You are on page 1of 10

Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No.

2, 2018: 011 - 020

Kosentrasi BOD, Minyak dan Lemak di Permukiman Desa Bakau Besar Laut
Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah

Isna Apriani1, Zairin Zain2, Ria Risti Astanti3


1 Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Tanjungpura
2Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Tanjungpura
3Program Studi Teknik Sipil, Universitas Tanjungpura

isna.apriani@yahoo.co.id

Abstract

The settlements in RW 3 and RW 4 of Bakau Besar Laut village, Sungai Pinyuh district, covers an area
adjacent to two small industries, namely a shrimp farm and copra processing with no WWTP facility,
generating domestic wastes that potentially pollute local settlements and farms. This research has the purpose
of identifying the BOD, Grease and Fat contents in the settlement by testing the drainage water quality in the
local settlements and farms. Grab Sampling method was used to sample the water, whereas Mann Whitney
method served in statistical test. Result of analysis shows that BOD concentration in each drainage has
surpassed the quality standard specified in Government Regulation (PP) no. 82 of 2001, but the Oil and Fat
concentration did not surpass the same regulation. Based on the results of Mann whitney statistica test, it was
found that the BOD, Grease and Fat content has a radius of 700 m > 1700 m (agricultural drainage) with sig
value of 0.677 > 0.05; 500 m > 1500 m (inhabitants’ drainage) with sig value of 0.936 > 0.05.
Recommendations include clean water treatment (PAM/drinking water company) with intake from Bakau
Besar Laut river and garbage sorting based on their characteristics (e.g. organic, anorganic and toxic and
hazardous), establishing WWTP (Waste Water Treatment Plant) for shrimp farms and copra processing
industries as well as establishing animal waste-based Biogas processing plants as sources for fuel and
compost fertilizers that can be reutilized by the people.

Keywords: Pollution level, Settlement, Grab Sampling

Abstrak

Permukiman di RW 3 dan RW 4 Desa Bakau Besar Laut,Kec. Sungai Pinyuh, merupakan kawasan yang
berdekatan dengan dua industri kecil yaitu tambak udang dan pengolahan kopra yang tidak memiliki [IPAL]
dengan limbah domestik yang berpotensi mencemari permukiman dan pertanian di kawasan tersebut.Riset
ini bertujuan untuk mengetahui kadar BOD, Minyak dan Lemak di permukiman dengan menguji kualitas air
drainase warga dan pertanian. Metode Grab Sampling digunakan untuk pengambilan sampel air dan metode
Mann Whitney sebagai pengujian statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa Konsentrasi BOD pada
masing – masing drainase telah melewati standar baku mutu PP 82 tahun 2001 sedangkan konsentrasi
Minyak dan Lemak tidak melewati standar baku mutu PP 82 tahun 2001. Berdasarkan hasil uji statistik
Mann whitney didapatkan kadar BOD, Minyak dan Lemak diantaranya radius 700 m > 1700 m (drainase
pertanian) dengan nilai sig 0,677 > 0,05; 500 m > 1500 m (drainase warga) dengan nilai sig 0,936 > 0,05.
Rekomendasi berupa pengolahan air bersih (PAM) dengan intake yang berasal dari sungai Bakau Besar
Laut, melakukan pemisahan sampah sesuai dengan karakteristik limbahnya yaitu organik, anorganik dan B3,
mendirikan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk industri tambak udang dan pengolahan kopra
serta mendirikan pengolahan Biogas berbahan baku limbah ternak sebagai sumber bahan bakar dan pupuk
kompos organik yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.

Kata kunci: Kadar pencemaran, Permukiman, Grab Sampling

11

Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018


Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

PENDAHULUAN
Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan permukiman ini sangat berdekatan
manusia membutuhkan air, mulai dari dengan 2 buah industri kecil yaitu
membersihkan diri, membersihkan tambak udang dan kopra serta beberapa
tempat tinggal, menyiapkan makanan aktivitas lainnya yang berpotensi
dan minuman sampai dengan aktivitas- menjadi faktor pencemar untuk lahan
aktivitas lainnya (Achmad, 2004). pertanian dan sumber air masyarakat.
Sepanjang sejarah, kualitas dan Permasalahan yang timbul adalah
kuantitas serta kontinuitas air yang terdapat infrastruktur tambak udang
sesuai dengan kebutuhan manusia milik perusahaan setempat yang
merupakan faktor penting yang melakukan pembuangan air limbah
menentukan kesehatan hidupnya. secara langsung ke saluran air. Jika
Kualitas air tersebut dipengaruhi oleh kegiatan ini dilakukan secara terus
keberadaan berbagai jenis menerus dapat menimbulkan dampak
mikroorganisme patogen dan pada lingkungan permukiman,
kandungan bahan kimia berbahaya di khususnya terhadap kualitas air drainase
dalam. Menurut Palar (2008), di Desa Bakau Besar Laut. Penelitian ini
pencemaran adalah suatu kondisi yang merupakan kelanjutan penelitian yang
telah berubah dari kondisi asal ke dilakukan oleh Astanti (2014) mengenai
kondisi yang lebih buruk sebagai akibat pengaruh penambahan probiotik
bahan - bahan pencemar atau polutan. terhadap buangan budidaya udang
Suatu lingkungan dikatakan tercemar tambak. Penelitian tersebut bertujuan
apabila telah terjadi perubahan- untuk mengetahui kualitas air buangan
perubahan dalam tatanan lingkungan tambak yang telah ditambahkan
sehingga tidak sama lagi dengan bentuk probiotik oleh perusahaan lokal ke
asalnya, sebagai akibat masuk dan atau saluran air yang dekat dengan
dimasukkannya suatu zat atau benda permukiman. Dari penelitian ini
asing ke dalam tatanan lingkungan. diperoleh temuan bahwa perusahaan
Perubahan ini memberikan pengaruh tambak udang tersebut tidak mempunyai
(dampak) buruk terhadap organisme IPAL [Instalasi Pengolahan Air
yang telah ada dan hidup baik dalam Limbah], air buangan melebihi standar
tatanan tersebut. Pada tingkat lanjut, baku mutu lingkungan PP 82 tahun
perubahan ini juga dapat membunuh 2001. Menurut pernyataannya, strategi
bahkan menghapuskan satu atau lebih ini mampu mengurangi beban pencemar
organisme. Air yang telah tercemar buangan dari tambak udang dan aman
dapat mengakibatkan kerugian yang untuk langsung di buang ke saluran
besar bagi manusia. Kerugian ini dapat lingkungan. Penelitian ini bertujuan
berupa air menjadi tidak bermanfaat lagi merumuskan kadar BOD, Minyak dan
untuk keperluan rumah tangga, industri Lemak di Permukiman Desa Bakau
dan pertanian. Namun, kondisi di Besar Laut Kec. Sungai Pinyuh Kab.
Indonesia pada umumnya memiliki Mempawah Berdasarkan PP No. 82
permasalahan permukiman yang cukup Tahun 2001.
memprihatinkan. Salah satu
permukiman kampung laut RW 3 dan
RW 4 yang berada di Desa Bakau Besar
Laut Kecamatan Sungai Pinyuh juga
mengalami kondisi serupa. Lokasi
12

Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018


Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

METODOLOGI PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengambilan sampel dilakukan dengan Gambar 1 memberikan gambaran kualitas
metode Grab Sampling untuk mengetahui air drainase di RW 3 dan RW 4 Desa
kualitas BOD, Minyak dan Lemak Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai
(Alaerts, 1987). Lokasi pengambilan Pinyuh yang mempunyai luas wilayah
sampel air drainase pertanian diambil 201 Ha atau 2,01 km2. Dari hasil kualitas
secara langsung untuk mengetahui air drainase pertanian pada radius 700 m
kualitas air dan dilakukan pada beberapa dan 1500 m (Tabel 1) BOD mengalami
titik yang disajikan pada Tabel 1. konsentrasi yang melebihi baku mutu
lingkungan berdasarkan standar PP 82
Tabel 1. Hasil Kualitas Air Drainase tahun 2001.
Pertanian
Radius (m) Nilai BOD yang paling tinggi terdapat
Parameter satuan Standar
700 1500
pada radius 700 m, tingginya BOD pada
BOD mg/l 15 13 2*6*** radius tersebut dikarenakan adanya
Minyak & mg/l
0 0 1000 permukiman penduduk, aktivitas
Lemak
Keterangan: * kelas I,_** kelas II,_ *** kelas III.
pertanian dan dekat dengan lokasi tambak
Sumber: Astanti, 2016 udang yang menjadikan nilai BOD tinggi
sehingga sulit untuk menguraikan
Pengambilan sampel air drainase pertanian kandungan organik dengan menggunakan
dimulai dari radius 700 m dan 1500 m dari bantuan mikroorganisme yang tumbuh
lokasi tambak udang. Lokasi pengambilan secara alami. Hal ini yang membuat
sampel air drainase warga diambil secara kandungan BOD pada radius 700 m
langsung untuk mengetahui kualitas air dan dikarenakan tingginya konsentrasi BOD
dilakukan pada beberapa titik yang di buangan tambak udang (Tabel 1) yang
sajikan pada Tabel 2. turut berkontribusi menyumbang
tingginya konsentrasi BOD pada air
Tabel 2. Hasil Kualitas Air Drainase drainase pertanian radius 700 m.
Permukiman
Radius (m) Nilai kualitas air BOD pada radius 1500
Parameter Satuan Standar
500 1000 m sebesar 13 mg/l menunjukkan
BOD mg/l 48 20 2 konsentrasi BOD pada drainase pertanian
Minyak & mg/l mengalami penurunan dikarenakan
0,011 0,002 1000
Lemak
Sumber: Astanti, 2016
drainase pada radius 1700 m cukup jauh
dari faktor pencemar seperti tambak
Pengambilan air sampel drainase udang dan industri kopra serta adanya
permukiman dimulai dari radius 500 m dan mikro organisme yang tumbuh secara
1000 m dari lokasi tambak. Hasil dari alami yang mendegradasi bahan
kualitas air yang diambil selanjutnya diuji di pencemar meskipun lambat. Faktor lain
laboratorium dan dilakukan pengujian yang menyebabkan perbedaan
signifikasi melalui uji statistik dengan konsentrasi adalah dekatnya drainase
metode Mann Whitney. warga pada radius 1500 m dengan sungai
yang memungkinkan terjadinya

13

Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018


Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

pengenceran saat pasang ataupun surut terdapatnya limbah minyak dan lemak
serta adanya vegetasi tanaman yang tumbuh didalam perairan tersebut (Ginting, 2007).
secara alami dapat membantu bahan
organik / pencemar terdegradasi dengan Hasil konsentrasi BOD pada air drainase
baik meskipun lambat (Bambang, 2006). pertanian masing – masing radius
Meskipun pada radius 1500 km konsentrasi selanjutnya diuji dengan menggunakan
BOD mengalami penurunan dari radius 700 metode Mann Whitney untuk mengetahui
m, tetapi konsentrasi tersebut telah kedua hubungan radius tersebut. Hasil
melewati standar baku mutu yang diizinkan mean rank atau rata – rata peringkat tiap
oleh PP 82 tahun 2001. Hal ini radius menunjukkan pada radius 700 m
membuktikan bahwa tidak ada perbedaan nilai mean rank sebesar 6,92 lebih tinggi
yang nyata antara radius 700 m dan 1500 dari pada radius 1500 m, yaitu sebesar
km. 6,08. Hal ini membuktikan konsentrasi
tertinggi dari masing – masing radius
Aktivitas masyarakat yang mencuci pakaian berada pada radius 700 m yang
langsung disungai, memandikan ternak di bertpotensi mendapatkan beban pencemar
sungai dan membuang sisa deterjen yang paling tinggi. Selanjutnya untuk
langsung ke tanah dapat berkontribusi mengetahui perbedaan antara dua radius
langsung dalam meningkatkan nilai BOD. bermakna secara statistik, dilakukan uji
Tingginya nilai BOD pada air drainase signifikan yang hasilnya menunjukkan
pertanian ini dapat membentuk suatu zat nilai U sebesar 15 dan nilai W sebesar
pencemar seperti TSS (Total Suspended 36,5. Apabila dikonversikan ke nilai Z
Solid), dalam jangka waktu yang cukup maka besarnya -4166. Nilai sig atau p
lama akan mengumpul pada permukaan Value sebesar 0,677 > 0,05. Apabila nilai
tanah dan menyebabkan tersumbatnya pori p value > batas kritis 0,05 maka tidak
– pori tanah sehingga tanah menjadi tidak terdapat perbedaan bermakna antara dua
subur (Sudir, 2014). Tingginya kandungan radius. Hal ini menjelaskan kedua radius
BOD terhadap tanaman dapat telah dicemari oleh faktor – faktor
mengakibatkan tanaman rentan terhadap pencemar yang bersumber dari industri,
penyakit busuk batang dan daun pada tambak, pertanian dan permukiman,
tanaman padi. Hal ini terbukti pada hasil sehingga nilai BOD pada kedua radius
penelitian yang disajikan yaitu sebanyak melewati standar PP 82 tahun 2001.
83,7% tanaman responden mengalami
keluhan penyakit busuk batang dan daun. Konsentrasi BOD pada drainase
Hal ini dikarenakan tingginya kandungan permukiman warga juga mengalami
BOD mengakibatkan tanaman tidak penurunan dikarenakan BOD yang diuji
berfotosintesis dengan baik sehingga telah melewati baku mutu lingkungan
menyebabkan hasil padi kerdil dengan bulir
dalam standar PP 82 tahun 2001 (Tabel
– bulir gabah kecil (Sudir,2014).
2). Hal ini disebabkan oleh drainase
Minyak dan lemak pada masing – masing dengan fungsi utama sebagai saluran
radius sebesar 0 mg/l. Hal ini dikarenakan alami yang dapat mengurangi genangan
akibat adanya limbah deterjen yang mampu atau banjir (Ginting, 2007), tetapi
menguraikan lemak. Sehingga tidak digunakan oleh masyarakat di RW 3 dan

14

Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018


Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

RW 4 untuk aktivitas yang beragam, yaitu mg/l dan 20 mg/l/. Kandungan BOD pada
sumber air untuk mandi/cuci dan masing – masing radius telah melewati
memandikan ternak. Aktivitas memandikan baku mutu BOD sesuai PP 82 tahun 2001
ternak meningkatkan pengaruh penurunan kelas 1 yang diperbolehkan yaitu < 2
kualitas air di saluran drainase ini dan mg/l. Nilai BOD yang paling tinggi
berdampak terhadap kesehatan masyarakat. terdapat pada radius 500 m. hal ini
Hal ini dikarenakan penggunaan air drainase dikarenakan adanya permukiman
tersebut tidak sesuai dengan penduduk, aktivitas pertanian dan dekat
peruntukkannya sehingga sudah tercemar dengan lokasi tambak udang yang
dan juga dapat mempengaruhi kualitas air menjadikan nilai BOD tinggi.
drainase untuk pertanian.
Faktor lain yang cukup berkontribusi
Hasil kualitas air drainase warga pada adalah buangan limbah dari lokasi tambak
masing – masing radius selanjutnya di uji yang mengandung banyak nutrien zat
dengan menggunakan metode Mann organik. Hal ini terbukti dari tingginya
Whitney untuk mengetahui kedua hubungan nilai BOD buangan tambak udang yang
radius tersebut. Hasil rank uji Mann menambah akumulasi bahan pencemar
Whitney menunjukkan mean rank atau rata yang meningkatkan konsentrasi BOD. Hal
– rata peringkat tiap radius. Yaitu pada ini menyulitkan untuk menguraikan
radius <500 m peringkatnya 6,58 lebih kandungan organik dengan menggunakan
tinggi dari pada rata – rata peringkat kedua, bantuan oksigen, dikarenakan terlalu
yaitu 6,42. Hal ini membuktikan konsentrasi banyak nutrien serta beban pencemar yang
tertinggi dari masing – masing radius berada berkontribusi ke dalam saluran air
pada radius < 500 m. Hal ini dikarenakan drainase warga. Nilai BOD pada radius 1
radius < 500 m dekat dengan faktor – faktor km sebesar 20 mg/l menunjukkan
pencemar yang dapat berkontribusi sebagai konsentrasi BOD pada drainase warga
bahan pencemar. Selanjutnya untuk mengalami penurunan dikarenakan
mengetahui perbedaan antara dua radius drainase pada radius 1 km cukup jauh dari
bermakna secara statistik, dilakukan uji faktor pencemar seperti tambak udang
signifikan yang hasilnya menunjukkan nilai yang memiliki konsentrasi BOD yang
U sebesar 17,5 dan nilai W sebesar 38,5. tinggi. Faktor lain yang menyebabkan
Apabila dikonversikan ke nilai Z maka perbedaan konsentrasi adalah dekatnya
besarnya -0,80. Nilai sig atau p Value drainase warga pada radius 1 km dengan
sebesar 0,936 > 0,05. Apabila nilai p value sungai yang memungkinkan terjadinya
> batas kritis 0,05 maka tidak terdapat pengenceran saat pasang ataupun surut.
perbedaan bermakna antara dua radius. Meskipun pada radius 1 km konsentrasi
BOD lebih kecih dari radius 500 m, tetapi
Kandungan BOD pada masing – masing konsentrasi tersebut telah melewati
radius menunjukan konsentrasi sebesar 48 standar baku mutu yang diizinkan oleh PP

15

Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018


Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

82 tahun 2001. Hal ini membuktikan bahwa kualitas air drainase. Masyarakat di RW 3
tidak ada perbedaan yang nyata antara dan RW 4 Desa Bakau Besar Laut
radius 500 m dan 1 km. Aktivitas masyrakat memfungsikan drainase kawasan sebagai
yang mencuci pakaian langsung disungai, sumber air untuk MCK sehingga tidak
memandikan ternak disungai dan sesuai dengan peruntukkannya dan
membuang sisa deterjen langsung ke tanah menjadikan saluran drainase tersebut
dapat berkontribusi langsung dalam menjadi tercemar (Tabel 1 dan 2). Lokasi
meningkatkan nilai BOD. Tingginya permukiman yang berdekatan dengan
konsentrasi BOD pada air drainase warga industri akan mempengaruhi penurunan
yang telah diuji berpotensi berdampak bagi sanitasi dan drainase di kawasan sekitar
kesehatan manusia diantaranya dapat karena drainase dalam kondisi yang tidak
terserang penyakit kulit, saluran pernapasan, berfungsi dengan baik. Hal ini terjadi
diare dan menurunkan daya tahan tubuh. karena adanya kegiatan ekonomi berupa
Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian RPH babi yang berada di lingkungan ini
sebanyak 42% masyarakat mengalami yang membuang limbahnya ke saluran air
keluhan penyakit diare dan 22% mengalami di sekitar permukiman tersebut. Penelitian
keluhan penyakit alergi yang disebabkan serupa oleh Cahyadi (2014) mengenai
masyarakat menggunakan air sumur dangkal analisis terhadap kualitas air sumur
(gali), air sumur dalam (bor) dan sungai dangkal yang dipengaruhi oleh berbagai
yang berpotensi dapat tercemar oleh air aktivitas sekitarnya diperoleh temuan
drainase tersebut. potensi parameter yang ikut mencemari
kualitas air sumur, yang menujukkan
Selanjutnya Minyak dan lemak pada masing beberapa parameter yang sama seperti:
– masing radius sebesar 0 mg/l. Hal ini Amoniak, Zat Organik dan warna yang
menunjukkan tidak terdapatnya limbah melebihi standar Baku Mutu Lingkungan.
minyak dan lemak didalam perairan
tersebut. Hal ini dikarenakan lemak dapat
mengendap menjadi lumpur dan mengendap
yang sulit diuraikan (Ginting, 2007). Kedua
radius drainase warga yang seharusnya
diperuntukan sebagai saluran air limbah
juga digunakan untuk MCK yang
menjadikan konsentrasi BOD pada air
drainase warga pada masing – masing radius
telah melewati standar baku mutu PP 82
tahun 2001.

Salah satu faktor penentu tingginya kadar


BOD di permukiman diantaranya adalah

16

Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018


Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

Gambar 1. Parameter hasil uji Kualitas Lingkungan Permukiman di RW 3 dan RW 4 Desa Bakau Besar Laut Kec. Sungai Pinyuh

Sumber: Data primer


17

Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018


Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

oleh masyarakat sebagai sumber air baku /


Keterangan Gambar 1 menunjukkan saluran
bersih dan MCK. Sungai ini juga
drainase warga yang berubah fungsi dan
dijadikan masyarakat sebagai lokasi
tidak sesuai peruntukkannya. Drainase
pembuangan sampah secara langsung
permukiman ini telah dijadikan masyarakat
maupun tidak langsung seperti limbah sisa
sebagai sumber air untuk MCK dan muara
pertanian, memandikan ternak dan
untuk tempat pembuangan limbah baik
mencuci alat keperluan masak.
secara langsung maupun tidak langsung. Hal
ini menjadikan kualitas air drainase
mengalami penurunan sehingga saluran ini Aktivitas-aktivitas masyarakat ini
tidak dapat bekerja secara optimal untuk mengakibatkan penurunan kualitas air
menampung dan mengalirkan air hujan. sungai tersebut yang apabila dikonsumsi
Kondisi ini juga menjadikan saluran tidak dapat berdampak kepada kesehatan
dapat menampung limpasan dari air masyarakat atau digunakan sebagai
permukaan akibat hujan untuk mencegah sumber air irigasi akan berpengaruh pada
terjadinya genangan dan banjir. Sumber air kualitas tanaman di area pertanian sekitar
berupa sumur dangkal/gali masyarakat di (Sumaatmadja, 2010). Selanjutnya faktor
Desa Bakau Besar Laut dijadikan sebagai yang dapat menurunkan kualitas
sumber air untuk MCK dan sumber air lingkungan permukiman adalah aktivitas
minum dan masak. pabrik industri yang melakukan
pembuangan limbah tanpa melakukan
Faktor yang berperan penting mempengaruhi pengolahan terlebih dahulu dan dilakukan
kondisi permukiman adalah pola hidup dan secara terus menerus. Dari hasil penelitian
kegiatan masyarakat di sekitar permukiman Astianti (2014), ditemukan bahwa
tersebut (Thompson & Newmark, 1977). Uji beberapa parameter hasil buangan tambak
di laboratorium diperoleh hasil kualitas air seperti Amoniak, BOD dan COD telah
sumur tersebut hanya layak untuk mandi melewati standar baku mutu yang
tetapi tidak layak sebagai sumber air minum disyaratkan dalam Keputusan Menteri LH
dan masak. Mengkonsumsi air sumur dengan nomor 26 tahun 2004 tentang standar
kualitas air yang tidak sesuai dapat buangan budidaya tambak udang.
mengganggu kesehatan bagi pemakainya Aktivitas dari tambak udang yang
(Saudin, 2005). Banyaknya keluhan dari membuang limbahnya tanpa melakukan
masyarakat mengenai kesehatan dapat pengolahan terlebih dahulu telah
menandakan bahwa permukiman tersebut berdampak terhadap lingkungan alam dan
mengalami penurunan yang disebabkan oleh lingkungan permukiman di Desa Bakau
beberapa faktor salah satunya adalah yang Besar Laut, khususnya yang berada di
bersumber dari air baku yang dikonsumsi radius 500 m dan 1000 m dari lokasi
(Mutakin, 2008). Dari hasil observasi tambak udang tersebut. Aktivitas lain yang
lapangan, air sumur tanah dalam / bor juga dapat berkontribusi sebagai faktor
dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber air pencemar dan penurunan kualitas
baku / air bersih untuk memasak dan permukiman adalah peternakan dengan
konsumsi. Hal ini dikarenakan kawasan ini membuang limbah ternaknya secara
tidak memiliki instalasi air bersih dari sembarangan dan tidak terkonsep dengan
PDAM setempat. Kondisi yang sama juga baik (Soemirat, 1994). Hal ini dapat
terlihat pada aliran sungai yang digunakan menyebabkan sumber air yang digunakan

18
Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

oleh warga menjadi tercemar. Keseluruhan 1700 m (drainase pertanian) dengan


segmen yang ditunjukkan pada Gambar nilai sig 0,677 > 0,05; 500 m > 1500 m
2adalah faktor penentu kadar pencemaran air (drainase warga) dengan nilai sig 0,936
di permukiman di Desa Bakau besar Laut > 0,05
RW 3 dan RW 4. Kondisi ini sejalan dengan • Rekomendasi berupa pengolahan air
penelitian yang dilakukan oleh Saudin (2005) bersih (PAM) dengan intake yang
yang menyimpulkan bahwa faktor berasal dari sungai Bakau Besar Laut,
pendukung yang dapat mempengaruhi melakukan pemisahan sampah sesuai
kualitas suatu permukiman salah satunya dengan karakteristik limbahnya yaitu
adalah kualitas air yang masyarakat gunakan organik, anorganik dan B3, mendirikan
serta sanitasi lingkungan dengan kondisi IPAL (Instalasi Pengolahan Air
kesehatan masyarakat yang bermukim di Limbah) untuk industri tambak udang
permukiman tersebut. dan pengolahan kopra serta mendirikan
pengolahan Biogas berbahan baku
Rekomendasi yang diberikan untuk limbah ternak sebagai sumber bahan
meningkatkan kualitas permukiman di RW 3 bakar dan pupuk kompos organik yang
dan RW 4 Desa Bakau Besar Laut dapat dimanfaatkan kembali oleh
Kecamatan Sungai Pinyuh agar kualitas air masyarakat.
drainase dapat terjaga dengan baik dan sesuai
peruntukkannya diantaranya; membangun Daftar Pustaka
PAB (Pengolahan Air Bersih) yang Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan.
bersumber dari sungai Bakau Besar Laut, Andi Offset: Yogyakarta
menyiapakan tempat sampah sesuai dengan
kriteria sampah yaitu sampah organik dan Alaerts, G. 1987. Metode Penelitian Air.
anorganik, membangun IPAL (Instalasi Usaha Nasional: Surabaya
Pengolahan Air Limbah) untuk pelaku usaha
industri dan membangun IPB (Instalasi Astanti, Ria. 2014 Pengaruh Penambahan
Pengolahan Biogas) bagi pelaku industri Probiotik terhadap Buangan Budidaya
ternak. Udang Tambak. Skripsi Program Studi
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
KESIMPULAN Universitas Tanjungpura: Pontianak.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian
terhadap Kualitas lingkungan permukiman di Astanti, Ria. 2016. Kualitas Lingkungan
Desa Bakau Besar Laut Kecamatan Sungai Permukiman di Desa Bakau
Pinyuh adalah: Besar Laut. Tesis pada Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
• Konsentrasi BOD pada masing – masing
Universitas Tanjungpura: Pontianak
drainase telah melewati standar baku mutu
PP 82 tahun 2001
Prasetyo, Bambang. 2006. Metode
• Konsentrasi Minyak dan Lemak tidak
Penelitian Kuantitatif : Teori dan
melewati standar baku mutu PP 82 tahun
Aplikasi. Raja Grafindo Persada :
2001
Jakarta.
• Berdasarkan hasil uji statistik Mann
whitney didapatkan kadar BOD, Minyak Cahyadi, Didi. 2014. Pengaruh sistem
dan Lemak diantaranya radius 700 m > sanitasi terhadap kualitas air sumur

19
Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 01, No. 2, 2018: 011 - 020

dangkal pada perumahan tipe kecil.


Skripsi pada Program Studi Teknik Richards, Robin. 2007. Measuring Quality
Lingkungan Universitas Surabaya: Of Life In Informal
Surabaya Settlements In South Africa.
Social Indicators Research,
Departemen Permukiman dan Prasarana Vol.81(2), PP 375 – 388
Wilayah. 2003. Pedoman Pengelolaan
Persampahan Perkotaan Bagi Pelaku Saudin. 2005. Hubungan Kualitas
Pelaksana. Direktorat Jenderal Tata Air Sumur dengan Kejadian Diare di
Perkotaan dan Tata Pedesaan: Jakarta Solo. Skripsi pada Program
Faiz, Sabina. 2009. Strategy to Reduce Studi PWK Universitas
Eclusion Among Population Living in Diponegoro: Semarang
Urban Slum Settlements in Bangladesh.
Jams P. Grant School of Public Health Slamet. 1984. Pencemaran Air. Karya
BRAC University: Dhaka Anda: Surabaya

Fitria, Niken. 2014. Identifikasi Sudir. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar
Karakteristik Lingkungan Kumuh Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Persada
Program Studi Perencanaan Wilayah
dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Sumaatmadja, N. 2010. Manusia dalam
Perencanaan Universitas Sepuluh Konteks Sosial, Budaya dan
November: Surabaya Lingkungan Hidup. CV Alfabeta:
Bandung
Ginting, P. 2007. Sistem Pengelolaan
Lingkungan dan Limbah Industri.
Bandung: Yrama Widya

Hendrawan, Diana. 2005. Kualitas Air


Sungai Dan Situ Di DKI Jakarta.
Makara Teknologi, Vol. 9 (1) April
2005 : 13 - 19.

Mutakin, Awan. 2008. Pendidikan


Geografi Perilaku Keragaman
Perilaku Kelingkungan. FPIPS
Universitas Pendidika. Indonesia:
Bandung

Newmark, P.A ; Thompson, . 1997. Self,


Space, and Shelter. Harper and Row
Publisher: New York
Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi
Logam Berat. Rineka Cipta: Jakarta.

20
Submitted : 26-02-2018 Revised : 09-03-2018 Accepted : 11-07-2018

You might also like