You are on page 1of 6

VOL. 1 NO.

1 JUNI 2022 [ISBN 978-602-70313-5-7]

URGENSI DAN IMPLIKASI PELAKSANAAN KURIKULUM MERDEKA


PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

Tuti Marlina

STAI Al-Fithrah Surabaya


Email: tmarlina123@gmail.com

Abstract

Curriculum is an important element in maximizing the quality of education.


Likewise with the birth of an Merdeka curriculum. The Merdeka curriculum is here
to overcome learning loss that occurred due to the impact of the COVID-19
pandemic. An Merdeka curriculum gives freedom to educators/teachers and
students/students in carrying out the learning process. This study uses a qualitative
research method with a literature study approach. The results obtained are that: 1)
the urgency of implementing an Merdeka curriculum at the elementary school level
apart from the recovery factor from the impact of the COVID-19 pandemic, with
an Merdeka curriculum aimed at enabling students to develop. Growing courage,
independence, enthusiasm for learning, self-confidence, optimism, growing
freedom of thought and being able to accept success and mistakes. The Merdeka
curriculum applies inclusive learning in its class, where teachers need to introduce
various differences to students. Inclusion is meant in a broader sense, namely
differences in physical matters, race, religion, and so on. So that learning activities
are also carried out flexibly. Where the teacher implements the learning according
to the level of students. 2) The implications of implementing an Merdeka curriculum
at the elementary school/madrasah ibtidaiyah level are in curriculum
simplification, implementation of national exams, simplification of lesson plans, the
teaching profession, implementation of Learning Outcomes (CP), learning science
and social studies to become IPAS and skills subjects removed to be integrated with
art subjects.

Keywords: Urgency, Implication, Merdeka Curriculum

PENDAHULUAN Rancangan kurikulum menjadi sangat


penting karena didalamnya mengatur
Kurikulum merupakan salah terkait tujuan, isi, bahan pelajaran
satu elemen penting yang wajib ada atau materi ajar serta cara
dan dilaksanakan pada sebuah satuan pengaplikasiannya sehingga tujuan
atau lembaga pendidikan. Kurikulum pembelajaran tercapai (UU sisdiknas
ini berbentuk suatu perangkat yang Bab 1 Pasal 1 no. 19).
didalamnya memuat berbagai Kurikulum sebagai upaya
perencanaan kegiatan pembelajaran dalam mewuudkan tujuan
yang berbentuk suatu proses dalam pendidikan. (UU sisdiknas Bab 9
memperoleh pengetahuan dan Pasal 36 no. 1). Adapun tujuan
pengalaman melalui kegiatan di pendidikan itu sendiri diharapkan
sekolah (Ali Mudlofir, 2012). sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Prosiding SNPE FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 67


VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022 [ISBN 978-602-70313-5-7]

dan negara ( I Wayan Cong Sujana: ajaran baru guru perlu mengeksplor
2019). Dengan demikian perlu kompetensi yang dimiliki pada setiap
adanya pengembangan kurikulum peserta didik yang akan guru ajar
yang sesuai dengan kebutuhan dan sebelum memasuki materi
keadaan masyarakat guna pembelajaran.
mewujudkan dan melahirkan peserta Pembahasan terkait
didik yang unggul dan bermanfaat di kurikulum merdeka memang menarik
masyarakat. untuk dipelajari dan dikaji lebih
Kurikulum merdeka, dalam lagi. Kurikulum ini cukup unik
merupakan sebuah generasi baru dan berbeda dari kurikulum lainnya
dalam menjawab tantangan terutama dalam hal pelaksanaan
pendidikan diera sekarang. pembelajarannya. Menariknya lagi,
Kurikulum merdeka yang dicetuskan kurikulum merdeka ini ditetapkan
oleh Mendikbud Nadiem Anwar untuk menjadi opsi bagi lembaga
Makarim merumuskan beberapa pendidikan dan pendidik dalam
kebijakan baru. Secara konseptual, melaksanakan kegiatan pembelajaran
kurikulum merdeka ini memberikan yang merdeka atau lebih dikenal
kebebasan bagi lembaga maupun dengan merdeka belajar. Untuk itu
peserta didik dalam melaksanakan peneliti tertarik untuk mengkaji
proses pembelajarannya. (Faiz dan kurikulum merdeka lebih lanjut
Kurniawaty, 2020); (Prasetyo, dengan memfokuskan pada urgensi
Bashori, & Novi Nur Lailisna, 2020) dan implikasi pelaksanaan kurikulum
(Rati Melda Sari, 2019) Melalui merdeka pada jenjang sekolah dasar
kurikulum merdeka ini diharapkan atau madrasah ibtidaiyah.
dapat menjadi solusi saat learning
loss yang terjadi karena dampak METODE PENELITIAN
pandemi serta memperoleh
kesempatan menjadi untuk Penelitian ini menggunakan
menumbuhkan dan mengembangkan metode penelitian kualitatif dengan
kemampuan individual yang diminati. pendekatan kepustakaan. Penelitian
(Itjen Kemendikbudristek) kualitatif itu sendiri menurut Krik &
Menurut Zulkifli melalui Miller adalah suatu tradisi pada skup
laman itjen kemendikbud keilmuan sosial untuk megamati
menjelaskan bahwa kurikulum suatu keadaan fundamental yang
merdeka merupakan kurikulum yang berhubungan dengan orang-orang
memiliki perbedaan dari sebelumnya, didalamnya dengan menggunakan
dimana pada kurikulum ini guru istilah kebahasaan tertentu
diberi kebebasan untuk memilih (Angrosino & Rosenberg, 2011;
format, pengalaman, dan materi Becker, 1996; Kirk et al., 1986; Deni
esensial yang cocok untuk mencapai Sopiansyah dkk: 2022). Sedangkan
tujuan pembelajaran. Sedangkan dari pendekatan kepustakaan adalah
sisi siswa, mereka punya ruang seluas sebuah kajian yang dianalisis secara
mungkin untuk mengeksplor mendalam berdasarkan pada bahan
keunikan dirinya masing- tertulis yang telah dipublikasikan
masing. Adapun dalam hal (jurnal, buku, majalah, surat kabar,
pelaksanaan pun, guru perlu dll) Deni Sopiansyah dkk: 2022).
memahami kompetensi setiap siswa,
sehingga diawal pertemuan pada

Prosiding SNPE FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 68


VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022 [ISBN 978-602-70313-5-7]

HASIL DAN PEMBAHASAN dalam pembelajaran perlu dikenalkan


adanya perbedaan. Perbedaan dalam
1. Urgensi Pelaksanaan Kurikulum hal ras, fisik, budaya, agama, dan
Merdeka lainnya. Sehingga siswa mampu
memahami dan menerima berbagai
Pengembangan kurikulum
jenis perbedaan di lingkungannya. Di
penting untuk dilakukan dengan dasar
sekolah dasar, guru dapat
peningkatan kualitas pendidikan.
mengimplementasikan pendidikan
Begitu pula dengan kurikulum
inklusi ini melalui pembelajarannya
merdeka belajar. Kurikulum merdeka
dengan menunjukkan manfaat dari
lahir dikarenakan memudarnya
sebuah keberagaman. Sehingga siswa
orientasi dari pendidikan itu sendiri.
mengetahui dan memahami adanya
Sehingga perlu untuk
keuntungan dari keberagaman itu
mengimplementasikan kurikulum
sendiri.
merdeka dengan harapan
Hal yang menarik dari
berkembangnya keberanian dan
kurikulum merdeka adalah kegiatan
kemandirian berpikir secara mandiri,
pembelajaran dilakukan sesuai
semangat belajar (berkorelasi dengan
dengan capaian peserta didik.
sikap yang menunjukkan
Kegiatan pembelajaran tidak
keingintahuan yang tinggi), percaya
disamaratakan, namun perlu adanya
diri dan optimis, menumbuhkan
penyesuaian dengan tingkatan peserta
kebebasan berpikir serta mampu dan
didik. Sehingga pembelajaran
menerima keberhasilan maupun
dilakukan lebih fleksibel sesuai
kesalahan (Priyatma, 2020; Agustinus
kemampuan peserta didik.
Tanggu Daga: 2020).
Mengutip dari lamannya
2.Implikasi Pelaksanaan
kemendikbud, urgensi dari lahirnya
Kurikulum Merdeka
kurikulum merdeka adalah sebagai
Program yang dicanangkan
pemulihan pembelajaran pada tahun
dari kurikulum merdeka sangatlah
2022 hingga 2024. Pemulihan yang
beragam. Mulai dari KIP (Kartu
dimaksud yakni dampak dari adanya
Indonesia Pintar), digitalisasi
pandemic covid-19 yang mewabah di
sekolah, prestasi dan penguatan
Indonesia hingga berdampak pada
karakter, Guru Penggerak, Kurikulum
semua lembaga beserta proses
Baru, Revitalisasi Pendidikan Vokasi,
dilaksanakannya kegiatan
Kampus/Sekolah Merdeka, serta
pendidikan. Sehingga
Pemajuan Kebudayaan dan Bahasa.
kemendikbudristek memberikan opsi
Program dari kurikulum merdeka
kurikulum merdeka diantara dua
tersebut akan sangat menunjang
kurikulum yang lain, yakni kurikulum
peningkatan mutu pendidikan di
darurat dan kurikulum 2013.
Indonesia beserta meningkatkan
Melalui buku saku kurikulum
sumber daya manusia jika dapat
merdeka, kemendikbudristek
dilaksanakan dengan baik. Peran
menjelaskan bahwa salah satu
gurulah yang paling menentukan
kontribusi pentingnya kurikulum
dalam hal ini. Guru sebagai sentral
merdeka adalah pada pembelajaran
pendidikan perlu untuk megelola
inklusinya. Inkulusi yang dimaksud
kegiatan pembelajaran dengan baik
bukan sekedar untuk siswa yang
sehingga pelaksanaan kurikulum
berkebutuhan khusus namun lebih
dari itu. Inklusi memandang bahwa

Prosiding SNPE FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 69


VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022 [ISBN 978-602-70313-5-7]

merdeka sesuai dengan yang dicita- sebelumnya, komponen yang perlu


citakan (Sudarto, dkk: 2021). dituliskan berjumlah 10-13
Berdasarkan implikasi dari komponen. Sedangkan pada
konsep merdeka belajar terhadap kurikulum merdeka menjadikannya
implementasinya di sekolah dasar lebih sederhana dengan hanya
terdapat beberapa hal yang perlu memasukkan tiga komponen
dikaji terkait penyederhanaan pembelajaran. Ketiga komponen yang
kurikulum, penyelenggaraan ujian dimaksud meliputi tujuan
nasional, penyederhanaan RPP, serta pembelajaran, kegiatan pembelajaran
profesi guru (Daga, 2022). Kurikulum dan penilaian pembelajaran (Kristina:
yang selama ini menjadi acuan dalam 2020). Keadaan ini sangat
pelaksanaan kegiatan pembelajaran menguntungkan bagi guru karena
disederhanakan. Penyederhanaan tidak membutuhkan waktu lama
kurikulum ini bertujuan agar untuk membuat RPP. Namun,
kurikulum lebih relevan, sehingga penyederhanaan RPP perlu ditelaah
kompetensi yang dimiliki oleh peserta terkait esensinya, karena RPP pada
didik sesuai dengan kebutuhan dan kurikulum merdeka akan menjadi
tuntutan zaman (Suyanto, 2019). kurang jelas arah dan maksud
Faktor geografis, kemampuan kegiatannya jika guru dalam
pendidik dan wilayah penyelenggara menyusun RPP kurang memahami
sekolah terjadi dalam kurikulum esensi dari RPP itu sendiri (Suyanto:
sehingga antara kurikulum yang 2020).
direncanakan diatas kertas Adapaun implikasi kurikulum
terselenggara secara riil di sekolah. terkait profesi guru yakni guru tetap
Implikasi kurikulum merdeka berperan penting dalam pembelajaran
pada aspek kedua yakni terkait dan berperan secara strategis untuk
pelaksanaan ujian nasional. Ujian menjadi kunci pada aspek pendidikan
nasional dirasa berat bagi siswa dan pembelajaran. Namun pada
maupun guru. Sebelum ujian nasional pelaksanaannya, guru tidak lagi
dilaksanakan, banyak hal-hal yang menjadi satu-satunya sumber ilmu
perlu disiapkan oleh sekolah. pada kegiatan pembelajaran atau
Persiapan itupun perlu dilaksanakan dalam hal mencari dan menemukan
jauh-jauh hari sebelumnya. Keadaan pengetahuan. Pada kurikulum
ini cukup memberatkan, mengingat merdeka guru berperan menjadi rekan
dalam pelaksanaan kurikulum saja siswa untuk bersama-sama mencari
perlu adanya perencanaan yang dan menemukan ilmu pengetahuan.
matang. Dengan adanya penghapusan Dengan demikian, guru perlu lebih
ujian nasional sebagai tolok ukur siap, terutama dalam hal mendidik,
keberhasilan belajar siswa menjjadi bukan hanya sekedar mengajar saja
angin segar bagi siswa maupun guru. (Sularto: 2020).
Keputusan penghapusan ujian Dalam melaksanakan proses
nasional ini ditetapkan oleh menteri pembelajaran tidak lepas dengan yang
untuk digantikan dengan asesmen namanya kompetensi yang perlu
kompetensi dan karakter sebagai dikuasai siswa. Pada kurikulum
tolok ukur ketercapaian pembelajaran merdeka penentuan tercapainya
(Daga: 2020). kompetensi siswa menggunakan
Implikasi ketiga yakni Capaian Pembelajaran (CP). CP ini
penyederhanaan RPP. Pada RPP bukan pengganti dari Standar

Prosiding SNPE FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 70


VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022 [ISBN 978-602-70313-5-7]

Kompetensi Lulusan (SKL). CP masih melihat segalanya secara


merupakan rangkaian kompetensi, utuh/terpadu, sederhana, holistic, dan
pengetahuan, dan keterampilan yang komprehensif walaupun tidak detail.
utuh menjelma kedalam suatu mata Gabungan kedua mata pelajaran
pelajaran. Adapun CP pada tersebut diharapkan siswa mampu
kurikulum 2013 dikenal dengan nama mengelola lingkungan alam dan
KI/KD (Kompetensi Inti/Kompetensi sosial secara utuh. Gabungan kedua
Dasar). mata pelajaran tersebut menjadi IPAS
Dalam pelaksanaannya, dan mulai diajarkan pada kelas III
Capaian Pembelajaran disusun per jenjang sekolah dasar.
fase pembelajaran. Penyusunan per Mata pelajaran yang berubah
fase Ini merupakan langkah pada kurikulum merdeka pada
penyederhanaan pembelajaran yang jenjang sekolah dasar selanjutnya ada
ditujukan kepada peserta didik untuk pada mata pelajaran keterampilan.
memiliki waktu yang fleksibel dalam Mata pelajaran keterampilan di
melaksanakan pembelajaran. kurikulum merdeka dihapuskan,
Penyusunan CP per fase ini dilandasi mengingat adanya mata pelajaran
atas kompleksitas peserta didik dalam seni. Namun, pada dasarnya mata
mencerna, memahami, mengerti dan pelajaran tetap diajarkan karena dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan. diintegrasikan dengan mata pelajaran
Sehingga pembelajaran per fase ini seni.
bertujuan agar pembelajaran sesuai
tingkat kemampuan peserta didik. DAFTAR PUSTAKA
Keuntungan dari pembelajaran per
fase juga dirasakan oleh guru. Dalam Angrosino, M., & Rosenberg, J.
melaksanakan pengajaran, guru akan (2011). Observations on
lebih leluasa untuk mengajar sesuai observation: Continuities and
dengan kondisi siswa. Challenges. In N.K. Denzin, &
Fleksibilitas pembelajaran per Y.S. Lincoln (Eds). The Sage
fase bukan diartikan dalam Handbook of Qualitative
pencapaian goal pada pembelajaran Research. (SAGE Publisher)
berbeda. Pada setiap akhir fase, 467–478
kompetensi yang dimiliki siswa Becker, H. S. (1996). The
haruslah sama. Hanya proses dalam epistemology of qualitative
mencapai fase akhir pada setiap research. In R. Jessor, A. Colby
individu saja yang berbeda. Untuk and R. Sweder
mengatasi ketertinggalan kompetensi (Eds.), Ethnography and
pada siswa, guru bisa memanfaatkan Human Development: Context
startegi pembelajaran. Strategi and Meaning in Social Inquiry
pembelajaran tersebut ditentukan (University of Chicago Press).
melalui hasil asesmen. 53-71
Daga, A. T. (2020) Kebijakan
Menurut kemendikbudristek Pengembangan Kurikulum di
melalui buku saku kurikulum Sekolah Dasar (Sebuah
merdeka menyatakan bahwa mata Tinjauan Kurikulum 2006
pelajaran IPA dan IPS perlu hingga Kebijakan Merdeka
digabung. Pernyataan ini Belajar). Jurnal Edukasi Sumba
berlandaskan bahwa anak usia SD (JES), 4(2), 107

Prosiding SNPE FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 71


VOL. 1 NO. 1 JUNI 2022 [ISBN 978-602-70313-5-7]

Faiz, A., & Kurniawaty, I. (2020). Sari, R.M. (2019). Analisis Kebijakan
Konsep Merdeka Belajar Merdeka Belajar Sebagai
Pendidikan Indonesia Dalam Strategi Peningkatan Mutu
Perspektif Filsafat Pendidikan, Produ: Prokurasi
Progresivisme Edukasi-Jurnal Manajemen
Konstruktivisme, Jurnal Pendidikan Islam, 1(1).
Pendidikan dan Pembelajaran, Sujana, I.W.C. (2019). Fungsi dan
12 (2): 155-164. Tujuan Pendidikan Indonesia
Kristiana, D. (2020, 11 Januari). Adi Widya: Jurnal
“Merdeka Belajar, Pendidikan Dasar, 4(1).
Merdeka Mengajar”. Pikiran Sopiansyah, D. (2022) Konsep dan
Rakyat. 14. Implementasi Kurikulum
Kirk, J., & Miller, M. L. (1986). MBKM (Merdeka Belajar
Reliability and validity in Kampus Merdeka). Reslaj:
qualitative research (Vol. 1). Religion Education Social
Thousand Oaks California: Laa Roiba Journal, 4(1).
Sage. Suyanto. (2019). “Penyederhanaan
https://dx.doi.org/10.4135/978 Kurikulum”, Kompas, hlm.
1412985659 6.
Kurikulum Merdeka, diakses melalui Suyanto. (2020). “Implikasi
https://ditpsd.kemdikbud.go.i Kebijakan Merdeka
d/hal/k urikulum-merdeka pada Belajar”. Kompas, hlm. 6.
27 mei 2022 Sularto, St. (2020). “Kebijakan
Mudlofir, A. (2012) Aplikasi Merdeka Belajar”, Mingguan
Pengembangan Kurikulum Hidup, 14-15.
Tingkat Satuan Pendidikan Sudarto. (2021). Analisis
Dan Bahan Ajar Dalam Implementasi Program
Pendidikan Agama Islam, Merdeka Belajar di SDN 24
(Jakarta : PT Raja Grafindo Macanang dalam Kaitannya
Persada). 1-2. dengan Pembelajaran
Prasetyo, M. A. M., Bashori, B., & IPA/TemaIPA. Seminar
Novi Nur Lailisna. Nasional Hasil Penelitian 2021
(2020). Strategy of Boarding “Penguatan Riset, Inovasi, dan
School (Pesantren) Education Kreativitas Peneliti di Era
in Dealing With the Covid-19 Pandemi Covid-19” 407
Pandemic. Kholifa: Journal of Undang-Undang Sistem Pendidikan
Islamic Education, (Volume 4 Nasional diakses melalui
No.2), 142–160. https://pmpk.kemdikbud.go.id/assets/
Priyatma, J. E. (2020). “Merdeka docs/UU_2003_No_20_Sistem_Pend
Berpikir”. Kompas, hlm. 6. idikan_Nasional.pdf pada 25 mei
Romanti. (2022). Guru dan Siswa, 2022
Inilah Kurikulum Merdeka!
Diakses melalui
https://itjen.kemdikbud.go.id/
webn/2022/02/19/guru-dan-
siswa-inilah- kurikulum-
merdeka/

Prosiding SNPE FKIP Universitas Muhammadiyah Metro 72

You might also like