You are on page 1of 7

JURNAL RISET KESEHATAN

POLTEKKES DEPKES BANDUNG


Vol 13 No 1, Mei 2021

SENAM YOGA MENURUNKAN DISMENORE


PADA REMAJA
Yoga reducing Dysmenorrhea in Adolescents

Dian Nur Hadianti 1*, Ferina 1**


1* Jurusan Kebidanan Bandung, Poltekkes Kemenkes Bandung,

Email: diannurhadianti80@gmail.com ** Email: jewelferina28@gmail.com

ABSTRACT
Dysmenorrhea is a problem during menstruation. The factor that can affect
Dysmenorrhea is yoga. Yoga is an activity that carries out physical activity, mentally and
breathing techniques to relieve stress, ease recovery and reduce menstrual pain. The
aim is to understand the implementation of Yoga exercises in influencing Dysmenorrhea
in adolescents. Design method as analytic, using quasi-experimental design pretest-
posttest control group design. The sampling technique used purposive sampling of 30
respondents in the control group and 30 in the intervention group. Inclusion criteria are
adolescents improve dysmenorrhea WaLIDD score> 5, improve Dysmenorrhea received
every cycle increased in the last six months, greeting cycles 21-35 days, adolescents
12-16 years, improve primary Dysmenorrhea, Working Period Index 18-25 kg / m2 and
accept as a respondent. Exclusion criteria have other diseases that cause
Dysmenorrhea and having irregular cycles. Sampling was carried out at SMPN 40
Bandung City involving students from the Department of Midwifery Poltekkes Kemenkes
Bandung from August to November 2019. Statistic test using independent sample t-test
showed that there were differences shown in the level of Dysmenorrhea in the
intervention group and the control group after being given yoga exercises for eight
meetings with a duration of 60 minutes at each meeting, giving a definition of yoga
exercises for Dysmenorrhea with p-value <0.05. It is expected that teens will apply yoga
exercises to reduce Dysmenorrhea.

Keywords: Yoga Exercise, Dysmenorrhea

ABSTRAK
Dismenore merupakan masalah saat menstruasi yang dihadapi sebagian besar wanita.
Faktor yang dapat mempengaruhi dismenore salah satunya adalah yoga. Yoga
merupakan kegiatan melakukan aktivitas fisik, mempelajari mental, dan teknik
pernapasan untuk menghilangkan stress, meringankan kecemasan dan mengurangi
nyeri haid. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan senam
Yoga dalam mempengaruhi dismenore pada remaja. Desain penelitian ini bersifat
analitik, menggunakan desain quasy experiment pretest-posttest control group design.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Purposive sampling sebanyak 30
responden kelompok kontrol dan 30 responden kelompok intervensi. Kriteria inklusi dari
sample yaitu remaja putri yang mengalami dismenore skor WaLIDD > 5, mengalami
dismenore dirasakan tiap siklus setidaknya dalam 6 bulan terakhir, siklus haid 21-35
hari, usia remaja 12-16 tahun, mengalami dismenore primer, Indeks Masa Tubuh 18-25
kg/m2 dan bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi yaitu memiliki penyakit lain yang
menyebabkan dismenore dan memilki siklus yang tidak teratur. Pengambilan sampel
dilakukan di SMPN 40 Kota Bandung dengan melibatkan mahasiswa Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bandung pada Bulan Agustus sampai dengan

239
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1910
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1, Mei 2021

November 2019. Hasil uji statistik menggunakan uji independent samples t-test
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada tingkat dismenore pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberikan latihan yoga selama 8 kali
pertemuan dengan durasi 60 menit setiap pertemuan, artinya ada pengaruh pada senam
yoga dalam menurunkan dismenore pada remaja dengan p-value<0,05. Diharapkan
bagi remaja untuk melaksanakan senam yoga untuk mengurangi dismenore.

Kata Kunci: Senam Yoga, Dismenore

PENDAHULUAN sekolah dan bekerja.2 Dismenore


merupakan masalah kesehatan global
Pubertas pada remaja putri ditandai yang kritis pada wanita usia reproduksi,
dengan terjadinya menstruasi. Masalah karena menyebabkan absensi sekolah,
yang dialami oleh hampir sebagian kinerja akademik yang buruk,
besar wanita saat menstruasi adalah kehilangan waktu kerja, dan memiliki
rasa tidak nyaman atau rasa nyeri hebat pengaruh negatif yang signifikan pada
yang disebut dengan nyeri haid aktivitas sehari-hari.3 Dismenore
(dismenore). (Fahmi, 2014) Survei mereka bahkan tidak dapat pergi
pendahuluan yang dilakukan oleh kesekolah, aktivitas belajar dalam
peneliti di SMPN 40 Bandung, pembelajaran terganggu, konsentrasi
didapatkan bahwa 6 dari 10 siswi pernah menjadi menurun bahkan tidak ada
mengalami nyeri haid (dismenore) saat sehingga materi yang diberikan selama
sedang mengalami menstruasi, merasa pembelajaran yang berlangsug tidak
kurang nyaman saat beraktivitas karena bisa ditangkap oleh remaja yang sedang
sakit yang dirasakan pada bagian perut mengalami dismenore. Para remaja
dan menjalar kebawah bagian panggul, juga kurang memiliki pengetahuan
bahkan menyebabkan tidak tentang dismenore sehingga sebagian
bersemangat saat mengikuti besar mereka tidak menangani nyeri
pembelajaran disekolah. yang dialami.4
Dismenore merupakan gangguan Beberapa aktivitas fisik dapat
fisik pada wanita yang sedang dilakukan untuk mengurangi dismenore.
mengalami menstruasi, gejalanya Salah satunya dengan melakukan yoga.
berupa gangguan nyeri/kram pada Yoga merupakan kegiatan melakukan
perut. Penyebab dismenore yaitu aktivitas fisik, mempelajari mental, dan
ketidakseimbangan hormon teknik pernapasan untuk
progesteron dalam darah. Produksi menghilangkan stres. Karena itu, yoga
hormon prostaglandin pada wanita yang dapat membantu pikiran dan tubuh,
dismenore 10 kali lebih banyak dari mengatasi stress dan depresi
wanita yang tidak mengalami seseorang sehingga menjadi tenang
dismenore. Peningkatan kontraksi dan dapat mengelola ketidaknyamanan
uterus disebabkan oleh prostaglandin saat menstruasi. Pose yoga aman dan
dan hal iniyang menyebabkan sederhana dapat dilakukan untuk
dismenore, prostaglandin yang berlebih dismenore primer.5
menyebabkan aktvasi usus besar. Hasil penelitian Hyun Nam (2016)
Dismenore dapat disebabkan oleh dengan intervensi yoga yang dapat
penyakit lain antaralain endometriosis, mengurangi kram menstruasi dan
infeksi pelvis (daerah panggul), tumor gangguan menstruasi pada mahasiswi
rahim, apendisitis, kelainan organ dengan dismenore primer, dengan hasil
pencernaan, bahkan kelainan ginjal.1 penelitian skor nyeri haid menurun
Dismenore dapat menyebabkan secara signifikan pada kelompok
gangguan kegiatan dan sebagai eksperimen dibandingkan dengan
penyebab ketidakhadiran wanita di kelompok kontrol.3 Penelitian lain

240
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1910
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1, Mei 2021

menyebutkan bahwa terjadi penurunan perlakuan senam yoga dan 30


signifikan (p<0,0001) pada nyeri yang responden tidak diberikan perlakuan
dirasakan setelah intervensi yoga dan senam yoga).
menunjukkan peningkatan yang Penelitian dilakukan di SMPN 40
signifikan dalam stres yang dirasakan Bandung berdasarkan sekolah yang
(P<0,0001), serta ketidakhadiran di berlokasi di perkotaan dengan populasi
sekolah turun menjadi 10% dan yang cenderung homogen karena murid
peningkatan aktivitas sehari-hari.6 berasal dari wilayah sekitarnya dan usia
Tujuan penelitian ini adalah siswa beranjak remaja yang baru
mengetahui pengaruh senam Yoga mengalami menstruasi sehingga
terhadap dismenore pada remaja. meminimalkan terjadinya bias dalam
pengambilan data.
METODE Tahapan pengambilan data diawali
Desain yang digunakan pada dengan meminta responden dan
penelitian ini yaitu quasy experiment kelompok kontrol mengisi kuesioner
pretest-posttest control group design. dismenorre WaLLID score, dipilih sesuai
Penelitian dilakukan pada bulan Juli kriteria sebagai responden. Selanjutnya
sd November 2019 dengan melibatkan responden diberikan lembar persetujuan
subjek penelitian yaitu remaja putri penjelasan (PSP) dan dibagi menjadi 2
kelas 9 di SMPN 40 Bandung yang kelompok yaitu kelompok kontrol dan
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi intervensi. Kelompok intervensi dilatih
yang telah ditentukan serta telah senam yoga selama 8 kali pertemuan
memenuhi kajian etik dan mendapatkan dengan durasi 60 menit. Pada kelompok
surat layak etik “etichal Approval” dari kontrol dianjurkan melakukan kegiatan
Poltekkes Kemenkes Bandung. Kriteria yang biasa dilakukan apabila merasa
inklusi pada penelitian ini yaitu Remaja dismenore dan diberikan latihan senam
putri di SMPN 40 Bandung yang yoga satu kali dan diberikan booklet.
mengalami dismenore skor > 5 dengan Selanjutnya kedua kelompok mengisi
menggunakan WaLLID skor, mengalami kembali kuesioner WaLLID score.
Dismenore dirasakan tiap siklus Setelah data terkumpul selanjutnya
setidaknya dalam 6 bulan terakhir, dilakukan pengolahan data dan analisis
Siklus haid 21-35 hari, Usia remaja 12- data. Analisis data menggunakan
16 tahun, Dismenore primer, Indeks analisis data univariat dan analisis
Masa Tubuh 18-25 kg/m2, Bersedia bivariat. Hasil uji statistik menggunakan
menjadi responden. Sedangkan kriteria uji independent samples t-test dengan
ekslusi yaitu Memiliki penyakit lain yang pengambilan keputusan uji statistik
menyebabkan dismenore dan siklus dengan menggunakan α sebesar 0,05.
haid tidak teratur.
Pengambilan sampel tahap kedua HASIL
menggunakan teknik purposive Gambaran karakteristik remaja yang
sampling. Rumus besar sampel untuk mengalami dismenore berdasarkan
jenis penelitian analitik numerik tidak umur, umur menarche dan IMT di SMPN
berpasangan. Dari hasil perhitungan 40 Kota Bandung dapat dilihat pada
rumus besar sampel, maka penelitian ini tabel 1.
menggunakan sampel sebanyak 60
responden (30 responden diberi

Tabel 1. Gambaran Karakteristik Umur, Umur menarche dan IMT pada Remaja yang
mengalami Dismenore di SMPN 40 Kota Bandung

241
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1910
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1, Mei 2021

Mean
Karakteristik Yoga Kontrol P*
(n=30) (n=30)
0,267*
Usia (tahun) 14,23 14,37
0,803
Usia Menarche (tahun) 11,93 11,87
IMT (kg/m2) 19,89 20,07 0,803
*Uji Independent sample t-test

Tabel 1. menunjukkan bahwa rata-rata (normal). Berdasarkan karakteristik


responden pada kelompok intervensi umur, umur menarche, dan IMT
berusia 14,23 tahun, dengan menarche responden hasil uji statistik tidak
pada umur 11,93 tahun dan IMT 19,89 terdapat perbedaan bermakna antara
kg/m2 (normal). Rata-rata responden kelompok intervensi yoga dan kelompok
pada kelompok kontrol berumur 14,37 kontrol, dengan nilai p > 0,05; artinya
tahun, dengan menarche pada umur karakteristik responden yang homogen,
11,87 tahun dan IMT 20,07 kg/m2 sehingga layak dibandingkan.

Tabel 2 Pengaruh Pelaksanaan Senam Yoga terhadap


Kejadian Dismenore pada Remaja

Mean
WaLIDD Score Yoga Kontrol P*
(n=30) (n=30)

Pre Test 6,53 6,5 0,893**

Post Test 4,27 5,17 0,043*


*Uji Independent sample t-test

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata- perbedaan yang bermakna pada tingkat


rata remaja yang tidak menerapkan dismenore pada kelompok intervensi
senam yoga mengalami dismenore dan kelopok kontrol setelah diberikan
mengalami perubahan dengan nilai p= latihan yoga selama 8 kali pertemuan
0,043. Dan remaja yang menerapkan dengan durasi 60 menit setiap
senam yoga mengalami perubahan pertemuan, artinya ada pengaruh pada
dismenore dengan nilai p=0,893 dengan senam yoga terhadap dismenore pada
tingkat nyeri menggunakan WaliDD skor remaja dengan p-value<0,05
sebelum menerapkan yoga dengan nilai
6,53 (tingkat sedang) dan setelah PEMBAHASAN
menerapkan yoga dengan nilai 4,27 Dismenore merupakan gangguan
(ringan). Pada kedua kelompok sebelum fisik pada wanita yang sedang
diberikan intervensi yoga, tidak terdapat mengalami menstruasi, gejalanya
perbedaan bermakna rata-rata nyeri berupa gangguan nyeri/kram pada
dismenore dengan nilai p> 0,05, artinya perut. Salah satu penyebab dismenore
kedua kelompok layak dibandingkan. adalah sirkulasi darah dan oksigen
Hasil uji statistic menggunakan uji menurun, hal ini dapat disebabkan
independent samples t-test kurangnya aktifitas selama menstruasi
menunjukkan bahwa terdapat dan kurangnya olah raga.4

242
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1910
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1, Mei 2021

Angka kejadian dismenore 45-95% kontrol setelah diberikan latihan yoga


pada wanita usia subur, terjadi pada selama 8 kali pertemuan dengan durasi
remaja yang kurang olahraga.7 Salah 60 menit setiap pertemuan dengan p-
satu bentuk olah raga yang dianjurkan value <0,05.
yaitu yoga. Yoga merupakan teknik Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
untuk meningkatkan kekuatan, Teherán (2018) yang membandingkan
keseimbangan dan mengurangi rasa kelompok eksperimen dan kelompok
nyeri dengan melakukan teknik kontrol bahwa yoga efektif dalam
relaksasi, pernafasan, dan posisi tubuh.8 menurunkan intensitas nyeri dismenore
Hasil penelitian ini menunjukkan dengan p-value 0,000 < α (0,05), dan
adanya perubahan tingkat dismenore terdapat perbedaan rata-rata penurunan
pada remaja yang melaksanakan yoga. intensitas nyeri haid setelah diberikan
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yoga pada kelompok eksperimen dan
yang menunjukkan wanita dengan pre kelompok kontrol yang tidak diberikan
menstrual syndrom yang melakukan intervensi.13
latihan yoga jangka pendek pada fase Intervensi yoga efektif menurunkan
luteal, membuat mereka merasa lebih stres, membantu relaksasi, dan
baik dan mempertahankan tingkat meningkatkan sirkulasi berdasarkan
konsentrasi dengan lebih baik 9,10 teori ambang nyeri, yang
Yoga dan latihan inti merupakan menggambarkan pengaturan lokasi
latihan dengan biaya hemat yang dapat pusat nyeri di tulang belakang yang
dilakukan di rumah untuk membantu dapat menurunkan nyeri dan
menurunkan tingkat nyeri saat mengeluarkan penghilang nyeri alami
menstruasi dan untuk membantu dalam tubuh. Hasil penelitian Prabhu
meningkatkan kualitas hidup seseorang. (2019) dan Yang (2016) juga
Ada perbedaan yang signifikan dalam menunjukkan bahwa latihan pernafasan
kelompok eksperimental dan Kontrol (P yoga dapat meningkatkan relaksasi dan
<0,05) dengan menggunakan Kuisioner menurunkan tekanan; bernafas yang
MDQ Moo.11 benar secara perlaan dapat membantu
Hasil penelitian lain menyatakan ada relaksasi dan mengatur nyeri. 11, 14
pengaruh latihan Yoga terhadap tingkat Penelitian Yonglitthipagon (2017)
nyeri haid pada mahasiswi dengan skala menunjukkan dampak positif dari latihan
peringkat nyeri numerik sebelum dan yoga secara teratur selama 12 minggu
setelah latihan yoga menunjukkan skala pada wanita bukan atlet dengan
5,15 dan 3,00. Uji bivariat menunjukkan dismenore primer mengurangi tingkat
p-value 0,000.12 rasa nyeri haid, meningkatkan
Pose yoga aman dan sederhana kebugaran fisik dan QOL (domain
dapat dilakukan untuk dismenore kapasitas fungsional, vitalitas,
primer.5 Penelitian Sutar et al (2016), kesehatan mental, aspek sosial, sakit
melaporkan bahwa beberapa pose yoga tubuh, dan kesehatan umum) dan ada
bisa meredakan nyeri haid. Yoga perbedaan yang signifikan dalam
biasanya menampilkan pose fisik, teknik intensitas nyeri dan durasi rasa sakit
pernapasan, dan meditasi atau relaksasi pada kelompok eksperimen (p< 0,05),
untuk meningkatkan kebugaran fisik dan yoga mengurangi keparahan dan durasi
menghilangkan stres. Karena itu, secara dismenore primer. 2
teratur berlatih yoga dapat membantu Hasil penelitian Tsai (2016)
meringankan kecemasan dan menunjukkan dari 64 subjek, 90,6%
2
mengurangi nyeri haid. dilaporkan mengalami nyeri haid saat
Hasil penelitian ini menunjukkan menstruasi. Setelah intervensi yoga,
bahwa terdapat perbedaan yang subjek melaporkan penurunan
bermakna pada tingkat dismenore pada penggunaan analgesik selama
kelompok intervensi dan kelompok menstruasi (p = 0,0290) dan penurunan

243
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1910
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1, Mei 2021

efek sedang atau berat dari nyeri meningkatkan fleksibilitas tulang


menstruasi pada pekerjaan (p = belakang dan memperkuat otot-otot di
0,0011).9 bagian belakang, pose cat/kucing yoga
Penelitian lain yang mendukung memulai gerakan dari pusat dan
penelitian ini yaitu penelitian pada 20 mengkoordinasikan gerakan dan nafas,
orang responden, yang menunjukkan dan pose ikan mengurangi kekakuan
bahwa mahasiswa yang melaksanakan otot leher dan bahu serta meningkatkan
yoga mengalami penurunan intensitas fleksibilitas tulang belakang. Teknik
nyeri haid (p-value = 0,000). Yoga dapat relaksasi yoga nidra yang mendalam
dilakukan kapan saja atau sewaktu- menghasilkan respons relaksasi.
waktu karena hanya melibatkan sistem Semua gerakan ini memberi respons
otot dan respirasi dan tidak penurunan aktivitas sistem saraf
membutuhkan alat lain. Gerakan yang simpatik dan konsumsi oksigen,
bermanfaat untuk mengurangi berkurangnya stres oksidatif, dan
dismenore yaitu dengan menggerakkan peningkatan penghilang rasa sakit.5
panggul, dengan posisi lutut, dada dan Penelitian lain menyatakan bahwa
latihan pemanasan.15 ada perbedaan skala nyeri sebelum dan
Pada penelitian ini, latihan yoga setelah yoga, serta yoga mempengaruhi
dilakukan dengan modifikasi berbagai penurunan skala nyeri selama
gerakan mulai pemanasan (pranayama) dismenore. 7
berupa latihan bernafas dan relaksasi, Postur yoga dan latihan
latihan inti seperti cobra, camel, pernapasan adalah metode yang efektif
downdog, tiger twist, cat and cow pose, untuk mengendalikan masalah
diakhiri dengan sesi pendinginan psikologis dan fisik pada peserta
(savasana). Perpaduan kesatuan dengan dismenore primer.14 Inilah
kordinasi tubuh, pikiran dan jiwa (body, mengapa latihan yoga yang dilakukan
mind and soul) membantu pada penelitian ini dengan durasi 60
meningkatkan relaksasi dan menit selama 8 kali pertemuan sudah
menurunkan tekanan/ketegangan siswa dapat membantu mengurangi
selama menstruasi. Yoga dismenore primer pada remaja.
suryanamaskar menggabungkan Kebaruan dan keterbatasan dari
gerakan, pernapasan, dan teknik penelitian ini yaitu kelompok intrevensi
relaksasi, yang bertujuan untuk merasa yang menerapkan latihan yoga tidak
nyaman. Yoga dengan gerakan memperhatikan fase pada siklus haid,
suryanamaskar tubuh membutuhkan namun menerapkan latihan yoga
asupan oksigen yang cukup agar dapat sebanyak 8 kali dengan durasi 60 menit
membakar glukosa menjadi ATP dan di luar siklus haid. Penelitian
membakar lemak dalam tubuh, pada sebelumnya menerapkan latihan yoga
saat itu hormon endorphin muncul untuk jangka pendek pada fase luteal dan
memberikan pereda nyeri.16 penelitian lain menerapkan latihan yoga
Hasil ini serupa dengan hasil secara teratur selama 12 minggu. 2, 10
penelitian Hyu Nam (2016) dengan
intervensi yoga yang dapat mengurangi SIMPULAN
kram menstruasi dan gangguan Pada remaja yang melakukan
menstruasi pada mahasiswi dengan latihan yoga, tingkat dismenore
dismenore primer, dengan hasil semakin rendah. Ada perbedaan yang
penelitian skor menurun secara signifikans rata-rata tingkat dismenore
signifikan pada kelompok eksperimen antara kelompok remaja yang
dibandingkan dengan kelompok melakukan melakukan latihan yoga dan
control(P<0,05). 3 kelompok remaja yang tidak melakukan
Penelitian Rakhashaee (2011) latihan yoga.
menyatakan bahwa pose kobra yoga

244
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1910
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1, Mei 2021

DAFTAR RUJUKAN 10. Wu WL, Lin TY, Chu IH, Liang JM.
1. Ernawati, Hartiti T, Hadi I. Terapi The acute effects of yoga on cognitive
Relaksasi Terhadap Nyeri Dismenore measures for women with premenstrual
pada Mahasiswi Universitas syndrome. J Altern Complement Med.
Muhammadiyah Semarang. Pros Semin 2015;21(6):364-369.
Nas. 2010;(18):106-113. doi:10.1089/acm.2015.0070
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/ps 11. Prabhu S, Nagrale S, Shyam A,
n12012010/article/view/778/832 Sancheti P. Effect of Yogasanas on
2. Yonglitthipagon P, Muansiangsai S, Menstrual Cramps in Young Adult
Wongkhumngern W, et al. Effect of Females With Primary Dysmenorrhea.
yoga on the menstrual pain, physical Int J Physiother Res. 2019;7(4):3129-
fitness, and quality of life of young 3134. doi:10.16965/ijpr.2019.140
women with primary Dysmenorrhea. J 12. Fitriana LB, Pradnyandari NP. the
Bodyw Mov Ther. 2017;21(4):840-846. Effects of Yoga Practice on the Level of
doi:10.1016/j.jbmt.2017.01.014 Period Pain Among Female Students of
3. Ko HN, Sun Le S, Dol Kim S. Effects Nursing Program At Respati
of Yoga on Dysmenorrhea: A University, Yogyakarta. 1st Int Respati
Systematic Review of Randomized Heal Conf (IRHC. Published online
Controlled Trials. Altern Integr Med. 2019:318-327.
2016;05(04). doi:10.4172/2327- 13. Teherán AA, Piñeros LG, Pulido F,
5162.1000226 Mejía Guatibonza MC. WaLIDD score,
4. Lestari NMSD. Pengaruh dismenorea a new tool to diagnose dysmenorrhea
pada remaja. Semin Nas FMIPA and predict medical leave in University
UNDIKSHA III. Published online students. Int J Womens Health.
2013:323-329. 2018;10:35-45.
ejournal.undiksha.ac.id/index.php/sem doi:10.2147/IJWH.S143510
nasmipa/article/download 14. Yang NY, Kim SD. Effects of a Yoga
5. Rakhshaee Z. Effect of Three Yoga Program on Menstrual Cramps and
Poses (Cobra, Cat and Fish Poses) in Menstrual Distress in Undergraduate
Women with Primary Dysmenorrhea: Students with Primary Dysmenorrhea:
A Randomized Clinical Trial. J Pediatr A Single-Blind, Randomized
Adolesc Gynecol. 2011;24(4):192-196. Controlled Trial. J Altern Complement
doi:10.1016/j.jpag.2011.01.059 Med. 2016;22(9):732-738.
6. Nag U. Effect of Yoga on Primary doi:10.1089/acm.2016.0058
Dysmenorrhea and Stress in Medical 15. Siahaan K, Ermiati, Maryati I.
Students. IOSR J Dent Med Sci. Penurunan Tingkat Dismenore Pada
2013;4(1):69-73. doi:10.9790/0853- Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan
0416973 Unpad Dengan Menggunakan Yoga.
7. Julaecha J, Safitri S, Wuryandari AG. Penurunan Tingkat Dismenore Pada
Pain Reduction During Dysmenorrhea Mahasiswi Fak Ilmu Keperawatan
With Yoga Movement. J Kesehat Unpad Dengan Menggunakan Yoga.
Prima. 2020;14(1):53. 2012;(085275459966):1-12.
doi:10.32807/jkp.v14i1.301 16. Sari LT. Effectiveness of Yoga
8. Manurung MF, Utami S, Siti R. Movement Suryanamaskar of
Efektivitas Yoga Terhadap Nyeri Dysmenorrhoea Pain Reduction of
Dismenore pada Remaja. JOM. 2015; Adolescent. J Ners dan Kebidanan
2(2):1258-1265. (Journal Ners Midwifery).
9. Tsai SY. Effect of yoga exercise on 2018;5(1):069-073.
premenstrual symptoms among female doi:10.26699/jnk.v5i1.art.p069-073
employees in Taiwan. Int J Environ Res
Public Health. 2016;13(7).
doi:10.3390/ijerph13070721

245
doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1910

You might also like