You are on page 1of 14

BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BATANG

Ain Nur Safira*


Universitas Sebelas Maret, Indonesia
ainnursafira4@student.uns.ac.id

Ani Rakhmawati
Universitas Sebelas Maret, Indonesia
a_rakhmaw@fkip.uns.ac.id

Muhammad Aditya Wisnu Wardana


Universitas Sebelas Maret, Indonesia
adityawisnuwardana246@gmail.com

Accepted: 2023-06-08, Approved: 2023-07-04, Published: 2023-07-22

ABSTRACT

The Ministry of Education and Culture develops the Independent Curriculum (Which
previously called as curriculum prototype) as a learning recovery effort in the midst of
conditions that are expected to improve. Learning recovery is carried out to overcome
the learning loss experienced by students during the pandemic. The purpose of this study
was to find out whether the independent curriculum had been properly implemented at
SMP Negeri 2 Batang. This study uses qualitative methods and research techniques in
the form of interviews with teachers women lesson language Indonesia Of Junior High
School Negeri 2 Batang as well as field studies or field research. Project strengthening
profile student Pancasila has been implemented with the theme of Local Wisdom in the
form of exploring herbal ingredients, all things in the Tiban market, traces of ancestral
lands, and old school culinary delights. So, from this study it can be concluded that SMP
Negeri 2 Batang has implemented independent curriculum-based learning and has
developed and implemented projects to strengthen the profile of Pancasila students in
accordance with the recommendations of the Ministry of Education and Culture.

Keywords: Independent Curriculum; Language Learning; Profile Student Pancasila

*Corresponding author : Ain Nur Safira

Copyright@2023 : Author

123
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968

PENDAHULUAN pendekatan bakat dan minat. Pada


Pandemi Covid-19 yang telah penerapannya, diharapkan siswa dapat
merebak ke seluruh dunia selama hampir memilih hal apa saja yang ingin ia
2 tahun ini memaksa banyak pihak untuk pelajari menurut bakat dan minatnya
mengubah hampir seluruh kegiatan yang (Istikomah, Nurdyansyah, 2020).
biasanya dilakukan. Salah satu pihak Kurikulum Merdeka memfokuskan
yang terdampak dan dipaksa untuk pentingnya keselarasan pembelajaran
mengubah kegiatan kesehariannya dengan asesmen, terutama asesmen
adalah lingkup pendidikan. Pemerintah formatif, sebagai suatu siklus belajar.
merumuskan aturan baru melalui Jika sebuah kurikulum dijadikan patokan
Kementerian Pendidikan dan dalam pelaksanaan pendidikan, maka
Kebudayaan pada awal masa pandemi pelaksana pendidikan dari tingkat dasar
menerapkan aturan baru terkait dengan hingga tingkat pendidikan tinggi akan
penggunaan kurikulum. Hilangnya memiliki sebuah acuan yang menjadikan
minat belajar yang dialami oleh peserta pelaksanaan pendidikan menjadi lebih
didik akibat adanya pandemi terarah (Jojor & Sihotang, 2022).
menyebabkan terhambatnya penerimaan Adapun Kedudukan kurikulum dalam
materi yang tidak hanya dialami oleh pendidikan adalah sebagai konstruk
guru melainkan juga pada peserta didik yang dibangun untuk mentransfer apa
(Suasty & Hadi, 2020). Sebagai wujud yang sudah terjadi di masa lalu kepada
pemulihkan ketertingaalan pembelajaran generasi berikutnya untuk dilestarikan,
(learning loss) yang terjadi dalam diteruskan, atau dikembangkan, jawaban
keadaan khusus dapat dirancang oleh untuk menyelesaikan berbagai masalah
semua lembaga pendidikan dan dapat sosial yang berkenaan dengan
diselenggarakan pengembangan pendidikan dan untuk membangun
kurikulum menggunakan prinsip kehidupan masa depan dimana masa
kebhinekaan sesuai pada kondisi potensi lalu, masa sekarang, dan berbagai
satuan pendidikan setempat dan peserta rencana pengembangan serta
didik yang berpatokan pada kurikulum pembangunan bangsa dijadikan dasar
2013 dengan kompetensi inti dan untuk mengembangkan kehidupan masa
kompetensi dasar yang lebih depan, serta sebagai pedoman
disederhanakan (Kurikulum Darurat) penyelenggaran kegiatan pembelajaran
(Nurcahyono & Novarina, 2020). Secara untuk mencapai tujuan pendidikan
sosiologis kurikulum yang bermutu juga tertentu (Susilowati, 2022).
harus mampu mewariskan kebudayaan Kurikulum Merdeka menjadi
dari satu generasi ke generasi berikutnya program yang diharapkan dapat
(Suryaman, 2020). melakukan pemulihan dalam
Menurut BSNP (Badan Standar pembelajaran, dimana menawarkan 3
Nasional Pendidikan), kurikulum karakteristik diantaranya pembelajaran
merdeka belajar adalah suatu kurikulum berbasis projek pengembangan soft skill
pembelajaran yang berpegang pada dan karakter sesuai dengan profil pelajar
124
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
pancasila, pembelajaran pada materi Indonesia, guru tidak hanya memberikan
esensial dan stuktur kurikulum yang motivasi dan penguatan materi, namun
lebih fleksibel (Jojor & Sihotang, 2022). juga diharapkan mampu menciptakan
Pada tahun 2022 ini, Kemendikbudristek pembelajaran yang menggugah minat
menggagas pilihan kebijakan kurikulum belajar anak secara kreatif dan kritis
sebagai bagian dari sebuah usaha (Jupri, 2022). Bahasa yang dapat
menanggulangi adanya kondisi berperan sebagai penggabungan dan
berkurang bahkan menghilangnya penghela ilmu lain dapat diterapkan pada
keterampilan, pengetahuan, serta pemberian petunjuk bagi peserta didik
perkembangan dalam bidang akademis agar dapat mempelajari arti dalam
yang terjadi karena terhentinya konteks ilmu-ilmu lain dengan
pembelajaran dalam dunia Pendidikan pemilihan dan penggunaan kata-kata
dan sebagai bentuk rekonstruksi yang tepat untuk menggambarkan
pembelajaran (Rahmadayanti & berbagai isi wacana sosial sebuah teks
Hartoyo, 2022). Kemendikbudristek (Simatupang et al., 2018).
menetapkan tiga pilihan kepada satuan Keterbaruan (innovasi) dalam
pendidikan agar melaksanakan implementasi pembelajaran Kurikulum
kurikulum berdasarkan standar nasional Merdeka merupakan konsep yang
pendidikan yang patut dengan kebutuhan menekankan pada upaya untuk
pembelajaran dan konteks masing- memperkenalkan dan menerapkan
masing satuan Pendidikan. Tiga pilihan pendekatan-pendekatan baru yang
tersebut adalah menggunakan inovatif dalam proses pembelajaran.
Kurikulum 2013 secara penuh, Kurikulum Merdeka adalah kerangka
menggunakan Kurikulum Darurat, dan kurikulum yang memberikan lebih
menggunakan Kurikulum Merdeka. banyak kebebasan kepada sekolah dan
Pelaksanaan kurikulum merdeka guru dalam merancang dan
yang diwenangkan pada satuan melaksanakan pembelajaran yang lebih
pendidikan tentunya tidak luput dari kontekstual dan relevan.
peran guru yang akan menjadi pelaksana Berdasarkan data yang
ketika pembelajaran. Sebagai seorang didapatkan melalui wawancara penulis
fasilitator, seorang guru dituntut untuk kepada guru bahasa Indonesia, akan
mampu memberikan pengalaman digali lebih mendalam mengenai
kegiatan pembelajaran yang baik agar implementasi kurikulum merdeka pada
ruang merdeka bagi peserta didik dapat jenjang SMP karena adanya
tercapai (Setyaningsih, 2020). Guru bisa pembaharuan pada kurikulum yang
menguasai dan memahami implementasi diterapkan oleh pemerintah saat ini.
kurikulum merdeka, siswa dapat Berdasarkan latar belakang yang telah
diarahkan hingga dapat menyesuaikan disebutkan, penelitian ini merumuskan
alur. Siswa sepenuhnya bisa belajar dan masalah mengenai bagaimana penerapan
menyesuaikan dengan kualitas kurikulum merdeka pada mata pelajaran
pembelajarannya yang berawal dari bahasa Indonesia jenjang SMP.
guru. Dalam pembelajaran bahasa Penelitian ini bertujuan untuk melihat
125
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
penerapan kurikulum merdeka pada (Susilowati, 2022) terkait implementasi
jenjang sekolah menengah pertama kelas kurikulum merdeka belajar pada mata
VII yang terlaksana di SMP Negeri 2 pelajaran PAI belum sepenuhnya
Batang, Jawa Tengah. berjalan dengan baik sehingga masih
Rumusan masalah di atas hendak membutuhkan usaha ekstra seluruh
membuktikan dan memperkuat hasil elemen pendukung pelaksanaan
penelitian-penelitian sebelumnya yang pendidikan. Penelitian dengan hasil yang
dilakukan oleh (Angga et al., 2022) sama juga dilakukan oleh (Suwija, 2022)
bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka Implementasi kurikulum merdeka
telah terlaksana dengan cukup baik di belajar dalam pembelajaran Bahasa
tahun pertama, namun setiap Sekolah Indonesia dan daerah Bali masih belum
Penggerak memiliki tugas bagaimana menemukan titik terang karena pada
mengembangkan dalam menyusun dan prinsipnya yang sudah nyata ada
mengimplementasikan Kurikulum hanyalah program merdeka belajar yang
Merdeka ini agar dapat diaplikasikan di mengisyaratkan kebebasan belajar
semua kelasnya, di tahun sekarang. Hal dengan menekankan pada bakat dan
tersebut bertolak dengan penelitian oleh minat peserta didik.

METODE penelitian yang berdasar dari filsafat


Metode penelitian merupakan postpositivisme, digunakan untuk
langkah ilmiah yang ditempuh untuk meneliti pada kondisi obyek yang
mendapatkan data dengan tujuan dan alamiah dimana peneliti adalah
fungsi tertentu (Sugiyono, 2013). Data instrumen kunci, teknik pengumpulan
yang telah didapatkan selanjutnya data dilakukan secara triangulasi
digunakan untuk memahami, (gabungan), analisis data bersifat
memecahkan, dan mengantisipasi induktif atau kualitatif, dan hasil
masalah. Penelitian berada pada penelitian kualitatif lebih menekankan
tingkatan teratas dalam ilmu makna dari pada generalisasi (Wafa &
pengetahuan, yaitu untuk melestarikan Wardi, 2019). Penelitian kualitatif pada
dan mengamankan dari kepunahan dasarnya digunakan untuk mengamati
(Nugrahani, 2014). Melalui penelitian pola dan tingkah laku manusia
kualitatif, peneliti dapat (behavior) yang biasanya sukar untuk
mengidentifikasi subjek, merasakan apa diukur menggunakan angka-angka
yang dialami subjek dalam kehidupan karena yang nampak tidak selalu sama
sehari-hari (Hidayat & Syafe’i, 2018) dengan apa yang ada di dalam fikiran
Penelitian ini menggunakan dan keinginan sebenarnya (Harahap,
metode kualitatif dan teknik penelitian 2020). Sedangkan wawancara
berupa wawancara pada guru mata merupakan teknik pengumpulan data
pelajaran bahasa Indonesia kelas VII di yang bersifat interaktif secara lisan.
SMP Negeri 2 Batang. Metode Teknik wawancara, merupakan teknik
penelitian kualitatif merupakan metode penggalian data melalui percakapan
126
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
yang dilakukan dengan maksud tertentu, kompetensi peserta didik. Pemulihan
dari dua pihak atau lebih (Dewantara et pembelajaran didukung oleh
al., 2019). Peneliti mewawancarai karakteristik utama yang dikembangkan
narasumber secara individual dalam dalam kurikulum ini, di antaranya :
bentuk wawancara semi terstruktur, 1. Pembelajaran berlandaskan
yang berarti dengan berjalannya projek untuk pengembangan soft
pertanyaan yang terlontar, peneliti skills dan karakter yang sesuai
memunculkan pertanyaan baru yang dengan profil pelajar Pancasila
berasal dari jawaban-jawaban 2. Berpusat pada materi dasar
narasumber terkait dengan implementasi sehingga ada waktu yang cukup
kurikulum merdeka pada mata pelajaran untuk pembelajaran yang
bahasa Indonesia. tertanam bagi kompetensi
Data berupa ungkapan atau fundamental seperti literasi dan
kalimat yang telah ditranskrip ke dalam numerasi.
bentuk tulisan. Dalam penelitian, proses 3. Fleksibilitas bagi guru untuk
mengumpulkan data merupakan bagian melaksanakan pembelajaran
yang penting untuk dilakukan. Sumber yang dapat dibedakan sesuai
data berasal dari narasumber yang dengan kemampuan peserta
diwawancara melalui sambungan telefon didik dan melakukan
kemudian direkam agar kevalidan data penyesuaian dengan konteks dan
tetap terjaga. Penelitian ini juga muatan lokal.
menggunakan metode penelitian
Implementasi kurikulum
lapangan atau field research untuk
merdeka pada sekolah tentunya
melihat bagaimana pelaksanaan projek
membutuhkan penanganan dari banyak
penguatan profil pelajar Pancasila bagi
lapisan pendidikan. Mulai dari tingkat
kelas VII di SMP Negeri 2 Batang.
tertinggi seperti kementerian Pendidikan
dan kebudayaan hingga peran guru
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kemendikbud kembali memperbarui sebagai fasilitator Pendidikan yang
kebijakan terkait kurikulum yang langsung berhadapan dengan siswa di
berlaku dalam proses belajar mengajar lapangan. Guru membutuhkan metode,
siswa di Indonesia. Kemendikbud strategi, model, hingga media untuk
mengembangkan Kurikulum Merdeka mendukung pembelajaran.
(yang sebelumnya disebut sebagai
kurikulum prototipe) sebagai usaha Proses Pembelajaran Bahasa
pemulihan pembelajara di tengah Indonesia di SMP Negeri 2 Batang
kondisi yang diharapkan berjalan Kegiatan belajar mengajar tentu
semakin membaik. Kurikulum merdeka tidak luput dari guru yang
dirancang sebagai gambaran kurikulum menyampaikan materi menggunakan
yang lebih mudah berbaur serta lebih metode dan model pembelajaran.
difokuskan pada materi esensial dan Metode pembelajaran merupakan
pengembangan karakter serta sebuah rencana penyajian materi yang

127
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
disajikan secara urut dan teratur yang keputusan penentuan metode dan model
bersifat prosedural atau diterapkan yang dikembalikan kepada guru masing-
dalam pembelajaran dengan tata cara masing, tidak ada patokan khusus, sesuai
yang teratur dan secara bertahap, diawali dengan kebutuhan sekolah kemudian
dengan penyususnan perencanaan dispesifikasikan lagi dengan kebutuhan
pembelajaran, penyajian bahan jenjang dan kebutuhan kelas dengan
pembelajaran, proses belajar mengajar, tetap mementingkan capaian
hingga sampai pada penilaian hasil pembelajaran. Batasan dan standar
belajar. Metode pembelajaran juga dapat ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai
diartikan sebagai cara-cara yang berbeda dengan bentuk kompetensi pada tujuan
untuk dapat lulus dengan hasil pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
pembelajaran yang berbeda di bawah menjadi kebebasan dan keleluasaan guru
kondisi yang berbeda (Andayani, 2015). untuk memutuskan hal tersebut.
Sedangkan model pembelajaran Innovative learning atau
biasanya dianggap sebagai gambaran pembelajaran inovastif menjadi model
yang menjabarkan konsep yang pembelajaran yang digunakan oleh guru
bertujuan untuk menjelaskan hubungan untuk menyampaikan materi kepada
antarkonsep dan bagian dari konsep. peserta didik. Pembelajaran inovatif
Model pembelajaran terbagi menjadi dua diartikan sebagai suatu pembelajaran
yaitu (1) model pembelajaran yang yang disusun guru yang sifatnya
menggambarkan variabel-variabel update, berbeda dengan yang
metode yang sama yang akan diterapkan biasanya, pembelajaran inovatif atau
pada siswa saat pembelajaran, dan (2) innovative learning bertujuan untuk
adaptif (menyesuaikan), model ini mengondisikan siswa agar dapat
menggunakan metode yang tergantung membangun pengetahuannya sendiri
pada respon tindakan siswa (Andayani, dalam rangka mencapai tujuan belajar
2015). Terdapat empat kelompok model yang lebih baik sesuai dengan potensi
pembelajaran, yaitu: (1) model yang dimiliki (Susilawati, 2019).
pengajaran memproses informasi; (2) Penggabungan model pembelajaran
model pengajaran sosial; (3) model jigsaw, cooperative learning, problem
pengajaran personal; dan (4) model solving yang dikombinasikan dengan
pengajaran sistem perilaku (Amiroh & media pembelajaran. Pada materi kelas
Admoko, 2020). VII semester 1 berupa teks deskripsi,
Pada kegiatan belajar mengajar teks puisi rakyat yang meliputi pantun,
yang dilakukan oleh guru di SMP Negeri gurindam, dan syair, serta teks prosedur,
2 Batang pada kelas VII, guru guru menggabungkan beberapa metode
menggunakan metode dan model dan model pembelajaran agar siswa
pembelajaran sesuai dengan kesepakatan dapat berkreasi lebih bebas,
MGMP atau Musyawarah Guru Mata mengembangkan ide dan imajinasi
Pelajaran dan kesepakatan antarguru dengan lebih luas, tidak terikat dengan
sesuai jenjang kelas di SMP. Dari patokan yang diberikan oleh guru
kesepakatan tersebut menghasilkan dengan tetap melibatkan profil pelajar
128
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
Pancasila menggunakan sarana, media, menghubungkan informasi yang
dan kombinasi sesuai dengan capaian telah dikumpulkan selama fase B.
pembelajaran yang akan dicapai. Mereka membangun pemahaman
Capaian pembelajaran bahasa yang lebih kokoh tentang konsep-
Indonesia sesuai dengan buku panduan konsep kunci dan hubungannya
“Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran dengan konteks yang relevan.
Bahasa Indonesia Fase A - Fase F” yang 4. Fase D adalah fase aplikasi atau
dikeluarkan oleh Kemendikbudristek penerapan. Pada fase ini, siswa
menyatakan bahwa tingkat SMP berada diberikan kesempatan untuk
pada fase D dengan capaian menerapkan pengetahuan dan
pembelajaran berupa peserta didik keterampilan yang telah mereka
berkemampuan berbahasa untuk pelajari. Mereka dapat melakukan
berkomunikasi dan bernalar sesuai latihan, proyek, simulasi, atau
dengan tujuan, konteks sosial, dan kegiatan praktis lainnya yang
akademis. memungkinkan mereka untuk
Fase A hingga F adalah urutan mengaplikasikan konsep-konsep
fase-fase yang terjadi dalam proses dalam situasi yang nyata.
pembelajaran yang terstruktur. Berikut 5. Fase E melibatkan evaluasi atau
adalah penjelasan tentang setiap fase: penilaian pembelajaran. Pada fase
1. Fase A merupakan fase awal atau ini, siswa dinilai terhadap tujuan
langkah pertama dalam proses pembelajaran yang telah ditetapkan.
pembelajaran. Fase ini mencakup Evaluasi dapat meliputi tes, tugas,
pengenalan topik pembelajaran, proyek, atau penilaian lainnya untuk
tujuan pembelajaran, dan mengevaluasi pemahaman dan
konteksnya. Fase A bertujuan untuk kemampuan siswa.
membangun fondasi yang kuat bagi 6. Fase F merupakan fase refleksi atau
siswa sebelum mereka memasuki refleksi pembelajaran. Pada fase ini,
materi yang lebih mendalam. siswa dan guru merenungkan
2. Fase B melibatkan eksplorasi dan tentang proses pembelajaran yang
pengumpulan informasi tentang telah dilalui. Mereka menganalisis
topik pembelajaran. Siswa diajak apa yang telah dipelajari, kesulitan
untuk mengeksplorasi konsep- yang dihadapi, dan cara-cara untuk
konsep baru, membaca materi, meningkatkan pembelajaran di
melakukan observasi, atau masa depan. Refleksi membantu
melakukan penelitian. Fase ini siswa memperkuat pemahaman dan
memungkinkan siswa untuk mempersiapkan mereka untuk
mendapatkan pemahaman yang pembelajaran yang lebih lanjut.
lebih dalam tentang topik yang
Dalam keseluruhan, fase-fase ini
dipelajari.
3. Fase C adalah fase konseptualisasi membentuk siklus pembelajaran yang
atau pemahaman konsep. Pada fase berkelanjutan, di mana siswa terlibat
dalam pemahaman, aplikasi, dan refleksi
ini, siswa mengorganisasikan dan
129
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
terhadap pengetahuan dan keterampilan Merdeka (Wardana, Saddhono, et al.,
yang diperoleh. Setiap fase memiliki 2022). Mandiri Berubah artinya sekolah
peran penting dalam membangun sudah memanfaatkan sepenuhnya
pemahaman yang mendalam dan platform Merdeka Mengajar yang
penerapan konsep-konsep dalam disiapkan oleh Kemendikbudristek.
kehidupan nyata. Memilih CP, TP, ATP, perangkat ajar,
Peserta didik memiliki asesmen, dan lain sebagainya yang
pemahaman, mengolah, dan berada di platform merdeka mengajar,
mengartikan informasi yang diberikn yang juga sudah memuat segala
terkait topik yang beraneka ragam dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah
karya sastra (Dasem et al., 2018). Peserta untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
didik dapat berpartisipasi secara aktif Untuk opsi mandiri berbagi ditujukan
dalam diskusi, mempresentasikan, dan pada sekolah yang sudah sangat siap
menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi melaksanakan penerapan kurikulum
yang dipaparkan oleh guru; Peserta didik merdeka dengan adanya banyak praktik
dapat membuat tulisan berbagai teks terpuji yang berhubungan dengan
untuk menyampaikan pengamatan dan pengembangan perangkat ajar yang
pengalamannya dengan lebih ditinjau dari sarana dan prasarana,
tersistematis, dan menuangkan kesiapan SDM, dan sudah menghasilkan
tanggapannya dalam tulisan terhadap karya atau inovasi sehingga dapat
paparan dan bacaan menggunakan berbagi pada sekolah-sekolah lain dalam
pengalaman dan pengetahuannya. bentuk inovasi atau pengembangan
Peserta didik mengembangkan platform merdeka mengajar yang tetap
keterampilan diri melalui pajanan mengikuti prinsip-prinsip Kurikulum
berbagai teks untuk penguatan karakter. Merdeka (Wardana, Sumarwati, et al.,
2022).
Implementasi Kurikulum Merdeka SMP Negeri 2 Batang berada
dalam Pembelajaran Bahasa dalam opsi merdeka berubah dengan
Indonesia penerapan kurikulum merdeka untuk
Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat kelas VII sebagai kurikulum yang saat
3 tingkatan, yaitu mandiri belajar, ini diberlakukan dan kurikulum 2013
mandiri berubah, dan mandiri berbagi. untuk kelas VIII dan IX. Pada penerapan
Menurut BBMP Provinsi Jawa Timur, kurikulum merdeka, kompetensi yang
dijelaskan bahwa sekolah yang memilih menjadi tujuan merupakan capaian
untuk menerapkan Mandiri Belajar pembelajaran yang disusun per fase,
adalah sekolah yang masih menerapkan dinyatakan dalam bentuk paragraf yang
pembelejaran dengan menggunakan berisikan kognitif, afektif, dan
Kurikulum 2013 dalam rangka psikomotorik untuk mencapai,
pengembangan literasi, numerasi, menguatkan, dan meningkatkan
penguatan Pendidikan karakter, dan lain- kompetensi. Pembelajaran pada
lain dengan tetap menerapkan prinsip- kurikulum merdeka mengedepankan
prinsip yang ada dalam Kurikulum percampuran antara pembelajaran
130
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
intrakurikuler (sekitar 70-80% dari jam baik. Dalam kurikulum Merdeka,
pelajaran) dan kokurikuler melalui ketuntasan hasil belajar sudah bukan lagi
projek penguatan profil pelajar Pancasila dinilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal
(sekitar 20-30% jam pelajaran). (KKM) yang berupa nilai kuantitatif.
Bentuk sistematika kurikulum Asesmen formatif pada pembelajaran
Merdeka terdiri atas kegiatan dilakukan untuk menandai ketercapaian
intrakurikuler, projek penguatan profil tujuan pembelajaran.
pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler. Hal-hal tersebut sudah
Projek penguatan profil pelajar Pancasila diterapkan di SMP Negeri 2 Batang
atau bisa disingkat dengan P5 dengan adanya Media pembelajarannya
dilaksanakan agar peserta didik lebih interaktif, seperti gambar, teka teki
terlatih untuk lebih mendalami isu nyata silang, permainan yang melibatkan
di lingkungan sekitar dan bekerja sama siswa agar senang selama belajar. Pada
untuk menyelesaikan isu tersebut. materi teks deskriptif, guru menyediakan
Pembelajaran jauh lebih relevan dan beberapa gambar, kemudian membagi
interaktif melalui kegiatan projek kelas ke dalam beberapa kelompok,
memberikan peluang lebih luas pada kemudian gambar tersebut dirangkai
siswa untuk aktif mengeksplorasi isu-isu menjadi sebuah naskah, gambar tersebut
aktual seperti isu lingkungan, kesehatan, dilapisi kertas buffalo dan kardus agar
dan lainnya untuk mendukung lebih kuat, kemudian dibingkai, jadi
pengembangan karakter dan kompetensi tidak hanya sekadar membuat bentuk
profil Pelajar Pancasila (Rahmadayanti teks, tetapi siswa juga dituntut untuk
& Hartoyo, 2022). Projek penguatan lebih kreatif sesuai dengan penerapan
profil pelajar Pancasila membutuhkan profil pelajar Pancasila yaitu mandiri,
alokasi waktu tersendiri agar kegiatan bernalar kritis, gotong royong, dan
tersebut dapat terselenggara dengan kreatif.

Gambar 1. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Sumber foto: pribadi

Pembelajaran intrakurikuler bersinergi dengan mata pelajaran lain,


yang diselenggarakan oleh SMP Negeri seperti dengan IPS, TIK. P5 (Projek
2 Batang merupakan pelajaran yang penguatan profil pelajar Pancasila),

131
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
pelaksanaanya setiap hari di 2 jam adanya ketidakserasian pembagian tugas
pembelajaran akhir dengan tema antarsiswa dan kurangnya kepekaan
Kearifan Lokal berupa jelajah ramuan siswa terhadap tanggung jawabnya
herbal, serba serbi pasar tiban, jejak untuk mengerjakan tugas secara
tanah leluhur, dan kuliner jadul. Jejak berkelompok yang perlu ekstra tenaga
tanah leluhur dimasukan ke dalam dan kontrol oleh guru untuk penerapan
materi legenda, dongeng, mitos, puisi kurikulum merdeka.
rakyat cerita fantasi yang Dalam penggunaan Kurikulum
dikombinasikan dengan IPS (interaksi Merdeka di dalam proses pembelajaran
sosial) dengan mewawancarai SMP Negeri 2 Batang, beberapa kendala
masyarakat. Dengan mata pelajaan TIK mungkin muncul, berikut adalah kendala
karna berkaitan dengan pembuatan dan upaya untuk pembelajaran di SMP
video. Kegiatan P5 diawali dengan Negeri 2 Batang dalam penerapan
penyusunan rancangan, kemudian guru penggunaan Kurikulum Merdeka.
mengenalkan projeknya akan dibuat 1. Salah satu kendala yang mungkin
menjadi seperti apa dan bagaimana, terjadi adalah kurangnya
kemudian pembuatan projeknya pemahaman dan pengetahuan
bertahap setiap hari hingga akhir yang mendalam tentang
semester. Kurikulum Merdeka oleh guru-
Pada pelaksanaanya, kurikulum guru dan staf sekolah. Upaya
merdeka tentunya masih membutuhkan yang dapat dilakukan adalah
banyak adaptasi serta evaluasi bagi guru melaksanakan pelatihan dan
maupun peserta didik. Penerapan yang lokakarya yang berkaitan dengan
masih tergolong baru membuat Kurikulum Merdeka. Pelatihan
ketercapaian tujuan pembelajaran di ini dapat memberikan
SMP Negeri 2 Batang belum berjalan pemahaman yang lebih baik
dengan maksimal. Belum sempurnanya tentang konsep dan implementasi
ketercapaian tujuan pembelajaran yang Kurikulum Merdeka kepada
dialami disebabkan oleh kurang kuatnya semua pihak terkait.
koordinasi antar guru mata pelajaran di 2. Kendala lain yang mungkin
tiap jenjang. Kurangnya kompetensi timbul adalah keterbatasan
guru yang belum maksimal untuk sumber daya, seperti perangkat
memahami implementasi kurikulum teknologi, materi pembelajaran,
merdeka. Ketika pembagian capaian atau dana untuk pengembangan
pembelajaran, ada perbedaan pendapat sumber belajar. Upaya yang
antarguru, sementara panduan yang dapat dilakukan adalah mencari
digunakan mengikuti pegangan buku sumber daya alternatif, seperti
dari pemerintah. Penerapan pada siswa memanfaatkan perpustakaan
yang menggunakan metode sekolah, memanfaatkan sumber
berkelompok dalam menjalankan projek daya digital yang tersedia secara
penguatan profil pelajar Pancasila juga gratis, atau menggandeng mitra
masih mengalami kendala, seperti masih
132
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
eksternal untuk mendapatkan yang baik antara semua pihak akan
dukungan sumber daya. membantu meningkatkan penggunaan
3. Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka dalam proses
menekankan pada fleksibilitas pembelajaran
dalam merancang pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan KESIMPULAN DAN SARAN
siswa. Namun, penyesuaian ini Berdasarkan hasil penelitian
bisa menjadi tantangan bagi yang telah dijelaskan di atas, dapat
guru-guru yang terbiasa dengan disimpulkan mengenai implementasi
kurikulum yang lebih terstruktur. kurikulum merdeka pada mata pelajaran
Upaya yang dapat dilakukan bahas Indonesia kelas VII di SMP
adalah memberikan Negeri 2 Batang telah terlaksana dengan
pendampingan dan bimbingan cukup baik dengan tetap memerhatikan
kepada guru-guru dalam unsur-unsur capaian yang telah
merancang pembelajaran yang ditetapkan yang tercermin dalam
kontekstual dan relevan dengan penerapan pembelajaran berupa
memanfaatkan kebebasan yang pengimplikasian unsur-unsur budaya
diberikan oleh Kurikulum Indonesia yang merupakan bagian dari
Merdeka. profil pelajar pancasila. SMP Negeri 2
4. Kurikulum Merdeka mendorong Batang juga telah melaksanakan projek
penilaian yang holistik dan penguatan profil pelajar Pancasila
formatif. Namun, kendala dapat sebagai bentuk struktur kurikulum
muncul dalam merancang dan Merdeka yang terdiri dari kegiatan
melaksanakan penilaian yang intrakurikuler, projek penguatan profil
mencerminkan perkembangan pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler.
kompetensi siswa secara Kegiatan intrakurikuler berupa
komprehensif. Upaya yang dapat Pembuatan media pembelajaran yang
dilakukan adalah dibuat oleh siswa dengan bantuan guru
mengembangkan instrumen sebagai penyedia sarana dan prasarana,
penilaian yang beragam, seperti juga pelajaran yang bersinergi dengan
portofolio, observasi, penugasan, mata pelajaran lain, seperti dengan IPS,
atau proyek, yang dapat TIK. P5 (Projek penguatan profil pelajar
memberikan gambaran yang Pancasila), pelaksanaanya setiap hari di
lebih lengkap tentang 2 jam pembelajaran akhir dengan tema
kemampuan siswa. Kearifan Lokal berupa jelajah ramuan
herbal, serba serbi pasar tiban, jejak
Penting untuk melibatkan tanah leluhur, dan kuliner jadul. Jejak
seluruh pihak terkait, termasuk guru, staf tanah leluhur dimasukan ke dalam
sekolah, siswa, orang tua, dan materi legenda, dongeng, mitos, puisi
masyarakat dalam mengidentifikasi rakyat cerita fantasi yang
kendala-kendala ini dan mencari solusi dikombinasikan dengan IPS (interaksi
yang sesuai. Kolaborasi dan komunikasi sosial) dengan mewawancarai

133
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
masyarakat. Dengan mata pelajaan TIK Proses Pembelajaran Bahasa
karna berkaitan dengan pembuatan Indonesia Di SD Inpres Komboi
video. Kegiatan P5 diawali dengan Kabupaten Biak Numfor. Jurnal
Wacana Akademika, 2(2), 126–
penyusunan rancangan, kemudian guru
136.
mengenalkan projeknya akan dibuat https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.p
menjadi seperti apa dan bagaimana, hp/wacanaakademika/article/view/
kemudian pembuatan projeknya 2596/1880
bertahap setiap hari hingga akhir Dewantara, A. A. N. B. J., Sutama, I.
semester. Implementasi kurikulum M., & Wisudariani, N. M. R.
merdeka yang terlaksana di SMP Negeri (2019). Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis Teks Di Sma
2 Batang diharapkan dapat berjalan
Negeri 1 Singaraja. Jurnal
dengan lebih baik dan terlaksana secara Pendidikan Bahasa Dan Sastra
keseluruhan dan dapat bermanfaat bagi Indonesia Undiksha, 9(2), 275–
seluruh warga sekolah dan pihak yang 286.
berkontribusi di dalamnya. https://doi.org/10.23887/jjpbs.v9i2.
20462
DAFTAR PUSTAKA Harahap, N. (2020). Penelitian
Amiroh, F., & Admoko, S. (2020). Kualitatif. In Ashri Publishing.
Tinjauan Terhadap Model-Model Hidayat, T., & Syafe’i, M. (2018).
Pembelajaran Argumentasi Filsafat Perencanaan Dan
Berbasis TAP Dalam Implikasinya Dalam Perencanaan
Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Pai Di Sekolah.
Argumentasi dan Pemahaman Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu
Konsep Fisika Dengan Metode Tarbiyah Dan Keguruan, 21(2),
Library Research. Jurnal IPF : 188.
Inovasi Pendidikan Fisika, 09(02), https://doi.org/10.24252/lp.2018v2
207–214. 1n2i5
https://ejournal.unesa.ac.id/index.p Istikomah, Nurdyansyah, I. R. I. A.
hp/inovasi-pendidikan- (2020). Modifikasi Kurikulum
fisika/article/view/34545 Sekolah Inklusi Berbasis Aplikasi
Andayani. (2015). Problema dan On-Line. Jurnal TADARUS :
Aksioma dalam Metodologi Jurnal Pendidikan Islam, 9(2),
Pembelajaran Bahasa Indonesia 138–149.
(Dyah Wuri Handayani (ed.); 1st http://103.76.50.195/retorika/articl
ed.). Deepublish. e/view/4610/2655
Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Jojor, A., & Sihotang, H. (2022).
Hernawan, A. H., & Prihantini, P. Analisis Kurikulum Merdeka
(2022). Komparasi Implementasi dalam Mengatasi Learning Loss di
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Masa Pandemi Covid-19 (Analisis
Merdeka di Sekolah Dasar Studi Kasus Kebijakan
Kabupaten Garut. Jurnal Basicedu, Pendidikan). Edukatif : Jurnal Ilmu
6(4), 5877–5889. Pendidikan, 4(4), 5150–5161.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v https://doi.org/10.31004/edukatif.v
6i4.3149 4i4.3106
Dasem, A. A., Laka, B. M., & Niwele, Jupri. (2022). Penerapan Strategi
A. (2018). Peranan Guru Dalam Pembelajaran TTW (Think, Talk
134
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
And Write) Berbantuan Canva Jurnal Kajian Linguistik Dan
dalam Meningkatkan Keterampilan Sastra, 3(2), 119–130.
Membuat Kartu Ucapan Selamat Suasty, F., & Hadi, A. A. (2020).
Siswa Kelas X IPA 3 SMAN 1 Penggunan Media Pembelajaran
Pringgarata. Jurnal Inovasi Tenaga Video untuk Solusi Penurunan
Pendidik Dan Kependidikan, 2(1), Pemahaman Materi Pembelajaran
97–105. Ketika Belajar Online Akibat
https://www.jurnalp4i.com/index.p Pandemic Covid-19. Milenial:
hp/educator/article/view/1094/109 Journal for Teachers and
8 Learning, 1(1), 12–16.
Nugrahani, F. (2014). Metode https://ejournal.anotero.org/index.p
Penelitian Kualitatif dalam hp/milenial/article/download/16/16
Penelitian Pendidikan Bahasa Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
(Vol. 1, Issue 1). Kuantitatif Kualitatif dan R and D.
Nurcahyono, N. A., & Novarina, E. In Bandung: Alfabeta (Vol. 3,
(2020). Analisis Rencana Issue April).
Pelaksanaan Pembelajaran Suryaman, M. (2020). Orientasi
Kurikulum 2013 Berdasarkan Pengembangan Kurikulum
Indikator Kemampuan Imajinasi Merdeka Belajar. Prosiding
Matematis Siswa. Jurnal Kajian Seminar Daring Nasional :
Pendidikan Matematika, 2682(1), Pengembangan Kurikulum
121–130. Merdeka Belajar, 13–28.
https://journal.lppmunindra.ac.id/in Susilowati, E. (2022). Implementasi
dex.php/jkpm/article/view/8291/12 Kurikulum Merdeka Belajar Pada
. Analisis Rencana Pelaksanaan Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Pembelajaran Kurikulum 2013 Islam. Al-Miskawaih: Journal of
Berdasarkan Indikator Science Education, 1(1), 115–132.
Kemampuan Imajinasi Matematis https://doi.org/10.56436/mijose.v1i
Siswa 121-130%283%29.pdf 1.85
Rahmadayanti, D., & Hartoyo, A. Suwija, I. N. (2022). Pembelajaran
(2022). Potret Kurikulum Bahasa Indonesia dan Daerah
Merdeka, Wujud Merdeka Belajar Sesuai Kurikulum Merdeka
di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, Belajar. SANDIBASA I (Seminar
6(4), 7174–7187. Nasional Pendidikan Bahasa Dan
https://doi.org/10.31004/basicedu.v Sastra Indonesia I), 4(April), 119–
6i4.3431 135.
Setyaningsih, K. D. (2020). Analisis Wafa, A., & Wardi, M. (2019).
Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Implementasi Literasi dan
Jauh Di Sd Negeri Karangrena 03. Motivasi Membaca Siswa di
Jurnal Riset Pendidikan Dasar SMKN I Omben Sampang.
(JRPD), 1(2), 19–27. KABILAH : Journal of Social
https://doi.org/10.30595/.v1i2.901 Community, 4(2), 55–68.
2 https://doi.org/10.35127/kbl.v4i2.3
Simatupang, R. R., Rohmadi, M., & 628
Saddhono, K. (2018). Tuturan Wardana, M. A. W., Saddhono, K., &
dalam Pembelajaran Bahasa Suhita, R. (2022). Kesantunan
Indonesia (Kajian Sosiolinguistik Berbahasa sebagai Implementasi
Alih Kode dan Campur Kode). Pendidikan Karakter pada
135
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 2 Juli 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
P-ISSN 0853-2710
E-ISSN : 2540-8968
Pembelajaran di SMP PGRI 2 Setiawan, B. (2022). Implications
Wates Kabupaten Blitar: Kajian of The Minimum Competency
Sosiolinguistik Alih Kode dan Assessment (AKM) on The
Campur Kode. (J-PSH) JURNAL Literature Motivation Of Students
PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN Of SMP PGRI 2 Wates, Blitar
HUMANIORA, 13(2), 606–613. Regency. KOLOKIUM Jurnal
https://jurnal.untan.ac.id/index.php Pendidikan Luar Sekolah, 10(2),
/JPSH/article/view/57904/7567659 92–111.
4540 https://doi.org/10.24036/kolokium.
Wardana, M. A. W., Sumarwati, S., & v10i2.531

136
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2023

You might also like