You are on page 1of 6

Jurnal Sainsmat, September 2013, Halaman 185-190 Vol. II. No.

2
ISSN 2086-6755
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat

Analisis Mutasi Gen Pfmdr1 1246 pada Penderita Malaria di


Mamuju Sulawesi Barat
Analysis of mutation of Pfmdr1 1246 in Malaria Patients in Mamuju
District, West Sulawesi
Yenni Yusuf1)*, Hartono2), Syafruddin1,3)
1)
Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin. Jl Perintis Kemerdekaan km.10 Tamalanrea, Makassar
2)
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar. Jl. Daeng Tata Raya, Makassar
3)
Eijkman Institute of Molecular Biology
Jl. Diponegoro 69, Jakarta
Received 12th June 2013 / Accepted 16th August 2013

ABSTRAK

Parasit Plasmodium falciparum dapat mengembangkan mekanisme resistensi terhadap


obat anti-malaria melalui mutasi gen yang terjadi pada parasit tersebut, termasuk gen
Plasmodium falciparum multi-drug resistance protein 1 (Pfmdr1). Mutasi pada gen
tersebut dapat terjadi pada beberapa posisi codon, termasuk posisi 1246, yaitu perubahan
asam aspartat ke tirosin. Alel mutan 1246Y telah dikaitkan dengan kegagalan terapi anti-
malaria amodiaquine. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mutasi gen Pfmdr1 1246
pada penderita malaria di kabupaten Mamuju provinsi Sulawesi Barat yang akan memulai
terapi kombinasi artesunate-amodiaquin (AS-AQ). Dari 18 sampel penderita malaria,
analisis gen tersebut menunjukkan tidak ada alel 1246Y pada seluruh sampel. Hasil follow-
up pasien selama 28 hari menunjukkan regimen AS-AQ efektif sebagai terapi anti-malaria
di daerah tersebut.

Kata kunci: Pfmdr1, 1246Y, Resistensi Obat Anti-Malaria, Artesunate-Amodiaquin

ABSTRACT

Plasmodium falciparum has the ability to develop resistence to anti-malarial drugs


through mutations at some genes, including Plasmodium falciparum multi-drug resistance
protein 1 (Pfmdr1). Pfmdr1 mutations might occur at some codon positions, including
position 1246 in which aspartatic acid is changed into tyrosine. It is suggested that the
mutant allele, 1246Y, is related to treatment failures with amodiaquine, an anti-malarial
drug. The aim of this research is to analyse the mutation of Pmdr1 1246 in malaria patients

*Korespondensi:
email: yenni.ys@gmail.com

185
Pfmdr1 1246 pada Penderita Malaria di Mamuju

who will receive treatment with combination of artesunate-amodiquine (AS-AQ). From 18


samples, none has the allele of 1246 Y. Follow up to the patients until day 28 shows that
AS-AQ is clinically effective to treat malaria.

Key words : Pfmdr1, 1246Y, Anti-Malarial Drug Resistance, Artesunate-Amodiaquin

PENDAHULUAN Karena itu penelitian mengenai


bagaimana polimorfisme gen Pfmdr1 pada
Plasmodium falciparum merupakan pasien malaria di suatu daerah dapat
parasit yang dapat menyebabkan malaria memberikan gambaran mengenai resistensi
serebral, salah satu bentuk malaria yang obat anti malaria pada parasit yang ada di
mematikan (Pasvol, 2005). Secara historis, derah tersebut. Pada penelitian sebelumnya
parasit tersebut memiliki kemampuan dilaporkan bahwa pada beberapa sampel
untuk beradaptasi dengan obat anti-malaria darah penderita malaria di Kabupaten
sehingga menimbulkan resistensi obat Mamuju, Sulawesi Barat ditemukan mutasi
(Rajeev dkk, 2008). Resistensi obat gen Pfmdr1 pada posisi 86, namun tidak
tentunya berimplikasi pada kegagalan terdapat mutasi pada posisi 1042
terapi yang dapat membahayakan kondisi (Syafruddin dkk, 2005). Penelitian ini
pasien. Akibat resistensi tersebut, terapi lini bertujuan untuk menganalisis polimorfisme
pertama terhadap malaria telah beberapa gen Pfmdr1 pada posisi 1246 pada pasien
kali mengalami pergantian. malaria di daerah tersebut. Penelitian ini
Penelitan molekuler telah merupakan bagian dari penelitian uji
mengidentifikasi adanya beberapa gen pada efektifitas obat anti malaria artesunate-
parasit tersebut yang dapat mengalami amodiaquin di beberapa lokasi di
mutasi dan mengakibatkan terjadinya kabupaten tersebut. Selain itu akan
resistensi obat klorokuin pada parasit dievaluasi bagaimana hubungan antara
mutan. Salah satu di antaranya adalah gen polimorfisme gen tersebut dengan
Plasmodium falciparum multi-drug efektifitas terapi yang diberikan.
resistance protein 1 (Pfmdr1) (Ruetz dkk,
1996). Mutasi pada gen ini dapat terjadi METODE
pada beberapa posisi codon yaitu kodon 86
(asparagin menjadi tirosin), kodon 1034 1. Lokasi penelitian
(serin menjadi sistein), kodon 1042 Penelitian dilakukan di dua lokasi,
(asparagin menjadi asam aspartat), dan yaitu dusun Tapandulu dan Puskesmas
kodon 1246 (asam aspartat menjadi tirosin) Tapalang yang terletak di Kabupaten
(Rajeev dkk, 2008). Selain itu, gen ini juga Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat,
telah dikaitkan dengan kegagalan terapi Indonesia.
amodiaquine, salah satu obat yang 2. Subjek penelitian
dikombinasikan dengan artesunate sebagai Subjek penelitian ini adalah pasien
Artemisinin-based combination therapy yang memeriksakan diri ke Puskesmas
(ACT), terapi lini pertama yang sekarang Tapalang dan bidan desa di Dusun
direkomendasikan WHO (Holmgren dkk, Tapandulu. Kriteria inklusi adalah riwayat
2007; WHO 2011). demam dalam 24 jam terakhir, usia di atas

186
Yenni dkk (2013)

3 tahun, didiagnosis positif menderita polymorphism (RFLP), yaitu inkubasi 5 µL


malaria melalui pemeriksaan mikroskopik, produk PCR tersebut pada suhu 37°C
belum mendapatkan terapi anti-malaria, selama 2 jam dengan enzim EcorV untuk
dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria menganalisis digesti enzim tersebut
eksklusi adalah kehamilan, malaria berat, terhadap produk PCR.
dan demam karena sebab lain. Hasil digesti enzim kemudian
3. Waktu penelitian divisualisasi di bawah UV-trans iluminator
Penelitian dilakukan pada rentang setelah dielektroforesis pada gel agar.
waktu Oktober-November 2011 dan Maret- Parasit mutan akan mengalami pemotongan
April 2012. gen dengan memproduksi dua band yaitu
4. Pengambilan sampel berukuran 135 bp dan 85 bp sedangkan
Pasien pada saat didiagnosis positif wild-type tidak mengalami pemotongan
menderita malaria (hari ke-0) diambil darah (ukuran band 220 bp).
perifernya lalu disimpan pada kertas saring 6. Etika Penelitian
khusus (Whatmann filter paper) untuk Penelitian ini telah mendapatkan
kemudian dianalisis molekuler di persetujuan dari komite etik Fakultas
Laboratorium Malaria 1 di Eijkman Kedokteran Universitas Hasanuddin,
Institute of Molecular Biology, Jakarta. Makassar Sulawesi Selatan
Sebelum pengambilan sampel setiap pasien
menandatangani informed consent terlebih HASIL
dulu sebagai tanda persetujuan untuk ikut
Diperoleh 12 sampel dari dusun
dalam penelitian.
Tapandulu dan 8 sampel dari Puskesmas
Pengambilan sampel darah juga
Tapalang sehingga terdapat total 20 sampel
dilakukan pada hari ke-1, ke-2, ke-3, ke-7,
darah positif malaria yang dianalisis. Dari
ke-14, ke-21 dan ke-28, setelah diberikan
20 sampel, 18 sampel dapat diamplifikasi
terapi artesunate-amodiaquin selama 3 hari
gen Pfmdr1 1246. Hasil RFLP
(hari 0, 1, dan 2) untuk mengevaluasi
menunjukkan tidak ada band yang
efektivitas terapi.
terpotong dari 18 sampel, yang berarti pada
5. Analisis gen Pfmdr1 codon 1246
seluruh sampel tidak terjadi mutasi gen
Dilakukan ekstraksi dan purifikasi
Pfmdr1 pada codon posisi 1246 (gambar 1).
DNA dari sampel darah kering yang ada
Dari 18 kasus yang dapat dianalisis,
pada kertas saring dengan menggunakan kit
reinfeksi pada hari ke-21 atau ke-28 terjadi
QIAamp DNA mini kit. Kemudian nested
pada 6 penderita (33%). Reinfeksi tersebut
PCR dilakukan untuk mengamplifikasi gen
dideteksi melalui pemeriksaan DNA parasit
Pfmdr1 pada sampel DNA yang telah
yang positif dari sampel pada hari ke-21
dipurifikasi, sesuai metode yang dilakukan
atau ke-28. Namun, secara klinis semua
Asih, dkk (2009).
subjek penelitian tidak mengalami tanda-
Untuk menentukan apakah sampel
tanda kegagalan terapi, yaitu timbulnya
mengandung gen yang telah mengalami
kembali gejala malaria yang dapat diamati
mutasi (mutan) atau belum (wild-type),
secara klinis.
maka dilakukan restriction fragment length

187
Pfmdr1 1246 pada Penderita Malaria di Mamuju

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

220 bp

Gambar 1. Hasil RFLP gen Pfmdr1 codon 1246. Lane 1 menunjukkan 1000 bp universal
ladder, lane 20 kontrol negatif, lane 21 kontrol positif (lambda DNA); lane 2-
19 DNA sampel. Tidak terjadi mutasi D1246Y pada seluruh sampel yang
dianalisis (band 220 bp)

PEMBAHASAN Namun demikian, pola mutasi gen


tersebut yang ditemukan berbeda-beda di
Mamuju merupakan salah satu daerah setiap daerah endemik malaria. Pada
endemik malaria di Indonesia. Data yang sebuah penelitian di Iran bagian tenggara,
diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi misalnya, ditemukan bahwa 20 % isolat
Mamuju menunjukkan bahwa total kasus yang mengalami kegagalan terapi dengan
malaria di kabupaten tersebut pada tahun klorokuin dianalisis mengandung mutasi
2011 adalah sebesar 1814 kasus. Pfmdr1 N86Y, namun tidak ditemukan
Diduga resistensi parasit malaria mutasi pada posisi yang lain, termasuk
terhadap klorokuin juga telah terjadi di pada posisi 1246 (Jalousian dkk, 2008).
daerah ini sehingga terapi lini pertama telah Pada codon posisi 1246 di gen Pfmdr1,
beralih ke penggunaan artemisinin-based mutasi yang dapat terjadi adalah D1246Y
combination therapy (ACT), yaitu yaitu perubahan alel D1246 (asam aspartat)
kombinasi artesunate-amodiaquine. menjadi 1246Y (tirosin). Dikatakan bahwa
Resistensi obat anti-malaria pada strain parasit yang resisten terhadap
daerah tersebut dapat diperkirakan dari klorokuin di Asia dan Afrika umumnya
deteksi mutasi pada gen Pfmdr1 pada tidak mengalami point mutation gen
sampel penderita. Pfmdr1 merupakan Pfmdr1 di posisi 1246, sedangkan strain
sebuah ATP-Binding cassette (ABC) resisten di Amerika Selatan umumnya
transporter pada Plasmodium yang mengalami mutasi di posisi tersebut
berfungsi dalam memompa senyawa- (Rajeev dkk, 2008). Hal ini sejalan dengan
senyawa tertentu keluar dari sel (Ferreira penelitian Asih dkk (2009) di Kabupaten
dkk, 2011). Pada studi mengenai mutasi Sumba Barat yang menemukan bahwa
yang terjadi pada Pfmdr1 yang berkaitan seluruh sampel penderita tersebut tidak ada
dengan resistensi obat anti malaria, yang mengandung alel 1246Y.
ditemukan bahwa ada beberapa posisi Alel 1246Y juga dikaitkan dengan
point-mutation yang dapat terjadi pada gen kegagalan terapi amodiaquine (Holmgren
tersebut yaitu pada codon posisi 86, 184, dkk, 2007). Karena itu efektivitas terapi
1034, 1042 dan 1246 (Rajeev dkk,2008).

188
Yenni dkk (2013)

artesunate-amodiaquine dalam penelitian polimorfisme gen tersebut di daerah


ini mungkin salah satunya disebabkan tidak Mamuju. Namun didukung oleh hasil
adanya alel mutan tersebut. penelitian lainnya di daerah Sumba atau
Selain gen Pfmdr1, gen yang juga pun Asia secara umum, kemungkinan alel
diduga mempengaruhi sensitivitas parasit dominan di daerah tersebut adalah D1246.
terhadap terapi klorokuin adalah
Plasmodium falciparum chloroquine KESIMPULAN
transporter (Pfcrt). Protein ini mengkode
Tidak ditemukan adanya point-
sebuah protein membran vakuola digestiv.
mutation pada gen Pfmdr1 di posisi 1246
Bila terjadi mutasi pada gen tersebut maka
pada sampel darah penderita malaria di
terjadi peningkatan eflux atau transportasi
daerah Mamuju Sulawesi Barat.
klorokuin keluar dari sel Plasmodium
Artesunate-amodiquine merupakan
(Johnson dkk, 2002).
kombinasi terapi malaria yang efektif
Pada penelitian ini tidak terjadi
secara klinis di daerah tersebut.
kegagalan terapi secara klinis. Pemeriksaan
darah perifer secara mikroskopik juga tidak UCAPAN TERIMA KASIH
menunjukkan adanya Plasmodium spp.
Namun, pada pemeriksaan DNA melalui Ucapan terima kasih kepada Prof Dr dr
glurp genotyping pada sampel hari ke-21 Nurpudji Astuti SpGK, kepala Pusat
atau ke-28, dideteksi adanya Plasmodium Kegiatan Penelitian (PKP) Universitas
pada beberapa sampel, yang menunjukkan Hasanuddin atas dana penelitian lapangan.
terjadinya re-infeksi. Hal ini mungkin
disebabkan jumlah parasit yang sangat DAFTAR PUSTAKA
rendah dalam darah sehingga tidak dapat
Asih PBS, Rogers WO, Susanti AI, Rahmat A,
dideteksi dalam pemeriksaan mikroskopis
Rozi IE, Kusumaningtyas MA, Krisin,
darah perifer. Namun, munculnya kembali Sekartuti, Dewi RM, Coutrier FN,
parasit dalam darah penderita tidak Sutamihardja A, JAM van der Ven A,
menunjukkan adanya gejala klinis sehingga Sauerwein RW and Syafruddin D. 2009.
disimpulkan bahwa terapi tersebut efektif Seasonal distribution of anti-malarial
secara klinis. Tidak dapat ditentukan drug resistance alleles on the island of
apakah reinfeksi pada hari ke-21 atau ke-28 Sumba, Indonesia. Malaria Journal. 8: 222
berarti kegagalan terapi karena perlu Ferreira PE, Holmgren G, Veiga MI, Uhlén P,
dibandingkan terlebih dahulu genotipe dari Kaneko A, Gil JP. 2011. PfMDR1:
Mechanisms of Transport Modulation by
parasit tersebut dengan parasit yang
Functional Polymorphisms. PLoS One.
menginfeksi pada hari ke-0.
6(9): e23875.
Karena keterbatasan waktu dan lokasi
Holmgren G, Hamrin J, Svärd J, Mårtensson A,
penelitian, jumlah sampel dalam penelitian Gil JP, Björkman A. 2007. Selection of
ini hanya sebanyak 18, yang berarti hanya pfmdr1 mutations after amodiaquine
sekitar 1% dari jumlah seluruh kasus tahun monotherapy and amodiaquine plus
sebelumnya. Dengan demikian, hasil artemisinin combination therapy in East
penelitian ini mungkin belum dapat Africa. Infection, Genetics and Evolution.
memberikan gambaran umum mengenai 7(5): 562–569

189
Pfmdr1 1246 pada Penderita Malaria di Mamuju

Jalousian F, Dalimi A, Samiee SM, Ghaffarifar Variation at Two Chloroquine Resistance


F, Soleymanloo F, Naghizadeh R. 2008. Loci in Worldwide Populations of the
Mutation in pfmdr1 gene in chloroquine- Malaria Parasite Plasmodium falciparum.
resistant Plasmodium falciparum isolates, Antimicrob. Agents Chemother. 52(6):
Southeast Iran. International Journal of 2212-2222.
Infectious Diseases. 12(6): 630-634. Ruetz S, Delling U, Brault M, Schurr E, Gros
Johnson DJ, Fidock DA, Mungthin M, P. 1996. The pfmdr1 gene of Plasmodium
Lakshmanan V, Sidhu ABS, Bray PG, falciparum confers cellular resistance to
Ward SA. 2004. Evidence for a central antimalarial drugs in yeast cells.
role for PfCRT in conferring Plasmodium Proceedings of the national academy of
falciparum resistance to diverse sciences of the united states of America.
antimalatil agents. Mol.Cell. 15(6): 867- 93(18): 9942-9947.
877. Syafruddin D, Asih PBS, Casey GJ, Maguire J,
Pasvol G, 2005. The treatment of complicated Baird JK, Nagesha HS, Cowman AF, &
and severe malaria. Br Med Bull 75-76 Reeder JC 2005. Molecular Epidemiology
(1): 29-47. of Plasmodium falciparum Resistance To
Rajeev K, Mehlotra RK, Mattera G, Bockarie Antimalarial Drugs In Indonesia. Am. J.
MJ, JMaguire JD, Baird JK, Alifrangis Trop. Med. Hyg. 72(2): 174–181.
M, Dorsey G, Rosenthal PJ, Fryauff DJ, WHO. 2011. Global Plan for Artemisinin
Kazura JW, Stoneking M, Zimmerman Resistance Containment. Geneva: WHO.
PA. 2008. Discordant Patterns of Genetic

190

You might also like