You are on page 1of 38

LOGO

Pengelolaan
Manajemen risiko
di Laboratorium

dr Arjaty W Daud MARS FISQua CERG QRGP


CURIVULUM VITAE
Nama : dr. Arjaty W. Daud, MARS FISQua CERG QRGP
Alamat : Jl. Moh Kahfi 1, Royal residence Blok A2 Ciganjur Jakarta Selatan
Tmpt / tgl. Lahir : Manado,17 Januari 1969
Email : arjatydaud19@gmail.com
Hp : 0812 1830 7169

PENDIDIKAN
S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi - Manado , Lulus 1995
S-2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, KARS Universitas Indonesia, Lulus 2005
PELATIHAN / SEMINAR
2017 : Update Acreditation Joint Commission International 6th edition Amsterdam
2015 : Practicum Acreditation Joint Commission International 5th edition Singapore
Patient Safety Course, Singapura
2011 : Practicum Acreditation Joint Commission Internationl 4 th edition Seoul
2010 : Safety in Healthcare, Kuala Lumpur
2009 : Hospital Management Asia, Vietnam
Course Risk Management PRMIA Jakarta
2007 : New Perspektif, Conferrence ASHRM, Chicago USA
Certified Profesional Healthcare Risk Management course,
Chicago USA
Risk Management Base Training, Joint Commision Resources (JCR)
Patient Safety Up Date, Joint Commision International (JCI) Singapura
2005 : Lead Audior ISO 9001 – 2000, International Registered Certificated Auditor (IRCA)

ORGANISASI
• 2020 : Tim Ahli Investigasi KTD Alat Kesehatan Kemkes
• 2018 – saat ini : Ketua Bidang Pelaporan & Analisa Insiden Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP)
• 2016 – 2018. : Sekretariat KKPRS
• 2007 – 2012. : Ketua Bidang Pelaporan Insiden KKP RS PERSI , Sterring Committe KKP RS
• 2005 - Saat ini :Ketua Institut Manajemen Risiko Klinis (IMRK) / ICRMI, Member of ASQ (American
Quality Society), Member of Profesional Risk Management International Association
PENGHARGAAN
2019 : Penghargaan Wanita Inspirasi Indonesia (IPEMI)

7/29/2022 2 MR Lab / Arjaty Daud


PENGALAMAN KERJA
2019 : Technical Assistance WHO
2017 : Konsultan JCI RSK Dharmais, RS Djamil Padang, RS AWS Samarinda, RS Zainal Abidin Banda Aceh
2016 : Konsultan JCI RS Zainal Abidin Banda Aceh
2015 : Konsultan JCI RS Islam Cempaka putih Jakarta, RS Advent Bandung, RS JMC Jakarta, RS Sutomo Surabaya
2014 : Konsultan JCI RS MMC Jakarta, RS Kanujoso Blkppn, RS Sleman Jogja, RS Tarakan Kaltara
2013 : Konsultan JCI RS kanujoso Blkppn, RS Sleman
2012 : Konsultan JCI RSUP Fatmawati, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar, RS Medistra
2011 : Konsultan JCI RSCM, Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Tarakan Kaltim
2010 : Konsultan Manajemen risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe Aceh
2009 : Konsultan Manajemen risiko & Kes Pasien RS Wahidin Makasar, RS Pelni Jakarta, Konsultan RS Aini, RS Sardjito
2007 : Direktur RS Zahirah, Konsultan Manajemen risiko RS Persahabatan, RS Dharmais
2006 : Konsultan Manajemen RS Asri, Konsultan Manajemen RS Medika BSD,
2004 - 2005 : Manajer Operasional Medika Plaza International Clinic
2003 - 2004 : General Manajer Cempaka Medical Centre, Direktur Operasional RS Sentra Medika
2002 - 2003 : Wakil Direktur Medik & Asist Direktur RS Sentra Medika
2000 - 2001 : Kepala Bagian Humas RS MMC
1999 - 2000 : Asisten Konsultan WHO Umbrella Project Depkes Kepala Bagian Rehabilitasi Medik RS MMC

7/29/2022 3 MR Lab / Arjaty Daud


Sistimatika

1. Definisi

2. Proses manajemen risiko


3. Manajemen biorisiko di Laboratorium
(Bio Safety dan Bio Security)

7/29/2022 4 MR Lab / Arjaty Daud


DEFINISI
 Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang
berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi.
(PMK 25 thn 2019)

 Risiko adalah dampak ketidakpastian mencapai tujuan (ISO 31000)

 Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi


identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi,
pemantauan, dan pelaporan Risiko, termasuk berbagai strategi yang
dijalankan untuk mengelola Risiko dan potensinya. (PMK 25 thn 2019).

 Manajemen risiko terintegrasi adalah proses identifikasi, analisis,


evaluasi dan pengelolaan semua risiko yang potensial dan diterapkan
terhadap semua unit/bagian/program/kegiatan mulai dari penyusunan
rencana strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan
anggaran, pertanggungjawaban dan monitoring dan evaluasi serta
pelaporan. (PMK 25 thn 2019).

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 5


DEFINISI

• Proses manajemen risiko adalah suatu proses yang


bersifat berkesinambungan, sistematis, logis, dan terukur
yang digunakan untuk mengelola risiko di instansi.

• Risiko inheren : risiko yang ada di fasyankes tanpa dilakukan


respon / tindakan untuk mengubah kemungkinan atau dampak
risiko tersebut.

• Risiko residual / Sisa risiko : risiko yang tersisa setelah


manajemen merespons / menindaklanjuti risiko tersebut

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 6


PROSES MANAJEMEN RISIKO

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 7


KOMUNIKASI DAN KONSULTASI
• Komunikasi dan konsultasi (KK) kepada Pemangku kepentingan
Internal & Eksternal :
1. Dilakukan di setiap tahap Proses manajemen risiko
2. Dibuat Rencana (KK) di tahap awal tdd : risiko, konsekuensinya
3. dan tindakan untuk mengelolanya.
4. Komunikasi : proses interaktif dalam pertukaran informasi dan pendapat
mengenai risiko dan pengelolaannya. Proses secara internal dalam organisasi
(bagian, unit) / ekternal
5. Konsultasi : proses komunikasi antara organisasi dengan pemangku
kepentingan, mengenai isu tertentu, terkait pengambilan keputusan termasuk
penerapan manajemen risiko.

• Tujuannya adalah untuk membantu pemangku kepentingan yang relevan dalam


memahami risiko, dasar pengambilan keputusan dan alasan mengapa tindakan
tertentu diperlukan.
• Bentuk komunikasi dan konsultasi dapat berupa:
• rapat berkala;
• rapat insidental;
• seminar/ sosialisasi /workshop; atau
• forum pengelola risiko.

• KK Efektif : Penanggung jawab penerapan proses manajemen risiko & para


pemangku kepentingan memahami dasar pengambilan keputusan serta alasan
mengapa tindakan tsb dibutuhkan.
7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 8
PENETAPAN LINGKUP, KONTEKS DAN KRITERIA
• Tujuan : mengidentifikasi dan mengungkapkan sasaran
organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak dicapai,
stakeholders dan kriteria risiko.

1. Lingkup manajemen risiko memperhatikan bagaimana


manajemen risiko diberlakukan dan bagaimana hal tersebut akan diterapkan
di masa yang akan datang.

2. Konteks internal memperhatikan sisi internal organisasi yaitu struktur


organisasi budaya organisasi, dan hal2 yang dapat mempengaruhi
pencapaian sasaran organisasi.
Hal ini dapat meliputi, namun tidak terbatas pada:
1. tata kelola, struktur, peran dan akuntabilitas organisasi;
2. kebijakan, sasaran, dan strategi;
3. kemampuan dan pemahaman tentang sumber daya (modal, waktu, orang,
prosedur, sistem dan teknologi);
4. hubungan, persepsi dan nilai-nilai pemangku kepentingan internal dan
budaya organisasi;
5. sistem informasi, arus informasi dan prosedur pengambilan keputusan;
6. standar, pedoman

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 9


3. Konteks eksternal mendefinisikan sisi eksternal organisasi yaitu
pesaing, otoritas, perkembangan teknologi, dan hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi. , meliputi, tetapi tidak
terbatas pada:
a. hukum, sosial, budaya, politik, regulasi, keuangan, teknologi,
lingkungan ekonomi, alam dan persaingan dengan organisasi lain
dalam lingkup nasional, regional, atau internasional; dan
b. hubungan, persepsi dan nilai-nilai pemangku kepentingan
eksternal.
4. Kriteria risiko yaitu mendefinisikan parameter
yang disepakati bersama sebagai kriteria risiko.

• Kriteria Risiko yang paling sering digunakan di seluruh unit bisnis tdd:
a. Dampak
b. Kemungkinan

• Laboratorium menetapkan kriteria untuk Analisa risiko yaitu :


• Grading mtriks risiko untuk risiko klinis
• Kriteria risiko untuk risiko non klinis

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 10


PENILAIAN RISIKO / (RISK ASSESSMENT)

Penilaian risiko : menilai dan memprioritaskan risiko sehingga


tingkat risiko dapat dikelola dalam batas toleransi risiko yang
ditentukan.

A. IDENTIFIKASI RISIKO

• Proses identifikasi potensi risiko di Laboratorium berdasarkan Kategori :


• Risiko Klinis (Keselamatan pasien)
• Risiko Non klinis (Selain Keselamatan pasien : risiko PPI, risiko K3,
risiko MFK, risiko keuangan, risiko reputasional, risiko strategi dll)
• Biorisiko : Bisosafety dan Bisosecurity

7/29/2022 11 MR Lab / Arjaty Daud


KATEGORI RISIKO

Kategori Definisi
Risiko
Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan organisasi baik internal maupun eksternal yang
Risiko berdampak langsung kepada laboratorium kesehatan
Strategis
Misalnya: Pelayanan Laboratorium Kesehatan tepat waktu
Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang menimbulkan tekanan
Risiko
Keuangan terhadap pendapatan dan belanja organisasi. Mis. : Risiko kenaikan biaya pengadaan reagen dan BHP
Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan organisasi
Risiko
Kebijakan baik interal maupun eksternal yang berdampak langsung terhadap organisasi
Risiko yang disebabkan oleh organisasi atau pihak ekternal tidak
Risiko
Kepatuhan mematuhi dan atau tidak melaksanakan peraturan perundang- undangan dan ketentuan lain yang
berlaku
Risiko Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi
Legal
Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak
Risiko
Fraud internal yang merugikan keuangan negara
Risiko yang disebabkan oleh menurunnya kepercayaan
Risiko
Reputasi publik/masyarakat yang bersumber dari persepsi negatif organisasi

Risiko yang disebabkan oleh :


Risiko Operasional
a. Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan kegagalan sistem
Arjaty arjaty_daud Arjaty Daud Channel

b. Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional organisasi


c. Termasuk risiko operasional : Risiko keselamatan pasien (risiko klinis), risiko K3, risiko PPI.

7/29/2022 12 MR Lab / Arjaty Daud


B. ANALISA RISIKO

• Proses analisis terhadap potensi risiko


• Mempertimbangkan pengendalian / kontrol yang sudah ada
• Meliputi analisis : frekuensi / likelihood dan dampak risiko
• Menggunakan :
a. Matriks grading risiko (Risiko klinis)
b. Kriteria risiko (risiko non klinis) tdd : risiko keuangan, risiko
reputasional, risiko strategik, risiko operasional (PPI, MFK),
c. Kriteria risiko Biorisiko (Biosafety & Biosecurity).

7/29/2022 13 MR Lab / Arjaty Daud


MATRIKS GRADING RISIKO

PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD

Level Frekuensi Kejadian aktual


1 Sangat jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun

2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun


3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun

5 Sangat sering Terjadi dalam minggu / bulan


14

MR Lab / Arjaty Daud


7/29/2022
MATRIKS GRADING RISIKO

DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES / SEVERITY


Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
1 Insignificant Tidak ada cedera
2 Minor Dapat diatasi dengan pertolongan pertama
3 Moderate •Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau
intelektual secara semipermanent / reversibel / tidak
berhubungan dengan penyakit
•Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

4 Major •Cedera luas


•Kehilangan fungsi utama permanent (motorik,
sensorik, psikologis, intelektual), permanen / irreversibel/
tidak berhubungan dengan penyakit
5 Cathastropic Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit

arjaty

7/29/2022 15 MR Lab / Arjaty Daud


MATRIKS GRADING RISIKO

Potencial Concequences
Frekuensi/ Insignificant M inor M oderate M ajor Catastropic
Likelihood
1 2 3 4 5

Sangat Sering Terjadi Moderate M oderate High Extreme Extreme


(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi Moderate M oderate High Extreme Extreme
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin terjadi Low M oderate High Extreme Extreme
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi Low Low M oderate High Extreme
(>2-5 thn/x)
2
Sangat jarang sekali (>5 thn/x) Low Low M oderate High Extreme
1

Can be m anage by Clinical M anager / Lead Clinician Detailed review & urgent I m m ediate review &
procedure should assess the consequences treatm ent should be action required at Board
(Tindak lanjuti againts cost of treating the risk undertak en by senior level. Director m ust be
sesuai SP O) (M anajer analisa dam pak yg m anagem ent inform ed
ak an tim bul terk ait cost) (Analisa detail & urget (RCA) (Analisa segera (RCA) di
oleh M anajem en senior) BOD. Dirut di
inform asik an

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 16


RISIKO NON KLINIS
(Risiko selain keselamatan Pasien)
KEMUNGKINAN (PROBABILITAS)
Level Kemungkinan (Probabilitas) Kriteria Kemungkinan (Probabilias)

Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar biasa


Hampir Tidak Terjadi
(1) Presentase 0-10%

Jarang Terjadi Peristiwa diharapkan tidak terjadi


(2) Presentase > 10-30%

Kadang Terjadi Peristiwa kadang-kadang bisa terjadi


(3) Presentase > 30-50%

Peristiwa sangat mungkin terjadi pada sebagian kondisi


Sering Terjadi
(4) Presentase > 50-90%kegiatan dalam 1 periode

Hampir Pasti Terjadi Peristiwa selalu terjadi hampir pada setiap kondisi
(5)
Presentase > 90% dalam 1 periode

7/29/2022 17 MR Lab / Arjaty Daud


RISIKO NON KLINIS
DAMPAK (KONSEKUENSI)

Level Dampak Area Dampak


Tidak berdampak pada pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara umum
Sangat Rendah
Agak mengganggu pelayanan
(1) Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin.
Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi stakeholders
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan meskipun tidak signifikan
Rendah Cukup menggangu jalannya pelayanan
(2) Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program.
Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi stakeholders
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara signifikan
Sedang Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan
(3) Mengganggu administrasi program.
Kerugian keuangan cukup besar
Sebagian tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan
Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapikurang dari 1 Minggu
Tinggi
(4) Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi.
Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan.

Sebagian besar tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan


Sangat Tinggi Terganggunya pelayanan > 1 minggu
Mengancam program dan organisasi serta stakeholders.
(5)
Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan

7/29/2022 18 MR Lab / Arjaty Daud


MATRIKS ANALISIS RISIKO

DAMPAK
1 2 3 4 5
MATRIKS ANALISIS RISIKO
(5X5) Sangat
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Rendah

Hampir Pasti
5 5 10 15 20 25
Terjadi

4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20
PROBABILITAS

3 Mungkin Terjadi 3 6 9 12 15

2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10

Hampir Tidak
1 1 2 3 4 5
Terjadi

Manajemen Risiko IMRK @manajemenrisiko.IMRK www.manajemen risiko-IMRK.id


KRITERIA RISIKO
Level
Peringkat Risiko Tindakan
Zone

Diperlukan tindakan segera untuk mengelola


5 > 15 SANGAT TINGGI
risikonya.

4 10 s.d. 14 TINGGI Diperlukan tindakan untuk mengelola risikonya.

Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumber


3 5 s.d. 9 SEDANG
dayanya.
Tidak diperlukan tindakan. Buat rencana darurat
2 3 s.d. 4 RENDAH (contingency plan) dan terus lakukan monitoring.

1 1 s/ 2 SANGAT RENDAH Tidak perlu tindakan. Monitoring

Manajemen Risiko IMRK @manajemenrisiko.IMRK www.manajemen risiko-IMRK.id


RISIKO NON KLINIS

KATEGORI DAMPAK
Dampak pada
Penundaan Kesehatan dan
Skor Derajat Dampak Tuntutan Ganti Rugi Reputasi Dampak pada pihak
(tingkat) Keuangan Pelayanan Keselamatan terkait

Luka kecil pada orang Diketahui oleh seisi kantor Hanya berdampak
1 Sangat ≤ 3% ≤ Rp 1.000.000 ≤ 1 hari kerja atau beberapa orang pada satu pihak
rendah anggaran

Dimuat oleh media massa


Luka kecil berarti pada lokal namun cepat dilupakan
2 Rendah > 3 - 5% > Rp 1.000.000 – Rp > 1 - 2 hari Berdampak pada 2 - 3
orang atau beberapa masyarakat
anggaran 5.000.000 kerja pihak
orang
Dimuat oleh media massa lokal
& media sosial namun cepat
3 Sedang >5 - 8% > Rp 5.000.000 - Rp > 2 - 3 hari Luka berarti pada orang Berdampak pada 3 - 4
dilupakan masyarakat
anggaran 25.000.000 kerja atau beberapa orang pihak

Dimuat di media nasional dan


media online dan diingat
4 Tinggi > 8 - 12% > Rp 25.000.000 - Rp > 3 - 5 hari Luka serius pada sementara oleh masyarakat Berdampak pada 4-5
anggaran 50.000.000 kerja orang atau beberapa pihak
orang

Dimuat oleh media nasional/


Luka berganda atau internasional dan media
sosial/media online Berdampak pada
5 Sangat > 12% > Rp 50.000.000 > 5 hari kerja kematian atau cacat
Tinggi anggaran diingat lama oleh masyarakat lebih dari 5
permanen
pihak

7/29/2022 21 MR Lab / Arjaty Daud


EVALUASI RISIKO

• Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil


analisa risiko dengan grading / kriteria / kelompok risiko
sesuai yang ditetapkan untuk menentukan apakah risiko
dapat diterima / ditoleransi (melihat pada selera risiko)

• Tujuan evaluasi risiko : membantu pengambilan keputusan,


berdasarkan hasil analisis risiko, dan risiko yang memerlukan
prioritas penanganan.

• Evaluasi risiko membandingkan antara biaya dan keuntungan


(CBA)

7/29/2022 22 MR Lab / Arjaty Daud


SELERA RISIKO / RISK APPETITE

• Sejumlah resiko yang dipilih oleh Organisasi untuk mencapai


tujuannya berdasarkan peluang yang ada.
• Tingkat Risiko yang bersedia diambil instansi dalam upayanya
mewujudkan tujuan dan sasaran yang dikehendakinya. (PMK 25 2019)
• Retensi adalah keputusan untuk menerima dan menyerap suatu
Risiko. (PMK 25 2019)

• Dua faktor utama untuk menentukan selera risiko :


• Dampak kerugian yang mungkin terjadi untuk mencapai tujuan
organisasi. Misalnya: kerugian finansial, rusaknya reputasi.
• Budaya / kecenderungan organisasi terhadap resiko : waspada
atau agresif.

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 23


7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 24
TOLERANSI RISIKO / RISK TOLERANCE

• Sejumlah dampak risiko yang berani diambil oleh organisasi untuk


mencapai tujuan.
• Jumlah risiko maksimum yang dapat di terima / ditoleransi organisasi
untuk mencapai tujuannya.
• Setelah Risiko ditoleransi, maka Risiko akan diterima dan tidak dilakukan
tindakan penanganan terhadap risiko tsb.

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 25


PENANGANAN RISIKO

Penanganan risiko :
1. Pengendalian risiko / Risk control adalah mencegah atau mitigasi kerugian,
2. Pembiayaan risiko / Risk financing adalah membayar kerugian yang terjadi.

Pemilihan opsi / teknik pengendalian risiko :

Evaluasi risiko
1.Menghindari risiko (Risk Avoidance) dengan memutuskan untuk
tidak memulai / melanjutkan dengan kegiatan yang menimbulkan
risiko
2. Mereduksi probabilitas / Loss prevention
4. Mereduksi dampak ; Loss reduction
5. Transfer risiko ke pihak lain / Risk transfer
6. Menerima risiko. / Risk acceptance
7. Meningkatkan risiko untuk memanfaatkan peluang / value

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 26


MONITORING (PEMANTAUAN) DAN REVIU
• Monitoring dan Reviu  dilakukan pada seluruh tahapan proses dan fungsi
MR sesuai rencana penanganan risiko dan keluaran  laporan hasil
monitoring dan reviu.

• Monitoring : pemantauan rutin kineja aktual proses MR dibandingkan


rencana yang akan dihasilkan.

• Reviu : peninjauan / pengkajian berkala atas kondisi saat ini dan dengan fokus
tertentu.

• Laporan monitoring dan reviu : pelaporan kelemahan yang masih ada, tanpa
meninggalkan hal2 positif yang telah dicapai.

7/29/2022 27 MR Lab / Arjaty Daud


BIO SAFETY
BIO SECURITY

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 28


 Biorisiko :
Probabilitas atau peluang terjadinya peristiwa yang merugikan seperti
infeksi yang tidak disengaja, akses yang tidak sah, kehilangan, pencurian,
penyalahgunaan, pengalihan atau pelepasan yang disengaja), yang
mungkin menyebabkan kerugian.
 Biosafety:
Prinsip, teknologi, dan penerapan pengetahuan, teknik dan praktik
untuk menahan / containment, mencegah paparan patogen dan racun
yang tidak disengaja, atau pelepasannya secara tidak sengaja dan
melindungi staf laboratorium dan lingkungan dari paparan agen yang
berpotensi menyebarkan penyakit.
 Biosecurity :
Perlindungan, kontrol, dan akuntabilitas bahan biologis valuable
biological materials (VBM,) di dalam laboratorium untuk : mencegah
akses bagi individu yang tidak berwenang, kehilangan, pencurian,
penyalahgunaan, pengalihan, atau pelepasan yang disengaja

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 29


Penilaian biorisiko (Assessment bisorisiko)

 Adalah proses untuk identifikasi karakteristik bahaya dari mikroorganisme pathogen yang
menyebabkan infeksi atau berpotensi menyebabkan infeksi.
 Proses untuk mengidentifikasi risiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima
mencakup risiko biosafety (risiko infeksi yang tidak disengaja) dan risiko biosecurity (risiko
akses tidak sah, kehilangan, pencurian, penyalahgunaan, pengalihan atau pelepasan yang
disengaja)) dan konsekuensi potensialnya

 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penilaian risiko meliputi:


a. Potensi hasil paparan
b. Rute alami infeksi
c. Rute infeksi lain, akibat manipulasi laboratorium (parenteral, airborne, ingesti)
d. Stabilitas agen di lingkungan
e. Konsentrasi agen dan volume bahan terkonsentrasi yang akan dimanipulasi
f. Kehadiran inang yang cocok (manusia atau hewan)
g. Informasi yang tersedia dari penelitian pada hewan dan laporan infeksi yang didapat di
laboratorium atau laporan klinis
h. Rencana kegiatan laboratorium (sonikasi, aerosolisasi, sentrifugasi, dll.)
i. Setiap manipulasi genetik organisme yang dapat memperluas jangkauan inang agen atau
mengubah sensitivitas agen terhadap rejimen pengobatan yang diketahui dan efektif
j. Ketersediaan profilaksis atau intervensi terapeutik yang efektif di tingkat lokal

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 30


Langkah-langkah Penilaian biorisiko
(WHO, 2020)

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 31


LANGKAH PERTIMBANGAN UTAMA
1. Mengumpulkan  Agen biologis yang akan ditangani dan karakteristik patogennya
informasi  Jenis pekerjaan dan/atau prosedur laboratorium yang akan dilakukan
(identifikasi bahaya)  Jenis peralatan yang akan digunakan
 Jenis fasilitas laboratorium yang tersedia
 Faktor manusia yang ada (misalnya level kompetensi personel)
 Faktor lain yang mungkin mempengaruhi operasional laboratorium (misalnya, faktor hukum,
budaya, sosial ekonomi, persepsi publik)
2. Mengevaluasi risikonya  Bagaimana pajanan dan/atau pelepasan bahan biologis terjadi
 Bagaimana kemungkinan pajanan dan/atau pelepasan bahan biologis
 Informasi apa yang dikumpulkan yang paling mempengaruhi kemungkinan
 Apa konsekuensi dari pajanan dan/atau pelepasan bahan biologis
 Informasi/faktor apa yang paling mempengaruhi konsekuensi
 Risiko awal keseluruhan dari aktivitas
 Risiko yang dapat diterima
 Risiko yang tidak dapat diterima
 Risiko yang tidak dapat diterima namun dapat dikendalikan
 Haruskah pekerjaan tidak dilanjutkan sama sekali
3. Mengembangkan  Sumber daya apa yang tersedia untuk tindakan pengendalian risiko
strategi pengendalian  Strategi pengendalian risiko apa yang paling mungkin diterapkan untuk sumber daya yang tersedia
risiko
 Apakah sumber daya cukup untuk memperoleh dan menjaga tindakan pengendalian
 Apakah strategi pengendalian yang diusulkan efektif, berkelanjutan dan dapat dicapai dalam
konteks lokal

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 32


4. Memilih dan  Adakah peraturan nasional / internasional yang mensyaratkan tindakan pengendalian
menerapkan tindakan yang ditentukan
pengendalian risiko
 Tindakan pengendalian apa yang tersedia secara lokal dan berkelanjutan
 Apakah kontrol yang tersedia cukup efisien, atau apakah beberapa kontrol harus
digunakan secara kombinasi untuk meningkatkan keberhasilan
 Apakah tindakan pengendalian yang dipilih sejalan dengan strategi pengendalian risiko
 Berapa tingkat risiko residual setelah tindakan pengendalian diterapkan dan apakah
sekarang dapat diterima
 Apakah sumber daya tambahan diperlukan dan tersedia untuk implementasi tindakan
pengendalian
 Apakah tindakan pengendalian yang dipilih sesuai dengan peraturan nasional/
internasional
 Apakah persetujuan untuk melakukan pekerjaan telah diberikan
 Apakah strategi pengendalian risiko telah dikomunikasikan kepada personel yang
relevan
 Apakah peralatan yang diperlukan telah dimasukkan ke dalam anggaran dan dilakukan
pengadaannya
 Apakah prosedur operasional dan pemeliharaan peralatan disediakan
 Apakah personel telah dilatih untuk menggunakan peralatan dengan tepat

5. Mengkaji risiko dan  Apakah terdapat perubahan dalam aktivitas, pemanfaatan agen biologis, personel,
langkah pengendalian peralatan atau fasilitas
 Apakah terdapat pengetahuan baru tentang agen biologis dan/atau proses yang
digunakan
 Apakah ada pelajaran yang didapat dari laporan insiden dan investigasi yang mungkin
menunjukkan perbaikan yang harus dilakukan
 Apakah siklus tinjauan berkala telah dibuat
7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 33
7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 34
Penilaian risiko berdasarkan Kelompok risiko
mikroorganisme infeksius
KMK nomor 835 /Menkes/SK/IX/2009 tentang Pedoman Keselamatan dan
Keamanan Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedik

KELOMPOK RISIKO 1 KELOMPOK RISIKO 2 KELOMPOK RISIKO 3 KELOMPOK RISIKO 4


risiko pada individu dan Risiko pada individu risiko pada individu tinggi risiko pada individu dan
masyarakat tidak ada sedang (moderate) , risiko (High) , risiko pada masyarakat tinggi
atau rendah (Low) pada masyarakat rendah masyarakat rendah (Low)
(Low)
Mikroorganisme yang • Patogen yang dapat • Patogen yang biasanya • Patogen yang biasanya
tidak mungkin menyebabkan penyakit menyebabkan penyakit menyebabkan penyakit
menyebabkan penyakit pada manusia atau serius pada manusia serius pada manusia atau
pada manusia atau hewan tetapi tidak atau hewan tetapi hewan dan dapat dengan
hewan. menimbulkan bahaya biasanya tidak mudah ditularkan dari
serius bagi Staf menyebar dari satu satu individu ke individu
laboratorium, individu yang terinfeksi lain, secara langsung atau
masyarakat, ternak ke individu lain. tidak langsung.
atau lingkungan. • Perawatan yang efektif Pengobatan yang efektif
• Paparan laboratorium dan tindakan dan tindakan pencegahan
dapat menyebabkan pencegahan tersedia. biasanya tidak tersedia.
infeksi serius, tetapi
pengobatan yang
efektif dan tindakan
pencegahan tersedia
dan risiko penyebaran
infeksi terbatas.

7/29/2022 35 MR Lab / Arjaty Daud


Strategi reduksi risiko
1. Eliminasi : menghentikan suatu aktivitas yang menggunakan bahan biologis
berbahaya yang tidak dapat ditangani risikonya. Jika bahaya tidak dapat
dihilangkan sepenuhnya, maka tindakan pengendalian berikutnya dapat
diterapkan untuk mencegah / meminimalkan risiko. Umumnya suatu
rangkaian kombinasi.
2. Substitusi adalah suatu proses mengganti bahan/agen biologis berbahaya,
prosedur, peralatan atau fasilitas serta pengurangan kuantitas dan/atau
frekuensi pajanan untuk mengurangi risiko.
3. Pengendalian teknik/mekanik (engineering control) digunakan untuk
mengisolasi/menahan (to contain) bahan biologis berbahaya dari personel atau
untuk mengamankan bahan biologis tersebut.
4. Pengendalian administratif meliputi implementasi prosedur operasional
baku, pelatihan, pengawasan, serta batasan waktu pelaksanaan tugas bagi
semua staf yang bekerja ataupun staf pendukung operasional laboratorium.
5. Alat Pelindung Diri (APD) sebaiknya digunakan bila risiko tidak dapat secara
memadai dikendalikan oleh kombinasi dari metode di atas. APD tidak boleh
digunakan sebagai pengganti untuk pengendalian teknik maupun
administratif. Pemilihan APD harus didasarkan pada penilaian risiko suatu
kegiatan.

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 36


Strategi reduksi risiko
No Strategi Contoh

1 Eliminasi Menghilangkan bahaya:


• menggunakan agen biologis yang tidak aktif,
• gunakan pengganti yang tidak berbahaya

2 Mengurangi Mengurangi risiko:


risiko dan • pengganti dengan agen biologis yang dilemahkan atau kurang menular,
• mengurangi volume/titer yang digunakan,
Mengganti
• mengubah prosedur untuk yang kurang berbahaya, seperti reaksi berantai polimerase
daripada kultur.
3 Isolasi Isolasi bahaya:
• eliminasi dan reduksi mungkin tidak mungkin, khususnya
dalam pengaturan klinis, oleh karena itu mengisolasi agen biologis
(misalnya, di perangkat penahanan utama)
4 Proteksi / Lindungi staf / lingkungan:
Lindungi • menggunakan kontrol teknik (misalnya, BSC),
• menggunakan APD,
• vaksinasi staf
5 Kepatuhan Memiliki kontrol administratif dan biosafety yang efektif
manajemen program yang ada seperti:
• GMPP diamati oleh personel,
• komunikasi yang baik tentang bahaya, risiko dan pengukuran pengendalian risiko
• pelatihan yang sesuai,
• SOP yang jelas,
• Mengembangkan budaya keselamatan .

7/29/2022 MR Lab / Arjaty Daud 37


LOGO

TERIMA KASIH

Arjaty Daud Channel arjaty_daud


Arjaty

You might also like