You are on page 1of 7

Februari, 2023. Vol.

8 , No 1
Elementary Education Research pp 9-15
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/index jimpgsd.eer@gmail.com

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Project Based Learning Pada Materi
Jaring-Jaring Bangun Ruang Di Kelas V SDN Lamsayuen Aceh Besar

Widya Utami1, Fauzi2, Ahadin3


1,2,3
PGSD FKIP Universitas Syiah Kuala
1
widyami1909@gmail.com, 2 fauzibilora@gmail.com, 3 ahadin_selian@unsyiah.ac.id

Abstract Article History


This study aims to increase the activities of teachers, students, and to find out Received: 12 Sept 2022
student learning outcomes through the Project Based Learning (PjBL) model on Reviewed: 14 Sept 2022
the material of building space nets at SDN Lamsayuen Aceh Besar. The subjects Published: 18 Sept 2022
in this study were 29 students, 15 male students adn 14 female students. The
data analysis technique used is observation and test. Data analysis used Key Words
descriptive qualitative analysis using the percentage formula. The results of Project Based Learning
observations showed that there was an increase in teacher activity in the first (PjBL) Model, Lerning
cycle the average value was 3,25 (enough), in the second cycle the avarage Outcomes,
value was 4,25 (good) and in the third cycle the average value was 4,75 (very
good). the student activity in the first cycle has an average score or 2,95
(enough), in the secon cycle the average value is 3,85 (good) and in the third
cycle the avarage value is 4,32 (good). Learning outcomes in the first cycle the
average value is 65,8 with 31% classical completeness, in the second cycle the
average value is 75,3 with 72,4% classical completeness and the third cycle the
average value is 81 with 86% classical completeness.
Kata Kunci
Abstrak Model Project Based
Tujuan dari penelitian untuk meningkatkan aktivitas guru, siswa, dan untuk Learning (PjBL), Hasil
mengetahui hasil belajar siswa melalui model Project Based Learning (PjBL) Belajar, Jaring-Jaring
pada materi jaring-jaring bangun ruang di SDN Lamsayuen Aceh Besar. Subjek Bangun Ruang.
dalam penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa. Masing-masing
terdiri dari 15 siswa laki-laki serta 14 siswa perempuan. Teknik analisis data
yang dipakai yaitu observasi dan tes. Analisis data menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dan memakai rumus presentase. Hasil observasi
memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru di siklus I nilai rata-
rata 3,25 (cukup), di siklus II nilai rata-rata 4,25 (baik) serta di siklus III nilai
rata-rata 4,75 (sangat baik). Aktivitas siswa di siklus I nilai rata-rata 2,95
(cukup), di siklus II nilai rata-rata 3,85 (baik) serta di siklus III nilai rata-rata
4,32 (baik). hasil belajar di siklus I nilai rata-rata 65,8 pada Ketuntasan Klasikal
31%, di siklus II nilai rata-rata 75,3 pada Ketuntasan Klasikal 72,4% serta di
siklus III nilai rata-rata 81 pada Ketuntasan Klasikal 86%.

How to Cite: Utami, W., Fauzi., Ahadin. (2022). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Project
Based Learning Pada Materi Jaring-Jaring Bangun Ruang Di Kelas V SDN Lamsayuen Aceh Besar. Elementary
Education Research, vo l(no).
Pendahuluan
Matematika merupakan suatu bagian yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari.
Sesuai Kenedi et al, (Ahmad, 2020:1) matematika memainkan peran penting saat mengatasi
beraneka ragam masalah yang kita alami pada hidup kita. Matematika merupakan instrumen-
instrumen yang dapat menumbuhkan kemampuan penalaran individu secara konsisten dan
metodis. Untuk situasi ini, siswa siap menggunakan dan menerapkan kekuatan penalaran
numerik dalam rutinitas mereka.

9
Elementary Education Research
Bulan Februari 2023. Vol.8, No. 1.
Februari, 2023. Vol.8 , No 1
Elementary Education Research pp 9-15
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/index jimpgsd.eer@gmail.com

Siswa pada umunnya menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang


menantang. Untuk itu , pengajar perlu mengembangkan teknik pembelajaran agar tidak
dilihat sebagai suatu yang buruk, tapi sebagai pembelajaran yang menggembirakan. Oleh
sebab itu, pemebelajaran matematika harus dibuat lebih menyenangkan agar siswa tertarik
belajar matematika. Matematika membutuhkan model pembelajaran yang mengedepankan
partisipasi siswa atau kelas.
Berdasarkan hasil sementara yang peneliti dapatkan saat melalukan observasi di SDN
Lamsayuen khususnya kelas V. Diketahui bahwa masih ada siswa yang kurang paham
pembelajaran matematika sehingga menyebabkan siswa susah untuk mengerjakan soal yang
diberi oleh guru. Sebenarnya ini mungkin diakibatkan kurang tertariknya siswa pada
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Menurut (Rahman, 2018) hal pertama yang sangat perlu dipraktikkan oleh guru pada
pembelajaran matematika yaitu penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran yaitu
bentuk pembelajaran yang tergamabr dari pertama sampai akhir yang ditampilkan khusus
oleh guru. Salah satu upaya yang dilakukan peneliti untuk membuat siswa tertarik ialah
dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Dengan diterapkan
model Project Based Learning diharapkan agar meningkatnya hasil belajar siswa.
Menurut Maryani and Fatmawati (2018), model pembelajaran Project Based Learning
yaitu model pembelajaran yang sangat mendalam menyelidiki kelebihan dari suatu hal
tertentu yang sedang dipertimbangkan, model ini memberikan peluang terbuka bagi siswa
untuk memilih pilihan dalam memilih mata pelajaran, mengarahkan eksplorasi, dan
menyelesaikan tugas tertentu.
Menurut tim ahli Kemendikbud (Maryani and Fatmawati, 2018) kelebihan dari
Project Based Learning adalah: memperluas inspirasi belajar siswa, memberdayakan
kemampuan siswa untuk menyelesaikan pekerjaan yang signifikan, saling memperhatikan,
membuat siswa dinamis, menangani masalah yang membingungkan secara efektif, dan
memperluas kerjasama.
Berdasarkan gambaran masalah tersebut, peneliti menganalisisnya dengan judul
“meningkatkan hasil belajar siswa melalui model Project Based Laerning (PjBL) pada materi
jaring-jaring bangun ruang di kelas V SDN Lamsayuen Aceh Besar.

Literatur Review
Menurut (Lestari, 2021) hasil belajar merupakan evaluasi terakhir yang didapatkan
seorang dari suatu interaksi serta presentasi dengan diselesaikan dengan berkali-kali. Hasil
belajar sangat penting pada pembentukan karakter seseorang, dikarenakan orang yang
menerima hasil belajar dengan baik bisa menggantikan cara pandang serta perilaku yang
tidak baik untuk memperoleh hasil akhir baik pula.
Sebagaimana menurut Hosnan (2014) model Project Based Learning atau model
pembelajaran berbasis proyek yaitu model pembelajaran yang menerapkan latihan/projek
untuk medianya. Model pembelajaran ini menjadikan suatu masalah pada fase terpenting
pada saat menggabungkan serta mengoordinasikan informasi terbaru sehubungan dengan
keterlibatan dengan latihan-latihan yang sebenarnya.
10
Elementary Education Research
Bulan Februari 2023. Vol.8, No. 1.
Februari, 2023. Vol.8 , No 1
Elementary Education Research pp 9-15
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/index jimpgsd.eer@gmail.com

Menurut (Johar et al, 2007) jaring-jaring bangun ruang yaitu pola dari bangun ruang
yang disajikan, terjadi setelah bangun ruang tersebut dipotong menurut rusuk-rusuk tertentu
sehingga menjadi bangun datar. Sedangkan menurut Tarigan (2006) mengatakan jaring-jaring
adalah serangkaian sisi bangun ruang yang dibuka atau diletakkan.

Metode Penelitian
Metodologi pada penelitian yaitu metodologi kualitaif deskriptif dengan
menggambarkan kebenaran atau realitas mengingat informasi yang diperoleh sepenuhnya
bertujuan untuk metahui aktivitas guru, siswa dan hasil belajar siswa. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yaitu jenis penelitian yang digunakan.
Penelitian ini menetapkan 3 siklus dengan model PTK. Subjek yang ada pada
penelitian tindakan kelas yang diambil yaitu semua siswa kelas V SDN Lamsayuen Aceh
Besar. Jumlah siswa pada kelas tersebut sebanyak 29 orang siswa terdiri atas 15 laki-laki
serta 14 perempuan. Prosedur pemilihan memakai observasi dan tes.
Prosedur pemeriksaan aktivitas guru ialah :Rumus mengukur Tingkat Aktivitas Guru
(TAG):

Keterangan:
= rata-rata
= jumlah seluruh skor
= banyaknya aktivitas
Tabel 1
Kriteria penilaian Tingkat Aktivitas Guru
Rentang Nilai Kriteria
4,50 ≤ TAG ≤ 5,00 Sangat Baik
3,50 ≤ TAG ≤ 4,49 Baik
2,50 ≤ TAG ≤ 3,49 Cukup
1,50 ≤ TAG ≤ 2,49 Kurang
1,00 ≤ TAG ≤ 1,49 Sangat Kurang
Sumber: Nursinah (dalam Fitri, 2019:26)

Teknik analisis data aktivitas siswa menggunakan rumus :

Ket :
= rata-rata
= skor lengkap
= banyaknya aktivitas

11
Elementary Education Research
Bulan Februari 2023. Vol.8, No. 1.
Februari, 2023. Vol.8 , No 1
Elementary Education Research pp 9-15
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/index jimpgsd.eer@gmail.com

Tabel 2.
Kriteria penilaan tingkat Aktivitas Siswa
Rentang Nilai Kriteria
4,50 ≤ TAS ≤ 5,00 Sangat Baik
3,50 ≤ TAS ≤ 4,49 Baik
2,50 ≤ TAS ≤ 3,49 Cukup
1,50 ≤ TAS ≤ 2,49 Kurang
1,00 ≤ TAS ≤ 1,49 Sangat Kurang
Sumber: Aqil dan Ahmad, 2019:87.
Adapun rumus untuk mengitung hasil belajar siswa ialah:
Menghitung rata-rata digunakan rumus: (Sudjana, 2016:67)
=
Keterangan :
= nilai rata-rata kelas
i = jumlah nilai ujian siswa
N = jumlah siswa
Untuk menghitung presentase digunakan rumus: sudijono (dalam Hikmah, 2016:81)
P (%) =
Keterangan:
P = presentase ketuntasan siswa
= skor siswa mutlak
N = jumlah siswa
Tabel 3. Konversi Hasil Belajar

Rata-rata Nilai Nilai huruf Kriteria


80-100 A Baik sekali
66-79 B Baik
60-65 C Cukup
46-59 D Kurang
0-45 E Gagal

Sumber : Hikmah 2016.


Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tes ini ditujukan untuk siswa kelas V SDN Lamsayuen Aceh Besar. Pada tanggal 17
Mei s/d 3 Juni 2022, dibantu oleh seorang pendidik yang berperan sebagai pembicara
pendamping dalam tahap refleksi. Penelitian ini menggunakan 3 siklus PTK dengan 6 kali
pertemuan.
Penelitian siklus I menunjukkan bahwa selama pembelajaran siswa belum menguasai
tahapan PjBL, kemudian siswa ysng kurang tepat saat melaksanakan pembelajaran PjBL.
Siswa yang sedikit bersemangat pada saat mencari data serta tidak memanfaatkan sumber-
sumber terkait yang berhubungan pada pembelajaran, itu memerlukan waktu yang lama
12
Elementary Education Research
Bulan Februari 2023. Vol.8, No. 1.
Februari, 2023. Vol.8 , No 1
Elementary Education Research pp 9-15
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/index jimpgsd.eer@gmail.com

dikarenakan siswa tidak paham arti dari model PjBL. Akibat dari kemunculan di siklus I
memperlihatkan hasil belajar siswa pada pengalaman pendidikan telah berkembang namun
belum sampai pada tujuan yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pemberian kegiatan di
siklus berikutnya. Penggunaan siklus selanjutnya dilakukan di beberapa kegiatan untuk
menjauhi kekurangan yang terjadi pada siklus I.
Penyusunan yang dikerjakan di siklus II adalah pendidik mengutamakan siswa lebih
banyak untuk menyusun penjadwalan dengan diharapan siswa sedingga memikirkan cara-
cara yang telah disampaikan oleh pengajar maka proses belajar mengajar dapat sesuai dengan
tahapan-tahapan PjBL. Siswa melakuakan perbuatan yang penting dalam melacak materi-
materi penting lainnya yang bermakna sebagai pendukung keterampilan ide, membuatnya
lebih mudah untuk memberikan penjelasan, menciptakan keputusan tentang proyduk yang
akan dibuat, siswa harus selalu berlatih saat menangani proyek. Dilihat dari hasil review,
sebagian kelemahan yang ditemukan di siklus II yaitu siswa kurang dapat diandalkan dalam
menyelesaikan tugas bersama yang telah diedarkan pada setiap pertemuan, siswa kurang
berhati-hati dalam membuat pengaturan proyek. Agar model PjBL dapat mencapai target
dilakukan peningkatan pada pola kegiatan ketiga.
Penataan pada pola kegiatan ketiga adalah pendidik melakukan penyempurnaan dari
siklus sebelumnya. Pendidik melarih siswa dalam meyelesaikan pekerjaan serta melatih siswa
dalam penataan proyek, sehingga pembelajaran meningkat. Akibat dari perenungan di siklus
III membuktikan bahwasanya aktivitas guru, siswa, serta hasil belajar dalam proses
pembelajaran matematika memanfaatkan model PjBL semakin berkembang baik.
Persiapan pada tindakan siklus III yaitu guru melaksanakan perbaikan proses
pembelajaran dari siklus II. Guru melatih siswa pada menyelenggarkan tugas bersama serta
melatih siswa melaksanakan perencanaan proyek, agar pembelajaran bisa maksimal. Hasil
refleksi di siklus III memperlihatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar di
proses pembelajaran matematika materi jaring-jaring bangun ruang dengan menerapkan
model PjBL mengalami peningkatan.
Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar selama proses pembelajaran, disadari
bahwa hasil belajar siswa selama pembelajaran telah berkembang. Bisa dilihat pada hasil
belajar siswa di ketiga kegiatan tersebut siswa lebih aktif dalam kelompok, aktif dalam
mempresentasikan hasil kerja kelompokdan aktif dalam menyelesaikan soal yang diberikan.
Berikut gambaran hasil penelitian dengan menggunakn model (PjBL):
Tabel 4
Peningkatan aktivitas guru
No Siklus Skor Rata-rata
1 Siklus I 3,25
2 Siklus II 4,25
3 Siklus III 4,75

13
Elementary Education Research
Bulan Februari 2023. Vol.8, No. 1.
Februari, 2023. Vol.8 , No 1
Elementary Education Research pp 9-15
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/index jimpgsd.eer@gmail.com

Tabel 5
Peningkatan aktivitas siswa
No Siklus Skor Rata-rata
1 Siklus I 2,95
2 Siklus II 3,85
3 Siklus III 4,32

Tabel 6
Peningkatan hasil belajar siswa
No Siklus Rata-rata Hasil Belajar
1 Siklus I 65,8
2 Siklus II 75,3
3 Siklus III 81,0

Dilihat hal tersebut, ternyata hasil yang didapatkan di siklus I ke siklus III terjadi
peningkatan. Pada siklus utama nilai nya adalah 65,8 diperluas menjadi 75,3 pada siklus
berikutnya dan diperluas lagi menjadi 81,0 pada siklus ketiga. Agar lebih jelas lihat pada
diagram berikut

Gambar 1. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I,II, III

Hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru pada siklus
utama nilainya 3,25 (cukup), pada siklus kedua nilainya 4,25 (baik), dan siklus ketiga 4,75
(sangat baik). aktivitas siswa pada siklus utama nilainya 2,95 (cukup), pada siklus kedua
nilainya 3,85 (baik), dan pada siklus ketiga nilainya 4,32 (baik). Hasil belajar siswa pada
siklus utama nilainya 65,8 dengan kketuntasan klasikal 31% pada siklus kedua nilainya 75,3
dengan ketuntasan klasikal 72,4% dan pada siklus ketiga nilainya 81 dengan ketuntasan
klasikal 86%.

Kesimpulan dan Saran


Aktivitas guru dengan menerpakan model Project Based Learning terlihat adanya
peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada siklus utama dengan nilainya 3,25 dengan
14
Elementary Education Research
Bulan Februari 2023. Vol.8, No. 1.
Februari, 2023. Vol.8 , No 1
Elementary Education Research pp 9-15
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/index jimpgsd.eer@gmail.com

kriteria cukup, siklus kedua nilainya 4,25 dengan kriteria baik, serta pada siklus ketiga
nilainya 4,75 dengan kriteria sangat baik.
Aktivitas siswa pada penerapan model Project Based Learning (PjBL) juga mengalami
kemajuan yang sangat berarti. Hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan
aktivitas siswa pada siklus utama memperoleh nilai 2,95 menjadi 3,85 pada siklus kedua dan
menjadi 4,32 pada siklus ke ketiga.
Pembelajaran matematika menggunakan model Project Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Lamsayuen Aceh Besar. Hasil belajar siswa
ditunjukkan dengan nilai rata-rata siklus utama sebesar 65,8, siklus kedua sebesar 75,3 dan
pada siklus ketiga sebesar 81,0, setelah menggunakan model Project Based Learning (PjBL).
peningkatan ini telah mencapai indikator keberhasilan (tuntas).

Daftar Pustaka
Ahmad, Syarifi, dkk. 2020. Model Pembelajaran Inovatif Untuk Pembelajaran Matematika
di Kelas IV Sekolah Dasar. Yogjakarta. DeePublish.
Aqil, Zainal dan Ahmad Amrullah. 2019. PTK (Penelitian Tindakan Kelas), PTS (Penelitian
Tindakan Sekolah) & PTKB (Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling). Ngajuk:
ANDI Yogjakarta.
Hikmah, Nurul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Penjumlahan Dan
Pengurangan Bilangan Melaluyi Alat Peraga Mistar Bilangan Pada Siawa Kelas IV
SDN 005 Samarinda Ulu. Jurnal Pendas Mahakam, 1(1).
Hosnan. 2014. Pendekatan Saitifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Adad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Johar, Zubaidah, dkk. 2017. Pembelajaran Matematika SD 2. Kota Banda Aceh: Universitas
Syiah Kuala Aceh dan IAIN Ar-Raniry.
Lestari dkk. 2021. Pengaruh Budaya Literasi Terhadap Hasil Belajar IPA Di Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu, 5 (6) 5087-5099.
Maryani, I dan Laila F. 2018. Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar.
Yogjakarta:DeePublish.
Rahman, Taufik. 2018. Aplikasi Model-Model Pembelajaran dalam PTK. Kota Semarang:
CV. Pilar Nusantara.
Sudjana. 2016. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Depdiknas.

15
Elementary Education Research
Bulan Februari 2023. Vol.8, No. 1.

You might also like