You are on page 1of 13

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Naomi Endah Pratiwi, dkk.

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana


Jl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711 - Telp. 0298-321212 ext 354 email:
agric_fpb@yahoo.co.id, website: ejournal.uksw.edu/agric

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN


TANAMAN STROBERI (Fragaria vesca L.) SEBAGAI TANAMAN HIAS
TAMAN VERTIKAL

EFFECTS OF GROWING MEDIUM MIXTURES OF STRAWBERRY’S


(Fragaria vesca L.) GROWTH AS ORNAMENTAL PLANTS IN VERTICAL GARDEN

Naomi Endah Pratiwi, Bistok Hasiholan Simanjuntak, dan Dina Banjarnahor


Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana e-
mail: naomiendah07@gmail.com

Diterima 12 April 2017, disetujui 31 Maret 2017

ABSTRACT

Research on the effects of growing medium mixtures of strawberry’s (Fragaria vesca L.)
growth as ornamental plants in vertical garden was implemented from April to July 2016 in
anexperimental field in Salaran Getasan Village. The purpose of this study were to 1)
investigate the effects of different organic medium mixtures containing soil and rice husk,
cocopeat, on compost banana stem on strawberry’s growth and 2) determine the best mixture
for strawberry’s vertical system.
The study was conducted using a randomized block design (RBD) with 10 treatments and four
replications. The treatments included different compositions of soil and each material with a
mixture ratio of 1: 1, 1: 2 and 2: 1. Data were analyzed using analysis of variance and DMRT
at 5% of error level as well as correlation test. Mixing organic medium as rice husk, cocopeat
and compost banana stem with soil provided a significant influence on the number of leaves,
number of Mixing organic medium as rice husk, cocopeat and compost banana stem with soil
provided a significant influence on the number of leaves, number of shoot and shoot’s dry

11
AGRIC Vol. 29, No. 1, Juli 2017: 11 - 20

weight. The best growing medium mixture for strawberry’s growth was soil and rice husk with
a ratio 2:1. Keywords: strawberry, rice husk, cocopeat, compost banana stem and vertical
garden
ABSTRAK
Penelitian tentang pengaruh pengujian media terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi
(Fragaria vesca L.) pada taman vertikal dilaksanakan sejak bulan April– Juli 2016 di lahan
percobaan Salaran, Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW, Desa Getasan, Kecamatan,
Laboratorium Tanah dan Laboratorium Benih UKSW. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh komposisi tanah dan media tanam organik arang sekam, cocopeat, dan
kompos batang pisang dengan proporsi yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman stroberi (Fragaria vesca L.) pada sistem vertikal dan menentukan jenis dan komposisi
media tanam organik yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada sistem vertikal.
Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan
4 kali ulangan, sehingga keseluruhan terdapat 40 satuan percobaan. Perlakuan yang dicobakan
adalah komposisi bahan organik dengan campuran tanah masing- masing 1:1, 1:2, dan 2:1.
Analisis data hasil pengamatan menggunakan metode sidik ragam dan uji DMRT pada taraf 5%
dan dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran media tanam
organik berupa arang sekam, cocopeat dan pelepah/ batang pisang dan tanah memberikan
pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah daun per tanaman, jumlah anakan per tanaman,
berat brangkasan basah akar, berat brangkasan basah bagian atas tanaman, berat brangkasan
kering akar dan berat brangkasan kering bagian atas tanaman. Campuran media tanam organik
yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi dan untuk taman vertikal adalah
media tanam organik berupa arang sekam dengan campuran tanah komposisi 2:1.
Kata kunci: stroberi, arang sekam, cocopeat, kompos batang pisang dan taman vertikal
PENDAHULUAN oleh semakin sempitnya lahan karena
semakin maraknya pembangunan.
Faktor penyebab utama penduduk kota di
Indonesia sulit dalam hal bercocok tanam Taman vertikal merupakan kebun yang
dan membuat taman adalah ketersediaan didesain membentuk arah vertikal atau
lahan yang semakin sedikit. Oleh sebab bertingkat sehingga dapat
itu banyak taman vertikal atau yang dalam mengoptimalkan lahan yang ada. Taman
bahasa inggris artinya “Vertical Garden” vertikal dapat ditanami dengan sayuran
dijumpai di pinggiran kotakota besar dan dengan masa panen yang cepat sehingga
di sekitar pekarangan rumah. Taman dapat menghemat pengeluaran atau
vertikal yaitu taman yang dibuat dari sebagai green bank(penghijauan). Selain
kerangka besi, bambu, kayu dan kawat itu, taman vertikal dapat disusun secara
besi atau tembok yang menempel pada bertingkat sehingga menambah estetika
dinding. Menurut Ratih (2014) taman kebun di pekarangan rumah (Sari dkk.,
vertikal pertama kali diperkenalkan oleh 2014).
Patrick Blanch seorang ahli botani dari
Prancis pada tahun 1994, dilatar belakangi Fungsi penggunaan vertical planting
(penanaman secara vertikal) pada

12
Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Naomi Endah Pratiwi, dkk.)

selubung bangunan antara lain: Komponen media tanam yang baik


memelihara kualitas udara di sekitar bagi pertumbuhan tanaman terdiri dari
bangunan, menyerap CO, CO dan gas tanah, bahan organik, air dan udara.
2. Komponen utama tanah untuk
Desainverti kehidupan tumbuhan yang optimal
cal
menurut Buckman dan Brady (1982)
2 planting yang sampai pada
terdiri dari 50% ruang pori, 45% bahan
p o l u t a n l a i n , s e r t a m e l e p a s O

permukaan tanah dapat difungsikan


mineral (anorganik) dan 5% bahan
untuk aliran air hujan, menjamin
organik. Akan tetapi, media tanam
kelestarian siklus air hujan untuk
berupa tanah tergolong berat apabila di
kembali ke tanah di malam hari,
aplikasikan pada taman vertikal,
menjaga kelembaban udara di sekitar
sehingga mengakibatkan taman
bangunan dan sebagai filter bagi aliran
vertikal tidak bertahan lama.
angin yang akan masuk ke dalam
Sementara itu, menurut Decky (2015
bangunan (Pranoto, 2008).
dalam Taufani 2015), taman vertikal
memerlukan media tanam yang ringan
dan memiliki daya serap air serta hara
yang tinggi. Media tanam yang sering
digunakan pada taman vertikal adalah
arang sekam, pasir, cocopeat, dan
gambut. Akan tetapi, kajian komposisi
media yang optimal untuk produksi
tanaman di taman vertikal masih
terbatas.
Menurut Komarayati dkk. (2003)
dalam Supriyanto & Fidryaningsih
(2010) penambahan arang sekam pada
media tumbuh akan menguntungkan
karena dapat memperbaiki sifat tanah
di antaranya adalah mengefektifkan
pemupukan karena selain
memperbaiki sifat fisik tanah
(porositas, aerasi), arang sekam juga
berfungsi sebagai pengikat hara
(ketika kelebihan hara) yang dapat
digunakan tanaman ketika kekurangan
hara, hara dilepas secara perlahan

13
AGRIC Vol. 29, No. 1, Juli 2017: 11 - 20

sesuai kebutuhan tanaman/slow mempengaruhi difusi oksigen ke akar


release. (Awang dkk, 2009).
Hasil penelitian Supriyanto & Cocopeat memiliki beberapa keunggulan
Fidryaningsih Fiona (2010) sebagai media tanam. Salah satunya yang
penambahan arang sekam pada media paling sering dimanfaatkan adalah
tumbuh memberikan pengaruh nyata kemampuan mengingat air (water holding
terhadap pertumbuhan tinggi semai capacity). Cocopeat memiliki
jabon. Penambahan arang sekam dapat kemampuan menyimpan air yang sangat
meningkatkan pertumbuhan tinggi besar, yaitu sebesar 69%. (Anonimb,
semai jabon sebesar 18,31% - 2015). Kekurangan cocopeat adalah
28,36%. banyak mengandung tanin. Zat tanin
diketahui sebagai zat yang menghambat
Menurut Maspary (2011) arang sekam
pertumbuhan tanaman (Fahmi, 2015).
bersifat porous, ringan, tidak kotor,
akan tetapi memiliki kemampuan Menurut Irawan dkk (2014) cocopeat
menyerap air yang rendah dan memiliki kemampuan menyerap air dan
porositas yang baik. Sifat ini menggemburkan tanah. Menurut Rahman
menguntungkan jika digunakan (2006) batang pisang memiliki bobot jenis
sebagai media tanam karena 0,29 g/cm3. Dengan demikian dapat
mendukung perbaikan struktur tanah dikatakan bahwa bobot jenis yang
(Septiani, 2012). semakin kecil memiliki berat yang
semakin ringan. Menurut hasil penelitian
Cocopeat merupakan proses
Wulandari dkk. (2011) kompos batang
penghancuran sabut dihasilkan serat
pisang mendukung pertumbuhan semai
ataufiber, serta serbuk halus (Irawan,
jabon. Penambahan komos batang pisang
dkk 2014). Salah satu media tanam
dan ofer (pupuk organik yang berasal dari
tanpa tanah yang tersedia didaerah
kotoran hewan), memberikan pengaruh
tropis adalah sabut kelapa atau dapat
yang sama baik terhadap pertumbuhan
disebut sebagai cocopeat. Cocopeat
semai jabon. Namun penambahan kompos
adalah hasil pertanian yang didapatkan
batang pisang lebih baik bila
dari ekstraksi serat dari sabut
dibandingkan dengan Tanah, andam
kelapa.Cocopeatdianggap sebagai
(kompos yang berasal dari serasah daun),
komponen media tanah yang baik
guano (pupuk organik yang berasal dari
dengan pH, EC dan reaksi kimia
kotoran kelelawar) dancocopeat.
lainnya.Cocopeattelah dikenal
memiliki kapasitas menjerap air yang Menurut hasil penelitian Pribadi dkk.
tinggi sehingga menyebabkan (2015) pemberian kompos batang pisang
pergerakan udara dalam air buruk, dapat meningkatkan pertumbuhan semai
aerasi yang rendah dapat jabon (Anthocephalus cadamba Miq.).

14
Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Naomi Endah Pratiwi, dkk.)

Pemberian kompos batang pisang yaitu 7 matahari sebanyak 8-10 jam tiap harinya,
minggu setelah tanam dengan dosis yang 3) dapat beradaptasi dengan baik di
paling tinggi yaitu 375 gr/polybag dataran tinggi tropis yang memilki
merupakan perlakuan yang terbaik temperatur 17-20° C dan 4) kelembapan
terhadap pertumbuhan tinggi semai jabon udara yang baik untuk tanaman stroberi
(Anthocephalus cadamba Miq.) yang yaitu antara 80-90%. Jika ditanam dalam
mencapai 4,80 cm, pertambahan diameter pot media harus memiliki sifat porous,
sebesar 3,21 mm, berat kering sebesar mudah merembeskan air dan unsur hara
23,25 gr dan nilai rasio tajuk akar sebesar selalu tersedia. Ketinggian tempat yang
2,44 gr. memenuhi syarat iklim tersebut adalah
1000-1500 meter dpl (Tobing, 2010;
Menurut Kusumawati (2015) batang
Tohir, 1978 ).
pisang memiliki kandungan hara makro
dan mikro yang sangat tinggi serta Tanaman stroberi di Indonesia dalam
memiliki kandungan air yang tinggi setahun dapat berproduksi hingga lima
sehingga cocok dijadikan kompos dan kali, puncak produksi terjadi pada
menurut Rahman (2006) batang pisang bulan Juli-Agustus tergantung keadaan
memiliki bobot jenis 0,29 g/cm3. Dengan lingkungan (Sukumalanandana dan
demikian dapat dikatakan bahwa bobot Verheij, 1997)dalamHanif (2012).
jenis yang semakin kecil memiliki berat Tanaman stroberi memiliki karakter
yang semakin ringan. Oleh sebab itu, yang tidak terlalu berat, pertumbuhan
dalam penelitian ini dilakukan rekayasa daun yang rimbun dan memiliki
berbagai macam media tanam organik kecepatan tumbuh rendah hingga
untuk menciptakan pilihan- pilihan media menengah (Anonima, 2015).
yang memenuhi syarat.
METODE PENELITIAN
Jenis tanaman yang digunakan untuk
taman vertikal adalah tanaman stroberi Penelitian dilaksanakan selama 4
(Fragaria × ananassa) merupakan salah bulan, bulan April 2016 sampai dengan
satu tanaman yang dapat dibudidayakan Juli 2016. Penelitian dilakukan di lahan
secara vertikal. Dalam penelitian ini, uji percobaan Salaran, Fakultas Pertanian
coba kemampuan berbagai komposisi dan Bisnis, UKSW, Salatiga.
media tanam untuk mendukung Alat yang digunakan dalam penelitian,
pertumbuhan dan produksi tanaman pada antara lain: pelepah (batang) pisang,
sistem vertikal akan dilakukan pada arang sekam, cocopeat, tanah, karung
tanaman stroberi. goni, pipa air, air, pompa, bambu, bibit
Syarat pertumbuhan tanaman strawberi stolon tanaman stroberi (Fragaria ×
antara lain adalah: 1) curah hujan sebesar ananassa). Rancangan dasar yang
600-700 mm/tahun, 2) lama penyinaran digunakan dalam penelitian ini adalah

15
AGRIC Vol. 29, No. 1, Juli 2017: 11 - 20

RAK (Rancangan Acak Kelompok) HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan 10 perlakuan dan diulang
Media Tanam Awal
sebanyak 4 kali, menggunakan metode
sidik ragam dengan uji F taraf 5% dan Analisis media dilakukan diawal
dilakukan uji korelasi untuk penelitian, hal ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antar perlakuan. mengetahui kandungan hara pada
Pengaruh antar perlakuan digunakan masing-masing perlakuan dari media
uji Duncan’s tanam dengan campuran tanah sebelum
Multi Range Test (DMRT) taraf 5% proses penanaman tanaman Stroberi
menggunakan software SAS dimulai. Tabel 1 berikut adalah hasil
( Statistical Analysis System) dan analisis media tanam organik awal.
menggunakan data rata-rata tertinggi
dalam tanah. Kandungan fosfor dan
dari semua parameter pertumbuhan dan
kalium pada campuran media tanam
hasil.
tergolong rendah dan kandungan bahan
organik dalam campuran media tanam
tergolong sedang sampai rendah.

Pada Tabel 1 menunjukkan pH pada Kandungan nitrogen pada perlakuan


media Tanah atau tanah menunjukkan media tanam tergolong tinggi, sedang
karakter tanah yang netral, begitupula sampai yang sangat rendah. Pada
pada media organik yang telah dicampur campuran media tanam berupa arang
dengan tanah memiliki pH yang tergolong sekam komposisi 2:1 memiliki
netral yaitu berkisar antara 6,487,98 pada kandungan nitrogen yang tinggi dan
masing- masing perlakuan. Menurut hasil campuran media tanam berupa arang
penelitian Kurniawati dan Ariyani (2013) sekam komposisi 1:1, 1:2, dan media
pH pada media organik berupa kompos cocopeat komposisi 2:1 tergolong
alami (kompos dari bahan organik tanpa memiliki kandungan nitrogen yang
aktivator) maupun kompos Katalek sedang. Menurut hasil analisis
(kompos dari bahan organik dengan penelitian Sofyan dkk (2014)
aktivator Katalek) tergolong netral yaitu kandungan nitrogen pada media tanam
masing- masing sebesar 7,1 dan 6,4. organik berupa arang sekam sangat
Tabel 1 Hasil Analisis Kimia Tanah Awal

16
Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Naomi Endah Pratiwi, dkk.)

tinggi dibandingkan dengan kandungan Kafiar (2015) kadar air yang dimiliki
nitrogen Hasil analisis pada Tabel 1 media cocopeat lebih tinggi dibandingkan
menunjukkan bahwa kandungan hara dengan media arang sekam dan Tanah.
Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada
Tabel 2 menunjukkan bahwa bobot isi
campuran media tanam berupa arang
media tanam yang semakin besar
sekam dan cocopeat dengan komposisi
memiliki ruang pori air media tanam yang
1:1, 1:2, dan 2:1 hasilnya semakin
semakin besar. Begitupula sebaliknya,
tinggi. Akan tetapi, hal tersebut
bobot isi media tanam yang semakin kecil
berbanding terbalik dengan media
memiliki ruang pori air media tanam yang
tanam organik berupa kompos dengan
semakin kecil. Hal ini dikarenakan adanya
komposisi 1:1 sampai dengan 2:1.
hubungan antara bobot isi dengan ruang
Kandungan bahan organik yang paling pori air dengan koefisien korelasi sebesar
tinggi adalahcocopeatdengan komposisi 0,626. sangat rendah. Kandungan bahan
campuran yang paling tinggi yaitu 12,54% organik dari campuran media tanam
dibandingkan dengan perlakuan yang tergolong sangat tinggi. Hal tersebut
lainnya. Menurut hasil diduga dapat disebabkan karena proses
Kapasitas maksimal jerapan air adalah dekomposisi oleh mikroorganisme dalam
kemampuan media tanam dalam mengikat tanah masih berlangsung.
air secara maksimal karena adanya gaya
gravitasi. Kapasitas maksimal jerapan air
paling tinggi dari hasil analisis adalah
campuran media tanam berupa cocopeat
dengan komposisi 1:1 dan 2:1 yaitu
masing-masing sebesar 110,15% dan
174,65%.
Cocopeat memiliki beberapa keunggulan
sebagai media tanam. Salah satunya yang
paling sering dimanfaatkan adalah
kemampuan mengikat air (water holding
capacity). Menurut hasil analisis dari
penelitian Irawan, A dan Y.

17
Tabel 2 Hasil
Analisis Fisika Media Tanam Awal
AGRIC Vol. 29, No. 1, Juli 2017: 11 - 20

Pengaruh Berbagai Macam Campuran digunakan meliputi jumlah daun per


Media Tanam Organik Terhadap tanaman, jumlah tunas per tanaman
Pertumbuhan Tanaman Stroberi dan luas daun. Berikut adalah data
hasil analisis pertumbuhan tanaman:
Dalam menentukan atau memilih
campuran media tanam yang terbaik, arang sekam 1:2, cocopeat 1:1, 1:2 dan
tidak hanya dilihat dari kandungan kompos batang pisang komposisi 1:1 akan

Media Tanam Akhir


Tabel 3 Hasil Analisis Kimia Campuran media tanam Akhir

Data analisis media tanam akhir menunjukkan indikator dalam memilih media tanam yang
bahwa kandungan hara Nitrogen, Fosfor dan terbaik. Oleh sebab itu dilakukan pengujian
Kalium dari campuran media tanam tergolong pengaruh antar keduanya, komponen
pertum-
unsur hara yang dimiliki, akan tetapi tetapi tidak memiliki perbedaan yang
pertumbuhan tanaman dapat menjadi nyata terhadap tanaman yang ditanam
buhan tanaman stroberi yang pada media
Campuran media tanam memberikan komposisi 1:2 akan tetapi tidak
pengaruh yang nyata terhadap jumlah memiliki perbedaan yang nyata
daun dan jumlah tunas. Tanaman yang terhadap tanaman yang ditanam pada
ditanam pada media tanam arang sekam media tanam tanah dancocopeatdengan
dengan komposisi 1:2 dan 2:1 memiliki komposisi 1:1, 2:1dan kompos batang
jumlah daun yang nyata lebih tinggi pisang. Tanaman yang ditanam pada
dibanding dengan tanaman yang tumbuh media tanam arang sekam dengan
pada media tanam arang sekam dengan komposisi 1:1 memiliki jumlah tunas
komposisi 1:1 dancocopeatdengan yang nyata lebih tinggi dibanding

18

Tabel 4 Data Pertumbuhan Tanaman


Stroberi
Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Naomi Endah Pratiwi, dkk.)

dengan tanaman yang tumbuh pada Variabel atau parameter yang diuji untuk
media tanam tanah, arang sekam mengetahui pengaruh berbagai macam
2:1,cocopeat2:1, kompos batang campuran bahan organik terhadap
pisang komposisi 1:2 dan 2:1 (Tabel pertumbuhan tanaman stroberi adalah
4). biomassa tanaman atau berat brangkasan
tanaman.Campuran media tanam tidak
Tingginya jumlah daun dan jumalah tunas
memberikan pengaruh yang nyata
pada tanaman yang ditanam pada media
terhadap berat brangkasan basah akar,
tanam arang sekam dapat disebabkan
berat brangkasan basah bagian atas
karena tingginya kandungan unsur hara
tanaman dan berat brangkasan kering
Nitrogen, Fosfor dan Kalium pada arang
akar. Tanaman yang ditanam pada media
sekam serta mendukung perbaikan
tanam kompos batang pisang dengan
struktur tanah. Mernurut Septiani (2012)
komposisi 2:1 memiliki berat brangkasan
arang sekam dapat digunakan sebagai
kering bagian atas tanaman yang nyata
media tanam karena mendukung
paling tinggi dibanding dengan tanaman
perbaikan struktur tanah karena aerasi dan
yang ditanam pada media tanam tanah,
drainase menjadi lebih baik.
arang sekam cocopeat dan kompos batang
Akan tetapi campuran media tanam tidak pisang dengan komposisi 1:1 dan 1:2.
memberikan pengaruh yang nyata Berat brangkasan kering bagian atas
terhadap luas daun. Hal ini dapat tanaman memiliki perbedaan yang nyata
terutama pada
Tabel 5 Data Biomassa Tanaman Stroberi
media tanam
kompos batang
pisang (Tabel5).
Hal ini dapat
disebabkan
adanya
hubungan antara
luas daun dengan
berat brangkasan
kering bagian
disebabkan karena ratarata kandungan atas tanaman dengan koefisien korelasi
hara nitrogen tergolong sangat rendah. 0,761. Menurut hasil penelitian Pribadi
Menurut Morton dan Watson (948) dalam dkk (2015) menyatakan bahwa
Febrian dkk. (2013) pada tanaman yang penambahan kompos batang pisang dapat
kekurangan Nitrogen daunnya lebih kecil meningkatkan pertumbuhan tinggi 4,80
apabila dibandingkan dengan tanaman cm, pertambahan diameter 3,21 mm,
yang mendapat cukup Nitrogen. berat kering 23,25 gr dan nilai rasio

19
AGRIC Vol. 29, No. 1, Juli 2017: 11 - 20

tajuk akar 2,44 gr selama 7 minggu pada 2. Campuran media tanam yang terbaik
tanaman semai jabon (Anthocephalus bagi pertumbuhan dan hasil tanaman
cadamba Miq). stroberi dan untuk taman vertikal
adalah media tanam organik berupa
Campuran media tanam yang Terbaik arang sekam dengan campuran tanah
Pada penelitian ini, untuk menentukan komposisi 2:1 dan dengan bobot total
campuran media tanam yang terbaik media 265 g.
dapat dilakukan dengan cara
SARAN
kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh
dengan cara skoring dari rata- rata Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
variabel unsur hara, pertumbuhan dan mengenai pengujian berbagai tanaman
hasil tanaman stroberi yang kemudian hias menggunakan media arang sekam
di jumlah. 2:1 sehingga dapat menambah estetika
pada taman vertikal.
Hasil data kuantitatif dengan cara
skoring dari rata- rata variabel unsur
DAFTAR PUSTAKA
hara, pertumbuhan dan hasil tanaman
stroberi diperoleh data jumlah. Jumlah Anonima. 2015. Membuat Taman
yang terbesar dari data jumlah skoring Vertikal di Rumah - Tren-
menunjukkan bahwa campuran media ASBINDO – Asosiasi
tanam yang terbaik adalah arang sekam Bunga Indonesia, Mitra Anda
dengan komposisi 2:1 dengan jumlah dalam Florikultura.
110 (Tabel 6). http://www.asbindo.org/
KESIMPULAN tren/membuat-taman-vertikal-
dirumah.pdf. Diakses 31 Oktober
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan 2015, pukul 13.15 WIB.
dapat diambil kesimpulan bahwa:
Awang, Y., Anieza Shazmi Shaharom,
1. Campuran media tanam berupa arang
Rosli B. Mohamad dan Ahmad.
sekam,cocopeat dan pelepah/batang
2009.Chemical and Physical
pisang dan tanah memberikan
Characteristics of Cocopeat-
pengaruh yang sangat nyata terhadap
Based Media Mixtures and Their
jumlah daun per tanaman, jumlah
Effects on the Growth and
tunas per tanaman dan berat kering
Development of Celosia Cristata.
bagian atas tanaman.
American Journal of Agricultural
Tabel 6

20
Skoring Data Rata- Rata Tertinggi dari Semua Parameter Pertumbuhan dan Hasil
Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Naomi Endah Pratiwi, dkk.)

and Biological Sciences 4 (1): Cocopeat sebagai Media Sapih


63-71, 2009 ISSN 1557-4989. pada Politube dalam Pembibitan
Cempaka
Buckman, H dan Brady. 1982. Ilmu
(Magnolia elegans (Blume.)
Tanah. PT Bhratara Karya
H.Keng). Jurnal WASIAN Vol.1
Aksara. Jakarta.
No.2 Tahun 2014:73-76.
Fahmi, Z. Ismail. 2015.Media Tanam
sebagai Faktor Eksternal yang Irawan, A dan Y. Kafiar. 2015.
Mempengaruhi Pertumbuhan Pemanfaatan Cocopeat dan Arang
Tanaman. Balai Besar Sekam Padi Sebagai Media Tanam
Perbenihan dan Proteksi Bibit Cempaka Wasian (Elmerrilia
Tanaman Perkebunan Surabaya. Ovalis). Jurnal
http:// ditjenbun.pertanian.go.id. PROS SEMNAS MASY BIODIV
Diunduh pada tanggal 4 INDON Volume 1, Nomor 4, Juli
Desember 2016, pukul 22.00 2015 ISSN: 2407- 8050. Halaman:
WIB. 805- 808.

Febrian, I. Faris, Mukhammad Muryono Kurniawati, F dan M. Ariyani.


dan Febri Hendrayana. 2013. Pupuk 2013.Pengaruh
Nitrogen terhadap Pertumbuhan Media Tanam dan Pemupukan
dan Produktivitas Tembakau Npkterhadap Pertumbuhan Bibit
(Nicotiana tabacum L.) Varietas Damar Mata Kucing (Shorea
Prancak pada Kepadatan Populasi javanica). Jurnal Ilmu Tanah dan
36000/ha di Kabupaten Pamekasan, Agroklimatologi Volume 10,
Jawa Timur. Jurusan Biologi, Nomor 1
Fakultas Matematika dan Ilmu Kusumawati, A. 2015.Analisa
Pengetahuan Alam Institut Karakteristik
Teknologi Sepuluh Nopember. Pupuk Kompos Berbahan Batang
Surabaya. Pisang. Seminar Nasional
Hanif, Zainuri. 2012. Sebaran Stroberi Universitas PGRI Yogyakarta 2015
(Fragaria x ananassa) di Indonesia. ISBN 978-60273690-3-0323
https://zainuri.wordpress.com/2012/ Universitas PGRI Yogyakarta.
07/ 15/sebaran-stroberi-fragaria-
Pranoto, M. 2008. Multilevel Urban
ananassadi-indonesia/.Diakses pada
Green Area: Solusi terhadap Global
tanggal 29 November 2016. Pukul
Warming dan High Energy
22.52 WIB.
Building. Jurnal Rekayasa
Irawan, A dan Hanif Nurul Hidayah. Perencanaan, Vol.4,No.3.
2014. Kesesuaian Penggunaan

21
AGRIC Vol. 29, No. 1, Juli 2017: 11 - 20

Pribadi, C., M. Mardhiansyah, Evi Pemanfaatan Limbah Teh, Sekam


Sribudiani. 2015.Aplikasi Kompos Padi, dan Arang Sekam sebagai
Batang Pisang terhadap Media Tumbuh Bibit Trembesi
Pertumbuhan Semai Jabon (Samanea saman). Jurnal Sylva
(Anthocephalus cadambaMiq.) Lestari Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (61-
pada Medium Gambut. Jom Faperta 70). ISSN 23390913.
Vol. 2 No. 1 Februari 2015
Supriyanto dan Fidryaningsih. 2010.
Rahman, H. 2006. Pembuatan Pulp Pemanfaatan Arang Sekam
dari Batang Pisang Uter (Musa untuk Memperbaiki
paradisiaca Linn. var uter) Pertumbuhan Semai Jabon
Pascapanen dengan Proses Soda. (Anthocephalus cadamba
Skripsi, Fakultas Kehutanan. (Roxb.) Miq) pada Media
Universitas Gadjah Mada. Subsoil. Jurnal SILVIKULTUR
Yogyakarta. TROPIKA Vol. 01 No. 01
Desember 2010, Hal. 24 – 28.
Ratih, Widiastuti. 2014. Evaluasi Termal ISSN: 2086-8227.
Dinding Bangunan dengan Vertical
Garden. Jurnal PPKM UNSIQ I Taufani, A. 2015. Kreativitas yang Tak
(2014) 1-12. ISSN: 2354-869X. Terhingga pada Upaya Asimilasi
Tanaman dengan Bangunan Kini
Sari, M., Ai Nurjanah, Lidhia Fairuz Tidak Hanya Dikembangkan
Harly. 2014. Vertical Garden Secara Horizontal, Tapi Juga
sebagai Green Bank dalam Usaha Vertikal.
Optimalisasi Lahan pada Kawasan Indesignlive. Asia
Lingkungan Padat Penduduk di
Kota BandungJawa Barat. Tobing, M. U. 2010. Evaluasi
Universitas Pendidikan Indonesia Pengelolaan Tanaman Strawberi
Bandung. Bandung. (Fragaria Vesca) di Desa
Kalisoro, Blumbang dan
Septiani, D. 2012. Pengaruh Pemberian Gondosuli Kecamatan
Arang Sekam Padi terhadap Tawangmangu Kabupaten
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Karanganyar. Skripsi Jurusan/
Cabai Progdi Ilmu Tanah. Fakultas
Rawit (Capsicum frutescens). Pertanian Universitas Sebelas
Politeknik Negeri Lampung. Maret Surakarta. Surakarta.
Lampung.
Wulandari, A., Irdika Mansur, dan Helga
Sofyan, S.E., Melya Riniarti dan Duryat. Sugiarti. 2011. Pengaruh
2104. Pemberian

22
Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Stroberi (Naomi Endah Pratiwi, dkk.)

Kompos Batang Pisang terhadap


Pertumbuhan Semai Jabon
(Anthocephalus cadamba Miq.).
Jurnal Silvikultur Tropika. Vol.
03 No. 01 Agustus 2011, Hal. 78
– 81. ISSN:
2086-8227.

***

23

You might also like