You are on page 1of 7

NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN VOL.3/NO.

1/DESEMBER/2014

Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik pada


Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Sebelas Maret

The Correlation between Achievement Motivation and Academic Procrastination


in Medical Student of Sebelas Maret University

Sheilla Elfira San Pambayun, Suyatmi, Leli Saptawati


Faculty of Medicine, Sebelas Maret University

ABSTRACT

Background: Academic procrastination is an educational and psychological problem


that has negative effects for students. One of the factors that influence academic
procrastination is the existence of achievement motivation. Students who have a high
achievement motivation level will be highly motivated to finish their homework
immediately, increased their skills, and interested in challenges. This study aimed to
determine the correlation between academic procrastination and achievement
motivation level in Medical Student of Sebelas Maret University.

Methods: This study was an observational study with cross sectional approach on
October 2014 in Faculty of Medicine, Sebelas Maret University. Total sampling of 173
students were included in this study. The data were obtained using Suyatmi’s
Achievement Motivation Scale (2002) and Ahmaini’s Academic Procrastination Scale.
The obtained data was analyzed using Spearman’s rank correlation through SPSS
20.00 for Windows.

Results: This study showed the average score of achievement motivation level was
147±11.20, and the average score of academic procrastination was 84.06±11.86.
Spearman’s rank correlation test showed Spearman’s correlation coefficient (r) about -
0.540 with significance level = 0.000 (p < 0.05).

Conclusions: There was a moderate negative correlation and statistically significant


between academic procrastination and achievement motivation level in Medical Student
of Sebelas Maret University.

Keywords: Achievement Motivation, Academic Procrastination, Medical Students

32
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN VOL.3/NO.1/DESEMBER/2014

PENDAHULUAN (Rosário et al., 2009). Terdapat 4 faktor


Kurikulum Berbasis Kompetensi yang memengaruhi prokrastinasi
(KBK) menuntut mahasiswa kedokteran berdasarkan penelitian Steel (2007), yaitu
untuk selalu berperan aktif dalam proses karakteristik tugas, tipe kepribadian, mood
pembelajaran, sehingga diharapkan dan kinerja, serta demografi. Tipe
mahasiswa dapat terpacu untuk memiliki kepribadian seseorang mengandung
perilaku pembelajaran sepanjang hayat, motivasi berprestasi yang diduga dapat
self motivated learning, dan self directed menurunkan prokrastinasi akademik
learning (FK UNS, 2013). Kenyataannya karena akan membuat seseorang
terdapat berbagai hambatan dalam proses cenderung untuk berusaha segera
belajar mahasiswa, salah satunya adalah menyelesaikan tugas.
kecenderungan untuk menunda-nunda Motivasi berprestasi merupakan
kegiatan akademik atau dikenal dengan suatu dorongan yang ada dalam diri
prokrastinasi akademik. Prokrastinasi seseorang untuk meraih prestasi (Willis,
akademik banyak dilakukan oleh pelajar 2012). Seseorang yang mempunyai
atau mahasiswa dan menjadi hambatan motivasi berprestasi tinggi tidak hanya
dalam proses belajar. memiliki tujuan untuk berprestasi, tetapi
Prokrastinasi akademik adalah juga berusaha untuk membandingkan
kecenderungan yang tidak rasional untuk prestasinya dengan prestasi orang lain.
menunda pada saat memulai atau Sehingga mereka akan memiliki keinginan
menyelesaikan tugas akademik (Senécal et yang tinggi untuk menyelesaikan tugas,
al., 2003). Prokrastinasi bukan merupakan meningkatkan ketrampilan, dan menyukai
perilaku kemalasan yang sederhana, tantangan (Nursalam dan Efendi, 2008).
karena merupakan perilaku komplek yang Diharapkan dengan tingginya motivasi
terjadi akibat gangguan emosional berprestasi dapat meningkatkan potensi
(Gunarya, 2011). Hal tersebut dapat seseorang dalam menghindari
berakibat serius karena kebiasaan tersebut prokrastinasi akademik yang sering terjadi
dapat memengaruhi prestasi akademik di perguruan tinggi (Hasibuan, 2005).
mahasiswa (Tjundjing, 2006), Berdasarkan latar belakang yang
terhambatnya kinerja individu (Savira dan telah diuraikan, studi ini bertujuan untuk
Suharsono, 2013), adanya rasa frustasi, membuktikan adakah hubungan motivasi
marah dan bersalah (Gunawinata et al., berprestasi dengan prokrastinasi akademik
2008) serta terganggunya kualitas hidup

33
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN VOL.3/NO.1/DESEMBER/2014

pada Mahasiswa Program Studi Sedangkan tingkat prokrastinasi


Kedokteran Universitas Sebelas Maret. akademik, alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner prokrastinasi akademik
SUBJEK DAN METODE
yang disusun oleh Ahmaini (2010) dengan
Jenis penelitian yang dilaksanakan
skala pengukuran numerik.
adalah observasional analitik dengan
menggunakan desain cross sectional. HASIL
Penelitian dilakukan di Fakultas Sampel berjumlah 173 mahasiswa

Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang memiliki rentang usia bervariasi

pada bulan Oktober 2014. Responden mulai dari 18 tahun sampai dengan 23

pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif tahun, dimana sampel terdiri dari 55 laki-

Program Studi Kedokteran angkatan 2011. laki dan 118 perempuan Mahasiswa

Teknik sampling yang digunakan Program Studi Kedokteran angkatan 2011.

adalah total sampling, dengan kriteria Tabel 1.Deskripsi Data

inklusi yaitu mahasiswa yang sedang N Min Mak Rerata SD

mengambil skripsi, bersedia menjadi Motivasi 173 115 176 147 11.201
Berprestasi
responden yang telah mengisi formulir Prokrastinasi
173 48 118 84.06 11.855
Akademik
biodata dan lembar persetujuan, serta aktif Sumber: Data primer Oktober 2014
menjadi Mahasiswa Program Studi Berikut ini histogram dari masing-
Kedokteran angkatan 2011 Universitas masing variabel:
Sebelas Maret. Sedangkan kriteria
eksklusi yaitu responden dengan skor L-
MMPI nilai “tidak” ≥ 10, mahasiswa
dengan kondisi fisik atau penyakit yang
dapat mengganggu aktivitas, dan
responden tidak mengisi lengkap
kuesioner yang diberikan. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 173 orang. Gambar 1. Histogram Motivasi Berprestasi
Tingkat motivasi berprestasi diukur
menggunakan kuesioner motivasi
berprestasi yang disusun oleh Suyatmi
(2002) dengan skala pengukuran numerik.

34
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN VOL.3/NO.1/DESEMBER/2014

Kedokteran Universitas Sebelas Maret.


Semakin tinggi tingkat motivasi
berprestasi maka semakin rendah tingkat
prokrastinasi dan sebaliknya.

PEMBAHASAN
Hasil studi ini menunjukkan
terdapat hubungan antara kedua variabel.
Hasil ini menguatkan teori yang
Gambar 2. Histogram Prokrastinasi
Akademik dikemukakan oleh Park dan Sperling
Hasil uji normalitas data
(2012), Ferrari dan Pychyl (2012), Steel
menggunakan Kolmogorov-Smirnov
(2007), Sirois (2004), serta Van Eerde
didapatkan distribusi normal dengan p =
(2003) bahwa prokrastinasi merupakan
0.200 (p > 0.05) untuk prokrastinasi
salah satu dari masalah motivasi,
akademik, sedangkan untuk motivasi
tingginya tingkat prokrastinasi seseorang
berprestasi didapatkan distribusi tidak
menunjukkan kurangnya motivasi.
normal dengan p = 0.000 (p < 0.05)
Penelitian yang dilakukan oleh
walaupun sudah dilakukan transformasi
Klibert et al. (2011), Fatimah et al. (2011),
data. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
dan Michinov et al. (2011) juga
bahwa persebaran data pada penelitian ini
memberikan hasil yang sama yaitu
memiliki distribusi tidak normal, sehingga
terdapat hubungan yang signifikan antara
uji statistik yang digunakan adalah uji
motivasi berprestasi dengan prokrastinasi
korelasi Spearman Rank.
akademik. Perbedaan penelitian ini terkait
Hasil uji korelasi Spearman Rank
lokasi, waktu pengambilan dan
didapatkan nilai r = -0.540 dan p = 0.000
karakteristik sampling.
(p<0.05). Hal ini berarti terdapat korelasi
Motivasi berprestasi merupakan
dengan kekuatan sedang, arah hubungan
salah satu konsep psikologi yang paling
variabel negatif dan nilai signifikansi
penting di dalam pendidikan terutama
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha
hubungannya dengan prokrastinasi
diterima. Sehingga dapat disimpulkan ada
akademik. Secara teori motivasi
hubungan yang sedang antara motivasi
berprestasi dapat menurunkan
berprestasi dengan prokrastinasi akademik
prokrastinasi akademik. Hal ini sesuai
pada Mahasiswa Program Studi
dengan pendapat Uno (2007) yang

35
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN VOL.3/NO.1/DESEMBER/2014

menyatakan bahwa dengan adanya (2006) terdapat korelasi negatif antara


motivasi berprestasi maka seseorang akan prokrastinasi akademik dengan prestasi
cenderung untuk berusaha segera akademik. Selain itu, salah satu bentuk
menyelesaikan tugasnya. Motivasi prokrastinasi akademik yang sering terjadi
berprestasi berperan dalam pembentukan pada mahasiswa adalah penundaan dalam
perilaku seseorang yang dapat proses penyelesaian skripsi. Berdasarkan
meningkatkan proses belajar. penelitian Gunawinata et al. (2008),
Karakteristik dari motivasi berprestasi terdapat korelasi antara perfeksionisme
akan mendorong seseorang untuk dan prokrastinasi akademik yang turut
mencapai tujuan yang diinginkannya, berperan dalam penyelesaian skripsi.
seseorang akan menjadi antusias, Mahasiswa berusaha untuk menghasilkan
memiliki keyakinan dan harapan-harapan karya terakhir yang istimewa sehingga
di dalam dirinya. Apabila karakteristik- meningkatkan perfeksionisme, sehingga
karakteristik motivasi berprestasi di dalam dalam mengerjakan menjadi lebih teliti
diri seseorang itu seimbang, maka akan dan berhati-hati. Gunarya (2011)
memberikan manfaat dan umpan balik berpendapat bahwa prokrastinasi terjadi
yang baik terhadap seseorang (Kertamuda, akibat gangguan emosional. Hal tersebut
2008). Kebenaran teori tersebut dapat dapat berakibat serius karena kebiasaan
diamati dari hasil studi ini, yaitu tersebut dapat membuat seseorang tidak
berdasarkan hasil uji korelasi didapatkan berhasil dalam hidupnya dan gagal dalam
nilai r = -0.540. Artinya ada hubungan menjalankan studinya. Oleh karena itu
negatif dengan kekuatan hubungan sedang seorang mahasiswa perlu memahami
antara motivasi berprestasi dengan penanganan prokrastinasi akademik agar
prokrastinasi akademik. Semakin tinggi dapat menekan perilaku tersebut dan
tingkat motivasi berprestasi maka semakin terhindar dari dampak negatif
rendah tingkat prokrastinasi dan prokrastinasi akademik.
sebaliknya.
SIMPULAN
Adanya prokrastinasi akademik
Berdasarkan hasil studi yang telah
apabila tidak segera ditindak lanjuti
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
dikhawatirkan dapat memberi dampak
terdapat hubungan negatif yang bermakna
negatif pada mahasiswa. Berdasarkan
dengan kekuatan hubungan sedang antara
penelitian yang dilakukan oleh Tjundjing
motivasi berprestasi dengan prokrastinasi

36
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN VOL.3/NO.1/DESEMBER/2014

akademik pada Mahasiswa Program Studi penguji skripsi penulis, atas kritik dan
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. sarannya sehingga penulis dapat
Semakin tinggi motivasi berprestasi maka menyelesaikan skripsi dan naskah
akan semakin rendah prokrastinasi publikasi.
akademik.
DAFTAR PUSTAKA
SARAN Ahmaini (2010). Perbedaan prokrastinasi
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut akademik antara mahasiswa yang
dengan sebaran sampel yang lebih aktif dengan yang tidak aktif dalam
organisasi kemahasiswaan PEMA
luas, dan analisis multivariat terhadap USU. Sumatera Utara, Universitas
variabel perancu seperti kondisi Sumatera Utara. Skripsi.
psikologis, sosial dan ekonomi serta Fatimah O, Lukman ZM, Khairudin M,
variabel lainnya sehingga dapat Shahrazad WS, Halim FW (2011).
Procrastination’s relation with fear
diperoleh data yang lebih valid of failure, competence expectancy
mengenai hubungan antara motivasi and intrinsic motivation. Pertanika
J. Soc. Sci. & Hum., 19 (8) : 123-
berprestasi dengan prokrastinasi 127.
akademik pada mahasiswa.
Ferrari JR, Pychyl TA (2012). If I wait,
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut my partner will do it: The role of
dengan metode seperti cohort conscientiousness as a mediator in
the relation of academic
sehingga dapat mengetahui lebih procrastination and perceived social
lanjut hubungan sebab-akibat kedua loafing. North American Journal of
Psychology, 24 (1) : 13-24.
variabel.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut FK UNS (2013). Buku pedoman Program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas
untuk mengetahui hubungan Kedokteran UNS. Surakarta: UNS
prokrastinasi akademik sebagai Press.
prediktor turunnya prestasi akademik, Gunawinata, Nanik, Lasmono (2008).
sifat perfeksionisme pada penyusunan Perfeksionisme, prokrastinasi
akademik, dan penyelesaian skripsi
skripsi dan dampak negatif lainnya. mahasiswa. Anima, Indonesian
Psychological Journal. 23 (3) : 256-
UCAPAN TERIMA KASIH 276.

Penulis ucapkan terimakasih kepada Gunarya A (2011). Modul SS-06 Teknik


Menangani Prokrastinasi, Basic
Ratna Kusumawati, dr., M.Biomed. dan Study Skills UNHAS.
Sumardiyono, SKM, M.Kes selaku

37
NEXUS PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN VOL.3/NO.1/DESEMBER/2014

http://repository.unhas.ac.id/bitstrea Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1


m/handle/123456789/40/MODUL% (1) : 65-74.
20SS06%20teknik%20menangani%
Senécal C, Julien E, Guay F (2003). Role
20prokrastinasi.pdf?sequence=1 –
conflict and academic
Diakses Oktober 2014.
procrastination: A self-
Hasibuan (2005). Organisasi dan motivasi determination perspective.
dasar peningkatan produktivitas. European Journal of Social
Jakarta: PT Bumi Aksara, p: 112. Psychology, 33 : 135-145.

Kertamuda F (2008). Pengaruh motivasi Sirois FM (2004). Procrastination and


belajar terhadap prestasi belajar. counterfactual thinking: Avoiding
Jurnal Psikologi, 21 (1) : 25-38. what might have been. British
Journal of Social Psychology, 43 (2)
Klibert J, Rohling JL, Luna A, Robichaux : 269-286.
M (2011). Suicide proness in
Steel P (2007). The nature of
college students: Relationships with
procrastination: A meta-analytic and
gender, procrastination, and
theoretical review of quintessential
achievement motivation. Death
self-regulatory failure.
Studies, 35 : 625-645.
Psychological Bulletin, 133 (1) : 65-
Michinov N, Sophie B, Oliver LB, 94.
Jacques J, dan Marine D (2011).
Procrastination, participation, and Suyatmi (2002). Kemampuan membaca
performance in online learning pemahaman ditinjau dari
environments. Journal of Computers penguasaan struktur bahasa dan
and Education, Elsevier, 56 : 243- motivasi berprestasi: Sebuah studi
252. di fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas sebelas
Nursalam, Efendi F (2008). Pendidikan maret surakarta. Surakarta,
dalam keperawatan. Jakarta: Universitas Sebelas Maret. Tesis.
Salemba Medika, p: 16.
Tjundjing S (2006). Apakah penundaan
Park SW, Sperling RA (2012). Academic menurunkan prestasi? sebuah meta-
procrastinators and their self- analisis. Anima, Indonesian
regulation. Scientific Research, 3 (1) Psychological Journal, 22 (1) : 17-
: 12-23. 27.

Rosário P, Costa M, Núñez JC, Gonzáles- Uno HB (2007). Teori motivasi dan
Pienda J, Solano P, Valle A (2009). pengukurannya analisis di bidang
Academic procrastination: pendidikan. Cetakan kedua. Jakarta:
Associations with personal, school, Bumi Aksara, pp: 3-27.
and family variables. The Spanish
Journal of Psychology, 12 (1) : 118- Van Eerde W (2003). Procrastination at
127. work and time management training.
Journal of Psychology, 137 : 421-
Savira, Suharsono (2013). Self-regulated 434.
learning (SRL) dengan prokrastinasi
akademik pada siswa akselerasi. Willis SS (2012). Psikologi pendidikan.
Bandung: Alfabeta, pp: 67, 71-73.

38

You might also like