You are on page 1of 17

KESADARAN AKAN ANCAMAN DAN HARAPAN PENGEBORAN MINYAK DAN GAS

LANJUTAN PT. LAPINDO

Ana Fitra
Program Studi S1 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Anafitra16040564056@mhs.unesa.ac.id

Martinus Legowo
Program Studi S1 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
marleg@unesa.ac.id

Abstract
The contract extension carried out by PT Lapindo Brantas for oil and gas drilling in the
Brantas area until 2040 has raised concerns for several communities, especially residents of
Kalidawir RW 02, where in their area there is a former oil and gas drilling operation that has been
operating since 2005 and has stopped. in 2006 due to the Lapindo incident in the Porong Sidoarjo
area. Until now, the community is still shrouded in shadows and worries if the drilling area is
operational again so that the community will fight to protect themselves and their living areas. This
research aims to find out what causes RW 02 residents to take acts of resistance, what are the
motives that underlie the residents, what are the forms of resistance that have been carried out to
resolve conflicts between residents of RW 02 and PT Lapindo as the company that handles oil and
gas drilling projects. This study used a qualitative method with Alfred Schutz's phenomenology
approach to determine the motives of the community to do resistance. And using James C Scott's
theory of resistance as an analysis tool to find out the forms of resistance that were carried out by
the villagers of Kalidawir. The results of the study show that the public's view of oil and gas drilling
is an exploration activity carried out by companies to seek natural resources in this phenomenon,
especially oil and gas sources for the benefit of the State. There are 7 reasons why the people of
Kalidawir village resisted. Forms of resistance carried out by the community are closed resistance
and open resistance.

Keywords: Resistance, Exploration, Oil and Gas Drilling Conflict

Abstrak
Perpanjangan kontrak yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas terhadap pengeboran
minyak dan gas di area Brantas hingga tahun 2040 memberikan kekhawatiran bagi beberapa
masyarakat khususnya warga Desa Kalidawir RW 02 yang dimana di area tempat tinggal mereka
terdapat bekas pengeboran minyak dan gas yang beroperasi sejak tahun 2005 dan berhenti di tahun
2006 karena adanya kejadian lumpur lapindo di daerah Porong Sidoarjo. Hingga kini masyarakat
masih diselimuti bayang-bayang dan rasa khawatir jika area pengeboran ini beroperasi kembali
sehingga masyarakat melakukan perlawanan untuk melindungi diri dan juga wilayah tempat tinggal.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab warga RW 02 melakukan tindakan
perlawanan, apa saja motif-motif yang mendasari warga, bagaimana bentuk-bentuk perlawanan
yang telah dilakukan hingga penyelesaian konflik antara warga RW 02 dengan PT Lapindo selaku
perusahaan yang menangani proyek pengeboran minyak dan gas di kawasan Brantas. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi Alfred Schutz untuk mengetahui
motif dari masyarakat melakukan perlawanan. Dan menggunakan teori Perlawanan James C Scott
sebagai pisau analisis untuk mengetahu bentuk-bentuk perlawanan yang dilakukan oleh warga Desa
Kalidawir. Hasil penelitian menunjukkan pandangan masyarakat mengenai pengeboran minyak dan
gas adalah kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencari sumber daya alam

1
dalam fenomena ini khususnya adalah sumber minyak dan gas untuk kepentingan Negara. Ada 7
penyebab masyarakat Desa Kalidawir melakukan perlawanan. Bentuk-bentuk perlawanan yang
dilakukan oleh masyarakat adalah perlawanan tertutup dan perlawanan terbuka.

Kata Kunci: Perlawanan, Eksplorasi, Konflik Pengeboran Minyak dan Gas

PENDAHULUAN Porong dan Tanggulangin hingga saat ini.


PT Lapindo secara resmi memiliki ijin Fenomena sosial ini menimbulkan banyak
dalam eksplorasi minyak dan gas di kawasan perubahan pada masyarakat khususnya yang
Blok Brantas. Wilayah kerja seluas 3.050 km2 terdampak dari berbagai sisi kehidupan. Total
yang terbagi menjadi lima wilayah darat dan 90.000 jiwa mengalami kerugian materi yang
tiga wilayah laut. Merupakan perusahaan join berupa terkuburnya lahan mata pencaharian
venture PT. Energi Mega Persada dengan dan tempat tinggal (kompas, 2006). Dampak
saham 50%, PT. Medco Energi Tbk 32%, dan lainnya adalah hilangnya anggota keluarga,
Santos Australia 18%. PT. Energi Mega identitas, kesulitan dalam bidang kesehatan,
Persada diketahui dimiliki oleh keluarga besar ekonomi, dan sosial.
Bakrie Group melalui investasi yang Awal kemunculan semburan lumpur
dilakukan. (Brantas 2006) dari dalam tanah yang berada di Desa Reno
Sidoarjo masuk dalam area Blok Kenongo Kecamatan Porong. Jika dihitung
Brantas yang memiliki 43 titik sumur dengan dari pusat kota jaraknya sekitar 12 Kilometer
Mojokerto dan Pasuruan. Dibandingkan 2 dan lebih dekat dengan Kabupaten Pasuruan
wilayah tersebut Sidoarjo menjadi wilayah (Sanjaya 2016). Pada awalnya semburan ini
dengan potensi kekayaan minyak dan gas dianggap sebagai semburan ditanah lapang
yang tinggi. Potensi ini menjadi daya tarik atau area persawahan yang umum terjadi.
perusahaan swasta maupun nasional untuk Namun semakin lama semburan tidak bisa
mengeksplorasi minyak dan gas bumi. dibendung hingga kini yang terus menerus
(Daulay 2010) mengeluarkan lumpur panas.
29 Mei 2020 menandakan 15 tahun WALHI atau Wahana Lingkungan
sudah peristiwa semburan lumpur lapindo di Hidup Jawa Timur dalam penelitiannya tahun
wilayah Porong Sidoarjo. Peristiwa bermula 2008 menemukan PAH dalam tanah. Tanah
pada 2006 namun hingga saat ini belum ada dan air di wilayah semburan mengandung
tanda-tanda akan berhentinya semburan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon yang
lumpur. Dampak dari semburan lumpur berada diambang batas normal (Jatim 2017).
Lapindo dirasakan masyarakat sekitar area Program lingkungan PBB (UNEP)

2
menyatakan PAH merupakan senyawa Gas Bumi atau Migas Kementrian ESDM
organik yang berbahaya dan bersifat memicu (Jatim 2018). Alasan pemberian ijin adalah
kanker. karena tidak ada yang berani melakukan
Ekonomi masyarakat menjadi lumpuh pengeboran pasca tragedi lumpur lapindo.
karena masyarakat kehilangan pekerjaan. Disisi lain Djoko Siswanto memberikan
Banyak masyarakat yang memilih untuk penuturan bahwa aktivitas pengeboran tidal
berganti profesi sebagai tukang ojek karena dilakukan didaerah terkena dampak semburan.
dapat memberikan tambahan pemasukan. Namun demikian daerah yang diblow up oleh
Bencana ini memaksa masyarakat untuk media merupakan wilayah tanggulangin
mencari profesi baru agar mereka dapat padahal bukan diwilayah tersebut (Dwi
memenuhi kebutuhan mereka. Afriyadi 2018).
Bagi masyarakat yang memilih Sejak akhir tahun 2018 aktivitas
meninggalkan daerah terdampak mereka harus pengeboran di Tanggulangin mulai ada tanda-
berusaha untuk beradaptasi dengan tanda akan aktif kembali. Ditandai dengan
lingkungan baru. Masyarakat tidak bisa adanya truk-truk besar menggirim peralatan
mengandalkan bantuan dari pemerintah karena pengeboran yang dilakukan saat tengah
distribusi bantuan kurang merata. Adanya malam. Hal ini awalnya tidak disadari lambat
uang ganti rugi hanya dianggap sebagai uang laun masyarakat mengetahui dan mulai
beli tanah bukan sebagai bantuan untuk melakukan demonstrasi kepada perusahaan.
bencana. Akhirnya masyarakat mengadakan rapat yang
Selama 15 tahun peristiwa lumpur menghasilkan beberapa keputusan.
lapindo masyarakat dituntut untuk beradaptasi Diantaranya adalah adanya ganti rugi sebesar
dengan lingkungan yang baru. Mereka harus Rp. 75.000 setiap rumah. Selain itu PT
menyesuai diri dengan norma dan budaya di lapindo menjanjikan warga untuk diajak
daerah pengungsian yang baru. Korban berwisata didaerah Batu Malang. Kesalahan
kehilangan identitas seperti KTP, KK, Ijazah, selanjutnya adalah PT Lapindo tidak
Akte, mengalami kesulitan mendapatkan melakukan sosialisasi mengenai Analisis
bantuan pendidikan dan kesehatan. Dampak Lingkungan atau ANDAL.
Dilansir dari web WALHI atau Kegiatan perlawanan dilakukan
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia wilayah Masyarakat beberapa kali dengan tuntutan
Jawa Timur. PT Lapindo mengantongi ijin yang sama yakni ketidaknyamanan adanya
perpanjangan kontrak untuk dapat melakukan pengeboran minyak. Perlawanan dilakukan
pengeboran di Wilayah Jawa Timur. Ijin pada 2016 ketika PT Lapindo akan melakukan
didapat dari Direktur Jenderal Minyak dan Well Test disalah satu sumur Tanggulangin.

3
Masyarakat melakukan negoisasi serta asuhan. Setelah pemberitahuan tersebut
berbagai upaya dengan kelompok korban Masyarakat mendapat sembako dan uang
lumpur lapindo yang memiliki organisasi atau sebesar Rp.200.000 dari pihak PT Lapindo
perkumpulan. Hal ini dilakukan untuk brantas.
membaca segala kemungkinan buruk yang Peristiwa semburan lumpur pada 2006
terjadi jika pengeboran tetap berlanjut. memberikan trauma tersendiri bagi warga
Di awal meletusnya semburan lumpur sekitar. Masyarakat meminta PT lapindo
Masyarakat Desa Kalidawir melakukan untuk membeli tanah mereka sebagai ganti
penutupan paksa salah satu sumur yang masih rugi pengeboran. Hingga di awal tahun 2019
aktif. Masyarakat melakukan penutupan aktifitas pengiriman alat-alat dan bahan
karena adanya ketakutan terhadap dampak pengeboran masih berlanjut. Namun demikian
buruk dari semburan lumpur. Wilayah sumur belum ada tanda perusahan melakukan
yang ditutup paksa memiliki kemungkinan sosialisasi mengenai ANDAL dan menyetujui
besar untuk di bor kembali. PT Lapindo tawaran perihal pembelian lahan. Meskipun
menjanjikan 5 tahun pertama akan perusahaan melakukan perekrutan karyawan
mengusahakan 30-35 cubic feet per day kepada warga sekitar hal ini dilakukan
dengan 100-150 MMSCFDS atau Million terbatas melalui kepala Desa. Artinya hanya
Standard Cubic Feet per Day (gas) (Dwi orang yang mendapatkan rekomendasi dari
Afriyadi 2018b) Disisi lain ada beberapa kepala Desa yang dapat bekerja di PT
tempat di Desa Kalidawir yang memiliki Lapindo.
kemungkinan untuk menjadi sumur baru. Kasus diatas berbeda dengan kasus di
Rencana pengeboran di beberapa titik daerah Mojodelik. Penelitian oleh Swastika
dilakukan pemadatan secara bersamaan terjadi Rahajeng memberikan gambaran eksplorasi
akhir Desember 2018 hingga Januari 2019. minyak di wilayah tersebut akan membuka
Sekitar pukul 23.00 WIB truk mulai lapangan kerja. Namun demikian karena
berdatangan dengan pengawalan di kawasan alasan keterampilan dan pendidikan warga
penambangan dan aparat Desa Kalidawir. tidak dapat bekerja di perusahaan tersebut
Pengawalan ini dilakukan mulai dari jalan (Wihartina 2014). Berbeda dengan penelitian
raya Tanggulangin atau Ngaban hingga lokasi yang dilakukan oleh Achmad Abidin.
pengeboran. Karena hal inilah warga Ditemukan bahwa banyak elit Desa
mengetahui jika akan dilakukan penambangan mendukung pertambangan karena berprofesi
di Desa Kalidawir. Awalnya warga mendapat sebagai penambang dan hanya memikirkan
pemberitahuan dari pemerintah Desa setempat keuntungan (Abidin 2012).
bahwa kawasan tersebut akan dibangun panti

4
Yulisa Fringka dalam penelitianya pertambangan dan Desa Kalidawir termasuk
menjelaskan ada sekitar 7 bentuk perlawanan dalam titik pengeboran Area Brantas.
dilakukan guna mempertahankan tempat Subjek penelitian adalah Masyarakat
tinggal (Fringka 2017). Perlawanan yang terdampak lumpur lapindo khususnya
dilakukan dengan tujuan mempertahankan masyarakat Desa Kalidawir. Peneliti mengambil
tempat tinggal sama halnya dengan penelitian subjek dengan teknik purposive sampling.
oleh Anom Sucipto. Dalam penelitianya Adapun kriteria subjek penelitian adalah warga
warga yang melakukan perlawanan bestrata Desa Kalidawir yang rumah atau tanahnya dekat
sosial bawah dan bertujuan untuk dengan area pengeboran. Warga yang pro
mempertahankan eksistensi sumur tua. dengan kegiatan pengeboran. Warga yang
(Sucipto 2011) terlibat dalam kegiatan perlawanan. Dan Aktor
Berdasarkan latar belakang yang aparatur Desa yakni Kepala Desa atau Sekertaris
dipaparkan diatas penelitian ini bertujuan Desa.
untuk mengetahui penyebab hingga bentuk- Teknik pengumpulan data yang digunakan
bentuk perlawanan. Yang dilakukan warga adalah dengan observasi serta wawancara
Desa Kalidawir terhadap eksploitasi sumber mendalam. Peneliti melakukan pendekatan
daya yang dilakukan oleh PT Lapindo. Dan dengan bertanya secara langsung kepada
juga untuk mendeskripsikan dampak yang masyarakat dengan cara berbaur secara
ditimbulkan dari adanya pengeboran minyak langsung. Hal ini bertujuan untuk dapat
dan gas diwilayah mereka. menginterpretasi pemahaman masyarakat serta
perilaku yang dikembangkan terkait
METODE PENELITIAN
pengeboran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
Penelitian ini menggunakan teori perlawanan
Fenomenologi Alfred Schutz untuk memahami
James C Scott sebagai pisau analisis. Secara
dan menjelaskan motif masyarakat. Dalam
garis besar, analisis data dilakukan dengan ;
melakukan sebuah tindakan dan menjelaskan
reduksi data, penyajian data, dan penarikan
suatu arti dari berbagai peristiwa. Selanjutnya
kesimpulan. Adapun penelitian ini
penelitian ini menggunakan perspektif teori
menggunakan teknik Interpretative
Perlawanan James C Scott sebagai pisau
Phenomenological Analysis yakni (Muhadjir
analisis.
2016): Reading and re-reading, Initial Noting,
Lokasi penelitian dilakukan di Desa
Developing Emergent Themes, Searching For
Kalidawir Kecamatan Tanggulangin Kabupaten
Connection a Cross Emergent Themes, Moving
Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. Alasan pemilihan
The Next Cases, Looking For Patterns Across
lokasi ini karena fenomena konflik
Cases.

5
agar mudah dipahami oleh kalangan awam
KAJIAN TEORI (Nindito 2005).
A. Fenomenology Dalam Perspektif Alfred Menurut pandangan Alfred Schutz
Schutz. proses pemaknaan diawali dengan proses
Fenomenologi secara umum dapat diartikan pengindraan. Dimana ini dapat juga disebut
sebagai ilmu yang memiliki orientasi untuk sebagai suatu proses pengalaman yang terus
mendapatkan penjelasan yang nampak (Sri mengalami kesinambungan. Pemaknaan
Sadewo 2016) Fenomenologi berusaha untuk melalui proses indrawi awalnya tidak
mencari pemahaman bagaimana individu atau memiliki pemaknaan. Makna baru akan
manusia mengkontruksi makna dan konsep muncul ketika dihubungkan dengan
penting dalam pemahaman mereka mengenai pengalaman yang dimiliki individu
dunia. Hal ini dibentuk oleh hubungan individu sebelumnya atau proses interaksi dengan
dengan individu yang lain. individu lain. Sehingga munculah makna
Fenomenology secara umum memberikan Individu dan ada juga yang dinamakan dengan
asumsi bahwa individu secara aktif mencoba makna kolektif tentang suatu fenomena.
untuk menginterpretasi pengalaman mereka. Menurut Schutz kesadaran kita lah yang
Serta mencoba untuk memahami dunia dengan memproses data indrawi yang memunculkan
pengalaman yang telah mereka lewati. Ini pernyataan bahwa tiap tindakan manusia
diartikan bahwa fenomena yang tampak adalah selalu memiliki makna (Hasbiansyah 2008)
hasil refleksi dari realitas yang membutuhkan Schutz menjelaskan bahwa sebenarnya
penafsiran lebih lanjut. proses indrawi tidak memiliki makna tetapi
Alfred Schutz sebagai murid dari objeklah yang memiliki makna. Bagi Schutz
Edmun Husserl memiliki pandangan lain kesadaran individu dalam kehidupan sehari-
mengenai fenomenology. Schutz menjadi hari telah terbagi dengan kesadaran orang lain.
orang pertama yang mencoba untuk Maka kesadaran individu tidak lagi bersifat
mengkaitkan pendekatan fenomenologi pribadi melainkan telah terbagi dengan
dengan ilmu sosial. Ia sebagai perintis yang kesadaran milik orang lain. Individu dalam
memperkenalkan fenomenologi sebagai pisau bertindak dan juga dalam proses mengambil
analisis dalam menangkap segala gejala yang sikap dan prilaku menempatkan diri kedalam
terjadi. Dan juga berusaha untuk menjelaskan pengalaman subjektif. individu memiliki
dan menyusun pendekatan fenomenenologi kemampuan untuk menentukan perilaku apa
secara lebih sistematis, praktis, serta yang akan mereka ambil. Kesadaran ini
komprehensif. Sebagai sebuah pendekatan dilakukan tiap hari yang berhubungan dengan
dirinya sendiri maupun dengan individu lain.

6
Sehingga setiap hari individu melakukan negatif yang mereka lihat secara langsung
sebuah proyek yang dikerjakan oleh dirinya terjadi kepada korban lapindo. Disisi lain
untuk dirinya sendiri. mereka tidak ingin hal itu terjadi kepada
Alfred Schutz juga memberikan mereka. Maka dari itu mereka secara masif
perhatianya kepada konsep kesadaran. Ia melakukan perlawanan demi menyelamatkan
menyumbangkan hasil pemikirannya apa yang telah mereka miliki. Mulai dari
mengenai makna dan motif tindakan harta benda, lingkungan sosial dan
individual. Makna dalam fenomenologi adalah sebagainya.
realitas atau yang tampak. Sedangkan tampak
B. Perlawanan Sosial James C Scott
merupakan refleksi dari realitas yang tidak
Perlawanan merupakan suatu bentuk
berdiri sendiri sehingga membutuhkan
pertahanan dan juga perlawanan yang
pemaknaan yang mendalam. Schutz
dilakukan oleh individu maupun kelompok
memberikan gambaran mengenai motif
masyarakat. Hal ini menjadi suatu bentuk
tindakan ia memperkenalkan konsep because
pertentangan yang terjadi dalam kehidupan
motives dan in order to motives.
sosial masyarakat mereka. Maka dapat juga
Because motives atau motif yang
dikatakan bahwa perlawanan akan muncul dan
merujuk kepada pengalaman masa lalu yang
terjadi dikehidupan sosial masyarakat.
dimiliki oleh individu. Pengalaman tersebut
Apabila terdapat pertentangan antara dua
tertanam dalam pengetahuannya yang
individu atau yang dimaksud adalah
terendapkan dan beroirentasi pada masa lalu.
pertentangan dua pihak. Kemudian munculnya
Sedangkan in order to motives merupakan
perlawanan sebagai suatu bentuk pertahanan
suatu tujuan didalamnya terdapat rencana,
diri agar mendapakan realita yang semestinya
maksud, harapan, minat, dan lain-lain. Yang
mereka dapatkan.
diinginkan oleh individu dan berorientasi
Pendekatan teoritik yang digunakan
kepada masa depan. Dalam prakteknya sehari-
untuk memahami realitas sosial ini adalah
hari motif untuk tindakan seseorang dapat
teori James C. Scott. Scott menyimpulkan
menjadi motif karena disebabkan oleh reaksi
bahwa tujuan Perlawanan untuk memperkecil
orang lain (Sri Sadewo 2016)
atau sama sekali menolak klaim yang diajukan
Warga Desa Kalidawir yang tempat
oleh kelas dominan. Yang akan menimbulkan
tinggalnya dekat dengan kawasan pengeboran
kesadaran kolektif oleh para masyarakat atau
memiliki pengetahuan mengenai kasus
mereka yang berada pada kelas-kelas bawah.
lapindo tahun 2006. Mereka menerima banyak
Kelas bawah yang dimaksud oleh James C
informasi melalui media ataupun cerita
Scott adalah petani yang melakukan
langsung dari para korban. Dan juga hal-hal

7
perlawanan secara gerilya. Perlawanan Bentuk perlawanan ini dilakukan
melalui perilaku sehari-hari dan bergerak oleh individu secara tidak terstruktur dan
secara kolektif maupun sendiri-sendiri (Scott kurang sistematis. Sehingga hasil yang
1993). diinginkan adalah bagaimana individu
Perlawanan yang dilakukan oleh mampu menentukan sikap mengorganisir
individu maupun kelompok ditimbulkan oleh kemampuannya untuk melakukan
beberapa faktor seperti ancaman, paksaan, perlawanan. Ada empat karakteristik
tekanan, penindasan. Yang dilakukan oleh dalam perlawanan bentuk ini menurut
pemerintah, pemilik modal maupun pihak- James C Scott (Scott 2000). 1) bersifat
pihak lain yang memiliki kekuasaan. Menurut tidak terorganisir, 2) terjadi secara tidak
Scott para petani melakukan perlawanan teratur, 3) individual dimana memiliki
karena tidak mempunyai akses sedangkan tujuan untuk menciptakan keuntungan
mereka bergantung pada pasar (Scott 1993). pribadi, 4) tidak menciptakan perubahan
Perlawanan dalam studi Scott berfokus untuk orang banyak karena memiliki
pada bentuk perlawanan yang a terjadi di kepentingan pribadi.
dikehidupan sehari-hari masyarakat. Scott b) Perlawanan Terbuka
juga mengambarkan secara gamblang Perlawanan jenis ini memiliki
bagaimana bentuk perlawanan yang dilakukan tujuan untuk meniadakan dominasi
oleh masyarakat lemah. Dimana mereka dengan melakukan beberapa gerakan.
cenderung tidak memiliki kekuatan dalam Dimana gerakan mengandung gagasan,
melakukan penolakan secara terbuka. Namun terorganisasi, sistematis, kooperatif, dan
memiliki cara-cara lain untuk menghindari berperinsip yang mempunyai akibat
intervensi dan keikut sertaan negara dalam revolusioner. Biasanya mengandung
mengacak-acak hak mereka. Scott kekerasan atau aksi yang berhubungan
menjelaskan ada 2 bentuk perlawanan. dengan aksi atau demonstrasi. Perlawanan
a) Perlawanan Tertutup jenis ini cenderung dapat diamati secara
Perlawanan jenis ini berbentuk langsung dikarenakan terjalinya
simbolis ataupun ideologis antara lain komunikasi. Yakni antara pihak penguasa
contohnya adalah fitnah dan gosip. Serta dan pihak yang termarjinalkan sehingga
penolakan terhadap hal-hal yang menimbulkan gerakan dari komunikasi
dipaksakan kepada kelompok ataupun tersebut.
masyarakat. Dimana yang akan
Scott menjelaskan setidaknya empat
memunculkan kembali rasa hormat
karakteristik dari jenis perlawanan yang
kepada penguasa atau negara.

8
termuat dalam bukunya Senjatanya Masyarakat memiliki pemahaman terhadap
Orang-orang Yang Kalah (Scott 2000). 1) pengeboran minyak dan gas adalah hasil uah
Bersifat rasional dikarenakan menampung pikir. Dari segala bentuk informasi, teori, serta
kepentingan banyak orang. 2) Memiliki fakta-fakta yang mereka ketahui dari berbagai
tujuan untuk menghapuskan penindasan sumber. Subyek berusaha untuk menafsirkan
serta sikap dominasi oleh kaum penguasa. dan mengartikan serta menyatukan berbagai
3) Memiliki dampak perubahan yang informasi yang mereka ketahui.
revolusioner yang dimana akan dapat Perilaku untuk mencari tau mengenai
mempengaruhi banyak hal. 4) Kegiatan informasi yang dilakukan oleh masyarakat
sangat teorganisir karena terjalinnya Kalidawir merupakan sebuah bentuk
komunikasi antara individu yang satu kesadaran. Kesadaran tersebut didasari oleh
dengan yang lain dan saling bekerja sama. motif sosial yang ada dalam diri individu.
Yakni motif untuk mendapatkan pengetahuan
Perlawanan dijadikan sebagai alat untuk serta untuk mencari dan memperoleh fakta-
membantu kaum marjinal dalam fakta yang ingin mereka ketahui.
mempertahankan hal yang dianggap penting Secara garis besar beberapa subyek
untuk dipertahankan. Perlawanan terbuka mengartikan pengeboran sebagai eksplorasi
dapat menggambarkan bagaimana perlawanan sumber daya disuatu wilayah untuk negara.
dapat diamati sehingga menunjukkan Pemahaman ini sebagian besar mereka
eksistensi. Dikarenakan tindakannya yang dapatkan dari fakta langsung di lapangan.
memiliki dampak revolusioner akibat dari sebagaimana mereka melihat apa yang
terjalinnya komunikasi yang maskimal. dilakukan oleh perusahaan sebagai pelaku
Komunikasi antar individu yang memiliki eksplorasi.
nasib yang sama namun berbanding terbalik
B. Penyebab Masyarakat Melakukan
dengan perlawanan tertutup yang cenderung
Perlawanan
individual.
Perlawanan yang dilakukan
masyarakat terhadap pengeboran ataupun
PEMBAHASAN sumber daya alam marak terjadi khususnya di
A. Pemahaman Masyarakat Terhadap Indonesia. Jika diamati dengan seksama
Pengeboran bagaimana selama ini masyarakat melakukan
Pemahaman memiliki kata dasar paham kegiatan penolakan didasari oleh
yang menurut KBBI berarti pengertian, meningkatnya kesadaran demokrasi.
pendapat, pikiran, dan juga pandangan. Masyarakat bebas menyalurkan atau

9
mengekspresikan sikap perlawanan terhadap bukanlah hal baru. Perlawanan ini secara
pemerintah maupun perusahaan yang terang-terangan dilakukan masyarakat sejak
melakukan aktivitas pengeboran. jaman dahulu. Perbedaan kepentingan antara
Kesadaran demokrasi bisa dijadikan masyarakat dan juga perusahaan sudah terlihat
sebagai salah satu gambaran bagaimana jelas. Masyarakat memiliki kepentingan untuk
masyarakat dapat menyalurkan sikap mempertahankan tempat tinggal sedangkan
perlawanan. Motif perlawanan masyarakat perusahaan memiliki kepentingan
sangat beragam mulai dari motif ekonomi, mengeksplorasi sumber daya alam.
motif lingkungan, hingga motif sosial. Perlawanan memiliki kadar perubahan
Kasus perlawanan ataupun perlawanan yang tidak selalu terlihat karena implementasi
di Indonesia memiliki motif, penyelesaian, dari gerakan perlawanan itu sendiri. Dan
hingga kultur yang berbeda. Alfred Schutz bagaimana kadar perubahan yang diinginkan
menjelaskan motif sebagai alasan individu oleh kelompok atau individu yang melakukan
melakukan sesuatu hal ini berbeda ketika resisten. Hal ini akan menentukan sikap
Schutz mendiskripsikan makna. Makna erat perlawanan yang tercipta hingga bagaimana
kaitannya dengan aspek penting yang dipilih strategi yang berusaha dimunculkan dan
oleh individu dalam kehidupan sosial. Dalam bagaimana bentuknya. Dalam fenomena yang
kasus ini terdapat 7 penyebab masyarakat terjadi pada masyarakat RW 02 khususnya RT
melakukan perlawanan terhadap PT Lapindo 06. Sebelum adanya kejadian lumpur lapindo
di RT 06, antara lain; tahun 2006 di kawasan Porong masyarakat
a) Trauma Kasus Lapindo 2006 hidup berdampingan dengan pengeboran.
b) Rusaknya Lingkungan Akibat Perlawanan yang dilakukan oleh
Pengeboran masyarakat muncul karena kesadaran kolektif
c) Dukungan Dari Berbagai Pihak masyarakat. Kesadaran ini memunculkan
d) Menyelamatkan Daerah Tempat Tinggal berbagai gerakan perlawanan. Perlawanan ini
e) Pembuktian Terhadap Masyarakat Luas digunakan untuk menuntut PT Lapindo yang
f) Menghentikan Pengeboran dianggap merugikan masyarakat.
g) Mendapat Hak Ganti Rugi Menurut James C Scott (Scott 2000)
dalam melakukan perlawanan masyarakat
C. Bentuk-bentuk Perlawanan Menurut
akan dihadapkan dalam beberapa tahapan:
James C Scott
pertama yakni pergerakan dalam tahap ini
Perlawanan yang dilakukan oleh
masyarakat akan memiliki perasaan serta
individu maupun kelompok atas nama
keinginan untuk melakukan perlawanan.
mempertahankan yang mereka miliki
karena merasa tidak mendapatkan keadilan

10
atas berdirinya pengeboran di wilayah mereka. masyarakat yang merasa dirugikan oleh PT
Beberapa subyek menjelaskan bagaimana Lapindo mulai membangun kesadaran kolektif
selama ini perusahaan memperlakukan warga. untuk menyamakan pemikiran. Subyek
Segala macam tuntutan sengaja tidak menjelaskan bagaimana masyarakat RT 06
diperdulikan oleh perusahaan. Sebagai balasan merasa dirugikan dengan adanya pengeboran
perusahaan memberikan bantuan dalam yang terlalu dekat dengan pemukiman warga.
bentuk CSR ( Corporate Social Serta bagaimana kegiatan pengeboran yang
Responsbility). Disisi lain masyarakat merasa dilakukan oleh perusahaan memberikan rasa
bahwa pemberian CSR ini hanya sebagai was-was atau ketakutan jika terjadi kegagalan.
bentuk formalitas. Bertujuan untuk meredam Informan menjelaskan bahwa kini
konflik yang timbul akibat dari keberadaaan masyarakat lebih memahami dampak negatif
perusahaan itu sendiri. yang dihasilkan oleh adanya pertambangan di
wilayah mereka. Mulai dari munculnya
Frynas memberikan penjelasan bahwa
dampak negatif terhadap lingkungan, sosial,
perusahaan cenderung memiliki pertimbangan
hingga kemungkinan munculnya bencana
yang kurang kuat untuk melakukan kegiatan
baru. Kerugian yang muncul selama
CSR, seperti; 1) hanya untuk memenuhi
perusahaan melakukan ekplorasi di wilayah
regulasi hukum, 2) strategi bisnis perusahaan,
tersebut sudah dirasakan oleh warga. Dampak
3) untuk memperoleh licensi to operate dari
negatif akibat kelalaian pengeboran
masyarakat tempat perusahaan berada, 4)
memberikan pemahaman lain bagi warga.
bagian dari risk management perusahaan
Bahwa kegiatan pertambangan merupakan
untuk meredam konflik atau menghindari
kegiatan berbahaya yang butuh perhitungan
konflik itu sendiri, 5) sebagai bentuk
serta rencana yang matang.
membangun citra positif perusahaan
Tahap ketiga yakni membangun gerakan
dihadapan masyarakat (Frynas 2009). Selain
perlawanan dengan cara berkumpul serta
untuk meredam konflik kegiatan CSR
membangun strategi yang tepat sasaran. Hal
dilakukan untuk membangun citra positif
ini dilakukan masyarakat untuk menyebarkan
perusahaan dihadapan masyarakat. Hal ini
informasi serta dampak yang mungkin terjadi.
bertujuan agar masyarakat melupakan
Serta memberikan gambaran apa sajakah
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan.
kemungkinan yang terjadi jika perusahaan
Namun demikian dalam kenyataanya
tetap melakukan ekplorasi. Strategi
masyarakat menyadari hal tersebut.
perlawanan dilakukan oleh masyarakat
Tahap kedua perlawanan yakni
bersamaan dengan masyarakat mengumpulkan
membangun kesadaran. Pada tahapan ini
informasi tentang pengeboran. Pada tahap ini

11
masyarakat dibantu oleh beberapa pihak luar. yang berupa bantuan untuk pembangunan
Mulai dari peneliti, akademisi, hingga fasilitas public. Namun masyarakat
kelompok sosial yang bergerak di bidang menganggap hal tersebut adalah sebagai CSR
konflik pertambangan. bukan pemenuhan tuntutan. Dapat
Tahap keempat yaitu masyarakat disimpulkan bahwa hingga kini tuntutan yang
berupaya untuk mempengaruhi kelompok dilayangkan oleh masyarakat belum mendapat
sasaran yakni perusahaan ataupun pemerintah. respon dari pihak perusahaan.
Masyarakat melakukan gerakan perlawanan Setelah munculnya kejadian Lapindo di
mulai dari perlawanan tertutup hingga Porong masyarakat menghilangkan konsep
terbuka. Kegiatan ini dilakukan untuk positif yang dilakukan oleh pemerintah
mempengaruhi perusahaan agar tuntutan yang menjadi hal negative. Kegiatan tersebut
dilayangkan oleh masyarakat mendapat atensi sewaktu-waktu dapat berubah menjadi bom
dari perusahan maupun pemerintah. Mulai yang dapat meledak. Dan dampak “ledakan”
dari pemerintah Desa hingga pemerintah itu akan menimpa mereka sebagaimana yang
pusat. Sebagaimana yang dikatakan oleh salah dialami oleh warga Porong. Ketakutan-
satu subyek bahwa ia dan kelompok ketakutan yang muncul dikepala mereka
masyarakat yang lain telah berupaya bukan di dasari oleh dongeng-dongeng belaka.
menyurati presiden. Hal tersebut dilakukan Namun didasari oleh realitas yang mereka
untuk mendapat perhatian bahwa pengeboran lihat dengan mata kepala mereka sendiri.
diwilayah ini meresakan warga. Hingga kini Masyarakat berbondong-bondong
tidak ada respon baik dari perusahaan maupun menyelamatkan diri kehilangan pekerjaan
pemerintah untuk masyarakat kecuali adanya serta harta benda, tanah kelahiran dan
CSR yang diberikan. kehilangan anggota keluarga.
Tahap terakhir dalam perlawanan ini Warga Desa Kalidawir menyadari
yakni tahap pencapaian. Masyarakat telah bagaimana dekatnya mereka dengan titik
mengajukan beberapa tuntutan untuk PT pengeboran. Hal ini menimbulkan ketakutan
Lapindo agar perusahaan membuka rincian dan usaha untuk melenyapkan rasa takut
perolehan minyak. Hingga keuntungan bagi dengan melakukan perlawanan. Pola
masyarakat, Desa, hingga Negara. Hingga perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat
tuntutan untuk tidak lagi melakukan aktivitas Desa Kalidawir RW 02 menurut James C
pengeboran di wilayah tersebut. Namun segala Scott dapat dikategorikan menjadi 2, yakni
macam tuntutan ini tidak di respon oleh perlawanan tertutup dan perlawanan terbuka.
perusahaan. Subyek menjelaskan bahwa Penggolongan bentuk-bentuk perlawanan ini
tuntutan yang dikabulkan oleh perusahaan

12
sesuai dengan karakteristik acuan yang telah memutuskan untuk tidak lagi peduli dengan
digambarkan oleh James C Scott. kegiatan perlawanan.
a) Perlawanan Tertutup Namun di lain sisi masih ada warga
Perlawanan tertutup merupakan yang berupaya untuk melakukan perlawanan
perlawanan yang dilakukan secara tertutup terhadap perusahaan. Tidak bisa dipungkiri
dengan karakteristik tidak menciptakan bahwa masyarakat ekonomi menengah
perubahan untuk orang banyak. karena kebawah lebih mementingkan pekerjaan
tindakan yang tidak terorganisir tidak teratur daripada melakukan perlawanan. Namun ia
dan juga mementingkan keuntungan pribadi. juga mengatakan bahwa jika ia masih peduli
Dalam fenomena yang terjadi di Masyarakat dengan keselamatan lingkungan mereka.
Desa Kalidawir khususnya RW 02 mereka b) Perlawanan Terbuka
melakukan perlawanan tertutup. Seperti Perlawanan terbuka memiliki gambaran
menggerutu melakukan pembahasan secara perlawanan yang dilakukan secara terorganisir
personal antar individu satu dengan individu dan memiliki dampak besar dan
yang lain. Dan juga bersikap acuh tak acuh mempengaruhi semua orang. Dalam hal ini
terhadap perlawanan yang dilakukan secara protes sosial yang dilakukan secara langsung
besar-besaran. adalah berhadapan langsung dengan pihak
Beberapa informan menjelaskan yang dituju. Perlawanan ini dapat dilihat
bagaimana masyarakat secara langsung secara langsung yang ditandai dengan adanya
membahas dampak pengeboran yang terjadi komunikasi antara 2 pihak yang berselisih.
secara pribadi. Masyarakat juga Dalam kasus masyarakat Desa Kalidawir RW
memperkirakan prosentase keberhasilan 02 pihak yang dituju adalah PT Lapindo.
perlawanan yang mereka lakukan. Salah satu Menurut James C Scott dalam bukunya
subyek menjelaskan pula kini telah muncul yang berjudul Senjatanya orang-orang yang
beberapa masyarakat yang mulai acuh kalah (Scott 2000). Perlawanan terbuka
terhadap kegiatan perlawanan. Mereka memiliki beberapa karakteristik salah satunya
menyatakan sudah “capek” terhadap adalah tindakan bersifat rasional dikarenakan
perlawanan yang dilakukan karena tidak lagi menampung kepentingan orang banyak. Salah
menguntungkan mereka secara pribadi. satu informan menjelaskan bahwa kegiatan
Perlawanan yang dilakukan secara berangsur- yang mereka lakukan bertujuan
angsur menghalangi mereka untuk menyelamatkan lingkungan yang mereka
menjalankan hidup seperti bekerja dan tinggali. Secara bersama-sama masyarakat
menghasilkan uang. Sehingga mereka melakukan perlawanan yang diawali dengan

13
rapat untuk mencapai mufakat akan tindakan atau akses menuju pengeboran, hingga
selanjutnya yang akan diambil. demonstrasi di area pengeboran.
Karakteristik selanjutnya yakni Demonstrasi dilakukan karena
memiliki tujuan untuk menghapus penindasan masyarakat merasa perusahaan melakukan
serta sikap dominasi dari penguasa. Tujuan kegiatan welltest tanpa melakukan
warga RW 02 yakni menghentikan segala pemberitahuan kepada warga. Kegiatan
bentuk kegiatan pengeboran yang dilakukan tersebut menyebabkan suara bising ataupun
oleh PT Lapindo. Kegiatan yang berhubungan getaran-getaran di tanah Hal ini membuat
dengan pengeboran yang dilakukan setelah takut masyarakat sekitar. Pemblokiran jalan
adanya semburan lumpur lapindo di Porong juga dilakukan atas dasar penolakan kegiatan
dinilai terlalu semena-mena tanpa adanya ijin pengeboran yang dilakukan oleh perusahaan.
atau komunikasi antara perusahaan dengan Penutupan jalan ini dilakukan di jalan akses
warga. Warga berupaya untuk menghentikan masuk gang RT 06 hingga masuk ke dalam
kegiatan tersebut untuk memberikan rasa area pengeboran. Namun kini perusahaan
aman bagi masyarakat. telah melakukan banyak cara agar bisa
Kegiatan dilakukan dengan terorganisir melakukan kegiatan. Perusahaan bahkan
dengan adanya komunikasi antar individu meminta warga yang pro untuk menjaga area
yang satu dengan yang lain untuk pengeboran saat perusahaan akan melakukan
menciptakan perubahan yang revolusioner. kegiatan. Hal in menimbulkan perpecahan
Hal tersebut merupakan salah satu antar masyarakat dan beberapa masyarakat
karakteristik yang dijelaskan oleh James C merasa tidak mungkin melawan tetangga
Scott. Dalam penerapanya warga Desa sendiri.
Kalidawir secara aktif dan rutin melakukan Warga juga melakukan aksi mencoret-
diskusi ataupun berkumpul untuk berbagi coret tembok tempat dimana pengeboran
informasi satu-sama lain. Masyarakat berada. Namun hal ini hanya dilakukan saat
membahas mengenai perkembangan isu-isu awal-awal adanya kegagalan pengeboran di
sejenis ataupun perkembangan tuntutan yang area Porong. Bahkah hingga kini bekas tulisan
mereka layangkan ke perusahaan. Warga juga tersebut masih ada. Disisi lain warga juga
secara aktif mencari informasi dari pihak luar aktif melakukan perluasan dukungan.
untuk untuk menentukan tindakan perlawanan Masyarakat meminta dukungan dari pihak
selanjutnya. yang menjadi korban. Hal ini bertujuan untuk
Beberapa kali warga menyampaikan bertukar informasi sehingga masyarakat dapat
aspirasi atau tuntutan secara lansung kepada kembali memikirkan kemungkinan akan
perusahaan. Dimulai dari pemblokiran jalan perlawanan yang mereka lakukan.

14
D. Penyelesaian Konflik eksplorasi di kabupaten Sidoarjo hingga 2040
Konflik yang muncul dalam fenomena telah ada. Hingga saat ini belum ada obrolan
ini terbagi menjadi dua. Konflik utama adalah lebih lanjut hingga ditingkat Desa mengenai
konflik antara masyarakat dengan perusahaan. rencana tersebut. Informan memberikan alasan
Yakni antara warga RW 02 dengan bahwa kemungkinan hal ini dikarenakan
perusahaan yaitu PT Lapindo. Sedangkan adanya pandemi covid-19. Namun demikian
konflik kedua adalah munculnya perpecahan warga sendiri mendengar adanya
masyarakat. Munculnya konflik sosial antar perpanjangan kontrak tersebut. Saat ini warga
warga juga tidak bisa dihindari. Adanya warga berharap bahwa wilayah mereka tidak
yang pro maupun yang kontra menyebabkan termasuk didalamnya. Meskipun alat-alat
munculnya 2 kubu didalam masyarakat. Hal pengeboran masih berada di wilayah tersebut
ini memicu perpecahan kerukunan antar hingga saat ini.
warga. Warga yang dahulu merasa satu visi Masyarakat masih berharap bahwa
misi mengalami perbedaan pendapat setelah tuntutan mereka dapat segera ditindaklanjuti.
turunnya kompensasi dari perusahaan. Hal ini Masyarakat berhadap perusahaan mengambil
menyebabkan saling curiga antara satu sama barang-barang sisa pengeboran di wilayah
lain. mereka. Selain itu masyarakat juga berharap
Menurut James C Scott (Scott 2000) bahwa tawaran terakhir mereka mengenai
tahapan perlawanan di tahap terakhir adalah menjual tanah. Saat ini perlawanan tidak lagi
fase pencapaian yang didalamnya berupa dilakukan secara masif karena perusahaan
kesepakatan. Kesepakatan antara masyarakat juga tidak lagi melakukan kegiatan
dengan perusahaan hingga saat ini belum pengeboran.
tercapai. Masyarakat mengatakan bahwa
tuntutan – tuntutan yang dilayangkan oleh SIMPULAN
masyarakat kepada perusahaan belum Pemahaman masyarakat mengenai
mendapatakan kesepakatan. Perusahaan pengeboran adalah sebagai kegiatan eksplorasi
menolak dengan tidak merespok segala yang dilakukan oleh perusahaan untuk
tuntutan yang dilayangkan oleh masyarakat. mencari sumber daya alam. Dalam fenomena
Subyek yang termasuk pihak kelurahan ini khususnya adalah sumber minyak dan gas
Kalidawir mengatakan bahwa hingga kini untuk kepentingan Negara. Masyarakat secara
tidak ada lagi obrolan mengenai kelanjutan langsung memberikan contoh dilakukan oleh
pengeboran di wilayah RT 06. Walaupun PT Lapindo di Desa Kalidawir khususnya
demikian kontrak antara PT Lapindo dengan wilayah RT 06.
pemerintah untuk melanjutkan kegiatan

15
Masyarakat secara umum menyadari seperti menggerutu, melakukan pembahasan
bahwa kegiatan ini dilakukan untuk secara personal antar individu satu dengan
memenuhi kebutuhan akan gas dan minyak individu yang lain. Dan juga bersikap acuh tak
Negara. Disisi lain masyarakat merasa di acuh terhadap perlawanan yang dilakukan
perlakukan tidak adil dengan keberadaan secara besar-besaran. Namun disisi lain
pertambangan yang terlalu dekat pemukiman. sebagian masyarakat aktif melakukan
Serta memberikan dampak negatif terhadap perlawanan secara terbuka seperti berkumpul
lingkungan area tempat tinggal masyarakat. untuk berbagi informasi dan membahas
Maka dari itu masyarakat melakukan rencana aksi. Aksi yang pernah dilakukan
perlawanan kepada perusahaan dan juga adalah pemblokiran akses jalan menuju area
Negara. Dalam artian luas untuk meniadakan pengeboran. Melakukan aksi langsung di area
kegiatan pengeboran di wilayah tersebut pengeboran dengan membacakan tuntutan.
karena dianggap terlalu berbahaya untuk Dan juga melakukan diskusi dengan berbagai
masyarakat. pihak untuk mengumpulkan data-data guna
Penyebab adanya kegiatan perlawanan menyusun aksi lanjutan.
yang dilakukan oleh warga selain hal diatas Capaian perlawanan yang dilakukan
adalah: Pertama, masyarakat trauma dengan oleh warga RT 06 hingga kini belum muncul
kasus Lapindo tahun 2006 di kawasan Porong kesepakatan antara masyarakat dengan
Sidoarjo. Kedua, rusaknya lingkungan akibat perusahaan. Hal-hal yang sebagaimana
pengeboran di wilayah RT 06 dan disebabkan diminta oleh masyarakat sebagai tuntutan
oleh semburan lumpur di kawasan Porong. tidak berhasil disetujui oleh perusahaan. Yang
Ketiga, munculnya dukungan dari berbagai terjadi kini adalah penundaan kegiatan yang
pihak. Keempat, menyelamatkan wilayah tidak diketahui sampai kapan. Masyarakat
tempat tinggal yang telah masyarakat tempati tidak mengetahui lebih lanjut mengenai
secara turun-temurun. Kelima, pembuktian perpanjangan kontrak dari perusahaan. Disisi
kepada masyarakat luas mengenai dampak lain mereka mengetahui dari pemberitaan
negatif pengeboran. keenam, mengehentikan yang muncul dari media.
kegiatan pengeboran. Ketujuh, Mendapatkan
hak ganti rugi. DAFTAR PUSTAKA
Bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Abidin, Achmad. 2012. “Perlawanan Masyarakat
masyarakat Desa Kalidawir khususnya warga Desa Ngraho Kecamatan Kalitidu Kabupaten

RT 06 menurut james C Scott yakni ada 2, Bojonegoro Terhadap Aktivitas Penambangan


Pasir.” Universitas Negeri Surabaya.
perlawanan tertutup dan perlawanan terbuka.
Brantas, Lapindo. 2006. Laporan Dampak Sosial
Yang termasuk kedalam perlawanan tertutup

16
Gunung Berapi Lumpur Lapindo. Jakarta. Lapindo Brantas Ingkari Kehadiran Negara
Daulay, Pardamean. 2010. “Survival Mechanism Untuk Rakyat.” Walhi Jatim 2–4. Retrieved
Victim Houshold of Lumpur Lapindo in November 28, 2019
Sidoarjo - Jawa Timur.” Jurnal Organisasi (walhijatim.or.id/2018/08/walhi-jatim-
Dan Manajemen 6(1):74–88. perpanjangan-kontrak-pt-lapindo-brantas-
Dwi Afriyadi, Achmad. 2018a. “Lapindo Garap ingkari-kehadiran-negara-untuk-rakyat/).
Lagi Blok Brantas , Lokasi Dekat Semburan Muhadjir, Noeng. 2016. Metodologi Penelitian. VI.
Lumpur?” DetikFinance 1–2. Retrieved March Yogyakarta: Rake Sarasin.
3, 2020 (https://finance.detik.com/energi/d- Nindito, Stefanus. 2005. “Fenomenologi Alfred
4148564/lapindo-garap-lagi-blok-brantas- Schutz: Studi Tentang Konstruksi Makna Dan
lokasi-dekat-semburan-lumpur). Realitas Dalam Ilmu Sosial.” Ilmu Komunikasi
Dwi Afriyadi, Achmad. 2018b. “Segini Produksi 2(1):79–94.
Gas Blok Brantas Yang Kembali Digarap Sanjaya, Meteor Rosada Amang. 2016. “Perlawanan
Lapindo.” DetikFInance 1–2. Retrieved March Masyarakat Desa Kalidawir Terhadap Well
3, 2020 (https://finance.detik.com/energi/d- Test PT Lapindo Brantas Inc . Di Sumur TA 5
4148646/segini-produksi-gas-blok-brantas- , Kecamatan Tanggulangin , Kabupaten
yang-kembali-digarap-lapindo). Sidoarjo.” Jurnal Ilmiah 5:1–15.
Fringka, Yulisa. 2017. “Perlawanan Berbasis Adat: Scott, James C. 1993. Perlawanan Kaum Tani.
Perlawanan Masyarakat Nagari III Koto, edited by B. Kusworo. Jakarta: Yayasan Obor
Tanah Datar, Sumatera Barat, Terhadap Indonesia.
Rencana Tambang Bukit Batubasi.” Scott, James C. 2000. Senjatanya Orang-Orang
MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi 21(2):205– Yang Kalah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
31. Sri Sadewo, FX. 2016. Motif Seseorang Bergabung
Frynas, JG. 2009. Beyond Corporate Social Dengan Komunitas Sumber Group Lovers.
Responsbility, Oil Multinationals and Social Surabaya.
Challenges. Cambridge: Cambridge University Sucipto, Anom. 2011. “Perlawanan Penambang
Press. Minyak Tradisional Terhadap Pertamina Di
Hasbiansyah, O. 2008. “Pendekatan Fenomenologi: Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan
Pengantar Praktik Penelitian Dalam Ilmu Kabupaten Bojonegoro.” Universitas Negeri
Sosial Dan Komunikasi.” Mediator: Jurnal Surabaya.
Komunikasi 9(1):163–80. Wihartina, Swastika Rahajeng. 2014. “Dampak
Jatim, Walhi. 2017. “Walhi Nilai Kasus Lapindo Eksploitasi Minyak Bumi Banyu Urip
Masih Menyisahkan Permasalahan.” Walhi Terhadap Kehidupan Masyarakat Sekitar
Jatim 2–3. Retrieved November 28, 2019 Lokasi Pertambangan.” Universitas Negeri
(walhijatim.or.id/2017/05/walhi-nilai-kasus- Surabaya 52(1):1–5.
lapindo-masih-menyisakan-permasalahan/).
Jatim, Walhi. 2018. “Perpanjangan Kontrak PT

17

You might also like