You are on page 1of 11

EFEKTIVITAS ORGANISASI DALAM PENYELENGGARAAN

PELAYANAN TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA (TDUP) DINAS


KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SEMARANG

Oleh: Dipta Kharisma, Tri Yuniningsih

Departemen Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos. 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman: http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

Effectivity is essential as a form of accomplishment for what have been


done by the stakeholders such as organization effectivity of Tourism Support
Division in Tourism Business Registry services in Semarang. This study is
conducted to describe and analyze whether the organization effectivity of Tourism
Support Division in Tourism Business Registry service of Semarang has been
effective, and to identify the hampering factors of Tourism Business Registry
services in Semarang. The study is descriptive in which using qualitative
approach. The data are collected by observation, interview, documentary studies,
and library research. The result shows that the organization effectivity of Tourism
Support Division in Tourism Business Registry services of Semarang has not been
effective, as seen from the distant goal that is to provide a source of information
about the regulation of Tourism Business for stakeholders. It is proved in amount
of the number of stakeholders who do not own Tourism Business Registry. It is
caused by several obstacles such as lack of human resources, inadequate facilities
and infrastructure, minimum technology utilization, low awareness of
entrepreneurs, and poor coordination in getting information. The suggestions
given are holding regular and wide socialization to the businessmen about the
importance of Tourism Business Registry, increasing the number of Human
Resources (HR), and maximizing internet usage as an online based Tourism
Business Registry.

Keyword: Organization Effectivity, Tourism Business Registry Services


PENDAHULUAN investor dalam berinvestasi sektor
A. LATAR BELAKANG pariwisata sebagai pendukung
Organisasi adalah suatu kesatuan berkembangnya pariwisata, menyediakan
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, sumber informasi bagi semua pihak yang
dengan suatu batasan yang relatif jelas, berkepentingan mengenai hal-hal yang
yang berfungsi secara relatif teratur dalam tercantum dalam Daftar Usaha Pariwisata.
rangka mencapai suatu atau serangkaian Peraturan Walikota Semarang
tujuan (Robins dalam Keban, 2008:127). Nomor 3 Tahun 2013, yang dimaksud
Koordinasi yang baik sangat membantu dengan Tanda Daftar Usaha Pariwisata
pencapaian efektivitas organisasi yang adalah dokumen resmi yang membuktikan
bersangkutan. usaha pariwisata yang dilakukan oleh
Organisasi pemerintah yang akan pengusaha pariwisata telah tercantum
diteliti adalah Dinas Kebudayaan dan didalam daftar usaha pariwisata. Daftar
Pariwisata Kota Semarang. Usaha Pariwisata adalah daftar usaha yang
Penyelenggaraan Pelayanan Tanda Daftar berisi hal-hal yang menurut Peraturan
Usaha Pariwisata (TDUP) ditangani oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata wajib
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota didaftarkan oleh setiap pengusaha.
Semarang, Dinas mendelegasikan Dasar Hukum yang mengatur Tanda
wewenangnya pada Bidang Pembinaan Daftar Usaha Pariwisata adalah :
Industri Pariwisata yang kemudian 1. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009
pelayanan Tanda Daftar Usaha Pariwisata tentang Kepariwisataan
dipegang langsung oleh 3 seksi yaitu seksi 2. Permen Kebudayaan dan Pariwisata
Sarana Pariwisata, seksi Jasa Pariwisata tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha
dan seksi Rekreasi dan Hiburan. Masing- Pariwisata No. PM. 85-97 / HK.501 /
masing seksi menangani jenis usaha yang MKP / 2010
berbeda. Terdapat 44 Subjenis usaha 3. Peraturan Daerah Kota Semarang
pariwisata yang dilayani Dinas Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kepariwisataan
Semarang terkait dengan Tanda Daftar Dalam menjalankan roda
Usaha Pariwisata (TDUP). pemerintahan dapat berjalan dengan baik
Kota Bidang Pembinaan Industri sesuai dengan pelaksanaan tugas pokok
Pariwisata mempunyai tugas membina dan fungsi organisasinya, yakni dalam
usaha pariwisata, mulai dari daya tarik rangka pencapaian Visi Dinas Kebudayaan
wisata (objek wisata) sampai fasilitas- dan Pariwisata Kota Semarang yaitu
fasilitas pariwisata untuk kenyamanan ³6HPDUDQJ 6HEDJDL .RWD 7XMXDQ :LVDWD
wisatawan. Fasilitas-fasilitas tersebut \DQJ %HUGD\D 6DLQJ´ ³<DQJ EHUGD\D
meliputi; Hotel, Rumah Makan, VDLQJ´ DUWLQ\D VDUDQD GDQ SUDVDUDQD
Restaurant, Cafe, Panti Pijat, Catering, pariwisata yang dimiliki seperti hotel,
Jasa Boga, Bar, Karaoke, Biro Perjalanan restoran maupun rumah makan bersaing
,Spa dan lain-lain. Untuk dapat dengan kota metropolitan lain sehingga
menyelenggarakan usaha pariwisata, setiap Kota Semarang menjadi setara. Jadi, Visi
pengusaha wajib mendaftarkan usahanya tersebut mengandung pengertian bahwa
terlebih dahulu kepada Pemerintah atau lima tahun ke depan Kota Semarang
Pemerintah Daerah yang tercantum pada diharapkan menjadi Kota Tujuan Wisata
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 yang berdaya saing, dapat melayani
tentang Kepariwisataan pada Pasal 15. wisatawan nusantara maupun wisatawan
Tujuan pendaftaran usaha pariwisata mancanegara. Dengan hal tersebut
adalah untuk menjamin kepastian hukum penyelenggaraan pelayanan Tanda Daftar
bagi pengusaha pariwisata. Selain itu Usaha Pariwisata (TDUP) merupakan
tujuan lainnya adalah untuk mempermudah salah satu pelaksanaan untuk mewujudkan
visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Efektivitas dapat diukur dengan
Kota Semarang yaitu dengan memberikan membandingkan antara rencana yang telah
pembinaan kepada pelaku usaha ditentukan dengan hasil nyata yang telah
pariwisata, pembinaan tersebut dilakukan diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil
bertujuan untuk meningkatkan daya saing pekerjaan dan tindakan yang dilakunan
bagi pengusaha. Peningkatan daya saing tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan
pengusaha untuk meningkatkan daya saing tidak tercapai atau sasaran yang
destinasi (wisata) Kota Semarang. diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak
Namun pada saat dilapangan masih efektif. Dalam pencapaian efektivitas
banyak pengusaha yang belum organisasi Dinas Kebudayaan dan
mendaftarkan usahanya. Fenomena ini Pariwisata pada seksi Sarana Pariwisata
dapat dilihat bahwa banyaknya usaha atau terdapat permasalahan yang dilihat dari
kegiatan pariwisata yang belum memiliki faktor efektivitas organisasi seperti:
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). a. Pencapaian Tujuan
Berikut presentase usaha atau kegiatan Capaian penyelenggaraan
pariwisata yang memiliki Tanda Daftar pelayanan Tanda Daftar Usaha
Usaha Pariwisata di Kota Semarang: Pariwisata (TDUP) oleh Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Tabel 1.1 Semarang belum mencapai target pada
Capaian penyelenggaraan Pelayanan tahun 2015. Undang-Undang Nomor
Tanda Daftar Usaha Pariwisata Kota 10 Tahun 2009 tentang
Semarang Tahun 2015 Kepariwisataan, pada pasal 15
Jumlah Usaha mewajibkan setiap pengusaha
N Nama Usaha di yang
o Usaha Kota ber Prese Hara
pariwisata mendaftarkan usahanya,
Semarang TDUP ntase pan namun pada kenyataanya banyak
1 Restoran 139 87 62% 100%
pengusaha pariwisata yang belum
mendaftarkan usahanya.
2 Rumah 160 70 43% 100% b. Adaptasi
Makan
Keterbatasan sumber daya
3 Hotel 52 42 80% 100% manusia secara kuantitas dalam Dinas
Berbinta
ng
Kebudayaan dan Pariwisata Kota
4
Semarang menyebabkan terbatasnya
Hotel 67 41 61% 100%
non jumlah pegawai yang terjun lapangan
Bintang dalam rangka pengecekan usaha
5 Café 70 67 95% 100% pariwisata yang sudah mendaftar di
6 Kota Semarang. Dari segi kualitas
Bar 68 50 73% 100%
tingkat pemahaman pegawai Dinas
Sumber: Seksi Sarana pariwisata Disbudpar Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Kota Semarang
Semarang terhadap pelayanan Tanda
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa
Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) ini
banyak usaha pariwisata yang belum
kurang optimal, yang disebabkan oleh
mencapai tujuanya yaitu belum
rendahnya kemampuan dari Sumber
tercapainya target yang ditentukan 100%
Daya Manusia dalam penyesuaian
pada pelaksanaan penyelenggaraan
penggunaan alat-alat teknologi yang
pelayanan Tanda Daftar Usaha Pariwisata
berfungsi untuk mempermudah dalam
(TDUP), yang artinya banyak usaha
hal pekerjaan. Selain pada teknologi,
pariwisata yang belum memiliki Tanda
penyesuaian wewenang yang dimiliki
Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) di Dinas
masih kurang karena masih banyak
Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Sumber Daya Manusia yang dituntut
Semarang.
harus multi-tasking , padahal banyak
pegawai yang menjalani kesulitan
untuk beberapa tugas dan tanggung
jawab.
c. Integrasi C.1 EFEKTIVITAS
Integrasi belum dilakukan secara (IHNWLILWDV EHUDVDO GDUL NDWD ³HIHN´
maksimal hal ini disebabkan yang artinya hubungan sebab akibat,
koordinasi dalam penyampaian efektifitas dapat di pandang sebagai suatu
informasi masih kurang. Kurangnya sebab dari variable lain. Efektifitas berarti
sosialisasi terhadap pengusaha bahwa, tujuan yang telah direncanakan
menyebabkan pengusaha tidak sebelumnya dapat tercapai atau dengan
mengetahui informasi tentang Daftar kata lain, sasaran tercapai karena adanya
Usaha Pariwisata. proses Menurut James L Gibson dkk
Berdasarkan permasalahan yang ada maka (Pasolong, 2013: 4) efektivitas adalah
dilakukan penelitian dengan judul pencapaian sasaran dari upaya bersama.
³Efektifitas Organisasi Dalam Derajat pencapaian sasaran menunjukan
Penyelenggaraan Pelayanan Tanda Daftar derajat efektivitas. dapat disimpulkan
Usaha Pariwisata (Tdup) Dinas bahwa efektivitas adalah pencapaian
Kebudayaan Dan Pariwisata Kota tujuan.
Semarang´ Menurut Gibson (1985: 27-30),
Gibson memandang konsep keefektifan
B. TUJUAN organisasi dari tiga prepektif, yaitu
Tujuan penelitian ini adalah: keefektifan individu, keefektifan kelompok
1. Menganalisis Efektivitas Organisasi dan keefektifan organisasi.
dalam Penyelenggaraan Pelayanan a. Efektivitas Individu.
Tanda Daftar Usaha Pariwisata Pada prespektif ini menekankan pada
(TDUP) Dinas Kebudayaan dan pelaksanaan tugas-tugas dan tanggung
Pariwisata Kota Semarang. jawab individu sebagai pekerja dari
2. Menganalisis faktor penghambat suatu organisasi. Keberhasilan prestasi
Efektivitas Organisasi dalam individu sangat berkaitan dengan kerja
penyelenggaraan pelayanan Tanda dalam kelompok karena individu
Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) bekerja dalam suatu organisasi pasti
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berhubungan langsung dengan
Kota Semarang. kelompok.

C. TEORI b. Efektivitas Kelompok.


Prespektif ini menekankan pada
kinerja yang dapat diberikan
Paradigma kelompok pekerja. Dalam konteks ini,
Administrasi
Administrasi LQGLYLGX MXJD VHEDJDL ³WHDP ZRUN´
Publik
Publik dimana ada suatu tugas yang harus
dilakukan secara kelompok bukan
perorangan.
c. Efektivitas Organisasi.
Manajemen Efektivitas organisasi pada dasarnya
Publik merupakan hasil efektivitas individu
dan kelompok. Efektivitas ini dapat
melebihi jumlah efektivitas individu
dan kelompok artinya organisasi dapat
Good memperoleh tingkat prestasi yang
Efektivitas Govermance
lebih tinggi daripada jumlah prestasi Emitai Etziomi (Indrawijawa, 2010
masing-masing. :187) mengemukakan pengukuran
efektivitas organisasi mencakuo 4 kriteria:
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi 1. Adaptasi
penelitian dalam efektivitas organisasi. Hal 2. Integrasi
ini karena Dinas Kebudayaan dan 3. Motivasi
Pariwisata Kota Semarang termasuk dalam 4. Produksi
lingkup organisasi, sehingga cocok dengan Didalam penelitian ini pengukuran
teori efektivitas organisasi. efektivitas organisasi menggunakan faktor;
1. Pencapaian Tujuan
C.2 EFEKTIVITAS ORGANISASI Pencapaian adalah keseluruhan upaya
Daft (2010:13) menjelasakan pencapaian tujuan harus dipandang sebagai
Efektivitas organisasi dapat dinyatakan suatu proses. Oleh karena itu, agar
sebagai tingkat keberhasilan organisasi pencapaian tujuan akhir semakin terjamin,
dalam usaha untuk mencapai tujuan dan diperlukan pentahapan, baik dalam arti
sasarannya. Ada beberapa pendekatan pentahapan pencapaian bagian-bagiannya
yang paling sering digunakan dalam maupun pentahapan dalam arti
pengukuran efektivitas organisasi salah periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri
satunya melalui pendekatan sasaran (goal dari beberapa faktor, yaitu: Kurun waktu
approach). Yang dimaksud dengan sasaran dan sasaran yang merupakan target
(goal) organisasi adalah suatu keadaan kongktit.
atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu 2. Integrasi
organisasi. Sasaran dapat diartikan sebagai Integrasi yaitu pengukuran terhadap
tujuan organisasi, baik tujuan jangka tingkat kemampuan suatu organisasi untuk
panjang ataupun jangka pendek, juga mengadakan sosialisasi, pengembangan
mencakup sasaran dari keseluruhan konsensus dan komunikasi dengan
ataupun suatu bagian tertentu dari suatu berbagai macam organisasi lainnya.
organisasi. Pendekatan sasaran Integrasi menyangkut proses sosialisasi.
mengemukakan bahwa efektivitas 3. Adaptasi
organisasi diukur atau dinilai berdasarkan Adaptasi adalah kemampuan
pencapaian atau hasil akhir. organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
Robbins (2008:29) mendefinisikan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak
bahwa efektivitas organisasi adalah tingkat ukur proses pengadaan dan pengisian
pencapaian organisasi yang dipengaruhi tenaga kerja.
oleh perorangan, kelompok dan struktur Richard M. Steers (1985: 9-11)
dalam organisasi. menyebutkan terdapat empat faktor yang
Duncan (dalam Steers, 1985:53) mempengaruhi efektivitas suatu
mengatakan mengenai ukuran efektivitas, organisasi,yaitu:
sebagai berikut: 1. Karakteristik Organisasi
1. Pencapaian Tujuan 2. Karakteristik Lingkungan
2. Adaptasi 3. Karakteristik Pekerja
3. Integrasi 4. Kebijakan dan Praktik
Gibson (1985:33-35) mengemukakan Manajemen
ada lima aspek kriteria efektivitas yaitu:
1. Produksi D. METODE
2. Efesiensi Dalam penelitian ini menggunakan
3. Kepuasan tipe penelitian deskriptif dengan
4. Adaptasi pendekatan kualitatif atau disebut dengan
5. Pengembangan Organisasi deskriptif kualitatif. Informan dalam
penelitian ini ditentukan dengan teknik
purposive sampling, teknik wawancara dengan Tujuan dari daftar usaha pariwisata
beberapa sumber yang telah ditentukan oleh yaitu: menjamin kepastian hukum dalam
peneliti yaitu informan dari pihak Dinas menjalankan usaha pariwisata bagi
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang pengusaha dan menyediakan sumber
yaitu: Kepala Subbagian Perencanaan dan informasi bagi semua pihak yang
Evaluasi, Kepala Bidang Pemasaran, Kepala
berkepentingan mengenai hal-hal yang
Bidang Pembinaan Industri Pariwisata, Kepala
Seksi Sarana Pariwisata, Staff Sarana tercantum dalam Daftar Usaha
Pariwisata dan pengusaha pariwisata yang Pariwisata. Dalam pelaksanaan
menjadi sasaran pelayanan Tanda Daftar pelayanan Tanda Daftar Usaha
Usaha Pariwisata (TDUP). Pariwisata (TDUP) Dinas Kebudayaan
Jenis data yang digunakan adalah berupa dan Pariwisata Kota Semarang memiliki
kata-kata atau tindakan diperoleh dari beberapa kendala dalam pencapaiannya.
wawancara yang dilakukan kepada para Salah satu yang masih menjadi kendala
informan dan pengamatan langsung di yaitu masih belum sepenuhnya usaha
lapangan. Sumber data yang didapatkan, data pariwisata yang ada di Kota Semarang
primer diperoleh secara langsung dari memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata
informan melalui wawancara maupun (TDUP) atau tidak terdaftar usahanya
observasi (pengamatan), data sekunder pada Daftar Usaha Pariwisata. Dari data
yang diperoleh dari perpustakaan yaitu yang diperoleh pada tahun 2015
buku-buku, literature, karya ilmiah dari menunjukan bahwa masih cukup banyak
berbagai media, skripsi/ penelitian usaha pariwisata yang belum memiliki
terdahulu, peraturan perundang-undangan, Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
serta arsip-arsip resmi yang dimiliki oleh
seksi Sarana Pariwisata pada Dinas b. Adaptasi
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Berkaitan dengan adaptasi
Semarang. Sumber Daya Manusia (SDM),
Adapun teknik pengumpulan data minimnya sarana yang diberikan oleh
melalui interview (wawancara), observasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
dan studi dokumentasi. Data yang sudah hanya memfasilitasi satu komputer
diperoleh, kemudian dianalisis dalam satu bidang. Secara kuantitas
dandiinterpretasi melalui reduksi data yang terbatasnya Sumber Daya Manusia
diperoleh, kemudian data dipilah, dan (SDM) dalam Dinas Kebudayaan dan
disajikan yang pada akhirnya ditarik Pariwisata Kota Semarang
kesimpulaan atas jawaban-jawaban yang menyebabkan terbatasnya jumlah
diperoleh dari informan. pegawai yang terjun lapangan dalam
Validasi atau keabsahan data rangka pengecekan usaha pariwisata
menggunakan triangulasi sumber dengan yang sudah mendaftar. Dari segi
cara mengecek data dan membandingkan kualitas pemahaman pegawai belum
data yang diperoleh dengan mencari maksimal, rendahnya kemampuan dari
informan terkait permasalahan yang Sumber Daya Manusia dalam
diteliti. penyesuaian penggunaan alat-alat
teknologi yang berfungsi untuk
E. PEMBAHASAN mempermudah dalam hal pekerjaan.
Efektivitas organisasi dalam Selain pada teknologi, penyesuaian
penyelenggaraan pelayanan Tanda Daftar wewenang yang dimiliki masih kurang
Usaha Pariwisata (TDUP) di Kota karena masih banyak Sumber Daya
Seamarang masih belum efektif. Hal ini Manusia yang dituntut harus multi-
dapat dilihat dari fenomena: tasking , padahal banyak pegawai
a. Pencapaian Tujuan yang menjalani kesulitan untuk
beberapa tugas dan tanggung jawab.
Hal tersebut dikarenakan bahwa instansi pemerintah, Dinas Kebudayaan
sebagian besar latarbelakang pegawai dan Pariwisata Kota Semarang juga
bukan berasal dari bidang pariwisata dan melakukan integrasi dengan beberapa
tidak adanya pengembangan kemampuan instansi non pemerintah yaitu dengan
pegawai yang dilakukan oleh Dinas ASITA (Asosiasi Pariwisata). Organisasi
Kebudayaan dan Pariwisata Kota tersebut pada prinsipnya merupakan
Semarangdan Sumber Daya Manusia upaya perwujudan kerjasama dalam
yang terbatas. Sehingga pegawai perlu pembinaan usaha pariwisata.
melakukan adaptasi atau penyesuaian diri Sumber Daya Manusia (SDM) yang
pada lingkungan, lingkungan internal minim menjadikan koordinasi dalam
maupun eksternal. penyampaian informasi belum maksimal.
c. Integrasi Pada saat dilakukan kegiatan Bina Pelaku
Untuk mewujudkan visi, misi Dinas Usaha, para pelaku usaha pariwisata
Kebudayaan dan Pariwisata Kota tidak datang, dikarenakan tidak
Semarang setiap bidang saling mengetahui informasi bahwa adanya
berintegrasi antara Bidang Kesenian, sosialisasi
Bidang Kebudayaan, Bidang Industri
Pariwisata dan Bidang Pemasaran. Faktor yang menghambat Efektivitas
Meskipun setiap bidang menjalankan Organisasi dalam penyelenggaraan
tupoksinya masing-masing yang sudah pelayanan Tanda Daftar Usaha Pariwisata
menjadi tanggung jawab, namun secara (TDUP) di Kota Semarang:
tidak langsung setiap bidang mendukung a. Karakteristik Organisasi
berjalanya suatu kegiatan yang dimiliki Organisasi merupakan wadah dalam
bidang tertentu. Salah satunya yaitu penyusunan struktur organisasi sesuai
penyelenggaraan pelayanan Tanda Daftar dengan tujuan organissi dengan
Usaha Pariwisata (TDUP), yang dibentuk memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya
untuk mencapai tujuan dari Dinas yang dimiliki oleh organisasi itu sendiri.
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pembagian kerja dalam penyelenggaraan
Semarang. Pada Bidang Pemasaran pelayanan Tanda Daftar Usaha
berkontribusi dalam mempromosikan Pariwisata sudah diatur didalam tugas
aset wisata termasuk usaha pariwisata pokok dan fungsi yang ditetapkan.
yang ada di Kota Semarang. Dalam hal Namun demikian faktor yang
ini Bidang Pemasaran sangat berkaitan menghambat dalam penyelenggaraan
dengan penyelenggaraan pelayanan pelayanan Tanda Daftar Usaha
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). Pariwisata (TDUP) yang berkaitan
Namun, disisi lain tidak adanya proses dengan karakteristik organisasi adalah
itengrasi kesepakatan antara beberapa Besarnya organisasi menjadikan ukuran
bidang, Bidang Industri Pariwisata, organisasi Dinas Kebudayaan dan
Bidang Pemasaran, Bidang Kebudayaan Pariwisata Kota Semarang menjadi
dan Bidang Kesenian terkait dengan sangat kecil. Besarnya organisasi
penyelenggaraan pelayanan Tanda Daftar berkaitan dengan unit kerja, apabila
Usaha Pariwisata (TDUP). Selain itu, ukuran organisasi menjadi kecil secara
Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kota langsung unit kerja menjadi kecil. Hal
Semarang berintegrasi dengan pihak tersebut disebabkan kurangnya Sumber
yang berkaitan dengan Tanda Daftar Daya Manusia (SDM). Kurangnya
Usaha Pariwisata (TDUP) misalnya Sumber Daya Mansusia (SDM)
dengan DPKAD (Dinas Pendapatan berdampak pada jadwal pemenuhan
Keuangan Aset Daearah) Kota Semarang target sering meleset dari yang
dan BPPT (Badan Pelayanan Perizinan diharapkan. Pemanfaatan teknologi yang
Terpadu) Kota Semarang. Selain dengan dilakukan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang belum penting dalam sebuah organisasi, hal ini
maksimal. dikarenakan maju mundurnya organisasi
b. Karakteristik Lingkungan tergantung kemampuan pimpinan dalam
Komunikasi dan koordinasi antar mengendalikan organisasi.
pegawai terjadi pada saat penjadwalan Pada penetapan tujuan strategi Dinas
untuk pengecekan lapangan pada usaha Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai
yang sudah mendaftar, terbatasnya kebijakan baru yaitu pelayanan yang
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada cepat dalam penyelenggaraan pelayanan
pegawai mensiasati dengan cara rolling Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
atau berganti peran. Tentunya kebijakan manajemen tersebut
Pada lingkungan ekstern, faktor yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
menghambat efektivitas organisasi dalam pelayanan TDUP itu sendiri, yang
penyelenggaraan pelayanan Tanda Daftar tadinya tujuh hari kerja menjadi tiga hari
Usaha Pariwisata (TDUP) yaitu kerja. Namun, kebijakan tersebut belum
ketidaktentuan pengusaha dalam dilaksanakan secara maksimal,
mendaftarkan usahanya, karena ada dikarenakan Sumber Daya Manusia nya
pengusaha yang tidak membutuhkan alat yang terbatas. Dalam hal ini pencarian
legal untuk beroprasi. Kesadaran dan pemanfaatan sumberdaya belum
pengusaha dalam mendaftarkan usahanya dilakukan oleh seksi Sarana Pariwisata.
sangat rendah, sudah mengerti bahwa Pemimpin juga kurang memotivasi
syarat mendirikan usaha pariwisata harus bawahanya, ditunjukan bahwa tidak
mendaftarkan usahanya kepada Dinas adanya strategi untuk menjemput bola
Kebudayaan dan Pariwisata Kota dan inovasi dalam pelayanan, misalnya
Semarang namun masih banyak pelayanan Tanda Daftar Usaha
pengusaha yang belum mendaftarkan Pariwisata (TDUP) yang berbasis online.
usahanya.
c. Karakteristik Pekerja F. PENUTUP
Keterikatan pegawai terlihat pada Berdasarkan hasil penelitian dapat
antusiasme diluar kantor dalam ditarik kesimpulan bahwa efektivitas
melaksanakan kegiatan (Bina Pelaku organisasi dalam penyelenggaraan
Usaha) guna memberikan sosialisasi dan pelayanan Tanda Daftar Usaha Pariwisata
pembinaan terhadap para peelaku usaha (TDUP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
untuk meningkatkan daya saing destinasi di Kota Seamarang dilihat dari fenomena
(wisata) kota Semarang. Keterikatan pencapaian tujuan, adaptasi dan integrasi
pegawai juga terlihat pada komitmen dikatakan belum efektif dikarenakan masih
untuk menjalankan peran yang sudah adanya kendala-kendala yang dihadapi
ditetapkan. yaitu masih banyak pengusaha pariwisata
Namun kejelasan peran masih yang belum memiliki Tanda DaftarUsaha
ditemukan masalah, seperti peran yang Pariwisata (TDUP) atau para pelaku usaha
dimiliki pegawai tumpang tindih, belum mendaftarkan usahanya pada Dinas
disebabkan jumlah pegawai masih belum Kebudayaan dan Pariwisata Kota
mencukupi dibandingkan dengan Semarang. Hal tersebut dikarenakan belum
banyaknya usaha di Kota Semarang. Hal diterapkan sanksi tegas kepada para pelaku
tersebut yang menjadikan faktor usaha pariwisata yang belum mendaftar
penghambat dalam efktivitas organisasi. atau memiliki TDUP dapat menjadikan
d. Kebijakan dan Praktik Manajemen kendala dalam pencapaian tujuan.
Kebijakan dan praktik manajemen Berkaitan dengan adaptasi Sumber
oleh Steers (1985) antara laian dikaitkan Daya Manusia (SDM), pemahanan
dengan kepemimpinan dalam organisasi. pegawai belum maksimal hal tersebut
Efektivitas kepemimpinan menjadi faktor dikarenakan bahwa latarbelakang pegawai
bukan berasal dari bidang pariwisata dan tersebut disebabkan karena tidak adanya
tidak adanya pengembangan kemampuan pelatihan atau pengembangan pegawai.
pegawai yang dilakukan oleh Dinas b. Karakteristik Lingkungan
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pada karakterisstik lingkungan yang
Semarang. menghambat efektivitas organisasi dalam
Sumber Daya Manusia (SDM) yang penyelenggaraan pelayanan Tanda Daftar
minim menjadikan koordinasi dalam Usaha Pariwisata (TDUP) terlihat dari
penyampaian informasi belum maksimal. ketidaktentuan pengusaha dalam
Pada saat dilakukan kegiatan Bina Pelaku mendaftarkan usahanya, karena ada
Usaha, para pelaku usaha pariwisata tidak pengusaha yang tidak membutuhkan alat
datang, dikarenakan tidak mengetahui legal untuk beroprasi. Kesadaran
informasi bahwa adanya sosialisasi. pengusaha dalam mendaftarkan usahanya
Faktor-Faktor yang menghambat sangat rendah. Hambatan selanjutnya
Efektivitas Organisasi dalam yaitu faktor kekomplesan, persayaratan
penyelenggaraan pelayanan Tanda Daftar yang harus dipenuhi oleh pengusaha
Usaha Pariwisata (TDUP) di Koa begitu kompleks, hal tersebut menjadikan
Semarang: pengusaha merasa kesulitan untuk
a. Karakteristik Organisasi melengkapi berkas.
Secara umum Dinas Kebudayaan dan c. Karakteristik Pekerja
Pariwisata Kota Semarang sudah Kemampuan yang dimiliki pegawai
memiliki karakteristik organisasi yang masih minim dan tidak adaya pendidikan
baik dimana struktur organisasinya sudah dan pelatihan untuk pegawai yang
memiliki tupoksi yang jelas. Meskipun diberikan oleh Dinas. Komitmen kerja
demikian organisasi belum memiiki belum dilakukan dengan sungguh-
pemanfaat teknologi yang memadai. sungguh dikarenakan adanya oknum di
Pada karakteristik organisasi yang bidang tertentu. Tidak hanya itu,
menghambat efektivitas organisasi dalam walaupun sudah mempunyai tugas pokok
penyelenggaraan pelayanan Tanda Daftar dan fungsi yang mengaturnya, namun
Usaha Pariwisata (TDUP) di Kota kejelasan peran masih ditemukan
Semarang yaitu besarnya organisasi masalah, seperti peran yang dimiliki
menjadikan ukuran organisasi Dinas pegawai Bidang Industri Pariwisata
Kebudayaan dan Pariwisata menjadi tumpang tindih, disebabkan jumlah
sangat kecil. Besarnya organisasi pegawai masih belum mencukupi
berkaitan dengan unit kerja, apabila dibandingkan dengan banyaknya usaha di
ukuran organisasi menjadi kecil secara Kota Semarang. Hal tersebut yang
langsung unit kerja menjadi kecil pula, menjadikan faktor penghambat dalam
dikarenakan bahwa kurangnya Sumber efktivitas organisasi.
Daya Manusia (SDM) pasa setiap bidang. d. Kebijakan dan Praktik Manajemen
Spesialisasi pekerjaan belum dilakukan Pada penetapan tujuan Dinas
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai
Kota Semarang, yaitu belum dibuatnya kebijakan baru yaitu pelayanan yang
alur kerja yang berkesinambungan. Pada cepat dalam penyelenggaraan pelayanan
Proses pengawasan atau rentang kendali Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tentunya kebijakan manajemen tersebut
Semarang merasa kesulitan karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas
bersifat kompleks. Pada teknologi, pelayanan TDUP itu sendiri, yang
dalam pengoprapsian komputer atau IT tadinya tujuh hari kerja menjadi tiga hari
yang sudah dibuat, sebagian pegawai kerja. Namun, kebijakan tersebut belum
belum mahir atau belum paham. Hal dilaksanakan secara maksimal,
dikarenakan Sumber Daya Manusia nya
yang terbatas. Dalam hal ini pencarian 5. Sumber Daya Manusia (SDM) atau
dan pemanfaatan sumberdaya belum pegawai yang melayani pendaftaran
dilakukan oleh seksi Sarana Pariwisata. usaha pariwisata hanya tujuh orang
Pemimpin juga kurang memotivasi yang melayani semua usaha pariwisata
bawahanya, ditunjukan bahwa tidak di Kota Semarang, hal ini dirasa
adanya strategi untuk menjemput bola kurang. Maka perlu dilakukan
dan inovasi dalam pelayanan, misalnya penambahan Sumber Daya Manusia
pelayanan Tanda Daftar Usaha (SDM).
Pariwisata (TDUP) yang berbasis online. 6. Bahwa teknologi informasi yang
selama ini belum maksimal perlu di
REKOMENDASI tingkatkan dengan cara memanfaatkan
Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang website sebagai sarana pelayanan
disampaikan sebagai berikut: Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang
1. Masih banyaknya usaha pariwisata berbasis online agar pelayanan
yang belum memiliki Tanda Daftar menjadi mudah dan efisien.
Usaha Pariwisata (TDUP) menjadikan
perlunya strategi dari Dinas untuk DAFTAR PUSTAKA
menjemput bola dengan cara
mendatangi pelaku usaha pariwisata Daft, L. Richard. 2010. Summary Theory
secara rutin dan menekankan untuk and Design. Ebook
memiliki Tanda daftar Usaha
Pariwisata (TDUP). Gibson, Ivancevich, Donelly. 1985.
2. Meningkatkan partisipasi para pelaku Organisasi, Jilid I. Jakarta :
usaha pariwisata dengan cara Erlangga.
mengundang para pelaku usaha dalam
acara sosialisasi secara rutin dimana Indrawijaya, Adam Ibrahim. 2010. Teori,
acara tersebut memberikan pengertian Perilaku dan Budaya Organisasi.
bahwa Tanda Daftar Usaha Pariwisata Bandung: Refika Aditama.
sangat bermanfaatuntuk meningkatkan
daya saing bagi pengusaha dan Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi
terpeliharanya objek serta daya tarik Strategis Administrasi Publik
wisatawan. Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta:
3. Masing-masing bidang memiliki Gava Media.
parsial didalam melakukan tugasnya,
hanya sesuai tupoksi, tidak ada Pasalong, Harbani. 2013. Teori
kepedulian dengan lingkungan sekitar. Administrasi Publik. Bandung:
Padahal apabila diintegrasikan antara Alfabeta.
kepengurusan Tanda Daftar Usaha
Pariwisata dengan pemasaran dalam Robins, Stephen P. 2008. Perilaku
penyetakan promosi maka akan lebih Organisasi. Jakarta: Indeks
baik.
4. Untuk meningkatkan pemahaman Steers, M. Richard. 1985. Efektivitas
pegawai yang masih kurang, karena Organisasi. Jakarta: Erlangga.
mayoritas berasal dari latar belakang
yang bukan dari bidang pariwisata, Peraturan Perundang-Undangan:
maka perlu diberikan pendidikan dan
pelatihan untuk pengembangan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009
kemampuan kepada pegawai di bidang Tentang Kepariwisataan
pariwisata.
Permen Kebudayaan dan Pariwisata Aprillia Maharani. 2016. Efektivitas Dinas
Tentang Tata Cara Pendaftaran USAHA Sosial Pemuda Dan Olahraga
PARIWISATA. NO. PM. 85-97 / HK.501 Dalam Penanganan Anak
/ MKP / 2010 Jalanan Di Kota Semarang.
Skripsi. Universitas
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Diponegoro.
Tahun 2010 tentang Kepariwisatawan

Dokumen Pemerintah:
Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang Tahun 2010-2015
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kota Semarang

Referensi Lain:
Swee C. Goh. 2012. Making Performance
Measurement Systems More
Effective In Public Sector
Organizations. University of
Ottawa, Ottawa, Canada

John Delery and Nina Gupta. 2016.


Human Resource Management
Practices And Organizational
Effectiveness: Internal Fit
Matters. University of
Arkansas, Fayetteville,
Arkansas, USA.

Andri Joko Purnomo. 2006.Analisis


Efektivitas Organisasi Dinas
Perikanan Dan Kelautan
Kabupaten Batang. Tesis,
Magister Ilmu Administrasi
Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro
Semarang.

Erfan Yusuf Sadewa. 2015. Efektivitas


Peran Komite Sekolah Di Sd
Negeri 1 Kebumen Kecamatan
Sukreji Kabupaten Kendal.
Skripsi.Universitas Dipnegoro.

You might also like