You are on page 1of 15

PROGRAM LITERASI MEMBACA 15 MENIT SEBELUM PELAJARAN

DIMULAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA


DAN MENGHAFAL SURAH PENDEK

Siti Purwati

Guru SDN 15 Selat Baru Kec. Bantan Kab. Bengkalis


purwatisiti86@gmail.com

ABSTRAK

Membaca dan memahami Al-Qur'an hukumnya wajib bagi umat islam,


untuk itu penanaman budaya membaca dan menghafal surah pendek pilihan
akan lebih baik jika dilakukan sedini mungkin. Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan dalam rangka mencari cara untuk meningkatkan kemampuan
membaca dan menghafal Al-Qur'an bagi siswa kelas III SDN 15 Selat Baru
Kecamatan Bantan Kabuppaten Bengkalis pada Tahun Ajaran 2017/2018
dengan jumlah siswa muslim sebanyak 18 orang.Pola yang diterapkan dalam
penelitian ini adalah melalui pembiasaan dengan memanfaatkan program
literasi yang ditetapkan sekolah yakni wajib membaca 15 menit sebelum
pelajaran dimulai. Hasil penelitian menunjukkan dengan memanfaatkan
waktu kurang lebih 1 bulan siswa mampu menghafal 3 surah pendek yakni
Al- Asr, At-Takasur dan Al-Qori'ah dengan unsur penilaianya meliputi
makhraj, tajwid, kelancaran dan jumlah ayat. Nilai rata-rata untuk hafalan
surah tersebut secara berurutan yaitu sebesar 76,72, 74,72 dan 74,94 dengan
tingkat ketuntasan sama yakni 88,89%. Artinya pola hafalan Al-Qur'an
dengan memanfaatkan program literasi bsa dijadikan salah satu cara untuk
meningkatkan hasil belajar membaca dan menghafal Al-Qur'an khususnya
surah pendek pilihan.

Kata Kunci: Program Literasi, Surah Pendek.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang pelajaran ini salah satunya adalah


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
Mata pelajaran Pendidikan Agama
2005 tentang Standar Nasional
Islam (PAI) merupakan pelajaran wajib
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan
bagi setiap sekolah Negeri khususnya
bahwa kurikulum untuk jenis
diwilayah Propinsi Riau. Salah satu
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
faktornya adalah bahwa hampir di
pada jenjang pendidikan dasar dan
semua sekolah negeri yang ada di
menengah terdiri atas:
propinsi ini mayoritas memiliki siswa
muslim. Dasar penentuan mata

Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018 |173
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

a. kelompok mata pelajaran agama dan dunia pendidikan baik formal maupun
akhlak mulia; non formal. Kemauan dan keinginan
b. kelompok mata pelajaran setiap individu dalam menuntut ilmu
kewarganegaraan dan kepribadian; akan mempengaruhi pola hidupnya.
c. kelompok mata pelajaran ilmu Dalam kurikulum mata pelajaran
pengetahuan dan teknologi; pendidikan agama sekolah dasar salah
d. kelompok mata pelajaran estetika; satu materinya adalah membaca dan
e. kelompok mata pelajaran jasmani, menulis Al-qur'an. Materi ini tentunya
olahraga dan kesehatan. sebagai dasar untuk membekali setiap
siswa untuk memiliki kemampuan
Didalam Peraturan Menteri membaca dan menulis Al-qur'an.
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Artinya bahwa konsep-konsep islam
2006 dinyatakan bahwa Kelompok mata yang sumbernya adalah Al-Qur'an dan
pelajaran agama dan akhlak mulia hadist-hadist nabi Muhammad SAW
dimaksudkan untuk membentuk peserta akan lebih mudah dipelajari jika setiap
didik menjadi manusia yang beriman siswa mampu membaca dan menulis
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Esa serta berakhlak mulia. Akhlak Sekolah Sekolah Dasar Negeri 15
mulia mencakup etika, budi pekerti, Kecamatan Bantan Kabupaten
atau moral sebagai perwujudan dari Bengkalis menerapkan kurikulum 2013
pendidikan agama. sesuai ketentuan dari dinas pendidikan
Ditinjau dari peran dan fungsinya Kabupaten Bengkalis. Selain itu
mata pelajaran ini memiliki peran yang Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga
sangat penting dalam membentuk menerapkan program membaca One
kepribadian anak. Inti dari pelajaran ini Day One Ayat bagi setiap siswa. Untuk
akan menjadi tolok ukur dan dasar mendukung program tersebut pelajaran
setiap siswa dalam menjalani kehidupan agama islam sekolah ini menerapkan
masa depanya baik dalam dunia kerja, pola pembiasaan atau literasi dengan
keluarga dan bermasyarakat. Etika, budi membaca surah-surah pendek setiap 15
pekerti dan moral akan mencerminkan menit sebelum pelajaran dimulai.
pola hidup manusia di alam dunia, Penerapan pola hafalan surah-
bahkan bukan hal yang mustahil ketiga surah pendek ini diharapkan mampu
unsur tersebut akan berdampak pada meningkatkan kemampuan membaca
keselamatanya memasuki alam-alam dan menghafalkan Al-qur'an bagi setiap
berikutnya. Semua itu bisa diperoleh siswa. Awalnya terkesan memaksa
dengan cara belajar dan membaca sesuai siswa, namun semakin lama kegiatan ini
dengan firman ALLAH dalam Alqur'an diharapkan menjadi suatu kebiasaan dan
Surah Al-alaq ayat 1-5. merupakan kewajiban rutin bagi setiap
Pendidikan dalam konsep islam siswa.
sesungguhnya sudah dimulai sejak dini
bahkan sejak dari alam kandungan. B. Rumusan Masalah
Nabi Muhammad SAW bahkan Permasalahan dalam penelitian ini
memerintahkan semua umatnya untuk adalah apakah program literasi dapat
menuntut ilmu mulai dari buaian hingga meningkatkan hasil belajar membaca
liang lahat. Akhlak mulia anak akan dan menghafal surah pendek pilihan
terbentuk dari proses pendidikan orang Siswa Kelas III SDN 15 Selat Baru
tuanya kemudian memperoleh Kecamatan Bantan Kabupaten
pendalaman ilmu pengetahuan dalam Bengkalis Tahun Ajaran 2017/2018.

174| Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

C. Tujuan dan Manfaat Kajian penelitian ini diharapkan dapat


bermanfaat sebagai upaya
Tujuanya adalahuntuk mengetahui
meningkatkan hasil belajar khususnya
hasil belajar materi membaca dan
kemampuan membaca dan menghafal
menghafal Al-Qur'an Siswa Kelas III
Al-Qur'an, implementasi program
SDN 15 Selat Baru Kecamatan Bantan
literasi bagi sekolah dan pengembangan
Kabupaten Bengkalis Tahun Ajaran
ilmu pengetahuan terkait masalh
2017/2018 dengan menafaatkan waktu
pembelajaran Pendidikan Agama islam.
literasi 15 menit membaca sebelum
pelajaran dimulai. Dan kajian dalam
KAJIAN TEORI

A. Literasi adalah kualitas atau kemampuan


“melek aksara” yang di dalamnya
Didalam situs https://www.
meliputi kemampuan membaca dan
literasipublik.com/pengertian-literasi
menulis serta kemampuan untuk
memberikan definisi literasi yakni
mengenali dan memahami ide-ide
kemampuan individu mengolah dan
yang disampaikan secara visual
memahami informasi saat membaca
(video, gambar).
atau menulis. Literasi lebih dari sekedar
c. Education Development Center
kemampuan baca tulis, oleh karena itu,
(EDC) menyatakan bahwa Literasi
literasi tidak terlepas dari ketrampilan
adalah kemampuan individu untuk
bahasa yaitu pengetahuan bahasa tulis
menggunakan segenap potensi dan
dan lisan yang memerlukan serangkaian
skill yang dimiliki dalam hidupnya,
kemampuan kognitif, pengetahuan
bukan hanya kemampuan baca tulis.
tentang genre dan kultural. Istilah
d. National Institute for Literacy,
literasi dalam bahasa Indonesia
mendefinisikan Literasi sebagai
merupakan kata serapan dari bahasa
kemampuan individu untuk
Inggris literacy yang secara etimologi
membaca, menulis, berbicara,
berasal dari bahasa Latin literatus, yang
menghitung dan memecahkan
berarti orang yang belajar.
masalah pada tingkat keahlian yang
Situs tersebut jga memberikan
diperlukan dalam pekerjaan,
beberapa definisi tentang kata literasi
keluarga dan masyarakat
antara lain:
a. Pengertian literasi menurut Literasi diartikan melek huruf,
UNESCO adalah seperangkat kemampuan baca tulis,
keterampilan nyata, khususnya kemelekwacanaan atau kecakapan
keterampilan kognitif membaca dan dalam membaca dan menulis.
menulis, yang terlepas dari konteks Pengertian literasi berdasarkan konteks
di mana keterampilan itu diperoleh penggunaanya merupakan integrasi
dari siapa serta cara keterampilan menyimak, berbicara,
memperolehnya. Pemahaman orang menulis, membaca, dan berpikir kritis.
tentang makna literasi sangat Literasi, dalam bahasa Inggris literacy,
dipengaruhi oleh penelitian berasal dari bahasa latin littera/huruf
akademik, institusi, konteks yang pengertiannya melibatkan
nasional, nilai-nilai budaya, dan penguasaan sistem-sistem tulisan dan
juga pengalaman. konvensi-konvensi yang menyertainya.
b. Dalam kamus online Merriam- (Mike Baynham, 1995:4)
Webster, menjelaskan Literasi

Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018 |175
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

Dari beberapa definisi tersebut dalam Dewi Utama Faizah dkk


diatas dapat disimpulkan bahwa literasi (2016:iii) menyatakan bahwa
adalah kemampuan seseorang untuk kompetensi literasi dasar (menyimak-
membaca, menulis, memaknai sesuatu, berbicara, membaca-menulis, berhitung
berbicara, menghitung, mengenali serta memperhitungkan, dan mengamati-
memahami isi bacaan baik dalam menggambar) sudah selayaknya
bentuk tek, video, gambar atau yang ditanamkan sejak pendidikan dasar, lalu
lainya, dimana hasil dari kemampuan dilanjutkan pada jenjang pendidikan
tersebut dapat dimanfaatkan dalam yang lebih tinggi agar peserta didik
pekerjaanya serta kehidupan berumah dapat meningkatkan kemampuan untuk
tangga atau bermasyarakat mengakses informasi dan pengetahuan.
Selain itu, peserta didik mampu
B. Gerakan Literasi Sekolah
membedakan informasi yang
Pada tahun 2015 Pemerintah bermanfaat dan tidak bermanfaat. Hal
Negera Republik Indonesia melalui itu karena literasi mengarahkan
Kementerian Pendidikan dan seseorang pada kemampuan memahami
Kebudayaan mencanangkan Gerakan pesan yang diwujudkan dalam berbagai
Literasi Sekolah (GLS). Gerakan ini bentuk teks (lisan, tulis, visual).
melibatkan seluruh warga sekolah Pernyataan diatas
adalam hal ini meliputi; guru, tenaga mengindikasikan bahwa program
kependidikan, siswa, orang tua dan pembiasaan dalam bentuk literasi
pihak-pihak lain yang menjadi satu membaca dan menulis pada setiap
kesatuan dalam sistem pendidikan yang sekolah merupakan hal yang sangat
berlaku di Indonesia. Dewi Utama penting sebagai upaya penanaman
Faizah dkk (2016:2) menyatakan bahwa budaya gemar membaca bagi insan
Literasi Sekolah dalam konteks GLS generasi penerus bangsa ini. Lebih
adalah kemampuan mengakses, lanjut Wowon Wirdayat dalam Dewi
memahami, dan menggunakan sesuatu Utama Faizah dkk (2016:iii)
secara cerdas melalui berbagai aktivitas, menyatakan bahwa Peraturan Menteri
antara lain membaca, melihat, Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
GLS merupakan sebuah upaya yang Pekerti, salah satunya, mengenai
dilakukan secara menyeluruh untuk kegiatan membaca buku nonpelajaran
menjadikan sekolah sebagai organisasi selama lima belas menit sebelum waktu
pembelajaran yang warganya literat belajar dimulai. Kegiatan tersebut
sepanjang hayat melalui pelibatan adalah upaya menumbuhkan kecintaan
publik. Gerakan ini dilakukan pada membaca kepada peserta didik dan
seluruh tingkatan sekolah mulai dari pengalaman belajar yang
sekolah dasar, lanjutan menengah dan menyenangkan sekaligus merangsang
lanjutan atas yang ada di Indonesia. imajinasi. Sebagai salah satu desain
Kemampuan setiap individu induk penumbuhan budi pekerti,
dalam memperoleh ilmu pengetahuan Gerakan Literasi Sekolah perlu
dan ketrampilan (Knowledge & Skill) melibatkan para pemangku kepentingan
didasari oleh ketrampilan membaca dan secara terprogram dengan satu tujuan
menulis yang dimiliki. Semakin baik agar peserta didik, terutama di tingkat
baik skill ini dimiliki oleh seseorang pendidikan dasar, menjadi insan
maka akan semakin baik berbudaya literasi.
pengetahuanya. Wowon Wirdayat

176| Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

Tujuan umum dari Gerakan merupakan upaya kongkrit pemerintah


Literasi Sekolah adalah dalam meningkatkan kemampuan
menumbuhkembangkan budi pekerti sumber daya manusia bangsa Indonesia
peserta didik melalui pembudayaan untuk mengakses, memahami, dan
ekosistem literasi sekolah yang menggunakan sesuatu secara cerdas
diwujudkan dalam Gerakan Literasi melalui berbagai aktivitas, antara lain
Sekolah agar mereka menjadi membaca, melihat, menyimak, menulis,
pembelajar sepanjang hayat. Tujuan dan/atau berbicara sehingga memiliki
khususnya adalah: daya saing yang tinggi untuk memasuki
a. Menumbuhkembangkan budaya pasar kerja baik nasional maupun
literasi di sekolah. internasional.
b. Meningkatkan kapasitas warga dan Terkait Gerakan Literasi Sekolah
lingkungan sekolah agar literat. Pemerintah Kabupaten Bengkalis
c. Menjadikan sekolah sebagai taman melalui Dinas Pendidikan menerapkan
belajar yang menyenangkan dan program tersebut di seluruh sekolah
ramah anak agar warga sekolah dasar. Program utamanya yakni
mampu mengelola pengetahuan. menerapkan 15 menit membaca
d. Menjaga keberlanjutan sebelum pelajaran dimulai, dan dikemas
pembelajaran dengan menghadirkan dalam bentuk wajib membaca dan
beragam buku bacaan dan menghafalkan surah pendekpilihan
mewadahi berbagai strategi dalam Al-Qur'an dengan pola "one day
membaca (Dewi Utama Faizah dkk, one ayat".
2016:2)
C. Pendidikan Agama Islam
Kemudian Dewi Utama Faizah
Agama islam adalah salah satu
dkk, (2016:3) menyebutkan bahwa
agama yang diakui secara hukum untuk
target pencapaian Gerakan Literasi
dipeluk dan dianut oleh masyarakat
Sekolah di SD menciptakan ekosistem
Indonesia. Bahkan di negara ini
pendidikan di SD yang literat.
penganut agama islam jumlahnya jauh
Ekosistem pendidikan yang literat
lebih banyak jika dibandingkan dengan
adalah lingkungan yang:
agama-agama lainya. Agama
a. menyenangkan dan ramah peserta
merupakan pedoman hidup bagi
didik, sehingga menumbuhkan
penganutnya, begitu juga dengan agama
semangat warganya dalam belajar;
islam yang merupakan rujukan
b. semua warganya menunjukkan
pembelajaran terkait dengan hubungan
empati, peduli, dan menghargai
manusia dengan sang pencipta
sesama;
(ALLAH) dan hubungan manusia
c. menumbuhkan semangat ingin tahu
dengan manusia lain. Semua itu
dan cinta pengetahuan;
bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.
d. memampukan warganya cakap
Menurut Abu Ahmadi & Noor
berkomunikasi dan dapat
Salimi (2004:4) Agama Islam adalah
berkontribusi kepada lingkungan
Agama Allah yang disampaikan kepada
sosialnya; dan
Nabi Muhammad, untuk diteruskan
e. mengakomodasi partisipasi seluruh
kepada seluruh umat manusia, yang
warga sekolah dan lingkungan
mengandung ketentuan-ketentuan
eksternal SD.
keimanan (aqidah) dan ketentuan-
Dari penjelasan diatas sangat jelas ketentuan ibadah dan muamalah
bahwa gerakan literasi sekolah (syariah), yang menentukan proses

Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018 |177
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

berpikir, merasa dan berbuat dan proses Sedangkan menurut A.Tafsir dalam
terbentuknya kaya hati. Karena Abdul Majid dan Dian Andayani
mengandung unsur aqidah dan syariah (2004:130) Pendidikan Agama Islam
maka perlu adanya proses pendidikan adalah bimbingan yang diberikan
kepada generasi penerusnya sebagai seseorang agar ia berkembang secara
upaya mendidik budi pekerti dan maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
akhlaknya untuk menjadi lebih baik Dari beberapa pengertian diatas
sesuai tuntunan dalam agamanya. dapat disimpulkan bahwa pendidikan
Kelompok mata pelajaran agama agama islam merupakan proses dalam
dan akhlak mulia merupakan unsur bentuk usaha sadar untuk memberikan
utama dalam pendidikan di Indonesia bimbingan, pengajaran, latihan,
hal ini tertuang dalam Peraturan pemahaman, penghayatan ajaran islam
pemerintah nomor 19 tahun 2005. Hal secara komprehensif kepada siswa agar
ini berati bahwa agama islam sudah mampu mengamalkan seluruh ajaran-
pasti bagian dari kelompok pelajaran ajaran islam dalam kehidupan pribadi
agama. Pendidikan agama islam dengan ALLAH SWT, keluarga dan
menurut Aat Syafaat dkk (2008:16) masyarakatnya. Intinya bahwa
yaitu usaha yang berupa pengajaran, pendidikan agama islam mengajarkan
bimbingan dan asuhan terhadap anak pola hidup manusia dalam hal
agar kelak selesai pendidikannya dapat berhubungan dengan ALLAH dan
memahami, menghayati, dan berhubungan dengan sesama manusia
mengamalkan agama Islam, serta termasuk dengan lingkunganya.
menjadikannya sebagai jalan kehidupan, Secara umum menurut
baik pribadi maupun kehidupan Zuhairini,dkk (1983:60-61) isi dari
masyarakat. Menurut GBPP SD dan MI pendidikan agama islam terdiri :
mata pelajaran pendidikan Agama Islam 1. Masalah keimanan (Aqidah) adalah
kurikulum 1994 dalam Muhaimin dkk bersifat I’tikad batin, mengajarkan
(1996:1) dinyatakan bahwa yang keEsaan Allah.
dimaksud dengan pendidikan Agama 2. Masalah keislaman (Syari’ah)
Islam adalah usaha sadar untuk adalah hubungan dengan alam lahir
menyiapkan peserta didik untuk dalam rangka mentaati semua
meyakini, memahami, menghayati dan peraturan dan hukum Tuhan, guna
mengamalkan agama Islam melalui mengatur hubungan antara manusia
kegiatan bimbingan, pengajaran atau dengan Tuhan dan mengatur
latihan dengan memperhatikan tuntutan pergaulan hidup dan kehidupan
untuk menghormati penganut agama bangsa.
lain dalam hubungan kerukunan antar 3. Masalah ihsan (Akhlak) adalah
umat beragama dalam masyarakat untuk suatu amalan yang bersifat
mewujudkan persatuan nasional. pelengkap penyempurnaan bagi
Kemudian menurut Zakiyah kedua diatas dan mengajarkan tata
Daradjat (2000:86) pendidikan Agama cara pergaulan hidup manusia.
Islam adalah suatu usaha untuk Tiga inti ajaran pokok ini
menimba dan mengasuh peserta didik kemudian dijabarkan dalam bentuk
agar senantiasa dapat memahami ajaran rukun iman, rukun Islam dan akhlak.
Islam secara menyeluruh. Lalu Dari ketiga hal tersebut lahirlah
menghayati tujuan yang pada akhirnya beberapa keilmuan agama yaitu: ilmu
dapat mengamalkan serta menjadikan tauhid,ilmu figh dan ilmu akhlak. Tiga
islam sebagai pandangan hidup. kelompok ilmu agama ini kemudian

178| Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

dilengkapi dengan pembatasan rukun pengajaran pendididkan agama islam


Islam dan materi pendidikan agama yaitu:
Islam yaitu: Al-Qur’an dan Hadits, serta 1. Dimensi keimanan peserta didik
ditambah dengan sejarah Islam (tarikh) terhadap ajaran agama Islam.
sehingga secara berurutan: (1) Ilmu 2. Dimensi pemahaman atau penalaran
Tauhid atau Ketuhanan, (2) Ilmu Fiqih, intelektual serta keilmuan peserta
(3) Al-Qur’an, (4) Hadits, (5) Akhlak, didik terhadap ajaran agama Islam.
(6) Tarikh. 3. Dimensi penghayatan atau
Kemudian menurut Abdul pengalaman batin yang dirasakan
Rachman Shaleh (2005:6) menyatakan peserta didik dalam menjalankan
bahwa Dalam penyusunan materi pokok ajaran Islam.
dalam kurikulum pendidikan Agama 4. Dimensi pengamalan, dalam arti
islam di sekolah pengembangannya bagaimana ajaran islam yang telah di
dilakukan melalui pendekatan dalam: imani, dipahami dan dihayati oleh
a. Hubungan manusia dengan Tuhan peserta didik itu mampu
b. Hubungan manusia dengan manusia menumbuhkan motivasi dalam
c. Hubungan manusia dengan alam dirinya untuk mengamalkan ajaran
agama dan nilai-nilainya dalam
Kemudian menurut Hasbi Ash-
kehidupan pribadinya serta
Shidiqi dalam Abdul Majid dan Dian
merealisasikannya dalam kehidupan
Andayani (2004:138),) menyatakan
bermasyarakat, berbangsa dan
bahwa ruang lingkup pendidikan agama
bernegara.
Islam meliputi:
1. Tarbiyah jismiyyah, yaitu segala Dari penjelasan diatas sangat jelas
rupa pendidikan yang wujudnya bahwa pendidikan agama islam meliputi
menyuburkan dan menyehatkan hal-hal menyangkut masalah Ilmu
tubuh serta menegakkannya, supaya Tauhid atau Ketuhanan, Ilmu Fiqih, Al-
dapat merintangi kesukaran yang Qur’an, Hadits, Akhlak, Budi pekerti
dihadapi dalam pengalamannya. dan Tarikh yang merupakan satu
2. Tarbiyah aqliyah, yaitu kesatuan utuh guna mencapai
sebagaimana rupa pendidikan dan keselamatan duniawi maupun uhrowi
pelajaran yang hasilnya dapat bagi siswa selaku umat manusia yang
mencerdaskan akal menajamkan beragama.
otak semisal ilmu berhitung.
D. Hasil Belajar
3. Tarbiyah adabiyah, segala sesuatu
praktek maupun teori yang dapat Purwanto (2010:42) yang
meningkatkan budi dan menyatakan bahwa hasil belajar
meningkatkan perangai. Tarbiyah menunjukkan kemampuan siswa yang
adabiyah atau pendidikan budi sebenarnya yang telah mengalami
pekerti/akhlak dalam ajaran islam proses pengalihan ilmu
merupakam salah satu ajaran pokok pengetahuan dari seseorang yang
yang mesti diajarkan agar umatnya dapat dikatakan dewasa atau memiliki
memiliki dan melaksanakan akhlak pengetahuan kurang. Jadi dengan
yang mulia sebagaimana yang telah adanya hasil belajar, orang dapat
dicontohkan oleh Rasulullah saw mengetahui seberapa jauh siswa
dapat menangkap, memahami,
Sementara Muhaimin (2004:78)
memiliki materi pelajaran tertentu.
menyatakan bahwa ada beberapa
Atas dasar itu pendidik dapat
dimensi yang akan dituju dalam
menentukan strategi belajar mengajar

Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018 |179
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

yang lebih baik. Dan Catharina Tri yakni kemampuan kognitif, afektif dan
Anni (2004:4) mengatakan bahwa hasil psikomotorik untuk mata plajaran
belajar merupakan salah satu indikator Pendidikan Agama Islam khususnya
dari proses belajar. Hasil belajar adalah pokok bahasan membaca dan menulis
perubahan perilaku yang diperoleh Al-Qur'an.
siswa setelah mengalami aktivitas
E. Menghafal Al-Qur'an
belajar.
Nana Sudjana (2009: 3) Menghafal Al-Qur'an merupakan
berpendapat bahwa hasil belajar siswa bagian dari materi membaca dan
pada hakikatnya adalah perubahan menulis Al-Qur'an. Menghafal surah-
tingkah laku sebagai hasil belajar surah pendek atau surah pilihan akan
dalam pengertian yang lebih luas memudahkan siswa dalam menunaikan
mencakup bidang kognitif, afektif, dan ibadah sholat fardu maupun sholat
psikomotorik. Hal ini sesuai dengan sunat dalam kehidupan keseharianya.
pendapat Bloom dalam Suprijono Selain itu banyak manfaat dari
(2011:6-7) yang menyatakan bahwa menghafal Al-Qur'an bagi umat islam,
hasil belajar mencakup kemampuan karena kitab ini merupakan pedoman
kognitif, afektif, dan psikomotor. dan tuntunan hidup bagi umatnya. Hal
Kemampuan kognitif meliputi; ini sesuai dengan pendapat Ali
pengetahuan, pemahaman, penerapan, (2008:93) menyatakan bahwa Al-
analisis, sintesa, evaluasi. Kemampuan Qur’an adalah kitab suci yang
afektif meliputi; sikap menerima, memuat firman-firman Allah, sama
memberikan tanggapan, penilaian atau benar dengan yang disampaikan oleh
penghargaan, organisasi, karakterisasi. Malaikat Jibril kepada Nabi
Sedangkan kemampuan psikomotor Muhammad sebagai rasul-Nya sedikit
meliputi; meniru, menerapkan, demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan
memantapkan, merangkai dan 22 hari. Tujuan diturunkannya Al-
naturalisasi. Kemudian M. Ngalim Qur’an adalah sebagai pedoman bagi
Purwanto (2002:82) meyatakan bahwa umat manusia dalam hidup dan
hasil belajar merupakan kemampuan kehidupannya agar mencapai
yang diperoleh individu setelah kesejahteraan dunia dan akhirat.
proses belajar berlangsung, yang dapat Al-Qur'an berisikan ketentuan-
memberikan perubahan tingkah laku ketentuan dalam kehidupan manusia,
baik pengetahuan, pemahaman, sikap terdiri 6666 ayat yang tersusun dalam
dan keterampilan siswa sehingga 114 surah. Semuanya berisi tentang
menjadi lebih baik dari sebelumnya. pedoman hidup umat islam dalam
Dari beberapa pendapat diatas menggapai keselamatan dunia dan
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akhirat. Karena itu sudah wajar bila
adalah kemampuan yang diperoleh selaku umat muslim selalu berusaha
seseorang setelah melakukan proses untuk membaca dan menghafal Al-
belajar mengajar, kemampuan tersebut qur'an yang merupakan sumber dan
dalam bentuk kemampuan kognitif, rujukan dalam menjalani hidup.
afektif dan psikomotor serta dapat Zawawie (2011:70) mengatakan
dimanfaatkan untuk melakukan bahwa menghafal Al-Qur’an bukan
aktivitas-aktivitas dalam kehidupanya hal yang tidak mungkin dan
sehingga kualitas hidupnya menjadi merupakan ibadah yang sangat
lebih baik. Dalam kontek penelitian ini dianjurkan. Anjuran menghafal Al-
yang dimaksud dengan hasil belajar Qur’an telah ada dalam firman Allah

180| Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Qamar 3. Merupakan nikmat yang agung.


ayat 22 berikut ini. Menghafal Al-Qur’an bukanlah
sesuatu yang dapat dilakukan semua
orang. Oleh sebab itu, mampu
menghafal Al-Qur’an merupakan
Artinya : Sesungguhnya telah Kami
nikmat yang agung. Tidak ada
mudahkan Al Quran untuk pelajaran,
nikmat lain yang lebih besar
Maka Adakah orang yang mengambil
daripada kemampuan
pelajaran? (Depag RI, 2005:530).
menghafal Al-Qur’an.
Lebih lanjut Zawawie (2011:72- 4. Terjaga Akalnya. Salah satu
73) menyatakan bahwa menghafalkan anugerah yang diberikan oleh
Al-Qur’an hukumnya fardu kifayah. Allah kepada para penghafal Al-
Artinya adalah tidak semua orang Qur’an adalah mereka akan selalu
Islam diwajibkan menghafal Al- terjaga akalnya. Oleh sebab itu,
Qur’an. Kewajiban ini sudah cukup mereka akan selalu ingat hafalannya
terwakili dengan adanya beberapa walaupun sudah tua.
orang yang mampu menghafalkannya. 5. Orang paling kaya. Kekayaan
Hukum fardu kifayah ini merupakan paling hakiki bukan dihitung dari
bukti kasih sayang Allah. Jika banyaknya harta tetapi dari
diwajibkan ke semua orang Islam, tentu banyaknya karunia yang
akan memberatkan karena Al-Qur’an dianugerahkan Allah, yaitu yang
bukan benda sembarangan dan mampu menyelamatkan
menghafalkannya harus mengikuti kehidupannya di dunia dan
aturan-aturan khusus. akhirat. Karena hafal Al-Qur’an
Dari penjelasan diatas jelas bahwa adalah anugerah Allah paling
Al-Qur'an merupakan pedoman hidup besar, maka ia juga termasuk
yang wajib dibaca dan dipelajari oleh orang paling kaya.
umat islam. Meskipun hukum 6. Batinnya dihiasi dengan keindahan.
menghafalkanya adalah fardu kifayah, Manusia adalah manusia yang suka
namun setidak-tidaknya setiap muslim keindahan. Manusia cenderung
wajib hafal-surah-surah pilihan sebagai menyukai keindahan yang
bacaan-bacaan sholat yang merupakan dipandang oleh mata. Namun
ibadah mendasar. demikian manusia juga menyukai
Menurut Zawawie (2011:73-83) keindahan yang bersifat abstrak,
orang yang hafal Al-Qur'an memiliki yang tidak mampu dilihat oleh
beberapa keutamaan yakni: mata. Keindahan tesebut adalah
1. Ahli surga dan memiliki syafa’at keindahan dalam batinnya. Hafalan
khusus. Orang yang hafal Al- Al-Qur’an adalah penghias batin
Qur’an diberikan keutamaan oleh manusia yang mampu membuat
Allah berupa mampu memberikan batinnya indah dan tidak
syafaat kepada sepuluh keluarganya gersang.
yang dipastikan masuk neraka. 7. Didahulukan untuk menjadi imam.
2. Memiliki do'a yang mustajab Orang yang hafal Al-Qur’an harus
(manjur). Seseorang yang hafal didahulukan untuk menjadi imam
Al-Qur’an dianugerahi Allah atau pemimpin dalam permasalahan
dengan doa yang manjur. Doa ini agama, lebih-lebih dalam shalat.
dapat mereka panjatkan untuk Hal ini karena kebanyakan orang
kepentingan dunia atau akhirat. yang lebih banyak hafal Al- Qur’an

Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018 |181
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

lebih banyak paham ilmu fikih. umat Nabi Muhammad saw.


8. Mulia dan terhormat di dalam Bahkan Nabi Musa a.s. pernah
masyarakat. Para penghafal Al- memohon kepada Allah agar
Qur’an adalah orang-orang yang umat yang mampu menghafal
memiliki kedudukan terhormat dan kitab-kitab mereka tersebut
mulia di masyarakat mereka. tergolong umat beliau, namun Allah
Masyarakat memberikan julukan menjawab bahwa mereka adalah
al-hafidz kepada orang yang hafal umat Muhammad saw.
Al-Qur’an. Kemudian Salah satu keutamaan
9. Pemimpin dan pemegang bendera menghafal al-Qur’an menurut hadist
pasukan. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw adalah sebagai berikut
diriwayatkan bahwa Rasulullah yang artinya ”Palajarilah al-Qur’an dan
pernah memerintahkan seorang bacalah, sesungguhnya perumpamaan
pemuda yang hafal Surat Al-
orang yang membaca dan mempelajari
Baqarah untuk memimpin sebuah al-Qur’an dan membacanya adalah
pasukan. Kisah tersebut seperti tempat air penuh dengan minyak
menunjukkan betapa muliahnya wangi misik, harumnya menyebar
orang yang hafal Al-Qur’an. kemana-mana. Barang siapa yang
10. Terlindung dari segala keburukan. mempelajarinya kemudian ia tidur dan
Orang yang hafal Al-Qur’an tidak didalam hatinya terdapat hafalan al-
sepantasnya takut tertimpa Qur’an adalah seperti tempat air yang
keburukan. Hal ini karena ia tertutup berisi minyak wangi misik”.
terlindung dari segala keburukan. Membaca sekaligus menghafal al-
11. Tetap didahulukan meskipun telah Qur’an adalah merupakan keutamaan
meninggal. Kemulyaan yang yang besar, dan posisi itu selalu
diperoleh orang yang hafal Al- didambakan oleh semua orang yang
Qur’an tidak hanya diperoleh saat benar, dan seseorang yang bercita-cita
ia hidup, melainkan juga saat tulus, serta berharap pada duniawi dan
sudah meninggal. Pada peristiwa ukhrawi agar nanti menjadi warga
penguburan para sahabat yang ALLAH yang dihormati dengan
meninggal dunia pada perang penghormatan yang sempurna.
Uhud, Rasulullah memerintahkan (Munjahid,2007:74).
agar yang paling banyak hafal Al- Uraian diatas menunjukkan
Qur’an dikuburkan lebih dulu. bahwa begitu mulianya penghafal Al-
12. Tidak terbakar api neraka. Api Qur'an dimata ALLAH SWT. Jadi
neraka tidak berani membakar jasad bukan hal yang keliru jika pembelajaran
penghafal Al-Qur’an karena Pendidikan agama islam di sekolah
menghormati Al-Qur’an yang dasar siswanya diwajibkan mulai
ada di dalam jiwa orang menghafal surah-surah pilihan atau
tersebut. Sebenarnya hafal Al- surah pendek yang merupakan bagian
Qur’an adalah anugerah yang
dari Al-Qur'an.
dikhususkan oleh Allah kepada

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian sebagai proses pengkajian didalam kelas


untuk memecahkan persoalan-persoalan
Penelitian ini dilakukan oleh guru
bidang studi Pendidikan Agama Islam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan

182| Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

pendapat Wina Sanjaya (2009: 26) dilakukan selama proses perencanaan


menyatakan Penelitian Tindakan Kelas dan pelaksanaan, selanjutnya dilakukan
(PTK) dapat diartikan sebagai proses perbaikan-perbaikan untuk
pengkajian masalah pembelajaran di penyempurnaan tindakan pada siklus
dalam kelas melalui refleksi diri berikutnya.
dalam upaya untuk memecahkan
C. Teknik Pengambilan Data
masalah tersebut dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang Pengambilan data dilakukan
terencana dalam situasi nyata serta dengan 3 (tiga) cara yakni:
menganalisis setiap pengaruh dari 1. Tes lisan/praktek membaca
perlakuan tersebut. digunakan untuk mengambil data
Penelitian ini dilakukan pada penilaian bacaan dan hafalan surah-
kelas III SDN 15 Selat Baru Kecamatan surah pendek yang telah ditentukan.
Bantan Kabupaten Bengkalis dengan Bacaan dan hafalan disetorkan
jumlah siswa muslim sebanyak 18 kepada guru dengan memanfaatkan
orang. program literasi 15 menit membaca
sebelum pelajaran dimulai sehingga
B. Prosedur Penelitian tidak menganggu seluruh jam
Penelitian ini akan dilakukan belajar.
sebanyak 2 (dua) siklus, dimana setiap 2. Observasi digunakan untuk melihat
siklusnya dilakukan kegiatan aktivitas siswa dan guru. Aktivitas
perencanaan, tindakan, observasi dan siswa dan guru dinilai menggunakan
refleksi. Kegiatan perencanaan meliputi; instrumen kualitatif kemudian
penyusunan bahan ajar, rencana dikuantitatifkan.
pelaksanaan pembelajaran (RPP), 3. Studi pustaka digunakan untuk
penyusunan jadwal pelaksanaan, mengambil data pelengkap berupa
koordinasi dengan siswa, koordinasi profil sekolah, jumlah siswa, jumlah
dengan rekan sejawat, mempersiapkan guru dan lainya.
ruangan, mempersiapkan peralatan dan
G. Instrumen Penilaian
segala perlengakapan yang dibutuhkan.
Kegiatan pelaksanaan meliputi; Tes lisan/praktek membaca dan
pelaksanaan tindakan, menyampaikan menghafal surah Al- Asr, At-Takasur
materi ajar, melaksanakan tes, dan Al-Qori'ah dilakukan penilaian
berdiskusi, tanya jawab, menyimpulkan dengan melihat indikator mahraj,
materi dan lain-lain. Intinya adalah tajwid, kelancaran, jumlah ayat dan
melakukan transfer pengetahuan dari etika/adab membaca Al-Qur'an.
guru ke seluruh siswa. Observasi Kemudian diambil nilai rata-rata kelas
dilakukan mulai dari perencanaan dengan berpedoman pada pendapat
hingga pelaksanaan kegiatan tindakan Sugiyono (2010: 49) dengan jumlah
kelas berlangsung selesai, hal-hal yang individu yang dengan rumus:
dibservasi berupa aktivitas guru dan
aktivitas siswa selama penelitian Me =
tindakan kelas dilakukan, khususnya
saat pelaksanaan berlangsung. Keterangan :
Kemudian kegiatan terakhir adalah Me = mean (rata-rata)
refleksi yakni melakukan diskusi ∑ fx = jumlah tiap data x
dengan observator, kemudian n = jumlah siswa
menganalisis hal-hal yang telah

Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018 |183
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

Kategori nilainya adalah: diuraikan pada bab II. Indikatornya


0 - 59 dikategorikan Tidak Baik meliputi; aktivitas visual, aktivitas oral,
60 - 75 dikategorikan Cukup Baik aktivitas pendengaran, aktivitas
76 - 89 dikategorikan Baik menulis, aktivitas motorik, aktivitas
90 - 100 dikategorikan Sangat Baik mental dan aktivitas emosional..
Kategorinya adalah:
Kemudian untuk melihat
0 % - 20 % = Tidak Baik
keaktifan siswa dalam belajar dilakukan
21 % - 40 % = Kurang Baik
observasi langsung dengan mengacu
41 % - 60 % = Cukup Baik
pada pendapat Paul D. Dierich
61 % - 80 % = Baik
dalam Hamalik (2011:172-173) dan
81 % - 100 % = Sangat Baik.
Sardiman (2011:101) yang telah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan program literasi untuk membaca sejak usia dini. Selain itu
mendukung budaya membaca dan siswa akan terbantu untuk
menghafal Al-Qur'an sangat baik. meningkatkan pengetahuan dan hasil
Program literasi Pemerintah Daerah belajarnya Hal ini dibuktikan dengan
Kabupaten Bengkalis melalui Dinas hasil nilai akhir terhadap hafalan 3
Pendidikan dimana mewajibkan setiap (tiga) surah pendek yaitu Al-Asr,At-
siswa untuk membaca satu hari satu Takasur dan Al-Qoriah. Nilai akhir
ayat atau one day one ayat merupakan hafalan tersebut dapat dilihat pada tabel
sesuatu yang sangat positif untuk dibawah ini.
didukung guna membudayakan
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Hafalan Surah Pendek Siswa Kelas III SDN 15
Selat Baru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Tahun 2017
Surah Al-Asr Surah At-Takasur Surah Al-Qoriah
No. Interval Nilai
F % F % F %
1 66 sampai dengan 70 2 11,11 2 11,11 2 11,11
2 71 sampai dengan 75 4 22,22 7 38,89 7 38,89
3 76 sampai dengan 80 8 44,44 9 50,00 8 44,44
4 81 sampai dengan 85 4 22,22 0 0,00 1 5,56
Jumlah 18 100,00 18 100,00 18 100,00
Jumlah Nilai 1.381 1.345 1.349
Rata-Rata 76,72 74,72 74,94
Sumber: Data Olahan Tahun 2017

Dari tabel diatas dari 18 siswa tuntas karena memang kemampuan


kelas III SDN 15 Selat Baru Kecamatan siswanya yang berada dibawah rata-
Bantan Kabupaten Bengkalis dengan rata. Kemudian ditinjau dari pencapaian
KKM 71 maka 88,89% siswa sudah nilai rata-rata kelasnya yakni 76,72
tuntas dari hafalan ketiga surah pendek untuk surah Al-Asr, 74,72 untuk surah
tersebut. Dengan waktu kurang lebih At-Takasur dan 74,94 untuk surah Al-
satu bulan hampir semua siswa mampu Qoriah. Kenyataan ini menunjukkan
menghafal ayat-ayat tersebut dengan bahwa pencapaian rata-rata kelasnya
baik. Sisanya sebesar 11,11% belum juga diatas KKM mata pelajaran

184| Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

Pendidikan Agama Islam yang telah tersebut lebih jelasnya dapat dilihat
ditetapkan sekolah. Nilai rata-rata pada gambar berikut.

Gambar 1. Nilai Rata-rata Hafalan Surah-surah Pendek


Sementara itu jika dilihat dari yastami’u (mendengarkan) akan
hasil observasi aktivitas siswa dan guru membawa dampak terhadap hasil
diketahui bahwatingkat pencapaian hafalan Al-Qur'an. Hal ini dibuktikan
pada siklus I yakni sebesar 74% dan dengan penelitian tindakan kelas ini
siklus II 85%. Artinya bahwa proses yaitu siswa diwajibkan membaca
pembelajaran dilihat dari aspek aktivitas bersama-sama, membaca sendiri,
guru dan siswa sudah baik. membaca berpasangan, memperhatikan
Pencapaian nilai bacaan dan bacaan yang disampaikan gurunya, dan
hafalan surah Al-Asr, surah At Takasur mendengarkan bacaan yang dibacakan
dan surah Al-Qoriah pada siswa kelas guru dan teman atau orang lain, ternyata
III SDN 15 Bantan Kecamatan Bantan menghasilkan hasil belajar bacaan dan
Kabupaten Bengkalis menunjukan hafalan yang cukup baik seperti tertera
angka yang cukup baik.Artinya pola pada tabel diatas. Halini membuktikan
pembelajaran yang digunakan untuk bahwa teori yang disampaikan oleh
materi bacaan dan hafalan bisa Muhammad Jarot Sensa (2005:34) dan
direkomendasikan untuk dilanjutkan Zawawie (2011:73-110) serta teori
pada hafalan surah-surah pendek atau yang sama yang disampaikan oleh ahli
semua ayat dalam Al-Qur'an. Pola lain benar adanya.
hafalan dengan sering melakukan Dengan demikian pemanfaatan
pengulangan setiap hari meskipun waktu literasi 15 menit membaca dan
hanya 15 menit, sering mendengar menghafal Al-Qur'an dalam hal ini
dalam hal ini melalui bacaan yang surah-surah pendek sebelum pelajaran
disampaikan oleh guru, teman atau dimulai berdampak positif terhadap
orang lain yang lebih fasih bacaanya, hasil belajar bacaan dan hafalan surah-
berurutan sesuai susunan dalam Al- surah pendek siswa kelas III SDN 15
Qur'an dan sering membaca surah-surah Selat Baru Kecamatan Bantan
tersebut dalam berbagai kesempatan Kabupaten Bengkalis. Meskipun dalam
termasuk saat sholat fardu atau sunat kontek menghafalnya guru menerapkan
akan mempermudah pencapaian hafalan berbagai cara seperti polamembaca
seseorang. Selain itu seringnya bersama,membaca sendiri-sendiri dan
seseorang qara’a (membaca),yanshitu menghafal secara berpasang-pasangan.
(memperhatikan dengan cermat) dan

Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018 |185
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan menghafal Al-Qur'an khususnya


surah-surah pendek berdampak
Dari hasil penelitian tindakan
positif terhadap hasil belajar
kelas yang telah dilakukan dapat
membaca dan menghafal surah
disimpulkan:
pendek bagi siswa kelas kelas III
1. Hasil belajar membaca dan
SDN 15 Selat Baru Kecamatan
menghafal surah Al-Asr siswa
Bantan Kabupaten Bengkalis.
kelas III SDN 15 Selat Baru
Kecamatan Bantan Kabupaten B. Saran
Bengkalis melalui pemangfaatan 1. Dari hasil belajar siswa masih
waktu literasi 15 menit untuk cukup kesulitan dalam
membaca sebelum pelajaran mempelajari ilmu tajwid dalam
dimulai diperoleh angka rata-rata membaca dan menghafal surah-
sebesar 76,72 atau dalam kategori surah pendek. Untuk itu perlu
baik. perhatian serius bagi guru untuk
2. Hasil belajar membaca dan mendalami masalah ini sehingga
menghafal surah At-Takasur hasil belajar siswabisa maksimal.
siswa kelas III SDN 15 Selat Baru 2. Dalam penelitian ini pemanfaatan
Kecamatan Bantan Kabupaten waktu 15 menit hanya dilakukan
Bengkalis melalui pemangfaatan kurang lebih selama 4 minggu dan
waktu literasi 15 menit untuk hanya sebelum jam pertama saja.
membaca sebelum pelajaran Jika sekolah mampu
dimulai diperoleh angka rata-rata memanfaatkan 15 menit sebelum
sebesar 74,72 atau dalam kategori belajar dimualai untuk setiap mata
cukup baik. pelajaran diyakini akan memiliki
3. Hasil belajar membaca dan dampak yang cukup besar
menghafal surah Al-Qoriah siswa terhadap kemampuan membaca
kelas III SDN 15 Selat Baru siswa, baik membaca Al-Qur'an
Kecamatan Bantan Kabupaten atau membaca lainya. Untuk itu
Bengkalis melalui pemangfaatan sebaiknya sekolah menyusun
waktu literasi 15 menit untuk program literasi ini dengan baik
membaca sebelum pelajaran dan benar. Alokasikan waktu
dimulai diperoleh angka rata-rata literasi dengan membagi hari
sebesar 74,92 atau dalam kategori efektif untuk membaca berbagai
cukup baik. sumber, sehingga jelas tujuan dan
4. Pemanfaatan waktu literasi 15 manfaatnya.
menit untuk membaca dan

DAFTAR PUSTAKA

Aat Syafaat (2008), Sohari Sahrani; Berbasis Kompetensi, Bandung:


Muslih, Peranan Pendidikan Remaja Rosdakarya
Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Abdul Rachman Shaleh (2005),
Grafindo Persada Pendidikan Agama &
Abdul Majid dan Dian Andayani Pembangunan Watak Bangsa,
(2004), Pendidikan Agama Islam Jakarta:Raja Grafindo Persada

186| Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018
Siti Purwati - Program Literasi Membaca 15 Menit . . . . .

Abu Ahmadi & Noor Salimi (2004), Muhaimin, Paradigma Pendidikan


Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Upaya Mengefektifkan
Islam Jakarta: Bumi Aksara Pendidikan. Agama Islam di
Sekolah, Bandung: PT. Remaja
Agus Suprijono (2011), Model-Model
Rosdakarya, 2004
Pembelajaran, Jakarta: Gramedia
Pustaka Jaya Muhammad Daud Ali (2008), Pendidikan
Agama Islam. Jakarta: Rajawali
Catharina Tri Anni (2004), Psikologi Pres.
Belajar,Semarang: UPT Unnes
Mukhlishoh Zawawie (2011), Pedoman
press
Membaca, Mendengar dan
Dewi Utama Faizah dkk (2016) Menghafal al- n. Solo: Tinta
Panduan Gerakan Literasi Medina
Sekolah di Sekolah Dasar, Dirjen Nana Sudjana. (2009), Penilaian Hasil
Pendidikan Dasar dan Menengah Proses Belajar Mengajar.
Kemendikbud RI. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
https://www.literasipublik.com/pengerti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
an-literasi di dowloud pada Nomor 22 Tahun 2006 Tentang
tanggal 10 Oktober 2017 pukul Standar Isi
17.54 wibb
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
M. Ngalim Purwanto (2002), Ilmu 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Teoritis dan Praktis, Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda Karya
Purwanto ( 2010), Evaluasi Hasil
Mike Baynham (1995), Literacy belajar, Yogyakarta: Pustaka
Practices: Investigating Literacy Pelajar
in Social Contexts.
London:Longman Zakiyah Daradjat,dkk (2000), Ilmu
Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi
Muhaimin, dkk (1996), Strategi Aksara.
Belajar Mengajar, Penerapannya
dalam Pembelajaran Pendidikan Zuhairini,dkk. (1983), Metode Khusus
Agama,Surabaya: Citra Media Pendidikan Agama, Surabaya:
Usaha Nasional.

Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Maret 2018 |187

You might also like