You are on page 1of 12

Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Januari 2021

PENGELOLAAN ASET DESA TUGUSARI KABUPATEN JEMBER

Oleh:
Ricki Subuana Pradika Subagia
1510421027
Dosen Pembimbing: Norita Citra Yuliarti, SE, MM dan Gardina Aulin Nuha, S.E., M.Akun
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JL. Karimata No.49 Jember 68121 Telepon : 082234175251
Website : www.unmuhjember.ac.id
Januari 2021
deletion, transfer, management, reporting,
ABSTRACT evaluation, guidance, supervision and
This research was carried out in relation control. Due to constraints, the management
to the management of Village Assets in of assets in Tugusari Village is not yet
2020 in Tugusari Village, Bangsalsari completely correct. This was proven by the
District, Jember Regency. This study aims village head that there were still several
to determine and analyze the management village assets that had not been specifically
of Tugusari village assets, Bangsalsari secured and maintained.
District, Jember Regency through activities
which include: planning, procurement, use, Keywords: The management of Village
utilization, security, maintenance, deletion, Assets
transfer, management, reporting, and
evaluation. The research method used is ABSTRAK
descriptive with a qualitative approach. Penelitian ini dilakukan terkait
Resource persons in this research consisted
dengan pengelolaan Aset Desa Tahun 2020
of several sources including the Village
Head, the Tugusari Village ADD di Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari
Management Team, the Deputy
Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan
Chairperson of the BPD (Village
Consultative Body) and Community untuk mengetahui dan menganalisis
Representatives. The data collection
pengelolaan aset desa Tugusari Kecamatan
techniques used were interviews,
observation, and documentation analysis. Bangsalsari Kabupaten Jember melalui
Data analysis techniques are carried out by
kegiatan yang meliputi:
organizing data, simplifying data, analyzing
data and interpreting results. The results of perencanaan,pengadaan,penggunaan,peman
this study indicate that the asset
faatan,pengamanan,pemeliharaan,penghapu
management of Tugusari Village, Jember
Regency is not fully in accordance with the san,pemindahan,pengelolaan,pelaporan,dan
Regulation of the Minister of Home Affairs
evaluasi. Metode penelitian yang digunakan
No. 1 of 2016 which includes planning,
procurement, use, security , maintenance, adalah deskiptif dengan pendekatan
kualitatif. Narasumber dalam penelitia n ini daerah yang berwenang buat
mengendalikan serta mengurus urusan
terdiri dari beberapa narasumber antara lain
pemerintahan,kepentingan penduduk
Kepala Desa, Tim Pengelola ADD Desa setempat bersumber pada prakarsa
warga,hak asal usul,serta hak
Tugusari, Wakil Ketua BPD (Badan
tradisional yang diakui serta dihormati
Permusyawaratan Desa) dan Perwakilan dalam sistem pemerintahan negeri
kesatuan indonesia.
Masyarakat. Teknik pengumpulan data yang
Dana desa( DD) dari APBN
digunakan berupa wawancara, observasi, serta alokasi dana desa( ADD) dari
dan analisis dokumentasi. Teknik analisis APBD kabupaten/ kota yang dikelola
dalam APBDesa ialah modal yang
data dilakukan dengan mengorganisir data, digunakan buat mengelola peninggalan
penyederhanaan data, proses analisis data tersebut yang bertujuan buat
kesejahteraan bersama,oleh sebab itu
dan hasil interprestasi.Hasil penelitian ini pengelolaan wajib dengan sebaik-
menunjukkan bahwa pengelolaan aset Desa baiknya. pengelolaan peninggalan desa
butuh mempunyai sistem manajemen
Tugusari Kabupaten Jember belum efisien serta profesional selaku
sepenuhnya sesuai dengan peraturan Menteri perlengkapan melaksanakan
perencanaan,pengadaan,panatausahaan
Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 yang ,pelaporan serta sistem
meliputiperencanaan,pengadaan,penggunaa pengawasannya.
Peninggalan desa terbuat serta
n,pengamanan,pemeliharaan,penghapusan,p
disusun dengan harapan bisa terciptanya
engalihan,pengelolaan,pelaporan,evaluasi, kesamaan anggapan di area
pembinaan, pengawasan dan pengendalian. pemerintahan desa yang cocok dengan
Karena kendala, pengelolaan aset di Desa mekanisme yang
didetetapkan,berdasarkanperaturan
Tugusari belum sepenuhnya tepat. Hal ini perundang- undangan serta terdapatnya
dibuktikan dari kepala desa bahwa masih kejelasan menimpa pengelolaan serta
terdapat beberapa aset desa yang belum kodefikasi peninggalan desa secara
nasional yang jadi acuan untuk
diamankan dan dipelihara secara khusus.
pemerintah desa dalam penatausahan
Kata kunci : Pengelolaan Aset Desa peninggalan desa yang baku, seragam
serta terpadu guna mewujudkan tertib
I. PENDAHULUAN administrasi serta menunjang tertib
1.1 Latar Belakang pengelolaan peninggalan desa yang
Desa ialah pemerintahan yang lebih efisien serta efektif( Diniati,
langsung berhubungan dengan
2018).
penduduk, oleh sebab itu desa selaku
fokus awal dalam pembangunan Pengelolaan keuangan serta,
pemerintahan perihal ini dicoba peninggalan desa bagi keahlian buat
sebagian negeri indonesia merupakan senantiasa menyesuaikan diri dengan
perdesaan. Bagi undang- undang no 6 tuntutan area yang senantiasa berganti.
tahun 2014 tentang desa dalam pasal 1 keadaan area yang strategis merupakan
menerangkan kalau desa iaitu kesatuan yang ingin serta berupaya buat
warga hukum yang mempunyai batasan
menanggapi tantangan era, keterbatasan peninggalan desa cocok batasan
sumber energi warga yang terus menjadi kewenangan, menyetujui pemanfaatan
berkembang serta tumbuh buat peninggalan desa tidak hanya tanah
dimanfaatkan, keterbukaan/ tranparansi serta bangunan. kepala desa serta fitur
pengelolaan keuangan peninggalan desa mempunyai otoritas buat
desa, akuntabilitas dalam laporan mengendalikan desa cocok dengan
keuangan yang disajikan. salah satu kewenangan yang dipunyai tercantum
bentuk yang membagikan pengaruh mengelola hal- hal strategis didesa.
berarti pada sesuatu entitas merupakan Fenomena pengelolaan
bentuk- bentuk kepedulian terhadapat peninggalan desa tugusari,masih
area disekitarnya( siti, 2015). minimnya uraian pemerintah desa serta
Pemerintah desa mempunyai regu pelaksana aktivitas( TPK) terhadap
kekayaan untuk membantu pengurusan proses itu belum mematuhi peraturan
pemerintahannya. aset desa merupakan perundang-undangan yang berlaku.
salah satu hasil kekayaan dari desa yang mengingat proses pengadaan sangat
harus dikelola dikembangkan rawan jangan hingga akibat dari ketidak
kapasitasnya. pemerintah desa sebagai tahuan bisa jadi bumerang untuk para
satu faktor dominan dari desa penting pihak yang ikut serta dalam pengadaan.
mempunyai pendapatan dan aset desa. perihal ini jadi ketertarikan untuk
tiada bantuan oleh elemen-elemen ini penulis buat mempelajari pengelolaan
pemerintahan desa akan mendapati peninggalan desa sebab pengadaan
kesusahan dalam menjalankan benda/ jasa kebutuhan desa memakai
tugasnya. tapi kenyataannya APBDesa yang sumbernya dari dana
pengelolaan aset desa pada khususnya desa ataupun ADD dengan kata lain
belum berjalan sebagaimana yang peninggalan desa bersamaan berjalan
diharapkan, sebab tidak adanya dengan dana desa tidak dapat
pedoman pengelolaan yang memadai. dipisahkan.
keberhasilan pengelolaan aset Tiap terdapat musrembang
dipengaruhi oleh keikutsertaan desa,seluruh lembaga warga diundang
masyarakat (Diniati,2018). serta seluruh leluasa mengujarkan
Kepala desa selaku pemegang aspirasinya spesial buat aktivitas
kekuasaan pengelolaan peninggalan pengadaan kebutuhan desa, seluruh
desa punya wewenang serta aparat desa menganjurkan dengan
tanggungjawab menetapkan kebijakan anggaran yangterdapat,beli ini beli itu
pengelolaan peninggalan entah perihal tersebut diperlukan desa
desa,menetapkan pembantu pengelolaan ataupun tidak,ini jadi ciri tanya apakah
serta petugas/ pengurus peninggalan kepala desa selaku pengguna benda
desa,menetapkan pengamanan mencermati perihal tersebut,terpaut
peninggalan desa,mengajukan usul permasalahan diberikan belum cocok
pengadaan,pemindah tangan serta dengan ketentuan. demikian pula sebab
penghapusan peninggalan desa yang minimnya pengawasan tiap pergantian
bertabiat strategis lewat kepala desa banyak peninggalan desa
musyawarah,menyetujui usulan baik bergerak ataupun tidak bergerak
pemindahtanganan penghapusan penyerahan kerap jadi
permasalahan,tidak hanya itu banyak sehingga sehingga bisa terlibat
peninggalan desa yang berpotensi dalam pengawasaan secara terarah
menaikkan PADes belum dikelola dan bertanggung jawab.
dengan baik. c. teruntuk peneliti selanjutnya
1.2 Rumusan Masalah Dari hasil penelitian ini bisa
Dari latar belakang masalah digunakan sebagai acuan untuk
yang sudah diuraikan diatas pertanyaan menindak lanjuti penelitian
penelitian ini adalah bagaimana proses selanjutnya yang serupa dan
pengelolaan aset desa di Tugusari? sebagai referensi bagi penelitian
1.3 Tujuan Penelitian yang selanjutnya.
Dari rumusan masalah yang
telah diuraikan,maka tujuan dari II. TINJAUAN PUSTAKA
penelitian ini adalah untuk mengetahui 2.1 Landasan Teori
dan menganalisis pengelolaan aset 2.1.1 Teori Stewardship
desa tugusari Teori stewarship
1.4 Manfaat Penelitian manggambarkan suasana dimana
para manajemen organisasi bukanlah
Manfaat penelitian terbagi
termotivasi oleh tujuan orang namun
menjadi 2, yaitu manfaat secara teoritis
lebih diperuntukan pada sesuatu
dan maanfaat praktis;
kepentingan organisasi. Implikasi
1. Manfaat teoritis
teori ini bisa menarangkan eksistensi
Secara teoritis,hasil dari penelitian
pemerintahan desa bagaikan sesuatu
ini diharapkan bisa dijadikan bahan
lembaga yang bisa dipercaya buat
untuk pengembangan teori maupun
berperan cocok dengan kepentingan
konsep yang berkaitan
publik antara lain bisa menampung
perkembangan ilmu pengetahuan
aspirasi warga,bisa membagikan
akuntansi sektor publik,khususnya
pelayanan yang baik untuk
mengenai pengelolaan aset desa.
publik,serta sanggup
2. Manfaat praktis
bertanggungjawab kan keuangan
Secara praktis penelitian ini
yang diamanahkan
diharapkan bisa memberi manfaat
kepadanya,sehingga tujuan ekonomi
bagi:
terpenuhi secara sejahtera serta
a. teruntuk prangkat desa Tugusari
permberdayaan warga desa bisa
setelah adanya penelitian ini
tercapai secara optimal( Donaldson
diharapkan bisa dijadikan sebuah
serta davis, 1991).
evaluasi dalam pengelolaan aset
Pada tahap awal
desa tugusari dan juga bisa
pengembangan,perlakuan akuntansi
memberikan solusi atas kesulitan
organisasi sektor publik sangat
yang ada.
berguna untuk memenuhi kebutuhan
b. teruntuk masyarakat desa tugusari
informasi antara kepala pelayan dan
Penelitian ini diharapkan dapat
personel kunci. Akuntansi sebagai
dijadikan bahan pengetahuan
alat penggerak akuntansi diiringi
untuk masyarakat desa tugusari
dengan perubahan yang semakin
tentang pengelolaan aset desa
kompleks,Spesialisasi akuntansi dan desa antara lain masyarakat
perkembangannya dalam organisasi desa,pemerintah desa,dan
membuat peserta kesulitan untuk pemerintah pusat.
menjalankan fungsi manajemennya Menurut Herman
sendiri. Menciptakan kesejahteraan Kuswardan (2007: 13)
masyarakat dan sistem akuntabilitas manajemen pemerintahan berasal
pengelolaan kekayaan negara. Peran dari istilah manajemen luar
akuntansi sangat diperlukan,pada negeri,yang dijelaskan sebagai
prinsipnya akuntansi adalah alat berikut:
pengendalian diri dan sarana 1. Fungsi pengendalian
pelaporan kegiatan manajer dalam administratif badan pengawas
pengelolaan sumber daya manusia pemerintah atau
dan keuangan. Karena pemerintahan di semua
keterbatasan,pemilik sumber daya tingkatan dirancang untuk
telah mendelegasikan tugas melaksanakan kegiatan sesuai
pengelolaan sumber daya kepada dengan kewenangannya
pihak lain yang lebih siap. Teori masing-masing yang diatur
manajemen merupakan model yang oleh peraturan perundang-
dapat diterapkan dalam organisasi undangan untuk mencapai
sektor publik Makna teori tujuan pemerintahan.
manajemen dalam penelitian ini 2. Instansi pemerintah atau
adalah dapat dipercaya,dapat instansi pemerintah
menyesuaikan dengan keinginan menggunakan prinsip dan
masyarakat,dapat memberikan ilmu administrasi nasional
pelayanan yang baik,dan dapat untuk tata tertib
bertanggung jawab atas jawaban administrasi,pembagian
keuangan yang dipercayakan kekuasaan,koordinasi,desentr
kepadanya. Tujuan ekonomi dan alisasi,perencanaan,pelaksan
mencapai kesejahteraan sosial secara aan dan pengawasan
berkelanjutan.
2.1.2 Akuntansi Desa 2.1.3 Keuangan Desa

Menurut Surwarjeni Menurut Peraturan


(2015: 17) akuntansi desa Menteri Nomor 20 Tahun
merupakan pencatatan dari proses 2018,keuangan desa adalah semua
transaksi di desa yang dibuktikan hak dan kewajiban desa yang
dengan nota-nota,kemudian berkaitan dengan uang dan
dibuat pencatatan dan laporan barang,serta terkait dengan
keuangan untuk menghasilkan pemenuhan hak dan kewajiban
informasi berupa laporan desa. Pengelolaan keuangan desa
keuangan yang digunakan oleh berlandaskan prinsip
pihak-pihak yang terkait dengan transparansi,akuntabilitas,dan
desa. Kelompok yang partisipasi,serta dilakukan dengan
menggunakan informasi keuangan anggaran yang tertib dan disiplin.
Berdasarkan Undang-Undang adalah seluruh kegiatan yang
Nomor 6 Tahun 2014, Pasal 72 meliputi
tentang Keuangan Desa mengatur: perencanaan,pelaksanaan,
a. Pendapatan asli warga desa pengelolaan,pelaporan dan
meliputi hasil pertanggungjawaban keuangan
usaha,aset,swadaya,partisipasi, desa. Ini adalah kepala desa
gotong royong,dll. pemegang kekuasaan untuk
b. Alokasi anggaran pendapatan mengelola keuangan tingkat
dan belanja nasional. desa dan mewakili kepemilikan
c. Bagian pajak daerah dan pemerintah desa atas properti
pendapatan daerah/kota. tingkat desa. Gunakan
d. Kenaikan tersebut merupakan penomoran Permendagri. Pada
bagian dari dana pertimbangan tanggal 20-20-2018,dengan
yang diterima daerah/kota. bantuan pelaksana pengelolaan
e. Bantuan keuangan dari keuangan tingkat desa
anggaran pendapatan,belanja (PPKD),kepala desa
daerah provinsi, anggaran bertanggung jawab atas Pasal 4
pendapatan dan belanja daerah pengelolaan keuangan tingkat
kabupaten/kota. desa. Pelaksana pengelola
f. Hibah dan donasi tidak dibatasi keuangan desa,organisasi
oleh pihak ketiga desa,terdiri dari sekretaris
g. Pendapatan dari desa legal desa,kepala dan perangkat
lainnya. administrasi,dan pejabat
keuangan.
2.1.4 Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekretaris desa
Desa (ABPDes) disebutkan dalam Permendagri
No.1.Pada tanggal 20-20-
Anggaran Pendapatan dan 2018,Pasal 4 menjadi tanggung
Belanja Pemerintah Desa (APBDes) jawab PPKD dan kepala desa.
adalah rencana keuangan pemerintah
desa tahunan yang dibahas dan Sebagai koordinator
disetujui oleh pemerintah desa dan PPKD,sekretaris panitia partai
badan konsultasi pemerintah desa. desa mempunyai tugas
Menurut Permendagri Nomor sebagaimana dimaksud dalam
20 Tahun 2018,bagian anggaran Pasal 5,yaitu
meliputi: mengkoordinasikan
1. pendapatan penyusunan rancangan APB
2. Belanja desa desa dan rencana revisi APB
3. Pembiayaan desa,serta mengkoordinasikan
penyusunan peraturan desa
2.1.5 Pengelolaan Keuangan Desa pada APB desa.
Sesuai ketentuan Kaur dan kasi yang
Menteri Dalam Negeri. disebutkan dalam Pasal 4
Pengelolaan keuangan desa Permendagri Nomor 20/2018
pada tanggal 20-20-2018 bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan Komite Keuangan memiliki
anggaran. Kaur yang dimaksud nomor pokok wajib pajak
pada ayat 1 terdiri dari pemerintah desa dalam
ketentuan administrasi dan menjalankan fungsi fiskalnya.
umum,rencana,manfaat,dan
layanan. Tugas kaur dan kasi 2.1.6 Aset Desa
sebagaimana dimaksud pada Aset Desa adalah kekayaan
ayat 1 adalah melakukan yang dimiliki Desa Barasal dari
tindakan sebagai kekayaan asli desa dan dibeli atau
berikut,melaksanakan diperoleh dengan Anggaran
anggaran belanja sesuai dengan Pendapatan dan Belanja Desa
tugasnya masing-masing, (APBDesa) atau hak hukum lainnya.
melaksanakan anggaran Jenis kekayaan yang dimiliki desa
kegiatan sesuai dengan pada ayat 1 pasal 2 meliputi:
tugasnya masing-masing, a. Hasil kerjasama desa.
mengendalikan kegiatan sesuai b. Kekayaan desa yang berasal dari
bidang tanggung perolehan lain yang sudah sah.
jawabnya,menyiapkan DPA, c. Kekayaan desa yang diperoleh
DPPA,dan DPAL sesuai sebagai pelaksana dari perjanjian
bidangnya masing-masing. atau diperoleh berdasarkan ketentuan
Bekerja sama dengan penyedia peratruan undang-undang.
untuk membeli barang / jasa d. Kekayaan asli desa.
untuk kegiatan sesuai lingkup e. Kekayaan milik desa yang dibeli dan
tanggung jawabnya masing- diperoleh atas beban APBDesa.
masing,dan menyusun laporan f. Kekayaan desa yang diperoleh dari
pelaksanaan kegiatan sesuai hibah atau sumbangan atau yang
lingkup tanggung jawab sejenisnya.
masing-masing untuk
bertanggung jawab atas 2.1.7 Pengelolaan Aset Desa
pelaksanaan APB di desa. Berdasarkan Peraturan Menteri
Penanggung jawab Dalam Negeri Republik Indonesia
tentang Pengelolaan Aset Desa Tahun
keuangan yang diatur dalam
2016,Pasal 3 diinformasikan bahwa
Peraturan Menteri Dalam pengelolaan kekayaan Desa
Negeri Nomor 20 Tahun 2018 didasarkan pada prinsip
menjalankan fungsi fungsional,kepastian
perbendaharaan dan hukum,transparansi dan
bertanggung jawab menyusun keterbukaan,efisiensi,akuntabilitas,da
dan mengelola RAK n kepastian nilai. Pasal 7 Permendagri
Desa,termasuk menerima, No.1 (2016) mengenalkan serangkaian
kegiatan terkait pengelolaan aset
menyimpan, mengelola,dan
desa,antara lain
bertanggung jawab atas perencanaan,pengadaan,penggunaan,
penerimaan pendapatan dan Penggunaan,keamanan,pemeliharaan,
pengeluaran desa dalam rangka penghapusan,pengalihan,pengelolaan,
penyelenggaraan ABB Desa.
pelaporan,evaluasi,pengembangan,pe prosedur,peristiwa,aktivitas, proses
ngawasan dan pengendalian aset atau kelompok individu. Kajian
2.2 Penelitian Terdahulu tersebut dapat lebih menggambarkan
Dapat disimpulkan bahwa proses secara lebih jelas situasi atau fakta
perencanaan,pengadaan,pengelolaan, aktual terkait pengelolaan keuangan
pelaporan dan pemantauan aset desa desa di Desa Tugusari,Jalan
belum berjalan dengan baik. Namun Bangsalsari,Kabupaten Jember tahun
demikian, terdapat pula hasil 2019,dan membandingkannya
penelitian yang menunjukkan bahwa dengan aturan yang berlaku di
terdapat persamaan konseptual dan Indonesia.
persamaan dalam pekerjaan yang
dilakukan antara pelaksana dengan 3.2 Objek dan Lokasi Penelitian
lembaga inspeksi daerah sebagai Objek penelitian ini adalah
internal pemerintah daerah. Desa Tugusari di Jalan Bangsalsari
Kabupaten Jember. Penyedia
2.3 Kerangka Pemikiran
informasi dalam penelitian ini
Atas dasar kajian ini disusun
adalah perangkat Desa Tugesari
kerangka ideologis untuk mendorong
yaitu Kepala Desa,Sekretaris
pelaksanaan penelitian,kerangka
Partai Desa,Kepala Desa,dan
ideologi meliputi alur pemikiran dan
Penanggung Jawab Keuangan.
urutan waktu pelaksanaan
penelitian,sehingga tercapainya tujuan
3.3 Jenis dan Sumber Data
penelitian.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer dan
III. METODE PENELITIAN
data sekunder. rinciannya sebagai
3.1 Jenis Penelitian berikut:
Jenis penelitian yang 1. data primer
digunakan dalam penelitian ini Data mentah/primer yaitu sumber
adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif. data penelitian yang diperoleh
Penelitian kualitatif merupakan langsung dari sumber aslinya,ada
kegiatan penugasan dimana dua metode penelitian yang dapat
penelitian diamati. Penelitian digunakan untuk mengumpulkan
kualitatif meliputi rangkaian metode data mentah yaitu metode survei
interpretasi yang jelas (Creswel dan observasi. Data utama
2015: 58).Penelitian ini penelitian ini adalah data yang
menggunakan metode studi kasus
diperoleh dari wawancara
sebagai bagian dari penelitian
kualitatif. Studi kasus berfokus pada narasumber melalui survei, metode
norma acara,apakah acara tersebut atau observasi langsung (Indrianto
mencakup individu,kelompok 2016: 146).
budaya,atau potret kehidupan. 2.”Data”Sekunder
Creswel (2010: 10) Data sekunder merupakan sumber
mengemukakan bahwa studi kasus data penelitian yang diperoleh
adalah strategi penelitian di mana secara tidak langsung melalui
studi secara cermat mempelajari penelitian atau melalui media
perantara. Data sekunder terbagi merupakan desa dengan tipologi
menjadi data internal dan data persawahan. Desa tugusari ialah
eksternal. Data sekunder dalam daerah yang berdekatan dengan daerah
penelitian ini meliputi data pegunungan dan hutan. Jarak daerah
gambaran umum Desa Tugesaari desa tugusari dengan hutan yang agak
dan beberapa dokumen terkait jauh dari jalan memiliki lahan menjadi
pengelolaan aset desa (Indriantoro potensi untuk perkebunan jahe. Batas-
2016: 147). batas wilayah desa tugusari kecamatan
3.4 Teknik Pengumpulan Data bangsalsari kabupaten jember yaitu :
Data yang dipergunakan Sebelah Utara : Desa Badean
dalam penelitian ini yaitu melalui Sebelah Selatan: Desa Langkap
wawancara dan dokumentasi : Sebelah Timur : Desa Tisnogambar
1. Wawancara Sebelah Barat : Desa Curahkalong
2. Dokumentasi 4.2 0Hasil0Penelitian
3.5 Teknis Analisis Data 4.2.10Pengelolaan0Aset0Desa
Penelitian kualitatif,teknik Pasal 77 Undang-Undang Nomor
analisis data diperoleh dari 6 Tahun 2014 mengatur bahwa
berbagai sumber dengan pengelolaan kekayaan desa
menggunakan teknik didasarkan pada asas kepentingan
pengumpulan data (Sugiyono, umum,fungsi,kapasitas hukum,
2014: 243). Analisis data transparansi,efisiensi,efektivitas,aku
kualitatif Miles dan Huberman ntabilitas,dan kepastian nilai
dalam buku Sugiyono (2014: 246) ekonomi. Hal ini dilakukan untuk
dilakukan melalui reduksi meningkatkan kesejahteraan dan
data,representasi data,dan proses taraf hidup masyarakat desa serta
aplikasi data secara interaktif meningkatkan pendapatan
Membuat sebuah keputusan. Oleh masyarakat Desa. Kepala desa dan
karena itu dalam penelitian ini Badan Musyawarah Desa membahas
penulis menggunakan empat data hal ini sesuai dengan tata cara
pengelolaan harta benda tingkat desa
1. Reduksi Data yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Daftar Aset Desa
2. Penyajian:data Pemerintah Desa Tugsaari tahun
3. Penerapan Data 2016,tampilan ini sesuai dengan
4. Pengambilan Keputusan Permendagri No. 1 tahun 2016,yang
IV HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa tampilan
4.1 Gambaran0Umum0Desa0Tugusari tersebut sesuai dengan Permendagri
Desa tugusari berada di daerah No. 1 tahun 2016 tentang
kecamatan bangsalsari kabupaten pengelolaan aset desa. Untuk dapat
jember provinsi jawa timur. Desa melaporkan secara adil nilai aset
tugusari merupakan daerah daratan tetap berdasarkan manfaat ekonomi
rendah dengan ketinggian rata-rata dari aset tersebut dalam laporan
daerah yaitu 54 meter diatas keuangan pemerintah daerah,perlu
permukaan laut. desa tugusari dibentuk mekanisme penyusutan
barang milik daerah. Berdasarkan ubah. Seandainya aturan
pertimbangan di atas, maka perlu tahun ini sama dengan aturan
disusun peraturan tentang tahun depan, pasti kita sudah
bisa menguasainya. Tapi
pengelolaan kekayaan desa oleh
terkadang aturanberubah-
Menteri Dalam Negeri. ubah, sehingga
Pengelolaan aset di Desa Tugusari mengharuskan kita sebagai
sudah sesuai dengan peraturan perangkat desa
pemerintah dan mengikuti prosedur memperbanyak konsultasi ke
yang telah ditetapkan,walaupun Kecamatan atau Kabupaten”.
masih banyak kendala dalam proses .
pelaksanaannya. Menurut Peraturan Hasil wawancara di atas dapat
Menteri Dalam Negeri Nomor 1 disimpulkan bahwa aparat desa masih
Tahun 2016 Pasal 7 dijelaskan bahwa membutuhkan bantuan aparat
pengelolaan kekayaan desa pemerintah daerah untuk beradaptasi
merupakan rangkaian kegiatan antara dengan perubahan peraturan
lain perundang-undangan setiap tahunnya.
perencanaan,pengadaan,penggunaan 4.3 Pembahasan
, Desa Tugusari terletak di
pemanfaatan,pengamanan,pemelihar Kecamatan Bangsalsari Kabupaten
aan,penghapusan,pemindahan,penge Jember,Jawa Timur. Berdasarkan hasil
lolaan,pelaporan,dan evaluasi. diskusi dapat disusun visi Desa Tugusari
4.2.2Hambatan0dalam0Pengelolaan0As dan dapat dicapai kesepakatan dengan
et0Desa seluruh masyarakat Tugusari atau tokoh
Pengelolaan aset desa masyarakat untuk mewakili masyarakat
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Tugusari. Visi Desa Tugusari adalah
Negeri Nomor 1 Tahun 2016,namun mewujudkan kesejahteraan dan jati diri
pengelolaan aset Desa Tugusari belum Desa Tugusari melalui pemberdayaan
terselesaikan. Ini bisa dilihat dari masyarakat yang beriman,mandiri,aman
komentar sang juru bicara Sekretaris dan berkeadilan.
Desa Tugusari mengungkapkan Dari hasil wawancara dapat
masalah pengelolaan aset yang ada di disimpulkan bahwa rencana
desa tersebut,sebagai berikut: pengelolaan aset Desa Tugusari telah
“Dalam mengelola aset desa memenuhi ketentuan Pasal 1 dan Pasal 8
ada beberapa kesulitan yang Peraturan Menteri Dalam Negeri 2016.
dihadapi, termasuk Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa
kompetensi Sumber Daya setiap kepala desa melakukan
Manusia (SDM) pengelola perencanaan melalui kajian perencanaan
yang desa,Museum adalah forum
kurang maksimal kinerjanya
musyawarah untuk membahas rencana
dan terbatasnya SDM,
sehingga saya juga ikut turun atau program pembangunan desa yang
tangan dalam mengelola aset diusulkan. Dipandu oleh prinsip-prinsip
desa. Selain itu kendala dalam perencanaan pembangunan masyarakat
pengelolaan aset desa yakni pedesaan.
aturan yang sering berubah-
Pembelian aset desa Tugusari berkelanjutan dari orang-orang yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan berkompeten di berbagai
Permendagri Nomor 1 Tahun bidang,sehingga dapat lebih
2016,pembelian barang atau jasa meningkatkan upaya Aset Desa
secara terkelola, dan penyelenggara Tugusari kedepannya.
barang dan jasa dilakukan sesuai Pengelolaan,terutama
dengan prinsip yang diatur dalam Pasal perencanaan,pengadaan,penatausaha
9 ayat 1. Permendagri No. 1/2016 an, tata cara pelaporan,pengawasan
mengatur pasal 10 untuk mendukung dan pengelolaan aset desa.
penyelenggaraan pemerintahan desa. 2. Kepada perangkat Desa
Dapat disimpulkan bahwa Tugusari,saya berharap dapat segera
fasilitas di Desa Tugusari masih mensosialisasikan dan melaksanakan
membutuhkan pendampingan aparat peraturan tentang pengelolaan aset
pemerintah daerah setiap tahunnya desa kepada semua pihak terkait pada
untuk menyesuaikan dengan saat yang bersamaan,agar
perubahan regulasi. Masalah lain yang pelaksanaannya tidak menimbulkan
muncul dalam pengelolaan aset desa perbedaan pendapat.
adalah kurangnya sumber daya
manusia (SDM) yang siap untuk DAFTAR PUSTAKA
mengelola aset desa.
Creswell, John W. 2015. Penelitian
V KESIMPULAN DAN SARAN
Kualitatif & Desain Riset.
5.1 Kesimpulan Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Berdasarkan pembahasan pada Bab
4,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Dewanti, D, W, Elsa. 2015. Analisis
Pengelolaan aset desa di Desa Tugusari Perencanaan Pengelolaan Keuangan
belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan Desa di Desa Boreng (Studi Kasus
Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 Pada Desa Boreng Kecamatan
Lumajang Kabupaten Lumajang.
yang meliputi perencanaan,
Skripsi. Jember: Akuntansi Fakultas
pengadaan,penggunaan,pengamanan,pemeli Ekonomi Universitas Jember.
haraan,penghapusan,pengalihan,pengelolaa
n,pelaporan,evaluasi, pembinaan, Hamdani, 2018. Analisis Pengelolaan
pengawasan dan pengendalian. Karena Keuangan Desa (Studi Kasus Di
kendala, pengelolaan aset di Desa Tugusari Desa Sukanagara Kecamatan
Cisompet Kabupaten Garut). UIN
belum sepenuhnya tepat. Hal ini dibuktikan
Sunan Gunung Djati Bandung
dari kepala desa bahwa masih terdapat
beberapa aset desa yang belum diamankan Indriantoro, Nur. 2016. Metodologi
dan dipelihara secara khusus. Penelitian Bisnis. Yogjakarta:
5.2 Saran BPFE- Yogyakarta
1. Harapan Desa Tugusari lebih fokus
pada upaya peningkatan kapabilitas Kadjuju D, Morasa J, Lambey R. Analisis
Penerapan Permendagri No 113
pengelolaan aset desa melalui
Tahun 2014 Dalam Perencanaan,
sosialisasi,bimbingan teknis dan Pelaksanaan Dan
pelatihan dan pendidikan Pertanggungjawaban Apbdes (Studi
Kasus Desa Motandoi Dan Motandoi
Selatan Kecamatan Pinolosia Timur
Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan). Jurnal Riset Akuntasi
Going Concern 12 (1), 2017, 160-
168. Manado: Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam
Ratulangi.

Leksono, Sonny. 2013. Penelitian Kualitatif


Ilmu Ekonomi Dari Metode ke
Metode. Jakarta: Rajawali Pers.

Manto, 2017. Analisis Perencanaan


Pengelolaan Keuangan Desa (Studi
Pada Desa Trapang Kecamatan
Banyuates Kabupaten Sampang).
STIE Perbanas Surabaya

Meutia, 2017. Pengelolaan Keuangan Dana


Desa. Universitas Sriwijaya,
Palembang.
Moleong, J. 2017. Metodelogi Penelitian
Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20


Tahun 2018 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa.

Peraturan menteri No 43 Tahun 2014


Tentang Pelaksanaan Undang-
Undang No. 6 Tentang Desa.
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabet

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014


Tentang Desa. Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
549

Zainal, 2017. Dinamika Kebijakan


Pemerintahan Desa Di Indonesia
Dari Masa Ke Masa (Studi Tahun
1979-2015). Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.

You might also like