Professional Documents
Culture Documents
ISSN:2614-5081
DOI : 10.20885/ijcer.vol5.iss2.art5 Vol. 5, No. 2, Hal. 80-89 (Desember 2020)
Analisis COD, BOD dan DO pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan
Dinas PUP-ESDM Yogyakarta
Nurul Fadzry1,*, Habibi Hidayat1 dan Endah Eniati 2
1)
Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang KM.14,5, Yogyakarta 55584, Indonesia2
2)
Balai Pengelola Air Limbah dan Air Minum Perkotaan Dinas PUP-ESDM Daerah Istimewa
Yogyakarta
*Corresponding author: nurulfadzry087@gmail.com
Diterima: 20 Oktober 2020, Direvisi: 3 Desember 2020, Diterbitkan: 17 Desember 2020
Abstract
Analysis of COD, BOD, and DO levels at the Wastewater Treatment at the Balai PIALAM DPUP-ESDM
Special Region of Yogyakarta has been carried out. The purpose of this study was to determine the
wastewater treatment process at the Wastewater Treatment at Balai PIALAM and to determine the levels
of COD, BOD and DO. The analysis methods had referred to SNI 6989.73-2009. The results show that the
concentration of outlet COD, BOD and DO are 94 mg/L, 24 mg/L and 2, mg/L respectively. Based on the
Yogyakarta Special Region Regulation Number 7 of 2016 concerning Wastewater Quality Standards, the
results of the analysis of the levels of COD, BOD and DO are in accordance with the quality standards, so
that the wastewater from the PIALAM Balai Wastewater Treatment Plant is relatively safe to be discharged
into the environment (water bodies).
Keywords: wastewater, BOD, UV-Vis spectrophotometer, temperature, pH, COD, BOD, Iodometric
titration
Abstrak
Analisis kadar COD, BOD, dan DO pada Instalasi Pengolahan Air Limbah di Balai PIALAM DPUP-ESDM
Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan air limbah
Instalasi Pengolahan Air Limbah di Balai PIALAM dan mengetahui kadar COD, BOD dan DO. Analisis
penentuan kadar COD dilakukan dengan menggunakan metode yang mengacu pada SNI 6989.73-2009,
penentuan kadar BOD dilakukan dengan menggunakan BOD Oxidirect dan penentuan kadar DO dilakukan
dengan menggunakan DO meter. Hasil analisis diperoleh bahwa kadar COD, BOD dan DO masing-masing
yaitu 94 mg/L, 24 mg/L dan 2 mg/L. Berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah, hasil analisis kadar COD, BOD dan DO sudah sesuai
dengan baku mutu, sehingga air limbah hasil pengolahan Instalasi Pengolahan Air Limbah Balai PIALAM
relatif aman untuk dibuang ke lingkungan (badan air).
Kata kunci: air limbah, BOD, Spektrofotometer UV-Vis, Suhu, pH, COD, BOD, Titrasi Iodometri
80
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
81
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
manusia khususnya dalam kegiatan rumah selama 5 hari pada kondisi gelap agar tidak
tangga (Wahyuni, 2012). terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan
Parameter yang digunakan untuk oksigen dan pada suhu tetap yaitu 20 ℃ atau
penentuan kadar unsur pencemar yang ada disebut dengan DO5.
didalam air limbah domestik adalah uji COD, Dissolved Oxygen (DO) adalah
BOD, dan DO. banyaknya oksigen yang terkandung di
Chemical Oxygen Demand (COD) dalam air dan diukur dalam satuan miligram
adalah jumlah oksigen (MgO2) yang per liter. Semakin besar oksigen terlarut,
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat maka menunjukkan derajat pengotoran yang
organik secara kimiawi, baik yang dapat relatif kecil. Adanya oksigen di dalam
didegradasi secara biologi (biodegradable) perairan sangat penting bagi organisme
maupun yang sukar didegradasi (non perairan karena jika konsentrasi DO di dalam
biodegradable) menjadi CO2 dan H2O dalam air rendah menunjukkan adanya bahan
satu liter sampel air. Penguraian bahan pencemar organik yang tinggi. Oleh karena
organik secara kimia dilakukan dengan itu, penentuan kadar DO dalam air sangat
menggunakan oksidator kuat (K2Cr2O7) penting karena dijadikan sebagai tolak ukur
dalam suasana asam dan panas menggunakan dalam penentuan kualitas air limbah.
oksidator perak sulfat sebagai katalisator Dalam upaya untuk melestarikan
kemudian dipanaskan beberapa waktu lingkungan hidup agar tetap bermanfaat bagi
tertentu (Boyd, 1990). kehidupan manusia serta makhluk hidup
Biological Oxygen Demand (BOD) lainnya, uji parameter ini dilakukan guna
merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan mengetahui kadar yang terkandung di dalam
oleh mikroorganisme untuk memecah bahan- air limbah domestik sebelum dilakukan
bahan organik yang ada di dalam air. pengolahan dan setelah dilakukan
Pemecahan bahan organik diartikan bahwa pengolahan di Instalasi Pengolahan Air
bahan organik dibutuhkan oleh organisme Limbah (IPAL) Sewon.
sebagai bahan makanan dan energinya dari Kualitas air limbah domestik yang
proses oksidasi (Fachrurozi dkk, 2010). dihasilkan setelah diolah diharapkan dapat
Prinsip dari pengukuran BOD yaitu memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan
mengukur kandungan oksigen terlarut awal oleh Perda DIY No. 7 tahun 2016 tentang
(DOi) dari sampel segera setelah diinkubasi baku mutu air limbah untuk kegiatan IPAL
82
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
komunal dan tinja komunal, sehingga air 0,1 N. selajutnya kadar COD dihitung
limbah domestik dapat dibuang ke menggunakan persamaan:
lingkungan.
𝑚𝑔 (𝑉𝑏 − 𝑉𝑎) 𝑥 8 𝑥 1000 𝑥 0,1055
𝐶𝑂𝐷 = 𝑥 𝐹𝑃
𝐿 2
METODE PENELITIAN
Uji Kandugan BOD
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian Tabel 1. Range Pengukuran BOD
ini adalah alat gelas kimia, COD Reactor Range BOD Volume Jumlah
HAC DRB 200, magnetic stirrer, rak tabung diukur sampel Tetes
(mg/L) (mL) ATH
reaksi, botol COD, Seal gasket, Incubator,
Lovibond Oxidirect dan DO meter. 0 – 40 428 10
83
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
Pegolahan air limbah di Balai COD ini dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7
PIALAM dilakukan secara biologis dengan dalam keadaan asam yang mendidih (reaksi
yaitu proses penambahan udara atau oksigen klorida yang pada umumnya ada di dalam air
dalam air. buangan, dimana klorin dapat mengganggu
analisis karena akan ikut teroksidasi oleh
Uji Parameter Air Limbah Domestik
kalium dikromat. Untuk memastikan bahwa
Uji Kandungan Chemical Oxygen Demand
hampir semua zat organik habis teroksidasi
(COD)
maka zat pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus
Pada prinsipnya pengukuran COD
tersisa sesudah direfluks. K2Cr2O7 yang
adalah penambahan sejumlah tertentu kalium
tersisa di dalam larutan tersebut digunakan
bikromat (K2Cr2O7) yang berfungsi sebagai
untuk menentukan berapa oksigen yang telah
oksidator pada sampel (dengan volume
terpakai. Sisa K2Cr2O7 tersebut ditentukan
diketahui) yang telah ditambahkan asam
melalui titrasi dengan fero amonium sulfat
pekat dan katalis perak sulfat, kemudian
(FAS). Indikator feroin yang digunakan
dipanaskan selama beberapa waktu.
untuk menentukan titik akhir titrasi, dengan
Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat
reaksi yang berlangsung sebagai berikut :
ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian
kalium bikromat yang terpakai untuk 6 Fe2+ + Cr2O72- + 14 H+ → 6 Fe3+ + 2
Cr3+ + 7 H2O (2)
oksidasi bahan organik dalam sampel dapat
Dari hasil pengujian COD air limbah
dihitung dan nilai COD dapat ditentukan
domestik pada Instalasi Pengolahan Air
84
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
85
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
pernafasan bakteri dengan mengukur tekanan KOH(aq) + KHCO3 →K2CO3(s) + H2O(l) (2)
gas oksigen yang terdapat dalam tabung uji CO2(g) + 2KOH(aq) → K2CO3(s) + H2O(l)
(botol BOD) selama berlangsung. Pada uji
Semakin banyak zat organik yang terurai
kandungan BOD, dimanfaatkan bakteri aerob
maka semakin banyak pemakaian oksigen di
dengan mengestimasikan pada hari 0 (nol)
sdalam air. Hal ini menyebabkan adanya bau
nilai BOD adalah 0 mg/L.
tidak sedap akibat adanya gas.
Uji kandungan BOD, dilakukan dengan
Data hasil pengujian BOD air limbah
cara diambil sampel inlet sebanyak 157 mL
domestik pada Instalasi Pengolahan Air
dan sampel outlet sebanyak 360 mL.
Limbah Balai PIALAM Daerah Istimewa
Kemudian dimasukkan kedalam botol. Pada
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
sampel inlet ditambahkan dengan 5 tetes
inhibitor nitrification dan pada sampel outlet Tabel 3. Hasil Pengujian BOD
ditambahkan 10 tetes inhibitor nitrification. Hari Inlet (mg/L) Outlet (mg/L)
Penambahan inhibitor nitrification adalah 1 126 34
dikarenakan dalam pengujian BOD terdapat
2 97 16
nitrifikasi yang akan mengganggu
3 148 17
pengukuran BOD yang akan menghasilkan
nilai BOD yang tinggi. Sehingga untuk 4 96 22
86
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
87
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
proses pengolahan air limbah adalah minimal Tabel 5. Nilai COD dan BOD sampel
3 mg/L.
No Para Konsen Konsen Efisiensi
Semakin besar nilai DO, maka mete trasi trasi IPAL
semakin kecil tingkat pencemaran air atau r Awal Akhir
(mg/L) (mg/L)
semakin kecil nilai COD dan BOD.
Sebaliknya, semakin tinggi tingkat 1. COD 1.191 94 92,1%
pencemaran air atau semakin tinggi nilai 2. BOD 219 24 89,04%
COD dan BOD maka nilai DO semakin
kecil. Nilai BOD dan COD yang tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan
berdampak pada penurunan oksigen terlarut
efisiensi penurunan kadar BOD, dan COD,
karena mikroorganisme dalam air akan
diperoleh hasil berturut-turut yaitu 89,04 dan
menghabiskan oksigen terlarut yang
92,1%, Dimana konsentrasi awal merupakan
mengindikasikan bahwa perairan tersebut
konsentrasi sampel inlet dan konsentrasi
telah tercemar.
akhir merupakan konsentrasi sampel outlet.
Efisiensi Penurunan Tiap Parameter oleh
KESIMPULAN
IPAL
Berdasarkan analisis COD (Chemical
Dari data dan hasil yang diperoleh dari
Oxigen Demand) dan BOD (Biological
Balai PIALAM mengenai hasil pengolahan
Oxigen Demand) pada proses pengolahan
limbah, maka penulis dapat menghitung
limbah di Laboratorium Instalasi Pengolahan
efisiensi dari IPAL dalam menurunkan
Air Limbah Balai PIALAM dapat
parameter-parameter indicator pencemaran.
disimpulkan bahwa Proses pengolahan air
Dalam hal ini penulis menghi'tung efisiensi
limbah pada Instalasi Pengolahan Air
penuruan BOD, COD, dan TSS. Rumus
Limbah Balai PIALAM dilakukan dengan
perhitungan efisiensi adalah:
menggunakan proses fisika biologi, yang
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 terdiri dari 4 tahap yaitu tahap pre treatment,
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙 − 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟
= 𝑥 100% tahap primary treatment, tahap secondary
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑤𝑎𝑙
Hasil perhitungan efisiensi ditunjukkan pada treatment, tahap penambahan desinfektan
88
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal. 80-89 (Juni 2020)
maturasi, bak pengendap lumpur dan proses Sulistia, S., & Septisya, A. C. (2020).
Analisis Kualitas Air Limbah Domestik
desinfektan pada saluran outlet air limbah.
Perkantoran. Jurnal Rekayasa
Hasil analisis kadar COD sampel outlet pada Lingkungan, 12(1), 41–57.
https://doi.org/10.29122/jrl.v12i1.3658
Instalasi Pengolahan Air Limbah Balai
PIALAM diperoleh angka rata-rata sebesar Suoth, E. A., & Nazir, E. N. (2016).
Karakteristik Air Limbah Rumah
94 mg/L, untuk kadar BOD sampel outlet Tangga Pada Salah Satu Perumahan
sebesar 24 mg/L dan untuk kadar DO sampel Menengah Keatas Di Tangerang
Selatan. Jurnal Ecolab, 10(2), 80–88.
outlet sebesar 2,7 mg/L. Berdasarkan https://doi.org/10.20886/jklh.2016.10.2.
Peraturan Daerah Daerah Istimewa 80-88
Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Sutapa D. AI. 1999. Lumpur Aktif :
Alternatif Pengolah Limbah Cair. Jurnal
Baku Mutu Air Limbah, hasil analisis kadar
Studi Pembangunan, Kemasyarakatan
COD, BOD dan DO di Instalasi Pengolahan & Lingkungan. No.3; 25-38.
Air Limbah Balai PIALAM sudah sesuai Wahyuni, Sri. 2012. Implementasi Kebijakan
dengan baku mutu yaitu untuk kadar COD Pembangunan dan Penataan Sanitasi
Perkotaan Melalui Program Sanitasi
sebesar 200 mg/L, BOD sebesar 75 mg/L dan Lingkungan Berbasis Masyarakat
DO minimal 3 mg/L, sehingga air limbah (SLBM) di Kabupaten Tulungagung.
Abstrak tesis, Program Magister Ilmu
hasil pengolahan Instalasi Pengolahan Air Lingkungan Undip.
Limbah Balai PIALAM relatif aman untuk di
buang ke lingkungan (badan air).
DAFTAR PUSTAKA
89