Professional Documents
Culture Documents
Kosentrasi BOD, Minyak dan Lemak di Permukiman Desa Bakau Besar Laut
Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah
isna.apriani@yahoo.co.id
Abstract
The settlements in RW 3 and RW 4 of Bakau Besar Laut village, Sungai Pinyuh district, covers an area
adjacent to two small industries, namely a shrimp farm and copra processing with no WWTP facility,
generating domestic wastes that potentially pollute local settlements and farms. This research has the purpose
of identifying the BOD, Grease and Fat contents in the settlement by testing the drainage water quality in the
local settlements and farms. Grab Sampling method was used to sample the water, whereas Mann Whitney
method served in statistical test. Result of analysis shows that BOD concentration in each drainage has
surpassed the quality standard specified in Government Regulation (PP) no. 82 of 2001, but the Oil and Fat
concentration did not surpass the same regulation. Based on the results of Mann whitney statistica test, it was
found that the BOD, Grease and Fat content has a radius of 700 m > 1700 m (agricultural drainage) with sig
value of 0.677 > 0.05; 500 m > 1500 m (inhabitants’ drainage) with sig value of 0.936 > 0.05.
Recommendations include clean water treatment (PAM/drinking water company) with intake from Bakau
Besar Laut river and garbage sorting based on their characteristics (e.g. organic, anorganic and toxic and
hazardous), establishing WWTP (Waste Water Treatment Plant) for shrimp farms and copra processing
industries as well as establishing animal waste-based Biogas processing plants as sources for fuel and
compost fertilizers that can be reutilized by the people.
Abstrak
Permukiman di RW 3 dan RW 4 Desa Bakau Besar Laut,Kec. Sungai Pinyuh, merupakan kawasan yang
berdekatan dengan dua industri kecil yaitu tambak udang dan pengolahan kopra yang tidak memiliki [IPAL]
dengan limbah domestik yang berpotensi mencemari permukiman dan pertanian di kawasan tersebut.Riset
ini bertujuan untuk mengetahui kadar BOD, Minyak dan Lemak di permukiman dengan menguji kualitas air
drainase warga dan pertanian. Metode Grab Sampling digunakan untuk pengambilan sampel air dan metode
Mann Whitney sebagai pengujian statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa Konsentrasi BOD pada
masing – masing drainase telah melewati standar baku mutu PP 82 tahun 2001 sedangkan konsentrasi
Minyak dan Lemak tidak melewati standar baku mutu PP 82 tahun 2001. Berdasarkan hasil uji statistik
Mann whitney didapatkan kadar BOD, Minyak dan Lemak diantaranya radius 700 m > 1700 m (drainase
pertanian) dengan nilai sig 0,677 > 0,05; 500 m > 1500 m (drainase warga) dengan nilai sig 0,936 > 0,05.
Rekomendasi berupa pengolahan air bersih (PAM) dengan intake yang berasal dari sungai Bakau Besar
Laut, melakukan pemisahan sampah sesuai dengan karakteristik limbahnya yaitu organik, anorganik dan B3,
mendirikan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk industri tambak udang dan pengolahan kopra
serta mendirikan pengolahan Biogas berbahan baku limbah ternak sebagai sumber bahan bakar dan pupuk
kompos organik yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
11
PENDAHULUAN
Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan permukiman ini sangat berdekatan
manusia membutuhkan air, mulai dari dengan 2 buah industri kecil yaitu
membersihkan diri, membersihkan tambak udang dan kopra serta beberapa
tempat tinggal, menyiapkan makanan aktivitas lainnya yang berpotensi
dan minuman sampai dengan aktivitas- menjadi faktor pencemar untuk lahan
aktivitas lainnya (Achmad, 2004). pertanian dan sumber air masyarakat.
Sepanjang sejarah, kualitas dan Permasalahan yang timbul adalah
kuantitas serta kontinuitas air yang terdapat infrastruktur tambak udang
sesuai dengan kebutuhan manusia milik perusahaan setempat yang
merupakan faktor penting yang melakukan pembuangan air limbah
menentukan kesehatan hidupnya. secara langsung ke saluran air. Jika
Kualitas air tersebut dipengaruhi oleh kegiatan ini dilakukan secara terus
keberadaan berbagai jenis menerus dapat menimbulkan dampak
mikroorganisme patogen dan pada lingkungan permukiman,
kandungan bahan kimia berbahaya di khususnya terhadap kualitas air drainase
dalam. Menurut Palar (2008), di Desa Bakau Besar Laut. Penelitian ini
pencemaran adalah suatu kondisi yang merupakan kelanjutan penelitian yang
telah berubah dari kondisi asal ke dilakukan oleh Astanti (2014) mengenai
kondisi yang lebih buruk sebagai akibat pengaruh penambahan probiotik
bahan - bahan pencemar atau polutan. terhadap buangan budidaya udang
Suatu lingkungan dikatakan tercemar tambak. Penelitian tersebut bertujuan
apabila telah terjadi perubahan- untuk mengetahui kualitas air buangan
perubahan dalam tatanan lingkungan tambak yang telah ditambahkan
sehingga tidak sama lagi dengan bentuk probiotik oleh perusahaan lokal ke
asalnya, sebagai akibat masuk dan atau saluran air yang dekat dengan
dimasukkannya suatu zat atau benda permukiman. Dari penelitian ini
asing ke dalam tatanan lingkungan. diperoleh temuan bahwa perusahaan
Perubahan ini memberikan pengaruh tambak udang tersebut tidak mempunyai
(dampak) buruk terhadap organisme IPAL [Instalasi Pengolahan Air
yang telah ada dan hidup baik dalam Limbah], air buangan melebihi standar
tatanan tersebut. Pada tingkat lanjut, baku mutu lingkungan PP 82 tahun
perubahan ini juga dapat membunuh 2001. Menurut pernyataannya, strategi
bahkan menghapuskan satu atau lebih ini mampu mengurangi beban pencemar
organisme. Air yang telah tercemar buangan dari tambak udang dan aman
dapat mengakibatkan kerugian yang untuk langsung di buang ke saluran
besar bagi manusia. Kerugian ini dapat lingkungan. Penelitian ini bertujuan
berupa air menjadi tidak bermanfaat lagi merumuskan kadar BOD, Minyak dan
untuk keperluan rumah tangga, industri Lemak di Permukiman Desa Bakau
dan pertanian. Namun, kondisi di Besar Laut Kec. Sungai Pinyuh Kab.
Indonesia pada umumnya memiliki Mempawah Berdasarkan PP No. 82
permasalahan permukiman yang cukup Tahun 2001.
memprihatinkan. Salah satu
permukiman kampung laut RW 3 dan
RW 4 yang berada di Desa Bakau Besar
Laut Kecamatan Sungai Pinyuh juga
mengalami kondisi serupa. Lokasi
12
13
pengenceran saat pasang ataupun surut terdapatnya limbah minyak dan lemak
serta adanya vegetasi tanaman yang tumbuh didalam perairan tersebut (Ginting, 2007).
secara alami dapat membantu bahan
organik / pencemar terdegradasi dengan Hasil konsentrasi BOD pada air drainase
baik meskipun lambat (Bambang, 2006). pertanian masing – masing radius
Meskipun pada radius 1500 km konsentrasi selanjutnya diuji dengan menggunakan
BOD mengalami penurunan dari radius 700 metode Mann Whitney untuk mengetahui
m, tetapi konsentrasi tersebut telah kedua hubungan radius tersebut. Hasil
melewati standar baku mutu yang diizinkan mean rank atau rata – rata peringkat tiap
oleh PP 82 tahun 2001. Hal ini radius menunjukkan pada radius 700 m
membuktikan bahwa tidak ada perbedaan nilai mean rank sebesar 6,92 lebih tinggi
yang nyata antara radius 700 m dan 1500 dari pada radius 1500 m, yaitu sebesar
km. 6,08. Hal ini membuktikan konsentrasi
tertinggi dari masing – masing radius
Aktivitas masyarakat yang mencuci pakaian berada pada radius 700 m yang
langsung disungai, memandikan ternak di bertpotensi mendapatkan beban pencemar
sungai dan membuang sisa deterjen yang paling tinggi. Selanjutnya untuk
langsung ke tanah dapat berkontribusi mengetahui perbedaan antara dua radius
langsung dalam meningkatkan nilai BOD. bermakna secara statistik, dilakukan uji
Tingginya nilai BOD pada air drainase signifikan yang hasilnya menunjukkan
pertanian ini dapat membentuk suatu zat nilai U sebesar 15 dan nilai W sebesar
pencemar seperti TSS (Total Suspended 36,5. Apabila dikonversikan ke nilai Z
Solid), dalam jangka waktu yang cukup maka besarnya -4166. Nilai sig atau p
lama akan mengumpul pada permukaan Value sebesar 0,677 > 0,05. Apabila nilai
tanah dan menyebabkan tersumbatnya pori p value > batas kritis 0,05 maka tidak
– pori tanah sehingga tanah menjadi tidak terdapat perbedaan bermakna antara dua
subur (Sudir, 2014). Tingginya kandungan radius. Hal ini menjelaskan kedua radius
BOD terhadap tanaman dapat telah dicemari oleh faktor – faktor
mengakibatkan tanaman rentan terhadap pencemar yang bersumber dari industri,
penyakit busuk batang dan daun pada tambak, pertanian dan permukiman,
tanaman padi. Hal ini terbukti pada hasil sehingga nilai BOD pada kedua radius
penelitian yang disajikan yaitu sebanyak melewati standar PP 82 tahun 2001.
83,7% tanaman responden mengalami
keluhan penyakit busuk batang dan daun. Konsentrasi BOD pada drainase
Hal ini dikarenakan tingginya kandungan permukiman warga juga mengalami
BOD mengakibatkan tanaman tidak penurunan dikarenakan BOD yang diuji
berfotosintesis dengan baik sehingga telah melewati baku mutu lingkungan
menyebabkan hasil padi kerdil dengan bulir
dalam standar PP 82 tahun 2001 (Tabel
– bulir gabah kecil (Sudir,2014).
2). Hal ini disebabkan oleh drainase
Minyak dan lemak pada masing – masing dengan fungsi utama sebagai saluran
radius sebesar 0 mg/l. Hal ini dikarenakan alami yang dapat mengurangi genangan
akibat adanya limbah deterjen yang mampu atau banjir (Ginting, 2007), tetapi
menguraikan lemak. Sehingga tidak digunakan oleh masyarakat di RW 3 dan
14
RW 4 untuk aktivitas yang beragam, yaitu mg/l dan 20 mg/l/. Kandungan BOD pada
sumber air untuk mandi/cuci dan masing – masing radius telah melewati
memandikan ternak. Aktivitas memandikan baku mutu BOD sesuai PP 82 tahun 2001
ternak meningkatkan pengaruh penurunan kelas 1 yang diperbolehkan yaitu < 2
kualitas air di saluran drainase ini dan mg/l. Nilai BOD yang paling tinggi
berdampak terhadap kesehatan masyarakat. terdapat pada radius 500 m. hal ini
Hal ini dikarenakan penggunaan air drainase dikarenakan adanya permukiman
tersebut tidak sesuai dengan penduduk, aktivitas pertanian dan dekat
peruntukkannya sehingga sudah tercemar dengan lokasi tambak udang yang
dan juga dapat mempengaruhi kualitas air menjadikan nilai BOD tinggi.
drainase untuk pertanian.
Faktor lain yang cukup berkontribusi
Hasil kualitas air drainase warga pada adalah buangan limbah dari lokasi tambak
masing – masing radius selanjutnya di uji yang mengandung banyak nutrien zat
dengan menggunakan metode Mann organik. Hal ini terbukti dari tingginya
Whitney untuk mengetahui kedua hubungan nilai BOD buangan tambak udang yang
radius tersebut. Hasil rank uji Mann menambah akumulasi bahan pencemar
Whitney menunjukkan mean rank atau rata yang meningkatkan konsentrasi BOD. Hal
– rata peringkat tiap radius. Yaitu pada ini menyulitkan untuk menguraikan
radius <500 m peringkatnya 6,58 lebih kandungan organik dengan menggunakan
tinggi dari pada rata – rata peringkat kedua, bantuan oksigen, dikarenakan terlalu
yaitu 6,42. Hal ini membuktikan konsentrasi banyak nutrien serta beban pencemar yang
tertinggi dari masing – masing radius berada berkontribusi ke dalam saluran air
pada radius < 500 m. Hal ini dikarenakan drainase warga. Nilai BOD pada radius 1
radius < 500 m dekat dengan faktor – faktor km sebesar 20 mg/l menunjukkan
pencemar yang dapat berkontribusi sebagai konsentrasi BOD pada drainase warga
bahan pencemar. Selanjutnya untuk mengalami penurunan dikarenakan
mengetahui perbedaan antara dua radius drainase pada radius 1 km cukup jauh dari
bermakna secara statistik, dilakukan uji faktor pencemar seperti tambak udang
signifikan yang hasilnya menunjukkan nilai yang memiliki konsentrasi BOD yang
U sebesar 17,5 dan nilai W sebesar 38,5. tinggi. Faktor lain yang menyebabkan
Apabila dikonversikan ke nilai Z maka perbedaan konsentrasi adalah dekatnya
besarnya -0,80. Nilai sig atau p Value drainase warga pada radius 1 km dengan
sebesar 0,936 > 0,05. Apabila nilai p value sungai yang memungkinkan terjadinya
> batas kritis 0,05 maka tidak terdapat pengenceran saat pasang ataupun surut.
perbedaan bermakna antara dua radius. Meskipun pada radius 1 km konsentrasi
BOD lebih kecih dari radius 500 m, tetapi
Kandungan BOD pada masing – masing konsentrasi tersebut telah melewati
radius menunjukan konsentrasi sebesar 48 standar baku mutu yang diizinkan oleh PP
15
82 tahun 2001. Hal ini membuktikan bahwa kualitas air drainase. Masyarakat di RW 3
tidak ada perbedaan yang nyata antara dan RW 4 Desa Bakau Besar Laut
radius 500 m dan 1 km. Aktivitas masyrakat memfungsikan drainase kawasan sebagai
yang mencuci pakaian langsung disungai, sumber air untuk MCK sehingga tidak
memandikan ternak disungai dan sesuai dengan peruntukkannya dan
membuang sisa deterjen langsung ke tanah menjadikan saluran drainase tersebut
dapat berkontribusi langsung dalam menjadi tercemar (Tabel 1 dan 2). Lokasi
meningkatkan nilai BOD. Tingginya permukiman yang berdekatan dengan
konsentrasi BOD pada air drainase warga industri akan mempengaruhi penurunan
yang telah diuji berpotensi berdampak bagi sanitasi dan drainase di kawasan sekitar
kesehatan manusia diantaranya dapat karena drainase dalam kondisi yang tidak
terserang penyakit kulit, saluran pernapasan, berfungsi dengan baik. Hal ini terjadi
diare dan menurunkan daya tahan tubuh. karena adanya kegiatan ekonomi berupa
Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian RPH babi yang berada di lingkungan ini
sebanyak 42% masyarakat mengalami yang membuang limbahnya ke saluran air
keluhan penyakit diare dan 22% mengalami di sekitar permukiman tersebut. Penelitian
keluhan penyakit alergi yang disebabkan serupa oleh Cahyadi (2014) mengenai
masyarakat menggunakan air sumur dangkal analisis terhadap kualitas air sumur
(gali), air sumur dalam (bor) dan sungai dangkal yang dipengaruhi oleh berbagai
yang berpotensi dapat tercemar oleh air aktivitas sekitarnya diperoleh temuan
drainase tersebut. potensi parameter yang ikut mencemari
kualitas air sumur, yang menujukkan
Selanjutnya Minyak dan lemak pada masing beberapa parameter yang sama seperti:
– masing radius sebesar 0 mg/l. Hal ini Amoniak, Zat Organik dan warna yang
menunjukkan tidak terdapatnya limbah melebihi standar Baku Mutu Lingkungan.
minyak dan lemak didalam perairan
tersebut. Hal ini dikarenakan lemak dapat
mengendap menjadi lumpur dan mengendap
yang sulit diuraikan (Ginting, 2007). Kedua
radius drainase warga yang seharusnya
diperuntukan sebagai saluran air limbah
juga digunakan untuk MCK yang
menjadikan konsentrasi BOD pada air
drainase warga pada masing – masing radius
telah melewati standar baku mutu PP 82
tahun 2001.
16
Gambar 1. Parameter hasil uji Kualitas Lingkungan Permukiman di RW 3 dan RW 4 Desa Bakau Besar Laut Kec. Sungai Pinyuh
18
Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020
19
Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020
Fitria, Niken. 2014. Identifikasi Sudir. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar
Karakteristik Lingkungan Kumuh Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Persada
Program Studi Perencanaan Wilayah
dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Sumaatmadja, N. 2010. Manusia dalam
Perencanaan Universitas Sepuluh Konteks Sosial, Budaya dan
November: Surabaya Lingkungan Hidup. CV Alfabeta:
Bandung
Ginting, P. 2007. Sistem Pengelolaan
Lingkungan dan Limbah Industri.
Bandung: Yrama Widya
20
Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018