Professional Documents
Culture Documents
Unidajump2019,+3+yusar 65+76 Jurnal+Komunikatio+6+2+2020
Unidajump2019,+3+yusar 65+76 Jurnal+Komunikatio+6+2+2020
The large number of critical discourses in the book “The Subtle Art of Not Giving a Fuck” has
made many readers curious and has made it the best-selling motivational book in Indonesia. It
makes readers curious about what influenced Manson in the process of that critical discourse.
Related to this, the study aims to determine the critical discourse analysis of social cognition from
the Van Dijk model. The research method used is Van Dijk's model of critical discourse analysis.
The data collection technique is to observe text or document research, text in the form of primary
data as the main target in the analysis, while secondary data is needed to sharpen primary data
analysis as well as data used as complementary or comparison material (Mitri, 2010). In this case,
primary and secondary data collection is obtained by observing and analyzing documents from the
book “The Subtle Art of Not Giving a Fuck” and Manson's personal blog. The results showed that
there are several factors that influenced Manson's social cognition, one of which was culture or
belief. Manson described it explicitly (express) through the text of discourse. The conclusion of
the research results is that there are two factors that influence social cognition in critical discourse.
Tthere are knowledge, opinions and attitudes. Knowledge can be seen from the culture and social
life experienced by the writer, a culture that is too obsessed with good things, while the author
expresses opinions and attitudes towards the social life he experiences and that also affects the
process of making discourse.
Keywords: critical discourse; Van Dijk's model; social cognition; motivational book
66 Yusar et al. 2020 Model Van Dijk
ABSTRAK
Banyaknya wacana kritis dalam buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat membuat banyak
pembaca penasaran dan menjadikannya buku motivasi best seller toko buku di Indonesia.
Penggunaan wacana kritis yang dibuat Manson membuat pembaca penasaran apa yang
mempengaruhi Manson dalam proses wacana kritis tersebut. Terkait hal itu penelitian bertujuan
untuk mengetahui analisis wacana kritis kognisi sosial dari perangkat model Van Dijk. Metode
penelitian menggunakan analisis wacana kritis model Van Dijk. Teknik pengumpulan data
melakukan observasi teks atau document research yaitu teks berupa data primer sebagai sasaran
utama dalam analisis sedangkan data sekunder diperlukan guna mempertajam analisis data primer
sekaligus data dijadikan bahan pelengkap atau perbandingan (Mitri, 2010). Dalam hal ini
pengumpulan data primer dan sekunder diperoleh dengan observasi mengamati dan menganalisis
dokumen dari buku “Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat” serta blog pribadi Manson. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi kognisi sosial Manson salah
satunya adalah faktor budaya atau kepercayaan. Manson menjabarkannya secara eksplisit
(tersurat) melalui teks wacana. Kesimpulan hasil penelitian ada dua faktor yang mempengaruhi
kognisi sosial pada wacana kritis yaitu pengetahuan, opini dan sikap. Pengetahuan dapat dilihat
dari budaya dan kehidupan sosial yang dialami oleh penulisnya Manson yaitu budaya yang terlalu
terobsesi dengan hal-hal baik. Sedangkan penulis mengemukakan opini serta sikap terhadap
kehidupan sosial yang dialaminya dan hal itu juga yang memengaruhi proses pembuatan wacana.
Kata Kunci: wacana kritis; model Van Dijk; kognisi Sosial; buku motivasi
Febrina Yusar, Sukarelawati, Agustini. 2020. Kognisi Sosial Dalam Proses Analisis Wacana
Model Van Dijk pada Buku Motivasi. Jurnal Komunikatio: 6 (2): 65-76.
PENDAHULUAN
Sejak buku Sebuah Seni Untuk Bersikap bahasa Indonesia yaitu Sebuah Seni Untuk
Bodo Amat terbit secara resmi di Indonesia Bersikap Bodo Amat. Dalam bukunya
banyak masyarakat Indonesia yang tertarik Manson banyak mengkritisi orang-orang
untuk membaca salah satu buku motivasi yang terlalu memperdulikan banyak hal
ini. Buku ini dikategorikan sebagai buku tidak berguna. Manson juga mengkritik
motivasi disebut buku anti gerakan para motivator yang selalu memberi
motivasi. Hal ini dikarenakan banyaknya motivasi tentang bagaimana menjadi orang
penggunaan wacana kritis dalam buku. yang baik. Manson mempunyai pandangan
Manson adalah seorang penulis buku yang berbeda bahwa kita sebagai manusia
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, tidak perlu berusaha untuk menjadi orang
awalnya penulis blog atau biasa disebut baik. Kunci dari kebahagian adalah
blogger yang menulis keresahannya menerima diri sendiri seperti yang tertulis
tentang kehidupan sosial disekitarnya pada bab satu.
dalam blog pribadinya. Banyaknya Terkenal dengan wacana kritisnya
pembaca yang menyukai tulisannya membuat pembaca penasaran dengan
akhirnya Manson memutuskan untuk kognisi sosialnya atau hal apa yang
membuat buku motivasi yang berjudul The mempengaruhi Manson sehingga membuat
Subtle Art Of Not Giving A F*ck yang buku motivasi yang justru mempunyai
sekarang sudah diterjemahkan ke dalam pandangan berbeda dengan buku motivasi
Jurnal Komunikatio p-ISSN 2442-3882; e-ISSN 2549-8002 Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020 67
lainnya. Pendekatan yang digunakan dalam tempat dimana wacana itu muncul (Dijk
penelitian adalah analisis wacana kritis dalam Eriyanto, 2002).
model Van Dijk. Analisis wacana Pembentukan suatu wacana dengan
kritis model Van Dijk merupakan suatu melibatkan kesadaran masyarakat dan
pendekatan analisis wacana yang sering penulis tentu saja di dalam nya terjadi
digunakan karena dianggap praktis dalam komunikasi sehingga penulis dapat
penerapannya. Analisis wacana kritis model menerima pesan atau informasi dari
Van Dijk sering disebut sebagai analisis fenomena atau budaya masyarakat sosial
wacana kognisi sosial karena Van Dijk tidak setempat sehingga memengaruhi
hanya melihat dari struktur teks nya saja pemikiran penulis. Analisis wacana kritis
melainkan Van Dijk juga melihat bagaimana model Van Dijk tidak dibatasi hanya pada
suatu wacana bisa terbentuk. Van Dijk melihat struktur teks karena wacana itu sendiri
wacana dari tiga aspek yaitu struktur teks, menunjukkan dan menandakan sejumlah
kognisi sosial, dan konteks sosial. Analisis makna, pendapat, dan ideologi. Untuk
struktur teks meliputi analisis struktur mengetahui bagaimana makna
makro, supertruktur, dan struktur mikro. Lalu tersembunyi dalam teks dibutuhkan suatu
kognisi sosial sendiri meliputi pengetahuan analisis kognisi sosial. Penelitian kali ini
(knowledge) serta opini dan sikap. Aspek peneliti akan memfokuskan pada aspek
terakhir konteks sosial yaitu meliputi konteks analisis wacana kritis kognisi sosial dalam
kultural dan situasi. buku “Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo
Analisis wacana model Van Dijk Amat” yang dimana buku tersebut adalah
mengacu pada penggabungan ketiga buku motivasi karya Mark Manson yang
dimensi wacana tersebut ke dalam satu terkenal dengan wacana kritisnya. Maka
kesatuan analisis. Pada bangunan teks yang berdasarkan uraian diatas dapat diambil
diteliti bagaimana struktur teks dan rumusan masalah yaitu: “bagaimana
strategi wacana yang digunakan untuk analisis wacana kritis kognisi sosial model
menegaskan suatu topik tertentu. Pada Van Dijk pada tokoh dalam buku “Sebuah
tahap kognisi sosial dibahas proses Seni Untuk Bersikap Bodo Amat”?
produksi teks informasi yang melibatkan
kognisi individu dari penulis. Sedangkan MATERI DAN METODE PENELITIAN
tahap ketiga mengkaji bangunan wacana
yang berkembang dalam masyarakat akan MATERI
suatu masalah yang mempengaruhi kognisi
penulis (Musyafa’ah, 2017). Pendekatan ini Analisis Wacana Kritis
memiliki pandangan bahwa kognisi sosial Gee dalam (Hamad, 2005) analisis
merupakan elemen penting dalam proses wacana adalah penggunaan bahasa untuk
pembentukan sebuah wacana di menggambarkan realitas. Menurut definisi
masyarakat. Sebuah wacana memiliki kerja ini wacana dibedakan menjadi dua jenis
kecendrungan tertentu karena kognisi atau yaitu:
kesadaran mental yang ada dalam diri
penulis, bahkan kesadaran masyarakat
68 Yusar et al. 2020 Model Van Dijk
dalam wacana yaitu ekspresi eksplisit tokoh adalah pemegang peran atau tokoh
pengetahuan (the explicit expression of utama (roman atau drama).
knowledge) yaitu mengacu pada proposisi Maka individu atau tokoh dianggap hal
yang secara eksplisit yang mengacu pada yang paling utama dalam suatu cerita. Hal
pengetahuan penulis yang disampaikan ini dikarenakan tokoh dapat membuat
secara eksplisit. Sedangkan pengetahuan pembaca lebih mendalami isi cerita melalui
implisit (implicit knowledge) yaitu karakter-karakter tokoh yang ada.
proposisi yang mengisyaratkan peristiwa
atau pengetahuan khusus dan yang METODE PENELITIAN
terakhir adalah pengetahuan kontekstual Metode penelitian yang digunakan
(contextual knowledge) yaitu mengamati adalah analisis wacana model Van Dijk.
proposisi yang menunjukkan peristiwa Menurut Littlejohn dalam (Eriyanto, 2002)
yang umumnya sudah diketahui oleh antara bagian teks dalam model van Dijk
pembaca. dilihat saling mendukung, mengandung arti
2. Opini dan Sikap yang koheren satu sama lain. Hal ini karena
Menurut (Humaidi, 2017) pada semua teks dipandang Van Dijk mempunyai
elemen opini dan sikap membahas tentang suatu aturan yang dapat dilihat sebagai suatu
pendapat atau kepercayaan evaluatif piramida. Bahasa dalam wacana kritis
penulis terhadap sesuatu. Penulis buku ini dipandang sebagai representasi yang
akan mengemukakan pendapat serta sikap membentuk subjek, tema, maupun ideologi
terhadap suatu peristiwa melalui wacana tertentu. Analisis wacana kritis memandang
teks. Opini dan sikap dapat terlihat melalui bahasa sebagai faktor yang penting, bahasa
analisis skemantik atau alur jalannya tersebut digunakan dalam melihat
cerita. Biasanya penulis akan menunjukkan ketimpangan kekuasaan yang terjadi di
pendapat atau kepercayaan dan juga masyarakat.
sikapnya pada babak resolusi yaitu babak Teknik pengumpulan data primer
sendiri didapat dari buku “Sebuah Seni Untuk
terakhir dalam skemantik. Wacana
Bersikap Bodo Amat” dan buku-buku serta
tersebut bisa ditunjukkan secara langsung
blog pribadi Manson sebagai data sekunder.
atau tidak langsung seperti membuat cerita
Penelitian ini lebih memfokuskan pada
pada tokoh untuk mewakilkan opini serta
analisis kognisi sosial model Van Dijk karena
sikap penulis. Penulisnya menunjukkan
kognisi sosial adalah perangkat yang paling
opini dan sikap secara langsung tidak
utama dalam analisis wacana kritis model Van
melalui para tokoh dalam cerita.
Dijk.
Tokoh
Tokoh merupakan individu yang
memiliki peran dalam cerita. Menurut
Sudjiman dalam (Siswasih, 2007) tokoh
adalah individu yang mengalami peristiwa
atau berkelakuan di dalam berbagai
peristiwa dalam cerita. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Lektur. ID) dituliskan
Jurnal Komunikatio p-ISSN 2442-3882; e-ISSN 2549-8002 Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020 71
Budaya kita hari ini terobsesi untuk Meskipun telah memanfaatkan suatu
mewujudkan harapan-harapan peristiwa buruk menjadi sesuatu yang
positif yang mustahil diwujudkan: positif, seperti yang dilakukan
menjadi lebih bahagia, menjadi lebih Mustaine dengan Megadeth,
sehat. pilihannya menggunakan kesuksesan
Metallica sebagai alat pengukur
Wacana di atas termasuk ke dalam hidupnya justru terus menyakiti
wacana kritis kognisi sosial yang dirinya puluhan tahun berikutnya.
menampilkan pengetahuan kelompok
atau penulis mengenai budaya atau dalam Teks di atas menampilkan
konteks di atas adalah society yang terjadi pengetahuan kelompok penulis, teks yang
saat ini terlihat pada kata yang digaris digaris bawahi menunjukan bahwa
bawahi. Budaya masyarakat yang selalu informasi yang disampaikan adalah
menganggap bahwa menjadi baik, kaya informasi faktual yang sudah diketahui
raya, pendidikan bagus, karir bagus, oleh masyarakat umum. Dapat kita
sehat, cantik, tampan, berperilaku bagus maknai bahwa meski berhasil bangkit
adalah impian setiap orang. Semua orang dari keterpurukan jika kita masih
berlomba-lomba menjadi lebih baik tanpa menggunakan orang lain sebagai tolak
mengukur diri sendiri. ukur maka hidup kita tidak akan bahagia.
Beberapa proposisi sebelumnya Biasanya saat kita mengikuti kelas-kelas
dipaparkan dalam cerita tokoh Charles motivator kita dimotivasi dan didorong
Bukowski. Bukowski yang bercita-cita untuk bisa bangkit dari keterpurukan.
sebagai penulis harus menelan kenyataan Setiap manusia pasti pernah mengalami
karena karyanya selalu ditolak oleh kegagalan dan orang hebat adalah orang
media-media yang pernah ia hubungi yang bisa bangkit dari kegagalannya.
karena tulisannya dianggap aneh, Pada teks wacana sebelumnya
menjijikan, dan tidak bermoral. Hal itu dijelaskan bahwa bangkit dari kegagalan
menujukkan budaya masyarakat yang serta memanfaatkan peristiwa buruk
menganggap hal-hal negatif adalah suatu untuk menjadi hal yang positif tidak
kesalahan yang tidak dapat diterima. selalu dapat membawa kebahagiaan.
Selain itu teks wacana lain pada bab Pada teks wacana sebelumnya Manson
empat dengan judul “Problem Bintang sudah menceritakan peristiwa kegagalan
Rock” yang menunjukkan pemikiran dari dari Mustaine seorang gitaris dari band
kelompok atau budaya adalah: legendaris Megadeth. Mustaine memiliki
traumanya dengan band Metallica karena
dia dikeluarkan dari band tersebut tanpa
alasan hingga membuatnya mengalami
depresi berat. Meski Mustaine telah
berhasil memanfaatkan peristiwa buruk
tersebut untuk bangkit dan
menjadikannya sukses bersama
Megadeth yaitu band kompetitor dari
Jurnal Komunikatio p-ISSN 2442-3882; e-ISSN 2549-8002 Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020 73
Metallica hal itu tetap tidak bisa membuat untuk bereksperimen, ia bertekad akan
Mustaine bahagia karena nyatanya bertanggung jawab penuh terhadap
Metallica berada diatas Mustaine dalam hidupnya. Hal itulah yang membuatnya
beberapa penjualan album. Selama ia menjadi seorang cendikiawan dan bapak
berkarir ia selalu berpatok pada filsuf yang berpengaruh pada
kesuksesan Metallica dan justru hal itulah generasinya.
yang semakin menyakitinya.
Selanjutnya teks wacana pada bab 2. Opini dan Sikap
lima dengan judul “Pilihan” yang Menurut (Humaidi, 2017), opini dan
menunjukkan pemikiran dari suatu sikap (opinions and attitudes) membahas
kelompok atau budaya adalah: tentang kepercayaan evaluatif penulis
Kesadaran itu adalah bahwasanya, terhadap sesuatu. penulis akan
kita secara pribadi bertanggung mengemukakan pendapat dan sikapnya
jawab atas segala hal dalam hidup mengenai suatu permasalahan. Penulis
kita, tak peduli seperti apa kondisi menyebarkan kepercayaan ini untuk
diluar hidup kita. memengaruhi pembaca agar mengikuti
pandangannya. Pengamatan pada elemen
Teks yang digaris bawahi ini dilakukan dari segi struktur semantik
menunjukan penjelasan tentang lokal dan struktur permukaan stilistik.
pengetahuan terlihat pada kata “adalah” Teks wacana yang termasuk kedalam
dan “bahwasanya” Seperti pada teks opini dan sikap adalah:
wacana di atas yang menjelaskan tentang Dunia secara konstan mencecar anda
kesadaran adalah tanggung jawab kita bahwa jalan menuju kehidupan yang
terhadap diri sendiri. Pada teks wacana lebih baik adalah lebih, lebih, lebih
sebelumnya Manson menampilkan cerita banyak.
seorang William James yang hidupnya
bergantung kepada keluarga. James yang Pada teks di atas dapat dilihat
memiliki gangguan kesehatan dengan bahwa penulis menggunakan kata “anda”
orang tua kaya raya dan berpengaruh. yang menunjukkan bahwa penulis sedang
James bukan anak pintar yang memiliki menyampaikan pendapatnya pribadi
keistimewaan. secara langsung kepada pembaca. Penulis
Singkat cerita James kuliah di memberikan penilaian terhadap apa yang
Universitas Harvard fakultas kedokteran sedang terjadi. Hal ini ditunjukkan dari
dengan bantuan kekuasaan ayahnya. teks wacana setelahnya yaitu:
Namun, hal itu tidak berjalan dengan
lancar, dia merasa bahwa pilihan itu tidak Anda secara konstan dibombardir dengan
cocok dengannya sehingga dia pesan untuk memmedulikan apa saja,
memutuskan untuk keluar hingga kapan saja. Berpikir untuk membeli TV
membuat ayahnya kecewa. Tidak ada baru, ornamen baru.... Mengapa? Dugaan
yang berhasil dalam hidupnya. Hidupnya saya: membeli lebih banyak barang adalah
selalu diisi dengan kegagalan dan baik.
kekecewaan. Hingga dia memutuskan
74 Yusar et al. 2020 Model Van Dijk
IMPLIKASI PRAKTIS
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Hasil penelitian ini pada proses
pelaksanaannya adalah agar pembaca
KESIMPULAN lebih memahami apa yang sebenarnya
Analisis wacana kritis kognisi sosial penulis ingin sampaikan serta sebagai
penulis menyajikan beberapa pengetahuan motivasi kepada pembaca agar lebih
serta budaya menerima diri sendiri dan tidak
atau kepercayaan masyarakat secara memerdulikan suatu hal yang tidak
eksplisit (tersurat) dan implisit (tersirat) penting sebagaimana inti dari buku
yang memengaruhi terciptanya wacana kritis tersebut. Selain itu, penelitian ini dapat
seperti budaya sekitarnya yang masih
memberi motivasi kepada pembaca agar
terobsebsi dengan hal-hal baik. Dalam teks
lebih kritis dalam memaknai suatu teks.
wacananya penulis juga mengkritisi
Penelitian ini juga bisa dikembangkan
motivator yang memberikan motivasi untuk
dengan metode dan model yang berbeda.
menjadi orang baik penulis juga
mengemukakan opini serta sikap terhadap
76 Yusar et al. 2020 Model Van Dijk
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Eriyanto. (2012). Anlisis Framing:
Komunikasi, Ideologi dan Politik
Media. Yogyakarta:
LKIS.
Eriyanto. (2002). Analisis Wacana:
Pengantar Analisis Teks Media.
Yogyakarta: LkiS Group.
Siswasih, dkk. 2007. Bahasa dan Sastra
Indonesia untuk SMK Kelas XII.
Bekasi: PT Galaxi Puspa Mega.
Hamad, Ibnu (2004) Konstruksi Realitas
Politik dalam Media Massa. Jakarta:
Granit.
Handayani, Mitri. (2010). Analisis Wacana
Pesan Cinta Dalam Kumpulan Cerita
Pendek Emak Ingin Naik Haji Karya
Asma Nadia. Skripsi Komunikasi
Penyiaran Islam.
Jurnal
Musyafa’ah, Nurul. (2017). Analisis
Wacana Kritis Model Teun A. Van
Dijk “Siswa Berprestasi jadi
Pembunuh”. Jurnal Program Studi
PGMI. 4 (2):205