You are on page 1of 17

JURNAL

PENGARUH KEPRIBADIAN, ORIENTASI KERJA DAN


PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. ADVANTAGE SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT (SCM) CABANG BATAM

DOSEN MATA KULIAH :


RAKHMAD BAHAGIA S.E.,M.Si

NAMA : FRISSYLIA ALDHILA


NPM : 2105160101
KELAS : MANAJEMEN C3 PAGI
MATA KULIAH : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA

256
PENGARUH KEPRIBADIAN, ORIENTASI KERJA DAN
PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. ADVANTAGE SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT (SCM) CABANG BATAM
mira yona1), della yulita2)
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Riau kepulauan
Mirayona@yahoo.co.id1)
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Riau kepulauan
Cutdellayulita05@gmail.com2)

ABSTRACT
257
The purpose of this study was to determine the effect of variable personality, work
orientation and employee placement partially and simultaneously on the
performance of employees of PT. Advantage Supply Chain Management (SCM)
Batam Branch. The population in this study were employees of PT. The
Advantage Supply Chain Management (SCM) of the Batam Branch, which
numbered 80 people with members of the population, was sampled as a whole by
the questionnaire method. The results of this study are multiple linear regression
analysis. Based on the results of the study it can be concluded that (1) personality
influences employee performance seen from a significant value of 0,000 <0,05
and the value of t count 12,393> t table 1,991. (2) work orientation has an effect
on employee performance seen from significant value 0,000 <0,05 and t count
value 6,282. (3) employee placement has no effect on employee performance seen
from a significant value of 0.689> 0.05 and t count value of 0.402 <t table 1.991.
(4) the results of the study simultaneously show that personality, work orientation
and employee placement have an influence on the performance of the Batam
Branch Advantage Supply Chain Management (SCM) employees. This can be
seen from the results of the F test where the significance value is 0,000 <0,05 and
the calculated F value is 122,781> F table 2,72.

Keywords: personality, work orientation, employee placement and employee


performance

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel


kepribadian, orientasi kerja dan penempatan pegawai secara parsial dan simultan
terhadap kinerja karyawan PT. Advantage Supply Chain Management (SCM)
Cabang Batam. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Advantage
Supply Chain Management (SCM) Cabang Batam yang berjumlah 80 orang
dengan anggota populasi dijadikan sampel secara keseluruhan dengan metode
kuesioner.
Hasil penelitian ini dengan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) kepribadian berpengaruh terhadap kinerja
karyawan dilihat dari nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 12,393 > t
tabel 1,991. (2) orientasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dilihat dari

258
nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 6,282. (3) penempatan pegawai
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan dilihat dari nilai signifikan 0,689 >
0,05 dan nilai t hitung 0,402 < t tabel 1,991. (4) hasil penelitian secara simultan
menujukkan bahwa kepribadian, orientasi kerja dan penempatan pegawai
berpengaruh bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT Advantage Supply
Chain Management (SCM) Cabang Batam. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji
F dimana nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 122,781 > F
tabel 2,72.

Kata kunci : kepribadian, orientasi kerja, penempatan pegawai dan kinerja


karyawan

PENDAHULUAN
adanya perilaku pemalas, komitmen
PT. Advantage Supply Chain kurang, emosional, kedisiplinan tidak
Management (SCM) adalah terkendali, kerap bolos kerja, dan
Perusahaan Swasta Nasional yang egoistis dalam bekerjasama. Maupun
bergerak dalam jasa cash konflik eksternal dengan rekan kerja
management. Berdiri Sejak tanggal atau teman sejawat yaitu adanya
02 November 2004, PT. Advantage perbedaan pendidikan, usia,
SCM memiliki 33 kantor cabang pengalaman kerja, sikap, dan
yang terletak di seluruh Indonesia ketrampilan.
salah satunya di Kepulauan Riau Meningkatnya persaingan
Kota Batam yang beralamat di profesionalisme dalam dunia
Komplek Rosedale Blok E 87-88, pekerjaan dan ilmu pengetahuan
Batam Centre, Kota Batam. PT. yang luas pada PT. Advantage SCM
Advantage SCM membantu industri Cabang Batam menuntut setiap
perbankan dalam mengurangi biaya karyawan memiliki kepribadian yang
operasional, mencegah duplikasi dan mantap dan rasa percaya diri yang
beban kerja serta meningkatkan tinggi guna menunjang keberhasilan
produktifitas, menjaga kerahasiaan dalam pekerjaan. PT. Advantage
dan keamanan di dalam operasional SCM Cabang Batam memiliki 80
perbankan. Sistem kerja yang karyawan dengan berbagai karakter
dilakukan pada PT. Advantage SCM dan kepribadian yang berbeda-beda.
Cabang Batam dilakukan sesuai Dengan demikian Manajemen
dengan SOP (Standar Operasional Sumber Daya Manusia selalu
Prosedur) yang ada di perusahaan. memberikan arahan dan
Sesuai dengan tingkat kebutuhan mengingatkan jika ada karyawan
pekerjaan, terkadang karyawan yang salah dalam melakukan
dituntut untuk bekerja dengan pekerjaan atau tidak sesuai dengan
loyalitas yang artinya adanya sistem SOP perusahaan.
lembur dan kerja shift. Dengan
Kepribadian merupakan
adanya hal tersebut sering terjadi
faktor penting dalam meningkatkan
permasalahan-permasalahan yang
kinerja perusahaan, faktor lain yang
timbul karena konflik intern dari diri
dapat meningkatkan kinerja kerja
karyawan itu sendiri, contohnya
pada PT. Advantage SCM Cabang
Batam adalah dengan pemberian
259
orientasi kerja karyawan dan kerja yang dilakukan baik maka
penempatan kerja sesuai dengan tujuan dari organisasi dalam
tingkat kebutuhan dan pengalaman meningkatkan keuntungan berjalan
kerja kayawan. Pada PT. Advantage dengan baik. Pada PT. Advantage
SCM Cabang Batam orientasi kerja SCM Cabang Batam hasil kinerja
yang dilakukan sebatas kepada karyawan menjadi peran penting
karyawan yang baru diterima di PT. dalam menilai karyawan dalam
Advantage SCM Cabang Batam melakukan pekerjaan yang
sebagai pengenalan kepada bidang dilakukannya.
pekerjaan, lingkungan kerja dan Ketika kinerja kerja yang
karyawan lainnya, orientasi kerja dilakukan baik maka tujuan dari
yang dilakukan selama tiga bulan organisasi dalam meningkatkan
sesuai dengan masa percobaan kerja keuntungan berjalan dengan baik.
kepada karyawan baru. Dimasa depan kinerja kerja
Orientasi kerja awalnya karyawan akan mempengaruhi
dilakukan oleh Manajemen Sumber kualitas perusahaan, karena
Daya Manusia yaitu memberikan karyawan merupakan aset terbesar
pengenalan tentang lingkungan bagi perusahaan tersebut. Pada PT.
perusahaan, karyawan lainnya dan Advantage SCM Cabang Batam hasil
job description yang dilakukan yang kinerja karyawan menjadi peran
selanjutnya diserah terimakan kepada penting dalam menilai karyawan
kepala divisi yang bertanggung dalam melakukan pekerjaan yang
jawab terhadap kebutuhan karyawan, dilakukannya. Hal ini berkaitan
sebagai pengenalan terhadap cara dengan hubungan kerja karyawan
kerja karyawan baru tersebut. (kontrak kerja), penggajian serta
Masa orientasi kerja yang kenaikan jabatan bagi karyawan. Jika
dilakukan oleh PT. Advantage SCM dengan adanya permasalahan yang
Cabang Batam sebagai penilaian terjadi dari kepribadian, orientasi
untuk kedepannya bagi penilaian kerja dan penempatan pegawai maka
kinerja pada posisi penempatan kerja hasil kinerja karyawan menjadi
yang akan diberikan. Kedua hal menurun dan tujuan perusahaan tidak
tersebut saling terpaut satu dengan tercapai, untuk itu akan merugikan
lainnya, jika pada masa orientasi karyawan dan juga perusahaan.
kerja karyawan baru tersebut Sesuai dengan penjelasan
melakukan pekerjaan dengan baik latar belakang permasalahan pada
dan menjalankan sesuai SOP PT. Advantage SCM Cabang Batam
perusahaan, maka untuk melakukan diatas, maka peneliti tertarik untuk
penempatan kerja kepada karyawan melakukan penelitian terhadap judul
tersebut akan berjalan dengan baik. “Pengaruh Kepribadian, Orientasi
Penempatan kerja yang Kerja, dan Penempatan Pegawai
dilakukan pada PT. Advantage SCM Terhadap Kinerja Karyawan Di PT.
Cabang Batam dilihat berdasarkan Advantage Supply Chain
penilaian pada saat masa orientasi Management (SCM) Cabang Batam”
kerja sesuai dengan prestasi
akademis, pengetahuan, ketrampilan TELAAH PUSTAKA
kerja selama masa orientasi kerja dan
pengalaman yang dimiliki oleh Kepribadian
karyawan tersebut. Ketika kinerja

260
Kepribadian merupakan Kepribadian individu, walaupun
organisasi dinamik dari sistem- umumnya stabil dan konsisten,
sistem psikologis dalam individu berubah dalam situasi-situasi
yang menentukan kemampuan yang berbeda.
seseorang beradaptasi secara unik Berdasarkan model
dilingkungannya. Kemampuan kepribadian lima besar mengemukan
beradaptasi masing-masing individu lima dimensi dasar yang mendasari
tidak sama antara satu dengan yang semua yang lainnya dan mencakup
lainnya, tergantung dari jenis hampir semua variasi signifikan
kepribadian yang dimilikinya. Hasil dalam kepribadian manusia. Skor tes
akhir dari kemampuan adaptasi ini dari karakteristik-karakteritik ini
akan terlihat pada kinerja sebagai sangat baik untuk memprediksi
wujud tanggung jawab. bagaimana orang berperilaku dalam
Menurut Robbins dan Judge berbagai situasi kehidupan nyata
(2008) dalam Setyarini (2017), yang dipelopori oleh Allport dan
kepribadian setiap individu akan Cattell (dalam Robbins dan Judge,
membentuk perilaku individu. Hasil 2013). Model lima besar tersebut
penelitian Brickell et al., dalam meliputi :
Setyarini (2017), menyatakan 1. Ektraversion (extraversion).
perbedaan kepribadian dari para Dimensi kepribadian orang yang
anggota dalam tim memiliki potensi menjelaskan seseorang yang
untuk meningkatkan efektivitas tim.
mampu bersosialisasi, ekspresif,
Menurut IK. Sihombing dan percaya diri.
(2017), pengembangan kepribadian
2. Keramahan (agreeables) sebuah
memberikan peran yang sangat besar
dimensi kerpibadian yang
kepada kita dalam rangka
menjelaskan seseorang yang baik,
meningkatkan kualitas diri pribadi,
kooperatif, dan mempercayai.
kualitas hubungan dan kualitas
3. Kehati-hatian (cocscientiousness)
kepribadian sehari-hari dan akan
sebuah dimensi kepribadian yang
memberikan dorongan kepada kita
menjelaskan seseorang yang
untuk mengembangkan kepribadian
bertanggung jawab, dapat
kearah yang lebih baik. Menurut
diandalkan, persisten, dan teratur.
Robbins dan Judge (2008) dalam
4. Stabilitas emosional (emosional
Setyarini (2017), menyebutkan
stability) sebuah dimensi
kepribadian manusia secara umum
kepribadian yang menunjukkan
ditentukan oleh beberapa faktor
bahwa seseorang yang mampu
berikut :
mengelola respon emosional.
1. Keturunan
5. Keterbukaan terhadap
Keturunan merujuk pada faktor- pengalaman (openess to
faktor yang ditentukan sejak lahir. experience) sebuah dimensi
2. Lingkungan kepribadian yang
Faktor lingkungan merujuk pada mengarakterisasi seseorang dari
kebudayaan tempat kita sisi imajinasi, sensitivitas, dan
dibesarkan, pengkondisian awal rasa ingin tahu.
kita, norma ditengah keluarga,
teman dan kelompok sosial dan
Orientasi Kerja
pengaruh-pengaruh yang dialami.
3. Situasi

261
Menurut Sunyoto (2012), Menurut Sunyoto (2012)
menyatakan orientasi merupakan yang menjadi indikator dalam
suatu program untuk kegiatan orientasi kerja adalah
memperkenalkan pegawai baru pada sebagai berikut:
peran-peran mereka, organisasi, 1. Hubungan dengan rekan kerja
kebijakan-kebijakannya, nilai-nilai, 2. Pengenalan Perusahaan
keyakinan-keyakinan dan pada rekan 3. Solidaristik
kerja mereka. Menurut Ardana, dkk
4. Komunikasi
dalam Setyarini (2017), menyatakan
5. Program Orientasi
orientasi merupakan kegiatan yang
6. Sosialisasi
dilaksanakan dengan maksud untuk
memperkenalkan tenaga kerja baru
Penempatan Pegawai
dengan tenaga kerja lama atau
manajemen secara menyeluruh Menurut Ardana dalam
sesuai dengan hierarki perusahaan. Muaja, dkk (2017), penempatan
Menurut Smalley (2010) merupakan pencocokan atau
orientasi karyawan baru salah satu membandingkan kualifikasi yang
peran penting dalam mengarahkan dimiliki dengan persyaratan
orang-orang yang direkrut, pada pekerjaan dan sekaligus memberikan
masa orientasi membentuk kesan tugas, pekerjaan kepada calon
pertama pada karyawan baru karyawan untuk dilaksanakan.
sehingga mempengaruhi sikap Penempatan kerja berarti
karyawan. Dari definisi tersebut mengalokasikan pegawai pada posisi
dapat disimpulkan bahwa orientasi tertentu, hal ini khusus pada pegawai
adalah pengenalan dan adaptasi baru.
terhadap suatu situasi atau Menurut Siswanto dalam
lingkungan. Hertanudin (2015), penempatan kerja
Tujuan orientasi menurut merupakan suatu proses pemberian
Smith dalam Marwansyah, (2009) tugas dan pekerjaan kepada pegawai
sebagai berikut: yang lulus dalam seleksi untuk
1. Pengenalan organisasi atau melaksanakan tugasnya dengan
perusahan kontinuitas dan tanggung jawab.
2. Penyampaian kebijakan dan Penempatan kerja pegawai
praktik-praktik yang penting berhubungan dengan berbagai
3. Penyampaian informasi tentang kepentingan organisasi maupun
benefits dan services kepentingan pegawai itu sendiri.
4. Pendaftaran program benefit Menurut Ardana, Mujiat dan
5. Pengisian dokumen-dokumen Utama (2012) dalam R. Montolalu,
kepegawaian dkk (2016), menyatakan penempatan
6. Penyampaian informasi tentang pegawai adalah suatu proses
harapan-harapan manajemen pemberian tugas dan pekerjaan yang
7. Penetapan harapan-harapan atau lulus dalam seleksi untuk
tujuan pegawai dilaksanakan secara continue dan
8. Pengenalan rekan-rekan kerja wewenang serta tanggung jawab
9. Pengenalan fasilitas kerja yang melekat sebesar porsi dan
10. Pengenalan tugas-tugas atau komposisi yang ditetapkan serta
pekerjaan mampu mempertanggung jawabkan
segala resiko yang mungkin terjadi

262
atas tugas dan pekerjaan, wewenang Menurut Mahsun dalam R.
dan tanggung jawab tersebut. Montolalu, dkk (2016), menyatakan
Sedangkan menurut Mathis dan kineja (performance) adalah
Jackson dalam jurnal R. Montolalu,
gambaran mengenai tingkat
dkk (2016), penempatan adalah
pencapaian pelaksanaan suatu
menempatkan posisi seseorang ke
kegiatan/ program/ kebijakan dalam
posisi pekerjaan yang tepat, seberapa
mewujudkan sasaran, tujuan, misi
baik seseorang cocok dengan
dan visi organisasi yang tertuang
pekerjaannya akan mempengaruhi
dalam strategic planning suatu
jumlah dan kualitas pekerjaannya.
organisasi. Sedangkan menurut
Menurut Yuniarsih dan Suwatno
dalam AB Rudianto (2018) ada Bangun (2012),
Kinerja (performance) adalah
beberapa dimensi menyangkut
hasil pekerjaan seseorang yang
dimensi penempatan pegawai antara
dicapai berdasarkan persyaratan-
lain sebagai berikut :
persyaratan pekerjaan (job
1. Pendidikan
requirement). Menurut Wibowo
2. Pengetahuan Kerja
(2007) dalam Hertanudin (2015),
3. Ketrampilan Kerja
kinerja adalah tentang apa yang
4. Pengalaman Kerja
dikerjakan dan bagaimana
Menurut Bambang Wahyudi mengerjakannya, kinerja dapat
dalam Yuliawati (2015) sebelum dinyatakan dalam bentuk istilah uang
menempatkan tenaga kerja atau dan non uang. Dapat disimpulkan
pegawai ditempat kerja mereka harus bahwa kinerja pegawai merupakan
bekerja, perlu dipertimbangkan suatu hasil pekerjaan seseorang
faktor lain : berdasarkan tujuan organisasi yang
a. Keahlian, adalah kesanggupan dapat berupa produk/ barang dan
dan kecakapan seseorang untuk jasa.
melaksanakan tugas dalam
Menurut Wibowo (2007) dalam
pekerjaannya.
Hertanudin (2015) tipe ukuran
b. Ketrampilan, adalah kemampuan
kinerja yang dijadikan indikator
dan penguasaan teknis
kinerja adalah sebagai berikut :
operasional mengenai bidang
1. Produktivitas, memfokuskan
tertentu, yang bersifat
pada jumlah pekerjaan yang
kekaryawanan.
diselesaikan dalam jangka waktu
c. Kualifikasi, keahlian yang
tertentu.
diperlukan untuk menduduki
2. Kualitas, pada kualitas biasanya
suatu jabatan tertentu.
termasuk ukuran internal seperti
Ada beberapa indikator untuk susut, jumlah ditolak, cacat
mengukur penempatan pegawai perunit, maupun ukuran
menurut Siswanto, Suwatno dan eksternal seperti kepuasan
Priansa (2011) dalam Yuliawati pelanggan atau penilaian
(2015) adalah sebagi berikut : frekuensi.
1. Prestasi Akademis 3. Ketepatan Waktu, menyangkut
2. Pengetahuan persentase pengiriman dan
3. Ketrampilan perbaikan tepat waktu sesuai
4. Pengalaman yang dijanjikan.

Kinerja

263
4. Cycle Time, yaitu jumlah waktu Populasi dalam penelitian ini
yang diperlukan untuk maju ke adalah kepada karyawan di PT.
titik lain dalam proses Advantage Supply Chain
5. Pemanfaatan Sumber Daya, Management (SCM) Cabang Batam
merupakan ukuran sumber daya yang berjumlah sebanyak 80 orang.
yang digunakan lawan sumber Pada penelitian ini teknik
daya tersebut untuk pengambilan sampel yang digunakan
dipergunakan. adalah teknik nonprobability
6. Biaya, ukuran biaya terutama sampling yaitu teknik pengambilan
berguna apabila dilakukan sampel yang tidak memberi peluang
kalkulasi dalam dasar perunit. / kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih
HIPOTESIS PENELITIAN menjadi sampel. Teknik yang
digunakan adalah sampling jenuh,
Hipotesis penelitin ini adalah
menurut Sugiyono (2015) sampling
sebagai berikut :
jenuh adalah teknik penentuan
H1 : Diduga kepribadian (X1)
sampel bila semua anggota populasi
berpengaruh terhadap
digunakan sebagai sampel dalam
kinerja karyawan (Y) di PT.
penelitian ini. Yaitu pada bagian
Advantage Supply Chain
divisi ATM 26 orang, divisi CDC 20
Management (SCM) orang, divisi CPC 26 orang dan
Cabang Batam. divisi Support sebanyak 8 orang.
H2 : Diduga orientasi kerja (X2)
berpengaruh terhadap
Jenis Data
kinerja karyawan (Y) di PT.
Advantage Supply Chain Sumber data yang digunakan
Management (SCM) dalam penelitian ini adalah data
Cabang Batam. primer dan data sekunder :
H3 : Diduga penempatan 1. Data Primer
pegawai (X3) berpengaruh Data primer diperoleh dari
terhadap kinerja karyawan penyebaran kuesioner kepada
(Y) di PT. Advantage karyawan di PT. Advantage
Supply Chain Management Supply Chain Management
(SCM) Cabang Batam. (SCM) Cabang Batam.
H4 : Diduga kepribadian (X1), 2. Data Sekunder
orientasi kerja (X2) dan Dalam penelitian ini data
penempatan pegawai (X3) sekunder yang yaitu dengan
secara bersama-sama wawancara dan meminta data
berpengaruh terhadap yang berhubungan dengan
kinerja karyawan (Y) di PT. penelitian kepada bagian
Advantage Supply Chain personalia perusahaan PT.
Management (SCM) Advantage SCM Cabang Batam,
Cabang Batam. seperti Standar Operasional
Prosedur (SOP), jumlah data
METODE PENELITIAN karyawan,dokumen.

Populasi dan Sampel

264
Teknik Pengumpulan Data validitas pada masing-masing
Menurut Sugiyono (2015) variabel dinyatakan valid.
teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan interview Uji Realibilitas
(wawancara), kuisioner (angket), Variabel
Cronbach' Koefisien
Keterangan
s Alpha Realibilitas
observasi (pengamatan) dan Kepribadian (X1) 0,687 0,60 Reliabel
gabungan ketiganya. Adapun Orientasi Kerja (X2) 0,618 0,60 Reliabel
penjelasannya sebagai berikut: Penempatan (X3) 0,711 0,60 Reliabel
Kinerja (Y) 0,742 0,60 Reliabel
1. Riset Lapangan yaitu interview
(Wawancara) kepada karyawan Sumber: Data Penelitian Diolah (2019)
PT. Advantage Supply Chain Berdasarkan hasil penelitian
Management (SCM) Cabang pada uji realibilitas masing- masing
Batam. Kuisioner (angket) dan variabel kepribadian, orientasi kerja,
Observasi (pengamatan)
penempatan dan kinerja memiliki
2. Riset Pustaka
Penulis melakukan metode ini nilai cronbach’s alpha lebih besar
dengan mempelajari dan dari 0,60. Maka dapat disimpulkan
mengumpulkan data dari buku- bahwa masing-masing variabel
buku yang penulis jadikan sebagai dinyatakan reliabel.
landasan teori untuk pembahasan
selanjutnya. Uji Normalitas

HASIL PENELITIAN

Uji Validitas
Butir
Variabel Pernyataan Nilai r hitung r tabel Keterangan
X1.1 0,723 0,22 Valid
X1.2 0,611 0,22 Valid
Kepribadian X1.3 0,7 0,22 Valid
(X1)
X1.4 0,613 0,22 Valid
X1.5 0,695 0,22 Valid
X2.1 0,639 0,22 Valid
X2.2 0,559 0,22 Valid
Orientasi X2.3 0,593 0,22 Valid
Kerja (X2) X2.4 0,453 0,22 Valid
X2.5 0,64 0,22 Valid Gambar diatas menunjukkan
X2.6 0,676 0,22 Valid
X3.1 0,768 0,22 Valid membentuk pola gambar lonceng
Penempatan X3.2 0,604 0,22 Valid
(X3) X3.3 0,783 0,22 Valid atau bell shaped maka dapat
X3.4 0,767 0,22 Valid
Y.1 0,691 0,22 Valid disimpulkan bahwa data memiliki
Y.2 0,75 0,22 Valid
Y.3 0,674 0,22 Valid distribusi normal (Wibowo, 2012).
Kinerja (Y) Y.4 0,566 0,22 Valid
Y.5 0,613 0,22 Valid Cara kedua untuk menguji
Y.6 0,68 0,22 Valid

Sumber: Data Penelitian Diolah (2019) normalitas adalah dengan melihat


Berdasarkan hasil uji gambar grafik Normal P-P plot of
validitas nilai r hitung seluruh butir Regresion Standarized Residual pada
pernyataan pengujian uji validitas gambar dibawah ini:
lebih besar dari nilai r tabel (N-2
atau 80-2=78, r tabel 0,220) dengan
taraf signifikan 0,05, maka dapat
dinyatakan bahawa pengujian

265
Uji Heterokedastisitas

Gambar diatas
memperlihatkan ketentuan bahwa
titik-titik data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah Berdasarkan pada gambar
garis diagonal maka dapat dikatakan diatas menunjukkan titik-titik
data memenuhi asumsi normalitas. menyebar secara acak dan tersebut
baik diatas maupun dibawah angka 0
Uji Multikolinearitas (nol) pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas pada model
regresi sehingga layak dipakai untuk
Model
Collinearity
Keterangan
penelitian selanjutnya.
Tolerance VIF
Kepribadian 0,739 1,353 Tidak Terdapat Multikolinearitas
1 Orientasi Kerja 0,737 1,357 Tidak Terdapat Multikolinearitas PENGUJIAN HIPOTESIS
Penempatan 0,995 1,005 Tidak Terdapat Multikolinearitas
a. Dependent Variable: Kinerja Uji t (Parsial)
Hasil uji multikolinearitas Unstandardized Standardized
menunjukkan bahwa nilai tolerance Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
untuk variabel X1, X2, dan X3 (Constant) -0,219 0,282 -0,774 0,441
masing-masing sebesar 0,739; 0,737 Kepribadian 0,671 0,054 0,684 12,393 0,000
1
dan 0,995 dan nilai VIF untuk Orientasi Kerja 0,371 0,059 0,347 6,282 0,000
Penempatan
variabel X1, X2 dan X3 masing- 0,014 0,035 0,019 0,402 0,689
a. Dependent Variable: Kinerja
masing sebesar 1,353; 1,357 dan
Hipotesis 1
1,005 sehingga dapat disimpulkan
Berdasarkan hasil penelitian
bahwa dalam model regresi tidak menunjukkan bahwa variabel
terdapat gejala multikolinearitas kepribadian (X1) menunjukkan nilai
antar variabel bebas karena nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan t hitung
tolerance lebih besar dari 0,1 VIF (12,393) lebih besar dari t tabel
nya lebih kecil dari 10 yang berarti (1,991). Sehingga keputusan yang
bahwa semua variabel tersebut diambil adalah Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti H1
dinyatakan tidak terdapat gejala
(hipotesis 1) diterima yang artinya
multikolinearitas. bahwa variabel
kepribadian (X1)
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y) di PT. Advantage
Supply Chain Management (SCM)
Batam.

266
Hipotesis 2 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung

Berdasarkan hasil penelitian


menunjukkan bahawa variabel
orientasi kerja (X2) menunjukkan
nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan
nilai t hitung (6,282) lebih besar dari
t tabel (1,991) sehingga keputusan
yang diambil adalah Ho ditolak dan
Ha diterima. Hal ini berarti H2
(hipotesis 2) diterima yang artinya
bahwa variabel orientasi kerja (X2)
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y) di PT. Advantage
Supply Chain Management (SCM)
Batam.

Hipotesis 3

Berdasarkan hasil penelitian


menunjukkan bahawa variabel
penempatan pegawai (X3)
menunjukkan nilai signifikan 0,689
> 0,05 dan nilai t hitung (0,402)
lebih kecil dari t tabel (1,991)
sehingga keputusan yang diambil
adalah Ho diterima dan Ha ditolak.
Hal ini berarti H3 (hipotesis 3)
ditolak yang artinya bahwa variabel
penempatan pegawai (X3) tidak
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y) di PT. Advantage
Supply Chain
Management (SCM) Batam.

Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 8,537 3 2,846 122,781 ,000b
1 Residual 1,761 76 0,023
Total 10,299 79
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Penempatan, Kepribadian, Orientasi Kerja

Hipotesis 4

Berdasarkan hasil penelitian


menunjukkan hasil uji F yaitu nilai
probabilitas signifikansi sebesar
267
(122,781) lebih besar dari F sebesar 0,402 < t tabel 1,991.
tabel (2,72), sehingga Sehingga hasil penelitian
keputusan yang diambil adalah menunjukkan variabel
Ho ditolak dan Ha diterima. penempatan pegawai (X3)
Hasil ini H4 (hipotesis 4)
diterima yang artinya
menunjukkan bahwa variabel
kepribadian (X1), orientasi kerja
(X2) dan penempatan pegawai
(X3) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y) di PT. Advantage
Supply Chain Management
(SCM) Cabang Batam.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pengujian hipotesis untuk
variabel kepribadian (X1)
menunjukkan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 dan
nilai t hitung sebesar
12,393 > t tabel 1,991.
Sehingga hasil penelitian
menunjukkan
variabel kepribadian (X1)
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
2. Pengujian hipotesis untuk
variabel orientasi kerja
(X2) menunjukkan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 dan
nilai t hitung sebesar 6,282
> t tabel 1,991. Sehingga
hasil penelitian
menunjukkan variabel
orientasi kerja (X2)
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
3. Pengujian hipotesis untuk
variabel penempatan
pegawai (X3) menunjukkan
nilai signifikan 0,689 >
0,05 dan nilai t hitung

268
berpengaruh dan tidak signifikan lain sebagai bahan pertimbangan
terhadap kinerja karyawan. untuk pengembangan ilmu
4. Hasil pengujian uji F pengetahuan Manajemen
memperlihatkan nilai Sumber Daya Manusia
probabilitas signifikansi sebesar khususnya dibidang
0,000 < 0,05 dan F hitung
Kepribadian, Orientasi kerja dan
122,781 > atau lebih besar dari F
Penempatan pegawai terhadap
tabel 2,72, sehingga keputusan
Kinerja Karyawan.
yang diambil variabel
4. Penelitian selanjutnya
kepribadian, orientasi kerja, dan
diharapkan agar bisa menambah
penempatan pegawai secara
variabel, indikator, ruang
bersama-sama berpengaruh
lingkup maupun jumlah
terhadap kinerja karyawan PT.
Advantage Supply Chain pernyataan kuesioner agar
Management (SCM) Cabang penelitian bisa lebih
Batam. dikembangkan dan memberikan
hasil penelitian yang lebih
SARAN maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian KETERBATASAN PENELITIAN


ini, beberapa saran atau rekomendasi
Adapun keterbatasan dalam
yang dapat diberikan kepada
perusahaan maupun untuk penelitian penelitian ini adalah sebagai berikut :
yang akan datang sebagai berikut: 1. Jumlah responden yang relatif
1. Hasil penelitian yang dilakukan sedikit yaitu 80 responden atau
oleh peneliti dapat menjadi karyawan PT. Advantage Supply
bahan pertimbangan untuk PT. Chain Management (SCM)
Advantage Supply Chain Cabang
Management (SCM) Cabang 2. Butir – butir pernyataan tidak
Batam dalam melakukan semua indikator permasalahan
pengambilan keputusan terkait dibahas, dalam kinerja karyawan
dengan masalah kepribadian, ada beberapa faktor yang
orientasi kerja dan penempatan mempengaruhinya.
pegawai. 3. Waktu penyebaran kuisioner
sangat terbatas, sehingga dalam
2. Hasil penelitian menunjukkan
pengisian kuisioner terburu-buru
bahwa kepribadian dan orientasi
dan tidak terbuka.
kerja sudah berjalan dengan
baik, akan tetapi penempatan
pegawai belum berjalan dengan DAFTAR PUSTAKA
baik untuk itu PT. Advantage Akbar, Rahman. (2018). Pengaruh
Supply Chaim Management Penempatan dan Pengalaman
(SCM) Cabang Batam sebaiknya Kerja Terhadap Prestasi Kerja
memperbaiki penempatan (Studi Pada Pegawai Dinas
pegawai sehingga kinerja Pekerjaan Umum Kabupaten
karyawan dapat meningkat Buton). Skripsi Fakultas
dengan baik. Ekonomi dan Bisnis Islam
3. Hasil penelitian ini dapat IAIN Alauddin Makasar.
digunakan oleh peneliti yang Diakses tanggal 24 Oktober
2018.
269
Alfian, Yuda, Mochammad Al Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi
Musadieq dan M. Cahyo Analisis Multivariate dengan
Widyo Sulistyo. (2018). Program SPSS. Edisi ketujuh.
Pengaruh Kepribadian dan Semarang: Badan Penerbit
Kompetensi Terhadap Kinerja Universitas Diponegoro.
Karyawan (Studi Karyawan PT
PLN (Persero) Area Pasuruan. Hertanudin. (2015). Pengaruh
Jurnal Administrasi Bisnis Budaya Organisasi dan
(JAB) Vol. 58 No. 2 Mei 2018. Penempatan Kerja Serta
Diakses tanggal 09 Januari Pengawasan terhadap Kinerja
2019. Pegawai PDAM Lematang
Enim Cabang Tanjung Ennim.
Ardana, I Komang, Mujiati dan Jurnal Manajemen Vol.5 No.1
Utama. (2012). Manajemen Desember 2015.Diakses
Sumber Daya Manusia. tanggal 24 Oktober 2018.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Marwansyah. (2009). Manajemen
Arikunto, Suharsimi. (2013). Sumber Daya Manusia.
Prosedur Penelitian: Suatu Bandung: Alfabeta
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipata. Meigantri, Ni Luh Gede Yuanda dan
I Gusti Salit Ketut Netra.
Astuti, Maya Dwi, Andri Tri (2016). Pengaruh
Haryono dan M Murkery Penempatan, Keadilan
Warso. (2017). Analisis Organisasional, Kepuasan
Pengaruh Rekrutmen, Kerja Terhadap Kinerja
Kemampuan, Kepribadian, Pegawai RSUD Wangaya Kota
Motivasi, Komitmen Terhadap Denpasar. E-Jurnal
Kinerja SDM Pada PT Bina Manajemen Unud, ISSN :
Jasa Sumber Sarana. Program 2302-8912 Vol. 5 No.1, 2016:
Studi Manajemen Fakultas 3986-4015. Diakses tanggal 24
Ekonomi. Diakses tanggal 24 Oktober 2018.
Oktober 2018.
Montolalu, Ricky, Lotje Kawet dan
Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Nelwan. (2016). Pengaruh
Sumber Daya Kepribadian, Orientasi Kerja
Manusia.Bandung: Erlangga. dan Penempatan Pegawai
Danang, Sunyoto. (2012). Terhadap Kinerja Pegawai
Manajemen Sumber Daya Pada Dinas Kebudayaan dan
Manusia. Jakarta: PT. Buku Pariwisata Provinsi Sulawesi
Seru. Utara. Jurnal EMBA ISSN
2303-1174 Vol.4 No.1 Maret
Effendy, Evi Salwia. (2017).
2016.Diakses tanggal 24
Pengaruh Penempatan Kerja
Oktober 2018.
Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Kantor Kejaksaan Negeri Muaja, Karina Octavia, Adolfina dan
Kendari. Skripsi Manajemen Lucky O.H Dotulong.
Fakultas Ekonomi Universitas Pengaruh Penempatan Kerja
Halu Oleo. Diakses tanggal 24 dan Pengalaman Kerja
Oktober 2018. Terhadap Kinerja Kerja
Karyawan Pada PT. Bank
270
Sulutgo Kantor Cabang Utama Setyarini, Putri. (2017). Pengaruh
Manado.(2017). Jurnal EMBA Kepribadian Terhadap
Vol. 05 No. 2 Juni 2017. Kerjasama Tim Melalui
Diakses tanggal 10 Januari Komitmen Sebagai Variabel
2019. Intervening (Studi Kasus Pada
Pratiwi, Putu Anggita Laksmi, Victor Bank Tabungan Negara
P.K Lengkong dan Christoffel Syariah Semarang). Skripsi
M.O Mintardjo. (2017). Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Pengaruh Orientasi Kerja dan Islam. Diakses tanggal 24
Budaya Organisasi Terhadap Oktober 2018.
Kinerja Karyawan (Studi Pada Sihombing, IK. (2017).
PT. PLN Persero Wilayah Pengembangan Kepribadian
Sulut Tenggo Area Manado). Mahasiswa Dengan
Journal Riset Ekonomi, Konseptual Dunia Kerja.
Manajemen Bisnis dan Jakarta: Buku Pendidikan
Akutansi. Jurnal EMBA, ISSN Deepublish
2303-1174, Vol. 5 No. 2 Juni
2017. Diakses tanggal 06 Smalley, Larry R. (2010). Orientasi
November 2018. dan Pelatihan Ditempat Kerja.
Jakarta: PPM Bisnis 2030.
Rahadi, Dedi Rianto. (2010).
Manajemen Kinerja Sumber Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Daya Manusia. Malang: Manajemen. Cetakan ke-4.
Tunggal Mandiri Publishing. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal. & Sagala, E.J. Wibowo, Agung Edy.
(2009). Manajemen Sumber (2012).Aplikasi Praktis SPSS
Daya Manusia untuk Dalam Penelitian, -Cet 1
Perusahaan. Jakarta: Yogyakarta : Gava Media.
Rajagrafindo Persada. Yanis, Billy Saputra. (2017).
Rudianto, Arif Bondan. (2018). Pengaruh Kompetensi dan
Pengaruh Disiplin Kerja dan Penempatan Terhadap
Penempatan Pegawai Semangat Kerja dan Kinerja
Terhadap Semangat Kerja Pegawai Dinas Pendapatan
Pegawai di PT. Taspen Daerah Kabupaten Bengkalis.
(persero) KCU Bandung. Jurnal Tepak Manajemen
Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Vol.IX No.2 Mei 2017.
Bisnis Universitas Pasundan. Diakes tanggal 24 Oktober
Dikases tanggal 10 Januari 2018.
2019. Yuliawati, Elis. (2015). Analisis
Sedarmayanti. 2010. Manajemen Pengaruh Rekrutmen SDM,
Sumber Daya Manusia Kesesuaian Penempatan
Reformasi Birokrasi dan Karyawan dan Lingkungan
Manajemen Pegawai Negeri Kerja Fisik Terhadap Kinerja
Sipil. Bandung: Refika Karyawan Produksi Weaving
Aditama. (Studi Kasus Pada PT.
Sandratex Ciputat-Tangerang
Selatan). Skripsi Fakultas

271
Ekonomi Bisnis Universitas
Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah. Diakses tanggal
24 Oktober 2018.

272

You might also like