You are on page 1of 16

JURNAL

FANDOM DALAM NEW MEDIA

(Produksi dan Penerimaan Pesan Slash Fanfiction 2min dalam Facebook


Periode 1 Juli 2015 – 30 Juni 2016)

Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi


Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret

Diajukan Oleh:
Rofi’atul Marfu’ah
D0212092

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
FANDOM DALAM NEW MEDIA

(Produksi dan Penerimaan Pesan Slash Fanfiction 2min dalam Facebook


Periode 1 Juli 2015 – 30 Juni 2016)

Rofi’atul Marfu’ah
Prahastiwi Utari

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik


Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract
Slash fanfiction 2min produced and received by SHINee’s fan in Facebook
is one of fandom’s activity in new media. Fan using new media, which is
Facebook for activity of production and reception of slash fanfiction 2min.
This research aims to describe the online identity of slash fanfiction 2min
author, message content of slash fanfiction 2min, and how slash fanfiction 2min is
being produced and received in Facebook.
This research is a qualitative descriptive research that using cyber media
analysis which has two analysis units, text and context. This research is using
collecting data methods such as observation, and documentation in text level and
online interview in context level. Purposive sampling is used to choose informant
which is considered qualified to give information based on the required
qualification that consist of 8 slash fanfiction 2min authors and 10 slash fanfiction
2min readers. Data at text level are screen capture of online identity of slash
fanfiction authors and slash fanfiction 2min message, and those data are analyzed
using qualitative content analysis. Interactive analysis by Miles and Huberman is
used to analyze context level data which are the results of online interview with
slash fanfiction author and reader.
The results showed that there are two types of online identity used by slash
fanfiction 2min author, real-life identity and psedonymity. There are three kind of
slash fanfiction 2min produced, drabble, oneshot, and chaptered/series fic.
Deviated content of slash fanfiction is written in the form of intimate hug, kiss and
sex between two men. Slash fanfiction 2min are produced by using two ways of
message production, Spontaneous Message Production, and Message Production
with Concept. Slash fanfiction 2min message reception is divided into two
positions, (1) Literally Accept the Message, and (2) Accept the Message with Own
Opinion.

Keywords: Slash Fanfiction, Fandom, New Media, Message Production, Message


Reception.

1
Pendahuluan
Media baru atau new media berdampak pada seluruh aspek kehidupan.
Salah satu dampak media baru (new media) yaitu semakin dikenalnya K-Pop
(Korean Pop) di Indonesia, karena menurut Seo (2011: 18-19) salah satu kunci
kesuksesan K-Pop adalah distribusi melalui social media seperti Facebook dan
Twitter.
Kepopuleran K-Pop yang terus bertambah otomatis meningkatkan jumlah
fan K-Pop di Indonesia. Fan adalah “mereka yang terobsesi dengan seorang
bintang, selebriti, film, dan program tv tertentu” (Hills, 2002: viii). Menjadi fan
berarti bersedia berkomitmen terhadap apa yang mereka sukai, dan berdedikasi
terhadap hal yang menjadi obyek kesukaan dan bersedia menulis tentang hal
tersebut (Steenhusye, 2011).
Jumlah fan yang bertambah akan meningkatkan jumlah kelompok fan atau
disebut dengan fandom (fans kingdom). Fandom menurut Jenkins adalah
komunitas subkultur yang di dalamnya melibatkan lima (5) level aktivitas, yaitu
mengkonsumsi teks lebih dari orang biasa, memiliki keinginan dan interpretasi
tersendiri akan teks, mengawali adanya konsumen teks yang aktif, memproduksi
karya-karya fan, dan berfungsi sebagai sebuah alternatif bagi komunitas sosial.
Seperti yang disebutkan di atas, bahwa dalam fandom terdapat lima level
aktivitas dan salah satunya adalah memproduksi karya fan, yaitu fanfiction.
“Fanfictions are fan-produced texts that derive from forms of media, literature,
and popular culture” (Black, 2007). Salah satu fanfiction yang menarik karena
dianggap menyimpang, adalah slash fanfiction. Slash fanfiction ini merupakan
sebutan bagi karya fanfiction yang di dalamnya mengisahkan hubungan romantis
antara dua tokoh yang sesama jenis (Jenkins, 2005: 192).
Slash fanfiction menjadi populer dalam fandom K-Pop karena adanya
budaya shipping yaitu aktivitas fan yang mengidolakan dan mendukung secara
penuh pasangan tertentu dalam fandom dan fan yang melakukan aktivitas shipping
disebut dengan shipper (Snape, 2003).
Dengan adanya budaya shipping, para fan K-Pop menganggap bahwa
kedekatan yang ditampilkan oleh pasangan yang mereka dukung atau selanjutnya

2
disebut OTP (One True Pairing) itu menggemaskan dan bagi hardcore shipper
atau shipper yang percaya bahwa sekali bahwa OTP mereka nyata, mereka tidak
suka jika ada yang menyatakan bahwa ada yang mengatakan bahwa OTP mereka
hanyalah teman. Budaya shipping ini menjadi terkenal dalam fandom K-Pop
karena fan K-Pop yang mayoritas merupakan perempuan memiliki wadah untuk
memanifestasikan fantasi romantis personal dari diri fan dan juga kecenderungan
perempuan untuk menyukai kedekatan antara dua laki-laki yang disebut dengan
bromance (Patricia, 2011).
Penelitian tentang slash fanfiction menjadi menarik karena merupakan hal
yang dianggap menyimpang, dengan adanya konten homoseksual yang
bertentangan dengan kaidah dan nilai-nilai masyarakat Indonesia yang
menganggapnya tabu, namun tetap ada sekelompok orang yang menggemarinya.
Penelitian ini meneliti salah satu fandom yaitu fan SHINee di Indonesia
yang memproduksi dan menerima pesan slash fanfiction 2min yang mengisahkan
kisah romantis dua anggota SHINee yaitu Taemin dan Minho sebagai salah satu
bentuk komunikasi antar fan dengan menggunakan media baru yaitu Facebook.
Slash fanfiction 2min dipilih peneliti dikarenakan slash fanfiction merupakan
yang paling populer dalam fandom SHINee, dengan 17.569 orang yang menyukai
page 2min di Facebook dan peminat slash fanfiction 2min termasuk peminat yang
paling setia, hal ini terbukti dengan adanya Fanfiction 2min yang diterbitkan di
notes Facebook pada tahun 2011, sehingga sudah 7 tahun peminat slash fanfiction
2min ini bertahan dan masih aktif sampai sekarang (Facebook, 2017).
Periode yang dipilih dalam penelitian ini adalah 1 Juli 2015 hingga 30 Juni
2016, hal ini dikarenakan produksi slash fanfiction 2min tidak bisa diperkirakan
waktu dan jumlahnya. Dan pada periode tersebut merupakan waktu yang dekat
dengan waktu penelitian sehingga sifat data masih tergolong baru dan penulis
slash fanfiction 2min yang menulis pada periode tersebut masih aktif
menggunakan Facebook dan dapat dihubungi.
Media sosial yang dipilih adalah Facebook, karena Facebook masih
menjadi media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia dengan
persentase 15% dari pengguna internet aktif di Indonesia (We Are Social, 2016).

3
Melalui penelitian ini, peneliti ingin menggambarkan bagaimana identitas
online penulis slash fanfiction 2min dan gambaran pesan slash fanfiction 2min,
serta bagaimana pesan slash fanfiction 2min ini diproduksi dengan menggunakan
teori logika penyusunan pesan (message-design logic) milik Barbara O’Keefe.
Peneliti juga ingin menggambarkan bagaimana slash fanfiction 2min ini diterima
dengan menggunakan teori penerimaan pesan (decoding) milik Stuart Hall.
Dengan mengetahui bagaimana identitas online, serta gambaran bentuk pesan,
produksi dan penerimaan pesan slash fanfiction 2min di Facebook, maka
diharapkan penelitian ini mampu memberikan sedikit gambaran tentang aktivitas
fandom dalam new media yaitu Facebook.

Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah dijabarkan di atas, terdapat tiga rumusan masalah
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana identitas online penulis slash fanfiction 2min di level teks dan
konteks?
2. Bagaimana gambaran slash fanfiction 2min di level teks dan konteks?
3. Bagaimana produksi dan penerimaan pesan di level teks dan konteks?

Tinjauan Pustaka
1. Facebook
New media yang digunakan oleh penulis slash fanfiction 2min untuk
berkomunikasi dan berbagi karya adalah Facebook. Facebook adalah “situs
jejaring sosial yang memungkinkan para penggunanya saling berbagi informasi
dan opini yang ditemukan oleh Mark Zurkerberg” (Rusdiana, 2011: 136).
Facebook menyediakan fitur layanan seperti wall, info, photos, videos,
notes dan juga dapat mengunduh foto dan video yang diunggah di Facebook
tersebut (Rusdiana, 2011: 148). Dan fitur yang digunakan oleh penulis slash
fanfiction 2min adalah fitur notes Facebook.

4
2. Fandom
Fandom merupakan singkatan dari fans kingdom, yang menurut Jenkins
merupakan komunitas subkultur yang di dalamnya melibatkan lima level aktivitas,
yaitu mengkonsumsi teks lebih dari orang biasa, memiliki keinginan dan
interpretasi tersendiri akan teks, mengawali adanya konsumen teks yang aktif,
memproduksi karya-karya fan, dan berfungsi sebagai sebuah alternatif bagi
komunitas sosial (Jenkins, 2005: 283-287).
a. Slash Fanfiction sebagai aktivitas fan dalam fandom
Di dalam fandom, fan melakukan aktivitas memproduksi karya-karya fan
salah satunya yaitu slash fanfiction. Slash fanfiction merupakan sebutan bagi
karya fanfiction yang di dalamnya mengisahkan hubungan romantis antara dua
tokoh yang sesama jenis (Jenkins, 2005: 192).
Slash fanfiction yang menjadi fokus penelitian adalah slash fanfiction
2min dalam fandom SHINee yang mengisahkan hubungan romantis antara dua
tokoh laki-laki anggota boyband Korea Selatan, SHINee, yaitu Lee Taemin dan
Choi Minho. Disebut slash fanfiction 2min karena 2min menunjukkan adanya dua
kata “min” dari nama Taemin dan Minho.
Slash fanfiction 2min dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 jenis
yaitu drabble, oneshot dan chaptered/series fic. Drabble adalah karya fiksi yang
hanya terdiri dari 100 kata tetapi sering disalahartikan sebagai cerita dengan
jumlah kata kurang dari 1000 kata (KFFSchool, 2013). Oneshot bisa terdiri dari
beribu-ribu kata asalkan ceritanya langsung selesai atau tidak bersambung,
sedangkan chaptered/series fic adalah fanfiction yang terdiri dari banyak
chapter/bagian dan memiliki lebih dari satu konflik, seperti novel (Moonbeam,
2016).

3. Produksi dan Penerimaan Pesan


a. Produksi Pesan
Barbara O’Keefe dalam Littlejohn dan Foss (2011: 165) menyatakan
dalam tesisnya bahwa terdapat banyak cara untuk memproduksi pesan dan
manusia menggunakan logika yang berbeda untuk menentukan pesan yang harus

5
disampaikan kepada orang lain sesuai dengan situasi di sekitarnya. Barbara
menggunakan istilah ‘logika penyusunan pesan’ atau message design logic untuk
menjelaskan proses pemikiran dibalik produksi suatu pesan.
O’Keefe mengemukakan tiga logika penyusunan pesan mulai dari yang
paling tidak terpusat pada orang atau least person-centered hingga yang sangat
terpusat pada orang atau most person-centered (Littlejohn & Foss, 2011: 165),
yaitu logika ekspresif, konvensional dan retorika.

b. Penerimaan Pesan
Stuart Hall dalam buku Media and Cultural Studies:Keyworks Edition
mengidentifikasi tiga posisi khalayak dalam menerima pesan, yaitu “dominant-
hegemonic position, negotiated code or position, oppositional code” (Hall, 2006:
171-173). Slash fanfiction 2min di Facebook diterima dengan apa adanya,
diterima dengan beropini dan ada yang menolak pesan slash fanfiction 2min.

Metodologi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang
menggunakan metode analisis media siber yang terdiri dari dua unit analisis yaitu
level teks dan konteks. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi dan dokumentasi di level teks, serta wawancara online di level konteks.
Sampel penelitian ditentukan dengan purposive sampling, yaitu dengan mencari
informan yang memenuhi persyaratan yang ditentukan, yang terdiri dari 8 orang
penulis dan 10 orang pembaca slash fanfiction 2min.
Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber data untuk level
teks dan konteks. Data level teks yang berupa screen capture identitas online dan
pesan slash fanfiction 2min dianalisis dengan menggunakan analisis isi kualitatif.
Analisis interaktif milik Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis data
level konteks yang berupa hasil wawancara online dengan penulis dan pembaca
slash fanfiction 2min.

6
Sajian dan Analisis Data
1. Identitas Online Penulis Slash Fanfiction 2min di Facebook
Dari hasil pengamatan peneliti mengenai identitas online penulis slash
fanfiction 2min di Facebook dapat dilihat bahwa di level teks, identitas online
penulis slash fanfiction 2min di Facebook, dapat dibedakan menjadi dua tipe
identitas yaitu identitas asli dan identitas pseudonim.
Penulis slash fanfiction 2min dengan identitas asli menggunakan nama asli
untuk nama akunnya, foto asli untuk profile picture dan cover photo, serta
mencantumkan informasi tanggal lahir, tempat tinggal, sekolah/universitas dan
tempat kerja asli di halaman about Facebook. Hal ini sesuai dengan tipe identitas
online yang diungkapkan oleh Wood dan Smith dalam Nasrullah, bahwa identitas
yang mampu menunjukkan siapa sebenarnya individu pemilik identitas online,
disebut dengan identitas asli atau real-life identity (Nasrullah, 2014: 145).
Sedangkan, penulis slash fanfiction 2min dengan identitas pseudonim
menggunakan gabungan nama asli dan nama idola, gabungan nama asli dan nama
fandom, serta bukan nama aslinya untuk nama akun Facebooknya, menggunakan
bukan nama asli, gabungan bukan nama asli dan nama idola untuk other name
akun Facebooknya, menggunakan foto idola, foto editan idola dan fanart untuk
profile picture dan cover photo, serta mencantumkan informasi tempat tinggal,
sekolah/universitas, dan tempat kerja tidak sebenarnya di halaman about akun
Facebooknya. Andrew Wood dan Matthew Smith dalam Nasrullah (2014: 145)
menjelaskan bahwa ketika berinteraksi di internet, jika identitas asli mulai kabur
dan menjadi palsu, namun tetap ada beberapa representasi identitas asli seseorang
maka termasuk ke dalam tipe identitas pseudonim (pseudonymity).
Di level konteks, alasan penulis slash fanfiction 2min menggunakan
identitas asli (real-life identity) adalah supaya lebih jelas, mudah dikenali dan
karena tidak suka menuliskan kebohongan. Menurut Tim Jordan dalam Nasrullah
(Nasrullah, 2014: 144), penggunaan identitas asli, yaitu dengan membuka diri
secara jujur, merupakan pilihan yang bisa diambil oleh pengguna media siber.
Sedangkan, alasan penulis slash fanfiction 2min menggunakan identitas
pseudonim (pseudonymity) adalah untuk menunjukkan identitas sebagai fan dan

7
kecintaan kepada idola. Turkle dalam Wood dan Smith (2005: 59) menyatakan
bahwa salah satu alasan menggunakan identitas online yang berbeda dengan
identitas aslinya adalah karena bisa menampilkan identitas yang tidak bisa mereka
tampilkan di dunia nyata.

2. Gambaran Slash Fanfiction 2min


Dalam penelitian ini slash fanfiction yang diteliti adalah slash fanfiction
yang diterbitkan pada periode 1 Juli 2015 – 30 Juni 2016. Hal ini dikarenakan
produksi slash fanfiction 2min tidak bisa diperkirakan waktu dan jumlahnya. Dan
pada periode tersebut merupakan waktu yang dekat dengan waktu penelitian
sehingga sifat data masih tergolong baru.
Slash fanfiction 2min dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 jenis
yaitu drabble, oneshot dan chaptered/series fic. Drabble adalah karya fiksi yang
hanya terdiri dari 100 kata tetapi sering disalahgunakan sebagai cerita dengan
jumlah kata kurang dari 1000 kata (KFFSchool, 2013). Oneshot bisa terdiri dari
beribu-ribu kata asalkan ceritanya langsung selesai atau tidak bersambung,
sedangkan chaptered/series fic adalah fanfiction yang terdiri dari banyak
chapter/bagian dan memiliki lebih dari satu konflik, seperti novel (Moonbeam,
2016).
Isi slash fanfiction 2min yang menunjukkan konten homoseksual
dituliskan dalam bentuk pelukan mesra, ciuman dan hubungan intim sesama
lelaki. Pelukan mesra, ciuman dan hubungan intim digunakan untuk
menggambarkan hubungan romantis antar tokoh Lee Taemin dan Choi Minho
yang merupakan tokoh utama slash fanfiction 2min.
Alasan memproduksi slash fanfiction 2min yaitu, menyukai respon
pembaca, lebih menarik dan sesuai dengan ide cerita yang dimiliki, dan
menyalurkan ide cerita. Sedangkan tujuan memproduksi slash fanfiction 2min
adalah untuk kepuasan pribadi dan mengubah pandangan pembaca tentang
homoseksual.

8
3. Produksi dan Penerimaan Slash Fanfiction 2min
a. Produksi Pesan Slash Fanfiction 2min
Peneliti mengaitkan hasil temuan produksi pesan slash fanfiction 2min
berdasarkan analisis level teks dan konteks, dengan teori yang digunakan yaitu
teori logika penyusunan pesan (message-design logic) milik Barbara O’Keefe.
Penelitian ini menemukan bahwa, penulis slash fanfiction 2min memproduksi
pesan slash fanfiction 2min dengan dua cara, yaitu produksi pesan secara spontan
dan produksi pesan dengan konsep.
Slash fanfiction 2min yang diproduksi secara spontan tidak melalui proses
perbaikan tulisan (editing) terlebih dahulu. Pesan slash fanfiction 2min yang
diproduksi secara spontan merupakan bentuk ekspresi diri penulis slash fanfiction
2min. Ekspresi diri penulis slash fanfiction 2min ditunjukkan dengan pesan yang
berfokus pada keterbukaan, kejujuran dan ekspresi ide dan pikiran penulis slash
fanfiction 2min. Sehingga pesan slash fanfiction 2min yang diproduksi secara
spontan cenderung sederhana, sesuai ide dan pikiran penulis slash fanfiction 2min.
Karakteristik produksi pesan secara spontan ini sesuai dengan logika
ekspresif (expressive logic) yang diungkapkan oleh Barbara O’Keefe. Logika
ekspresif merupakan logika yang digunakan untuk menyebut komunikasi yang
menyatakan perasaan dan pikiran. Pesan bersifat terbuka dan reaktif, dengan
hanya memberikan sedikit perhatian pada kebutuhan dan keinginan orang lain.
Sehingga logika ekspresif bersifat self-centered atau terpusat pada diri si
pembicara (Littlejohn & Foss, 2011: 165).
Produksi pesan slash fanfiction 2min dengan konsep juga merupakan
bentuk ekspresi diri penulis slash fanfiction 2min yang mengekspresikan ide dan
pikiran penulis slash fanfiction 2min. Selain itu, pesan slash fanfiction 2min
dengan konsep, menyesuaikan dengan konsep cerita yang sudah dimiliki dan
memperhatikan kepentingan komunikan yaitu pembaca, dengan adanya proses
perbaikan tulisan (editing). Sehingga pesan slash fanfiction 2min yang diproduksi
dengan konsep cenderung sopan, pantas dengan isi cerita yang terarah.
Slash fanfiction 2min dengan konsep sesuai dengan logika konvensional.
Logika konvensional (conventional logic), menurut Barbara dalam Littlejohn dan

9
Foss (2011: 165) yaitu logika yang memandang komunikasi sebagai suatu
permainan yang dimainkan berdasarkan beberapa aturan. Komunikasi menurut
logika ini merupakan ekspresi diri yang diproses menurut aturan dan norma yang
berlaku, termasuk hak dan tanggung jawab masing-masing orang yang terlibat.
Logika jenis ini bertujuan untuk menyusun pesan yang sopan, pantas, dan
berdasarkan aturan yang sepatutnya diketahui setiap orang. Sehingga logika ini
memperhatikan kepentingan komunikator dan komunikan.

b. Penerimaan Pesan Slash Fanfiction 2min


Pada penerimaan pesan slash fanfiction 2min, peneliti juga mengaitkan
hasil temuan berdasarkan analisis teks dan konteks, dengan teori penerimaan
pesan milik Stuart Hall. Peneliti mengelompokkan penerimaan pesan slash
fanfiction 2min menjadi dua yaitu, komunikan menerima pesan apa adanya, dan
menerima pesan dengan beropini.
Pertama, komunikan menerima pesan apa adanya yaitu bersedia membaca
slash fanfiction 2min yang memuat cerita homoseksual dan menerima
homoseksual di dunia nyata, sesuai dengan posisi dominan (dominant-hegemonic
position) yang diungkapkan oleh Stuart Hall. Posisi dominan (dominant-
hegemonic position) adalah ketika komunikan menerima pesan media secara
penuh dan serta merta dan menyandi balik pesan berdasarkan pesan yang
diterimanya (Hall, 2006: 171-172). Penerimaan komunikan terhadap homoseksual
di dunia nyata ini karena mereka menganggap bahwa homoseksual merupakan
pilihan pribadi dan juga karena tidak ingin mencampuri urusan orang lain.
Kedua, komunikan menerima pesan dengan beropini, yaitu hanya
menerima homoseksual di dalam cerita slash fanfiction 2min, dan menolak
homoseksual di kehidupan nyata, sesuai dengan posisi negosiasi (negotiated code
or position) yang diungkapkan oleh Stuart Hall. Negotiated code or position yaitu
ketika komunikan menerima pesan media dengan melakukan penyandian balik
yang menggabungkan elemen penerimaan dan penolakan. Khalayak menerima
pesan yang ada, tetapi memiliki aturan tersendiri untuk menyikapi pesan tersebut
(Hall, 2006: 172). Komunikan dengan posisi negosiasi, menerima homoseksual

10
dalam slash fanfiction 2min dan menolak homoseksual di kehidupan nyata karena
mereka beropini bahwa homoseksual itu menjijikkan dan merupakan penyakit
psikis.
Dari kedua penerimaan pesan di atas, penerimaan pesan dengan beropini
merupakan posisi yang mendominasi penerimaan pesan slash fanfiction 2min.
Komunikan menerima slash fanfiction 2min yang memuat cerita homoseksual,
tetapi tidak menerima homoseksual di dunia nyata karena opini dan aturan yang
dimiliki.
Stuart Hall menjelaskan bahwa komunikan menerima pesan berdasarkan
pada nilai dan pandangan pribadinya (Hall, 2006: 166-167), yang didukung
Mulyana (2011: 71) yang menjelaskan bahwa dalam proses penerimaan pesan
atau decoding salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan pesan adalah
rujukan nilai. Dan masyarakat Indonesia memiliki rujukan nilai bahwa
homoseksual merupakan sesuatu yang dianggap tabu.

Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan analisis yang telah dijelaskan, peneliti
menarik beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut:
1. Identitas online penulis slash fanfiction 2min.
Identitas online penulis slash fanfiction 2min di level teks dibedakan
menjadi dua yaitu, identitas asli dan pseudonim. Identitas asli menggunakan nama
asli untuk nama akunnya, foto asli untuk profile picture dan cover photo, serta
mencantumkan informasi tanggal lahir, tempat tinggal, sekolah/universitas dan
tempat kerja asli di halaman about Facebook.
Identitas pseudonim menggunakan gabungan nama asli dan nama idola,
gabungan nama asli dan nama fandom, serta bukan nama aslinya untuk nama akun
Facebooknya, menggunakan bukan nama asli serta gabungan bukan nama asli dan
nama idola untuk other name akun Facebooknya, menggunakan foto idola, foto
editan idola serta fanart untuk profile picture dan cover photo, serta
mencantumkan informasi tempat tinggal, sekolah/universitas, dan tempat kerja
tidak sebenarnya di halaman about akun Facebooknya.

11
Di level konteks, alasan menggunakan identitas asli adalah supaya lebih
jelas, mudah dikenali dan karena tidak suka menuliskan kebohongan.Sedangkan,
alasan menggunakan identitas pseudonim adalah untuk menunjukkan identitas
sebagai fan dan kecintaan kepada idola.

2. Slash fanfiction 2min


Di level teks, jenis slash fanfiction 2min yang paling banyak diproduksi
pada periode 1 Juli 2015 – 30 Juni 2016 adalah chaptered/series fic.
Chaptered/series fic yang diproduksi penulis slash fanfiction 2min yaitu, My
Heart My Life yang terdiri dari 11 chapter, Inmost Love yang terdiri dari 13
chapter, One Week in Paris dan Taemin and The Magic Tree yang terdiri dari 5
chapter, serta Y&T yang masih dalam masa produksi dan baru terdiri dari 6
chapter.
Produksi slash fanfiction 2min tidak dipengaruhi oleh identitas online
penulis slash fanfiction 2min. Penulis slash fanfiction 2min identitas online asli
maupun pseudonim memproduksi drabble, oneshot maupun chaptered/series fic.
Isi slash fanfiction 2min yang menunjukkan konten homoseksual dan
sebagai sesuatu yang menyimpang dituliskan dalam bentuk pelukan mesra,
ciuman dan hubungan intim sesama lelaki.
Di level konteks, alasan memproduksi slash fanfiction 2min adalah
menyukai respon pembaca slash fanfiction 2min, lebih menarik dan sesuai dengan
ide cerita yang dimiliki, serta menyalurkan ide cerita. Sedangkan tujuan
memproduksi slash fanfiction 2min adalah untuk kepuasan pribadi, dan mengubah
pandangan pembaca slash fanfiction 2min tentang homoseksual.

3. Produksi dan penerimaan pesan slash fanfiction 2min


Peneliti menemukan bahwa terdapat dua cara memproduksi pesan yaitu
produksi pesan secara spontan yaitu, slash fanfiction 2min diproduksi dengan
serta merta dan tidak melalui proses perbaikan tulisan (editing); dan produksi

12
pesan dengan konsep yaitu, slash fanfiction 2min diproduksi sesuai dengan
konsep cerita yang sudah dibuat dan melalui proses perbaikan tulisan (editing).
Slash fanfiction 2min yang diproduksi secara spontan menghasilkan pesan
yang cenderung sederhana, sesuai ide dan pikiran penulis slash fanfiction 2min.
Sedangkan, pesan slash fanfiction 2min yang diproduksi dengan konsep,
cenderung sopan, dengan isi cerita yang terarah sesuai dengan konsep cerita.
Untuk penerimaan pesan, peneliti menemukan dua posisi komunikan
dalam menerima pesan yaitu komunikan menerima pesan apa adanya yaitu,
komunikan membaca slash fanfiction 2min yang di dalamnya terdapat konten
homoseksual dan menerima homoseksual di kehidupan nyata; dan komunikan
menerima pesan dengan beropini yaitu, komunikan hanya menerima homoseksual
yang ada di dalam slash fanfiction 2min dan tidak menerima homoseksual di
kehidupan nyata karena memiliki opini dan aturan tersendiri.
Dari kedua penerimaan pesan di atas, pesan slash fanfiction 2min lebih
banyak diterima dengan beropini yaitu, komunikan menerima slash fanfiction
2min yang memuat cerita homoseksual, tetapi tidak menerima homoseksual di
dunia nyata karena opini dan aturan yang dimiliki.
Komunikan hanya menerima homoseksual yang ada di dalam slash
fanfiction 2min dan tidak menerima homoseksual di dunia nyata karena tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang dimilik dan komunikan menganggap bahwa
homoseksual di dunia nyata itu menjijikkan.

Saran
Berikut adalah beberapa saran yang berkaitan dengan hasil temuan
penelitian, yaitu:
1. Dalam penelitian ini ditemukan slash fanfiction 2min dengan genre yang
memuat unsur-unsur yang tidak layak dikonsumsi oleh usia tertentu, seperti
unsur kekerasan dan kata-kata vulgar. Maka, penulis slash fanfiction 2min
diharapkan untuk memperingatkan atau hanya memperbolehkan pembaca yang
sudah dewasa saja yang bisa mengakses slash fanfiction 2min dengan konten
tersebut dengan menggunakan fasilitas pengaturan privasi dan tag yang

13
disediakan Facebook. Hal ini harus dilakukan mengingat tidak ada gatekeeper
di Facebook.
2. Dalam penelitian ini, hanya meneliti slash fanfiction 2min di Facebook. Untuk
mendapatkan hasil penelitian slash fanfiction di media baru yang lebih
mendalam bisa dilakukan dengan melakukan penelitian dengan menggunakan
media lain seperti Wattpad dan Wordpress.

Daftar Pustaka
Black, R. W. (2007). Fanfiction Writing and the Construction of Space. E-
Learning, 384-397. http://m.ldm.sagepub.com/content/4/4/384.full.pdf.
Diakses 27 Maret 2015 pukul 17.31 WIB.
Facebook. (2017). www.facebook.com/search/?search=Search&search_source=
top_nav&query=2min. Diakses 11 Agustus 2017 pukul 09.00 WIB
Hall, S. (2006). Encoding/Decoding dalam M. G. Durkham, & D. M. Kellner
(Penyunt.), Media and Cultural Studies KeyWorks: Revised Edition.
Oxford: Blackwell. http://rasaneh.org/Images/News/AtachFile/19-10-
1390/FILE634617983141947500.pdf. Diakses 24 Mei 2015 pukul 12.35
WIB.
Hills, M. (2002). Fan Culture. New York: Routledge.
https://books.google.co.id/books/about/Fan_Cultures.html?
id=foFgnd6nFdgC&redir_esc=y. Diakses 24 Mei 2015 pukul 13.48 WIB.
Jenkins, H. (2005) Textual Poachers: Televisions Fans and Participatory Culture.
New York: Routledge. http://libgen.io/get/B6E652BE1D1AC4ECE2B9F3
911CA16AD5/Henry%20Jenkins-extual%20Poachers_%20Television%20
Fans%20and%20Participatory%20Culture%20%28Studies%20in
%20Culture%20and%20Communication%29%20%281992%29.pdf.
Diakses 18 Desember 2015 pukul 10.41 WIB.
KFFSchool. (2013). Cara & Latihan Menulis Drabble.
https://kpopfanfictionschool.wordpress.com/2013/09/10/cara-latihan-
menulis-drabble/. Diakses 17 Desember 2016 pukul 07.00 WIB.
Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2011). Theories of Human Communication (10th
ed.). Illinois: Waveland Press.
Moonbeam. (2016). Fanfiction Terminology. http://www.angelfire.com/falcon/
moonbeam/terms.html. Diakses 7 September 2016 pukul 08.20 WIB.
Nasrullah, R. (2014). Metode Analisis Media Siber. Dalam R. Nasrullah, Teori
dan Riset Media Siber (CYBERMEDIA) (hal. 204-209). Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Patricia. (2011). Your OTP is Not Real: Why Idol "Shipping" Has No Place in K-
pop. http://seoulbeats.com/2011/12/the-dangers-of-shipping/. Diakses 11
Agustus 2017 pukul 09.10 WIB

14
Rusdiana, J. (2011). Facebook, Kampanye Pemilihan dan Ruang Publik. Dalam
New Media: Teori dan Aplikasi (hal. 127-164). Karanganyar: Lindu
Pustaka.
Seo, Min Soo dalam Korean Culture and Information Service. (2011). The Korean
Wave: A New Pop Culture Phenomenom. Korea: Ministry of Culture,
Sports and Tourism.
Snape. (2003). Urban Dictionary Definition of term Shipper.
http://www.urbandictionary.com/define.php?term=shipper. Diakses 20
Januari 2017 08.45 WIB
Steenhusye, V. V. (2011). The Writing and Reading of Fan Fiction and
Transformation Theory. CLCWeb: Comparative Literature and Culture,
13(4). http://dosc.lib.purdue.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1691
&context=clcweb. Diakses 27 Maret 2015 pukul 11.00 WIB.
We Are Social. (2016). Digital in 2016: We are Social's Compendium of Global
Digital, Social, and Mobile Data, Trends, and Statistics. Singapura.
Wood, A. F., & Smith, M. J. (2005). Online Communication: Linking Technology,
Identity, and Culture. Mahwah, New Jersey: Lawrence Earlbaum
Associates. http://www.al-edu.com/wp-content/uploads/2014/05/Online.
Communication..Linking.Technology.Identity.and_.Cult-2005.-..pdf.
Diakses 25 Mei 2017 pukul 11.00 WIB.

15

You might also like