Professional Documents
Culture Documents
35
36JURNAL PROFIT VOLUME 4, NOMOR 1, MEI 2017
“Pelaksanaan Penilaian Autentik Pada Mata sebagai reaksi (menentang) penilaian berbasis
Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri Se- sekolah seperti mengisi titik-titik, tes tertulis,
Kabupaten Ogan Ilir” dengan rumusan pilihan ganda, kuis jawaban singkat. Jadi
masalah “Bagaimana pelaksanaan penilaian dikatakan autentik dalam arti sesungguhnya
autentik pada mata pelajaran Ekonomi di dan realistis.Pada penilaian autentik seluruh
SMA Negeri se-Kabupaten Ogan Ilir yang domain (ranah) dilakukan penilaian mulai dari
dilihat melalui aspek perencanaan penilaian, ranah afektif, kognitif maupun psikomotorik.
pelaksanaan penilaian, pengolahan dan Menurut Bastiaens dan Kirschner
pelaporan penilaian serta instrumen dan dikutip Majid dan Firdaus (2014:63), peni-
teknik penilaian yang digunakan?” laian autentik menuntut peserta didik untuk
Adapun tujuan dari penelitian ini menggunakan kompetensi atau mengkombi-
adalah sebagai berikut: untuk mengetahui nasikan pengetahuan, kemampuan, dan sikap
pelaksanaan penilaian autentik pada mata dalam kriteria situasi kehidupan profe-
pelajaran Ekonomi di SMA Negeri se- sional.Dalam penilaian autentik, penilaian
Kabupaten Ogan Ilir yang dilihat melalui bukan hanya dilakukan pada aspek pengeta-
aspek perencanaan penilaian, pelaksanaan huan saja. Menurut Kunandar (2014:42),
penilaian, pengolahan dan pelaporan penilaian selain memperhatikan aspek kompetensi sikap
serta instrumen dan teknik penilaian yang (afektif), kompetensi pengetahuan (kognitif),
digunakan. Selanjutnya manfaat penelitian dan kompetensi keterampilan (psikomo-torik)
yaitu bagi guru Ekonomi dapat menjadi bahan serta variasi instrumen atau alat tes yang
masukan dan evaluasi guru dalam digunakan juga harus memperhatikan input,
melaksanakanpenilaianautentik yang lebih proses, dan output peserta didik. Penilaian
optimal pada matapelajaran ekonomi. Bagi hasil belajar peserta didik juga harus
Sekolah sebagai masukan untuk dapat dilakukan pada awal pembelajaran (penilaian
menerapkan penilaian autentik dengan tepat input), selama pembelajaran (penilaian
agar mampu meningkatkan kualitas proses) dan setelah pembelajaran (penilaian
pendidikan.Bagi Peneliti memberikan output).
wawasan dan pengalaman tentang Pelaksanaan penilaian autentik pada
pelaksanaan dan penerapan penilaian autentik kurikulum 2013 kurang optimal. Fakta ini
yang tepat serta dapat dijadikan sebagai bahan diperkuat dengan penelitian yang dilakukan
informasi serta referensi bagi peneliti lain oleh Utari (2014), hasilnya menunjukkan
dalam meneliti kasus-kasus sejenis mengenai bahwa pelaksanaan penilaian autentik pada
pelaksanaan penilaian autentik pada mata aspek afektif baru sebesar 52,8%, sedangkan
pelajaran ekonomi. pada aspek psikomotorik sebesar 48,4%, dan
pada aspek kognitif dominan, yaitu sebe-sar
TINJAUAN PUSTAKA 98,8%, dengan demikian dapat disimpulkan
Penilaian pada kurikulum 2013 diatur bahwa pelaksanaan penilaian autentk masih
dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 kurang optimal (Utari, 2014).
yang mengamanatkan bahwa penilaian yang
digunakan adalah penilaian autentik, yaitu METODOLOGI PENELITIAN
penilaian yang melihat seluruh proses secara Variabel dalam penelitian ini adalah
berkelanjutan dan bukan berdasarkan hasil pelaksanaan penilaian autentik.Pelaksanaan
semata. Pada awalnya istilah penilaian penilaian autentik adalah suatu kegiatan
autentik diperkenalkan oleh Wiggins Grant penilaian yang dilakukan oleh guru ekonomi
pada tahun 1990 untuk menyesuaikan dengan se-kabupaten Ogan Ilir yang melihat seluruh
yang biasa dilakukan oleh orang dewasa proses secara berkelanjutan pada aspek sikap,
38JURNAL PROFIT VOLUME 4, NOMOR 1, MEI 2017
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan, 3. Hasil akhir yang diperoleh dikualitatifkan
mulai dari perencanaan penilaian, pelaksanaan ke dalam kriteria pelaksanaan penilaian
penilaian sampai pengolahan dan pelaporan autentik. Dengan demikian hasil yang
penilaian.Baik atau tidaknya pelaksanaan diperoleh berupa data kuantitatif akan
penilaian autentik di SMA Negeri Se- diubah ke dalam data kualitatif dengan
Kabupaten Ogan Ilir ditunjukkan oleh hasil skor maksimum 100% dan skor
prosentase dari data yang diperoleh melalui minimum 0%. Masing-masing interval
teknik wawancara, observasi, dan akan diberi
dokumentasi terhadap kegiatan guru ekonomi
yang berkaitan dengan perencanaan penilaian, HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan penilaian, pengolahan dan Penelitian ini dilakukan di SMA
pelaporan penilaian yang sesuai dengan Negeri se-Kabupaten Ogan Ilir yang
standar penilaian. menggunakan kurikulum 2013. Terdapat 2
Subjek Penelitian ini adalah guru- SMA Negeri yang menggunakan kurikulum
guru Ekonomi kelas X dan XI yang telah 2013 yaitu di SMA Negeri 1 Indralaya yang
menerapkan kurikulum 2013 di SMA Negeri beralokasi di Jalan Raya Lintas Timur KM. 36
se-kabupaten Ogan Ilir.Teknik pengumpulan Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir,
data menggunakan observasi, wawancara, Provinsi Sumatera Selatan dan SMA Negeri 2
dokumentasi serta triangulasi data untuk Tanjung Raja yang beralamatkan di Jalan
mengecek keabsahan data.Teknik analisis data Sultan Mahmud Badaruddin II, Kecamatan
wawancara pada penelitian ini menggunakan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi
tahapan model Miles dan Huberman dikutip Sumatera Selatan.
Sugiyono (2012:339) yang terdiri dari Subjek penelitian ini terdiri dari 4
Reduksi data, Penyajian data (data display), orang guru mata pelajaran ekonomi yang
Tahap kesimpulan (veri-fikasi). mengajar di kelas X dan XI tahun ajaran
Data yang dianalisis dalam penelitian 2015/2016. Dua orang guru berasal dari SMA
ini adalah hasil observasi, wawancara dan Negeri 1 Indralaya dan dua orang guru berasal
dokumentasi. Data yang dianalisis dari SMA Negeri 2 Tanjung Raja.Penelitian
menggunakan langkah-lang-kah sebagai ini dilaksanakan dari tanggal 23 Maret sampai
berikut: dengan 1 April 2016.Tujuan dilaksanakannya
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
1. Memberikan skor 1 pada kolom “T (tampak)” pelaksanaan penilaian autentik yang
dan 0 jika “TT (tidak tampak)” menggunakan dilaksanakan oleh guru mata pelajaran
skala Guttman. ekonomi di SMA Negeri se-Kabupaten Ogan
2. Skor dihitung dengan rumus:
Ilir.Fokus pada penelitian ini adalah
F bagaimana pelaksanaan penilaian autentik
P= × 100%
N pada mata pelajaran ekonomi yang tercermin
Keterangan : dari aspek perencanaan penilaian, pelaksanaan
P = Presentase yang dicari untuk setiap penilaian, hingga pengolahan dan pelaporan
jawaban penilaian yang dilaksanakan oleh guru mata
F= Frekuensi jawaban yang diperoleh pelajaran ekonomi di SMA Negeri se-
N= Frekuensi seluruh jawaban Kabupaten Ogan Ilir. Dimana pada aspek
100= Pembilang tetap perencanaan penilaian akan dilihat dari
Arikunto,2013: 266) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang dibuat oleh guru, observasi partisipatif
Pelaksanaan Penilaian Autentik. Melinda Niza Pransisca, Riswan Jaenudin, Dewi Koryati39
dan terdapat tiga (3) orang guru yang pelaporan penilaian guru termasuk ke dalam
termasuk kedalam kategori baik dalam kategori sangat baik dengan persentase
melaksanakan penilaian yaitu guru ISW sebesar88,955% dan menggunakan teknik
dengan persentase sebesar 73,6%, guru MY pengumpulan data observasi, wawancara dan
dengan persentase sebesar 67,08%, dan guru dokumentasi. Jadi, dari keempat (4) orang
AP dengan persentase sebesar 75,83. Hasil ini guru tersebut diperoleh skor rata-rata
berdasarkan penggabungan antara perhitungan persentase sebesar 79,4375% yang berarti
data hasil observasi dan hasil wawancara. bahwa pelaksanaan penilaian autentik yang
Dari keempat guru tersebut dapat ditarik dilaksanakan oleh guru pada mata pelajaran
kesimpulan bahwa kemampuan guru dalam ekonomi di SMA Negeri se-Kabupaten Ogan
aspek pelaksanaan penilaian memperoleh rata- Ilir termasuk dalam kategori “BAIK”.
rata persentase sebesar 77,46% dan masuk Adapun kelemahan dari penelitian ini
kedalam kategori “baik”. yaitu peneliti hanya meneliti mengenai
Dan tahap terakhir yaitu tahap penilaian autentik sebatas teori mengenai
pengolahan dan pelaporan penilaian autentik. standar penilaian yaitu perencanaan penilaian,
Data yang didapat untuk kemampuan guru pelaksanaan penilaian, pengolahan dan
dalam aspek pengolahan dan pelaporan pelaporan penilaian untuk aspek sikap, aspek
penilaian dilihat dari cara guru mengolah dan pengetahuan dan aspek
melaporkan penilaian melalui observasi dan keterampilan.Hendaknya untuk mendapatkan
wawancara. Dalam tahap pelaporan penilaian hasil yang maksimal mengenai pelaksanaan
auentik terdapat tiga (3) orang guru yang penilaian autentik dilihat juga melalui bentuk
termasuk ke dalam kategori sangat baik soal yang dibuat oleh guru yang disesuaikan
kemampuannya yaitu guru ISW, guru EE dan dengan karakteristik penilaian autentik.
guru AP dengan memperoleh persentase
sebesar 93,33% dan satu (1) orang guru yang SIMPULAN DAN SARAN
termasuk kedalam kategori baik Berdasarkan hasil pembahasan yang telah
kemampuannya yaitu guru MY dengan dilakukan oleh peneliti, maka dapat
memperoleh persentase sebesar 75,83%. Hasil disimpulkanbahwa pelaksanaan penilaian
ini berdasarkan penggabungan antara autentik pada mata pelajaran Ekonomi di
perhitungan data hasil observasi dan hasil SMA Negeri se-Kabupaten Ogan Ilir
wawancara. Dari keempat guru tersebut dapat termasuk dalam kategoribaik, yang dilihat dari
ditarik kesimpulan bahwa kemampuan guru aspek: Perencanaan penilaian autentik pada
dalam aspek pengolahan dan pelaporan mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri se-
penilaian memperoleh rata-rata persentase Kabupaten Ogan Ilir termasukdalam kategori
sebesar 88,955% dan masuk kedalam kategori baik, Pelaksanaan penilaian autentik pada
“sangat baik”. mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri se-
Dari penjabaran di atas, maka peneliti Kabupaten Ogan Ilir termasukdalam kategori
dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan baik, Pengolahan dan pelaporan penilaian
penilaian autentikpada mata pelajaran autentik pada mata pelajaran Ekonomi di
ekonomi di SMANegeri se-Kabupaten Ogan SMA Negeri se-Kabupaten Ogan Ilir
Ilir yang dilihat dari aspek perencanaan termasukdalam kategori baik.
penilaian guru termasuk ke dalam kategori Berdasarkan kesimpulan yang telah
baik dengan persentase sebesar 76,6125%, diperoleh sebelumnya maka dapat diajukan
pelaksanaan penilaian guru termasuk ke beberapa saran yaitu: Sebaiknya sekolah
dalam kategori baik dengan persentase membuat penilaian autentik secara lebih
sebesar 77,46%, serta pengolahan dan sederhana agar dalam pelaksanaannya guru
42JURNAL PROFIT VOLUME 4, NOMOR 1, MEI 2017
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Muhammadiyah Surakarta.
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik
(Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Majid, Abdul dan Firdaus, Aep S.
2014.Penilaian Autentik Proses dan
Hasil Belajar. Bandung: Interest.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan
Republik Indonesia.2011. Undang-Undang
SISDIKNAS (Sistem Pendidikan
Nasional) (UU RI No. 20 Th.
2003).Jakarta: Sinar Grafika.
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian
Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sinta, Intan Rara. 2015. “Pemahaman Guru
terhadap Penilaian Autentik pada Mata
Pelajaran IPS di SMP se-Kabupaten
Ogan Ilir”. Skripsi S-1. Indralaya:
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Sriwijaya.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Utari, Diah Tri. 2014. “Pelaksanaan Penilaian
Autentik (Authentic Assesment) Oleh
Guru IPA DI SMP Negeri se
Kecamatan Karanganyar”. Skripsi S-1.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas