You are on page 1of 11

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN


“SISTEM PENGARSIPAN DI SEKOLAH DAN MADRASAH”

DOSEN PENGAMPU:
NIZAM PAHLEPI, M.Pd

Disusun Oleh : KELOMPOK 2

Muhammad Khoiruddin (2127101030059)

M Rifqi Andana (2127101030069)

Muhammad Mukhlasin (2127101030098)

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS AGAMA ISLAM AN-NUR LAMPUNG
2022/2023
SISTEM KEARSIPAN DI SEKOLAH1l

ABSTRACT
The goals of this research is to solvce the problems arouse at the archival system
used by SMA Muhammadiyah 6 Surakarta.
This research, qualitative approach is used in order to highlight more in a process of
thing than its existence. The researchr curiously took the necessities and the priorities.
Observations, depth interviews, and dokumentations are used in collecting the data
related with the three major steps namely orientation, exploration, and member-check.
The researcher uses some methods to measure the validity and uses double-data
sources as the balancing instrument. Interactive model is applied
The goals of this research it can be conclude: (1) The archival system is centralization
system using two storage /paces, those are in the administration room and in the head
master's room. The system of this storage is according to the latter date. (2) the archive
maintenance still needs more attention, exceedingly in its security system. This condition
can be seen in the laboratory. There are many useless papers lay on anywher, and never
held astacking file and documen program at all. (3) The problems faced are the selecting
room that is not good enough and the stacking system that is not efficient. As the result,
the offices cannot do their job maximally. (4) the solutions for those problems are making
the easier way to keep and save the document although it is not based on the right
system.

Keyword : archival system, archive, document

I. PENDAHULUAN pengelolaan mulai dari kegiatan


penerimaan arsip yang akan disimpan
A. Latar Belakang Masalah
sampai dengan pemusnahan arsip yang
Suatu pekerjaan yang dikerjakan sudah tidak terpakai. Sistem kearsipan
secara efisien dengan suatu ukuran merupakan salah satu kunci bagi suatu
tertentu akan membuat tercapainya hasil instansi untuk mencapai tujuan. Sistem
yang baik secara mutu maupun jumlah kearsipan yang baik dapat membantu
bahkan dapat mencapai hasil yang melaksanakan tugas pekerjaan secara
maksimal melebihi yang direncanakan. efisien. Penerapan sistem kearsipan yang
Jadi bekerja secara efisien dapat membuat baik dapat mempermudah dalam hal
hasil yang ingin dicapai menjadi maksimal. penemuan kembali arsip yang diperlukan
Beberapa faktor yang dapat dengan cepat. Selain itu, sistem kearsipan
mempengaruhi organisasi dalam usaha yang baik dapat memelihara kelestarian
pencapaian tujuan adalah sistem informasi yang terkandung dalam sebuah
kearsipan dan tata ruang kantor. Arsip arsip.
ialah segala tulisan, gambar, atau benda- Meskipun sistem kearsipan mempunyai
benda yang mempunyai nilai informasi peranan yang sangat penting dalam
tertentu serta berfungsi membantu ingatan organisasi, ironisnya dewasa ini kenyataan
manusia dan dipandang perlu untuk yang ada di kebanyakan suatu organisasi
disimpan guna suatu keperluan. Arsip atau instansi baik departemen maupun
berperan sebagai alat bantu daya ingat non departemen serta perusahaan adalah
manusia dalam bekerja. kurangnya perhatian terhadap penerapan
Arsip tidak akan dapat berfungsi dan pengelolaan sistem kearsipan yang
sebagaimana mestinya apabila tidak ada baik. Hal ini masih sering dapat kita jumpai
penanganan yang serius terhadapnya. dalam kehidupan sehari-hari, masih
Untuk itulah diperlukan suatu sistem banyak dijumpai suatu instansi yang hanya

1
) Ringkasan Penelitian
2
) Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd. Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
menumpuk begitu saja arsip-arsipnya pada D. Manfaat Penelitian
sebuah almari sehingga sulit untuk Penelitian yang dilakukan ini
diketemukan kembali seandainya sewaktu- diharapkan dapat menghasilkan suatu
waktu diperlukan dan membuat kurang informasi secara rinci, akurat, dan aktual
terpeliharanya atau terjaminnya kelestarian dalam menjawab beberapa persoalan
informasi yang terkandung di dalamnya. yang timbul dalam penelitian ini sehingga
Selain itu banyak tumpukan-tumpukan memberikan manfaat baik itu manfaat
arsip yang seharusnya disimpan dijual teoritis maupun manfaat praktis. Manfaat
kepada pengumpul kertas bekas. Padahal penelitian ini adalah:
terkadang terdapat beberapa informasi a. Untuk menambah dan memperluas
penting dan rahasia di dalamnya. pengetahuan di bidang kearsipan.
Kearsipan suatu organisasi bersifat b. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan
dinamis yaitu arsip akan terus berkembang SMA Muh. 6 Surakarta
baik jumlah maupun jenisnya sejajar dengan
perkembangan organisasi. Berkembangnya II. TINJAUAN PUSTAKA
arsip secara terus-menerus tanpa diikuti
dengan sistem kearsipan yang baik akan Sistem Kearsipan
menimbulkan berbagi masalah. Maju Sistem adalah cara atau metode yang
tidaknya suatu organisasi dapat dilihat dari teratur yang digunakan untuk mencapai
penyelenggaraan kegiatan kearsipan. tujuan.Kata arsip berasal dari bahasa
Melihat peranan kearsipan yang sangat Yunani yaitu "archivum" yang berarti
penting seperti tersebut di atas maka perlu tempat untuk menyimpan. Dalam bahasa
diusahakan peningkatan dan penyempurnaan Perancis arsip adalah "Dossier" yang
kegiatan kearsipan sehingga dapat berarti suatu berkas yang terdiri dari
menunjang tugas pekerjaan secara efisien. beberapa lembar catatan yang satu sama
lain mempunyai hubungan. Dalam istilah
B. Perumusan Masalah bahasa lnggris yaitu "Archives" yang
Kegiatan penelitian muncul karena artinya tempat atau dokumen (record).
disebabkan adanya suatu masalah yang Dalam bahasa Belanda ditulis "Archief
perlu dipecahkan secara ilmiah. Menurut yang memiliki arti sebagai berikut:
pendapat Winarno Surachmad (1998:34)" 1) "Ternpat untuk menyimpan catatan-
Masalah adalah setiap kesulitan yang catatan dan bukti-bukti kegiatan yang
menggerakkan manusia untuk memecahkan". lain.
Berdasarkan uraian identifikasi dan 2) Kumpulan catatan atau bukti kegiatan
pembatasan masalah di atas, dapat yang berujud tulisan, gambar, grafik
dirumuskan masalah sebagai berikut: dan sebagainya.
Bagaimana pelaksanaaan sistem kearsipan 3) Bahan-bahan yang akan disimpan
yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah sebagai bahan pengingatan." (Hery
6 Surakarta tahun 2006? Sawiji, 2002:128).
Berdasarkan beberapa pengertian arsip
C. Tujuan Penelitian di atas dapat disimpulkan tentang definisi
Tujuan merupakan suatu arah dan cara arsip, yaitu segala bentuk warkat,
yang hendak ditempuh dalam melaksanakan dokumen dan catatan yang penting dan
suatu kegiatan. Untuk itu dalam melaksanakan tersimpan yang digunakan sebagai bahan
suatu kegiatan tidak bisa terlepas dari pengingat dan informasi.
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari Pengelolaan arsip dengan menggunakan
penelitian ini yang hendak dicapai adalah: sistem yang tepat dapat membantu tugas
• Untuk mengetahui bagaimana sistem pekerjaan secara efisien. Terlebih pada
kearsipan yang dilaksanakan. penemuan kembali arsip yang diperlukan
• Kendala apa yang dialami oleh SMA secara cepat dan dapat menjaga
Muh. 6 Surakarta kelestarian informasi yang terdapat pada
• Solusi apa yang dilakukan untuk arsip tersebut. Dari pengertian tentang
mengurangi kendala yang ada. sistem dan arsip di atas dapat disimpulkan
bahwa sistem kearsipan adalah suatu cara
atau metode yang sistematis yang
dipergunakan untuk mengelola penyimpanan 5. Tempat penyimpanan yang memenuhi
warkat dan dokumen dalam bentuk apapun syarat bagi keamanan record.
sebagai bahan pengingat dan sumber 6. Pengaturan formulir
informasi dengan maksud agar terjaga
kelestariannya informasi yang dikandungnya Dari kedua pendapat di atas dapat
dan memudahkan penemuan kembali jika peneliti simpulkan bahwa indikator yang
diperlukan. dapat dipergunakan dalam pengukuran
sistem kearsipan yaitu:
Tujuan Kearsipan 1) Penerapan sistem kearsipan yang baik.
Tujuan kearsipan menurut UU No.7 2) Fasilitas atau perlengkapan kearsipan.
tahun 1971 pasal 3 dalam lg. Wursanto 3) Tata kerja kearsipan.
(1995:12) "Tujuan kearsipan adalah untuk 4) Faktor tempat penyimpanan arsip.
menjamin keselamatan bahan pertanggung
jawaban nasional tentang perencanaan, Efisiensi Kerja
pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan Efisiensi kerja adalah keseluruhan
kebangsaan serta untuk menyediakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan untuk
bahan pertanggungjawaban tersebut kepada mencapai tujuan dengan perbandingan
pemerintah". Sedangkan Thomas Wiyasa terbaik antara usaha dan hasil yang
(2003:90-91) mengemukakan tujuan dicapai. The Liang Gie (2000:171-172)
kearsipan antara lain: meninjau tentang efisiensi kerja dari 2 segi
1) Sebagai pusat ingatan dan informasi bila yaitu:
berkas diperlukan sebagai keterangan. 1. Segi Usaha
2) Memberi data kepada yang memerlukan Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien
tentang hasil-hasil kegiatan dan kalau suatu hasil tertentu tercapai
pekerjaan pada masa lampau. dengan usaha yang minimal.
3) Memberikan keterangan vital atau 2. Segi Hasil
penting sesuai dengan ketentuan Suatu kegiatan dapat disebut efisien
perundang-undangan. kalau dengan usaha tertentu
memberikan hasil yang sebanyak-
lndikator Sistem Kearsipan banyaknya, baik mengenai mutunya
Arsip merupakan bahan pengingat, sumber ataupun jumlah satuan hasil tertentu.
informasi serta bahan pertanggungjawaban
dalam suatu organisasi. Mengingat begitu Berdasarkan pendapat di atas,
besarnya peranan arsip dalam mencapai perbandingan terbaik dalam suatu kerja itu
tujuan organisasi maka kearsipan di suatu ditinjau dari dua segi, yaitu segi usaha dan
organisasi harus diselenggarakan dengan segia hasil. Efisiensi kerja pada umumnya
sebaik-baiknya. merupakan perwujudan dari cara-cara
A.W. Widjaja (1993:101) mengemukakan kerja yang memungkinkan mencapai hasil
administrasi kearsipan yang baik terlihat yang ditentukan dengan penggunaan
dengan adanya: sumber usaha yang kecil. Seperti halnya
1) Penggunaan sistem penyimpanan arsip dikemukakan oleh The Liang Gie
secara tepat. (2000:173) bahwa:
2) Fasilitas kearsipan yang memenuhi Dengan tidak mengabaikan faktor-
syarat. faktor lainnya yang ikut mempengaruhi
3) Petugas kearsipan yang memenuhi sesuatu kerja, maka perbandingan terbaik
syarat. antara usaha dengan hasilnya dalam kerja
Sedangkan E Martono (1985:160) itu terutama ditentukan oleh caranya
mengemukakan bahwa: melakukan aktivitas yang bersangkutan.
Penyelenggaraan kearsipan atau tata Jadi, efisiensi kerja pada umumnya
kearsipan yang baik dapat terlihat dengan merupakan perwujudan dari cara-cara
adanya: kerja yang memungkinkan tercapainya
1. Pegawai yang memenuhi syarat. perbandingan terbaik antara usaha dengan
2. Prosedur kerja sederhana yang efektif. hasil, yaitu cara-cara kerja yang efisien.
3. Filling
4. Perlengkapan minimal layak.
Efisiensi kerja dilihat dari segi hasil B. Subyek Penelitian, lnforman Kunci
kerja yang dikehendaki berkaitan dengan dan lnforman
jumlah yang lebih banyak dan mutu yang Subyek penelitian m1 adalah
lebih baik, dengan kata lain bahwa dengan mahasiswa peserta dan dosen pengampu
usaha kerja yang tertentu akan dicapai mata kuliah semester pendek. lnforman
hasil yang maksimal. Sedangkan efisiensi kuncinya adalah kepala SMA Muh. 6
kerja dilihat dari segi usaha, The Liang Gie Surakarta. Sedangkan informan lainnya
(2000:171) berpendapat lebih lanjut: yang peneliti gunakan tenaga administrasi
dan guru serta siswa.
Pengertian usaha dapat dikembalikan
pada 5 unsur yang dapat juga disebut C. Cuplikan atau Sampling
sebagai sumber-sumber kerja, yakni: Cuplikan dalam penelitian ini bersifat
1. Pikiran purposive sampling. Peneliti condong
2. Tenaga memilih informan yang dianggap tahu
3. Waktu permasalahan dan dianggap bisa
4. Ruang dipercarya untuk menjadi sumber data,
5. Benda, termasuk uang namun tidak menutup kemungkinan beralih
ke informan lain sesuai dengan kebutuhan
Dari pendapat di atas, usaha berkaitan dan kemantapan peneliti (Criterion Based
dengan penggunaan pikiran, tenaga, Selection).
waktu, ruang dan benda termasuk uang Untuk memperoleh jumlah dan kualitas
yang dikeluarkan selama melakukan data yang diperlukan, peneliti juga
kegiatan. Artinya cara kerja efisien dilihat menggunakan teknik cuplikan yang disebut
dari usaha adalah cara bekerja yang tidak Snowball Sampling. Teknik ini dilakukan
sedikitpun mengurangi hasil yang dicapai dengan cara pemilihan informan di
karena dilakukan melalui cara yang paling lapangan yang kemudian berdasarkan
mudah, ringa, cepat, dekat dan murah. informan tersebut peneliti menemukan
Cara bekerja efisien berarti setiap (diberitahu) informan baru dan setrusnya
karyawan dalam melakukan tugas sehingga mendapatkan data yang lengkap
pekerjaannya berusaha untuk tidak dan mendalam. lnforman dipilih sesuai
melakukan pemborosan-pemborosan dalam dengan masalah yang diteliti sampai
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal diperloh kejenuhan informasi (terdapat
ini berarti cara bekerja yang efisien ialah persamaan pola informasi).
cara bekerja yang termudah, teringan,
tercepat, terpendek dan termudah untuk D. Teknik Pengumpulan Data
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data dalam
Jadi dapat disimpulkan bahwa cara penelitian m1 menggunakan metode
bekerja yang efisien dapat terwujud melalui interaktif dan non interaktif.
usaha yang paling mudah yaitu tidak sulit
dan tidak memakai banyak pikiran, paling 1. Metode lnteraktif
ringan yaitu tidak memerlukan banyak Metode penelitian interaktif yang
tenaga, paling cepat yaitu tidak memakan dimaksud adalah menggunakan
banyak waktu, paling dekat yaitu jarak wawancara mendalam, dari kepala
tempuh yang tidak jauh, paling murah yaitu sekolah, tenaga administrasi atau
tidak memerlukan banyak biaya dan karyawan, dan guru, selain itu peneliti
menghamburkan banyak dana. juga mewawancarai siswa. Disini
peneliti dapat memperoleh data yang
tidak mungkin dikumpulkan dengan
Ill. METODOLOGI PENELITIAN teknik lain, dimana peneliti membaur
sehingga komunitas tempat penelitian
A. Tempat Penelitian tidak mengetahui kalau mereka sedang
Penelitian ini dilakukan di Sekolah diteliti.
Menengah Atas Muhammadiyah 6
Surakarta
2. Metode Penelitian Non lnteraktif Tahap eksplorasi
Metode penelitian non interaktif Dalam tahap ini peneliti melakukan
melalui observasi berperan pasif baik penumpulan data dengan serius tetapi
secara formal maupun informal. Pada tenang dan santai. Serius dalam arti
penelitian ini digunakan tiga tahapan peneliti bertindak selaku pengumpul data
dalam observasi yang akan dilaksakan dengan dituntut kerangka penelitian tidak
adalah observasi deskriptif, observasi tergesa-gesa sehingga data dapat
terfokus dan observasi terseleksi. diperoleh dengan lengkap. Hasii
Untuk tahap pertama peneliti melihat wawancara observasi dan dokumentasi
secara global mengenai hal-hal yang dicatat sesuai dengan jenis data dan
sekiranya ada kaitannya dengan kategori yang telah dibuat, dimana ketiga
masalah yang sedang diteliti, setelah metode tersebut tidak hanya dilakukan
itu peneliti mulai mengidentifikasi dalam situasi formal, namun juga pada
aspek-aspek yang menjadi titik pusat situasi non formal.
perhatian atau fokus penelitian
denganmencermati data penting dan Tahap membercheck
hal-hal yang terkait dengan data Dalam tahap ini peneliti melakukan
tersebut. Setelah itu peneliti mencari peninjauan kembali terhadap data yang
data yang berkenaan dengan sasaran telah terkumpul untuk diyakinkan kepada
penelitian. Data yang diperoleh melalui sumber data tentang kebenarannya.
observasi tersebut pada dasarnya Kegiatan dalam tahap ini dilakukan dengan
sama dengan data yang diperoleh cara tidak terlalu formal yaitu melakukan
dengan cara wawancara. Obseravasi diskusi dengan suasana akrab terhadap
disini lebih menekankan pada aspek sumber data.
pengamatan.
F. Validitas Data
3. Dokumentasi Agar data yang terkumpul memiliki
Meskipun data utama dalam kesahihan dan penafsiran yang sama,
penelitian kualitatif adalah kata-kata maka dilakukan trianggulasi data (
dan tindakan, namun untuk melengkapi penggunaan beberapa sumber untuk data
data perlu juga dilakukan teknik yang sama) serta investigator trianggulasi
dokumentasi. (pengumpulan data dengan lebih dari satu
penelitian). Untuk menjaga validitas data
lnstrumen dalam penelitian 1n1 peneliti juga melakukan pemanfaatan
adalah peneliti sendiri dengan sumber data ganda untuk data yang sama
menggunakan pedoman wawancara, serta penggunaan metode berbeda untuk
observasi dan dokmentasi. data yang sama.

E. Proses Pengumpulan Data G. Analisis Data


lnstrumen penelitian ini adalah peneliti Analisis data yang dimaksud adalah
sendiri. Proses pengumpulan data meliputi proses mengatur urutan data,
pendapat Guba dan Lincoln (1985) dalam mengorganisasikan ke dalam suatu pola,
tiga pentahapan, yaitu : tahap orientasi kategorisasi dan satuan uraian dasar.
dan overview, tahap eksplorasi dan tahap Analisis dilakukan secara interaktif dari
member check. Miles dan Huberman dengan empat
tahapan pokok, yaitu :
Tahap orientasi dan overview
Dalam tahap ini peneliti berupaya untuk
mendekatkan diri di lapangan yaitu dengan
mendekati guru-guru, kepala sekolah,
tenaga administrasi dan siswa.
Pengumpulan
data

Reduksi data
l
Penyajian
data

Kesimpulan-kesimpulan
Penarikan/verifikasi
/
(Dikutip dari Miles & Huberman diterjemahkan Tjejep Rohendi Rohadi Ph. D)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN siswa yang mengalami cacat tubuh, yaitu
tidak mempunyai tangan. Dengan
1. Deskripsi Data demikian diharapkan dalam proses belajar
Penelitian yang dilakukan ini adalah mengajar siswa tersebut tidak mengalami
untuk mengetahui sistem kearsipan yang kesulitan. Sayangnya komputer yang ada
dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas di sekolah tersebut tidak pernah
Muhamadiyah 6 Surakarta yang beralamat dioperasikan, baik untuk kegiatan belajar
di Sumber Bregan no. 2 Banjarsari - mengajar maupun untuk kegiatan
Surakarta. Sekolah tersebut mempunyai administrasi. Jadi semua kegiatan ketik
24 guru, 2 orang staf administrasi atau tata mengetik dilakukan dengan menggunakan
usaha, dan seorang penjaga sekolah. mesin ketik. Dikhawatirkan komputer-
Terdapat 6 ruangan untuk kelas, 2 ruang komputer tersebut akan rusak karena tidak
laboratorium, 1 ruang perpustakaan, 1 pernah dipakai.
ruang tata usaha, 1 ruang guru, 1 ruang Lokasi sekolah tersebut masih berada
untuk bimbingan konseling, dan ruang daerah perkotaan, tepatnya di belakang
kepala sekolah. Selain itu ada ruang dapur garasi bis damri, dengan jarak sekitar 50
2 ruang gudang yang selama ini digunakan meter dari jalan besar, yaitu jalur bis arah
untuk menginap 2 siswi cacat dan seorang terminal. Ada satu ruang di atas, ruangan
guru, karena situasi dan kondisi yang ada tersebut adalah sumbangan dari salah
sehingga mereka harus tidur di sekolah. seorang guru yang sangat peduli dengan
Kedua siswi yang cacat tersebut adalah kondisi sekolah. Siswa yang sekolah di
lulusan dari Sekolah Menengah Pertama SMA tersebut kebanyakan dari kalangan
Rehabilitasi Centrem (SMP RC), seorang menengah ke bawah, sehingga dana yang
diantaranya tidak memiliki kedua tangan masuk ke sekolahpun sangat kecil. Para
jadi kalau beraktifitas menggunakan kaki. guru kebanyakan tidak memikirkan
Mereka menempati ruang di sekolah masalah gaji, karena kebanyakan guru
tersebut tidak dipungut biaya, malah pihak yang mengajar di sana sudah mempunyai
sekolah (dalam hal ini kepala sekolah) penghasilan lain selain guru.
membantu untuk menambah dana makan
sehari-hari. 2. Deskripsi Permasalahan
Sekolah tersebut pernah mendapat Data yang diperoleh di lapangan dapat
bantuan seperangkat komputer lengkap dilihat bahwa pelaksanaan sistem
dengan alat yang khusus untuk digunakan kearsipan di sekolah tersebut sudah
anak cacat yaitu mouse yang dapat dilaksanakan dengan sangat hati-hati.
dioperasikan dengan kaki. Hal tersebut Pegawai tidak pernah memusnahkan
diharapkan dapat digunakan untuk siswa- surat-surat yang ada di sana. Semua surat
disimpan dengan baik. Sejak kepala kendali yang sangat kuat tentang
sekolah yang sekarang menjabat ini, yang penyimpanan arsip dan dokumen. Hal
sudah menjabat sepuluh tahun lebih, tersebut dilakukan oleh kepala sekolah
belum pernah menmusnahkan arsip. agar beliau tidak merasa kesulitan
Semua kertas yang ada disimpan baik untuk mencari arsip datau dokumen
kertas tersebut berguna maupun kertas yang beliau butuhkan. Karena kepala
yang tidak berguna, semuanya tidak ada sekolah sering menggunakan arsip
yang dibuang. Mungkin hal tersebut atau dokumen yang ada di sekolah.
dilakukan untuk memperkecil kemungkinan Pada waktu beliau membutuhkan maka
kehilangan arsip. beliau akan dapat mengambil sendiri
Ruang yang digunakan untuk kegiatan dengan tidak kesulitan dan tidak perlu
tata usaha ada satu ruang yang berukuran meminta bantuan dari orang lain.
1,5 meter x 3 meter. Di dalam ruangan Arsip dan dokumen dimasukkan
tersebut tersedia 3 buah almari dan 1 filling kedalam map dan kemudian ditata di
cabinet, serta satu meja yang dilengkapi filling cabinet dan selain itu ada juga
dengan 3 kursi. 1 kursi untuk tempat duduk yang disimpan di almari yang ada di
pegawai sedangkan 2 kursi untuk tamu. ruang pimpinan atau kepala sekolah.
Kalau sedang ada tamu ruangan terasa Penataan atau penyimpanan arsip
sesak, kurang leluasa untuk bergerak. yang dilakukan di sekolah tersebut yaitu
disimpan urut berdasarkan tanggal
a. Sistem Penyimpanan Arsip surat. Arsip disusun berdasarkan tanggal
Sistem pengelolaan arsip sebetulnya pembuatan untuk surat-surat keluar.
menggunakan sistem sentralisasi, hanya Sedangkan surat-surat masuk disimpan
saja dalam penyimpanan menggunakan berdasarkan tanggal penerimaan surat.
dua tempat yaitu di bagian tata usaha Sehingga kalau ada yang
atau administrasi dan almari di ruang membutuhkan arsip atau dokumen maka
kepala sekolah. Karyawan bagian tata pegawai tersebut akan akan menanyakan
usaha tidak mengetahui semua arsip kira-kira tanggal pembuatannya kapan,
yang ada di sekolah tersebut, karena dan mencari berdasarkan tanggal.
sebagian besar dokumen atau arsip Di SMA Muhammadiyah 6 ini
tersebut disimpan oleh kepala sekolah. pemeliharaan arsip masih kurang
Pekerjaan-pekerjaan tata usahapun diperhatikan, terlebih pada pengamanan
sering ditangani oleh kepala sekolah arsip. Masih sering dijumpai kertas-
sendiri, sehingga karyawan sering kertas yang mungkin itu arsip ditumpuk
merasa kesulitan untuk dapat secara sembarangan di ruang
menemukan arsip yang kadang-kadang laboratorium, kertas tersebut tidak
dibutuhkan. Yang mengetahui dan boleh ditata dipilih yang masih terpakai
menangani sebagian besar dokumen atau yang tidak.
atau arsip adalah kepala sekolah. Tidak semua arsip memiliki nilai
Almari arsip juga tidak diletakkan di guna abadi. Sebagian arsip suatu saat
satu tempat, ada juga yang diletakkan akan akan habis masa kegunaannya.
di ruang kepala sekolah. Karyawan Dengan demikian tidak semua arsip
tidak berani mengambil arsip yang harus disimpan secara terus menerus,
berada di almari yang terletak di ruang melainkan sebagian harus dipindahkan
kepala sekolah. atau dimusnahkan. Penyusutan arsip
Jadi dalam hal ini dapat diketahui bertujuan untuk menghindari penumpukkan
bahwa cara pengarsipannya dilakukan arsip yang terlalu banyak memerlukan
oleh dua kelompok, yaitu karyawan ruang. Sebelum suatu arsip disusutkan
atau pegawai bagian tata usaha dan baik dipindahkan atau dimusnahkan,
kepala sekolah, tetapi pembagiannya harus melihat jadwal retensi yang
tidak begitu jelas. Kapan atau apa saja tertera pada arsip tersebut, yaitu suatu
yang harus ditangani oleh bagian daftar yang memuat suatu
administrasi dan kapan atau apa saja kebijaksanaan seberapa lama arsip
yang harus ditangani oleh kepala masih memiliki nilai guna dan dapat
sekolah. Kepala sekolah memegang disimpan.
Yang dimaksud dengan pemusnahan Solusi yang dilakukan pihak Sekolah
arsip ialah kegiatan menghancurkan arsip adalah, untuk sementara waktu dalam
yang telah habis guna. Pemusnahan penyimpanan arsip tidak memikirkan
dapat dilakukan dengan cara dibakar, menggunakan sistem yang benar, yang
dihancurkan dengan mesin penghancur penting disimpan dan apabila akan
kertas, dihancurkan dengan memakai mencari mereka dapat menemukannya.
bahan kimia. Di sekolah tersebut selama Untuk arsip atau dokumen yang
kepemimpinan kepala sekolah terakhir disimpan di ruang kepala sekolah,
ini belum pernah dilaksanakan penyusutan apabila ada yang akan membutuhkan
arsip atau dokumen. Bahkan ada kertas maka diminta untuk menunggu untuk
kosong yang tidak terpakaipun tidak bertemu dengan kepala sekolah sendiri.
boleh disingkirkan, karena dikhawatirkan Karena ruang kepala sekolah selalu
akan ada arsip yang hilang. tertutup apabila beliau idak ada di
ternpat.
b. Kendala yang dihadapi dalam penataan
arsip 3. Pembahasan
Ruangan yang sempit dengan penataan Arsip yang dikelola dengan baik dapat
yang kurang efisien mengakibatkan membantu penyelesaian pekerjaan secara
pegawai yang berada di dalam ruangan efisien. Pada dasarnya ada 2 (dua) macam
tidak dapat leluasa bergerak. Meja yang asas pengelolaan arsip, yaitu desentralisasi
kecil sudah penuh dengan mesin ketik dan sentralisasi. Desentralisasi menurut
sehingga kalau akan menulis maka Zulkifli Amsyah (1998:1) adalah "lni berarti
mesin ketik harus dipindahkan dari bahwa semua unit kerja mengelola
meja tersebut. arsipnya masing-masing.". Dari pengertian
Pegawai bagian adminisrasi tidak tersebut dapat dipahami bahwa masing-
dapat leluasa mengatur arsip yang masing unit kerja di sebuah organisasi
seharusnya dikelolanya, karena pimpinan atau instansi mengelola arsip-arsipnya
atau kepala sekolah masih sering sendiri.
membantu dalam pelaksanaan Sistem pengelolaan arsip menggunakan
keadministrasian, terutama dalam sistem sentralisasi, hanya saja dalam
penanganan arsip dan dokumen. Dengan penyimpanan menggunakan dua tempat
demikian pegawai bagian administrasi yaitu di bagian tata usaha atau
tersebut tidak dapat sepenuhnya administrasi dan almari di ruang kepala
menangani arsip yang ada di Sekolah sekolah. Karyawan bagian tata usaha tidak
tersebut. mengetahui semua arsip yang ada di
sekolah tersebut, karena sebagian besar
c. Solusi yang dilakukan dokumen atau arsip tersebut disimpan oleh
Menurut informan 3 yang mengatakan kepala sekolah. Pekerjaan-pekerjaan tata
bahwa "Kalau ada yang membutuhkan usahapun sering ditangani oleh kepala
arsip atau dokumen ya kami langsung sekolah sendiri, sehingga karyawan sering
mencarikannya di filling yang ada di merasa kesulitan untuk dapat menemukan
ruang administrasi atau tata usaha. arsip yang kadang-kadang dibutuhkan.
Apabila tidak ada berarti ada di ruang Yang mengetahui dan menangani sebagian
kepala sekolah". besar dokumen atau arsip adalah kepala
lnforman 4 menjelaskan bahwa sekolah.
semua arsip dan dokumen yang berada Penyelenggaraan kearsipan atau tata
di almari yang berada di ruang kepala kearsipan yang baik dapat disimpulkan
sekolah hanya bisa diambilkan oleh bahwa indikator yang dapat dipergunakan
kepala sekolah sendiri, karena kunci dalam pengukuran sistem kearsipan yaitu:
ruang kepala sekolah dibawa oleh Penerapan sistem kearsipan yang baik,
beliau, dan susunan arsipnyapun yang Fasilitas atau perlengkapan kearsipan,
tahu hanya beliau sendiri. Jadi kalau Tata kerja kearsipan dan Faktor tempat
ada yang membutuhkan ya harus penyimpanan arsip.
ketemu dengan beliau sendiri secara Dari data yang diperoleh di lapangan
langsung. dapat dikatakan bahwa sistem penataan
atau penyimpanan arsip yang dilakukan di 2. Pemeliharaan arsip masih kurang
sekolah tersebut yaitu disimpan urut diperhatikan, terlebih pada pengamanan
berdasarkan tanggal surat. Arsip disusun arsip. Masih sering dijumpai kertas-
berdasarkan tanggal pembuatan untuk kertas yang mungkin itu arsip ditumpuk
surat-surat keluar. Sedangkan surat-surat secara sembarangan di ruang
masuk disimpan berdasarkan tanggal laboratorium, kertas tersebut tidak
penerimaan surat. Karyawan yang bertugas boleh ditata dipilih yang masih terpakai
di bagian administrasi atau tata usaha ada atau yang tidak. Di sekolah tersebut
dua orang. Dalam penyimpanan menggunakan selama kepemimpinan kepala sekolah
filling cabinet dan almari. Hanya saja terakhir ini belum pernah dilaksanakan
penataannya masih kurang efisien, penyusutan arsip atau dokumen. Hal ini
sehingga kinerja pegawai belum bisa dikarenakan belum dipahaminya tentang
maksimal. perlunya system kearsipan.
Di SMA Muhammadiyah 6 ini 3. Kendala yang dihadapi oleh sekolah
pemeliharaan arsip masih kurang tersebut adalah ruangan yang sempit
diperhatikan, terlebih pada pengamanan dengan penataan yang kurang efisien
arsip. Masih sering dijumpai kertas-kertas mengakibatkan pegawai yang berada di
yang mungkin itu arsip ditumpuk secara dalam ruangan tidak dapat leluasa
sembarangan di ruang laboratorium, kertas bergerak.
tersebut tidak boleh ditata dipilih yang 4. Solusi yang dilakukan pihak Sekolah
masih terpakai atau yang tidak. Hal adalah, untuk sementara waktu dalam
tersebut akan membuat informasi yang penyimpanan arsip tidak memikirkan
terkandung di dalam arsip menjadi hilang menggunakan sistem yang benar, yang
atau musnah. Di sekolah tersebut selama penting disimpan dan apabila akan
kepemimpinan kepala sekolah terakhir ini mencari mereka dapat menemukannya.
belum pernah dilaksanakan penyusutan
arsip atau dokumen. Bahkan ada kertas I. Saran-saran
kosong yang tidak terpakaipun tidak boleh
disingkirkan, karena dikhawatirkan akan Berdasarkan temuan dalam penelitian ini
ada arsip yang hilang. dapat diajukan beberapa saran:

V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Perlunya penataan ruang administrasi


H. Kesimpulan atau tata usaha, sehingga ruang yang
Penelitian yang dilakukan ini adalah kecil tersebut dapat tertata secara
memfokuskan pada sistem kearsipan yang efisien, dengan demikian karyawan
dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas dapat bekerja dengan nyaman.
Muhamadiyah 6 Surakarta. Kesimpulan 2. Perlunya penyuluhan tentang kearsipan,
yang dapat dipaparkan dari deskripsi data baik untuk karyawan, guru, bahkan
atau informasi-informasi dan pembahasan kepala sekolah, agar penataan arsip
dari peneliti ini adalah sebagai berikut : dapat tertata secara benar, sehingga
1. Sistem pengelolaan arsip menggunakan dapat membantu kelancara kerja, dan
sistem sentralisasi, hanya saja dalam pekerjaan dapat berjalan secara
penyimpanan menggunakan dua tempat efisien.
yaitu di bagian tata usaha atau 3. Perlunya penyusutan terhadap arsip
administrasi dan almari di ruang kepala atau dokumen dan juga kertas-kertas
sekolah. Sistem penataan atau yang tidak terpakai, agar tempat
penyimpanan arsip yang dilakukan di penyimpanan arsip dapat berguna
sekolah tersebut yaitu disimpan urut secara baik.
berdasarkan tanggal surat.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.. 1998. Prosedur Penelitian Dalam Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta.

.2000. Prosedur Penelitian Dalam Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta

Boedi Martono. 1990. Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital Dalam Manajemen
Kearsipan. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

1997. Cara-cara Pengelolaan Kearsipan Yang Efisien dan Efektif.


Jakarta: Djambatan

Hartoyo Soemardji. 2000. Efisiensi dan Produktivitas Kerja. Surakarta: FKIP-UNS

Kartini Kartono, 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Poerwodarminto, WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.:PN Balai Pustaka

Soemardji Hartoyo. 1990. Efisiensi dan Produktifitas Kerja. Surakarta: FKIP UNS

Sumadi Suryabrata. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sutarto. 1992. Sekretaris dan Tata Warkat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sutrisno Hadi. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset

https://media.neliti.com/media/publications/220833-sistem-kearsipan-di-sekolah-studi-kasus.pdf

You might also like