Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Penggunaan Lahan Eksisting Dan Arahan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Evaluasi Penggunaan Lahan Eksisting Dan Arahan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
NINA RESTINA
1i
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Evaluasi Penggunaan Lahan
Eksisting Dan Arahan Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis
ini.
Nina Restina
NRP A353060031
ABSTRACT
NINA RESTINA. An Evaluation of The Existing Land Use and Direction of
Drafting Urban Spatial Plan of Tasikmalaya City , West Java Province. Under
Direction of SANTUN R.P. SITORUS and ALINDA FITRIANY M. ZAIN
Key words: Existing Land Use, Inconsistency, Urban Spatial Plan, GIS Method
RINGKASAN
NINA RESTINA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Magister Sains
Pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
Judul Tesis : Evaluasi penggunaan Lahan Eksisting dan Arahan
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat
Nama : Nina Restina
NRP : A.353060031
Program Studi : Ilmu Perencanaan Wilayah
Disetujui :
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Santun R.P. Sitorus Dr. Ir. Alinda Fitriany M.Zain, M,Si
Ketua Anggota
Diketahui
Nina Restina
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN.................................................................................................... 76
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Variabel Penduga Penyimpangan…………………………………. 26
2 Matrik Tujuan dan Out Put Penelitian…………………………….. 29
3 Pembagian Luas Wilayah Kecamatan……………………………... 32
4 Jenis dan Bahan Tambang Galian…………………………………. 33
5 Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk…………………………… 34
6 Jumlah Penduduk Kota Tasikmalaya Tahun 2002-2006…………. 35
7 Distribusi Setiap Sektor Terhadap PDRB………………………… 36
8 Distribusi Penggunaan Lahan Tahun 2002………………………... 38
9 Distribusi Rencana BWK…………………………………………. 40
10 Cakupan Struktur Ruang Kota Tasikmalaya……………………… 40
11 Jumlah Panjang Jalan Kecamatan…………………………………. 41
12 Pola Pemanfaatan Ruang RTRW………………………………….. 45
Menurut Wegener (2001), terdapat tiga kategori model spasial, yaitu model
skala, model konseptual dan model matematik. Model skala adalah model yang
merepresentasikan kondisi fisik yang sebenarnya, seperti data ketinggian. Model
konseptual adalah model yang menggunakan pola-pola aliran dari komponen-
komponen sistem yang diteliti dan menggambarkan hubungan antar kedua
komponen tersebut. Model matematik digunakan dalam model konseptual yang
merepresentasikan beberapa komponen dan interaksinya dengan hubungan
matematik.
2.4. Konsep Kota
Kota adalah suatu bentukan manusia yang terjadi akibat kegiatan manusia
dalam mengelola kepentingan hidupnya, sehingga faktor- faktor sosial, ekonomi,
budaya, kelembagaan, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi
perubahan lanskap perkotaan juga akan berkontribusi terhadap lingkungan fisik
kota (Simons, 1992). Setiap rencana yang dibuat haruslah efsien baik ditinjau dari
aspek ekonomi maupun dari aspek sosial sebagai akibat dari proses normal alam
dan kehidupan manusia yang tercermin dari keterkaitan fungsi dan makna kota.
Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerint ahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi (UU No. 26 Th 2007). Misalnya salah satu definisi menyatakan
sebuah kota adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen,
terdiri dari kelompok individu- individu yang heterogen dari segi sosial, yang
Permasalahan:
Adanya indikasi penggunaan lahan tidak sesuai dengan RTRW
Kriteria kesesuaian/
Penyimpangan RTRW
Analisis Deskriptif
Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder.
Untuk memperoleh data primer dilakukan survei lapangan, wawancara dengan
menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai
sumber, melalui studi pustaka dan konsultasi dengan instansi terkait diantaranya:
Bappeda, Dinas Kimpraswil, BPN dan Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya. Data
tersebut berupa data peta dijital, Podes, data ekonomi serta dokumen RTRW Kota
Tasikmalaya.
Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman
masyarakat mengenai rencana tata ruang dan penyimpangan penggunaan lahan
(penggunaan yang tidak searah dengan RTRW). Dalam melakukan kuesioner
pengambilan responden dipilih secara purposive sampling, yaitu pengambilan
sampel dipilih secara cermat dan selektif kepada orang yang dianggap dapat
mewakili dalam memberikan informasi yang representatif mengenai kondisi sosial
ekonomi masyarakat terutama di lokasi penyimpangan. Informasi yang diperlukan
antara lain mengenai pekerjaan, pendapatan, tingkat pend idikan, kepemilikan
lahan, serta pengetahuan masyarakat terhadap mengenai rencana tata ruang dan
penyimpangan penggunaan lahan. Selain itu dilakukan wawancara dengan instansi
pemerintah yang terkait dengan rencana tata ruang Kota Tasikmalaya, antara lain
dari: Bappeda, Dinas Kimpraswil Kota Tasikmalaya, BPN dan Dinas Pertanian
Kota Tasikmalaya. Selanjutnya data hasil wawancara diolah untuk mengetahui
kondisi sosial ekonomi masyarakat di lokasi penyimpangan dan bagaimana
persepsi masyarakat mengenai rencana tata ruang Kota Tasikmalaya.
Tujuan analisis ini adalah untuk melihat penggunaan lahan yang sejalan
dengan RTRW dan yang tidak sejalan (menyimpang) dari RTRW. Analisis
dilakukan dengan menumpangtindihkan peta Land Use Eksisting dengan RTRW
tahun 2004-2014. Proses tumpang tindih menghasilkan sebuah peta
penyimpangan penggunaan lahan dari RTRW, atau penggunaan lahan yang tidak
sejalan dengan arahan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya.
Kriteria penyimpangan adalah bentuk penggunaan lahan yang menyimpang
atau merupakan pelanggaran batas-batas penggunaan lahan yang ditetapkan dalam
(RTRW). Kategori/bentuk penyimpangan penggunaan lahan yang dianalisis
adalah penyimpangan permukiman pada lahan pertanian (lahan basah dan lahan
kering), pada kawasan hutan dan pada garis sempadan (SUTET, Sungai dan
Danau). Bentuk penyimpangan pemanfaatan ruang adalah pemukiman berada di
kawasan peruntukkan Perdagangan dan Industri dan pemukiman pada lahan
peruntukkan TPU.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tahap Penyajian Hasil Arahan Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
Kota Tasikmalaya
Luas wilayah Kota Tasikmalaya adalah 17.156,20 ha atau 171,56 km2 yang
ditetapkan dalam Undang- undang No. 10 Tahun 2001 tentang pembentukan
pemerintah Kota Tasikmalaya. Wilayah Kota Tasikmalaya terbagi menjadi 8
kecamatan, yaitu kecama tan Cihideung, Cipedes, Tawang, Indihiang, Cibeureum,
Tamansari, Kawalu dan 69 kelurahan yang berada di kaki gunung Galunggung.
Kecamatan Kawalu merupakan kecamatan yang paling luas, menempati 23,97%
dari luas wilayah Kota dan berada di bagian selatan Kota Tasikmalaya. Sedangkan
kecamatan Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan luas wilayah relatif kecil
berada di pusat kota yang merupakan daerah relatif datar. Luas wilayah
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.
1
8
5
0
0
0
1
9
0
0
0
0
1
9
5
0
0
0
2
0
0
0
0
0
9
1
9
0
0
0 5
0
KOTA TASIKMALAYA
0
5
9
1
9 0 PROPINSI JAWA BARAT
N
W E
INDIHIANG KAB. CIAMIS
S
9
1
9 1 0 1 2 Km
0
0 CIPEDES 0
0
0
0
0
9
1 0
9
LEGEN DA
CIHIDEUNG
Jalan
TAWANG Batas Kecamatan
CIBEUREUM Batas Kabupaten
MANGKUBUMI
Batas Kecamatan
9
CIBEUREUM
1 CIHIDEUNG
8
0
0
KOTA TASIKMALAYA 5
0
0
5
8
1 0
0
CIPEDES
9 INDIHIANG
KAWALU
MANGKUBUMI
TAMANSARI
TAWANG
TAMANSARI
KAWALU
SUMBER :
Ba ppe da Kota T asikmalaya
9
0 1
8
0
0
0 0 I ndek Pet a
0
0
0
8
1
9
1
9
0
0
0
0
1
9
5
0
0
0
2
0
0
0
0
0
T AHU N 2008
4.5. Kependudukan
Jumlah Kepadatan
Luas Daerah
Nama Kecamatan Penduduk Penduduk
(Km2 )
(Jiwa) (Jiwa / Km2 )
1. Kec. Kawalu 41,12 83.403 2.028
2. Kec. Tamansari 28,52 58.852 2.064
3. Kec. Cibeureum 29,41 95.704 3.254
4. Kec. Tawang 5,33 66.823 12.537
5. Kec. Cihideung 5,30 73.007 13.775
6. Kec. Mangkubumi 23,68 78.506 3.315
7. Kec. Indihiang 30,10 83.955 2.789
8. Kec. Cipedes 8,10 77.517 9.570
Jumlah 171,56 617.767 3.601
Sumber : Monografi dan Profil Kecamatan (2006)
PDRB kota Tasikmalaya pada tahun 2006 atas dasar harga berlaku menurut
lapangan usaha sebesar 4,62 triliun rupiah atau naik 21,9 persen dibanding Tahun
2005. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha tanpa
dipengaruhi harga dan inflasi mencapai 2,95 triliun rupiah atau 4.24 persrn
dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi setiap sektor terhadap PDRB Kota
Tasikmalaya tertera pada Tabel 7. Sektor perdagangan, Hotel dan Komunikasi
memberkan nilai pendapatan tertinggi, kemudian berturut-turut sector Industri dan
pengolahan serta Pengangkutan dan komunikasi.
Tabel 7. Kontribusi setiap Sektor Terhadap PDRB Kota Tasikmalaya
Tahun 2005 Tahun 2006
No Sektor % %
1 Pertanian 8,54 7,91
2 Pertambangan dan Galian 0,75 0,70
3 Idustri dan pengolahan 14,52 14,66
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,90 1,98
5 Bangunan 8,91 9,42
6 Perdagangan, Hotel dan jasa 28,51 29,96
7 Pengangkutan dan Komunikasi 13,38 13,69
8 Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,60 9,24
9 Jasa-Jasa Lainnya 13,45 13,12
Sumber: Kota Tasikmalaya Dalam Angka (2006)
Besarnya inflasi pada tahun 2000 di Kota Tasikmalaya sebesar 4,57% dan
pada tahun 2001 mengalami kenaikan dibanding tahun 2000 yaitu sebesar
16,71%. Hal ini dipengaruhi oleh keluarnya kebijakan pemerintah dengan
menaikan harga BBM pada bulan Juni 2001, kenaikan ini mempengaruhi
kenaikan hampir semua kelompok barang dan jasa. Besarnya PDRB perkapita
Kota Tasikmalaya pada tahun 2000 sebesar Rp. 3.692.282,01 dan pada tahun
2001 menjadi sebesar Rp. 4.136.695,35 atau selama kurun waktu 2000 – 2001
mengalami kenaikan Rp. 444.413,34,- atau sebesar 12,04%.
penggunaan untuk hutan negara, serta untuk empang/kolam. Selain untuk lahan
pertanian, sektor lain yang dominan adalah untuk perumahan dan permukiman
yang dimanfaatkan untuk rumah dan pekarangan dengan persentase 19,96% atau
3.425,72 ha. Distribusi penggunaan lahan tahun 2002 pada Tabel 8.
RTRW Kota Tasikmalaya telah disusun pada tahun 2003 dan di-Perdakan
dengan Nomor 8 Tahun 2004, terbagi menjadi lima Bagian Wilayah Kota (BWK).
Pembagian tersebut dimaksudkan untuk mengurangi pemusatan kegiatan di pusat
kota, sehingga pengembangan di distribusikan ke pinggiran kota sesuai dengan
kecenderungan perkembangan dan potensi yang dimiliki. Pertimbangan lain
dalam pembagian BWK, yaitu memudahkan dalam mengamati intensitas
perkembangan penggunaan lahan, pola pergerakan dan aksesibilitas. Pembagian
BWK tertera pada Tabel 9 dan cakupan struktur ruang pada Tabel 10.
Rencana struktur tata ruang Kota Tasikmalaya disusun pada tahun 2003 dan
di-Perdakan dengan Nomor 8 Tahun 2004, terbagi menjadi lima Bagian Wilayah
Kota (BWK). Pembagian tersebut dimaksudkan untuk mengurangi pemusatan
kegiatan di pusat kota, sehingga pengembangan di distribusikan ke pinggiran kota
sesuai dengan kecenderungan perkembangan dan potensi yang dimiliki.
Pertimbangan lain dalam pembagian BWK, yaitu memudahkan dalam mengamati
intensitas perkembangan penggunaan lahan, pola pergerakan dan aksesibilitas.
Pembagian diatas meliputi :
1. Kawasan budidaya berfungsi lindung seperti Hutan Negara dan Hutan Rakyat
yang keberadaannya tetap dipertahankan sebagai kawasan konservasi dan
pengawasannya oleh Dinas Kehutanan Kota Tasikmalaya.
2. Kawasan budidaya perkotaan yang meliputi, yaitu kawasan pusat kota (CBD),
Perdagangan, Koridor Perdagangan, Pemerintahan, Pendidikan, Kesehatan,
Kawasan Pergudangan, Pasar, pemukiman, Gardu PLN, Rekreasi dan Olahraga
(obyek wisata) dan Terminal. Pola pemanfaatan ruang berdasarkan RTRW
2004-2014 dapat dilihat pada Tabel 12 dan peta RTRW pada Gambar 4.
Tabel 12. Pola Pemanfaatan Ruang RTRW 2004-2014 Kota Tasikmalaya
Luas
No Pola Pemanfaatan Ruang ha %
Kawasan Lindung 473 ,86 2,76
1 Sempadan Danau 42,43 0,25
2 Sempadan Sutet 431,43 2,51
Kawasan Budidaya 16.682,34 97,24
3 Hutan 155,74 0,85
4 Industri 70,73 0,41
5 Kesehatan 7,72 0,04
6 Koridor Perdagangan 918,04 5,35
7 Makam dan TPU 104,27 0,61
8 Pasar 12,43 0,07
9 Pendidikan 12,87 0,07
10 Pergudangan 53,46 0,31
11 Perkantoran 22,37 0,13
12 Permukiman 4.638,02 27,03
13 Pertanian Lahan Basah 5.061,35 29,50
14 Pertanian Lahan Kering 5.040,36 29,38
15 Pusat Kota 113,02 0,66
16 Rekreasi dan Olah Raga 423,31 2,47
17 Rencana Gardu PLN 49,45 0,29
18 Terminal 8,92 0,05
Jumlah 17.156,20 100,00
Sumber: Bapeda (2004)
Hasil analisis peta land use tahun 2006 (Gambar 5) dan interpretasi foto
udara tahun 2007 didapat kelas penggunaan lahan eksisting di Kota Tasikmalaya
yang terdiri dari: Bandara, Danau, Hutan, Padang Rumput, Perkebunan,
Permukiman, Sawah, Kebun Campuran, Tanah Berbatu, Tanah Ladang dan
Danau/Situ. Distribusi penggunaan lahan eksisting dapat dilihat pada Tabel 14
dan peta penggunaan lahan eksisting Tahun 2007 pada Gambar 6.
Tabel 14. Distribusi Penggunaan Lahan Eksisting Kota Tasikmalaya Tahun 2007
Tahun 2007
No Penggunaan Lahan
ha %
1 Bandara 32,70 0,19
2 Danau 48,50 0,28
3 Hutan 150,30 0,87
4 Padang Rumput 32,70 0,19
5 Perkebunan 1.729,10 10,07
6 Permukiman 4.718,10 25,75
7 Sawah 5.106,30 29,76
8 Kebun campuran 4.639,70 27,04
9 Tanah Berbatu 1,90 0,01
10 Tanah Ladang 696,80 4,06
1
8
5
0
0
0
1
9
0
0
0
0
1
9
5
0
0
0
2
0
0
0
0
0
9
1
9
0
0
5 KOTA TASI KMALAYA
0 0
0 PROPINSI JAWA BARAT
5
9
1 0
9
W E
INDIHIANG S
1 0 1 2 Km
9
0 CIPEDES 1
9
0
0
0 0 Batas Kecamatan
0
0
9
1 0 RTRW Kota Tas ikmal aya
9
Hutan
Industri
CIHIDEUNG Kesehatan
Kori dor Perdagangan
TAWANG Mak am dan TP U
CIBEUREUM Pasar
MANGKUBUMI Pendidik an
Pergudangan
9 Perkantoran
0 1
8
0
0 5
0
Permukim an
0
5
8
1 0 Pertanian Lahan Basah
9
Pertanian Lahan Kering
Pusat Kota
Rek reas i dan Ol ah Raga
Rencana Gardu PLN
Sempadan Danau
TAMANSARI Sempadan Sutet
KAWAL U Termi nal
SUM BER :
9 Peta R TRW Kota Tasikm alaya Tahun 2004-2014
0 1
8
0
0
0 0
0
0
8
1 0 Indek Peta
9
1
9
0
0
0
0
1
9
5
0
0
0
2
0
0
0
0
0
TAHUN 2008
1
8
9
0
0
0
1
9
2
0
0
0
1
9
5
0
0
0
1
9
8
0
0
0
2
0
1
0
0
0
2
0
4
0
0
0
9
1
9
0
5
0
0 0
5
9
1
0
0
PETA PENGGUNAAN
9
LAHAN EKSISTING
KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2007
9
0 KEC. INDIHIANG 1
9
2
0
0
0
0
2
9
1 0
9 N
1 0 1 2 Kilometers
KEC. CIPEDES
9
1
8
0
9
0
0 0 LEGEN DA
0
9
8 0
KEC. CIHEDEUNG
1
9
Bts_kec_grs.shp
Tatguna eksisting.shp
KEC. MANGKUBUMI KEC. CIBEUREM Bandara
9
1 Danau
8
0
0
0 KEC. TAWANG 6
0 Hutan
0
6
0
8
Padang Rumput
1
9
Perkebunan
Permukiman
9
1
Sawah
0 8
3 Kebun Campuran
0
0
0
0
3
8
1 0 Tanah Berbatu
9
KEC. TAMANSARI Tanah Ladang
9
0 1
8
0
0
0
0 KEC. KAWALU 0
0
8 0
1
9 PS. PER ENCANAAN WILAYAH
INSTITUT PER TANIAN BOGOR
TAHUN 2009
9
1
7
0
0
7 Indeks Peta
0
0
0
7
7
1 0
9
1
8
6
0
0
0
1
8
9
0
0
0
1
9
2
0
0
0
1
9
5
0
0
0
1
9
8
0
0
0
2
0
1
0
0
0
2
0
4
0
0
0
Distribusi penggunaan lahan eksisting, yaitu berupa lahan basah (sawah) luasnya
mencapai 5.106,35 ha atau 29,76% dan tersebar di seluruh kecamatan.
Penggunaan lahan eksisting berupa Padang Rumput, Perkebunan, Kebun
Campuran, Tanah Berbatu dan Tanah Ladang dengan luas total 7.100,10 ha
(41,38%), dimana pemanfaatannya dalam RTRW sebagai lahan kering.
Penggunaan lahan hutan hanya berada di kecamatan Kawalu yang luasnya 150,3
ha atau 0,87%, sedangkan penggunaan lahan permukiman seluas 4.718,10 ha atau
27,5 % dari luas wilayah Kota Tasikmalaya dimana sebagian besar terkonsentrasi
di pusat kota dan pemanfaatannya dalam RTRW 2004-2014 adalah sebagai
pemukiman/perumahan, Industri, kesehatan, Perdagangan, Makam/TTPU, Pasar,
Pendidikan, Pergudangan, Perkantoran, Pusat Kota, Rekreasi dan Olah Raga
sertaTerminal yang luasnya 6.761,77ha. Penggunaan lahan lainnya seperti:
Bandara, Danau, porsinya tidak begitu besar yaitu masing- masing 32,70 ha dan
48,5 ha. Pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam RTRW 2004-2014, jika
dipadukan dengan penggunaan lahan eksisting tahun 2007 tertera pada Tabel 15
serta perbandingan luas penggunaan lahan eksisting dan RTRW 2004-2014 pada
Tabel 16.
Tabel 16. Perbandingan Luas Penggunaan Laha n Eksisting dan RTRW 2004-2014
Jenis Luas Land RTRW Kesesuaian Luas
No Penggunaan Use Eksisting 2004-2014 Penggunaan
ha ha
1 Permukiman 4.718,10 6.761,77 Belum terealisasi
seluruhnya
2 Lahan Basah 5.959,35 5.061,35 Melebihi rencana
3 Lahan Kering 6.200,02 5.040,36 Melebihi rencana
4 Bandara 32,70 104,27 Beralih fungsi
5 Hutan 150,30 155,74 Terjadi penurunan
6 Danau 48,50 42,43 Melebihi rencana
Jumlah 17.156,20 17.156,20
1
8
5
0
0
0
1
9
0
0
0
0
1
9
5
0
0
0
2
0
0
0
0
0
9
1
9
0
0
0 5
0
PENGGUNAAN LAHAN
0
5
9
1 0 KOTA TASIKMALAYA
9
PROPINSI JAWA BARAT
N
W E
INDIHIANG
S
9
1
1 0 1 2 Km
0
0 CIPEDES 9
0
0 0
0
0
9
1 0
9
LEG ENDA
Batas Kecamatan
CIHID EUNG Bentuk Penyimpangan
TAWANG RTRW : hutan exist: mukim
CIBEU REUM RTRW: T PU, exist: mukim
MANGKUBUMI RTRW: industr i, exist: mukim
RTRW: industr i, exist: sawah
9
1 RTRW: kntor , exist: gudang
8
0
0 5
0 RTRW: ptanian lhn bsh, exist: mukim
0
0
5
8 0
1
9 RTRW: semp sutet, exist: mukim
RTRW:lhn kering, exist: mukim
SUMBER :
1. Peta RT RW Kota T asi kmalaya Tahun 2 004 -201 4
2. Peta Batas Administrasi Kota Ta sikmalaya
TAMANSARI 3. Hasi l pengecekan ke lapangan
KAWALU
9 Indek P eta
1
8
0
0 0
0
0
0
0
8
1 0
9
1
9
0
0
0
0
1
9
5
0
0
0
2
0
0
0
0
0
Tabel 21. Nilai Faktor Loading Variabel Penentu Penyimpangan dari RTRW
6.1. Kesimpulan:
Bengen. D.G. 2000. Sinopsis ekosistem dan sumberdaya alam pesisir. Pusat
kajian sumberdaya alam.
Barlowe R. 1986. Land Recources Economic The Economics of Real Estate. 4th
Edition New Jersey. Prentice Hall
[BPS] Badan Pusat Statistik, 2005. Kota Tasik Dalam Angka. Badan Pusat
Statistik Kota Tasikmalaya.
[BPS] Badan Pusat Statistik, 2006. Kota Tasik Dalam Angka. Badan Pusat
Statistik Kota Tasikmalaya.
Lillesand T.M. Kiefer R.W. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra.
Terjemahan. Cetakan ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rapoport, A. 1982. The meanin gof the built environment. Sage Publications.
Beverly Hills.
Robinson, A.H., Morrison, J.L, Muehercke PC, Kimerling AJ, Guptil SC. 1995.
Elements Of Cartography , Canada
Sitorus, SRP. 1998. Evaluasi Sumberdaya Lahan . Edisi Ketiga. Bandung :Tarsito
Sunardi. 2004. Reformasi Perencanaan Tata Ruang Kota. Bahan Diskusi pada
Workshop dan Temu Alumni MPKD UGM, Yogyakarta.
(http://mpkd.ugm.ac.id).
Wegener, M. 2001. New Spatial Planning Models. Judge Advocate General 3 (3):
224/237
Winoto, J. 1995. Alih Guna Lahan Pertanian, Permasalahan dan Implikasinya.
Jurusan Tanah. Faperta IPB. Bogor.
Winoto, J., Selari, M., Achsani, N.A., dan Panuj u D.R. 1996. Alih Guna Tanah
tudi Kasus Tujuh Propinsi.
Yunus, H.S. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Lampiran
Lampiran 1: Ketinggian Wilayah Kota Tasikmalaya
Gambar
LahanPeta Kemiringan
dengan
kemiringan
: Pergerakan
tanah yang cukup
tinggi ? fungsi Kaw.
Lindung sebaiknya
Plot of Eigenvalues
4,5
4,0
3,5
3,0
2,5
Value
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
1 2 3 4 5 6 7 8
Number of Eigenvalues
I 1 Kepadatan penduduk
Nama : ……………………………….
Umur : ……………………………….
Alamat : ……………………………….
Jabatan : ……………………………….
Pendidikan : ………………………………
Hari/Tanggal : ………………………………
Wawancara
1. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota
Taskmalaya?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang penggunaan lahan?
a. Tahu b. Tidak tahu
---------------------------------------------------------------------------------------
5. Apa akibatnya jika terjadi penyimpangan penggunaan lahan dari RTRW? -------
---------------------------------------------------------------------------------------
14. Menurut Bapak/Ibu pernah dilakukan kajian tentang penggunaan lahan dan
penyimpangan penggunaan lahan?
a. Ya b. Tidak
PERTANYAAN ISIAN
PERTANYAAN ISIAN
Apa ada saran dari bapak/Ibu untuk penertiban penyimpangan penggunaan lahan di
Kota Tasikmalaya?
Lampiran1 12. Kuesioner untuk Responden Masyarakat
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KUISIONER
EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN DAN ARAHAN PENYUSUNAN
RENCANA TATA RUANG
KOTA TASIKMALAYA
PROPINSI JAWA BARAT
A. KETERANGAN TEMPAT
1. Kabupaten/Kota :.....................................................
2 Kecamatan/Kelurahan :.....................................................
3. Kampung/Dusun :......................................................
4. Nama Responden :......................................................
5. Hari/tanggal wawancara :.......................................................
6. Posisi (lokasi) :.......................................................
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Status perkawinan :
1. Belum kawin 2. Kawin 3. Cerai Hidup 4.Cerai mati
5. Jika tidak sekolah / tidak tamat SD apakah dapat membaca dan menulis :
1. Huruf lain 2. Huruf lainnya 3. Tidak dapat membaca dan menulis
PERTANYAAN ISIAN
Apa ada saran dari bapak/Ibu untuk penertiban penyimpangan penggunaan lahan di
Kota Tasikmalaya?
Lampiran 13. Hasil Kuesioner di Lokasi Penyimpangan
Pendidikan
Jenis Penggunaan Jumlah
Responden Sekolah Dasar Sekolah Lanjutan
% %
Permukiman di Lahan Basah 13 76,93 23,07
Permukiman di Lahan Kering 17 58,83 41,17
Permukiman di bwh SUTET 15 86,67 13.34
Permukiman di lahan TPU 15 80,00 20,00
Permukiman di kaw. Indusri 17 58,83 41,17
Pernukiman di kaw.Perdagangan 15 60,00 40,00
Pernukiman di kaw.Hutan 11 91,00 9,00
N INDIKATOR
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
o. MAKRO
Indeks
1. Pembangunan 68,52 69,92 71,34 72,80 74,28 75,80 77,35
Manusia
Jumlah 538.5 545.5 552.6 559.8
2. 567.1 574.5 581.9
Penduduk 86 88 80 65
43 16 85
Laju
3. Pertumbuhan 1,305 1,307 1,302 1,306 1,308 1,303 1,307
Penduduk (%)
Jumlah
4. Penduduk 16 16 15 14 14 13 13
Miskin (%)
PDRB (Berlaku)
5. 2,429 2,885 3,173 3,426 3,666
(Rp. Trilyun) 2,228 2,647
16,71 15,73 15,71 15,94
6. Inflasi (%) 16,18 16,42 16,67
0 *) 0 **) 0 5
4 7 3
Laju Pertumbuha
ekonomi
7. 5,05 5,15 5,20 5,45
(Konstan 1993) 4,05 4,56 5,25
(%)
PDRB per kapita 4.136 4.452 4.789 5.153
8. 5.594 5.963 6.299
(berlaku) (Rp.) .695 .077 .389 .027
.708 .280 .131
Lampiran 15. Profil dan Dinamika Perkembangan Penduduk
Lampiran 16. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
KAWALU
TAWANG
TAMANS
CIBEURE
CIHIDEU
CIPEDES
INDIHIA
MANGK
U-BUMI
ARI
UM
NG
NG
Lapangan Usaha
10.10 10.32
PETANI 17.612 5 4 8.294 6.624 4.404 2.512 2.673
NELAYAN - - - 7 - - - -
PENAMBANG - - - 67 66 - - 79
PETERNAK - - - 214 1.235 21 903 239
PEDAGANG - - 6.474 1.015 4.344 578 5.450 4.810
JASA HUNIAN - 10 - 524 108 1.778 450 726
PNS - 350 2.484 882 1.076 1.372 2.255 3.000
ABRI - 25 - 71 89 345 978 303
16.00
BURUH PABRIK - - 1 1.161 2.075 1.939 903 2.076
BURUH TANI 2.554 2.827 2.530 1.533 3.033 392 158 202
BURUH BGN - 63 - 2.799 1.157 200 68 690
PENGRAJIN - - 46 111 1.419 2.184 213 823
PENG. INDUSTRI - - - 210 2 3.594 150 37
PENJAHIT - 120 8.901 2.356 1.029 24 247 900
13.50 46.76 14.28 16.55
JUMLAH 20.166 19.244 22.257 16.831
0 0 7 8
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya Dalam Angka Tahun 2006
9000
8000
Jumlah Penduduk (Jiwa)
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
Sebagian Kec. Cipedes Sebagian Kec Tawang Sebagian Kec Cihideung
1
8
5
0
0
0
1
9
0
0
0
0
1
9
5
0
0
0
2
0
0
0
0
0
9
1
9
0
0
0 5
0
PENELITIAN
0
5
9
1
9
0 KOTA TASIKMALAYA
PROPINSI JAWA BARAT
N
#
INDIHIANG W E
KAB. CIAMIS
#
#
9
0 1
9 S
0
0 #
CIPEDES 0
0
0
9
1 # 0
0 1 0 1 2 Km
9
## # # #
## ## # #
# #
# #
#
# LEGENDA
CIHIDEUNG
# #
#
#Titik pengamatan
#
TAWANG # Jalan
# # CIBEUREUM Batas Kabupaten
MANGKUBUMI #
#
Batas Kecamatan
# Nama Kecamatan
# 9
1 CIBEUREUM
8
0
KOTA TASIKMALAYA 5
0
0 CIHIDEUNG
0
0
5
8 0
1
9 CIPEDES
INDIHIANG
KAWALU
MANGKUBUMI
#
TAMANSARI
# TAMANSARI TAWAN G
KAWALU SUMBER :
1. Peta Penyimpangan Penggunaan Lahan Kota Tasikmal aya
9 2. Peta administras i Kota Tasikmalaya
1
8
0
0
0
0
0
0
0 Indek Peta
0
8
1
9
KAB. TASIKMALAYA
1
9
0
0
0
0
1
9
5
0
0
0
2
0
0
0
0
0
TAHUN 2008
Lampiran 18. Perkembangan Pendapatan Tahun 2004 s/d Tahun Anggaran 2007 (DISPENDA)
Tanah
Permuki Semak Padang Perkebu Ladang Dana berbatu Banda
Kecamatan man Sawah Belukar Rumput nan Hutan u ra Jumlah
Persentase
(%) 24,86% 31,87% 23,31% 0,28% 14,22% 3,96% 0,90% 0,40% 0,01% 0,19% 100,00%
Lampiran 19. Perkembangan Pendapatan Tahun Anggaran 2004 s/d 2007 (DISPENDA
URAIAN PENDAPATAN TAHUN 2004 TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007
PENDAPATAN ASLI DAERAH % % %
Pajak Daerah 2,822,762,000 3,493,347,000 23.76 4,049,563,000 15.92 4,408,194,000 8.86
Retribusi Daerah 16,502,031,000 20,961,609,000 27.02 23,717,199,000 13.15 28,441,318,000 19.92
Hasil Perusahaan Milik /
Kekayaan 856,056,000 1,517,379,000 77.25
Lain - lain PAD yang sah 1,091,151,000 1,480,715,000 45.29 1,314,593,000 (11.22) 1,623,700,000 23.51
DANA PERIMBANGAN
BAGI HASIL PAJAK / BUKAN
PAJAK 14,326,922,000 19,038,480,000 32.89 18,912,071,000 (0.66) 24,479,235,000 29.44
Bagi Hasil Pajak 7,152,068,000 10,095,030,000 41.15 10,196,048,000 1.00 15,707,921,000 54.06
DANA ALOKASI UMUM 7,174,854,000 8,943,450,000 24.65 8,716,023,000 (2.54) 8,771,314,000 0.63
DANA ALOKASI KHUSUS 129,090,000,000 189,170,000,000 46.54 203,950,000,000 7.81 205,408,000,000 0.71
BAGI HASIL PAJAK DAN
BANTUAN 3,715,000,000 9,500,000,000 155.72 7,500,000,000 (21.05)
KEUANGAN PROPINSI 16,469,544,000 17,790,719,000 8.02 23,178,304,000 30.28 28,002,798,000 20.81
Bagi Hasil Pajak Propinsi 8,994,756,000 12,840,719,000 42.76 12,518,344,000 (2.51) 16,679,303,000 33.24
Bantuan Keuangan dari Propinsi 7,474,788,000 4,950,000,000 (33.78) 9,159,960,000 85.05 11,274,000,000 23.08
Penerimaan Lainnya 1,500,000,000 49,495,000 (96.70)
JUMLAH III
JUMLAH TOTAL
PENDAPATAN 1,090,858,000 18,126,560 1,561.68 3,742,488,000 (79.35) 13,261,867,000 254.36
(I s/d III)
181,321,268,000 273,776,430,000 50.99 289,220,274,000 5.64 314,642,491,000 8.79