Professional Documents
Culture Documents
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Abstract
The crime of money laundering is a crime that is included in organized crime and therefore
efforts to overcome it must use strong legal instruments. There are six institutions that have
the authority to investigate money laundering cases. The six institutions are the Indonesian
National Police, the Attorney General's Office, the Corruption Eradication Commission
(CEC), the National Narcotics Agency (NNA), the Directorate General of Taxes and the
Directorate of Customs and Excise and the Ministry of Finance. In addition to the six
institutions regulated in the law above, there are still institutions that have the authority to
investigate money laundering crimes that investigate cases of predicate offence, namely civil
servant investigators. Therefore, the focus of the problem is what is the position of Civil
Servant Investigators (CSI) in the Justice System in Indonesia and how is the authority of Civil
Servant Investigators (CSI) in conducting investigations of money laundering crimes
originating from predicate crimes. The research method used is a normative legal research
method by taking a statutory approach and a case approach. Conclusions are drawn using
deductive logic. The results of the study show that based on the Criminal Procedure Code and
other laws and regulations, Civil Servant Investigators in the criminal justice system in
Indonesia are authorized to carry out investigations according to the law which is the legal
basis, and in carrying out their duties are under the coordination and supervision of Polri
investigators. The authority of PPNS to investigate money laundering crimes originating from
predicate crimes is in accordance with the laws and regulations and the decision of the
constitutional court number 15/PUU-XIX/2021 whose decisions are final and binding.
Therefore, all Civil Servant Investigators who have investigated predicate crimes given by law
are authorized to investigate money laundering crimes.
Key words: Authority; Civil Servant Investigator; Money Laundering
Abstrak
Tindak pidana pencucian uang merupakan tindak pidana yang termasuk dalam kejahatan yang
terorganisir dan oleh sebab itu upaya penanggulanganya harus menggunakan instrument
hukum yang kuat. Terdapat enam lembaga yang memiliki kewenangan menyidik perkara
tindak pidana pencucian uang. Keenam lembaga tersebut yaitu Kepolisian Republik Indonesia,
Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Narkotika Nasional (BNN),
Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Disamping
enam Lembaga yang diatur dalam undang-undang tersebut diatas masih ada Lembaga yang
mempunyai wewenang yang dapat melakukan penyidikan tindak pidana pencucian uang yang
menyidik perkara asalnya predicate offence yaitu penyidik pegawai negeri sipil. Oleh sebab
itu fokus permasalahannya adalah bagaimana Kedudukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) dalam Sistem Peradilan di Indonesia dan bagaimana kewenangan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) dalam melakukan penyidikan tindak pidana pencucian uang yang berasal
dari tindak pidana asal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum
normative dengan melakukan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan logika berfikir deduktif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa Berdasarkan KUHAP dan peraturan perundang-undangan lainnya, PPNS dalam sistem
peradilan pidana di Indonesia berwenang melaksanakan penyidikan sesuai undang-undang
yang menjadi dasar hukumnya, dan dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah koordinasi
391
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
dan pengawasan Penyidik Polri. Kewenangan PPNS melakukan penyidikan tindak pidana
pencucian uang yang berasal dari tindak pidana asal adalah sudah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan putusan mahkamah konstitusi nomor 15/PUU-XIX/2021 yang
putusannya final dan binding. Maka semua PPNS yang telah menyidik tindak pidana asal yang
diberikan oleh undang-undang berwenang melakukan penyidikan tindak pidana pencucian
uang.
Kata Kunci : Kewenangan; Penyidik Pegawai Negeri Sipil; Tindak Pidana Pencucian Uang
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Pencuci otomatis). Ketika itu anggota Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang
mafia mendapatkan uang dalam jumlah Tindak Pidana Pencucian Uang dan
besar dari kegiatan pemerasan, kemudian dicabut dan di ganti dengan
prostitusi dan penjualan minuman Undang-undang Nomor 8 tahun 2010
beralkohol illegal serta perdagangan tentang Pencegahan Dan
narkotika. Oleh karena anggota mafia Pemberantasan Tindak Pidana
diminta menunjukkan sumber dananya Pencucian Uang.
agar seolah-olah sah atas perolehan Tindak pidana pencucian uang
uang tersebut maka mereka melakukan merupakan tindak pidana yang
praktik pencucian uang. Salah satu cara termasuk dalam kejahatan yang
yang dilakukan dengan seolah-olah terorganisir dan oleh sebab itu upaya
membeli perusahaan-perusahaan yang penanggulannyapun harus
sah dan menggabungkan uang haram menggunakan instrument hukum yang
dengan uang yang diperoleh secara sah kuat . Pemerintah menimbang bahwa
dari kegiatan (Laundromats) tersebut. tindak pidana Pencucian Uang tidak
Alasan pemanfaatan usaha laundromats hanya mengancam stabilitas
tersebut karena sejalan dengan hasil perekonomian dan integritas sistem
kegiatan usaha laundromats yaitu keuangan, tetapi juga dapat
dengan menggunakan uang tunai (cash). membahayakan sendi-sendi kehidupan
Cara ini ternyata dapat memberikan bermasyarakat, berbangsa, dan
keuntungan yang menjanjikan bagi bernegara berdasarkan Pancasila dan
pelaku kejahatan seperti Alphonse Undang-Undang Dasar Negara
Capone.3 Republik Indonesia Tahun 1945.
Tindak pidana pencucian uang Terdapat enam lembaga yang
pertama kali diatur dalam undang- memiliki kewenangan menyidik
undang nomor 15 tahun 2002 tentang perkara tindak pidana pencucian uang.
tindak pidana pencucian uang Keenam lembaga tersebut yaitu
sebagaimana telah diubah dengan Kepolisian Republik Indonesia,
Undang-Undang Nomor 25 Tahun Kejaksaan Agung, Komisi
2003 tentang Perubahan atas Undang- Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan
Narkotika Nasional (BNN), Direktorat
3
The Indonesia Netherlands National Legal Jenderal Pajak dan Direktorat Bea dan
Reform Program (Jakarta, 2011).
393
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
8 9
Elisatris Gultom Elisatris Gultom
396
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
3) Dalam hak tindak pidana telah 16 ayat (1) huruf k Polri mempunyai
selesai disidik oleh PPNS, ia wewenang untuk memberikan
segera menyerahkan hasil petunjuk dan bantuan penyidikan
penyidikannya kepada penuntut PPNS, serta menerima hasil
umum melalui Penyidik Polri penyidikan PPNS untuk diserahkan
Pasal 107 ayat (3)) kepada penuntut umum.
4) Dalam hal penghentian Pengaturan teknis mengenai
penyidikan karena tidak koordinasi dan pengawasan PPNS
terdapat cukup bukti, atau lebih lanjut diatur dalam PP No. 43
peristiwa tersebut ternyata Tahun 2012 tentang Tata Cara
bukan merupakan tidak pidana, Pelaksanaan Koordinasi,
atau penyidikan dihentikan Pengawasan, dan Pembinaan Teknis
demi hukum, pemberitahuan Terhadap Kepolisian Khusus,
mengenai hal itu segera Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan
disampaikan kepada penyidik Bentuk-Bentuk Pengamanan
dan penuntut umum, tersangka Swakarsa. PP ini bertujuan untuk
atau keluarganya (Pasal 109 meningkatan kerjasama, menunjang
ayat (2)). kelancaran pelaksanaan tugas, serta
5) Dalam hal penghentian tersebut untuk menjamin agar kegiatan yang
dilakukan oleh penyidik dilakukan dapat berjalan sesuai
sebagaimana dimaksud dalam dengan ketentuan peraturan
pasal 6 ayat (1) huruf b, perundang-undangan. Koordinasi
pemberitahuan mengenai hal itu dengan instansi, lembaga, atau
segera disampaikan ke penyidik badan pemerintahan yang memiliki
dan penuntut umum. PPNS dilaksanakan melalui
Pengaturan lebih lanjut mengenai kegiatan operasional penyidikan.
kewajiban Polri untuk melakukan Koordinasi dibidang operasional
koordinasi, pengawasan, dan penyidikan dilaksanakan dengan
pembinaan teknis terhadap PPNS cara :
sebagaimana diatur dalam Pasal 14 1) Menerima surat pemberitahuan
ayat (1) huruf f Undang-Undang No dimulainya penyidikan dari
2 Tahun 2002, kemudian pada Pasal PPNS serta meneruskan kepada
400
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
peraturan perundang-undangan
Penyidik pegawai negeri sipil
5) Menghadiri atau
(PPNS) diatur diatur dalam pasal 6 ayat
menyelenggarakan gelar
1 huruf b Undang-undang nomor 8
perkara yang ditangani oleh
tahun 1981 yaitu pejabat pegawai
PPNS
negeri sipil tertentu yang diberi
6) Menerima pemberitahuan
wewenang khusus oleh undang-undang.
mengenai penghentian penyidik
Pada dasarnya kewenangan penyidik
dari PPNS dan di teruskan ke
pegawai negeri sipil tersebut
Penuntut Umum.
bersumber dari ketentuan undang-
7) Tukar menukar data dan
undang pidana khusus yang
informasi mengenai dugaan
memberikan kewenangan untuk
tindak pidana yang
melakukan penyidikan. Pasal 2 huruf
penyidikannya dilakukan oleh
(b) pasal 3 huruf (b) serta pasal 3 ayat
PPNS.
(3) Peraturan pemerintah nomor 58
8) Menghadiri rapat berkala yang
tahun 2010 tentang perubahan atas
diselenggarakan oleh PPNS
peraturan pemerintah nomor 27 tahun
1983 tentang pelaksanaan kitab
401
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
puluh sembilan) kontainer kayu kapal. Pada operasi ini, tim juga
merbau asal Jayapura diawal mengamankan 3 (tiga) alat
tahun 2019 lalu.10 tebang berupa chain saw serta
2) PPNS Kehutanan melalui Tim sepeda modifikasi yang
Operasi Pengamanan dan digunakan para pelaku sebagai
Penegakan Hukum alat dorong kayu.11
Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (Gakkum Sebagaimana langkah awal
LHK) Wilayah Maluku-Papua yang dapat dilihat oleh penyidik
pada tanggal 3 Februari 2020 di apakah tindak pidana kehutanan
Perairan Kalwal, Distrik mempunyai potensi TPPU melalui
Salawati, Raja Ampat, telah indikasi adanya Transaksi Keuangan
mengamankan satu kapal Mencurigakan menurut Undang-
pengangkut kayu ilegal di Raja Undang nomor 8 tahun 2010 tentang
Ampat, Papua Barat. PPNS Pencegahan dan Pemberantasan TPPU,
menangkap 2 (dua) orang dengan ciri-ciri sebagai berikut :
pelaku dan mengamankan a. Transaksi Keuangan yang
barang bukti sebanyak 100M2 menyimpang dari profil,
(seratus meter kubik) kayu karakteristik, atau kebiasaan
merbau. Kayu Merbau berbagai pola Transaksi dari
ukuran itu diangkut dengan KM Pengguna Jasa yang
Sumber Harapan III. 2 (dua) bersangkutan;
orang yang diamankan b. Transaksi Keuangan oleh
berinisial HN dan S selanjutnya Pengguna Jasa yang patut
ditetapkan sebagai tersangka, diduga dilakukan dengan
masing-masing sebagai tujuan untuk menghindari
pengelola hutan dan nakhoda pelaporan Transaksi yang
10
“Bos Perusahaan Pemilik 140 Kontainer 11
“Dua Pelaku dan Kapal Pengangkut Kayu
Kayu Ilegal Jadi Tersangka,” 2021, Ilegal Ditangkap di Raja Ampat,” 2021,
https://news.detik.com/berita/d-4475665/3-bos- https://seputarpapua.com/view/10540dua_pela
perusahaan-pemilik-140-kontainer-kayu- ku_dan_kapal_pengangkut_
ilegaljadi-tersangka. kayu_ilegal_ditangkap_di_raja_ampat.html.
404
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
ketentuan hukum acara dan ketentuan pencucian uang tidak serta merta dapat
peraturan perundang-undangan dalam melakukan penyidikan tindak pidana
hal ini adalah semua Penyidik yang yang berkaitan dengan tindak pidana
melakukan penyidikan tindak pidana asal, dalam hal ini tindak pidana
asal atau tindak pidana yang kemudian pencucian uang.14
melahirkan tindak pidana pencucian Dalam Amar putusannya
uang. Dengan kata lain, penyidik Mahkamah Konstitusi Menyatakan
tindak pidana asal adalah siapa saja Penjelasan Pasal 74 Undang-Undang
pejabat yang oleh undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
diberi kewenangan untuk melakukan Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
penyidikan tindak pidana yang Pidana Pencucian Uang (Lembaran
kemudian dari tindak pidana yang Negara Republik Indonesia Tahun
dilakukan penyidikan tersebut 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran
melahirkan adanya tindak pidana Negara Republik Indonesia Nomor
pencucian uang sebagaimana diatur 5164) sepanjang kalimat “Yang
dalam Pasal 2 ayat (1) UU 8/2010. dimaksud dengan “penyidik tindak
Dengan demikian, telah secara jelas pidana asal” adalah pejabat dari
dan tegas (expressis verbis), tidak ada instansi yang oleh undang-undang
pengecualian siapapun pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan
melakukan penyidikan tindak pidana penyidikan, yaitu Kepolisian Negara
karena perintah undang-undang yang Republik Indonesia, Kejaksaan, Komisi
kemudian melahirkan tindak pidana Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan
pencucian uang adalah penyidik tindak Narkotika Nasional (BNN), serta
pidana asal. Oleh karena itu, tidak ada Direktorat Jenderal Pajak dan
alasan hukum apapun yang dapat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
dibenarkan apabila kemudian Kementerian Keuangan Republik
penegasan norma Pasal 74 UU 8/2010 Indonesia” bertentangan dengan
tersebut dapat dimaknai menjadi tidak Undang-Undang Dasar Negara
semua pejabat yang diberikan Republik Indonesia Tahun 1945 dan
kewenangan oleh undang-undang tidak memiliki kekuatan hukum
untuk melakukan penyidikan tindak 14
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
https://www.mkri.id/public/content/persidanga
n/putusan/putusan_mkri_7942.pdf
410
Hendra, Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dalam Melakukan Penyidikan Terhadap Tindak
Pidana Pencucian Uang Yang Bersumber Dari Tindak Pidana Asal, Halaman 391-411
411