You are on page 1of 17

JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING Article History

Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203} Received {July, 2022}


ISSN: {2548-9917} (online version) Accepted {October, 2022}

PENGARUH DIVERSITAS GENDER DALAM DEWAN DIREKSI, DEWAN


KOMISARIS, DAN KOMITE AUDIT, SERTA KEPEMILIKAN
MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP
AGRESIVITAS PAJAK
Angie Manuela1)*, Amelia Sandra2)
email: angiemanuelas99@gmail.com
email: amelia.sandra@kwikkiangie.ac.id
Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

ABSTRACT
Every company hopes to get a large amount of after-tax income, thus they have to make an effort to legally
lower its tax as much as possible. This isknown as tax aggressiveness. This research aims to test several
factors that affect tax aggressiveness, which are gender diversity in board of directors, board of
commissioners and audit committee, managerial ownership & institutional ownership. Data for this
research are taken from food & beverage companies’ annual report for year 2017 – 2019. Companies used
for this research are chosen with purposive sampling method, with a result of 36 companies for three years.
This research uses SPSS 20 to conduct pooling test, descriptive statistical test, classical assumption test, F
test, t test, and coefficient of determination. The significance value obtaiend from F test is 0,029. The
coefficient of determination shows that tax aggresiveness is 40,2% affected by variables in this research. T-
test shows that the significance value of GDDIR 0,475; GDCOM 0,007; GDAC 0,023; KM 0,146; and KI
0,077. The conclusion of this study is that gender diversity in the board of commissioners and in the audit
committee have significant positive effect towards tax aggressiveness. While gender diversity in the board
of directors, managerial ownership and institutional ownership are not proven that they have positive effect
on tax aggressiveness.

Keywords: Tax Aggressiveness; Gender Diversity; Managerial Ownership; Institustional


Ownership

ABSTRAK
Perusahaan pasti mengharapkan laba setelah pajak yang besar, untuk itu harus berupaya membayar pajak
serendah mungkin dengan cara yang legal. Tindakan ini dikenal dengan istilah agresivitas pajak. Penelitian
ini bertujuan menguji beberapa faktor yang memengaruhi agresivitas pajak seperti diversitas gender dalam
direksi, dalam dewan komisaris, dan komite audit, serta kepemilikan manajerial, dan kepemilikan
institusional. Data penelitian ini diperoleh dari laporan perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI selama tahun 2017-2019. Perusahaan sampel dipilih dengan metode purposive sampling,
dan terpilih 12 perusahaan per tahun sehingga ttotal 36 sampeldalam 3 tahun. Penelitian ini menggunakan
SPSS 20 untuk uji pooling, uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan koefisien determinasi.
Nilai signifikansi uji F adalah 0,029. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan agresivitas pajak
dipengaruhi sebesar 40,2% oleh variabel- variabel independen yang diteliti. Uji hipotesis (Uji t)
menunjukkan nilai signifikansi GDDIR sebesar 0,475; GDCOM sebesar 0,007; GDAC sebesar 0,023; KM
sebesar 0,146; dan KI sebesar 0,077. Dapat disimpulkan diversitas gender dewan komisaris dan komite
audit berpengaruh signifikan positif pada agresivitas pajak. Sedangkan diversitas gender direksi,
kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak terbukti berpengaruh positif terhadap
agresivitas pajak.

Kata kunci : Agresivitas Pajak, Diversitas Gender, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional

*Corresponding author. E-mail: amelia.sandra@kwikkiangie.ac.id


maupun ilegal, yaitu penggelapan pajak
1 PENDAHULAN (tax evasion) dengan tujuan mengurangi
Pada tahun 2017, penerimaan pemerintah penghasilan kena pajak. Agresivitas pajak
sejumlah 1.750,3 triliun Rupiah, di bisanya dilakukan dengan memanfaatkan
dalamnya terdiri dari penerimaan pajak grey area pada peraturan perpajakan.
yang mencapai 1.498,9 triliun Rupiah atau Pada tahun 2017, Indonesia masuk dalam
membentuk 85,6% penerimaan negara peringkat 11 negara dengan penghindaran
tahun itu (www.kemenkeu.go.id). Pada pajak terbesar, yaitu sejumlah 6,48 miliar
tahun 2019 penerimaan pajak sebesar dollar AS atau setara kurang lebih 90,23
1.786,4 triliun Rupiah masih menjadi triliun Rupiah (www.tribunnews.com). Di
kontributor terbesar pendapatan negara, Indonesia kasus yang pernah disorot
yaitu 82,5% dari postur APBN beberapa tahun kebelakang adalah
(www.pajak.go.id). Karena pentingnya penghindaran pajak Astra International
fungsi pajak dan kontribusinya yang yang menghindari membayar pajak
sangat besar untuk membangun ekonomi sejumlah 2 triliun Rupiah pada tahun
dan kesejahteraan negara Indonesia, maka 2015. Di tahun yang sama Bumi
bagi wajib pajak yang melanggar Resources juga menghindari pajak senilai
peraturan perpajakan akan dikenakan 2,1 trilun Rupiah, sedangkan
sanksi yang dapat berupa sanksi penghindaran pajak Indofood adalah
administrasi dan/atau sanksi pidana sebesar 1,3 miliar Rupiah. Kemudian di
(Novianti, Praptiningsih, & Lastiningsih, tahun 2017 perusahaan Semen Baturaja
2019). Kewajiban pembayaran pajak tidak membayar pajak atas kepemilikan 8
yang adalah salah satu biaya wajib alat berat. Penelitian ini menggunakan
dalam berbisnis yang disambut dengan ETR untuk mengukur tingkat agresivitas
tidak baik, Hal ini dapat disebabkan pajak. Tarif pajak efektif (ETR)
karena perusahaan tidak dapat merasakan membandingkan beban pajak dengan laba
timbal balik dari pajak, selain itu dapat sebelum pajak masing-masing
disebabkan oleh tarif yang tinggi, perusahaan, oleh karena itu ETR setiap
peraturan pajak dan prosedur perusahaan akan berbeda-beda. Bila
pembayaran yang rumit, dapat juga didapati hasil perhitungan ETR yang
dipengaruhi oleh adanya rendah, dapat mengindikasikan
ketidakpercayaan terhadap peraturan perusahaan melakukan penghindaran
pajak, petugas pajak, dan pemerintah. Di pajak.
lain pihak, pemerintah memerlukan pajak Richardson, Taylor & Lanis (2016)
untuk pendapatan negara dan pembiayaan (dalam Anggraeni, 2020) berpendapat
kegiatan negara. Kepentingan yang wanita cenderung lebih hati-hati dan
bertolak belakang antara pembayar pajak detail saat meninjau resiko, juga
(wajib pajak) dan pemerintah sebagai membuat perhitungan yang lebih matang
penerima pajak menyebabkan dibanding pria. Secara psikologis
ketidaksukaan untuk membayar pajak, umumnya wanita diketahui memiliki sifat
yang terbukti lewat adanya berbagai risk averse (Francis, Hasan, Wu, & Yan,
tindakan untuk mengurangi biaya pajak 2014). Wanita cenderung lebih
oleh perusahaan. Tindakan untuk melibatkan rekan dan tidak terlalu
mengurangi biaya pajak oleh perusahaan konfrontatif, lebih kolaboratif, dan lebih
disebut agresivitas pajak (tax tidak kompetitif dibanding pria
aggressiveness). Menurut Frank, Lynch, (www.ellsworthamerican.com). Menurut
& Rego (2009), agresivitas pajak adalah Peni & Vahamaa (2010), kehadiran
praktik perencanaan pajak (tax planning) wanita mampu meningkatkan fungsi serta
baik secara legal, yaitu melalui efisiensi pada dewan dan mampu
penghindaran pajak (tax avoidance) memengaruhi perilaku manajerial pada

188 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
level eksekutif. Penelitian Hoseini, Novitasari (2017) menyatakan
Gerayli & Valiyan (2019), Lanis, kepemilikan institusional berpengaruh
Richardson & Grantley (2015), Boussaidi positif terhadap agresivitas pajak. Namun
& Hamed (2015) (dalam Anggraeni, penelitian Hanum (2013) dan Hasan, Kim,
2020) serta Zemzem & Ftouhi (2013) Teng, & Wu (2016) dengan hasil bahwa
menemukan diversitas gender dalam kepemilikan institusional tidak memiliki
dewan direksi mampu mengurangi tax pengaruh signifikan pada agresivitas
avoidance. Menurut Khaoula (2012) pajak.
koeksistensi pria dan wanita dalam dewan Perusahaan sektor manufaktur adalah
tidak terbukti berpengaruh terhadap ETR. kontributor terbesar penerimaan pajak
Dalam situasi dimana direksi merupakan dari tahun ke tahun, atau setidaknya
pemegang saham perusahaan (ada selama tahun 2017 hingga 2019.
kepemilikan manajerial), maka manajer Perusahaan manufaktur yang bergerak
yang merangkap sebagai agen sekaligus dalam bidang consumer goods khususnya
pemilik, akan memiliki kepentingan yang industri makanan dan minuman,
sama dengan pemilik. Kepemilikan saham produknya merupakan kebutuhan vital
dapat memacu manajer untuk manusia. Oleh karena itu perusahaan food
meningkatkan kinerja mereka dan & beverage diperkirakan dapat terus
meningkatkan kesejahteraan pemegang bertumbuh, sehingga pajak penghasilan
saham sehingga mampu meningkatkan badan juga akan besar. Berdasarkan latar
nilai perusahaan juga menjaga belakang masalah di atas, penulis ingin
kelangsungan hidup perusahaan melakukan penelitian mengenai
(Hartadinata & Tjaraka, 2013). “Pengaruh Diversitas Gender Dalam
Keberadaan kepemilikan manajerial Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan
diharapkan mampu memengaruhi Komite Audit, Serta Kepemilikan
tindakan agresivitas pajak. penelitian oleh Manajerial dan Kepemilikan Institusional
Hartadinata & Tjaraka (2013) dan Atari, Terhadap Agresivitas Pajak”. Maka dari
Nasir, & Ilham (2016) yang itu, tujuan penelitian ini adalah menguji
mengungkapkan bahwa kepemilikan secara empiris pengaruh diversitas gender
manajerial berpengaruh signifikan dalam dewan direksi, dewan komisaris,
terhadap agresivitas pajak. Sedangkan dan komite audit, serta kepemilikan
Penelitian Hadi & Mangoting (2014), manajerial dan kepemilikan institusional
Novitasari, Ratnawati, & Silfi (2017) terhadap agresivitas pajak. itu, tujuan
menemukan kepemilikan manajerial tidak penelitian ini adalah menguji secara
berpengaruh terhadap agresivitas pajak. empiris pengaruh diversitas gender dalam
Menurut Ngadiman & Puspitasari (2014), dewan direksi, dewan komisaris, dan
kepemilikan institusional adalah tingkat komite audit, serta kepemilikan
saham yang dimiliki oleh institusi manajerial dan kepemilikan institusional
keuangan, pemerintah, institusi berbadan terhadap agresivitas pajak.
hukum, institusi luar negeri, dana
perwalian dan institusi lainnya. Dengan 2 KAJIAN LITERATUR
tingginya persentasi kepemilikan
institusional, monitoring perusahaan oleh Teori Agensi (Agency Theory)
para pemegang saham institusional atas Teori agensi menjelaskan mengenai
kinerja manajer akan makin meningkat. hubungan, atau disebut juga kontrak,
Semakin besar kepemilikan saham antara pemilik (principal) suatu
institusional, semakin besar pula otoritas perusahaan dengan pihak manajemen
pengambilan keputusan dan pengawasan (agent) perusahaan tersebut. Jensen &
terhadap manajemen. Hasil penelitian Meckling (1976) menyatakan mengenai
Amril, Puspa, & Fauziati (2015) dan teori agensi:

189 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
“We define an agency relationship as a sumber daya manusia, maupun sumber
contract under which one or more persons daya lainnya dengan cara taat membayar
(the principal(s)) engage another person kewajiban pajak.
(the agent) to perform some service on
their behalf which involves delegating 3. Kepemimpinan Wanita
some decision making authority to the Menurut Eagly, Karau, dan Makhijani,
agent.” 1995 dalam Goethals & Hoyt (2017),
Hubungan keagenan antara pemilik pemimpin wanita cenderung lebih
(principal) dan manajemen (agent) memperhatikan kesejahteraan karyawan,
merupakan kontrak dimana satu atau lebih dan secara garis besar, meskipun tidak
orang (prinsipal) mempekerjakan orang memiliki perbedaan yang jauh dengan
lain (agen) untuk mengurus pria, wanita memiliki manfaat efektivitas
perusahaan dengan mendelegasikan kepemimpinan. Menurut hasil penelitian-
otoritas pembuatan keputusan kepada sang penelitian yang dikumpulkan The
agen. Dapat disimpulkan, agen dalam Ellsworth American, koran lokal di
konteks teori agensi adalah manajer yang Amerika Serikat, keberadaan wanita dalam
memiliki wewenang membuat keputusan dewan perusahaan memberi dampak yang
bagi perusahaan. positif tehadap perusahaan. Wanita
Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) cenderung lebih melibatkan rekan
Menurut Freeman et al (2002) dalam kerjanya dan tidak terlalu konfrontatif,
Imroatussolihah (2013), perusahaan lebih kolaboratif, dan lebih tidak
sebagai suatu entitas tidak hanya kompetitif dibanding pria. Menurut
beroperasi untuk memenuhi Richardson, Taylor & Lanis (2016) (dalam
kepentingannya sendiri, melainkan juga Demos & Muid, 2020) wanita cenderung
harus bermanfaat bagi para stakeholder lebih hati-hati dan detail saat meninjau
(pemangku kepentingan), dimana resiko, juga membuat perhitungan yang
stakeholder adalah orang yang dapat lebih matang dibanding pria. Berdasarakan
memengaruhi atau dipengaruhi oleh teori gender secara psikologis umumnya
aktivitas suatu perusahaan. wanita diketahui memiliki sifat risk averse,
Diluar pemegang saham, stakeholder cenderung memandang resiko sebagai
meliputi para karyawan, konsumen, ancaman ketimbangan tantangan (Francis,
supplier, kreditor, pemerintah, dan Hasan, Wu,& Yan, 2014). Penyebabnya
masyarakat (Ulum, Ghozali, & Chariri, adalah sifat wanita yang cenderung lebih
2008). Setiap stakeholder berperan penting emosional dibanding pria, dan
dalam perkembangan suatu perusahaan, menunujukkan kekuatiran juga rasa takut
mulai dari penyediaan lahan, lebih, dalam mengantisipasi terjadinya hal
pembangunan gedung, menyelesaikan yang tidak diinginkan (Croson & Gneezy,
kegiatan operasional perusahaan, 2009). Menurut Peni & Vahamaa (2010),
memberikan laba pada perusahaan sebagai kehadiran wanita mampu meningkatkan
ganti barang dan jasa yang mereka terima, fungsi serta efisiensi pada dewan dan
menyiapkan bahan dagangan, mampu memengaruhi perilaku manajerial
membangun keamanan dan ketertiban pada level eksekutif. Hejase, Haddad,
melalui hukum, dan seterusnya. Oleh Hamdar, Massoud, & Farha (2013)
karena itu suatu perusahaan harus memberi membahas beberapa asumsi tentang
manfaat pada semua stakeholder, bukan wanita dalam lingkungan usaha, yang
hanya pada para pemilik saham salah satunya menyebut bahwa sifat
perusahaan. Berdasarkan teori stakeholder, emosional dan kurang agresif pada wanita
sudah sepatutnya perusahaan justru menyebabkan mereka kurang cocok
memerhatikan kepentingan pemerintah untuk posisi manajemen senior, dan wanita
yang telah menyediakan lahan usaha, cenderung memasukkan dalam hati

190 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
feedback yang mereka terima ketimbang membuat keputusan yang lebih tidak
menerimanya secara profesional. beresiko, salah satunya keputusan terkait
agresivitas pajak, dimana agresivitas
pajak memiliki resiko rusaknya citra
4. Agresivitas Pajak perusahaan dan menurunnya nilai saham.
Menurut Frank, Lynch, & Rego (2009), Beberapa penelitian terdahulu oleh
agresivitas pajak adalah praktik Richardson et al. (2016) (Demos &
perencanaan pajak (tax planning) baik Muid,2020), Lanis et al. (2015),
secara legal, yaitu melalui penghindaran Zemzem & Khaoula (2013) menemukan
pajak (tax avoidance) maupun ilegal, yaitu adanya diversitas gender dalam dewan
penggelapan pajak (tax evasion) dengan dapat mengurangi tingkat agresivitas
tujuan mengurangi penghasilan kena pajak. pajak. Menurut penelitian Mala &
Agresivitas pajak biasanya dilakukan Ardiyanto (2021) diversitas gender
dengan memanfaatkan grey area (area abu- (adanya wanita) dalam direksi berpengaruh
abu) pada peraturan perpajakan. Istilah positif tidak signifikan pada penghindaran
area abu-abu diapakai untuk menyebut pajak (proksi ETR). Penelitian Dyreng,
celah pada peraturan pajak yang mengatur Hanlon, & Maydew (2009) menunjukkan
diperbolehkan atau tidaknya perhitungan anggota dewan secara pribadi dapat
pajak tertentu. Makin banyak celah yang memengaruhi penghindaran pajak.
dipakai perusahaan untuk mengurangi Diharapkan dengan demikian bahwa
pajak, maka perusahaan dikatakan semakin adanya anggota wanita dalam dewan
agresif (www.online-pajak.com). Lanis & direksi dapat membuat keputusan dewan
Richardson (2011) (dalam Nainggolan & yang lebih patuh dalam membayar pajak.
Sari, 2020) mengartikan agresivitas H1 : Diversitas Gender dalam Direksi
pajak sebagai rancangan yang tujuannya Berpengaruh Terhadap Agresivitas Pajak
adalah untuk menghindari pajak. Tidak ada
satu proksi yang mampu secara sempurna Pengaruh Diversitas Gender dalam
menangkap agresivitas pajak (Rego & Dewan Komisaris Terhadap
Wilson, 2008), penelitian oleh Chen, Agresivitas Pajak
Cheng, Cheng (2014) & Shevlin (2010), Adams & Ferreira (2009) menemukan
Timothy (2010), Ying (2011), Lanis & bahwa diversitas gender pada dewan
Richardson (2012), Novitasari (2017) dan komisaris dapat mengurangi agresivitas
Halioui, Abdelaziz, & Souhir (2016) pajak dengan efektivitas pengawasannya,
memakai ETR sebagai proksi pengukur yang juga didukung sifat wanita yang
agresivitas pajak (Hernawati, 2018). ditemukan bersifat lebih independen
(berdiri sendiri, tidak mudah dipengaruhi)
Pengaruh Diversitas Gender dalam dan transparan (Richardson et al, 2016
Direksi Terhadap Agresivitas Pajak dalam Demos & Muid, 2020). Oleh
Yang dimaksud diversitas gender adalah karena itu dewan komisaris wanita
adanya kedua gender, yaitu laki-laki dan dinilai dapat mengawasi dengan baik
perempuan dalam jajaran anggota kegiatan dan kebijakan perusahaan salah
manajemen senior, dengan kata lain ada satunya sehubungan dengan penurunan
paling sedikit satu perempuan sebagai agresivitas pajak. Kehadiran komisaris
anggota. Berdasarkan teori-teori mengenai wanita diharapkan dapat memengaruhi
kepemimpinan wanita, sifat wanita kegiatan pengawasan dalam hal ketelitian
cenderung lebih hati-hati dan detil dalam dan kehati-hatian, juga pada nasihat-
mempertimbangkan resiko, juga nasihat yang diberi pada para direktur.
cenderung memiliki sifat risk-averse Ambarsari, Pratomo, & Kurnia (2019)
(menghindari resiko). Sehingga serta Rahman & Cheisviyanny (2020)
kemungkinan wanita dalam direksi dapat menemukan bahwa diversitas gender

191 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
dewan komisaris berpengaruh pada manajemen justru akan lebih
agresivitas pajak. Sedangkan Demos & mementingkan besarnya laba perusahaan
Muid (2020) tidak menemukan adanya dibanding reputasi perusahaan yang juga
pengaruhdiversitas gender dewan perlu dijaga, untuk meningkatkan bonus /
komisaris pada agresivitas pajak. insentif mereka. Hasil penelitian Atari,
H2 : Diversitas Gender dalam Dewan Nasir, & Ilham (2016) menunjukkan ada
Komisaris Berpengaruh terhadap pengaruh positif kepemilikan manajerial
Agresivitas Pajak pada agresivitas pajak. Sedangkan
berdasarkan penelitian Wijaya & Saebani
Pengaruh Diversitas Gender dalam (2019) kepemilikan manajerial
Komite Audit Terhadap Agresivitas berpengaruh negatif pada agresivitas pajak.
Pajak Menurut Hartadinata & Tjaraka (2013),
Dibentuknya komite audit dapat Novitasari (2017), kepemilikan manajerial
mendukung dewan komisaris dalam dapat berpengaruh negatif terhadap
pengawasan sehingga lebih efektif. Komite agresivitas pajak, namun hasil penelitian
audit melakukan pengawasan terhadap mereka menunjukkan pengaruh yang tidak
proses pelaporan keuangan perusahaan, signifikan. Menurut Hadi & Mangoting
dimana di dalam proses tersebut terdapat (2014) tingkat kepemilikan manajerial
kebijakan-kebijakan yang dipakai untuk dapat berpengaruh positif terhadap
menyusun laporan keuangan, termasuk agresivitas pajak, namun hasil
kebijakan perpajakan. Seperti halnya penelitiannya juga tidak membuktikan
dimana dalam Dewan Komisaris, karakter- hipotesis tersebut. Maka diperkirakan
karakter independensi, transparansi dan kepemilikan manajerial dapat
kehati-hatian wanita dapat menjadikan mempengaruhi agresivitas pajak secara
pengawasan lebih efektif, maka positif, artinya semakin banyak
heterogenitas gender dalam komite kepemilikan manajerial, maka perusahaan
audit diharapkan mampu berkontribusi semakin agresif pajak.
terhadap dilakukannya agresivitas pajak H4 : Kepemilikan Manajerial Berpengaruh
legal yang lebih baik. Terhadap Agresivitas Pajak
H3 : Diversitas Gender dalam Komite
Audit Berpengaruh Terhadap Agresivitas Pengaruh Kepemilikan Institusional
Pajak Terhadap Agresivitas Pajak
Institusi yang memiliki saham sebuah
Pengaruh Kepemilikan Manajerial perusahaan akan berusaha memonitor
Terhadap Agresivitas Pajak kinerja manajemen perusahaan tersebut.
Berhubungan dengan teori agensi, Semakin besar tingkat kepemilikan
kepemilikan saham oleh manajer, yaitu institusional, akan semakin besar
para anggota direksi dapat mengurangi pengawasan pada manajemen. Menurut
konflik agensi dengan mensejajarkan Ngadiman & Puspitasari (2017) pemegang
kepentingan manajer dengan kepentingan saham eksternal dapat memengaruhi
pemilik, karena dengan kepemilikan perilaku manajer yang mementingkan
saham, manajer ikut menduduki posisi keuntungan diri, sehingga mengurangi
pemilik. Sehingga diharapkan dengan terjadinya konflik agensi. Penelitian oleh
kepemilikan manajerial, performa Novitasari (2017), Idzni & Purwanto
perusahaan dapat meningkat, dan (2017) dan Amril et al., (2015)
keputusan- keputusan yang berpotensi memperoleh hasil adanya pengaruh positif
menimbulkan kerugian pada perusahaan kepemilikan institusional pada agresivitas
tidak diambil oleh manajer. Namun di lain pajak. Menurut Hernawati (2018) dan
sisi, dengan menjadi pemilik, tidak Rizki (2020) kepemilikan institusional
menutup kemungkinan bahwa anggota tidak berpengaruh pada agresivitas

192 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
pajak. Maka kepemilikan institusional direpresentasikan dengan angka “0”.
kemungkinan berpengaruh positif pada a. Diversitas gender dewan komisaris
agresivitas pajak. Variabel ini juga adalah variabel
H5: Kepemilikan Institusional dummy, adanya wanita diwakili angka
Berpengaruh Terhadap Agresivitas Pajak 1, dan angka 0 jika tidak ada.
b. Diversitas gender komite audit
3 METODE PENELITIAN Kehadiran anggota wanita dalam
komite audit disimbolkan dengan
Objek Penelitian angka 1, ketidakhadiran wanita
Objek pada penelitian ini adalah tindakan disimbolkan dengan angka 0.
agesivitas pajak (ETR), pada perusahaan c. Kepemilikan manajerial, dihitung
Perseroan Terbuka yang bergerak dalam dengan Jumlah saham manajerial dibagi
bidang manufaktur sektor consumer dengan jumlah saham yang beredar
goods sub sektor makanan dan minuman, d. Kepemilikan institusional, dihitung
yang terdaftar si Bursa Efek Indonesia dengan Jumlah saham institusional
(BEI) pada periode 2017-2019. dibagi dengan jumlah saham yang
beredar
Desain Penelitian Variabel Kontrol
a. Size (Ukuran Perusahaan), yang
Penelitian ini termasuk dalam studi diukur dengan proksi: 𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
formal, dimana tujuan penelitian 𝐴𝑠𝑒𝑡)
dilakukan adalah untuk menguji hipotesis b. Leverage, diukur dengan proksi
dan menjawab semua pertanyaan dalam Debt to Equity Ratio (DER): yang
rumusan masalah. Penelitian ini termasuk dihitung dengan Total Kewajiban
penelitian ex post facto (sesudah fakta), (Debt) dibagi dengan Total ekuitas
dimana penulis hanya meneliti fakta yang (Equity)
sudah terjadi tanpa bisamemanipulasinya,
dan melaporkan hasil yang terjadi. Namun Teknik Pengumpulan Data
terdapat dua variabel kontrol. Tujuan riset Data penelitian ini adalah jenis data
ini adalah mengetahui hubungan sebab kuantitatif, dengan sumber data sekunder.
akibat antara variabel bebas dengan Teknik pengumpulan data yang
variabel terikat. Oleh karena itu termasuk digunakan adalah dokumentasi data
dalam studi kausal (penelitian korelasi). sekunder dan studi pustaka. Dokumentasi
dilakukan dengan mengumpulkan laporan
Variabel Penelitian
tahunan 2017-2019 yang diakses melalui
Variabel Dependen situs web BEI yaitu www.idx.co.id dan
Variabel dependen penelitian ini adalah situs web masing-masing perusahaan
agresivitas pajak yang diukur dengan yang diteliti.
proksi Effective TaxRate (ETR) yaitu beban
pajak penghasilan perusahaan pada tahun t Teknik Pengambilan Sampel
dibagi dengan Laba sebelum pajak Teknik sampling yang dipakai merupakan
perusahaan pada tahun t. nonprobability sampling, yaitu purposive
sampling. Metode ini digunakan agar
Variabel Independen. sampel yang nantinya terpilih sama-sama
Diversitas gender direksi memiliki kriteria yang sesuai dengan yang
Variabel ini adalah variabel dummy, diperlukan oleh penelitian. Adapun
kehadiran minimal satu anggota wanita kriteria sampel yang diperlukan penelitian
dalam Direksi, akan direpresentasikan ini, adalah sebagai berikut:
dengan “1”, sedangkan bila tidak ada a. Perusahaan yang masih listing di BEI
anggota wanita sama sekali, akan berturut-turut dari tahun 2017-2019,

193 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
b. Laporan keuangan perusahaan dalam grafik Scatterplot, dimana Apabila titik-
mata uang Rupiah, titik menyebar secara acak di atas dan di
c. Laporan keuangan dan/atau tahunan bawah koordinat X,Y = 0,0; dan tidak
perusahaan lengkap (sesuai variabel tumpang tindih, tidak ada pola zig zag,
penelitian yang diteliti). pola bergelombang berarti tidak terjadi
d. Laporan keuangan perusahaan
diterbitkan dengan periode per 31 heteroskedastisitas. Sebaliknya jika titik-
Desember, titik hanya ada di atas daerah 0 sumbu X
e. Perusahaan tidak mengalami rugi (laba dan Y, titik-titik menumpuk, membentuk
bersih negatif) pada tahun 2017-2019. pola tertentu, berarti terjadi
heteroskedastisitas.
Teknik Analisis Data
Uji Autokorelasi
Teknik analisa yang diapakai adalah Uji autokorelasi dilakukan untuk
analisis regresi berganda. mengetahui ada tidaknya korelasi antara
kesalahan pengganggu suatu periode (t)
Statistik Deskriptif dengan kesalahan pada periode
Statistik deskriptif adalah metode sebelumnya (t-1). Untuk mendeteksi
statistika yang menggambarkan atau autokorelasi dapat digunakan uji Durbin-
mendeskripsikan data dengan Watson (Field, 2009:220). Keputusan ada
menunjukkan nilai rata-rata (mean), tidaknya autokorelasi dilihat dari tabel
standar deviasi, varian, maksimum, DW Apabila dU< DW < 4 – Du, maka
minimum, sum, range, kurtosis dan tidak terdapat autokorelasi, Bila DW < dL
skewness (Ghozali, 2016:19). Pada atau DW > 4 – dL, maka terdapat
penelitian ini, nilai yang digunakan untuk autokorelasi. Tidak ada kesimpulan bila
mendeskripsikan data adalah nilai dL ≤ DW ≤ dU atau 4 – dU ≤ DW ≤ 4 –
minimum, maksimum, dan rata-rata. dL. Bila tidak bisa diambil kesimpulan
dari uji Durbin-Watson maka akan
Uji Asumsi Klasik dilanjutkan dengan runs test (Indriani,
Uji Normalitas 2019).
Uji normalitas adalah pengujian yang
bertujuan untuk menguji dalam suatu Uji Multikolinearitas
model regresi apakah variabel residual Uji multikolinearitas dilakukan untuk
berdistribusi normal. Data penelitian yang menguji korelasi antar variabel bebas
baik adalah yang berdistribusi normal. dalam model regresi (Ghozali, 2016:103).
Normalitas data dapat diuji menggunakan Pengujian multikolinearitas perlu
grafik Normal P-P Plot of Regression dilakukan pada semua penelitian yang
Standardized Residual ataupun metode memiliki variabel independen lebih dari
Kolmogorov-Smirnov. Dasar keputusan satu. Ada tidaknya multikolinearitas
adalah bila angka Sig. > 0,05 maka data dapat diukur dari nilai tolerance dan VIF
berdistribusi normal, dan bila Sig. < 0,05 (variance inflation factor) pada tabel
maka data tidak berdistribusi normal. Coefficients kolom Collinearity Statistics.
Jika tolerance lebih besar dari 0,1 atau
a. Uji Heteroskedastisitas VIF lebih kecil dari 10 disimpulkan tidak
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk ada multikolinearitas.
menguji apakah dalam suatu model
regresi ada ketidaksamaan varians Analisis Regresi Linear Berganda
residual satu pengamatan ke pengamatan Analisis regresi linear berganda adalah
lain. Pengujian heteroskedastisitas analisa yang bertujuan untuk
penelitian ini dilakukan dengan cara mempredeksi nilai variabel dependen
melihat apakah terdapat pola tertentu pada seandainya nilai variabel-variabel bebas

194 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
telah diketahui sebelumnya. Selain itu maka tidak tolak hipotesis 0, artinya tidak
juga untuk mengetahui arah hubungan terdapat pengaruh signifikan masing-
variabel dependen dengan variabel- masing variabel independen pada variabel
variabel bebas (Yuliara, 2016). dependen.
Persamaan regresi liniear berganda pada
penelitian ini adalah: c. Uji r2 (Koefisien Determinasi)
Nilai koefisien determinasi intinya
𝑇𝐴 = 𝛽0 + 𝛽1 𝐺𝐷𝐷𝐼𝑅 + 𝛽2 𝐺𝐷𝐶𝑂𝑀 + 𝛽3 mengukur seberapa besar kemampuan
𝐺𝐷𝐴𝐶 + 𝛽4 𝐾𝑀 + 𝛽5 𝐾𝐼 + 𝛽6 𝑆𝑖𝑧𝑒 + 𝛽7 model regresi dalam menjelaskan variabel
𝐿𝐸𝑉 + 𝑒 dependen. Nilai r kuadrat dimulai dari nol
sampai satu. Semakin besar nilai r2
TA = Agresivitas pajak yang (semakin mendekati 1), berarti semakin
diukur dengan proksi ETR besar kemampuan variabel-variabel bebas
β0 = Konstanta yang diteliti dalam menjelaskan variabel
β1 – β7 = Koefisien regresi dependen. Semakin kecil atau makin
GDDIR = Diversitas gender mendekati 0, berarti kemampuan variabel-
anggota Direksi variabel bebas dalam menjelaskan
GDCOM = Diversitas gender variabel dependen sangat terbatas
anggota Dewan Komisaris (Ghozali, 2016:95).
GDAC = Diversitas gender
anggota Komite Audit 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
KM = Kepemilikan Manajerial
KI = Kepemilikan Hasil Penelitian
Institusional
Size = Ukuran Perusahaan Uji Asumsi Klasik
LEV = Leverage Uji Normalitas
e = error Tabel 1 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
a. Uji F (Uji Signifikansi Simultan) Residual
Uji F adalah pengujian pengaruh variabel- Asymp. Sig. (2-tailed) ,516
variabel independen secara bersamaan Sumber: Hasil olah data SPSS 20
(simultan) pada variabel dependen Melalui metode Kolmogorov-Smirnov
(Ghozali, 2016:96). Hasil pengujian dapat didapati nilai Sig. sebesar 0,516 lebih
dilihat pada tabel ANOVA (Analysis of tinggi dari αsebesar 0,05 maka disimpulkan
Variance) kolom Sig. Apabila Nilai Sig. < data berdistribusi normal.
0,05, maka tolak hipotesis 0, artinya
model dapat digunakan untuk penelitian Uji Heteroskedastisitas
ini Titik-titik pada grafik Scatterplot
menyebar secara acak di atas dan di
b. Uji t (Uji Signifikansi Parsial) bawah daerah 0 sumbu X dan Y, dan tidak
Uji t menguji seberapa pengaruh variabel- terjadi pola tertentu, sehingga dapat
variabel independen secara masing- ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat
masing (parsial/individual) terhadap gejala heteroskedastisitas.
variabel dependen (Ghozali, 2016:97).
Keputusan menerima atau menolak
hipotesis dapat dilihat dari tabel
Coefficients kolom Sig. Apabila: Sig. < Uji Multikolinearitas
0,05, maka tolak hipotesis 0, artinya Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas
terdapat pengaruh signifikan masing- Collinearity Statistics
masing variabel independen pada variabel Model Tolerance VIF
dependen. Sedangkan jika Sig. > 0,05,

195 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
GDDIR ,486 2,057 KI -0,319 0,077 Sig. > 0,05 maka
GDCOM ,346 2,889 H05 tidak ditolak
SIZE -0,028 0,173 Sig. > 0,05
GDAC ,392 2,548
LEV 0,092 0,011 Sig. < 0,05
KM ,432 2,317
KI ,296 3,383 Sumber: Hasil olah data SPSS 20
SIZE ,402 2,487 c. Uji Koefisien Determinasi (Uji r2)
LEV ,612 1,635 Nilai r kuadrat pada tabel Model Summary
Sumber: Hasil olah data SPSS 20 digunakan untuk mengetahui besarnya
Nilai tolerance setiap variabel lebih besar sumbangan variabel-variabel independen
dari 0,1, berdasarkan Nilai VIF juga setiap secara bersama-sama pada ETR dalam
variabel lebih kecil dari 10, sehingga persentase.
dinyatakan tidak terdapat
multikolinearitas. Tabel 6. Koefisien Determinasi

a. Uji Autokorelasi
Tabel 3 Hasil Runs Test Model
1 R ,402
Square
Unstandardized Sumber: Hasil olah data SPSS 20
Residual Hasil pengujian R2 menunjukkan nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) ,063 0,402 (40,2%), berarti variabel diverstas
Sumber: Hasil olah data SPSS 20 gender direksi, diverstas gender dewan
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dari hasil uji komisaris, diversitas gender komite audit,
Runs Test adalah sebesar 0,063 lebih besar kepemilikan manajerial, kepemilikan
dari 0,05, maka dapat disimpulkan tidak institusional, ukuran perusahaan dan
terjadi gejala autokorelasi. leverage secara bersama-sama memberi
kontribusi sebesar 40,2% terhadap ETR,
Uji Hipotesis dan selebihnya sebesar 59,8% dipengaruhi
a. Uji F oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Tabel 4 Hasil Uji F
Pembahasan
Model Sig.
Diversitas Gender Direksi terhadap
1 Regression .029
Agresivitas Pajak
Sumber: Hasil olah data SPSS 20 Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai
Berdasarkan tabel Anova, nilai Sig. 0,029 koefisien yang didapat adalah positif
lebih kecil daripada α 0,05 artinya semua 0,004, hal ini menunjukkan jika ada
variabel independen dan kontrol secara gender wanita di dalam susunan dewan
bersamaan (simultan) berpengaruh direksi, maka nilai ETR nya akan
signifikan terhadap agresivitas pajak dan bertambah besar. Jika ETR bertambah
model layak untuk diuji. besar berarti perusahaan tidak agresif
b. Uji t terhadap penghindaran pajak. Sedangkan
Tabel 5 Hasil Uji t nilai sig. adalah sebesar 0,951, artimya
Variabel B Sig Keputusan ada tidaknya wanita (diversitas gender)
GDDIR 0,004 Sig. > 0,05 maka dalam dewan direksi tidak memengaruhi
H01 tidak ditolak agresivitas perusahaan dalam melakukan
GDCOM -0,206 Sig. < 0,05 maka penghindaran pajak, hasil ini tidak sesuai
H02 ditolak dengan hipotesis, tetapi sejalan dengan
GDAC -0,144 Sig. < 0,05 maka
penelitian Mala & Ardiyanto (2021)
H03 ditolak
KM -0,341 0,146 Sig. > 0,05 maka terhadap penghindaran pajak dengan
H04 tidak ditolak mengukur ETR, dan penelitian Francis,
Hasan, Wu, & Yan (2014) terhadap

196 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
agresivitas pajak yang menyatakan gender (2019), Rahman & Cheisviyanny (2020),
direksi tidak berpengaruh pada tingkat Winasis & Yuyetta (2017), gender
agresivitas pajak. Hal ini bisa dilihat juga diversity dalam jajaran eksekutif
dari deskriptif statistik, dimana 50% dari berpengaruh signifikan pada
perusahaan sampel mempunyai direksi penghindaran pajak, dengan arah negatif,
wanita, dan jika dikaitkan dengna ETR, yang disebabkan adanya variasi alternatif
ada perusahaan yang agresif dan ada yang perencanaan pajak yang ditawarkan dari
tidak agresif. Tapi secara rata-rata masing-masing komisaris wanita dan pria
perusahaan sampel tidak melakukan dalam merencanakan pajak perusahaan.
penghindaran pajak, dilihat dari rata-rata Kemudian juga dikarenakan adanya
ETR sejumlah 30%. wanita akan membuat pertimbangan
Anggota direksi bertugas mengatur dan pengambilan keputusan bagi perusahaan
mengelola perusahaan sesuai dengan menjadi lebih matang berkaitan dengan
maksud dan tujuan perusahaan, dimana aspek legalitas, karena sifatnya yang
yang terutama adalah menghasilkan laba cenderung risk-averse (menghindari
yang maksimal. Dalam memilih anggota resiko). Selanjutnya, meningkatnya
direksi, kualitas yang dimiliki seseorang gender diversity memungkinkan
menjadi pertimbangan utama. Sehingga, peningkatan independensi jajaran
sekalipun seorang wanita dipilih menjadi eksekutif, sehingga akan mengurangi
direktur, tingkat kompetensi yang ia biaya agensi (agency cost). Hasil ini tidak
miliki tidak kurang dan tidak lebih dengan sejalan dengan penelitian Khaoula & Ali
kompetensi rekan-rekan direksi lainnya. (2012), yang menyatakan gender dalam
Baik pria dan wanita sama-sama mampu dewan komisaris tidak berpengaruh pada
menunjukkan profesionalitas dan keahlian tax planning (ETR).
yang diperlukan untuk menjadi seorang Maka Komisaris wanita yang
pemimpin perusahaan (Mala & kehadirannya diharapkan dapat
Ardiyanto, 2021), sesuai teori feminisme memengaruhi kegiatan pengawasan
yang menyatakan kedua gender setara dalam hal ketelitian dan kehati-hatian,
dalam keahlian membuat keputusan dan juga pada nasihat nasihat yang diberi pada
menjadi pemimpin. Berbeda dengan hasil para direktur, ditemukan berpengaruh
penelitian ini, Winasis & Yuyetta (2017) pada agresivitas pajak.
mendapati hasil bahwa diversitas gender
pada susunan direksi berpengaruh positif 2. Diversitas Gender Komite Audit
pada penghindaran pajak. terhadap Agresivitas Pajak
Berdasarkan hasil analisa, diperoleh nilai
1. Diversitas Gender Dewan koefisien -0,144, nilai koefisien ini
Komisaris terhadap Agresivitas menunjukkan adanya pengaruh negatif
Pajak pada ETR, jika negatif pada ETR berarti
Dari hasil pengujian diperoleh nilai positif pada agresivitas pajak. Artinya jika
koefisien -0,206. Koefisien yang negatif ada wanita pada komite audit, maka
menunjukkan pengaruh negatif pada ETR perusahaan semakin agresif melakukan
atau positif terhadap agresivitas pajak. penghindaran pajak. Nilai sig.
Artinya kalau ada gender wanita, ETR 0,047menunjukkan pengaruh yang
akan turun, jika ETR turun berarti ada signifikan. Maka diversitas gender komite
agresivitas pajak. Kemudian nilai sig. audit berpengaruh signifikan terhadap
yang diperoleh adalah 0,013, artinya agresivitas pajak. Artinya keberadaan
terbukti kehadiran gender wanita dalam wanita sebagai anggota komite audit akan
jajaran dewan komisaris berpengaruh memengaruhi agresivitas pajak.
pada agresivitas pajak. Diversitas gender komite audit
Sejalan dengan penelitian Ambarsari, et al berpengaruh karena profesionalitas yang

197 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
sama-sama dimiliki oleh komite audit, dapat mengurangi biaya pajak.
baik anggota wanita maupun pria, seperti Menurut teori agensi, terdapat
yang ditulis Mala & Ardiyanto (2021). Di kepentingan yang berbeda antara pemilik
samping itu, sesuai dengan teori perusahaan dan direksi, sehingga
kepemimpinan wanita yang menurut seringkali terjadi asimetri
Richardson, Taylor & Lanis (2016) (ketidaksamaan) informasi antara pemilik
(dalam Demos & Muid, 2020) wanita dan agen (direksi). Diperkirakan direksi
cenderung lebih hati-hati dan detil saat yang memiliki saham perusahaan dapat
meninjau resiko, juga membuat memanfaatkan informasi perusahaan
perhitungan yang lebih matang dibanding yang mereka miliki untuk mengurangi
pria, dan menurut Francis, Hasan, Wu, & pajak perusahaan dengan tujuan
Yan (2014) umumnya wanita diketahui meningkatkan laba setelah pajak
memiliki sifat risk averse, cenderung perusahaan sehingga mereka mendapat
memandang resiko sebagai ancaman bonus / insentif lebih. Namun hasil
ketimbangan tantangan. penelitian tidak menunjukkan adanya
Tujuan dibentuknya komite audit adalah pengaruh signifikan kepemilikan
membantu dewan komisaris dalam manajerial pada agresivitas pajak.
mengawasi direksi, memonitor pelaporan Hasil penelitian yang diperoleh sesuai
keuangan serta proses pembuatan dengan penelitian oleh, Novitasari (2017),
keputusan manajemen untuk menyusun Hadi & Mangoting (2014), karena
kebijakan perusahaan, yang di dalamnya kecilnya kepemilikan manajerial 75
termasuk kebijakan pengelolaan pajak dibanding kepemilikan investor lain,
perusahaan (Sista & Ardityanto, 2017). membuat manajer tidak dapat
Menurut hasil penelitian ini, sifat wanita memengaruhi pembuatan keputusan yang
yang cenderung independen dan tidak dilakukan investor lain yang memiliki
mudah terpengaruh pihak–pihak lain lebih banyak wewenang dan hak suara.
ditemukan berperan efektif dalam fungsi Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian
pengawasan. Putri & Lawita (2019) yang menemukan
bahwa kepemilikan manajerial
3. Kepemilikan Manajerial terhadap memengaruhi penghindaran pajak. Tidak
Agresivitas Pajak adanya pengaruh kepemilikan manajerial
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada agresivitas pajak di perusahaan
nilai koefisien yang didapat adalah sampel bisa saja disebabkan persentase
sebesar -0,341, dari koefisien yang kepemilikan manajerial yang rata-rata ada
bernilai negatif diketahui adanya di angka 3,81 %. Kecilnya kepemilikan
pengaruh negatif kepemilikan manajerial saham oleh pihak manajerial
pada ETR, jika negatif pada ETR berarti mengakibatkan kurangnya otoritas yang
positif pada agresivitas pajak. Maka bisa membawa dampak pada kebijakan
semakin tinggi kepemilikan manajerial pelaporan keuangan dan perpajakan
semakin rendah ETR, apabila ETR rendah perusahaan.
artinya perusahaan semakin agresif
melakukan penghindaran pajak. Sig. Kepemilikan Institusional terhadap
sebesar 0,146 menunjukkan kepemilikan Agresivitas Pajak
manajerial tidak berpengaruh signifikan Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat
terhadap agresivitas pajak, ini berarti nilai koefisien sebesar -0,319, artinya ada
tinggi rendahnya tingkat kepemilikan pengaruh negatif kepemilikan
saham oleh pihak manajerial untuk institusional pada ETR, jika negatif pada
perusahaan sampel dalam penelitian ini ETR berarti positif pada agresivitas pajak.
tidak berpengaruh terhadap keputusan Nilai sig. 0,077 menunjukkan
manajer dalam melakukan tindakan yang kepemilikan institusional tidak

198 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
berpengaruh signifikan terhadap makanan & minuman dalam periode 2017
agresivitas pajak. Berarti besar kecilnya – 2019. Apabila peneliti selanjutnya
tingkat kepemilikan saham oleh institusi meneliti perusahaan dari sub sektor lain
pada perusahaan sampel di penelitian ini atau beberapa sub sektor, dan
tidak memengaruhi tinggi rendahnya memperpanjang periode penelitian, maka
agresivitas pajak. Hasil ini tidak sesuai mungkin dapat menemukan hasil lain dan
dengan hipotesis, tapi sejalan dengan dapat mewakili populasi yang lebih luas,
penelitian Hernawati (2018), Rizki (2020) 2. Agresivitas pajak dapat
dimana peran institusi yang diharapkan dipengaruhi oleh bermacam-macam
dapat memonitor dan mencegah secara faktor, misalnya yang dipakai dalam
aktif tindakan manajemen yang penelitian ini, yaitu diversitas gender,
mengutamakan kepentingan pribadi untuk kepemilikan manajerial, kepemilikan
menurunkan agresivitas pajak perusahaan intitusional, size, dan leverage. Untuk
ternyata tidak terbukti. Lain dengan penelitian selanjutnya disarankan agar
penelitian Novitasari (2017), Putri & dapat meneliti variabel- variabel lain yang
Lawita (2019), dan Idzni & Purwanto sekiranya juga dapat memengaruhi
(2017) yang menemukan bahwa agresivitas pajak, seperti kepemilikan
kepemilikan institusional berpengaruh asing, persentase wanita pada
terhadap agresivitas pajak. Terlihat juga direksi/dewan komisaris/komite audit,
dari hasil statistik deskriptif bahwa rata- ukuran direksi, dan lain- lain.
rata kepemilikan institusional 84,48 %, 3. Terdapat beberapa proksi yang
sementara ETR perusahaan sampel ada dapat digunakan untuk menghitung
yang dibawah 25 % dan ada yang diatas agresivitas pajak, salah satunya ETR.
25 %, dimana secara rata-rata nilai ETR Mungkin bisa memberi hasil berbeda bila
adalah 30,09 %, ini menggambarkan selanjutnya peneliti lain menggunakan
bahwa besarnya kepemilikan institusional proksi atau metode perhitungan lain untuk
tidak memengaruhi agresivitas pajak mengetahui tingkat agresivitas pajak,
perusahaan. misalnya metode Book Tax Difference
(BTD), cash effective tax rate (CETR),
5. KESIMPULAN DAN SARAN dan residual tax difference (RTD).
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh
diversitas gender dalam dewan direksi, Ambarsari, D., Pratomo, D., & Kurnia.
dewan komisaris, dan komite audit serta (2019). Pengaruh Ukuran Dewan
pengaruh kepemilikan manajerial dan Komisaris, Gender Diversity Pada
institusional terhadap agresivitas pajak, Dewan, dan Kualitas Auditor
diperoleh kesimpulan bahwa diversitas Terhadap Agresivitas Pajak (Studi
gender dewan komisaris dan komite audit Pada Perusahaan Sektor Property
berpengaruh signifikan positif pada dan Real Estate Yang Terdaftar Di
agresivitas pajak. Sedangkan diversitas Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-
gender direksi, kepemilikan manajerial 2017). XVII(2), 142–157.
dan kepemilikan institusional tidak
Amril, A., Puspa, D. F., & Fauziati, P.
terbukti berpengaruh positif terhadap
(2015). Pengaruh Manajemen
agresivitas pajak.
Laba dan Corporate Governance
Terhadap Agresivitas Pajak
Saran
Perusahaan Manufaktur Yang
Saran untuk peneliti selanjutnya adalah:
Listing Di Bursa Efek Indonesia
1. Sampel yang digunakan pada
(BEI) Periode 2011-2013.
penelitian ini adalah satu sub sektor, yaitu

199 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
Retrieved from Francis, B. B., Hasan, I., Wu, Q., & Yan,
https://ejurnal.bunghatta.ac.id/inde M. (2014). Are female CFOS less
x.php/JFEK/article/view/5586 tax aggressive? Evidence from tax
aggressiveness. Journal of the
Anggraeni, D. P. W. (2020). Pengaruh American Taxation Association,
Jumlah Direksi dan Keberadaan 36(2), 171–202.
Direksi Wanita Terhadap https://doi.org/10.2308/atax-50819
Penghindaran Pajak. Retrieved
from Frank, M. M., Lynch, L. J., & Rego, S. O.
http://repository.unair.ac.id/id/epri (2009). Tax Reporting
nt/95707 Aggressiveness and Its Relation to
Aggressive Financial Reporting.
Atari, J., Nasir, A., & Ilham, E. (2016). Accounting Review, 84(2), 467–
Pengaruh Kepemilikan Manajerial, 496.
Kepemilikan Institusional, dan https://doi.org/10.2308/accr.2009.
Kebijakan Hutang Terhadap Tax 84.2.467
Aggressive (Studi Empiris Pada
Perusahaan Transportasi yang Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Multivariete Dengan Program IBM
Periode 2011-2013). Jurnal Online SPSS 23 (Edisi 8). Semarang :
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Badan Penerbit Universitas
Universitas Riau, Vol. 3, Diponegoro.
pp. 1137–1149. Retrieved
from Hadi, J., & Mangoting, Y. (2014). Dewan
https://jom.unri.ac.id/index.php/JO Terhadap Agresivitas Pajak. Tax
MFEKON/article/view/11446 and Accounting Review, Vol. 4, pp.
1–10.
Bursa Efek Indonesia. Laporan Tahunan.
Diakses di: http://www.idx.co.id Hanum, H. R. (2013). Pengaruh
Karakteristik Corporate
Bursa Efek Indonesia. Daftar Saham. Governance Terhadap Effective
Diakses di: Tax Rate (Studi Empiris Pada
https://www.idx.co.id/data- BUMN Yang Terdaftar Di BEI
pasar/data-saham/daftar-saham/ 2009-2011). Diponegoro Journal
of Accounting, 2(2), 201–210.
Demos, R. W., & Muid, D. (2020).
Pengaruh Keberadaan Anggota Hartadinata, O. S., & Tjaraka, H. (2013).
Dewan Wanita Terhadap Analisis Pengaruh Kepemilikan
Agresivitas Pajak. Diponegoro Manajerial, Kebijakan Hutang,
Journal of Accounting, Vol. 9, p. 7. Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Semarang: Universitas Diponegoro. Tax Agressiveness Pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa
Direktorat Jenderal Pajak (n. d.). Fungsi Efek Indonesia Periode Tahun
Pajak. 2008-2010. Jurnal Ekonomi Dan
https://www.pajak.go.id/id/fungsi- Bisnis, Vol. 23, pp. 48–59.
pajak
Hasan, I., Kim, I., Teng, H., & Wu, Q.
Field, A. (2009). Discovering Statistics (2016). The effect of Foreign
Using SPSS ISM (London, Institutional Ownership on
England) Introducing Statistical Corporate Tax Avoidance:
Methods Series (p. 821). p. 821. International Evidence. Bank of
Finland Research Discussion

200 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
Paper. Retrieved from 2019
http://suomenpankki.fi/en
Khaoula, A., & Mohamed Ali, Z. (2012).
Hernawati, M. (2018). Analisis Demographic Diversity in the
Kepemilikan Manajerial, Board and Corporate Tax Planning
Kepemilikan Institutional, Komite in American Firms. Business
Audit, Manajemen Laba Dan Management and Strategy, 3(1),
Ukuran Perusahaan Terhadap 72–86.
Tindakan Agresivitas Pajak (Studi https://doi.org/10.5296/bms.v3i1.1
Empiris pada Perusahaan 851
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Mala, N. N., & Ardiyanto, M. D. (2021).
Efek Indonesia tahun 2014-2017). Pengaruh Diversitas Gender
Skripsi Ekonomi Universitas Islam Dewan Direksi Dan Ukuran Dewan
Indonesia. Direksi Terhadap Penghindaran
Idzni, I. N., & Purwanto, A. (2017). Pajak (Studi Empiris Pada
Pengaruh Ketertarikan Investor Perusahaan Perbankan Yang
Asing Dan Kepemilikan Terdaftar Di BEI Tahun 2014-
Institusional Terhadap 2018). Diponegoro Journal of
Penghindaran Pajak Perusahaan. Accounting, 10(1), 1–11. Retrieved
Diponegoro Journal Of from
Accounting, 6(1), 1–12. https://ejournal3.undip.ac.id/index.
php/accounting/article/view/30237
Indriani, D. (2019). Pengaruh Marjin
Laba Bersih, Pertumbuhan Ngadiman, N., & Puspitasari, C. (2014).
Penjualan Dan Set Kesempatan Pengaruh Leverage, Kepemilikan
Investasi Terhadap Kebijakan Institusional, Dan Ukuran
Dividen Pada Perusahaan Sektor Perusahaan Terhadap
Makanan Dan Minuman Yang Penghindaran Pajak (Tax
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Avoidance) Pada Perusahaan
Periode 2013-2017 (Universitas Sektor Manufaktur Yang Terdaftar
Komputer Indonesia). Retrieved Di Bursa Efek Indonesia 2010-
from 2012. Jurnal Akuntansi, Vol. 18.
https://elibrary.unikom.ac.id/id/epr https://doi.org/10.24912/ja.v18i3.2
int/1780/ 73

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Novianti, D. R., Praptiningsih, P., &
Theory of The Firm: Managerial Lastiningsih, N. (2019). Pengaruh
Behaviour, Agency Costs and Ukuran Perusahaan, Dewan
Ownership Structure. Human Komisaris Dan Capital Intensity
Relations, Vol. 72, pp. 1671–1696. Terhadap Effective Tax Rate (Etr).
https://doi.org/10.1177/001872671 Equity, Vol. 21, p. 116.
8812602 https://doi.org/10.34209/equ.v21i2
.637
Kementrian Keuangan Republik
Novitasari, S. (2017). Pengaruh
Indonesia. (n. d.). APBN 2017.
Manajemen Laba, Corporate
https://www.kemenkeu.go.id/apbn
Governance dan Intensitas Modal
2017 Kementrian Keuangan
terhadap Agresivitas Pajak
Republik Indonesia. (n. d.). APBN
Perusahaan. Jurnal Online
2019.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
https://www.kemenkeu.go.id/apbn

201 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
Universitas Riau, Vol. 4, pp. 1901– ManufakturYang Tedaftar di Bursa
1914. Efek Indonesia Pada Tahun 2011-
2015. Universitas Negeri
Peni, E., & Vahamaa, S. (2010). Female Semarang, pp.1–99. Retrieved
Executives and Earnings from http://www.albayan.ae
Management.
https://doi.org/10.1108/030743510 Putriningsih, D., Suyono, E., &
11050343 Herwiyanti, E. (2018)..
Profitabilitas, Leverage,
Prawibowo, T. (2014). Analisis Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris,
Persaingan Terhadap Agency Cost Komite Audit, dan Kompensasi
(Studi Empiris Perusahaan Rugi Fiskal Terhadap
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Penghindaran Pajak Pada
pada Tahun 2010-2012) Perusahaan Perbankan Retrieved
(Universitas Diponegoro). from
Retrieved from https://media.neliti.com/media/pub
http://eprints.undip.ac.id/43409/ lications/321783- profitabilitas-
Putri, A. A., & Lawita, N. F. (2019). leverage-komposisi-dewan-
Pengaruh Kepemilikan 7832ab10.pdf
Institusional Dan Kepemilikan Radiawati, R. (2012, Mei 1). Trik Apple
Manajerial Terhadap Penghindaran hindari pajak. Merdeka.com.
Pajak. Jurnal Akuntansi Dan https://www.merdeka.com/uang/tri
Ekonomika, 9(1). k- apple-hindari-pajak.html
Putri, H. W., Handayani, D., & Djefris, D. Rahman, B., & Cheisviyanny, C. (2020).
(2018). Analisis Pengaruh Ukuran Pengaruh Kualitas Pengungkapan
Perusahaan, Karakter Eksekutif,dan Corporate Social Responsibility,
Kepemilikan Manajerial Terhadap Gender Dewan Direksi, dan Gender
Agresivitas Pajak (Studi Pada Dewan Komisaris Terhadap Tax
Perusahaan Pertambangan yang Aggressive (Studi Empiris
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perusahaan Yang Menerbitkan
Tahun 2014-2017). Akuntansi Dan Laporan Keberlanjutan dan
Manajemen, Vol. 13, pp. 17–33. Terdaftar Di BEI Tahun 2015-
https://doi.org/10.30630/jam.v13i1. 2018). Jurnal Eksplorasi Akuntansi,
29 2(2), 2740 –2756. Retrieved
Putri, S. E. (2016). Pengaruh Ukuran from
Perusahaan, Return on Asset http://jea.ppj.unp.ac.id/index.php/je
(ROA), Leverage dan Intensitas a/article/view/243
Modal Terhadap Tarif Pajak Redaksi DDTC News. (2017, Februari
Efektif (Studi Empiris Pada 20). Ini Lima Alasan Orang
Perusahaan Transportasi Yang Indonesia Enggan Bayar Pajak.
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia DDTC News.
Periode 2011-2013). Jurnal https://news.ddtc.co.id/kepatuhan-
Online Mahasiswa Fakultas
pajak-ini-lima-alasan-orang-
Ekonomi Universitas Riau, Vol. 3,
indonesia-enggan-bayar-pajak-
pp. 1506–1519.
9384?page_y=0
Putri, T. R. F. (2017). Faktor-Faktor
Riadi, M. (2019, Desember 12). Struktur
Yang Mempengaruhi Tax
Kepemilikan (Institusional,
Avoidance Pada Perusahaan

202 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}
Manajerial dan Publik). https://www.tribunnews.com/inter
KajianPustaka.com. nasional/2017/11/20/indonesia-
https://w masuk-peringkat-ke-11-
ww.kajianpustaka.com/2019/12/str penghindaran-pajak-perusahaan-
uktur-kepemilikan-institusional- jepang-no3.
manajerial-dan-publik.html
[diakses 19 Januari 2021] Ulum, I., Ghozali, I., & Chariri, A. (2008).
Intellectual Capital dan Kinerja
Ritzer, G. & Ryan, J. M. (Eds.). (2010). The Keuangan Perusahaan; Suatu
Concise Encyclopedia of Sociology. Analisis Dengan Pendekatan Partial
John Wiley & Sons Least Squares. Simposium Nasional
Akuntansi XI, 19(19), 1–31.
Rizki, W. P. (2020). Pengaruh Leverage,
Size, dan Kepemilikan Institusional Wijaya, D., & Saebani, A. (2019).
Terhadap Penghindaran Pajak Pengaruh Pengungkapan Corporate
Perusahaan Manufaktur Sub Social Responsibility, Leverage,
Sektor Makanan Dan Minuman Dan Kepemilikan Manajerial
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Terhadap Agresivitas Pajak.
Indonesia Tahun 2017-2019. Widyakala Journal, Vol. 6,p.55.
Universitas Tridinanti. https://doi.org/10.36262/widyakala
.v6i1.147
Santi, R. (2019). Pengaruh Kehadiran
Dewan Direksi Wanita Terhadap Wildan, M. (2020, Juni 18). Ini 3
Agresivitas Pajak pada Subsektor Penopang Penerimaan
Perusahaan yang Terdaftar di Pajak Perdagangan. DDTC News.
Bursa Efek Indonesia. Universitas https://news.ddtc.co.id/ini-3-
Internasional Batam. Retrieved subsektor-penopang-penerimaan-
from pajak-perdagangan-
http://repository.uib.ac.id/2002/ 21658?page_y=0

Sista, G. R., & Ardityanto, M. D. (2017). Winasis, S. E., & Yuyetta, E. N. A. (2016).
Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Pengaruh Gender Diversity
dan Penggunaan Derivatif Keuangan Eksekutif Terhadap Nilai
terhadap Effecetive Tax Rate (ETR) Perusahaan, Tax Avoidance Sebagai
Perusahaan. Diponegoro Journal of Variabel Intervening : Studi Kasus
Accounting, Vol. 6, pp. 1–11. Pada Perusahaan Pertambangan
Retrieved from Yang Terdaftar Di BEI Tahun
https://ejournal3.undip.ac.id/index.p 2012-2015. Diponegoro Journal of
hp/accounting/article/view/18260 Accounting, 6(1), 311–324.
Susanto, L., Yanti, Y., & Viriany, V. Yuliara, I. M. (2016). Modul Regresi
(2018). Faktor-faktor yang Linier Berganda. Regresi Linier
mempengaruhi agresivitas pajak. Berganda, p. 18. Universitas
Jurnal Ekonomi, 23(1), 10–19. Udayana.
https://doi.org/10.24912/je.v23i1.33
0 Zemzem, A., & Ftouhi, K. (2013). The
Effects of Board of Directors’
Simanjuntak, J. (eds.) (2017, November Characteristics on Tax
20). Indonesia Masuk Peringkat Aggressiveness.Research Journal
ke-11 Penghindaran Pajak in Finance and Accounting, 4(4),
Perusahaan,Jepang No.3. 140–148
Tribunnews.com.

203 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {6}, No. {2}, {2022}, {187-203}| ISSN: {2548-9917}

You might also like