You are on page 1of 9

Analisis Penyelenggaraan Makanan dan Kontribusi Makanan terhadap Persen Lemak Tubuh di Skadron Pendidikan 504

ANALISIS PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN KONTRIBUSI


MAKANAN TERHADAP PERSEN LEMAK TUBUH DI SKADRON
PENDIDIKAN 504
Nabila Asalwa, Prita Dhyani Swamilaksita, Putri Ronitawati
Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11510
prita.dhyani@esaunggul.ac.id

Abstract
Background: Percent of body fat students in the dormitory can be influenced by
several factors, including the influence of organizing food and the contribution of food
from outside. The aim of this study is to analyze the food management system and
the contribution of food from outside the hostel on the body fat percent of students in
the Education Squadron 504. Method: Quantitative research and the design of this
study is cross sectional in the form of observational studies. The total sample of
Educational Squadron students 504 was 35. Results: Food management system
which includes input, process, output, feedback and control in the 504 Education
Squadron does not meet the food management standards. There is a relationship
between contributions of energy, fat, and carbohydrate intakeoutsidethe hostel with
body fat percent and has a moderate negative correlation (p <0.05). However, there
was no significant relationship between the contribution of protein intake from
outside the hostel with percent body fat (p> 0.05). Conclusion: There is a relationship
between the contribution of energy in take, fat,and carbohydrates from out side the
hostel to the percent body fat.

Keywords: Food delivery system, contribution food from outside dormitory, body fat
percent

Abstrak
Persen lemak tubuh siswa diasrama dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah pengaruh penyelenggaraan makanan dan kontribusi makanan
dari luar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem penyelenggaraan
makanan dan kontribusi makanan dari luar asrama terhadap persen lemak tubuh
siswa di Skadron Pendidikan 504. Metode : Penelitian kuantitatif dan desain
penelitian ini adalah crosssectional dalam bentuk studi observasional. Jumlah
sampel siswa Skadron Pendidikan 504 yaitu 35 orang. Uji analisis bivariat yang
digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil: Sistem penyelenggaraan makanan
yang meliputi input, proses, output, feedback serta kontrol di Skadron Pendidikan
504 belum memenuhi standar manajemen penyelenggaraan makanan. Terdapat
hubungan antara kontribusi asupan energi, lemak, dan karbohidratdari luar
asrama dengan persen lemak tubuh dan mempunyai korelasi negative sedang
(p<0.05). Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi
asupan protein dari luar asrama dengan persen lemak tubuh (p>0.05).Kesimpulan:
Terdapat hubungan antara kontribusi asupan energi, lemak, dan karbohidrat dari
luar asrama terhadap persen lemak tubuh.

Kata kunci: Sistem penyelenggaraan makanan, kontribusi makanan dari luar


asrama, persen lemak tubuh

Pendahuluan keluarga (1). Penyelenggaraan makanan


Makanan merupakan salah satu institusi bertujuan untuk mencapai status
kebutuhan utama manusia. Oleh karena kesehatan yang optimal melalui pemberian
itu, penyelenggaraan makanan merupakan makanan yang tepat. Apabila manajemen
suatu keharusan, baik dilingkungan pengelolaan gizi institusi baik maka
keluarga maupun diluar lingkungan pangan yang tersedia bagi seseorang atau

Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 64


Analisis Penyelenggaraan Makanan Dan Kontribusi Makanan Terhadap Persen Lemak Tubuh Di Skadron Pendidikan 504

sekelompok orang dapat tercukupi dengan disesuaikan dengan pedoman gizi


baik pula (2). Penyelenggaraan makanan seimbang. Pemberian makan kepada para
menghasilkan makanan yang dapat siswa dilakukan secara prasmanan
mempengaruhidaya terima seseorang yang sehingga tidak ada kebakuan yang sama
kemudian mempengaruhi asupan makan dalam pemorsian makanan tiap siswa.
seseorang. Dengan asupan yang baik Dari 4 orang siswa berjenis kelaminlaki-
maka kebutuhan zat gizi seseorang akan laki yang diukur, 2 siswa mendapat energi
terpenuhi. melalui konsumsi makanan dari luar
Beberapaasramamemperbolehkan asrama lebih dari 50% energi yang
para penghuninya untuk mendapatkan dikonsumsi selama sehari, sedangkan 2
makanan yang berasal dari luar. Kontri- siswa yang lainnya kurang dari 50% energi
busi makanan yang berasal dari luar yang dikonsumsi selama sehari. Persen
asrama umumnya berupa makanan jaja- lemak tubuh 4 siswa tersebut, sebanyak 2
nan. Sebuah studi menunjukkan fakta orang mempunyai persen lemak tubuh
bahwa kebiasaan jajan memberikan kon- yakni 5.15% dan 7.7% tergolong kurang
tribusi yang signifikan terhadap asupan dari batas normallaki-laki sedangkan 2
energi. Makanan kudapan (snack) cen- orang mempunyai persen lemak tubuh
derung mengandung lemak dan energi yakni 9.9% dan 10.75% yang dikategorikan
yang lebih besar daripada makanan utama normal namun masih dekat dengan angka
(meals)dan frekuensi jajan diasosiasikan batas bawah kategori normal yakni 8%
dengan tingginya asupan lemak, karbo- (laki – laki).
hidrat, dan energi. Sebuah survei menun- Berdasarkan latar belakangdiatas,
jukkan bahwa makanan jajanan menyum- peneliti tertarik ingin melakukan pene-
bangkan energi sebesar 30% dari total litian untuk menganalisis sistem penye-
asupan energi perhari dan 26% protein lenggaraan makanan dan kontribusi
dari total asupan protein per hari (3). makanan dari luar asrama terhadap
Pengukuran komposisi tubuh yang persen lemak tubuh siswa di Skadron
umumnya dilakukan adalah persen lemak Pendidikan 504.
tubuh. Massa lemak tubuh dalam batas Tujuan penelitian ini adalah meng-
normal akan berpengaruh baik terhadap analisis sistem penyelenggaraan makanan
kesegaran jasmani seseorang, terutama dan kontribusi makanan dari luar asrama
daya tahan kardio respirasi yang meru- terhadap persen lemaktubuh siswadi
pakan komponen terpenting dalam kese- Skadron Pendidikan504.
garan jasmani (4). Persen lemak tubuh
dapat mencerminkan proporsi komposisi Metode Penelitian
tubuh. Apabila persentase lemak tubuh Rancangan/DesainPenelitian
seseorang lebih tinggi dari angka normal, Penelitian ini menggunakan jenis
artinya masa lemak tubuh orang tersebut penelitian kuantitatif dan desain penelitian
berlebihan (5). ini adalah study cross sectional yakni
Skadron Pendidikan 504 atau pengukuran terhadap variabel dependen
disebut Skadik 504 adalah salah satu dan independen pada populasi dan waktu
asrama yang mengadakan penyeleng- yangsama.
garaan makanan. Skadik 504 merupakan
salah satu skadron pendidikan yang secara Sumber Data
struktural berada dibawah jajaran Wing Data yang dikumpulkan terdiri dari
Pendidikan Umum yang mempunyai tugas data primer dan sekuder. Data primer
melaksanakan pendidikan bidang adalah data yang diambil secara langsung
kesehatanbaik perwira, bintara, tamtama kepada reponden oleh peneliti. Data primer
dan PNS di Lingkungan TNI AU (6). Dari penelitian ini adalah identitas dan data
observasi awal yang dilakukan didapatkan antopometri responden menggunakan
bahwa pemberian makanan yang dila- angket dan pengukuran, gambaran sistem
kukan oleh pihak penyelenggaraan maka- penyelenggaraan makanan seperti
nan diberikan dalam 3x waktu makan input,proses,output, kontrol dan feedback
utama dan diberikan makanan selingan 2x diambil dengan cara wawancara pada
dalam seminggu dengan menu yang petugas dan melakukan observasi secara
berbeda – beda tiap hari tetapi kurang langsung, data asupan makanan dari luar
Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 65
Analisis Penyelenggaraan Makanan dan Kontribusi Makanan terhadap Persen Lemak Tubuh di Skadron Pendidikan 504

asrama diambil dengan menggunakan Analisis Bivariat yang digunakan untuk


foodrecord 3x24 jam dengan 2 hari pada melihat hubungan signifikan atau tidak
hari pendidikan dan 1 hari pada hari libur, signifikan antara variabel dependen
data persen lemak tubuh diambil dengan dengan independen serta melihat arah
cara pengukuran menggunakan Bioelec- korelasi yang terjadi. Uji Bivariat yang
trical Impedance Analysis (BIA). Data digunakan adalag Uji Korelasi Spearman.
sekunder adalah data yang diambil secara Penelitian ini mendapatkan perse-
tidak langsung oleh peneliti atau dida- tujuan etik dengan nomor ethical clearance
patkan dari pihak skadron Pendidikan 504 0146-19.122/DPKE-KEP/FINAL-
yang meliputi gambaran penyelenggaraan EA/UEU/VI/2019 yang disetujui oleh tim
makanan, jumlah siswa, dan siklus menu. etik di Universitas Esa Unggul.

Sasaran Penelitian (Populasi/ Hasil dan Pembahasan


Sampel/ Subjek Penelitian) Gambaran Sistem Penyelenggaraan
Populasi pada penelitian ini adalah Makanan
semua siswa Skadron Pendidikan 504 a. Input
pada bulan Maret sampai April 2019 yaitu Di Skadron Pendidikan 504 ter-
dari pendidikan Sarcab Kes A-23 dan dapat 3 penjamah makanan yang bertugas
Sejursarta Kes A-28 yangberjumlah untuk melakukan penyelenggaraan
45 orang. Berdasarkan kriteria makanan. Jam kerja penjamah makanan
sampel yang ditentukan, perizinan yang tidak ada pembagian shift kerja. Sistem
diberikan pihak Skadron Pendidikan 504, penggajian penjamah makanan tidak di
dan jumlah populasi yang dibawah100 gaji oleh pihak Skadron Pendidikan 504,
orang maka penentuan sampel penelitian namun penjamah makanan mengambil
ini menggunakan teknik total sampling keuntungan dari uang makan yang
yaitu teknik pengambilan sampel sama diberikan. Di Skadron Pendidikan 504
dengan populasi yakni berjumlah 45 orang ruang makan dan dapur terpisah
(7). Namun 10 orang mengundurkan diri bangunan namunterletak berdekatan.
menjadi responden penelitian karena tidak Ruang makan dan dapur di Skadron
memiliki waktu untuk mengisi maka total Pendidikan 504 memiliki nama. Untuk
sampel yang diteliti adalah 35 orang. ruang makan diberi nama “Handrawina”
dan ruang dapur diberi nama “Flamenggo”.
Pengembangan Instrumen dan Untuk ruang dapur terdapat 7 ruangan
Teknik Pengumpulan Data yaitu ruang masak, ruang penyimpanan
Instrumen penelitian yang diguna- bahan kering, ruang laundry, 2 ruang
kan adalah angket data diri responden, petugas dan 2 kamar mandi. Pihak
food record 3x24 jam, aplikasi Nutrisurvey Skadron Pendidikan 504 tidak memiliki
2007 dan alat ukur microtoise serta rekap jumlahperalatan yang digunakan
Bioelectrical Impedance Analysis (BIA). untuk makan maupun memasak.Untuk
Teknik pengumpulan data dilaku- peralatan makan diletakkan di ruang
kan dengan prosedur yakni tahap makan di atas meja yang digunakan oleh
persiapan, tahap perizinan, tahap survey siswa untuk makan, sedangkan untuk
pendahuluan, tahap penelitian awal, dan peralatan masak di letakkan diruang
tahap pengambilan data. masak tanpa ditaruhdi lemari atau laci
tempat penyimpanan alat masak. Apabila
Teknik Analisis Data ada peralatan yang rusak, maka petugas
Teknik analisis data dimulai dengan dapur mengganti sendiri dengan anggaran
proses pengolahan data yakni editing, pribadi.
coding, cleaning, processing, dan tabulasi. Perencanaan biaya untuk kegiatan
Analisis data yang digunakan yakni penyelenggaraan makanan sudah diten-
analisis univariat yang digunakan untuk tukan oleh pihak Skadron Pendidikan 504,
menjelaskan/mendeskripsikan karakte- petugas dapur hanya bertugas untuk
ristik masing – masing variabel yang diteliti mengelola biaya yang sudah ditentukan.
dan dilakukan uji normalitas untuk Pemberian biaya yang digunakan untuk
mengetahui distribusi yang terjadi. pembelian bahan makanan serta

Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 66


Analisis Penyelenggaraan Makanan Dan Kontribusi Makanan Terhadap Persen Lemak Tubuh Di Skadron Pendidikan 504

kebutuhan yang digunakan untuk kegiatan jasa boga namun masih banyak hal juga
penyelenggaraan siswa diberikan setiap 1 yang belum sesuai. Serta nilai uji
minggu sekali yakni pada hari jumat kelayakan higiene sanitasi Skadron
minggu sebelumnya oleh bendahara Pendidikan 504 adalah51.
Skadron Pendidikan 504 kepada c. Output
penanggung jawab dapur. Tidak ada survey kepuasan siswa,
b. Proses pengecekkan kualitas menu serta perhi-
Untuk pelaksaan peyelenggaraan tungan biaya selama proses penyeleng-
makanan tidak mengikuti siklus menu garaan makanan di Skadron Pendidikan
yang ada secara menyeluruh dan siklus 504. Untuk rata – ratapersen ketersediaan
menu hanya dijadikan patokan beberapa makanan di Skadron Pendidikan 504,
menu makan harian. Menu makan didapatkanketersediaan per hari untuk
ditentukan secara random olehpenjamah energi adalah 63.95%, protein adalah
makanan disesuaikan dengan biaya 85.17%, lemak 51.4% dan karbohidrat
makan yang telah ditentukan dari pihak 82.69% dari kebutuhan harian siswa.
skadik namun masih memperhatikan d. Kontrol
variasi menu agar para siswa tidakbosan Tidak terdapat standar – standar
dengan makanan yang diberikan. Siswa yang berkaitan dengan penyelenggaraan
diberikan 3x makan utama setiap hari, makanan seperti penjamah makanan,
kecuali hari jumat karena siswa hanya prosedur kerja penjamah makanan, resep,
melakukan pendidikan sampai jam 12 porsi, bumbu, kualitas menu serta harga
siang dan setelah itu siswa melakukan IB bahan makanan. Tetapi terdapat
(bermalam diluar asrama sampai hari peraturan – peraturan pada ruang dapur
minggu malam). dan ruang makan yang diperuntukkan
Di Skadron Pendidikan 504 perhi- hanya kepada siswa SkadronPendidikan
tungan kebutuhan bahan makanan 504 yang ditempel di dinding dan pintu
dilebihkan sedikit dari jumlah siswa yang masuk ruangdapur.
ada dan kebiasaan dalam membeli bahan e. Feedback
makanan. Porsi makanan juga dise- Tidak adanya monitoring dan
suaikan dengan jumlah siswa. Porsi evaluasi terhadap kegiatan penyeleng-
makan setiap siswa didasarkan pada garaan makanan di Skadron Pendidikan
kebiasaan dalam memorsikan makanan. 504.
Proses pembelian bahan makanan
di Skadron Pendidikan 504 dilakukan Karakteristik Responden
menggunakan sistem pembelian harian a. Jenis Kelamin
atau bulanan. Bahan makanan yangtelah Dari penelitian dengan jumlah
sampai, diletakkan di ruang masakuntuk responden 35, didapatkan 91.4% (32
selanjutnya dipisah – pisahkan. Untuk orang) responden berjenis kelamin
rempah – rempah, bawang dan cabai laki- laki dan 8.6% (3 orang)
ditaruh diatas tampah dan disimpan di responden berjenis kelamin
ruang masak dalam kondisi terbuka. perempuan.
Untuk sayuran, sebelum di simpan ke b. Umur, Berat Badan, TinggiBadan,
tempat penyimpanan sayuran di bersihkan dan Persen Lemak Tubuh
kemudian di taruh kembali kedalam Untuk variabel umur,
plastik lalu di taruh di dalam lemari diketahui rata-rata umur siswa di
pendingin (kulkas). Untuk bahan-bahan Skadron Pendidikan 504 adalah 23
kering seperti beras, minyak dan lain – tahun dengan standar deviasi 3.255;
lain langsung disimpan di ruang penyim- umur termuda adalah 19 tahun dan
panan. Persiapan bahan makanan umur tertua adalah 30 tahun. Untuk
dilakukan 1 jam sebelum proses memasak variabel berat badan, diketahui rata-
dilakukan. Skadron Pendidikan 504 meng- rata berat badan siswa di Skadron
gunakan sistem distribusi desentralisasi. Pendidikan 504 adalah 63.811 kg
Pada penyelenggaraan makanan yang dengan standar deviasi 5.7366; berat
dilakukan di Skadron Pendidikan 504, badan terkecil adalah 51.9 kg dan
beberapa hal yang sudah sesuai dengan terbesar adalah 76.6 kg. Untuk
ketentuan Menteri Kesehatan RI mengenai

Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 67


Analisis Penyelenggaraan Makanan dan Kontribusi Makanan terhadap Persen Lemak Tubuh di Skadron Pendidikan 504

variabel tinggi badan, diketahui rata- terendah adalah 21.9% dan tertinggi
rata tinggi badan siswa di Skadron adalah28.9%.
Pendidikan 504 adalah 1.68 m
dengan standar deviasi 0.051; tinggi Hubangan Kontribusi Makanan Dari
badan terendah adalah1.58 m dan Luar Asrama Dengan Persen Lemak
tertinggi adalah 1.81m. Tubuh
c. Status Gizi Berdasarkan hasil uji statistik
Dari penelitian dengan jumlah korelasi Pearson bahwa nilai Sig. untuk
responden 35, didapatkan 0% (0 energi = 0.008, Lemak = 0.043, dan
orang) memiliki status gizi under- karbohidrat = 0.001 (p<0.05) yang berarti
weight, 71.4% (25 orang) memiliki terdapat hubungan yang signifikan antara
status gizi normal, 20%(7 orang) kontribusi asupan energy, lemak dan
memiliki status gizi overweight, 8.6% karbohidrat dari luar asrama dengan
(3 orang) memiliki status gizi obese I persen lemak tubuh siswa di Skadron
dan 0% (0 orang) memiliki status gizi Pendidikan 504. Nilai korelasi (r) untuk
obese II. energi = -0.442, lemak= -0.304 dan
karbohidrat = -0.531 yang berarti
Kontribusi Makanan Dari Luar hubungan antara kontribusi asupan
Asrama energi, lemak dan karbohidrat bersifat
Untuk variabel kontribusi makanan negative. Sedangkan nilai Sig. untuk
dari luar asrama, diketahui rata-rata protein = 0.075 (p>0.05) yang berarti tidak
kontribusi asupan energi dari luar asrama terdapat hubungan yang signifikan antara
siswa di Skadron Pendidikan 504 adalah kontribusi asupan protein dari luar
1542.12 kkal. Rata-rata kontribusi asupan asrama dengan persen lemak tubuh siswa
protein dari luar asrama siswa di Skadron di Skadron Pendidikan 504
Pendidikan 504 adalah 47.91. Rata-rata
kontribusi asupan lemak dar luar asrama Tabel 1.1
siswa di Skadron Pendidikan 504 adalah Hubungan Asupan Energi dan Zat Gizi
44.16 gram. Rata-rata kontribusiasupan Makro, KontribusiMakanan Dari Luar
karbohidrat dari luar asrama adalah Asrama Serta Aktivitas Fisik Dengan
229.54 gram. PersenLemak Tubuh
Untuk persentase kontribusi P Value Korelasi
makanan dari luar asrama, diketahui rata- (r)
rata persentase kontribusi asupan energi Kontribusi Energi 0.008* -0.442
dari luar asrama siswa diSkadron Dari Luar
Pendidikan 504 adalah 80.047%. Rata- Kontribusi Protein 0.075 -0.304
rata persentase kontribusi asupan protein Dari Luar
dari luar asrama siswa di Skadron Kontribusi Lemak 0.043* -0.345
Pendidikan 504 adalah 79.101%. Rata- Dari Luar
rata persentase kontribusi asupan lemak Kontribusi 0.001* -0.531
dari luar asrama siswa di Skadron Karbohidrat Dari
Pendidikan 504 adalah 79.59%. Rata- rata Luar
persentase kontribusi asupan karbohidrat
dari luar asrama adalah 80.36%. Sumber: Data Primer Peneliti

Persen Lemak Tubuh Keterangan: *Berhubungan secara


Diketahui rata – rata persen lemak signifikan pV < 0.05
tubuh siswa laki - laki di Skadron
Pendidikan 504 adalah 11.09% dengan Sistem Penyelenggaraan Makanan
standar deviasi 2.23; persen lemaktubuh a. Input
terendah adalah 7.1% dan tertinggi adalah Tenaga kerja dapat dihitung untuk
17%. Sedangkan rata – rata persen lemak mengetahui jumlah yang dibutuhkan oleh
tubuh siswa perempuan di Skadron institusi selama proses penyelenggaraan
Pendidikan 504 adalah 24.6% dengan makanan. Menurut Bakri et al (2018),
standar deviasi 3.76; persen lemak tubuh kebutuhan standar tenaga kerja untuk
penyelenggaraan makanan institusi di

Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 68


Analisis Penyelenggaraan Makanan Dan Kontribusi Makanan Terhadap Persen Lemak Tubuh Di Skadron Pendidikan 504

asrama adalah 1 orang D3 Gizi, 2 orang lenggaraan makanan dan biaya makan
pemasak, 2 orang pembantu pemasak, 2 (foodcost) digabungkan sehingga tidak ada
orang tenaga kebersihan dan 2 orang biaya jelas untuk gaji tenaga penyeleng-
pelayan. Berdasarkan standar tersebut garaan makanan dan biayamakanan.
maka penyelenggaraan makanan di b. Proses
Skadron Pendidikan 504 kurang yakni Kegiatan perencanaan menu sangat
6orang tenaga kerja dalam memenuhi penting dalam sistem pengelolaan maka-
tenaga kerja dan pembagian kerjanya nan, karena menu sangat berhubungan
karena hanya memiliki 3 orang tenaga dengan kebutuhan dan penggunaan
kerja yang melakukan semua pekerjaan. sumber daya lainnya dalam sistem ter-
Di Skadron Pendidikan 504, tenaga kerja sebut seperti anggaran belanja, perenca-
penyelenggaraan makanan tidak di gaji naan menu harus disesuaikan dengan
oleh pihak penyelenggaraan makanan, anggaran yang ada dengan mempertim-
namun mengambil keuntungan dari sisa bangkan kebutuhan gizi dan aspek
uang makan. Seharusnya terdapat perhi- kepadatan makanan dan variasi bahan
tungan biaya untuk tenaga kerja pada makanan. Di Skadron Pendidikan 504
sistem penyelenggaraan makanan. Biaya Menu makan ditentukan secara random
tenaga kerja adalah harga yang dibeban- oleh penjamah makanan disesuaikan
kan untuk penggunaan tenaga kerja dengan biaya makan yang telah ditentukan
manusia tersebut, dan pemanfaatan dari pihak skadik namun masih
seluruh tenaga dalam proses penyeleng- memperhatikan variasi menu agar para
garaan makanan. Biaya ini meliputi gaji, siswa tidak bosan dengan makanan yang
upah, dan insentif (bonus, lembur), biaya diberikan. Perhitungan kebutuhan bahan
seragam, pelatihan dan termasuk biaya makanan dilakukan dengan menghitung
makan. Untuk menghitung rata-rata biaya jumlah yang ada dan kebiasaan dalam
tenaga kerja pertahun atau perbulan, membeli bahan makanan. Porsi makanan
maka harus dijumlahkan seluruh biaya juga dilebihkan dari jumlah siswa yang
pada periode tersebut, kemudian dibagi ada.
jumlah konsumen yang dilayani (8). Pembelian bahan makanan meru-
Dapur di Skadron Pendidikan 504 pakan sebuah proses pengadaan suatu
termasuk pada tipe dapur konvensional produk pada waktu yang tepat dengan
dimana proses persiapan sampai proses jumlah, kualitas dan harga yang sesuai.
finishingdilakukanpadaareayangsama. Menurut Nyoman Suarsana (2007) dida-
Lantai di area dapur masih dalam keadaan lam bagian pembelian terdapat beberapa
bagus, tidak ada yang bolong ataupun sistem atau cara pembelian barang pada
retak namun untuk tembok di ruang sebuah institusi yaitu sistem kontrak,
dapur sudah mulai kusam dan banyak sistem harian/bulanan, dan pembelian
noda – noda hitam. Selain itupenataan secara kontan. Proses pembelian bahan
peralatan dan sarana yang lain tidak makanan di Skadron Pendidikan 504
tertata rapi dikarenakan kurangnya rak – menggunakan sistem harian atau bula-
rak atau lemari untuk menyimpan alat – nan, dimana pembelian bahan kering
alat tersebut. Vantilasi di ruang dapur dilakukan satu kali dalam seminggu
tergolong cukup baik dikarenakan setiap (setiap hari senin pagi) untuk bahan
ruangan memiliki jendela besar yang makanan kering dan sayuran di pasar
memudahkan sirkulasi udara berjalan induk, sedangkan untuk bahan lauk
dengan baik namun kurangnya alat atau hewani dan nabati dibeli setiap hari.
tirai agar serangga atau hewan lainnya Penyimpanan bahan makanan
masuk. Penggunaan alat – alat memasak dipisahkan berdasarkan jenis bahan
di Skadron Pendidikan 504 belum dipi- makanannya, yaitu bahan makanan
sahkan berdasarkan bahan makanan. kering dan bahan makanan basah. Berda-
Pisau dan talenan yang sama masih digu- sarkan Peraturan Menteri KesehatanRI
nakan untuk persiapan bahan makanan Nomor1096/MENKES/PER/VI/2011
hewani dan nabati yangseharusnya tentang Higiene Sanitasi Jasaboga bahwa
dipisahkan untuk menghindari konta- tempat penyimpanan bahan makanan
minasi antar bahan makanan. Untuk harus terhindar dari kemungkinan konta-
perencanaan biaya untuk tenaga penye- minasi baik oleh bakteri, serangga, tikus

Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 69


Analisis Penyelenggaraan Makanan dan Kontribusi Makanan terhadap Persen Lemak Tubuh di Skadron Pendidikan 504

dan hewan lainnya maupun bahan RI No. 1096/Menkes/PER/VI/2011 guna


berbahaya sedangkan pada penyimpanan menyempurnakan Kepmenkes No.
bumbu dan bahan kering tidak digunakan 715/Menkes/SK/V/2003 yang dianggap
kulkas dan rak – rak sehingga bahan sudah tidak sesuai dengan perkembangan
makanan mudah terkena kontaminan. dan kebutuhan hukum. Berdasarkan uji
Peyimpanan harus memperhatikan prinsip kelayakan yang dilakukan terhadap
First In First out (FIFO) dan First Expired higiene sanitasi di Skadron Pendidikan
First Out (FEFO), namun hal tersebut tidak 504 didapatkan nilai 51, dimana nilai
dijalankan di Skadron Pendidikan 504. tersebut berada dibawah nilai minimal
Sebelum dilakukannya proses untuk institusi golongan B sehingga dapat
pengolahan, dilakukan proses persiapan dinyatakan bahwa higiene sanitasi di
bahan makanan yang akan di olah. Di Skadron Pendidikan 504 belum memenuhi
Skadron Pendidikan504, sebelum mela- standar kelayakan Kementrian Kesehatan
kukan proses pengolahan, petugas dapur RI.
melakukan persiapan bahan makanan c. Output
yakni 1 jam sebelum proses pengolahan di Tidak ada survey kepuasan siswa,
lakukan. Proses pengolahan di Skadron pengecekkan kualitas menu serta perhi-
Pedidikan 504 tidak menggunakan standar tungan biaya selama proses penyeleng-
resep, bumbu dan prosedur pengolahan garaan makanan di Skadron Pendidikan
namun ditentukan sendiri oleh kebiasaan 504. Menu makanan yang disajikan
petugas dapur dalam memasak. Teknik kepada siswa tidak mengikuti siklus menu
pengolahan yang dilakukan biasanya yang ada namun menuyang diberikan
adalah teknik pengolahan dengan cara mengikuti dana yang tersedia tetapi
digoreng ataupun di tumis kecualiuntuk berbeda beda tiap harinya. Dikarenakan
sayursop. hal tersebut maka ketersediaan energi dari
Pendistribusian makanan adalah menu yang diberikan tidak sesuai dengan
serangkaian kegiatan penyaluran maka- kebutuhan energi dan zat gizi siswa. Keter-
nan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis sediaan energi dan lemak masih tergolong
makanan konsumen yang dilayani (9). kurang dari kebutuhan harian siswa
Terdapat 3 sistem pendistribusian maka- namun ketersediaan protein dan karbo-
nan yang biasa dilakukan, yaitu sitem hidrat sudah tergolong cukup serta
yang dipusatkan (sentralisasi), sistem yang memenuhi kebutuhan perharisiswa.
tidak dipusatkan (desentralisasi), dan d. Kontrol
kombinasi antara sentralisasidengan Dalam penyelenggaraan makanan
desen tralisasi. Untuk sistem distribusidi institusi perlu dilakukan sehingga ada
Skadron Pendidikan 504 menggunakan pengendalian dalam sistem tersebut.
sistem distribusi desentralisasi karena Pengendalian dalam sistem, yaitu tujuan
siswa mengambil makanan secara buffet. organisasi, kebijakan, SOP, Standar menu,
Kelebihan sistem desentralisasi adalah sistem kontrak, serta peraturan atau
area penyajian yang lebih kecil diruang regulasi yang berlaku. Di Skadron
dapur daripada sistem sentralisasi. Hal ini Pendidikan 504, Tidak terdapat standar–
dapat disesuaikan dengan keadaan dapur standar yang berkaitan dengan penyeleng-
di Skadron Pendidikan 504 yang tergolong garaan makanan seperti penjamah
sempit sehingga tidak ada area yang makanan, prosedur kerja penjamah
digunakan untuk pemorsianmakanan. makanan, resep, porsi, bumbu, kualitas
Setiap usaha jasa boga haruslah menu serta harga bahan makanan. Tetapi
memiliki izin yang dikeluarkan oleh terdapat peraturan – peraturan pada
pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan ruang dapur dan ruang makan yang
setempat. Berbagai persyaratan harus diperuntukkan hanya kepada siswa
dipenuhi oleh usaha jasa boga, tergantung Skadron Pendidikan 504 yang ditempel di
dari kriteria atau golongan usaha tersebut. dinding dan pintu masuk ruangdapur.
Hal ini sesuai dengan Kepmenkes RI e. Feedback
Nomor 715/Menkes/SK/V/2003, yang Dalam penyelenggaraan makanan
mengatur tentang Persyaratan Hygiene dapat berupa informasi tentang bagaimana
Sanitasi Jasaboga. Pada tahun 2011 Men- kegiatan operasional berjalan dengan baik
teri Kesehatan mengeluarkan Permenkes atau gagal, atau bagaimana memodifikasi

Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 70


Analisis Penyelenggaraan Makanan Dan Kontribusi Makanan Terhadap Persen Lemak Tubuh Di Skadron Pendidikan 504

apakah sebaiknya dirubah untuk mem- Kesimpulan


perbaikinya. Feedback berupa survei ke- Sistempenyelenggaraan makanan
puasaan konsumen, daya terima makanan yang meliputi input, proses, output,
dan sisa makanan. Feedback perlu feedback serta kontrol di Skadron Pendi-
dilakukan untuk dapat meningkatkan dikan 504 belum memenuhi standar
kualitas pelayanan pada konsumen. Di manajemen penyelenggaraan makanan.
Skadron Pendidikan 504 tidak dilaku- Terdapat hubungan antara kontri-
kannya monitoringdan evaluasi terhadap busi dari luar asrama asupan energi,
kegiatan penyelenggaraan makanan. lemak, dan karbohidrat dengan persen
lemak tubuh dan mempunyai korelasi
Hubungan Kontribusi Makanan dari negative sedang. Namun, tidak terdapat
Luar Asrama terhadap Persen Lemak hubungan yang signifikan antara kontri-
Tubuh busi asupan protein dari luar asrama,
Berdasarkan uji statistik yang asupan energi, protein, lemak, karbo-
dilakukan, didapatkan hasil bahwa hidrat, dan aktivitas fisik dengan persen
kontribusi asupan energi, lemak dan lemaktubuh.
karbohidrat dari luar asrama dengan Peneliti mengucapkan terimakasih
persen lemak tubuh siswa di Skadron kepada keluarga atas dukungannya, serta
Pendidikan 504 berhubungan signifikan. pihak Skadron Pendidikan 504 beserta
Hubungan kontribusi asupan energi, siswa yang telah menjadiresponden.
lemak dan karbohidrat dengan persen
lemak tubuh siswa memiliki hubungan Daftar Pustaka
yang sedang dengan pola negative atau 1. Sutanti D. (2014). Penyelenggaraan
tidak searah yang artinya semakin banyak Makanan Untuk Taruna Di Akademi
asupan energi, lemak dan karbohidrat Militer [Skripsi]. Yogyakarta:
maka semakin rendah persen lemak tubuh Universitas Negeri Yogyakarta.
siswanya begitu pula sebaliknya semakin
rendah asupan energi, lemak dan 2. Setyowati. (2008). Sistem
karbohidrat maka semakin tinggi persen Penyelenggaraan Makanan, Tingkat
lemak tubuh. Hasil penelitian ini sejalan Konsumsi, Status Gizi Serta
dengan penelitian yang dilakukan Ketahanan Fisik Siswa Pusat
Riandani (2018) menunjukkan bahwa Pendidikan Zeni Kodiklat TNI AD
terdapat hubungan yang signifikan antara [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian
kontribusi asupan energi, lemak dan Institut PertanianBogor.
karbohidrat dari luar asrama terhadap
status gizi narapidana di Lembaga Pema- 3. Aninditya I. (2011). Peran Zat Gizi
syarakatan Kelas IIA Wanita Kota Makro Dalam Makanan Jajanan Di
Tangerang (10) Lingkungan Sekolah Terhadap
Sedangkan kontribusi asupan Kejadian Obesitas Pada Anak
protein dengan persen lemak tubuh siswa [Undergraduate thesis]. Semarang:
di Skadron Pendidikan 504 tidak berhu- UniversitasDiponegoro.
bungan signifikan. Kontribusi asupan
protein dari luar asrama yang tidak 4. Murbawani E, Firiana L. (2017).
berhubungan signifikan dengan persen Hubungan persen lemak tubuh dan
lemak tubuh dapat disebabkan karena aktifitas fisik dengan tingkat
umumnya protein dalam tubuh tidak kesegaran jasmani remaja putri.
langsung diubah menjadi energi melain- Jourmal of Nutrition and Health, 5(2),
kan digunakan untukmembentuk jaringan 69 – 84.
baru atau mengganti jaringan yang rusak
sehingga tidak langsung mempegaruhi 5. Amelia WR. (2009). Hubungan Antara
persen lemak tubuh. Hasil penelitian ini Indeks Massa Tubuh dan Faktor-
sejalan dengan penelitian Sari (2014) Faktor Lain dengan Status Lemak
dimana tidak ada hubungan yang signi- Tubuh Pada Pramusaji di Pelayaanan
fikan antara kontribusi protein dari Gizi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
makanan jajanan dengan status gizi siswa Jakarta (Skripsi). Jakarta: Universitas
SDN Bendungan (11). Indonesia.

Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 71


Analisis Penyelenggaraan Makanan dan Kontribusi Makanan terhadap Persen Lemak Tubuh di Skadron Pendidikan 504

6. El Corporate. (2014). Profile skadron


Pendidikan 504. Diakses dari:
http://skadik504.blogspot.com/2014
/08/profile-skadik-504.html

7. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.
Bandung: CV Alfabeta.

8. Bakri R, Halim A, Astuti NP. (2018).


Sistem informasi strategi pemasaran
produk dengan metode market basket
analysis dan sales forecasting:
swalayan kota makasar. Jurnal
Manajemen dan Terapan, 11(2).

9. Depkes RI. (2013). Pedoman


Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta:
Ditjen Bina KesehatanMasyarakat.

10. Riandani, F.(2015).Analisis Sistem


Penyelenggaraan Makanan Zat Gizi
Yang Terbuang Dari Sisa Makanan
Dan Kontribusi Makanan Dari Luar
Terhadap Status Gizi Narapidana Di
Lembaga Pemasyarakatan Klas Iia
Wanita Kota Tangerang [Skripsi].
Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul.

11. SariN. (2014). Hubungan Kontribusi


Zat Gizi Makanan Jajanan Dengan
Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hb
Pada Remaja Putri Di Pesantren
Ibadurrahman Kotamadya Tangerang
[Skripsi]. Jakarta: Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Esa Unggul.

Nutrire Diaita, Volume 11 Nomor 2, Oktober 2019 72

You might also like