You are on page 1of 17

Jurnal PPKn Vo. 7 No.

1 Januari 2019

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM MATA PELAJARAN


PPKn KELAS XII TKJ A SMK NEGERI 2 SALATIGA SEMESTER
GANJIL TAHUN AJARAN 2018/2019

Maretha Ulfa Putriska &Nani Mediatati


PPKn, FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
Email: marethaulfa@gmail.com / nani.mediatati@staff.uksw.edu

Abstract. This research is motivated by the learning process in the Kurikulum


2013 which requires all subjects to use authentic assessment, including PPKn
subject teachers. Placed in SMK Negeri 2 Salatiga with the respondents of the
research is PPKn’s teacher of class XII TKJ A, the deputy headmaster of the
curriculum field, and students of class XII TKJ A. The purpose of the study is to
provide an overview of the implementation of authentic assessment in PPKn
subjects at SMK Negeri 2 Salatiga and the barriers experienced by teachers and
how to overcome them. Typed of qualitative descriptive research. Data collection
used passive participation observation techniques, unstructured interviews, and
questionnaires. Data analysis used qualitative data analysis. The results of the
study indicate that the implementation of authentic assessments at SMK Negeri 2
Salatiga has generally been carried out by the teacher, but has not run optimally.
The assessment indicators that have been carried out are daily assessments, final
semester assessments, discussions, and presentations, and it planned in the lesson
plan (RPP). Some assessment indicators that have not been implemented by the
teacher, such as the attitude assessment that should be carried out by observation,
self-assessment, evaluation among friends, and journals, but in the
implementation only teachers assess student attitudes. The obstacles in the
implementation of authentic assessments include: a curriculum that is held
continuously revisions and a long time in the assessment process.

Keywords: authentic assesment, PPKn

PENDAHULUAN tiga ranah yakni penilaian sikap,


A. Latar Belakang Masalah pengetahuan dan keterampilan sesuai
Perubahan dari KTSP 2006 dengan SKL yang hendak dicapai.
ke Kurikulum 2013 terdiri dari 4 Nilai dari ketiga ranah tersebut
(empat) elemen, yakni perubahan dideskripsikan pada buku rapor
pada Standar Kompetensi Lulusan peserta didik. Hal tersebut
(SKL), Standar Isi, Standar Proses, menunjukkan bahwa penilaian dalam
serta Standar Penilaian Kurikulum 2013 pendekatan
(Kemendikbud, 2013 : 4). Perubahan utamanya adalah penilaian autentik
yang terjadi pada Standar Penilaian (Mansur, 2015 : 3)
bahwa dalam KTSP 2006 penilaian Penilaian autentik dilakukan
lebih menekankan pada aspek pendidik pada awal pembelajaran,
pengetahuan, sedangkan dalam antara pembelajaran, dan setelah
penilaian Kurikulum 2013 meliputi pembelajaran. Kemendikbud (2013 :

88
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

28) penilaian autentik didefiniskan di kelas XII TKJ A SMK Negeri 2


sebagai pengukuran yang bermakna Salatiga mengatakan bahwa
secara signifikan atas hasil belajar kurikulum yang digunakan adalah
peserta didik untuk ranah Kurikulum 2013 dengan strategi
pengetahuan, sikap, dan pembelajarannya digunakan
keterampilan. Tiga ranah yang telah penilaian dengan pendekatan
disebutkan tersebut didefinisikan berbasis autentik, oleh karena itu
sebagai berikut : a) Ranah kognitif perlu dilakukan penelitian untuk
(pengetahuan), mencakup kegiatan mengetahui tentang pelaksanaan
mental (otak); dengan bentuk penilaian autentik dalam mata
penilaian dibedakan menjadi enam pelajaran PPKn di kelas XII TKJ A
tingkatan diantaranya mengingat, semester ganjil tahun ajaran
memahami, menerapkan, 2018/2019 di SMK Negeri 2
menganalisis, mengevaluasi serta Salatiga.
menciptakan; b) Ranah afektif
(sikap), mencakup lima kategori B. Rumusan Masalah
utama yaitu penerimaan, tanggapan, Berdasarkan latar belakang
penilaianm pengorganisasian, dan masalah, dapat dirumuskan
nilai kompleks, ranah sikap ini permasalahan di dalam penelitian,
bertujuan untuk mengukur aspek sebagai berikut :
afektif yang berhubungan dengan 1. Bagaimana pelaksanaan
pandangan/pendapat dan sikap/nilai penilaian autentik dalam mata
dari siswa terhadap peristiwa atau pelajaran Pendidikan Pancasila
fenomena tertentu; c). Ranah Kewarganegaraan di kelas XII
psikomotorik (keterampilan), TKJ A SMK Negeri 2 Salatiga
misalnya keterampilan atau skills, semester ganjil tahun ajaran
bertujuan untuk mengukur aspek 2018/2019 ?
yang berkaitan dengan gerak atau 2. Hambatan apa saja yang
aktivitas fisik. (Mas’ud & Sundari, dihadapi guru dalam
2010 : 7). melaksanakan penilaian
Dalam melakukan penilaian autentik dalam mata pelajaran
yang sesuai dengan kurikulum yang Pendidikan Pancasila
digunakan sekolah, maka seorang Kewarganegaraan di kelas XII
guru harus merancang penilaian yang TKJ A SMK Negeri 2 Salatiga
mengarah pada tujuan yang telah semester ganjil tahun ajaran
ditentukan dan hendak dicapai. 2018/2019 dan bagaimana cara
Salah satu mata pelajaran yang mengatasinya?
menggunakan penilaian autentik
yaitu mata pelajaran Pendidikan C. Tujuan Penelitian
Pancasila dan Kewarganegaraan Adapun tujuan yang ingin
(PPKn). dicapai dari penelitian ini adalah
SMK Negeri 2 Salatiga mendeskripsikan pelaksanaan
merupakan sekolah yang penilaian autentik dan hambatan
menggunakan Kurikulum 2013. yang dialami guru dalam mata
Berdasarkan wawancara awal pelajaran Pendidikan Pancasila
terhadap guru PPKn yang mengajar Kewarganegaraan di kelas XII TKJ

89
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

A SMK Negeri 2 Salatiga semester keluaran (output) pembelajaran.


ganjil tahun ajaran 2018/2019 serta Kurikulum 2013 menganggap
cara mengatasinya. bahwa penilaian autentik adalah
penilaian yang tepat untuk menilai
KAJIAN TEORI hasil belajar siswa. Hal ini dijelaskan
A. PENILAIAN AUTENTIK dalam Pasal 2 ayat 2 Permendikbud
1. Pengertian Penilaian Autentik No. 104 Tahun 2014 tentang
Menurut Arikunto (2008 : 23) Penilaian Hasil Belajar, penilaian
penilaian autentik adalah suatu autentik merupakan pendekatan
penilaian belajar yang merujuk pada utama dalam penilaian hasil belajar
situasi atau konteks “dunia nyata”, siswa oleh guru.
yang memerlukan berbagai macam Dapat disimpulkan bahwa
pendekatan untuk memecahkan penilaian autentik adalah proses
masalah yang memberikan penilaian secara nyata, utuh dan
kemungkinan bahwa satu masalah komprehensif yang dimulai dari
bisa mempunyai lebih dari satu kesiapan peserta didik, proses,
macam pemecahan. Dengan kata hingga keluaran (output) hasil belajar
lain, penilaian autentik memonitor melalui berbagai teknik yang mampu
dan mengukur kemampuan siswa mengungkapkan, membuktikan, atau
dalam bermacam-macam menunjukkan secara tepat bahwa
kemungkinan pemecahan masalah tujuan pembelajaran yang meliputi
yang dihadapi dalam situasi atau aspek sikap, pengetahuan, dan
konteks dunia nyata. keterampilan siswa telah dikuasai,
Fadillah (2014 : 179) dengan melalui tugas proyek dan
menjelaskan penilaian autentik portofolio, serta penilaian sikap.
merupakan penilaian secara utuh,
meliputi kesiapan peserta didik, 2. Teknik Penilaian Autentik
proses, dan hasil belajar. Penilaian pada Kurikulum
Keterpaduan penilaian ketiga 2013 menggunakan penilaian
komponen tersebut akan autentik, hal tersebut berdasarkan
menggambarkan kapasitas gaya, dan pada Permendikbud No. 65 Tahun
dampak instruksional (instructional 2013 tentang Standar Proses dan
effect) dan dampak pengiring Permendikbud No. 66 Tahun 2013
(nurturan effect) dari pembelajaran. tentang Standar Penilaian. Penilaian
Dengan kata lain, penilaian autentik autentik pada proses dan hasil
ini dapat lebih mudah membantu mencakup 3 aspek penilaian, yaitu
para guru dalam mengetahui afektif (sikap), kognitif
pencapaian kompetensi peserta didik (pengetahuan), dan psikomotorik
yang meliputi : sikap, pengetahuan, (keterampilan). Sesuai dengan tujuan
dan keterampilan. pembelajaran, penilaian autentik
Kemudian menurut Lampiran harus menekankan pada ketiga ranah
Permendikbud No. 66 tahun 2013 tersebut. Sunarti & Rahmawati (2014
tentang Standar Penilaian, penilaian : 29) menjelaskan teknik yang
autentik merupakan penilaian yang digunakan pada (a) kompetensi sikap
dilakukan secara komprehensif untuk yaitu observasi, penilaian diri,
menilai, mulai dari proses hingga penilaian antar teman, dan jurnal;

90
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

(b) kompetensi pengetahuan yaitu tes penilaian yang dilakukan dengan


tertulis, tes lisan, dan penugasan; dan mengamati kegiatan peserta
(c) kompetensi keterampilan yaitu didik dalam melakukan sesuatu.
untuk kerja, proyek, portofolio. i. Proyek, yaitu tugas yang
Selanjutnya oleh Sunarti & diberikan kepada peserta didik
Rahmawati (2014 : 20) teknik-teknik dalam kurun waktu tertentu.
tersebut dibahas sebagai berikut: Peserta didik dapat melakukan
a. Observasi, adalah penilaian yang penelitian melalui pengumpulan,
dilakukan melalui pengamatan pengorganisasian, dan analisis
terhadap peserta didik selama data, serta pelaporan hasil
pembelajaran berlangsung atau kerjanya. Penilaian proyek
di luar kegiatan pembelajaran. dilaksanakan terhadap persiapan,
b. Penilaian diri, yaitu penilaian pelaksanaan, dan hasil.
seseorang terhadap dirinya j. Portofolio, adalah kumpulan
sendiri yang menyangkut dokumen dan karya-karya
keunggulan dan kelemahannya. peserta didik dalam bidang
c. Penilaian antar teman, tertentu yang diorganisasikan
merupakan teknik penilaian untuk mengetahui
dengan cara meminta peserta perkembangan dan kemampuan
didik mengemukakan kelebihan peserta didik, dengan menilai
dan kekurangan temannya dalam bersama karya atau tugas yang
berbagai hal secara jujur. dikerjakannya.
d. Jurnal, merupakan catatan
pendidik selama pembelajaran B. PPKn
berisi informasi hasil 1. Pengertian PPKn
pengamatan terhadap kekuatan Dalam Permendiknas No. 22
dan pemahaman peserta didik Tahun 2006 tentang Standar Isi
yang berkaitan dengan kinerja untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
ataupun sikap dan perilaku Menengah disebutkan bahwa
peserta didik yang dipaparkan Pendidikan Pancasila dan
secara deskriptif. Kewarganegaraan adalah mata
e. Tes tertulis, yaitu tes yang pelajaran yang memfokuskan pada
menuntut peserta tes memberi pembentukan warga negara yang
jawaban secara tertulis berupa memahami dan mampu
pilihan ganda dan uraian. melaksanakan hak-hak dan
f. Tes lisan, digunakan untuk kewajibannya untuk menjadi warga
mengevaluasi hasil belajar negara Indonesia yang cerdas,
dalam bentuk kemampuan terampil, dan berkarakter yang
mengemukakan ide-ide dan diamanatkan oleh Pancasila dan
pendapat secara lisan. UUD 1945.
g. Penugasan, merupakan Sejalan dengan pendapat
pemberian tugas kepada peserta tersebut, menurut Samsuri (2011 :
didik, baik secara perorangan 28) Pendidikan Pancasila dan
maupun kelompok. Kewarganegaraan diartikan sebagai
h. Tes unjuk kerja atau tes penyiapan generasi muda (siswa)
perbuatan (praktik), merupakan untuk menjadi warga negara yang

91
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

memiliki pengetahuan, kecakapan, guru PPKn kelas XII TKJ A dan


dan nilai-nilai yang diperlukan untuk wakil kepala sekolah bidang
berpartisipasi aktif dalam kurikulum, studi dokumentasi berupa
masyarakatnya. dokumentasi yang ditemukan saat
Sedangkan menurut penelitian berupa RPP guru, foto-
Edmonson (dalam Ubaedillah, 2011: foto, dan penilaian autentik yang
5) makna civics selalu didefinisikan dilakukan siswa, dan kuesioner
sebagai sebuah studi tentang dengan responden siswa kelas XII
pemerintahan dan kewarganegaraan TKJ A.
yang terkait dengan kewajiban, hak, Instrumen pengumpulan data
serta hak-hak istimewa warga digunakan pedoman wawancara,
negara. pedoman observasi, dan pedoman
Dapat disimpulkan bahwa kuesioner. Validitas data digunakan
Pendidikan Pancasila dan triangulasi data, berupa triangulasi
Kewarganegaraan merupakan mata sumber yaitu mengecek data yang
pelajaran sosial yang memfokuskan telah didapatkan melalui beberapa
dan menyiapkan generasi muda sumber dan triangulasi teknik
(siswa) pada pembentukan warga pengumpulan data yaitu dengan
negara yang memiliki pengetahuan, mengecek data kepada sumber yang
kecakapan, dan nilai-nilai sama dengan teknik berbeda.
bermasyarakat dalam hal
pemerintahan dan kewarganegaraan HASIL PENELITIAN DAN
yaitu terkait dengan kewajiban, hak, PEMBAHASAN
serta hak-hak istimewa warga Berdasarkan penelitian yang
negara. Penilaian autentik tepat telah dilakukan, maka berikut ini
untuk mata pelajaran PPKn, karena dijabarkan hasil penelitian,
dalam PPKn juga terdapat penilaian diantaranya:
pada ranah afektif, psikomotorik, dan A. Perencanaan Penilaian
kognitif. Autentik dalam Mata
Pelajaran PPKn di SMK
METODE PENELITIAN Negeri 2 Salatiga
Jenis penelitian ini adalah Berdasarkan hasil
penilitian deskriptif dengan wawancara dan observasi yang
pendekatan kualitatif, penelitian ini diperoleh, guru telah membuat
mempunyai konsep yang apa adanya, perencanaan pembelajaran
maka dalam penelitian ini digunakan terlebih dahulu sebelum
studi kasus (case study). menyiapkan penilaian autentik
Dilaksanakan di SMK Negeri 2 siswa. Guru membuat Rencana
Salatiga pada semester ganjil tahun Pelaksanaan Pembelajaran
ajaran 2018/2019. (RPP) untuk setiap tingkat kelas
Teknik pengumpulan data siswa yang akan dididik, RPP
digunakan observasi pasif yaitu disusun sebelum awal tahun
peneliti hanya mengamati ajaran untuk satu tahun
pelaksanaan penilaian autentik tanpa pelajaran, dan disesuaikan
ikut teribat dalam kegiatan tersebut, dengan Kurikulum 2013,
wawancara pada responden yaitu menggunakan penilaian autentik.

92
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

Perencanaan penilaian waktu pembelajaran, dapat


yang dilakukan guru PPKn berupa penyelidikan kelompok.
tersebut adalah sebagai berikut: b. Daftar Cek Skala Sikap
a. Penilaian Harian Khusus beberapa mata
Sebelum guru pelajaran tidak hanya mengukur nilai
menilai dengan teknik pengetahuan dan keterampilan siswa,
penilaian harian yang maka dalam PPKn sikap merupakan
berupa soal-soal pilihan kompetensi yang disertakan untuk
ganda dan esai, guru dinilai. Untuk menilai kompetensi
terlebih dahulu membuat sikap, menurut hasil observasi dan
instrumen berupa soal-soal wawancara yang telah diperoleh,
tersebut. Penilaian harian guru telah merencanakan penilaian
dilakukan setiap akhir kompetensi ini menggunakan
Kompetensi Dasar (KD), Panduan Internalisasi Sikap.
jika dalam 1 KD terdapat 3
kali pertemuan, maka di B. Pelaksanaan Penilaian
pertemuan akhir guru Autentik dalam Mata
melakukan ulangan harian Pelajaran PPKn di SMK
untuk memperoleh nilai Negeri 2 Salatiga
pengetahuan siswa di Setelah memahami konsep
samping soal penugasan dasar penilaian autentik, kemudian
siswa yang kemudian akan menyusun rencana penilaiannya,
diambil rata-rata dari kedua maka guru selanjutnya melakukan
nilai tersebut. pelaksanaan penilaian kepada peserta
b. Tugas didik.
Disebutkan bahwa di Guru menyatakan bahwa
samping nilai penilaian harian, guru sudah berusaha melakukan penilaian
juga memberikan tugas kepada autentik sesuai dengan pelatihan
masing-masing siswa untuk yang telah diikuti guru, penilaian ini
memperoleh nilai pengetahuan, tugas mudah dilaksanakan dengan bantuan
yang biasa diberikan guru meliputi teknologi menjadikan guru lebih
tugas mandiri maupun tugas terbantu dalam menilai dan
kelompok. menerapkan kurikulum 2013.
i. Tugas mandiri merupakan Penilaian yang dilakukan guru
tugas yang harus diselesaikan menyesuaikan pada materi yang akan
oleh masing-masing siswa diberikan pada siswa. Selama
dalam jangka waktu tertentu, menjalankan penilaian autentik di
tugas yang diberikan kepada tahun sebelumnya, guru sudah bisa
siswa berupa tugas rumah. melaksanakan dengan baik dan
ii. Tugas kelompok merupakan berharap kedepannya dapat
tugas yang harus diselesaikan melaksanakan penilaian autentik
oleh siswa dalam satu dengan lebih baik lagi.
kelompok dalam waktu Dalam pelaksanaannya, guru
tertentu, tugas tersebut menggunakan teknik dan instrumen
biasanya diberikan dalam seperti berikut:
1. Kompetensi Sikap

93
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

Pada kompetensi ini, itu, karena dasar manusia yang baik


sebelumnya guru telah membuat tercermin dari sikapnya, maka dari
RPP berisikan teknik dan instrumen itu keistimewaan guru PPKn yang
yang akan digunakan untuk menilai tidak dimiliki guru lain yaitu menilai
kompetensi sikap. Dalam menilai dan mengajarkan kompetensi sikap
sikap, guru menuturkan: pada siswa.”
“Harus sabar dalam menilai Kompetensi sikap sendiri
masing-masing karakter siswa dibedakan menjadi 2, yaitu Penilaian
karena setiap siswa itu berbeda dan Sikap Spiritual dan Penilaian Sikap
membutuhkan waktu yang lama, dan Sosial yang tercantum dalam
tidak boleh asal-asalan dalam Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi
menilai mereka, karena ini Inti 2 dalam RPP. Instrumen
mempengaruhi masa depan mereka penilaian sikap spiritual dalam RPP
dalam melanjutkan jenjang karirnya, guru dapat dilihat dalam tabel
contoh yang akan bekerja maka nilai berikut:
sikap harus baik, kuliah pun seperti

Tabel 1
Instrumen penilaian kompetensi sikap spiritual dalam RPP guru

Guru telah membuat RPP secara reflektif untuk


yang berisikan teknik dan instrumen membandingkan posisi relatifnya
yang akan digunakan untuk menilai dengan kriteria yang telah
kompetensi sikap spiritual siswa, ditetapkan. Namun, dalam observasi
yaitu dengan menggunakan teknik yang dilakukan oleh peneliti
penilaian diri. Berdasarkan Lampiran menunjukkan dalam penilaian sikap
Permendikbud No. 66 tahun 2013 spiritual siswa, secara keseluruhan
tentang Standar Penilaian, teknik yang berperan dalam menilai
penilaian diri merupakan penilaian kompetensi ini bukanlah siswa
yang dilakukan oleh peserta didik melainkan guru. Hal ini diperkuat

94
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

dengan hasil olah data kuesioner kompetensi sikap, peneliti


siswa tentang teknik penilaian memperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2
Kuesioner Siswa Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual
Pertanyaan Ya Tidak Ragu Total
Apakah guru PPKn 5 19 9 33
Anda pernah ( 15%) (58%) (27%) (100%)
melakukan penilaian
sikap dengan teknik
Penilaian diri?
teknik penilaian diri.
Sebanyak 15% siswa Selain itu pada penilaian
menyatakan bahwa guru pernah kompetensi sikap sosial siswa, guru
menggunakan teknik penilaian diri, telah menyusun RPP berisikan
58% siswa menyatakan guru tidak instrumen penilaian kompetensi
pernah menilai dengan teknik sikap sosial sebagai berikut:
penilaian diri, sedangkan 27% siswa
ragu guru pernah menggunakan

Tabel 3
Instrumen untuk menilai kompetensi sikap sosial yang terdapat dalam RPP guru

Dalam penilaian kompetensi sikap sosial siswa. Rubrik yang


sikap sosial, guru terlebih dahulu digunakan guru adalah sebagai
membuat skala penilaian yang berikut:
tertuang dalam rubrik penilaian sikap
sosial. Skala tersebut merupakan
panduan untuk menilai kompetensi

Tabel 4

95
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

Rubrik Penilaian Sikap Sosial

Di dalam RPP disebutkan spiritual, dalam observasi yang


bahwa penilaian kompetensi sosial dilakukan peneliti menunjukkan
siswa digunakan teknik penilaian bahwa dalam menilai kompetensi
antar teman. Penilaian antar teman sikap sosial, guru tidak benar-benar
merupakan teknik penilaian dengan menggunakan teknik penilaian antar
cara meminta peserta didik teman, namun gurulah yang berperan
mengemukakan kelebihan dan untuk menilai kompetensi tersebut.
kekurangan temannya dalam Hal ini diperkuat dengan hasil olah
berbagai hal secara jujur (Sunarti & data kuesioner siswa mengenai
Rahmawati, 2014 : 20). Sama halnya teknik penilaian antar teman, sebagai
dengan penilaian kompetensi berikut:

Tabel 5
Kuesioner Siswa Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Sikap Sosial
Pertanyaan Ya Tidak Ragu Total
Apakah guru PPKn 5 18 10 33
Anda pernah (15%) (55%) (30%) (100%)
melakukan penilaian
sikap dengan teknik
Penilaian antar teman?
menyatakan ragu guru pernah
Sebanyak 15% siswa melakukan penilaian dengan
menyatakan guru pernah melakukan menggunakan penilaian antar teman.
penilaian dengan teknik penilaian 2. Kompetensi Pengetahuan
antar teman, 55% siswa menyatakan Kompetensi pengetahuan
guru tidak pernah menggunakan merupakan kompetensi yang mudah
penilaian antar teman dan 30% siswa diukur dalam penilaiannya, penilaian

96
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

ini sudah ada sejak dahulu. Teknik penilaian harian, penilaian lisan,
yang digunakan pun sebagian besar penilaian tengah semester, dan
masih sama, yaitu dengan penilaian akhir semester. Penilaian
menggunakan ulangan harian, tersebut sama saja, hanya
ulangan lisan, ulangan tengah penggunaan kata ulangan diganti
semester, dan ulangan akhir dengan kata penilaian.
semester, yang dalam Kurikulum Dalam olah data kuesioner
2013 revisi 2018 ini kata ulangan yang diberikan pada siswa, peneliti
diubah menjadi penilaian seperti mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 6
Kuesioner Siswa Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pertanyaan Ya Tidak Ragu Total
Apakah guru PPKn Anda 32 1 0 33
pernah melakukan (97%) (3%) (0%) (100%)
penilaian dengan teknik
Penilaian Harian dan
Penilaian Akhir Semester?
Apakah guru PPKn Anda 30 0 3 33
pernah melakukan (91%) (0%) (9%) (100%)
penilaian dengan teknik
Penilaian lisan?
Apakah guru PPKn Anda 32 1 0 33
pernah melakukan (97%) (3%) (0%) (100%)
penilaian dengan teknik
Penugasan?
menyatakan bahwa guru tidak
Sebanyak 97% siswa melakukan penilaian dengan teknik
menyatakan bahwa guru PPKn penugasan.
menggunakan teknik penilaian Dalam observasi yang telah
berupa penilaian harian dan dilakukan peneliti, untuk menilai
Penilaian Akhir Semester, 3% pengetahuan siswa, guru
lainnya menyatakan bahwa guru menggunakan 4 teknik yaitu:
tidak melaksanakan penilaian dengan a. Penilaian harian
teknik tersebut. Sebanyak 91% siswa Penilaian harian yang dilakukan
menyatakan selain dengan penilaian siswa diadakan setiap akhir
harian dan penilaian akhir semester, kompetensi dasar, hal ini juga
guru juga menggunakan penilaian tes telah berjalan sesuai dengan
lisan untuk penilaian pengetahuan, rencana pelaksanaan
9% lainnya menyatakan ragu-ragu pembelajaran yang telah dibuat
terhadap penilaian lisan yang oleh guru. Penilaian ini
dilakukan guru, kemudian sebanyak diadakan dengan batasan waktu
97% siswa menyatakan bahwa guru tertentu. Sebelum diadakan
juga menilai kompetensi penilaian harian, guru
pengetahuan dengan teknik memastikan bahwa materi sudah
penugasan, sementara 3% siswa tersampaikan, siswa diberitahu

97
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

untuk belajar dan minggu depan c. Penilaian akhir semester


akan diadakan penilaian harian. Penilaian Akhir Semester (PAS)
Jadi penilaian harian tidak yang sebelumnya disebut
dilaksanakan secara mendadak Ulangan Akhir Semester (UAS),
agar siswa lebih siap dan diadakan pada akhir semester
mempelajari kompetensi yang dan dilaksanakan serentak secara
akan dinilai. Apabila terdapat umum dalam waktu yang sama
siswa yang tidak dapat mencapai di dalam satu sekolah. Dalam
Kriteria Ketuntasan Minimal penilaian ini guru sebelumnya
(KKM) yang telah diberitahukan sudah memastikan siswanya
guru pada awal tahun ajaran, telah selesai mempelajari materi
maka akan diadakan program yang akan diujikan. Guru
remidial. Program remidial yang memberikan kisi-kisi kepada
diadakan guru biasanya dapat siswa dan diadakan ulasan kisi-
berupa: (i) Siswa mengerjakan kisi untuk memfokuskan belajar
kembali soal yang diujikan pada siswa.
penilaian harian dan/atau; (ii) d. Penugasan
Siswa diberikan tugas yang Teknik ini dilakukan guru dalam
berkaitan dengan materi dapat beberapa variasi, dapat berupa
berupa mengerjakan soal di pemberian tugas proyek kepada
buku paket, dll. Sementara siswa siswa secara berkelompok,
yang dapat mencapai KKM maupun tugas rumah yang
yaitu ≥75, maka akan diadakan berupa mencari materi untuk
program pengayaan yang dapat pertemuan selanjutnya.
berupa pemberian tugas terkait Penugasan ini diberikan guru
materi. dalam jangka waktu tertentu.
b. Penilaian lisan Hal ini juga untuk menilai sikap
Penilaian lisan yang diadakan sosial siswa yaitu sikap disiplin
guru sering kali diadakan secara pada siswa dalam hal disiplin
tiba-tiba, hal ini terjadi untuk mengerjakan tugas tepat waktu .
melatih kesiapan siswa saat Pada dasarnya kompetensi
berlangsungnya pembelajaran pengetahuan dapat diperoleh dari
agar siswa tetap fokus dan pemberian soal atau pertanyaan
antusias terhadap materi yang kepada siswa kemudian guru menilai
dipelajari. Soal yang diberikan kemampuan siswa menggunakan
tidaklah disusun secara skala yang sebelumnya telah guru
terstruktur, namun bersifat buat di dalam RPP sebagai berikut:
situasional sesuai dengan materi
yang sedang dipelajari dan siswa
tidak diperkenankan mencari
jawaban dari sumber mana pun.

98
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

Tabel 7
Kriteria penskoran kompetensi pengetahuan dalam RPP guru

Penskoran ini dapat berubah maksimal dan dikalikan 100. Selain


tergantung pada masing-masing soal penilaian berupa angka, guru juga
yang diberikan guru dengan menilai siswa dengan kriteria
menggunakan rumus skor yang pedoman penskoran sebagai berikut :
diperoleh siswa dibagi dengan skor

Tabel 8
Kriteria Pedoman Penilaian

Dari seluruh teknik yang dicantumkan di dalam rapor dengan


digunakan tersebut, diperoleh rata- rumus seperti berikut:
rata nilai siswa yang akan

Tabel 9
Rumus penilaian yang digunakan guru kompetensi pengetahuan

99
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

3. Kompetensi Keterampilan diskusi, 85% siswa menyatakan guru


Dari hasil olah data kuesioner menggunakan teknik keaktifan siswa
siswa yang telah dilakukan oleh di dalam kelas untuk menilai
peneliti menunjukkan bahwa seluruh kompetensi keterampilan siswa,
siswa dalam kelas menyatakan guru sedangkan 3% lainnya menyatakan
PPKn melakukan penilaian dengan guru tidak pernah menilai dengan
teknik presentasi, selain presentasi teknik keaktifan dan 12% lainnya
sebanyak 91% siswa menyatakan menyatakan ragu pernah
guru PPKn menilai dengan teknik dilakukannya penilaian dengan
diskusi, 9% lainnya ragu guru PPKn keaktifan siswa dalam kelas yang
pernah melakukan penilaian dengan dapat dilihat dari tabel berikut:
teknik diskusi. Selain presentasi dan

Tabel 10
Kuesioner Siswa tentang Pelaksanaan Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pertanyaan Ya Tidak Ragu Total
Apakah guru PPKn Anda 33 0 0 33
pernah melakukan (100%) (0%) (0%) (100%)
penilaian dengan teknik
presentasi?
Apakah guru PPKn Anda 30 0 3 33
pernah melakukan (91%) (0%) (9%) (100%)
penilaian dengan teknik
diskusi?
Apakah guru PPKn Anda 28 1 4 33
pernah melakukan (85%) (3%) (12%) (100%)
penilaian dengan
keaktifan siswa dalam
kelas?
pembelajaran yang inovatif dan
Sedangkan dari observasi modern untuk membantu siswa
yang dilakukan peneliti, secara garis memahami konsep materi yang
besar guru menggunakan 2 teknik diajarkan. Dari kegiatan
yaitu: diskusi kelompok, siswa tidak
i. Diskusi dan presentasi serta merta hanya berdiskusi
Diskusi seringkali diadakan tanpa dilakukan penilaian,
guru ditiap-tiap materinya, secara implisit guru melakukan
siswa dibagi menjadi beberapa pengamatan atau observasi
kelompok dengan beberapa pada siswanya hal ini juga
anggota yang seimbang dan tersusun di RPP guru sebagai
heterogen. Dalam hal ini guru berikut:
sudah menggunakan metode

100
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

Tabel 11
Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi

Penilaian diskusi ini diadakan pengamatan oleh guru,


berkesinambungan dengan penilaian ini telah tercantum dalam
diadakannya penilaian presentasi. RPP guru sebagai berikut:
Setelah siswa mempelajari materi
ataupun mengerjakan tugas yang
diberikan guru, siswa dipersiapkan
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya. Sama seperti halnya
diskusi, dalam presentasi siswa juga

Tabel 12
Lembar penilaian presentasi siswa

101
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

ii. Penilaian keaktifan siswa di dalam penyusunan RPP juga menyesuaikan


pembelajaran dengan minggu efektif dalam kalender
Teknik ini dilakukan beriringan akademik. Maka dari itu, guru
dengan penilaian yang lain, mengatasi dengan cara bekerja sama
misalnya saat dibuka sesi tanya dengan rekan sejawat. Guru menuturkan
jawab yang dilakukan guru saat bahwa guru PPKn mempunyai MGMP
melakukan penilaian presentasi. (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Guru menilai siswa dari SMK Negeri 2 Salatiga, MGMP
keaktifannya bertanya dan tersebut berkerjasama dalam seluruh
menjawab pertanyaan yang proses pembelajaran, mulai administrasi
diberikan guru, namun pertanyaan guru hingga evaluasi pembelajaran
serta jawaban yang diutarakan bersama.
siswa tetap terfokus pada materi. b. Membutuhkan waktu yang lama
Setelah guru mendapatkan nilai dalam penilaian
dari masing-masing siswa, maka guru Dalam penilaian autentik,
akan menilai rata-rata nilai dari masing- sebelumnya guru menyatakan bahwa
masing kompetensi siswa dan dalam menyusun penilaian ini meliputi
memasukkan nilai dalam SIKADU seluruh proses dari awal hingga akhir
(Sistem Akademik Terpadu). penilaian. Penilaian autentik adalah
penilaian yang kompleks dan tidak
C. Hambatan dalam Pelaksanaan hanya pada aspek pengetahuan saja
Penilaian Autentik dalam Mata seperti pada kurikulum yang sebelum-
Pelajaran PPKn di SMK Negeri 2 sebelumnya, jika seperti pada
Salatiga dan Cara Mengatasi kurikulum sebelumnya guru sangat
a. Kurikulum yang diadakan revisi mudah dalam menilai siswa, yaitu
terus menerus dengan hanya menggunakan ulangan
Kurikulum 2013 tidak serta harian, tes semester, maka dapat
merta diterapkan tanpa adanya tersusun dengan mudah dan cepat nilai
penyesuaian guna meningkatkan siswa, namun pada penilaian autentik
profesionalisme guru. Maka dari itu, semua kompetensi dasar siswa harus
setiap satu tahun sekali diadakan revisi dinilai. Hal ini juga membuat
kurikulum. Revisi kurikulum tentu saja penyusunannya memakan waktu yang
membutuhkan penyesuaian dari guru tidak sebentar, untuk benar-benar
mata pelajaran, namun dalam menilai siswa secara adil maka
penyesuaian itu nampak tidak selalu membutuhkan kesabaran.
lancar dan mudah, sebelum guru Pada kompetensi sikap siswa
terbiasa dalam kurikulum revisi setiap guru harus melakukan penilaian
sebelumnya, pada tahun berjalan sudah yang menuntut ketelitian, saat ini guru
diadakan revisi yang berbeda lagi. Hal PPKn setiap minggunya rata-rata
ini terkadang membuat guru tidak mengajar 14 kelas dengan 2 tingkatan
maksimal dalam melakukan penilaian. yang berbeda. Padahal sikap siswa tidak
Contohnya saat kalender akademik hanya dapat dinilai dalam 90 menit
dibagikan saat pembelajaran siswa pembelajaran PPKn, namun di luar
sudah dimulai, padahal sebelum pembelajaran pun kompetensi sikap
pembelajaran dimulai idealnya seorang siswa seharusnya dinilai. Hal itu juga
guru telah mempunyai RPP, sedangkan menghambat guru untuk menghafal

102
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

sikap dari masing-masing siswa. Hal ini Hal ini diatasi guru dengan
dapat diatasi guru dengan menarik menyesuaikan materi dengan kalender
sampel siswa perkelas, guru akademik agar materi inti tersampaikan
menuturkan bahwa perkelasnya pasti dengan baik, tanpa perlu terburu-buru
terdapat siswa yang sikapnya tidak baik, diakhir semester karena materi belum
kurang baik, baik, hingga sangat baik. tersampaikan sedangkan penilaian akhir
Maka dari itu guru akan lebih mudah semester akan segera dilaksanakan.
menghafal siswa dengan kriteria
tersebut. SIMPULAN DAN SARAN
Pada kompetensi pengetahuan, Berdasarkan hasil penelitian
siswa yang tergolong kemampuannya yang dilakukan, maka dapat
rendah seringkali menghambat kesimpulannya adalah pelaksanaan
pembelajaran dalam kelas. Misalnya penilaian autentik dalam mata pelajaran
saat guru melakukan penilaian harian, PPKn di SMK Negeri 2 Salatiga belum
siswa tidak dapat mencapai KKM, berjalan dengan maksimal, namun guru
maka guru harus mengadakan program sudah melakukan perencanaan penilaian
remidial yang memakan waktu autentik dengan baik pada umumnya.
pembelajaran, dan juga membuat Perencanaan penilaian autentik yang
pekerjaan guru bertambah untuk dilakukan oleh guru meliputi:
mengkoreksi kembali jawaban siswa mempersiapkan jenis tes yang akan
yang remidi. Cara mengatasi guru untuk diberikan kepada siswa, mempersiapkan
hal tersebut biasanya guru mengadakan skala penilaian, mempersiapkan lembar
remidi dengan memberi tugas yang panduan pengamatan penilaian siswa,
dapat dikerjakan siswa di rumah. dan mempersiapkan instrumen penilaian
Sedangkan pada kompetensi siswa.
keterampilan, guru merasa Pelaksanaan penilaian autentik
membutuhkan waktu yang lama untuk di SMK Negeri 2 Salatiga sudah
benar-benar secara ideal melakukan terlaksana, namun masih terdapat
penilaian ini. Guru harus memantau beberapa indikator yang belum
siswa saat berdiskusi dan presentasi dan dilaksanakan oleh guru, seperti
juga menilai siswa saat itu juga. Guru penilaian sikap yang seharusnya dapat
megatasi hal ini dengan sampel siswa dilakukan dengan 3 teknik yaitu teknik
perkelas, yaitu dengan mencatat nomor observasi, penilaian diri, dan penilaian
absen siswa yang aktif selama diskusi antar teman, sedangkan guru hanya
dan presentasi dan mencatat nomor melaksanakan satu teknik saja yaitu
absen siswa yang pasif selama teknik observasi. Jika dilihat dari RPP
berdiskusi dan presentasi. guru, sebenarnya guru telah
Selain beberapa hal tersebut, menyantumkan teknik penilaian
guru menuturkan bahwa penilaian observasi, penilaian diri, dan penilaian
autentik terkendala pada waktu terlebih antar teman, namun dalam
lagi saat materi yang akan disampaikan pelaksanaannya hanya satu teknik yang
pada siswa lebih banyak dibandingkan digunakan. Nampak pula beberapa
minggu efektif yang ada di dalam teknik lain dalam penilaian autentik
kalender akademik. Terkadang hal ini seperti teknik jurnal, proyek, dan
yang membuat guru menjadi tidak portofolio oleh guru belum terlaksana.
maksimal dalam melakukan penilaian.

103
Jurnal PPKn Vo. 7 No. 1 Januari 2019

Beberapa hambatan yang Suatu Pendekatan Praktek.


dihadapi guru PPkn dalam Jakarta: Rineka Cipta.
melaksanakan penilaian autentik antara Fadillah, M. 2014. Implementasi
lain: kurikulum yang diadakan revisi Kurikulum 2013 Dalam
terus menerus, dan waktu yang lama Pembelajaran SD/MI, SD/MTS,
dalam penilaian. Namun sebagai guru dan SMA/MA. Yogyakarta : Ar-
yang dituntut untuk profesional, guru Ruzz
telah mampu mengatasi hambatan Mas’ud. A & Sundari. 2010. Modul
tersebut dengan baik. Mata Kuliah Evaluasi dan
Berdasarkan simpulan dari hasil Proses Belajar Biologi. Ternate:
penelitian maka ada beberapa saran Universitas Khairun Ternate.
kepada pihak-pihak yang terkait dalam Samsuri. 2011. Pendidikan Karakter
Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Warga Negara. Yogyakarta:
Mata Pelajaran PPKn Kelas XII TKJ A Diandra Pustaka Indonesia.
SMK Negeri 2 Salatiga Semester Ganjil Sunarti & Rahmawati. 2014. Penilaian
Tahun Ajaran 2018/2019, antara lain: dalam Kurikulum 2013
a. Guru diharapkan dapat (Membantu Guru dan Clon
meningkatkan pengetahuan dan Guru Mengetahui Langkah-
keterampilannya mengenai penilaian langkah Penilaian
autentik yang ideal melalui membaca Pembelajaran). Yogyakarta:
buku mengenai pedoman penilaian Andi Offset
autentik, pelatihan-pelatihan yang Ubaedillah, A. 2011. Pendidikan
diadakan oleh dinas pendidikan, Kewargaan: Demokrasi, Hak
internet, maupun sumber-sumber Asasi Manusia, dan Masyarakat
lain. Madani. Edisi Ketiga. Jakarta:
b. Pihak sekolah melakukan ICCE UIN Syarif Hidayatullah
pemantauan kepada guru dalam Lampiran Permendikbud No. 66 tahun
pelaksaaan pembelajaran dan 2013 tentang Standar Penilaian
penilaian autentik di dalam kelas. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Pemberian angket kepada siswa Kebudayaan Nomor 104
mengenai penilaian yang telah Tahun 2014 tentang Penilaian
dilaksanakan oleh guru. Agar Hasil Belajar oleh Pendidik.
penilaian yang ideal yang sesuai Permendiknas No. 22 Tahun 2006
dengan pedoman dapat terlaksana tentang Standar Isi
dengan baik secara keseluruhan.
c. Dalam implementasi penilaian
autentik diharapkan guru bersifat
terbuka terhadap kritik dan saran
agar tercapainya penilaian yang
autentik, sehingga siswa merasa
benar-benar telah mengetahui
kemampuannya.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian

104

You might also like