You are on page 1of 18

Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum

Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

Research Article

Studi Komparasi Formulasi Tindak Pidana Pencucian Uang Di Indonesia Dan


Malaysia

Rangganata Adhi Kusuma Wardhana1*, R.B. Sularto2


1Program Magister Hukum Fakultas Hukum,Universitas Diponegoro
2Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

*ranggaadhi1998@gmail.com

ABSTRACT

The crime of money laundering can tarnish the life of the nation and state because this crime can
endanger the stability and security of the community. This study aims to examine problems regarding
the formulation of money laundering crime policies (Money Laundering) in Indonesia and Malaysia,
which is basically to design policies for formulating money laundering crimes in Indonesia in the future.
This study uses a normative legal research method with a comparative approach. Based on the results
of research and discussion, it is known that the crime of money laundering in both countries has been
enforced by the existence of laws that regulate it properly. Then it was found that there are striking
differences in the predicate offense, and criminal sanctions of the two laws. These differences occur
because laws are made and adapted to the circumstances of each country and the goals achieved by
that country. The conclusion of this research is that the policy on money laundering offenses in
Indonesia needs to be updated, especially in Article 3, Article 4, Article 5, Article 8 and Article 69 of the
Money Laundering Law.

Keywords: Comparison; Money Laundering; Indonesia and Malaysia.

ABSTRAK

Tindak pidana pencucian uang dapat menodai kehidupan berbangsa dan bernegara karena tindak
pidana ini dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat. Penelitian ini bertujuan
mengkaji permasalahan mengenai kebijakan formulasi tindak pidana pencucian uang (Money
Laundering) di Indonesia dan Malaysia, yang pada dasarnya untuk merancang kebijakan formulasi
tindak pidana pencucian uang di Indonesia di masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan komparasi. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, diketahui bahwa tindak pidana pencucian uang di kedua Negara sudah ditegakkan
dengan adanya undang-undang yang mengaturnya dengan baik. Kemudian ditemukan bahwa ada
perbedaan yang mencolok dalam predicate offence, dan sanksi pidana dari kedua undang-undang
tersebut. Perbedaan tersebut terjadi karena undang-undang dibuat dan disesuaikan dengan keadaan
tiap negara dan tujuan yang dicapai dari suatu negara tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa
kebijakan formulasi TPPU di Indoensia perlu diperbaharui terutama pada Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5,
Pasal 8 dan Pasal 69 UU TPPU.

Kata kunci: Komparasi; Tindak Pidana Pencucian Uang; Indonesia dan Malaysia.

227
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

A. PENDAHULUAN penegakan hukum yang menjadi concern di


Negara Indonesia adalah negara yang Indonesia saat ini adalah penegakan hukum
berdasarkan atas hukum, oleh karena itu segala terhadap tindak pidana pencucian uang, atau
aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan yang selanjutnya dalam penelitian ini disebut
negara diatur dalam suatu sistem peraturan TPPU.
perundang-undangan (Aswandi, & Roisah 2019). Pencucian uang sudah begitu populer di
Konsekuensi logis predikat negara hukum yang sebagian masyarakat kita. Pencucian uang
dilekatkan pada negara Indonesia telah adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-
manajdikan setiap penyelenggaraan negara unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan
harus didasarkan pada hukum yang berlaku dalam undang-undang. Pencucian uang
(Simamora, 2014). Dalam pengertian inilah maka merupakan cara pelaku kejahatan untuk
negara dilaksanakan berdasarkan pada suatu menyembunyikan harta kekayaan yang berasal
konstitusi atau Undang-undang Dasar Negara dari tindak pidana melalui berbagai transaksi
Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan keuangan agar harta kekayaan hasil tindak
hukum lainnya. Peraturan hukum lainnya dapat pidana tesebut tampak sah atau legal (Sopacua,
berupa Undang-undang (UU) atau Peraturan & Sakharina, 2018). Tindak pidana pencucian
Presiden Pengganti Undang-Undang (Perpu), uang atau yang dikenal dengan sebutan money
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat laundry merupakan tindak pidana yang ditujukan
(MPR), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan untuk menjadikan seolah-olah uang hasil tindak
Presiden (Perpres), dan Peraturan Daerah pidana pokok menjadi uang “halal” karena
(Perda) (Riza, 2018). digunakan untuk investasi atau usaha tertentu
Negara hukum adalah negara yang sehingga seolah-olah menjadi penghasilan yang
melakukan penegakan hukum dengan optimal, sah (Safitri, 2020). Berdasarkan pengertian
menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta tersebut maka tindak pidana pencuaian uang
menjamin warga negara mempunyai kedudukan merupakan tindak pidana turunan dari suatu
yang sama dalam hukum dan pemerintahan wajib tindak pidana pokok.
menjunjung tinggi hukum tak kecuali. Penegakan Tindak pidana yaitu berbagai kejahatan
hukum menjadi salah satu parameter dalam atau pelanggaran baik yang dilakukan oleh orang
keberhasilan negara hukum (Wangga, Kardono, perorangan maupun korporasi dalam batas
& Wirawan 2019). Keberhasilan penegakan wilayah suatu negara maupun yang dilakukan
hukum menjadi parameter penting dalam melintasi batas-batas wilayah negara lain
tercapainya tujuan dalam negara hukum seperti di semakin meningkat termasuk kejahatan tersebut
Indonesia (Pawestri, 2019). Salah satu antara lain berupa tindak pidana pencucian uang

228
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

yang berhubungan dengan melibatkan atau telah merubah dan menambah Undang-Undang
menghasilkan harta kekayaan (Amrani, 2015). No. 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana
Tindak pidana pencucian uang semakin marak Pencucian Uang. Kemudian telah disesuaikan
hal ini dikarenakan berbagai semakin dengan perkembangan kebutuhan penegakan
meningkatnya juga tindak pidana pokok yaitu hukum, praktik dan standar internasional,
seperti kejahatan Tindak Pidana Narkotika, sehingga terbitlah Undang-undang yang baru
Perdagangan Orang, Terorisme, Cukai, Undang-Undang No. 8 tahun 2010 tentang
Penipuan, Korupsi, dan lainnya. Kejahatan yang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
sering terjadi dalam Tindak Pidana Pencucian Pencucian Uang (Tumiwa, 2018). Perumusan
Uang yang merupakan tindak asal dari Tindak kebijakan diharapkan mampu mengatasi TPPU di
Pidana Korupsi (Fitriyana, 2019). Indonesia namun pada kenyataannya masih ada
Upaya untuk memberantas praktek kelemahan kelemahan-kelemahan dalam
pencucian uang, maka pada tahun 2002 perumusan tentang perbuatan-perbuatan yang
Indonesia telah memiliki Undang-Undang No. 15 dapat dikategorikan sebagai money laundering di
Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Indonesia, hal inilah yang menjadi Gap analysis
Uang, namun demikian ternyata masih terdapat dalam penelitian ini.
kelemahan-kelemahan dalam perumusan tentang Negara Indonesia dan Negara Malaysia
perbuatan-perbuatan yang dapat dikategorikan adalah merupakan Negara tetangga yang
sebagai money laundering yang hanya ada 15 jaraknya saling berdekatan, dengan demikian
(lima belas) predicate offence (Husein, & Robert maka berdampak terhadap pengaruh aspek
K, 2018). Dalam perkembangannya Undang- ekonomi, sosial, politik, dan hukum yang saling
Undang No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak berpengaruh antara kedua negara tersebut.
Pidana Pencucian Uang telah disempurnakan, Kejahatan transnasional seperti pencucian uang,
perumusan tentang perbuatan-perbuatan yang dapat berkembang di kedua Negara tersebut. Ada
dapat dikategorikan sebagai money laundering sebuah program kerja tingkat ASEAN untuk
bertambah menjadi 26 (dua puluh enam) mengimplementasikan “Rencana Aksi ASEAN
predicate offence yang memasukkan semua Menghadapi Kejahatan Transnasional” (The
perbuatan pidana yang dijatuhi hukum 4 (empat) ASEAN Plan of Action to Combat Transnational
tahun penjara atau lebih yang merupakan tindak Crime), antara lain dalam menghadapi money
pidana asal pencucian uang juga dapat dikenai laundering. Dalam progam kerja tersebut antara
pidana pencucian uang. Terlepas dari adanya lain dinyatakan supaya dilakukan kompilasi
kepentingan kepentingan di luar hukum pidana peraturan perundang-undangan nasional
yang jelas Undang-Undang No. 25 tahun 2003 mengenai “Anti-Money Laundering” dan meninjau

229
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

masalah kriminalisasi Tindak Pidana Pencucian internasional, yang membahas tentang tindak
Uang di Negara ASEAN. pidana pencucian uang atau money laundry.
Beberapa kasus pencucian uang yang Penelitian pertama tentang pembuktian TPPU
terjadi di Malaysia yang dilakukan atau tanpa adanya dakwaan tindak pidana asal (Halif,
setidaknya melibatkan orang berkewarga 2017). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
negaraan Indonesia terus meningkat jumlahnya. Susato dalam penelitiannya yang berjudul
Orang-orang yang mempunyai harta kekayaan “Penafsiran Asas Manfaat Tentang Asset
yang diperoleh dari hasil melakukan kejahatan Recovery Korban Tindak Pidana Pencucian
kemudian dibawa ke Malaysia dan dilakukan Uang”, penelitian ini memahas tentang Putusan
penyamaran harta sampai sedemikian rupa agar Nomor 195 K/PDT/2018 tanggal 27 Maret 2018.
tidak diketahui asal muasal dari harta kekayaan Dalam putusannya majelis hakim tingkat kasasi
tersebut, sehingga nampak harta sah atau legal, menekankan pada asas manfaat untuk
tetapi pada akhirnya akan tetap diketahui oleh membatalkan putusan pengadilan tingkat
Pemerintah Malaysia itu sendiri karena termasuk sebelumnya, yaitu diabaikannya hukum acara
kategori Kejahatan Asal (Predicate Offence) dalam penanganan perkara perdata jika terdapat
dalam Peraturan Perundang-Undangan Negara putusan pidana yang telah berkekuatan hukum
Malaysia yang dirumuskan dalam bermacam- tetap pada perkara tindak pidana pencucian uang
macam bentuk dan jenis delik. Di Negara (Susato, 2020). Penelitian lainnya yang juga
Malaysia pengaturan tindak pidana pencucian membahas tentang tindak pidana pencucian uang
uang di atur dalam Undang-Undang yaitu Anti- dilakukan oleh Muh. Afdal Yanuar, yang mana
Money Laundering, Anti-Terrorism Financing penelitiannya berfokus pada kedudukan delik
Proceeds of Unlawful Activities Act 2001 Undang- pencucian uang sebagai independent crime
Undang Nomor 613 (Wardhana, 2019). dengan sebagai follow up crime pasca putusan
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di MK nomor 90/PUU-XIII/2015 (Yanuar, 2019).
atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Publikasi internasional yang juga membahas
mengkaji permasalahan mengenai kebijakan tentang TPPU telah dilakukan oleh Muhtar Hadi
formulasi tindak pidana pencucian uang (Money Wibowo dalam penelitiannya yang fokus
Laundering) di Indonesia dan Malaysia, yang membahas TPPU yang dilakukan oleh
pada dasarnya untuk merancang kebijakan perusahaan dan sistem pertanggungjawabannya
formulasi tindak pidana pencucian uang di (Wibowo, 2018). Publikasi internasional lainnya
Indonesia di masa yang akan datang. Penelitian membahas tentang fungsi investigasi financial
ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang telah intelligent oleh unit financial intelligent Indonesia
dipublikasi baik publikasi nasional maupun bersama dengan pihak pelapor yang

230
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

berpartisipasi, mempertimbangkan hambatan dan kebijakan formulasi tindak pidana pencucian uang
tantangan untuk mengurangi kasus pencucian di Indonesia dan Malaysia.
uang di Indonesia (Lukito, 2016). Berdasarkan
perbandingan dengan penelitian-penelitian C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebelumnya yang telah dipublikasikan baik 1. Kebijakan Formulasi Tindak Pidana
secara nasional maupun internasional maka bisa Pencucian Uang (Money Laundering) di
dikemukakan bahwa penelitian ini berbeda dari Indonesia dan Malaysia
penelitian sebelumnya, sehingga memiliki nilai Perbandingan hukum hendak bermaksud
kebaharuan penelitian (state of the art). untuk memperbandingkan, mengungkapkan
unsur persamaan dan perbedaan dari obyek yang
B. METODE PENELITIAN diperbandingkan yang dapat berupa sistem
Penelitian hukum ini menggunakan metode hukum atau lembaga hukum tertentu yang
penelitian hukum normatif, dengan data diperbandingkan dengan sistem hukum atau
menggunakan sumber data sekunder yang Lembaga hukum tertentu yang lain. Apabila yang
dilakukan dengan studi kepustakaan (Sonata, diperbandingkan adalah sistem hukum tertentu,
2014). Penulisan hukum ini menggunakan diperbandingkan dengan sistem hukum tertentu
pendekatan undang-undang dan pendekatan yang lain, maka hal itu merupakan perhandingan
komparatif (Benuf, & Azhar, 2020). Bahan hukum hukum umum (Hasuri, 2019). Tujuan
yang digunakan dalam penulisan hukum ini perbandingan hukum adalah untuk saling
adalah bahan hukum primer yang berupa mengoreksi dan memperbaiki satu sama lainnya
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang agar ke depan pelaksanaan hukum bisa lebih
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana baik (Mustaghfirin, 2011).
Pencucian Uang dan Anti-Money Laundering And Penelitian ini akan membandingkan secara
Anti-Terrorism Financing Act 2001, Act 613 dan umum dan menyeluruh mengenai pengaturan
bahan hukum sekunder yang berupa buku, jurnal, tindak pidana pencucian uang di Indonesia dan
dan kamus yang berkaitan dengan pencucian Malaysia, tujuannya adalah agar tercipta
uang. Spesifikasi penelitian yang digunakan konstruksi pemahaman mengenai pengaturan
adalah deskriptif analitis yaitu dengan tindak pidana pencucian uang di Indonesia dan
menggambarkan peraturan perundang-undangan Malaysia, sehingga akan terlihat kelebihan dan
yang berlaku dikaitkan dengan teori hukum dan kekurangan dari masing-masing pengaturan di
praktek pelaksanaan hukum yang menyangkut masing-masing Negara. Sebagai obyek yang
permasalahan di atas (Soemitro, 1982), yaitu akan dibandingkan, penulis menggunakan
beberapa indikator untuk memudahkan dalam

231
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

perbandingan mencari persamaan perbedaan, Terrorism Financing Act 2001 yang memasukan
kelebihan kekurangan serta upaya pembaharuan tindak pidana terorisme di dalamnya dan
hukum. menjadikan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam undang-undang. Perubahan dan
dalam upaya memberantas dan mematikan penambahan muatan materi dalam undang-
pergerakan tindak pidana pencucian uang undang ini oleh karena kejahatan yang ada
menggunakan Undang-Undang Nomor 8 Tahun semakin berevolusi dan bertambah modern
2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan sesuai perkembangan jaman. Adanya kejahatan
Tindak Pidana Pencucian Uang. Maksud dari terorisme justru Negara Malaysia sendiri sering
pembentukan undang-undang ini adalah untuk menjadi korban terorisme baik pelakunya dari
membuat suatu hukum yang dapat dijadikan negaranya sendiri maupun terorisme dari dunia
pijakan yang sah secara konstitusional sebagai internasional dalam batas wilayah suatu negara
payung hukum atas adanya pencucian uang. maupun yang dilakukan melintasi batas wilayah
Tindak pidana pencucian uang adalah tindak suatu negara semakin meningkat.
pidana yang berkelanjutan, kasus pencucian a. Kebijakan Formulasi Tindak Pidana
uang sangat merugikan berbagai pihak dan Pencucian Uang di Indonesia
sering sekali mengakibatkan kerugian keuangan Diundangkannya Undang-Undang Nomor 8
negara, yang pelakunya tidak hanya dilakukan Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
oleh orang-perorangan, tetapi juga dilakukan oleh Pemberantasan Tindak Pencucian Uang tidak
korporasi karena harta yang dihasilkan lepas dari pengaruh dinamika kehidupan yang
merupakan hasil dari tindak pidana yang dinamis. Tindak pidana pencucian uang tidak
kemudian dialihkan untuk keuntungan diri sendiri hanya mengancam stabilitas perekonomian dan
atau korporasi (Wahyuningsih, 2013). integritas sistem keuangan, tetapi juga dapat
Negara Malaysia dalam upaya membahayakan sendi - sendi kehidupan
memberantas dan mematikan pergerakan tindak bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
pidana pencucian uang menggunakan Anti- berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Money Laundering And Anti-Terrorism Financing Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Act 2001. Pada awalnya undang-undang tersebut Pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
hanya mengatur tentang pencucian uang, pencucian uang memerlukan landasan hukum
pertama kali disahkan pada 2001 bernama Anti- yang kuat untuk menjamin kepastian hukum,
Money Laundering Act 2001 dan pada 2007 serta penelusuran dan pengembalian harta
undang-undang tersebut diamandemen dan diberi kekayaan hasil tindak pidana (Wiyono, 2014).
judul baru Anti-Money Laundering and Anti-

232
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun Action Task Force On Money Laundering (FATF),
2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan dalam usaha pemberantasan tindak pidana
Tindak Pidana Pencucian Uang, dijelaskan pencucian uang di Indonesia. Dalam Pasal ke 16
mengenai subyek dan obyek dari tindak pidana The Forty Recommendations dari FATF
pencucian uang. Subyek dari tindak pidana disebutkan mengenai pembentukan Financial
pencucian uang adalah orang perorangan dan Intelligent Unit yang diusulkan oleh Financial
korporasi. Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 UU Action Task Force On Money Laundering (FATF),
TPPU yaitu subyek pencucian uang “Setiap dalam usaha pemberantasan tindak pidana
Orang”. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat pencucian uang di Indonesia. Dalam Pasal ke 16
dalam Pasal 1 angka 9, yang dimaksud dengan The Forty Recommendations dari FATF
“setiap orang” adalah: a. Orang perseorangan; disebutkan mengenai pembentukan Financial
atau b. Korporasi. Jadi sebenarnya tindak pidana Intelligent Unit yang secara umum bertugas
pencucian uang sebagaimana dimaksud oleh menganalisis transaksi-transaksi keuangan untuk
Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 disamping dapat mencegah adanya transaksi yang merupakan
dilakukan oleh orang perseorangan (natururlijk kegiatan pencucian uang, dan lembaga yang
persoon), juga dapat dilakukan oleh korporasi. memiliki kewenangan seperti Financial Intelligent
Hanya saja korporasi yang melakukan tindak Unit di Indonesia ini adalah PPATK.
pidana pencucian uang tidak dijatuhkan pidana Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
denda yang disebutkan dalam Pasal 3, tetapi Keuangan/PPATK ini memiliki kelembagaan yang
dijatuhkan pidana denda yang disebutkan dalam independen, yang bebas dari campur tangan
Pasal 7 ayat (1). Untuk tindak pidana pencucian yang bersifat politik seperti lembaga negara,
uang yang dilakukan oleh korporasi lihat Pasal 6. penyelenggara negara dan pihak lainnya. PPATK
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi dalam melaksanakan tugasnya diwajibkan untuk
Keuangan (Indonesian Financial Transaction menolak campur tangan dari pihak manapun.
Reports and Analysis Center/INTRAC) seperti PPATK yang merupakan lembaga independen
yang diatur dalam Pasal 1 angka (2) Undang- yang bertanggung jawab kepada Presiden
Undang TPPU adalah lembaga independen merupakan Financial Intelligent Unit dengan
dibawah Presiden Republik Indonesia yang model administratif (administrative model)
dibentuk dalam rangka mencegah dan (Khairul, Siregar, & Marlina, 2011). Model
memberantas tindak pidana Pencucian Uang. administratif ini lebih banyak berfungsi sebagai
Dengan dibentuknya PPATK ini, maka Indonesia perantara antara masyarakat atau industri jasa
telah memenuhi salah satu dari The Forty keuangan dengan institusi penegak hukum.
Recommendations yang diusulkan oleh Financial Laporan yang masuk dianalisis dahulu oleh

233
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

lembaga ini kemudian dilaporkan ke institusi mengenai upaya pencegahan tindak pidana
penegak hukum, yaitu Kepolisian dan Kejaksaan. pencucian uang; 5.Mewakili pemerintah Republik
Untuk melaksanakan perannya sebagai Indonesia dalam organisasi dan forum
financial intelligent unit dalam usaha pencegahan internasional yang berkaitan dengan pencegahan
dan pemberantasan pencucian uang di Indonesia, dan pemberantasan tindak pidana pencucian
PPATK diberikan tugas dan wewenang oleh uang; 6.Menyelenggarakan program pendidikan
Undang-Undang TPPU seperti yang diatur dalam dan pelatihan anti pencucian uang; dan 7.
Pasal 39, yaitu mencegah dan memberantas Menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan
tindak pidana pencucian uang. Sedangkan fungsi pemberantasan tindak pidana pencucian uang.
PPATK seperti yang diatur dalam undang-undang b. Kebijakan Formulasi Tindak Pidana
TPPU antara lain: 1. Pencegahan dan Pencucian Uang di Malaysia
pemberantasan tindak pidana pencucian uang; 2. Law of Malaysia Act 613 yang dikenal
Pengelolaan data dan informasi yang diperoleh dengan Anti Money laundering Act of 2001
PPATK; 3. Pengawasan terhadap kepatuhan (AMLA) atau Akta Pencegahan Pengubahan
pihak pelapor; dan 4. Analisis atau pemeriksaan Wang Haram yang di setujui oleh raja pada
laporan dan informasi transaksi keuangan yang tanggal 25 Juni 2001, di umumkan dalam
berindikasi tindak pidana pencucian uang lembaran Negara pada tanggal 5 Juli 2001 dan
dan/atau tindak pidana lain sebagaimana mulai berlaku pada bulan Januari 2002. Malaysia
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1). bukanlah suatu pusat regional money laundering.
Pada ketentuan Undang-Undang TPPU, Sektor keuangan informal dan formalnya sangat
PPATK dalam melaksanakan fungsi pencegahan rentan dengan narkotika traffickers, pembiayaan
dan pemnberantasan tindak pidana pencucian terorisme, dan unsur kejahatan. Sejak 2000,
uang, PPATK berwenang untuk: 1.Meminta dan Malaysia telah membuat kemajuan penting dalam
mendapatkan data dan informasi dari instansi membangun anti-money laundering Act.
pemerintah dan/atau lembaga swasta yang Malaysia’s National Coordination Committee to
memiliki kewenangan mengelola data dan Counter Money laundering (NCC), yang
informasi, termasuk dari instansi pemerintah anggotanya terdiri dari 13 badan pemerintahan,
dan/atau lembaga swasta yang menerima laporan melihat dari draft Malaysia's Anti-Money
dari profesi tertentu; 2.Menetapkan pedoman laundering Act 2001 (AMLA) dan mengkoordinir
identifikasi transaksi keuangan mencurigakan; badan pemerintahan untuk anti-money
3.Mengoordinasikan upaya pencegahan tindak laundering.
pidana pencucian uang dengan instansi terkait; Telah juga dibentuk suatu financial
4.Memberikan rekomendasi kepada pemerintah intelligence unit (FIU) yaitu Unit Perisikan

234
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

Kewangan yang ditempatkan dalam Bank Sentral saja, dalam undang-undang tersebut juga
yaitu Bank Negara Malaysia (BNM). Tugas FIU mengatur tentang kejahatan terorisme, hal
tersebut adalah menerima dan meneliti informasi tersebut merupakan kelebihan dari undang
keuangan. FIU tersebut bekerja dengan lebih dari undang Malaysia. Terorisme dijadikan satu
dua belas badan lain untuk mengidentifikasi dan kesatuan dalam undang-undang pencucian uang
menyelidiki adanya transaksi mencurigakan. The karena di Malaysia sendiri belum mempunyai
Government of Malaysia (GOM) mempunyai undang-undang yang mengatur tentang
suatu kerangka pengatur yang baik, mencakup terorisme, karena kejahatan terorisme termasuk
perijinan dan sistem pemeriksaan yang dapat kejahatan yang baru yang mengancam
mengatur lembaga keuangan. Sekarang ini telah keamanan Negara. Pelaku terorisme sendiri
ada memorandum of understanding (MOU) dalam memperoleh harta kekayaan dari hasil tindak
hal mutual legal assistance antara FIU Malaysia pidana lain, hasil kekayaan tersebut digunakan
(Unit Perisikan Kewangan) dengan FIU Indonesia untuk aksi terorisme, misal untuk membeli bahan
(PPATK). Anti Money laundering Act of 2001 peledak atau senjata, dan harta kekayaan yang
(AMLA) tentang anti-money laundering, yang didapat setelah melakukan aksi terorisme hasil
diharapkan mampu memenuhi, mengantisipasi dari tindak pidana tersebut digunakan untuk
perkembangan kebutuhan hukum masyarakat melakukan kejahatan lain lagi dan begitu
dalam rangka mencegah dan pemberantasan seterusnya. Karena hal itu Malaysia memasukan
secara efektif setiap bentuk tindak tindak pidana Anti terorisme dalam undang-undang tindak
money laundering yang sangat merugikan pidana pencucian uang.
keuangan negara pada khususnya serta 2. Kelebihan dan Kekurangan Kebijakan
masyarakat pada umumnya. Pemberantasan Formulasi Tindak Pidana Pencucian Uang
tindak money laundering salah satunya dengan di Indonesia dan Malaysia
mengatur mengenai ketentuan perlindungan saksi a. Kelebihan dan Kekurangan Predicate
yang dikaitkan dengan efektif tidaknya Offence dan Sanksi Pidana Tindak Pidana
pengaturan pemberian perlindungan saksi yang Pencucian Uang di Indonesia
tertuang dalam Anti Money laundering Act of Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
2001 (AMLA) dalam upaya menanggulangi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
masalah money laundering di Indonesia. Pidana Pencucian Uang terdiri dari 13 Bab yang
Tindak pidana pencucian uang di Malaysia terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Tindak
diatur dalam Anti-Money Laundering and Anti- Pidana Pencucian Uang, Bab III Tindak Pidana
Terrorism Financing Act 2001. Tidak hanya Lain Yang Berkaitan Dengan Tindak Pidana
mengatur tentang tindak pidana pencucian uang Pencucian Uang, Bab IV Pelaporan dan

235
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

Pengawasan Kepatuhan, Bab V Pembawaan asal) yang berjumlah 26 (dua puluh enam) yaitu
Uang Tunai dan Instrumen Pembayaran Lain terdapat pada huruf a sampai dengan huruf z.
Kedalam atau Keluar Daerah Pabean Indonesia, Kelebihan dari predicate offence tindak
Bab VI Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi pidana pencucian uang (Undang-Undang Nomor
Keuangan, Bab VII Pemeriksaan dan 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Penghentian Sementara Transaksi, Bab VIII Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang)
Penyidikan, Penuntutan dan Pemeriksaan di adalah terdapat di dalam huruf z tersebut.
Sidang Pengadilan, Bab IX Perlindungan Bagi Dengan klausula yang tegas dan jelas
Pelaporan dan Saksi, Bab X Kerjasama Dalam sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) huruf z,
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana tidak perlu menuliskan satu persatu tindak pidana
Pencucian Uang, Bab XI Ketentuan Lain-Lain, asal apa saja yang masuk sebagai klasifikasi
Bab XII Ketentuan Peralihan, dan Bab XIII perbuatan yang dilarang sebagai tindak pidana
Ketentuan Penutup. asal pencucian uang, karena dengan adanya
Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun klausula pada huruf z berakibat hukum bahwa
2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan semua perbuatan tindak pidana selain yang tidak
Tindak Pidana Pencucian Uang predicate offence disebutkan di dalam huruf a sampai dengan huruf
terdapat pada Pasal 2 ayat (1). Sistematika y pada Pasal 2 ayat (1) tersebut akan tetap dijerat
predicate offence di Indoensia dijadikan dalam dengan UU TPPU bilamana ancaman pidana
satu Pasal yaitu Pasal 2 ayat (1) karena predicate yang dijatuhkan dalam suatu tindak pidana
offence tersebut merupakan kualifikasi tindak tersebut 4 (empat) tahun atau lebih.
pidana mana saja yang merupakan tindak pidana Kekurangan dari predicate offence dalam
pencucian uang, sistematikanya ditulis dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang
sederhana dalam satu pasal, karena merupakan Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
intisari dari undang-undang yang telah ada. Pencucian Uang adalah adanya perumusan pasal
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang berkaitan dengan predicate offence yang pada
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana pokoknya menyebutkan bahwa seorang pelaku
Pencucian Uang mengelompokkan dalam 26 (dua tindak pidana pencucian uang itu tidak perlu
puluh enam) macam kejahatan asal (predicate dibuktikan terlebih dahulu akan ada atau tidaknya
offence) sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 putusan pengadilan tentang tindak pidana
ayat (1). Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor asalnya. Lihat Pasal 69 yang berbunyi, “Untuk
8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang pemerikasaan di sidang pengadilan terhadap
yang memuat predicate offence (tindak pidana tindak pidana pencucian uang tidak wajib

236
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya”. lampiran (first schedule dan second schedule).
Dengan tidak perlu dibuktikanya suatu tindak First Schedule Anti-Money Laundering and Anti-
pidana asal pencucian uang akan mempersulit Terrorism Financing Act 2001 mengatur tentang
langkah penyidikan, bagaimana mungkin Reporting Institution, yaitu kegiatan-kegiatan apa
perbuatan tersebut diketahui bahwa ternyata saja yang dapat dilaporkan dan merupakan delik
adalah perbuatan tindak pidana pencucian uang tindak pidana pencucian uang. Second Schedule
tanpa harus mengetahui tindak pidana asalnya, Anti Money Laundering and Anti-Terrorism
bila tidak perlu dibuktikan maka darimana dapat Financing Act 2001 berisi tentang tindak pidana
mengetahui bahwa perbuatan tersebut apa saja yang menjadi “serious offence” tindak
merupakan tindakan menyamarkan harta pidana pencucian uang. Tidak hanya dijelaskan
kekayaan hasil tindak pidana lain yang seolah- tindak pidana apa yang menjadi predicate
olah sah (Purnomo, & Soponyono, 2015). offence, second schedule Anti-Money Laundering
b. Kelebihan dan Kekurangan Predicate and Anti-Terrorism Financing Act 2001 juga
Offence Dan Sanksi Pidana Tindak Pidana memuat tentang undang-undang lain apa saja
Pencucian Uang di Malaysia yang menjadi predicate offence tindak pidana
Undang-Undang Nomor 613 “Anti-Money pencucian uang dalam Anti-Money Laundering
Laundering and Anti-Terrorism Financing and Anti-Terrorism Financing Act 2001, predicate
Act 2001” khususnya Pasal 3 dan 4 Bab Aturan offence dimasukan dalam Second Schedule tidak
Umum ( Part I “Preliminary”) dinyatakan bahwa di dalam Pasal tersendiri ataupun ditulis hanya
Tindak Pidana Pencucian Uang berasal dari deliknya saja dalam Undang-Undang itu sendiri.
“unlawful activity” (setiap aktivitas yang Pada Second Schedule memuat tentang undang-
berhubungan dengan serious offence” atau undang apa saja yang masuk dalam predicate
“ foreign serious offence”). Kejahatan asal offence tindak pidana pencucian uang di
(serious offence) dikategorikan sebanyak 119 Malaysia. Predicate offence dalam Anti-Money
(seratus sembilan belas) tindak pidana yang ada Laundering and Anti- Terrorism Financing Act
di dalam “ the second schedule ”. Diancam dengan 2001 terdiri dari 119 (seratus sembilan belas)
pidana denda maksimal 5 juta ringgit atau pidana macam tindak pidana, dan terdapat dalam second
penjara maksimal 15 tahun ataupun kedua- schedule (lampiran ke-2).
duanya dapat diterapkan secara bersama-sama. Kekurangan predicate offence dalam
Anti-Money Laundering and Anti-Terrorism second schedule adalah meskipun terdiri dari
Financing Act 2001 terdiri dari tiga bagian yaitu banyak macam tindak pidana asal dari pencucian
bagian pertama adalah substansi dari undang- uang, akan tetapi tidak semua tindak pidana asal
undang itu sendiri, dan dua bagian lainnya berupa masuk sebagai klasifikasi tindak pidana asal,

237
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

apabila perbuatan tindak pidana itu tidak ada Indonesia khususnya mengenai perumusan
dalam second schedule dan ternyata tindak pengusutan predicate offence dan sanksi
pidana tersebut merupakan tindak pidana yang pidananya. Pasal 69 UU Pencegahan dan
menghasilkan hasil kekayaan yang lalu hasilnya Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang,
tersebut disamarkan sumbernya, maka perbuatan berbunyi “Untuk dapat dilakukan penyidikan,
tersebut tidak termasuk tindak pidana pencucian penuntutan, dan pemerikasaan di sidang
uang, maka terdapat banyak celah di negara pengadilan terhadap tindak pidana pencucian
Malaysia untuk melakukan perbuatan pencucian uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak
uang. Undang-undang Malaysia yang pidana asalnya.” Akan lebih baik jika
memasukan predicate offence dalam satu bagian pengaturannya dalam peraturan-peraturan
tersendiri dalam second schedule yang memuat tersebut di atas, pembuktian tindak pidana asal
tentang undang-undang mana saja yang masuk harus dibuktikan terlebih dahulu, sehingga tidak
predicate offence tindak pidana pencucian uang akan mempersulit langkah penyidikan, karena
serta dituliskan juga delik-delik mana saja yag bagaimana mungkin perbuatan tersebut diketahui
dilanggar dalam suatu pasal yang merupakan bahwa ternyata adalah perbuatan tindak pidana
delik asal mula pencucian uang dalam second pencucian uang tanpa harus mengetahui tindak
schedule tersebut sistematika deliknya adalah pidana asalnya atau delik pokok, sehingga
setiap undang-undang yang merupakan seriuse nantinya pembuktian tindak pidana pencucian
offence dijabarkan lagi delik delik mana pada uang dapat akan terasa lebih kuat. Misalnya
undang-undang tersebut yang merupakan delik kasus korupsi, timbul masalah bagaimana jika
pencucian uang, setiap undang-undang dituliskan kasus pencucian uang nya terbukti, tetapi
beberapa jenis delik, sehingga 119 (seratus kemudian ternyata delik korupsinya tidak terbukti
sembilan belas) jenis kejahatan atau predicate yang berarti sebenarnya tidak ada pencucian
offence adalah penjabaran delik dari tiap undang- uang asal korupsi. Ketentuan dalam Pasal 69 UU
undang yang dirumuskan dalam second schedule. TPPU akan lebih baik jika diatur lebih rinci dan
3. Kebijakan Formulasi Tindak Pidana sistematis. Contoh lain, misalnya pengungkapan
Pencucian Uang Di Indonesia Di Masa tindak pidana pencucian uang yang dilakukan
Yang Akan Datang diluar wilayah negara Indonesia juga belum jelas,
Berdasarkan perbandingan kebijakan penegak hukum kerap menemui kendala dalam
formulasi tindak pidana pencucian uang di pengumpulan alat bukti dan barang bukti. Sebab
Indonesia dan Malaysia dapat diambil segi-segi kejahatan tindak pidana pencucian uang acapkali
nilai positif yang dapat menjadi proyeksi ke depan dilakukan di lebih dari satu negara. Hal yang
pengaturan tindak pidana pencucian uang di demikian akan teratasi dan terselesaikan dengan

238
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

baik, apabila tindak pidana asalnya dibuktikan dan UU TPPU yang menjelaskan bahwa dalam hal
diputus oleh pengadilan terlebih dahulu, sehingga harta terpidana tidak cukup untuk membayar
penanganan kasus pencucian uang akan lebih pidana denda sebagaimana dimaksud dalam
efektif dan efisien. Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5, pidana denda
Pada Pasal 8 UU TPPU yang dimaksud tersebut diganti dengan pidana kurungan paling
“terpidana” adalah terpidana orang perseorangan lama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan adalah perlu
dan tidak termasuk terpidana korporasi yang adanya penambahan ayat berikutnya yang
dijatuhkan pidana denda dalam perkara tindak mengatur persoalan bilamana dalam hal terpidana
pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud tidak memiliki harta kekayaan apapun atau
dalam Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 UU TPPU, pendapatan apapun dalam kehidupan sehari-
karena yang diatur dalam Pasal 8 UU TPPU harinya. Pemberian sanksi pidana yang semacam
adalah mengenai pelaksanaan pidana kurungan inilah yang masih menjadi persoalan dalam
sebagai pidana pengganti denda, padahal pengaturan undang-undang tindak pidana
korporasi tidak dapat dijatuhi pidana kurungan pencucian uang.
dan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kebijakan formulasi Pasal 8 dan Pasal 9
Pasal 7 ayat (1) UU TPPU, korporasi hanya dapat ayat (2) UU TPPU masih belum mengandung
dijatuhkan pidana denda saja. Pada sistem pertimbangan nilai pendekatan. Setiap kebijakan
hukum pidana di Indonesia tidak terdapat haruslah mengandung pertimbangan-
ketentuan mengenai batas waktu yang pasti pertimbangan nilai dan pertimbangan nilai ini
kapan denda harus dibayar. Akibatnya, hakim didasarkan bahwa pidana itu dijatuhkan karena
tidak mempunyai kewenangan untuk menetapkan orang telah melakukan tindak pidana dan
batas waktu kapan denda harus dibayar dalam mengenai sanksi pidana yang dijatuhkan haruslah
amar putusannya, sedangkan kapan pelaksanaan disepadankan dengan kebutuhan untuk
pidana denda harus dibayar diserahkan kepada melindungi dan mempertahankan kepentingan
jaksa selaku eksekutor pidana denda dengan yang ada di dalam masyarakat. Oleh karenanya
tenggang waktu mulai 1 (satu) bulan dan dapat perlu perubahan terhadap formulasi pidana
diperpanjang 1 (satu) bulan sesuai dengan pengganti denda di dalam UU TPPU melalui
ketentuan KUHAP Pasal 270 jo. Pasal 273 ayat kebijakan hukum pidana yang melalui pendekatan
(1) dan ayat (2). Konsekuensi yuridis apabila kebijakan dan pendekatan nilai. Kebijakan hukum
pidana denda yang telah dijatuhkan kepada pidana ini mengandung arti mengusahakan atau
terpidana (orang) dalam perkara TPPU tidak membuat serta merumuskan suatu peraturan
dibayarkan, maka pidana denda tersebut diganti perundang-undangan pidana yang lebih baik dari
dengan pidana kurungan. Berdasarkan Pasal 8

239
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

pada sebelumnya sesuai dengan keadaan saat ini tidak membayar pidana dendanya untuk
dan yang akan datang. menjalankan pidana kurungan. Apabila dalam
Kebijakan formulasi dalam Pasal 8 dan menjatuhkan pidana pengganti denda ini,
Pasal 9 ayat (2) UU TPPU harus mencakup terpidana tidak memiliki sama sekali harta
kebijakan sosial (social policy), yang terdiri dari kekayaan atau pendapatan, maka cara yang lebih
kebijakan atau upaya-upaya untuk kesejahteraan tepat adalah pembayaran pidana pengganti
sosial (social welfare policy) dan kebijakan atau denda tersebut dapat dilakukan dengan cara
upaya-upaya untuk perlindungan masyarakat mencicil atau mengangsur dalam jangka waktu
(social defence policy). Maka pada akhirnya sesuai dengan putusan hakim yang telah
kebijakan formulasi pidana pengganti denda berkekuatan hukum tetap.
dalam UU TPPU merupakan bagian dari
kebijakan sosial, sehingga usaha D. SIMPULAN
penanggulangan kejahatan melalui hukum pidana Berdasarkan hasil penelitian yang telah
merupakan bagian integral dari usaha dilakukan, penulis menarik kesimpulan bahwa
perlindungan masyarakat dan kesejahteraan kebijakan formulasi tindak pidana pencucian di
masyarakat. Penanggulangan kejahatan dengan Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 8
menggunakan sanksi pidana merupakan cara Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
yang paling tua, setua peradaban manusia itu Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
sendiri. Dalam melakukan pembaharuan hukum yang memuat tentang ketentuan aturan hukum
tersebut, tentu haruslah dilihat masalah pokok dan sanksi pidana mulai dari penjara, denda,
hukum pidana yaitu “tindak pidana”. sampai administratif bagi pelaku kejahatan tindak
Formulasi pidana pengganti denda yang pidana pencucian uang di Indonesia. Undang-
lebih tepat dalam UU TPPU menurut penulis lebih undang tersebut sudah mengalami dua kali
pantas dengan menerapkan pengambilan harta perubahan. Sedangkan, pengaturan tindak pidana
kekayaan atau pendapatan dari terpidana, pencucian uang di Malaysia diatur dalam Anti-
sehingga penerapan daripada pidana denda ini Money Laundering and Anti-Terrorisme Financing
sendiri dapat efektif untuk dijatuhkan. Harta Act 2001. Dalam undang-undang tersebut tidak
kekayaan yang di ambil tersebut untuk hanya mengatur tentang kejahatan pencucian
selanjutnya dapat dilelang untuk menutupi pidana uang tetapi juga dimasukan pengaturan tentang
denda yang tidak dibayarkan oleh terpidana. kejahatan terorisme akibat terjadinya pendanaan
Pengambilan harta kekayaan atau pendapatan tindak pidana terorisme oleh hasil kejahatan
dari terpidana ini lebih baik untuk diterapkan di pencucian uang.
bandingkan harus membiayai terpidana yang

240
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

Kelebihan Undang-Undang tersebut adalah Korporasi dalam perkara TPPU. Semula berbunyi
dalam predicate offence yang memasukan klausul “Dalam hal harta terpidana tidak cukup untuk
semua perbuatan pidana yang diancam dengan membayar pidana denda sebagaimana dimaksud
pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih dalam Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5, pidana
sebagai merupakan bagian dari tindak pidana denda tersebut diganti dengan pidana kurungan
asal (predicate offence), sehingga dapat dijerat paling lama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan.”
pidana pencucian uang. Sedangkan Kemudian Pasal 8 UU TPPU ditambahkan satu
kekurangannya adalah dalam mengenai ayat menjadi berbunyi, (1) “Dalam hal harta
penjatuhan sanksi pidana denda yang masih terpidana tidak cukup untuk membayar pidana
sedikit dibandingkan Negara Malaysia, sehingga denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
pelaku kejahatan tidak menjadi takut dan jera Pasal 4, dan Pasal 5, pidana denda tersebut
untuk melakukan atau bahkan mengulangi diganti dengan pidana kurungan paling lama 1
perbuatannya. (satu) tahun 4 (empat) bulan.” (2) “Dalam hal
Kebijakan formulasi tindak pidana harta terpidana tidak cukup untuk membayar
pencucian uang ke depan perlu memperbaiki pidana denda sebagaimana dimaksud dalam
rumusan pada Pasal 69 UU TPPU mengenai Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5, pidana denda
penanganan kasus tindak pidana pencucian uang tersebut dibayarkan dengan cara mengangsur
perlu dihapus. Semula berbunyi “Untuk dapat dalam jangka waktu sesuai dengan putusan
dilakukan penyidikan, penuntutan, dan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap.”
pemerikasaan di sidang pengadilan terhadap
tindak pidana pencucian uang tidak wajib DAFTAR PUSTAKA
dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya”, JURNAL
kemudian diganti dengan Pasal 69 UU TPPU, Aswandi, Bobi., & Roisah, Kholis. (2019). Negara
berbunyi “Untuk dapat dilakukan penyidikan, Hukum Dan Demokrasi Pancasila Dalam
penuntutan, dan pemerikasaan di sidang Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia
pengadilan terhadap tindak pidana pencucian (HAM). Jurnal Pembangunan Hukum
uang wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak Indonesia, Vol.1, (No.1), pp.128–145.
pidana asalnya” . Dan kebijakan formulasi tindak https://doi.org/10.14710/jphi.v1i1.128-145.
pidana pencucian uang pada Pasal 8 UU TPPU Benuf, Kornelius., & Azhar, Muhamad. (2020).
mengenai pengganti pidana denda perlu Metodologi Penelitian Hukum Sebagai
ditambahkan satu ayat, karena tidak ada aturan Instrumen Mengurai Permasalahan Hukum
penentuan lamanya pidana pengganti denda yang Kontemporer. Gema Keadilan, Vol.7,
telah dibayarkan oleh perseorangan atau

241
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

(No.1),pp.20–33. https://doi.org/10.14710/ Laundering Crime: An Indonesian Legal


gk.7.1.20-33. Perspective. Journal of Money Laundering
Fitriyana, L. (2019). Pertanggungjawaban Partai Control,Vol.19,(No.1),pp.92–102.https://
Politik Dalam Tindak Pidana Pencucian doi.org/10.1108/JMLC-09-2014-0029.
Uang. Jurist Diction, Vol.2,(No.4), pp.1319– Pawestri, Aris Y. (2019). Cita Hukum Dan
1337. https://doi.org/10.20473/jd.v2i4.144 Demokrasi Dalam Sistem Penegakan
95. Hukum Lingkungan Indonesia. Fairness
Mustaghfirin, H (2011). Sistem Hukum Barat, and Justice: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum,
Sistem Hukum Adat, Dan Sistem Hukum Vol.17,(No.2),pp.96–111.
Islam Menuju Sebagai Sistem Hukum https://doi.org/10.32528/faj.v17i2.2796.
Nasional Sebuah Ide Yang Harmoni. Jurnal Purnomo, M. Aris., & Soponyono, Eko. (2015).
Dinamika Hukum, Vol. 11, (No.1), pp. 89– Rekonseptualisasi Penyidikan Tindak
96. http://dx.doi.org/10.20884/1.jdh.2011. Pidana Korupsi Oleh Polri Dalam Rangka
11.Edsus.265. Efektifitas Pemberantasan Tindak Pidana
Halif, H. (2017). Pembuktian Tindak Pidana Korupsi. Law Reform, Vol.11, (No.2), pp.
Pencucian Uang Tanpa Dakwaan Tindak 230–240. https://doi.org/10.14710/lr.v11i2.
Pidana Asal. Jurnal Yudisial, Vol. 10, 15771.
(No.2),pp.173–192. http://dx.doi.org/10.29 Riza, D. (2018). Keputusan Tata Usaha Negara
123/jy.v10i2.70. Menurut Undang-Undang Peradilan Tata
Hasuri, H. (2019). Sistem Peradilan Pidana Usaha Negara Dan Undang-Undang
Berkeadilan Melalui Pendekatan Kontrol Admnistrasi Pemerintahan. Jurnal Bina
Dalam Proses Penegakan Hukum. Mulia Hukum, Vol.3, (No.1), pp. 85–102.
Ajudikasi : Jurnal Ilmu Hukum, Vol.3, http://jurnal.fh.unpad.ac.id/index.php/jbmh/a
(No.2),pp.167-184. https://doi.org/10.30656/ rticle/view/109.
ajudikasi.v3i2.1879. Safitri, Fatimah D. (2020). Pembubaran Korporasi
Khairul., Siregar, Mahmul., & Marlina. (2011). Yang Melakukan Tindak Pidana Pencucian
Kewenangan PPATK Dalam Pencegahan Uang Dan Tindak Pidana Di Bidang
Dan Pemberantasan Tindak Pidana Lingkungan Hidup. Jurist Diction, Vol.3,
Pencucian Uang. Jurnal Mercatoria, Vol.4, (No.1),pp.93–109. https://doi.org/10.20473/
(No.1),pp.33–42.https://doi.org/10.312 jd.v3i1.17625.
89/mercatoria.v4i1.606. Simamora, J. (2014). Tafsir Makna Negara
Lukito, Anastasia S. (2016). Financial Intelligent Hukum Dalam Perspektif Undang-Undang
Investigations In Combating Money Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

242
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

1945. Jurnal Dinamika Hukum, Vol.14, 60. https://doi.org/10.24815/kanun.v21i1.


(No.3),pp.547–561.http://dx.doi.org/10. 12862
20884/1.jdh.2014.14.3.318. Wibowo, Muhtar H. (2018). Corporate
Sonata, Depri L. (2014). Metode Penelitian Responsibility in Money Laundering Crime
Hukum Normatif Dan Empiris Karakteristik (Perspective Criminal Law Policy in Crime
Khas Dari Metode Meneliti Hukum. Fiat of Corruption in Indonesia). Journal of
Justisia Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 8,(No.1), Indonesian Legal Studies, Vol.3,(No.2), pp.
pp.15–35.https://doi.org/10.25041/fiat 213–236. https://doi.org/10.15294/jils.v3i02.
justisia.v8no1.283. 22740.
Sopacua, Margie Gladies., & Sakharina, Iin Yanuar, Muh. A. (2019). Diskursus Antara
Karita. (2018). The Legal Protection of Kedudukan Delik Pencucian Uang Sebagai
Women from Violence (Human Rights Independent Crime Dengan Sebagai Follow
Perspective). International Affairs and Up Crime Pasca Putusan MK Nomor
Global Strategic, Vol.67,(No.8),pp.44–52. 90/PUU-XIII/2015. Jurnal Konstitusi, Vol.16,
https://www.iiste.org/Journals/index.php/IAG (No.4),pp.721–739. https://doi.org/10.31078
S/article/view/45879. /jk1643.
Susato. (2020). Penafsiran Asas Manfaat Tentang
Asset Recovery Korban Tindak Pidana SKRIPSI
Pencucian Uang. Jurnal Yudisial, Vol.13, Wardhana, Rangganata Adhi Kusuma, (2019),
(No.1),pp.89–105. http://dx.doi.org/10.291 Kebijakan Formulasi Tindak Pidana
23/jy.v13i1.343. Pencucian Uang (Money Laundering) Di
Tumiwa, Adrian F. (2018). Tindak Pidana Indonesia dan Malaysia. Universitas Islam
Pencucian Uang Dalam Pespektif Undang- Sultan Agung.
Undang No. 8 Tahun 2010 Tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak BUKU
Pidana Pencucian Uang. Jurnal Lex Amrani, H. (2015) Hukum Pidana Pencucian
Crimen,Vol.7,(No.2),pp.74-80. Uang. Yogyakarta: UII Press.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcri Soemitro, Roni H. (1982). Metode Penelitian
men/article/view/19596. Hukum Dan Jurimetri. Jakarta: Ghalia
Wangga, Maria Silvya E., Kardono, R. Bondan Indonesia.
Agung., & Wirawan, Aditya. (2019). Wiyono, R. (2014). Pembahasan Undang-Undang
Penegakan Hukum Korupsi Politik. Kanun Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak
Jurnal Ilmu Hukum, Vol.21, (No.1), pp. 39– Pidana Pencucian Uang. Jakarta: Sinar

243
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Magister Hukum, Fakultas Hukum
Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022, halaman 227-244 Universitas Diponegoro

Grafika.
Wahyuningsih, Sri E. (2013). Perbandingan
Hukum Pidana dari Perspektif Religious Law
System. Semarang: Unissula Press.
Husein, Yunus., & Roberts K. (2018). Tipologi dan
perkembangan Tindak Pidana Pencucian
Uang. Depok: Rajawali Pers.

244

You might also like