight=194 pounds) who
had an ST-segment elevation myocardial infarction (STEMI) 2 months
ago. His ejection fraction is currently 15% (normal, 50%–60%). He
presents today for his 2-month follow-up clinic appointment complaining
of shortness of breath, dyspnea on exertion, and inability to produce much
urine. His medical history is significant for longstanding hypertension,
coronary artery disease, osteoarthritis, and recent-onset HF after his MI.
His home medications include furosemide 40 mg daily, enalapril5 mg
daily, metoprolol XL 100 mg daily, digoxin 0.125 mg daily, atorvastatin
40 mg daily, and naproxen sodium 550 mg twice daily (BID), all of which
are taken orally (PO). With the exception of naproxen, A.W. often forgets
to take his medications. Physical examination reveals lower leg 3+ pitting
edema, pulmonary crackles and wheezes, positive jugular venous
distension, and an S3heart sound. His vital signs are significant for a blood
pressure (BP) of 198/97 mmHg and a weight gain of 4 kg since his last
visit 2 months ago. Last month, his BUN and SCr were 23 and 1.2 mg/dL,
respectively.

A.W.’s cardiologist obtains a stat digoxin level, serum and urine


electrolyte panels, and urinalysis. The digoxin level is reported as “not
detectable” (target, 0.5–0.8 ng/mL). Other significant serum laboratory

values include:

Na+, 140 mEq/L

BUN, 56 mg/dL

SCr 1.5 mg/dL

The urinalysis is significant for a urinary osmolality of 622 mOsm/kg, and


specific gravity of 1.092. The urine electrolytes are significant for Na+ of
12 mEq/L and creatinineof 87 mg/dL.

ANALISIS TERAPI MENGGUNAKAN METODE SOAP


B. Metode SOAP
1. Subjektif
Identitas pasien
Nama : Tn. A.W
Umur : 71 tahun
Keluhan : sesak napas, dispnea saat beraktivitas, tidak mampu
menghasilkan banyak urin.
Riwayat penyakit : Hipertensi, arteri koroner, osteoarthritis, gagal jantung
2. Objektif
- Hasil Pemeriksaan Fisik :
TD : 198/97 mmHg
BB : 91 kg
- Hasil Pemeriksaan Lab :
Serum
-Na+ : 140 mEq/L
-BUN : 56 mg/dL
-SCr : 1,5 mg/dL
Kreatinin : 87 mg/dL
Urin : 622 mOsm/dL
Berat jenis : 1,092
Elektrolit urin Na+ : 12 mEq/L
3. Assessment

Jenis
Range Normal Hasil lab Keterangan
Pemeriksaan

Tekanan Darah 130/90 mmHg 198/97 mmHg Tidak normal

Na+ 135-145 mEq/L 140 mEq/L Normal

BUN 6-27 mg/dL 56 mg/dL Tidak


Normal

Tidak
SCr 0,5-1,2 mg/dL 1,5 mg/dL
Normal

Kreatinin Tidak
0,7-1,3 mg/dL 87 mg/dL
Normal

514- 996 mOsm/


622 mOsm/dL
Urin Dan 541-985 Normal
mOsm/dL

Urin sewaktu:
1003-1030 1,092
Berat jenis urin Tidak normal
Urin pagi :
1006-1022

Elektrolit urin 135-144 mEq/L 12 mEq/L Tidak normal


Na+

Nama obat Indikasi Indikasi di dosis Dosis interaksi Efek saamping keterangan
kasus di
kasus
furosemid Furosemid efektif Hipertensi, Oral: 40 mg meningkatkan berupa gelisah, kejang
pada keadaan edema Udem. setiap nefrotoksisitas otot, haus, letargi
edema di otak Dewasa, hari, sefalosporin seperti (selalu mengantuk) dan
dan paru-paru dosis awal 1x1 cefalotin, jika kolaps. Pada injeksi
dan digunakan 40 mg pada digunakan intravena terlalu cepat
pada semua pagi hari, bersamaan dengan dan jarang terjadi
keadaan dimana penunjang oains. ketulian (reversibel)
dikehendaki 20-40 mg meningkatkan dan hipotensi (katzung
peningkatan sehari, ototoksisitas 2001)
pengeluaran air, tingkatkan aminoglikosida,
khususnya pada sampai 80 jika dikonsumsi
hipertensi dan mg sehari bersamaan dengan
gagal jantung pada udem asam ethacrynic,
(Tjay dan yang obat ototoxic
Rahardja, 2007). resistensi. lainnya.
Anak, 1-3 peningkatan risiko
mg/kg BB kardiotoksisitas
sehari, dengan glikosida
maksimal jantung, jika
40 mg digunakan
sehari. bersamaan dengan
Oliguria. antihistamin.
Dosis awal mengurangi kadar
250 mg serum lithium.
sehari. Jika menimbulkan efek
diperlukan hipoglikemia obat
dosis lebih antidiabetik.
besar, meningkatkan efek
tingkatkan hipotensi, jika
bertahap digunakan
dengan 250 bersamaan dengan
mg, dapat maois.
diberikan meningkatkan efek
setiap 4-6 hipotensi, jika
jam sampai digunakan
maksimal bersamaan dengan
dosis ace inhibitor dan
tunggal 2 g angiotensin ii
(jarang receptor
digunakan). antagonist.
meningkatkan efek
hiponatremia, jika
digunakan
bersamaan dengan
karbamazepin.
mengurangi efek
natriuretik dan
hipotensi, jika
digunakan
bersamaan dengan
indometasin.
mengurangi efek
diuretik, jika
digunakan
bersamaan dengan
saliitu silat.
enalapril hipertensi; Hipertensi, hipertensi, 5 mg Interaksi Enalapril Efek samping
pengobatan gagal gagal jantung digunakan setiap yaitu suplemen hipotensi; pusing, sakit
jantung sendiri, hari, kalium dan kepala, letih, astenia,
simptomatik dosis awal 1x1 diuretika hemat mual, kram otot, batuk
(tambahan); 5 mg sekali kalium sebaiknya kering yang persisten,
pencegahan gagal sehari; jika dihentikan gangguan
jantung ditambahka penggunaannya kerongkongan,
simtomatik dan n pada sebelum memulai perubahan suara,
pencegahan diuretika, penggunaan perubahan pencecap
kejadian iskemia pada usia penghambat ACE (mungkin disertai
koroner pada lanjut, atau karena risiko dengan turunnya berat
pasien dengan pada hiperkalemia. badan), stomatitis,
disfungsi gangguan Hipotensi berat dispepsia, nyeri perut;
ventrikel kiri. ginjal, pada pemberian gangguan ginjal;
(Kemenkes, awalnya dosis pertama hiperkalemia;
2015) 2,5 mg penghambat ACE angiodema, urtikaria,
sehari; dapat terjadi ruam kulit.
dosis apabila diberikan
penunjang pertama kali pada
lazim 10- pasien dengan
20 mg gagal jantung yang
sekali telah diberi dosis
sehari; tinggi diuretika
pada kuat sebelumnya
hipertensi (misalnya
berat dapat furosemid 80 mg
ditingkatka sehari atau lebih).
n sampai Penghentian
maksimal sementara diuretika
40 mg kuat dapat
sekali menurunkan risiko,
sehari. namun
Gagal kemungkinan dapat
jantung menyebabkan rebo
(tambahan) und edema paru
, disfungsi berat. 
ventrikel
kiri yang
asimtomati
k, dosis
awal 2,5
mg sehari
di bawah
pengawasa
n medis
yang ketat;
dosis
penunjang
lazim 20
mg sehari
terbagi
dalam 1-2
dosis.
metoprolol hipertensi, hipertensi oral, 100 Interaksi obat bradikardi, gagal
angina, aritmia; hipertensi, mg secara manifestasi, jantung, hipotensi,
profilaksis awalnya 50 setiap terjadi pada gangguan konduksi,
migren; mg sehari, hari kombinasi bronkospasme,
tirotoksikosis. penunjang metoprolol dengan vasokonstriksi perifer,
50-100 mg digoksin ( SA gangguan saluran
sehari Rakhmah, 2018) cerna, fatigue,
dalam 1-2 gangguan tidur, jarang
dosis ruam kulit dan mata
terbagi; kering (reversibel bila
Angina, obat dihentikan),
50-100 mg eksaserbasi psoriasis
2-3 kali
sehari;
Aritmia,
biasanya 50
mg 2-3 kali
sehari; bila
perlu
sampai
dengan 300
mg sehari
dalam dosis
terbagi;
Profilaksis
migren,
100-200
mg sehari
dalam dosis
terbagi;
Tirotoksiko
sis,
(tambahan)
, 50 mg 4
kali sehari.
atorvastatin sebagai terapi kolesterol Dosis awal 40 mg antasid, antipirin, insomnia, angio
tambahan pada atorvastatin setiap kolestipol, udema, anoreksia,
diet untuk pada pasien hari, digoksin, asthenia, neuropati
mengurangi dewasa 1x1 eritromisin/klaritro perifer, alopesia,
peningkatan adalah 10 misin, kontrasepsi pruritus, ruam,
kolesterol total, atau 20 mg, oral, inhibitor impoten, sakit dada,
c-LDL, sekali protease. hipoglikemik dan
apolipoprotein B sehari. hiperglikemik,
dan trigliserida Namun, trombositopenia jarang
pada pasien pada pasien dilaporkan
dengan yang
hiperkolesterole memerluka
mia primer; n
kombinasi penurunan
hiperlipidemia; LDL
hiperkolesteolem >45%,
ia heterozigous dosis 40
dan homozigous mg dapat
familial ketika diberikan
respon terhadap sebagai
diet dan dosis awal.
pengukuran non Dosis
farmakologi disesuaikan
lainnya tidak dengan
mencukupi respon
terapi,
setiap 2-4
minggu.
Dosis
rumatan
10-80 mg
per hari
digoxin Gagal jantung, Gagal jantung oral, untuk 0,125 Digoksin dapat Biasanya karena dosis
aritmia digitalisasi mg, diadsorpsi bila yang berlebihan,
supraventrikular cepat: 1-1,5 1x1 diberikan bersama termasuk anoreksia,
(terutama mg/24 jam kolestiramin, mual muntah, diare,
fibrilasi atrium) dalam dosis kolestipol, nyeri abdomen,
terbagi; kaolin/pektin atau gangguan penglihatan,
bila tidak karbo-adsorbens. sakit kepala, rasa capai,
diperlukan Karena itu mengantuk, bingung,
cepat: 250 - pemberian pusing; depresi;
500 mcg digoksin harus delirium, halusinasi;
sehari berjarak paling aritmia, blok jantung;
(dosis lebih sedikit 2 jam rash yang jarang;
tinggi harus sebelum atau iskemi usus;
dibagi). sesudah pemberian ginekomastia pada
obat-obat di atas. pemakaian jangka
Pemberian bersama panjang;
kinidin menaikkan trombositopenia.
kadar digoksin
plasma sampai
sekitar 70-100%.
naproxen nyeri dan osteoartritis oral, 0,5-1 550 meningkatnya risiko
sodium radang pada g sehari mg, penyakit
reumatoid dalam dua 2x1 kardiovaskular
artritis dosis sehari trombotik, seperti
(termasuk terbagi atau infark miokard dan
juvenil arthritis) 1 g sekali stroke. Naproxen juga
dan gangguan sehari; dapat meningkatkan
otot skelet ANAK risiko terjadinya
lainnya; (usia di gangguan
dismenorea; atas 5 gastrointestinal,
gout akut. tahun) termasuk ulserasi,
juvenil perdarahan, dan
artritis, 10 perforasi. Penggunaan
mg/kg naproxen harus dimulai
bb/hari dari dosis efektif
dalam 2 terkecil dengan durasi
dosis tersingkat, terutama
terbagi. pada pasien geriatri.
Gangguan
otot skelet
akut dan
dismenorea
, dosis awal
500 mg,
kemudian
250 mg
setiap 6-8
jam; dosis
maksimum
setelah hari
pertama
1,25 g
sehari
LANJUTKAN

Drug Related Problems (DRP)

No
Kategori Keterangan
.

1. Indikasi tanpa terapi Tidak

2. Terapi tanpa indikasi Tidak

3. Dosis terlalu tinggi Tidak

4. Dosis terlalu rendah Tidak

5. Reaksi merugikan Ya

6. Interaksi obat Tidak

4. Planning
- Farmakologi :
1. Mengganti Ondasentron dengan clomperamide 10 – 15 mg 4 kali
sehari
2. Penggunaan inhalasi kombinasi ICS-LABA (Fulticasone 250 mcg,
salmeterol 50 mcg) 2 kali sehari sebagai pengontrol
3. Apabila terjadi asma kambuh maka dapat mengkonsumsi salbutamol 2
mg per oral
- Non Farmakologi
1. Menghentikan konsumsi makanan dan minuman yang manis dan
kurang sehat
2. Aktivitas fisik secara teratur mengurangi stress
3. Kurangi paparan polusi udara dan suhu dingin
C. Guideline

You might also like