You are on page 1of 12

IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e.

ISSN:2614-5081
DOI : 10.20885/ijcr.vol6.iss2.art2 Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

Measurement of COD, TDS, and Hexavalent Chromic Metals as a Quality


Monitoring of Bengawan Solo River Bodies in the Environmental Laboratory
Service Gresik

Pengukuran Kadar COD, TDS, dan Logam Kromium Heksavalen Sebagai


Pemantauan Kualitas Badan Air Sungai Bengawan Solo di UPT
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Gresik
Devi Lailatus Sholiha1,*, Nourma Safarina 2 dan Muhammad Miqdam Musawwa1

1
Program Studi Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang KM. 14,5, Yogyakarta 55584, Indonesia
2
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Gresik, Jawa Timur, Indonesia
*Corresponding author: 18612077@students.uii.ac.id
Diterima: 25 Oktober 2021, Direvisi: 24 November 2021, Diterbitkan: 3 Desember 2021

Abstract
This research was conducted to determine the levels of Chemical Oxygen Demand (COD), Total
Dissolve Solid (TDS) and Metal Chromium Hexavalent (Cr VI) from Bengawan Solo River water as
monitoring and supervision to determine the condition of water quality. Analysis of COD levels was
carried out using closed reflux method using UV-Vis spectrophotmetry, the results obtained were 188.4
mg / L. Analysis of TDS levels using the gravimetric method obtained results of 5,134 mg / L and
analysis of Cr-VI levels by UV-Vis spectrophotometry and obtained results of -2.645 mg / L. Obtained
negative levels because the results were below the MDL so that the sample could not be detected
because the Cr-VI content was too low. Based on the East Java Provincial Regulation No. 02 of 2008,
the standard class III river water quality standard for COD parameters is 100 mg / L. while the TDS
parameter was 2000 mg / L and the Cr-VI parameter was 1 mg / L. It was found that COD and TDS
levels exceeded the water quality standards so that the Bengawan Solo River water could not be used
as freshwater fish cultivators, livestock, irrigation and / or other uses.

Keywords: River water, TDS, COD, Cr-VI, UV-Vis Spectrophotometry

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar Chemical Oxygen Demand (COD), Total Dissolve
Solid (TDS) dan Logam Kromium Heksavalen (Cr VI) dari air Sungai Bengawan Solo sebagai
pemantauan dan pengawasan untuk mengetahui kondisi kualitas air. Analisis kadar COD dengan
metode refluks tertutup secara Spektrofotmetri UV-Vis diperoleh hasil sebesar 188,4 mg/L. Analisis
kadar TDS dengan metode gravimetri diperoleh hasil sebesar 5.134 mg/L dan analisis kadar Cr-VI
secara spektrofotometri UV-Vis dan diperoleh hasil -2,645 mg/L. Kadar negatif dikarenakan hasilnya
dibawah MDL sehingga sampel tersebut tidak dapat dideteksi. Berdasarkan Perda Provinsi Jawa Timur
Nomor 02 Tahun 2008 standar baku mutu air sungai kelas III untuk parameter COD sebesar 100 mg/L
dan TDS sebesar 2.000 mg/L dan untuk parameter Cr-VI sebesar 1 mg/L. Kadar COD dan TDS
melebihi standar baku mutu air sehingga air Sungai Bengawan Solo tersebut tidak dapat digunakan
sebagai pembudidaya ikan air tawar, peternakan, pengairan dan/atau peruntukan lain.
Kata Kunci: Air Sungai, TDS, COD, Cr-VI, Spektrofotometri UV-Vis

59
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

PENDAHULUAN Sungai sebagai sumber air merupakan


Air merupakan senyawa kimia yang salah satu sumber daya alam yang
sangat penting bagi kehidupan makhluk mempunyai fungsi serba guna bagi
hidup di bumi. Air terdiri dari atom kehidupan sehari-hari makhluk hidup.
hidrogen dan oksigen yang kemudian Selain itu, di Indonesia sungai juga
membentuk senyawa H2O. Pada kondisi digunakan sebagai tempat pembuangan
standar, air memiliki sifat tidak berwarna, limbah padat maupun limbah cair yang
tidak berbau dan tidak berasa. Air berasal dari kegiatan rumah tangga, industri,
merupakan suatu pelarut yang memiliki peternakan, laundri, dan kegiatan lainnya.
kemampuan melarutkan berbagai macam Kegiatan rumah tangga, industri,
zat kimia lainnya, seperti garam, gula, dan peternakan, dan laundri yang berada di
berbagai macam molekul organik Kabupaten Gresik menghasilkan limbah cair
(Ramdyasari, 2014). yang mengakibatkan tercemarnya Sungai
Air juga dapat berperan sebagai Bengawan Solo. Tercemarnya Sungai
komponen lingkungan hidup yang akan Bengawan Solo dapat mengakibatkan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kualitas air menurun dan tidak dapat
komponen lainnya. Air dengan kualitas digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
yang buruk akan mengakibatkan lingkungan Oleh karena itu perlu dilakukannya
hidup menjadi buruk dan akan pemantauan kualitas air Sungai Bengawan
mempengaruhi kesehatan makhluk hidup Solo untuk mengetahui kondisi kualitas air
dibumi (Oktarian,2016). Kualitas air sungai dari tahun ke tahun sehingga dapat
merupakan sifat air dan kandungan mahluk diperkirakan berapa besar kadar pencemar
hidup, zat, energi, atau komponen lain di yang masuk dan dari mana sumber
dalam air. Kualitas air dinyatakan dalam pencemaran tersebut berasal, serta dapat
beberapa parameter, yaitu parameter fisika menentukan kebijakan pengelolaan kualitas
(suhu, kekeruhan, padatan terlarut, dan air sungai dan pengendalian pencemaran air.
sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen Pemantauan ini dilakukan dengan
terlarut, BOD, COD, kadar logam, dan menganalisis parameter COD (Chemical
sebagainya), dan parameter biologi Oxygen Demand), TDS (Total Dissolved
(keberadaan plankton, bakteri, dan Solid), dan Kromium Heksavalen pada air
sebagainya) (Peraturan Pemerintah RI No. Sungai Bengawan Solo. Keberadaan COD
20 Tahun 1990 tentang Pengendalian yang melebihi baku mutu mengakibatkan
Pencemaran Air). tingkat oksigen terlarut rendah sehingga

60
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

dapat mempengaruhi kelangsungan hidup Penurunan kualitas air akan


organisme di dalam air (Sutamihardja, menurunkan daya guna, produktivitas, daya
1983). Sedangkan paparan dari Kromium dukung dan daya tampung dari sumberdaya
Heksavalen dapat membahayakan kesehatan air. Menurunnya kualitas air ini akibat dari
manusia dikarenakan dapat menyebabkan tercemarnya air oleh limbah buangan sisa-
gangguan saluran pernapasan, gangguan sisa sektor domestik dan sektor industri.
kulit, gangguan pembuluh darah, gangguan Pencemaran air merupakan masuknya
ginjal, kerusakan DNA hingga kanker (Palar mahluk hidup atau komponen lain ke dalam
2012). Karena Kromium Heksavalen air yang menyebabkan kualitas air menurun
bersifat sangat toksik dan lebih mudah sampai ke tingkat tertentu yang
diserap oleh tubuh dibandingkan dengan Cr mengakibatkan air tidak dapat berfungsi lagi
(III) (Sumarni,2009). Selain itu, dilakukan sesuai dengan peruntukannya. Air dengan
analisis kadar Total Dissolved Solid (TDS) kualitas yang baik harus memenuhi
yang merupakan ukuran zat terlarut (zat persyaratan secara fisik, kimia dan biologi
organik/anorganik) dengan diameter < 10-3 sesuai dengan parameter yang ada. Baku
μm yang terdapat pada sebuah larutan yang mutu air bersih yang dijadikan acuan pada
terlarut dalam air (Mukhtasor,2007). analisis ini yaitu baku mutu air menurut
Tingginya kadar TDS dapat mematikan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
kehidupan aquatik dan memiliki efek Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
samping pada kesehatan manusia karena Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
mengandung bahan-bahan kimia dengan Air di Provinsi Jawa Timur.
konsentrasi tinggi diantaranya fosfat, Penelitian ini dilakukan untuk
surfaktan, amonia dan nitrogen serta kadar mengetahui kadar Chemical Oxygen
padatan tersuspensi maupun terlarut Demand (COD), Total Dissolve Solid
(Ahmad dan El-Dessouky,2008). Metode (TDS) dan Logam Kromium Heksavalen
analisis yang digunakan untuk menentukan (Cr VI) dari air Sungai Bengawan Solo
kadar COD mengacu pada SNI 6989.2:2009 sebagai pemantauan dan pengawasan untuk
dengan refluks tertutup secara mengetahui kondisi kualitas air dengan
spektrofotometri. Sedangkan untuk analisis dibandingkan dengan baku mutu yang
TDS digunakan metode gravimetri yang ditetapkan pemerintah.
mengacu pada SNI 06-6989.27:2019. Dan
untuk analisis Cr (VI) mengacu pada SNI
6989.71:2009.

61
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

METODE PENELITIAN (Ag2SO)4, Akuades (H2O), dan sampel


Alat dan Bahan limbah air sungai bengawan solo.
Alat Sedangkan bahan yang digunakan pada
Alat- alat yang digunakan dalam analisis Total dissolve Solid (TDS) yaitu
pengujian parameter Chemical Oxygen akuades (H2O), kertas saring whatman, dan
Demand (COD) antara lain pipet ukur 5 mL sampel limbah air sungai bengawan solo.
(pyrex iwakki), tabung ulir 10 mL (pyrex Dan bahan yang digunakan pada analisis
iwakki), magnetic stirer, heating block kromium heksana (Cr VI) yaitu larutan asam
(merck spectroquant TR 320), dan fosfat (H3PO4), Serbuk kaliium dikromat
spektrofotometri uv-vis (cary 60 uv-vis). (K2Cr2O7), Aseton (C3H6O), Aquadest
Alat-alat yang digunakan dalam pengujian (H2O), Larutan difenilkarbazida
parameter Total Dissolved Solid (TDS) (C13H14N4O), dan sampel limbah air Sungai
antara lain cawan porselein, gelas beker 100 Bengawan Solo.
mL (pyrex iwakki), hotplate stirer
Analisis Kadar Chemical Oxygen
(barnstead thermolyte cimarec), vakum,
Demand (COD)
erlenmenyer hisap 500 mL (schott duran),
Larutan sampel air limbah sebanyak
corong buchner, magnetic stirer, desikator,
2,5 mL dimasukkan kedalam tabung ulir 10
neraca analitik (OHAUS CP214), dan oven.
mL dan ditambahkan 1,5 mL larutan digesti.
Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam
Kemudian ditambahkan 3,5 mL larutan
pengujian parameter Logam Kromium
pereaksi H2SO4 dan dihomogenkan.
Heksavalen (Cr-VI) antara lain pipet
Dilakukan pemanasan didalam COD reaktor
volumetrik 25 mL (pyrex), pipet ukur 2 mL
pada suhu 150°C dan direfluks selama 2
(pyrex), pipet tetes, gelas beaker 100 mL
jam. Selanjutnya didinginkan hingga
(pyrex), pH meter (HACH HQ40d), labu
mencapai suhu ruang. Kemudian diukur
ukur 100 mL (pyrex), dan spektrofotometri
nilai absorbansinya menggunakan
uv-vis (cary 60 uv-vis)
spektrofotometri uv-vis dengan panjang
Bahan gelombang 600 nm.
Bahan yang digunakan pada analisis
Pembuatan Larutan Digesti Konsentrasi
chemical oxygen demand (COD) yaitu
Tinggi
Kalium dikromat (K2Cr2O7), Merkuri (II)
Sebanyak 10,216 g K2Cr2O7
Sulfat (HgSO4), larutan pereaksi asam sulfat
dikeringkan pada suhu 150°C selama 2 jam
(H2SO4), Kalium Hidrogen Ftalat
kemudian dilarutkan ke dalam aquadest 500
(HOOCC6H4COOK, KHP), Perak Sulfat

62
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

mL. Selanjutnya ditambahkan 167 mL ditambahkan 1,5 mL larutan digesti.


larutan H2SO4 pekat dan 33,3 g padatan Kemudian ditambahkan 3,5 mL larutan
HgSO4 aduk hingga homogen. Larutan pereaksi H2SO4 dan dihomogenkan.
dinginkan pada suhu ruang dan encerkan Selanjutnya dilakukan pemanasan di dalam
sampai 1000 mL. COD reaktor pada suhu 150°C dan direfluks
selama 2 jam. Selanjutnya, didinginkan
Pembuatan Larutan Pereaksi Asam
hingga mencapai suhu ruang dan diukur
Sulfat
nilai absorbansinya menggunakan
Sebanyak 10,12 g kristal Ag2SO4
spektrofotometri uv-vis dengan panjang
dilarutkan ke dalam 1000 mL H2SO4 pekat
gelombang 600 nm.
sambal diaduk menggunakan magnetik
stirer hingga homogen. Penentuan Total Dissolve Solid (TDS)
Persiapan Cawan
Pembuatan Larutan Induk KHP
Cawan porselen kosong dipanaskan
KHP dihaluskan secara perlahan,
di dalam oven pada suhu 180°C selama 1
lalu keringkan hingga berat konstan pada
jam dan pindahkan cawan porselen dengan
suhu 110°C. Sebanyak 425 mg KHP
penjepit ke dalam desikator selama 1 jam.
dimasukkan ke dalam akuades dan tepatkan
Kemudian segera timbang cawan porselen
sampai 1000 mL. Larutan baku ini
yang telah dingin dengan menggunakan
mengandung KHP 500 mg/L.
neraca analitik.
Pembuatan Larutan Baku KHP
Persiapan Media Penyaring
Sebanyak 80 mL larutan baku KHP
Kertas saring whatman dimasukkan ke
500 mg/L dimasukkan ke dalam labu ukur
dalam corong buchner yang telah terhubung
100 mL. Ditambahkan akuades hingga tanda
dengan pompa penghisap (vakum). Bilas
batas dan digojog hingga homogen. Larutan
kertas saring dengan aquadest sebanyak 20
standar ini mengandung KHP dengan
mL dan dilakukan penghisapan hingga
konsentrasi 400 mg/L. Lakukan hal yang
permukaan kertas saring kering sepenuhnya.
sama dengan konsentrasi 300 mg/L, 200
Dan kertas saring tersebut siap digunakan
mg/L dan 100 mg/L.
untuk pengujian padatan terlarut.
Pembuatan Larutan Standar KHP
Pengujian Total Dissolve Solid (TDS)
Larutan baku diambil masing-
Sampel diambil secukupnya dan
masing konsentrasi sebanyak 2,5 mL dan
diaduk dengan stirer hingga homogen.
dimasukkan ke dalam tabung ulir dan
Sebanyak 50 mL sampel dimasukkan ke

63
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

dalam erlenmenyer 100 mL dan tuangkan menggunakan spektrofotometri uv-vis


sampel ke dalam corong buchner yang berisi dengan panjang gelombang 540 nm.
kertas saring yang telah dicuci dengan
Pembuatan Larutan Difenil Karbazida
akuades dan dilakukan penghisapan hingga
Sebanyak 0,25 g Difenil Karbazida
kertas saring kering sempurna. Kemudian,
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dan
dibilas kertas saring dengan aquadest
ditambahkan aseton hingga tanda batas.
sebanyak 10 mL dengan 3x pengulangan.
Selanjutnya digojog hingga homogen.
Lakukan penghisapan hingga permukaan
kertas saring kering sempurna. Sebanyak 50 Pembuatan Larutan Induk Logam Cr

mL filtrat diambil dengan pipet dan (VI) 500 mg/L

dipindahkan ke dalam cawan porselen yang Sebanyak 141,4 mg K2Cr2O7

telah ditimbang dan dipanaskan kedalam dilarutkan dengan akuades didalam labu

oven pada suhu 180°C selama 1 jam. Setelah ukur 100 mL hingga tanda batas dan digojog

larutan yang terdapat didalam cawan hingga homogen.

teruapkan sempurna, dimasukkan ke dalam Pembuatan Larutan Baku Cr (VI) 10


desikator selama 1 jam dan segera timbang mg/L
cawan porselen yang telah dingin untuk Sebanyak 2 mL larutan baku Cr VI
memperoleh berat tetap padatan terlarut. 500 mg/L dimasukkan ke dalam labu ukur

Analisis Kadar Kromium Heksavalen (Cr 100 mL. Ditambahkan akuades hingga tanda
batas dan digojog hingga homogen.
VI)
Larutan sampel air limbah sebanyak Pembuatan Larutan Kerja Cr (VI)
50 mL dimasukkan kedalam gelas beker Sebanyak 0,0 mL; 0,2 mL; 0,5 mL; 1
100 mL dan ditambahkan asam fosfat mL; 2 mL; 4 mL; 6mL; dan 8mL larutan
sebanyak 5 tetes. Kemudian ukur pH dengan baku Cr VI 10 mg/L dimasukkan ke dalam
rentang 1,5 - 2,5 dan pindahkan larutan gelas piala 100 mL kemudian ditambahkan
tersebut kedalam labu ukur 100 mL lalu 5 tetes asam fosfat ke dalam masing-masing
tambahkan aquadest hingga tanda tera. larutan kerja. pH diatur hingga rentang 1,5-
Selanjutnya sebanyak 2 mL larutan difenil 2,5. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur
karbazida dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL dan tambahkan aquadest hingga
dan digojog hingga homogen. Diamkan tanda batas. Selanjutnya sebanyak 2 mL
larutan tersebut selama 15 menit. Setelah itu larutan difenil karbazida dimasukkan
ukur absorbansi sampel dengan kedalam labu ukur dan digojog hingga

64
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

homogen. Selanjutnya didiamkan larutan yang kemudian diukur secara


tersebut selama 15 menit. Setelah itu ukur spektrofotometri sinar tampak pada panjang
absorbansi sampel dengan menggunakan gelombang 420 nm atau 600 nm (SNI
spektrofotometri uv-vis dengan panjang 6989.2:2009). Konsentrasi COD tinggi
gelombang 540 nm. Sehingga diperoleh didalam air dapat menyebabkan kandungan
konsentrasi Cr-VI 0,0 mg/L; 0,02mg/L; oksigen terlarut rendah sehingga dapat
0,05mg/L; 0,1mg/L; 0,2mg/L; 0,4mg/L; mempengaruhi kelangsungan hidup
0,6mg/L; dan 0,8 mg/L. organisme di dalam air. Hal tersebut
mengakibatkan organisme air terancam mati
PEMBAHASAN
dan tidak dapat berkembang biak dengan
Pemantauan kualitas air sungai perlu
baik. Berdasarkan Peraturan Daerah
dilakukan secara berkala untuk mengetahui
Provinsi Jawa Timur Nomor 02 tahun 2008
kondisi kualitas air sungai dari tahun ke
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
tahun sehingga dapat diperkirakan berapa
Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi
besar kadar pencemar yang masuk.
Jawa Timur baku mutu konsentrasi chemical
Tercemarnya air sungai dapat menurunkan
oxygen demand (COD) pada air limbah
kualitas air yang mengakibatkan air tidak
berada pada kisaran 100 mg/L.
dapat berfungsi lagi sesuai dengan
Sebanyak 2,5 mL sampel air
peruntukannya. Air dengan kualitas yang
dimasukkan kedalam tabung ulir 10 mL dan
baik harus memenuhi persyaratan baku
ditambahkan 1,5 mL larutan digesti
mutu air secara fisik, kimia dan biologi
(campuran K2Cr2O7 dengan H2SO4 dan
sesuai dengan parameter yang ada.
HgSO4) konsentrasi tinggi dan ditambahkan
Penentuan Kadar Chemical Oxygen 3,5 mL pereaksi sulfat sebagai katalisator.
Demand (COD) Kalium dikromat yang digunakan bertindak
Chemical Oxygen Demand (COD) sebagai sumber oksigen (oxidizing agent).
adalah jumlah oksigen dalam ppm atau Oksidasi terhadap senyawa buangan organik
miligram/liter (mg/L) pada air yang mengikuti reaksi berikut.
diperlukan untuk mengoksidasi bahan
CaHbOc + Cr2O72- + H+ CO2 + H2O
organik secara kimia. Prinsip dari pengujian
+ Cr3+
COD ini yaitu senyawa organik atau
anorganik, terutama organik dalam sejumlah Penambahan HgSO4 didalam larutan
sampel dioksidasi oleh Cr2O72- dengan digesti berfungsi untuk menghilangkan
metode refluks tertutup menghasilkan Cr3+ gangguan klorida yang umumnya terdapat

65
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

didalam air buangan. Klorida dapat gelombang 600 nm. Panjang gelombang
menganggu proses analisis karena akan ikut maksimum tersebut digunakan untuk
teroksidasi oleh kalium dikromat sesuai mengukur serapan kurva kalibrasi dan
dengan reaksi berikut. larutan sampel. Pembuatan kurva kalibrasi
dilakukan dengan pengukuran larutan
6 Cl- + Cr2O72- + 14 H+ 3 Cl2 + 2 Cr3+
standar COD dengan berbagai konsentrasi
+ 7 H2O
diantaranya adalah 0 mg/L; 100 mg/L; 200
Dengan adanya penambahan HgSO4, mg/L; 300 mg/L; dan 400 mg/L. Kemudian
ion merkuri akan bergabung dengan ion diukur nilai absorbansinya pada panjang
klorida membentuk merkuri klorida. gelombang 600 nm. Dari pengukuran
Merkuri klorida merupakan suatu kompleks tersebut diperoleh data sebagai berikut.
yang dapat larut dan tahan oksidasi sesuai Tabel 1. Data Absorbansi Larutan Standar
dengan reaksi berikut. COD
Konsentrasi Absorbansi
Hg2+ + 2 Cl- HgCl2 (mg/L)
0 0,0174
Merkuri yang berlebih mengakibatkan 100 0,0665
200 0,1125
konsentrasi ion klorida menjadi sangat kecil 300 0,1501
sehingga tidak akan menganggu proses 400 0,2038
oksidasi zat organik oleh kalium dikromat. Berdasarkan data tabel diatas
Agar kalium dikromat dapat mengoksidasi diketahui bahwa konsentrasi larutan standar
bahan-bahan organik dengan sempurna, berbanding lurus dengan nilai absorbansi,
maka reaksi harus berlangsung dalam dimana semakin besar konsentrasi larutan
suasana asam kuat dan dilakukan proses standar maka semakin besar pula nilai
pemanasan pada suhu 150°C dengan absorbansi yang diperoleh. Dari data diatas
direfluks selama 2 jam. Metode refluks yang diperoleh kurva kalibrasi untuk menentukan
digunakan yaitu refluks tertutup. Prinsip konsentrasi dari COD. Kurva kalibrasi
dari refluks tertutup adalah sebagian besar diperoleh dari data konsentrasi sebagai
senyawa bahan organik akan teroksidasi sumbu x dan absorbansi sebagai sumbu y.
oleh campuran mendidih dari ion kromat
dan asam sulfat. Selanjutnya, didinginkan
hingga mencapai suhu ruang dan diukur
nilai absorbansinya menggunakan
spektrofotometri uv-vis dengan panjang

66
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

sehingga tercemarnya air Sungai Bengawan


Solo.

Penentuan Kadar Total Dissolved Solid


(TDS)
Total Dissolve Solid merupakan

Gambar 1. Kurva Kalibrasi Analisis COD ukuran zat terlarut (zat organik/anorganik)
dengan diameter < 10-3 μm yang terdapat
Dari kurva kalibrasi diatas diperoleh
pada sebuah larutan yang terlarut dalam air
persamaan regresi linier yaitu y = 0,0005x +
(Mukhtasor, 2007). Pengukuran kadar TDS
0,0188, diperoleh nilai slope (b) sebesar
dilakukan dengan metode Gravimetri,
0,0005 dan nilai intersep (a) sebesar 0,0188
prinsip pengukurannya dengan menguapkan
dengan nilai koefisien korelasi (R2) =
sampel uji padatan yang telah disaring pada
0,9976. Harga koefisien korelasi (r) yang
suhu 180°C. Langkah pertama yaitu dengan
mendekati 1 menunjukkan kurva kalibrasi
menimbang cawan kosong. Kemudian
linier dan terdapat hubungan antara
diuapkan air sungai didalam oven dengan
konsentrasi larutan standar dengan nilai
suhu 180°C selama 1 jam. Penguapan
serapan. Hal ini sesuai dengan hukum
bertujuan untuk menghilangkan kadar air
Lambeert-Beer yaitu A = abc, dimana nilai
pada cawan sehingga diperoleh berat cawan
absorbansi (A) berbanding lurus dengan
yang berisi padatan terlarut. Kemudian
nilai konsentrasi (c) (Day dan Underwood,
cawan dimasukkan ke dalam desikator
2002). Dari hasil pengukuran diperoleh
untuk proses pendinginan sebelum
kadar COD sebesar 188,4 mg/L.
ditimbang kembali agar mendapatkan berat
Berdasarkan hasil analisis kadar COD
cawan yang akurat dan konstan dengan 3x
tersebut, diketahui bahwa air Sungai
pengulangan.
Bengawan Solo melebihi range baku mutu
Dari hasil pengukuran diperoleh kadar
air yang ditetapkan oleh Perda Provinsi Jawa
TDS dari Sungai Bengawan Solo sebesar
Timur Nomor 02 tahun 2008, dimana
5.134 mg/L. Berdasarkan hasil analisis
dianjurkan sebesar 100 mg/L untuk air
kadar TDS tersebut, diketahui bahwa air
sungai Bengawan Solo kelas III. Tingginya
Sungai Bengawan Solo melebihi range baku
kadar COD pada air Sungai Bengawan Solo
mutu air yang ditetapkan oleh Perda
terjadi karena adanya kegiatan-kegiatan
Provinsi Jawa Timur Nomor 02 tahun 2008,
rumah tangga, industri, peternakan, dan
dimana dianjurkan sebesar 2000 mg/L untuk
laundry yang menghasilkan limbah cair
air sungai Bengawan Solo kelas III.

67
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

Tingginya kadar TDS diakibatkan karena menggunakan spektrofotometri UV-Vis


banyaknya senyawa-senyawa organik dan pada panjang gelombang 540 nm.
anorganik yang larut didalam air, mineral Penambahan larutan difenilkarbazida harus
dan garam. Pada perairan Sungai Bengawan dalam suasana asam karena difenilkarbazida
Solo kadar TDS yang tinggi dipengaruhi mudah bereaksi dengan Cr-VI pada suasana
oleh kegiatan-kegiatan yang menghasilkan asam. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
limbah domestik dan industri.
NH NH N N

Penentuan Kadar Logam Kromium C O + CrO42- C O + Cr3+ + 4 H2O

NH NH N N

Heksavalen
Kromium merupakan logam toksik
2
N N
yang mempunyai beberapa tingkat oksidasi, N N
C O Cr
C O + Cr3+

tetapi yang paling stabil berada dialam N N


N N

adalah Cr (III) dan Cr (IV). Kromium (IV)


bersifat sangat toksik karena Cr (IV) lebih Gambar 2. Kompleks Cr-difenilkarbazida
mudah diserap oleh tubuh dibandingkan Pembuatan kurva kalibrasi dilakukan
dengan Cr (III) (Sumarni,2009). Prinsip dengan pengukuran larutan standar
pengukuran kadar kromium heksavalen Kromium Heksavalen dengan berbagai
didasarkan pada SNI 6989.71:2009 dengan konsentrasi diantaranya adalah 0 mg/L; 0,02
menambahkan larutan H3PO4 yang mg/L; 0,05 mg/L; 0,1 mg/L; 0,2 mg/L; 0,4
bertujuan untuk memberikan suasana asam mg/L; 0,6 mg/L dan 0,8 mg/L. Kemudian
pada larutan tersebut. Adanya ion-ion diukur nilai absorbansinya pada panjang
hidrogen dari larutan asam menyebabkan gelombang 540 nm. Dari pengukuran
ion kromat berubah menjadi ion dikromat, tersebut diperoleh data sebagai berikut.
sesuai dengan reaksi sebagai berikut.
Tabel 2. Data Absorbansi Larutan Standar
2- +
2 CrO4 + 2 H Cr2O72- + H2O Kromium
Konsentrasi Absorbansi
Selanjutnya, ditambahkan 2 mL
0 0,5584
larutan difenilkarbazida yang bertujuan agar 0,02 0,7567
0,05 0,7692
Cr (VI) bereaksi dengan larutan
0,1 0,7615
difenilkarbazida membentuk senyawa 0,2 0,6317
0,4 0,8326
kompleks Cr-difenilkarbazida dengan warna
0,6 0,7645
kompleks merah keunguan (merah muda) 0,8 1,1806
jernih dan diukur nilai absorbansinya

68
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

metode pengujian tertentu pada kadar


rendah metode tersebut. Batas MDL dari
logam kromium heksavalen sebesar 0,0062.
Baku mutu Cr-VI didalam air yang
ditetapkan oleh Perda Provinsi Jawa Timur
Nomor 02 tahun 2008 sebesar 1 mg/L untuk
air sungai bengawan solo kelas III.
Gambar 3. Kurva Kalibrasi Standar Cr VI
KESIMPULAN
Dari kurva kalibrasi diatas diperoleh
Kadar Chemical Oxygen Demand
persamaan regresi linier yaitu y = 0,4735x +
(COD), Total Dissolved Solid (TDS),
0,6535, diperoleh nilai slope (b) sebesar
Logam Kromium Heksavalen (Cr-VI) air
0,4735 dan nilai intersep (a) sebesar 0,6535
Sungai Bengawan Solo Kabupaten Gresik
dengan nilai koefisien korelasi (R2) =
berturut-turut adalah 188,4 mg/L. Kadar
0,5941. Harga koefisien korelasi (r) yang
TDS 5.1340 mg/L dan kadar Cr-VI yaitu -
mendekati 1 menunjukkan kurva kalibrasi
2,645. Berdasarkan Perda Provinsi Jawa
linier dan terdapat hubungan antara
Timur Nomor 02 tahun 2008, hasil kualitas
konsentrasi larutan standar dengan nilai
air Sungai Bengawan Solo memiliki kadar
serapan. Namun dari data yang diperoleh,
COD, TDS yang tinggi melebihi baku mutu
harga koefisien korelasi kurang dari 1.
yang telah ditetapkan. Sehingga air Sungai
Faktor penyebab dari hasil yang tidak linier
Bengawan Solo tersebut tidak dapat
disebabkan kondisi larutan standar yang
digunakan sebagai pembudidaya ikan air
sudah rusak akibat dari penyimpanan dalam
tawar, peternakan, pengairan dan atau
jangka waktu lama atau bahan yang
peruntukan lain. Hasil analisis kadar Cr-VI
digunakan sudah kadaluwarsa. Dari hasil
diperoleh negatif dikarenakan hasilnya
pengukuran diperoleh kadar logam Cr-VI -
dibawah MDL artinya tidak dapat terdeteksi
2,645 mg/L. Diperoleh hasil negatif
oleh alat spektrofotometri UV-Vis karena
dikarenakan hasilnya dibawah MDL artinya
kandungan Cr-VI yang terlalu rendah.
laboratorium tersebut tidak mampu
mendeteksi sampel tersebut karena DAFTAR PUSTTAKA

kandungan Cr-VI yang terlalu rendah. MDL Ahmad, J. dan El-Dessouky, H., 2008.
Design of a modified low cost treatmenr
(Method Detection Limit) adalah
system for the recycling and a resue of
kemampuan sekaligus keterbatasan a laundry waste water. Resources.
laboratorium dalam menerapkan suatu

69
IJCR-Indonesian Journal of Chemical Research p. ISSN: 2354-9610, e. ISSN:2614-5081
Vol. 6, No. 2, Hal 59-70 (Desember 2021)

Conservation and Recyling. 52. 973- Sumarni. 2009. Uji Krom Heksavalen (VI)
978. Secara Ekstraksi Dan Penentuannya
Dengan Spektrofotometri Serapan
Badan Standar Nasional. 2009. Cara Uji
Atom. Skripsi. Fakultas Matematika
Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Oxygen Demand/COD) dengan Refluks
Universitas Indonesia.
Tertutup Secara Spektrofotometri.
SNI 6989.2:2009 Sutamihardja, R. T. 1983. Water Pollution
Analysis Technique In
Badan Standar Nasional.2019. Cara Uji
UNESCOBIOTROP Training Seminar
Padatan Terlarut Total (Total
in Enviromental Science and
Dissolved Solid) Secara Gravimetri.
Management. Bogor:
SNI 06-6989.27:2019
SEAMEOBIOTROP.
Badan Standar Nasional. 2009. Cara Uji
.
Krom Heksavalen (Cr-VI) Dalam
ContohUji Secara Spektrofotometri.
SNI 6989.71.2009
Day, R.A dan Underwood, A. 2002. Analisis
Kimia Kuantitatif Edisi Ke-6. Jakarta:
Erlangga.
Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir dan
Laut. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Mulja, M. 1995. Analisis Instrumental.
Surabaya: Unair Press.
Niko, Oktarian. 2016. Analisis Dampak
Pembuangan Limbah Cair Industri
Tahu Terhadap Sifat Fisis Air Sungai
Sumber Wayuh Kota Blitar. Skripsi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Jember.
Palar, Heryando. 2012. Pencemaran dan
Toksikologi Logam Berat. Jakarta.
Rineka Cipta.
Ramdyasari, Intan. 2014. Pengolahan Air
Sumur Menjadi Air Siap Minum
Melalui Proses Reverse
Osmosis. Thesis. Politeknik Negeri
Sriwijaya.

70

You might also like