Professional Documents
Culture Documents
Lokasi Sekolah:
SMK Muhammadiyah 1 SRAGEN
http://journals.ums.ac.id/index.php/blbs
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan PLP I 2023 ini telah disahkan dan disetujui untuk dilaporkan
kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhamamdiyah Surakarta
Kepala Sekolah
(NIP/NBM)
33
STRATEGI DAN EFEKTIVITAS GURU SISWA DALAM PENERAPAN SISTEM
NEW LEARNING PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA DI SMK 1
MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN
Hafazah Iqbal Firdaus
Accepted: 20xx-mm-dd
Published: 20xx-mm-dd
Keywords: Abstract
Srategy and The application of learning from the next year is increasingly advanced. Access
Effectiveness in to learning provided by the government in the previous learning process is
Implementing sufficient for students to study current learning, but the government is
implementing a new learning system in the current curriculum which is
Curiculum starting to be implemented in schools, namely with the addition of the
Merdeka Independent Curriculum .With the addition of the Independent Curriculum,
educators are required to learn the new learning system and apply it to
students. The Independent Learning concept is indeed a new policy in national
education because this concept focuses on essential and flexible material
according to interests, talents and needs from each characteristic of each
student. In the independent curriculum structure it is based on three things,
namely competency-based, flexible learning, and the Pancasila character.
With this learning, learning can feel more enjoyable because it is adjusted to
the level at the competence of students in each phase. With the existence of
the government implementing the Independent Curriculum learning,
education can create a comfortable education for students and teachers and
this curriculum is expected to emphasize Indonesian Education on developing
aspects of skills and character in accordance with the values of the Indonesian
nation.
PENDAHULUAN
Seiring Berkembangnya perubahan social budaya, dunia kerja, dan kemajuan
teknologi yang sangat pesat.Mka pemerintah menyiapkan para pelajar atau peserta didik
untuk menyongsong perubahan, kemajuan dan perkembangan zaman untuk dituntut
mampu melaksanakan dan merancang proses pembelajaran yang kreatif, inovatif supaya
dapat meraih capaian dan tujuan pembelajaran yang mencakup aspek sikap pengetahuan
dan keterampilan secara optimal dan relevan.Maka Kementrian mencestuskan konsep
Pendidikan Merdeka Belajar yang dimana konsep tersebut diterapkan di sekolah menjadi
kurikulum merdeka diasumsikan bukan lagi menjadi gagasan tetapi lebih dikatakan
sebagai sebuah kebijakan yang akan dilaksanakan.Merdeka belajar kemerdekaan adalah
BULETIN LITERASI BUDAYA SEKOLAH
http://journals.ums.ac.id/index.php/blbs
satu kata yang sering dimaknai dan digambarkandengan kebebasan dalam arti yang
sesungguhnya. Yang menjadi titik permasalahan adalah masih terdapat pengekangan di
mana-mana khususnya Pendidikan pendidik, dan peserta didik.(Nomor et al., 2023)
Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang
sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka
kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan
pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.Pada Kurikulum Merdeka ada
beberapa tahapan yaitu Asesmen diagnostic, Perencanaan, dan Pembelajaran. Akan
tetapi, kurikulum yang telah ada dipandang masih belum cukup untuk meningkatkan
mutu pendidikan yang tercermin dari indikator hasil belajar peserta didik yang masih
rendah. Oleh karena itu, pemerintah kembali mencoba mengembangkan kurikulum
baru untuk mengatasi permasalahan ini yang dikenal dengan nama kurikulum
pemulihan pembelajaran atau kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka adalah
kurikulum dimana struktur pembelajarannya dibagi menjadi dua kegiatan utama yaitu
pembelajaran intrakurikuler yang mengacu pada capaian pembelajaran yang harus
dicapai oleh peserta didik pada setiap mata pelajaran, dan projek penguatan profil
pelajar pancasila yang mengacu pada standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki
peserta didik [6]. Kurikulum ini dianggap perlu untuk mengatasi krisis pembelajaran
di Indonesia, yang berdasarkan berbagai hasil studi menunjukkan kebanyakan peserta
didik di Indonesia tidak mampu menguasai kemampuan literasi dasar seperti
memahami bacaan sederhana dan tidak mampu menguasai kemampuan numerasi
dasar seperti menerapkan konsep matematika dasar. Melalui berbagai perubahan yang
dimasukkan, kurikulum ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan
seperti meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi bagi anak-anak Indonesia.
(Hamdi et al., 2022)
Kurikulum Merdeka menjadi program yang diharapkan dapat melakukan pemulihan
dalam pembelajaran, dimana menawarkan 3 karakteristik diantaranya pembelajaran
berbasis projek pengembangan soft skill dan karater sesuai dengan profil pelajar pancasila,
pembelajaran pada materi esensial dan stuktur kurikulum yang lebih fleksibel. Disamping
itu juga kurikulum merdeka ingin melakukan terobosan yang jurang penghalang diantara
bidang-bidang keilmuan. (Aisyah 2019) menjelaskan bahwa implementasi kurikulum
merdeka di beberapa sekolah pengerak dilaksanakan di tahun pertama dengan cukup
baik, kemudian dikembangkan di banyak sekolah tahun sekarang sehingga dalam
implementasinya kurikulum merdeka setelah dianalisis lebih baik dan sesuai dengan kultur
Indonesia daripada kurikulum 2013.(Jojor & Sihotang, 2022)
METODE
menyatakan penelitian kualitatif yaitu metode deskriptif,penggunaan metode
ini dikarenakan lebih tepat dalam menjawab permasalahanyang sedang dalam
penelitian karena menggunakan data langsung dari berbagaisumber- sumber yang
ada di lapangan. Adapun pengertian kualitatif sendiri yaitu metode yang fokus
dalam suatu metode berganda, dengan melibatkan suatu pendekatan yang
berdasarkan pendapat, pandangan, pengalaman dari berbagai sumber dan wajar
terhadap setiap pokok problematika. Sedangkan metodedeskriptif merupakan
bentuk penelitian yang bertujuan untuk merinci,menggambarkan, menjelaskan
suatu fenomena-fenomena berdasarkan data ataupun kejadian yang ada, baik itu
35
fenomena yang terjadisecara alamiah, maupunfenomena yang terjadi karena
buatan manusia.
Subjek penelitian adalah SMK MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN,Jl. Rajawali No.1,
Ngrandu, Ngolorog, Kabupaten Sragen,Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data
yang digunakan berupa observasi terkait STRATEGI GURU DAN SISWA DALAM
MENERAPKAN SISTEM NEW LEARNING PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA DI
SMK 1 MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN.
http://journals.ums.ac.id/index.php/blbs
Banyak sekali penerapan pembelajaran Kurikulum Merdeka dalam lingkup sekolah, tak
hanya itu siswa juga harus melakukan strategi sendiri dalam upaya mempelajarai system
Kurikulum Merdeka, beberapa hasil dari wawancara terdapat banyak siswa SMK
MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN yang lebih mendukung pembelajaran ini, karena dengan
tambahan pembelajaran yang berupa materi yang menyenangkan sehingga pembelajaran
terasa lebih efisien dan nyaman untuk siswa serta para siswa juga menambah
kreatifitasnya dalam menemukan hal baru dan dapat berfikir lebih maju dan
mengembangkan kemampuan siswa di dalam akademik maupun non akademik.
Tidak hanya siswa yang harus memiliki strategi tetapi guru pun juga harus kreatif dan
konstruktif lagi dalam merencanakan strategi. bahwa peran guru dalam proses
pembelajaran yang terhitung baru ini sangat penting, terutama dalam menciptakan
suasana yang membuat siswa bisa paham dan mengerti apa tentang materi yang
disampaikan. Hal ini juga diungkapkan Bu Erna pada saat wawancara, beliau menjelaskan
bahwa ada beberapa yang dilakukan dalam sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi
belajar serta Penanaman karakter yang baik.
SIMPULAN
Dalam pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kurikulum tentu tidak dapa
dipandang sebela mata sebagai dokumen saja melainkan sebagai alat dan juga acuan
tempat para pelaksana pendidikan untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar
terbaik untuk mencapai tujuan pendidikan.Guru sebagai penggerak merdeka belajar
bukan hanya harus dapat menguasai dan mengajar secara efektif dikelas melainkan juga
harus dapat menciptakan lingkungan yang baik dengan membangun Efektivitas dan Peran
dari Guru dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
PRINTED ISSN 1411-5190
37
Hal ini dilakukan agar guru tidak kalah dalam hal informasi dan penggunaan teknologi oleh
para muridnya, namun disamping itu juga guru penggerak merdeka belajar ini harus dapat
menanamkan nilai-nilai baik ditengah maraknya perubahan yang dapat terjadi dengan
cepat karena mudahnya akses dan penggunaan teknologi yang semakin mudah untuk
digunakan SMK MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN dalam mempersiapkan Pembelajaran
kurikulum merdeka guru terus melakukan sosialisasi untuk lebih mempelajari dan
mendalami system kurikulum tersebut dari strategi yang harus dilakukan oleh guru
dengan siswa dan kefektifan kurikulum merdeka dengan kurikulum
sebelumnya.Pembelajaran Kurikulum Merdeka P5 Banyak sekali penerapan pembelajaran
Kurikulum Merdeka dalam lingkup sekolah, tak hanya itu siswa juga harus melakukan
strategi sendiri dalam upaya mempelajarai system Kurikulum Merdeka, beberapa hasil
dari wawancara terdapat banyak siswa SMK MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN yang lebih
mendukung pembelajaran ini, karena dengan tambahan pembelajaran yang berupa materi
yang menyenangkan sehingga pembelajaran terasa lebih efisien dan nyaman untuk siswa
serta para siswa juga menambah kreatifitasnya dalam menemukan hal baru dan dapat
berfikir lebih maju dan mengembangkan kemampuan siswa di dalam akademik maupun
non akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Andari, E. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Menggunakan Learning
Management System (LMS). Allimna: Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 1(2), 65–79.
https://doi.org/10.30762/allimna.v1i2.694
Arviansyah, M. R., & Shagena, A. (2022). Efektivitas Dan Peran Dari Guru Dalam Kurikulum
Merdeka Belajar. Lentera, 17(1), 40–50.
Hamdi, S., Triatna, C., & Nurdin, N. (2022). Kurikulum Merdeka dalam Perspektif
Pedagogik. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 7(1), 10–17.
https://doi.org/10.30998/sap.v7i1.13015
Jojor, A., & Sihotang, H. (2022). Analisis Kurikulum Merdeka dalam Mengatasi Learning
Loss di Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan Pendidikan).
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(4), 5150–5161.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i4.3106
Nomor, V., Halaman, F., Fianingrum, F., & Nindiasari, H. (2023). Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Matematika. 5(1), 132–137.