Professional Documents
Culture Documents
DOI: doi.org/10.19184/jph.v2i1.17132
ABSTRACT
Identifikasi Arthropoda
Identifikasi Arthropoda hasil pengamatan dilakukan
dengan melihat ciri fisik atau morfologinya dengan
menggunakan mikroskop sampai tingkat famili dengan
melihat buku panduan identifikasi milik Borror dan White
(1998) dan buku IRRI (1994). Identifikasi dengan melihat
tipe kepala, toraks, dan sayap serta ciri fisik Arthropoda
yang kemudian dikelompokkan berdasarkan perannya
sebagai herbivor, predator, parasitoid, pollinator dan
Gambar 3. Persentase populasi Arthropoda berdasarkan
detrivor. ordo
Rata-rata populasi Arthropoda Herbivor dalam plot Berdasarkan hasil identifikasi famili Arthropoda yang
pengamatan di lahan rawa terdapat 10 familia dari hasil didapat maka diketahui 6 familia yang berperan sebagai
identifikasi yang diketahui berperan sebagai Arthropoda parasitoid. Tabel 3 diatas yaitu kelompok parasitoid, dapat
herbivor. Dominansi Arthropoda tertinggi terlihat pada kita ketahui pada kelima plot pengamatan populasi
famili Tetrigidae dari ordo Orthoptera dan Cicadellidae dari parasitoid tertinggi terdapat pada famili Pipunculidae.
Ordo Homoptera. Sedangkan kehadiran Arthropoda
terendah terlihat pada golongan famili Pyrgomorphidae Tabel 4. Rata-rata Arthropoda Polinator, Detritivor dan
yang hanya ditemukan pada plot pengamatan 3 dan 5 Serangga Netral pada Plot Pengamatan
dengan rata-rata hanya 1 dan 4 ekor selama 10 kali
pengamatan.
Berdasarkan nilai tersebut maka dapat dikategorikan menyatakan bahwa laba-laba famili Tetragnathidae
bahwa rata-rata semua plot mempunyai nilai kemerataan merupakan laba-laba yang menangkap mangsanya dengan
yang tinggi. Nilai kemerataan yang mendekati 0 membuat jaring-jaring pada tajuk tanaman padi, sehingga
menunjukkan pada plot tersebut masih terdapat satu jumlah kehadiran famili tetragnathidae pada saat
famili yang dominan karena nilai kemerataannya masih pengamatan cukup melimpah.
kurang dari nilai 1. Arthropoda lain yang mempunyai peran penting dalam
mengendalikan populasi Arthropoda herbivor yaitu
parasitoid berdasarkan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa
PEMBAHASAN terdapat 6 familia yang terdiri dari dua ordo yaitu Diptera
dan Hymenoptera. Ordo Diptera yang termasuk dalam
Populasi Arthropoda yang didapat pada lahan rawa di
parasitoid yaitu famili Pipunculidae. Famili ini merupakan
Gumukmas sebanyak 6834 ekor, yang selanjutnya
angota kelompok lalat-lalat kecil dengan kepala yang
dilakukan proses identifikasi Arthropoda sehingga terbagi
sangat besar (Borror, 1996). Ordo Hymenoptera yang
menjadi 10 ordo dan 36 familia. 10 ordo tersebut terdiri
termasuk golongan parasitoid yaitu famili Braconidae,
dari Golongan Laba-laba, Ordo Coleoptera, Diptera,
Ichneumonidae, Chalcididae, Platygastridae, dan famili
Hemiptera, Homoptera, Hymenoptera, Lepidoptera,
Trigonalidae. Populasi yang paling tinggi ditunjukkan oleh
Orthoptera, Odonata, dan Mantodea.
famili Pipunculidae dan Braconidae. Menurut Geyby, dkk.
Persentase Arthropoda hasil pengamatan yang
(2017), parasitoid dari golongan famili Braconidae
terdapat pada Gambar 2 menunjukkan bahwa Ordo
merupakan serangga yang aktif mencari dan dengan cepat
Diptera sebanyak 31,97%, kemudian Ordo Orthoptera
dapat mendeteksi mangsanya. Jenis parasitoid lain dari
sebesar 21,5%, Araneae sebesar 17,87%, sedangkan
Ordo Hymenoptera adalah famili Ichneumonidae yang
persentase paling rendah yaitu Ordo Mantodea sebesar
berperan sebagai parasitoid pada larva dan pupa dari ordo
0,01%, Ordo Hymenoptera sebesar 1,13%, dan Ordo
Lepidoptera juga termasuk parasitoid yang aktif mencari
Lepidoptera sebesar 1,30%. Tingginya persentase
mangsanya sehingga di berbagai tempat sering ditemukan
kunjungan Ordo Diptera pada plot pengamatan dapat
famili tersebut.
diduga karena lokasi penelitian disekitar areal pertanaman
Jenis Arthropoda yang berperan sebagai Detritivor juga
padi merupakan ekosistem rawa yang sebagian besar
banyak ditemukan pada areal pertanaman padi lahan
berair. Larva-larva ordo Diptera hidup di dalam air dan
rawa. Berdasarkan pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa
ketika sudah dewasa aktif terbang di pertanaman padi
populasi Arthropoda detritivor rata-rata mencapai diatas
untuk mencari makan dan tempat berlindung, sehingga
20 persen disemua plot pengamatan dan pada Tabel 4
serangga tersebut keberadaannya berlimpah (Borror,
diketahui terdapat 5 familia sebagai detritivor yaitu: famili
1996).
Tephritidae, Tipullidae, Muscidae, Lauxaniidae dan
Arthropoda dikelompokkan berdasarkan peranannya
Chloropidae. Tingginya populasi Arthropoda detritivor
di dalam ekosistem tanaman padi di lahan rawa yaitu
tersebut dikarenakan pada ekosistem lahan rawa banyak
Arthropoda herbivora, predator, parasitoid dan detritivor.
ditemukan bahan organik yang terdiri dari seresah-seresah
Tabel 1 menunjukan famili Arthropoda herbivor dengan
tanaman dan kotoran hewan ternak yang belum
rata-rata paling tinggi yaitu famili Tetrigidae dan
terdekomposisi, serangga detritivor sangat berguna dalam
Cicadellidae. Dominansi dari famili Tetrigidae disebabkan
proses jaring makanan yang ada, hasil uraiannya
vegetasi di lahan rawa yang berupa tumbuhan perdu,
dimanfaatkan oleh tanaman (Cholid, 2017).
semak, dan rumput sehingga mempengaruhi
Berbeda halnya dengan Arthropoda polinator yang
kelangsungan hidup serangga ordo Orthoptera tersebut
terdapat pada ke 5 plot pengamatan. Jumlah polinator dari
yang sebagian besar pemakan tumbuhan (Falahudin,
hasil identifikasi hanya 2 famili yang tergolong polinator
2015).
yaitu famili Anthomyzidae dan Syrphidae yang termasuk
Tabel 2 menunjukkan 14 familia berperan sebagai
dalam ordo Diptera. Keberadaan famili Anthomyzidae dari
predator. Predator merupakan organisme yang sepanjang
ordo Diptera ini disebabkan karena serangga ini
hidupnya bebas membunuh mangsanya baik pada stadia
merupakan serangga kelompok lalat rumput yang
larva maupun imago serta biasanya berukuran lebih besar
mempunyai ukuran tubuh sangat kecil, kadang-kadang
daripada mangsanya (Mudjiono, 2013). Populasi predator
memanjang, satu pasang rambut-rambut terakhir di muka
yang paling tinggi yaitu famili Coccinellidae dan famili
mengarah ke depan. Famili Anthomyzidae ini banyak
Tetragnathidae. Famili Coccinellidae merupakan kumbang
ditemukan di ekosistem yang ditumbuhi rerumputan dan
kubah dari ordo Coleoptera yang berukuran sekitar 4-8
pertanaman budidaya. Fase larva hidup didalam rumput
mm dan berperan sebagai predator dari beberapa jenis
rawa atau paya dan rumput-rumput gulma lainnya (Siwi,
kutu pada fase larva maupun imago (Amin, 2016). Famili
2006). Famili Syrphidae yang ditemukan pada areal
Tetragnathidae merupakan Arthropoda predator yang
pertanaman padi lahan rawa merupakan Lalat dari ordo
populasinya tinggi. Hasil penelitian Herlinda et al. (2014),
Herlinda S., H.C.N. Manalu, R. F. Aldina, Suwandi, A. Purwantiningsih, B. 2014. Serangga Polinator. Malang:
Wijaya, Khodijah, dan D. Meidalima. 2014. Kelimpahan Universitas Brawijaya Press.
dan keanekaragaman spesies laba-laba predator hama padi
Sumarmiyati, F. Handayani, dan Sundari. 2019. Keragaman
ratun di sawah pasang surut. J. HPT Tropika, 14(1):1-7.
serangga pada pertanaman padi sawah di Kabupaten Kutai
Geyby, K., M. Tulung, C. L. Salaki. 2017. Jenis-jenis serangga Kartanegara Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional
yang berasosiasi pada eceng gondok di Danau Tondano. Biodiversitas Indonesia 5(2): 217-221.
Agri-Sosio Ekonomi, 13(3):133-142.
Wijaya, N. 2014. Analisis komposisi dan keanekaragaman
Kartikasari, H., Y. B. S. Heddy dan K. P. Wicaksono. 2015. spesies tumbuhan di hutan Desa Bali Aga Tigawasa,
Analisis biodiversitas serangga di hutan Kota Malabar Buleleng-Bali. J.Sains dan Teknologi. 3(1):288-299.
sebagai Urban Ecosystem Services Kota Malang pada musim
Yursida, dan U. Kalsum. 2015. Observasi Hama Penyakit dan
pancaroba. Produksi Tanaman, 3(8):623-631.
Musuh Alami Hama Padi di Desa Telang Karya
Mudjiono G. 2013. Pengelolaan Hama Terpadu; Konsep, Taktik, Kabupaten Banyuasin. Proseding Seminar Nasional Lahan
Strategi, Penyusunan Program PHT, dan Implementasinya. Suboptimal, ISBN 979-587-580-9. Palembang.
Malang: Universitas Brawijaya Press.