You are on page 1of 8

CBIS JOURNAL - VOL. 07 NO.

01 (2019) : MARET P a g e | 10

Computer Based Information System Journal


ISSN (Print): 2337-8794 | E- ISSN : 2621-5292
web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis

PENERAPAN DATA MINING DALAM MEMPREDIKSI


PEMBELIAN SEMEN

Rika Harman
Universitas Putera Batam, Indonesia.

INFORMASI ARTIKEL A B S T R A C T
Diterima Redaksi: Februari 2019 When faced with a decision to determine one choice it is sometimes a
Diterbitkan Online: Maret 2019 very difficult thing, this can occur due to lack of knowledge and
supporting data that exists. Supporting data is usually not too difficult
to find because it can be taken from our own environment or on our
own, because without realizing it around us it is basically a very large
KATA KUNCI and large collection of data but sometimes it is not utilized because it
cannot use it. For example, this can be seen in the Batam Saddhana
Pembelian, Semen, Pilihan, Bahan Legenda Building Shop, in principle, the building store is the same as
Bangunan the other building shops. But the problem arising from shop owners was
when determining the purchase of cement as the main ingredient in
KORESPONDENSI building construction. If you prioritize closeness or good relations with
sponsors and sponsors' contributions to the store, the shop owner will
E-mail: rika.harman@gmail.com not be difficult to determine which supplier to contact, but because you
have to learn the tendency of the buyer which brand they prefer, the
problem will be complicated. Because the shop owner must order
products that are tailored to consumer demand, if this is not done then
what will happen to the existing customers will be disappointed because
the product they want does not exist, even the shop owner must put
stock for a long time that can harm the shop owner own. By applying
the data mining classification technique to effective cement purchases
at the Saddhana Shop, it is hoped that later it can produce a knowledge
that can be used for decision making in effective cement purchases from
suppliers.

I. Latar Belakang keseharian nya toko tersebut pasti akan


Pada kegiatan hariannya sebuah toko yang melakukan transakasi, dari tranksaksi tersebut
mempunyai konsumen tentu banyak tentu bisa dipelajari apa saja yang dibeli
menggunakan, menyimpan bahkan membuang konsumen, misalkan satu produk yang sama
data yang pada dasarnya tercipta begitu saja dengan merek yang berbeda atau satu produk
tampa disadari, padahal data tersebut jika yang sama dengan harga yang berbeda atau lagi
dikumpulkan merupakan data yang sangat produk yang sama dengan kualitas yang berbeda
penting baik bagi toko itu sendiri maupun bagi mana konsumen yang lebih menyukai nya, hal
orang lain disekitarnya, setuju dan tidak setuju ini jika dibuat pemetaannya akan sangat
data yang ada tersebut tidak semuanya harus membantu pemilik toko dalam pengambilan
dibuang begitu saja, karena dari beberapa data keputusan karena pemilik toko akan mengetahui
tersebut masih bisa dimamfaatkan untuk keinginan konsumen tentang produk yang
kepentingan toko tersebut, misalkan dalam tersedia ditokonya. Jika hal ini di dilakukan
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
CBIS JOURNAL - VOL. 07 NO. 01 (2019) : MARET P a g e | 11
untuk setiap merek produk yang ada di toko jelas
data yang cukup besar sedang dibuang dan tidak Pada dasarnya dalam melakukan proses
dimamfaatkan dengan baik, tapi untuk pembelian semen ke supplier bukanlah hal sulit
mengumpulkan data tersebut juga merupakan hal karena cukup menghubungi supplier mana yang
yang tidak mudah karena jumlah data yang paling banyak memberikan kontribusi,
sangat besar. kemudahan serta keuntungan kepada manajemen
Dalam penelitian yang akan dilakukan ini toko, hal ini tentu bisa dilihat berdasarkan
jelas tidak semua produk pada toko akan diuji, hubungan keseharian antara manajemen toko
diolah dan di ekstrak menggunakan datamining dengan supplier, tapi yang sulit adalah
tapi cukup untuk produk yang tingkat kebutuhan menentukan semen yang sesuai dengan
setiap harinya sangat tinggi saja yaitu semen. keinginan konsumenlah yang sulit karena salah
Sebagai bahan dasar bangunan semen merupakan dalam membeli konsumen akan kecewa dan stok
produk yang paling banyak dicari oleh konsumen akan menumpuk serta kerugian akan datang
dan paling banyak juga di sediakan oleh toko kepada pemilik toko. Hal inilah yang
bangunan. Walaupun semen merupakan produk mendorong proses pengolahan data dengan
yang paling banyak dicari semen tidak bisa di teknik kalsifikasi menggunakan data mining,
stok dalam waktu yang cukup lama karena sehingga dari empat produk semen tersebut
sangat beresiko, seperti bisa menjadi keras atau (Semen Padang, Tiga Roda, Holcim dan
pada saat digunakan tidak baik lagi. Hal ini yang Bosowa) dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan
harus dipandang dengan seksama oleh pemilik konsumen sehingga menjadi pembelian yang
toko, pemilik toko harus menyediakan produk efektif. Dari empat produk semen ini nantinya
semen tapi tidak bisa lama, ditambah lagi semen akan dipesan ke supplier berdasarkan tingkat
yang tersedia tidak hanya satu produk atau satu kebutuhan konsumen bukanlah berdasarkan
merek saja, yang umum beredar ditoko bangunan kebutuhan dan hubungan baik antara manajemen
di Batam ada 4 seperti Semen Padang, Tiga toko dengan supplier. Dari pembelian yang
Roda, Holcim dan Bosowa. Salah dalam dalam efektif tersebut diharapkan tidak adanya stok
memutuskan dalam proses pembelian maka akan yang terlalu lama dan kerusakan semen di toko
menjadi pembelian yang tidak efektif dan akan dapat dicegah sedini mungkin dan konsumen
dapat menimbulkan kekecewaan dari konsumen juga terpuaskan.
karena produk yang tersedia tidak atau kurang II. Kajian Literatur
diminati. Knowledge Discovery in Database
Dari hasil studi lapangan yang penulis (KDD) merupakan proses terorganisir untuk
lakukan pada hari kamis tanggal 28 Juni 2018 mengidentifikasi pola dalam data yang besar dan
maka didapat dari pemiliki toko bangunan kompleks di mana pola data tersebut ditemukan
tentang jumlah semen yang dipesan, terjual dan yang bersifat sah, baru, dan dapat bermanfaat
yang tersedia sekarang yaitu adalah sebagai serta dapat dimengerti. Data Mining, juga
berikut: dikenal sebagai Knowledge Discovery in
Tabel 1.1. Data Penjualan Semen Juni 2018 Database yang mengacu penggalian atau
No Semen Pesanan Jual Persediaan penambangan pengetahuan dari data dalam
1 Padang 160 Sak 145 Sak 15 Sak jumlah besar. Jadi dari kedua pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa KDD adalah proses
2 Tiga Roda 100 Sak 80 Sak 20 Sak
pencarian informasi atau pengetahuan dari
3 Holcim 80 Sak 70 Sak 10 Sak kumpulan data yang besar (database). Menurut
Feelders, Daniels, dan Holsheimer dalam Gunadi
4 Bosowa 60 Sak 53 Sak 7 Sak (2008) Data Mining adalah proses ekstraksi
Sumber: Toko Sadana Legenda Batam (2018) informasi dari kumpulan data melalui
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk penggunaan algoritma dan teknik yang
periode bulan Juni mulai dari tanggal satu Juni melibatkan bidang teknik statistik, matematika,
sampai dengan tanggal 28 Juni sudah mesin pembelajaran, dan sistem manajemen
menghabiskan hampir sekitar 348 Sak semen database. Data Mining dapat digunakan untuk
sedangkan yang tersedia sekarang adalah 52 Sak mengekstrak informasi dan pengetahuan penting
semen. yang tersembunyi dari dataset yang besar.
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
CBIS JOURNAL - VOL. 07 NO. 01 (2019) : MARET P a g e | 12
Dengan adanya Data Mining, maka akan 2. Estimasi, model yang dibangun
dimungkinkan untuk mendapatkan harta menggunakan record lengkap yang
berharga berupa pengetahuan didalam kumpulan menyediakan nilai variable target sebagai
data. Hampir senada dengan Gunadi, Benni nilai prediksi.
(2014) mendefinisikan Data Mining sebagai 3. Prediksi, menerka sebuah nilai yang belum
kegiatan menemukan pola yang menarik dari diketahui termasuk masa mendatang.
data yang berjumlah besar, data dapat disimpan Klasifikasi, terdapat target variable yang
dalam database, data warehouse, atau didefenisikan dalam situasi tinggi, sedang,
penyimpanan informasi lainnya. Pola yang dan rendah.
ditemukan merupakan pola yang menarik, 4. Pengklasteran, pengelompokan record,
berharga dan penting dalam memberikan pengamatan, atau memperhatikan dan
keuntungan kepada pemilik data. Perdapat yang membentuk kelas objek-objek yang
mirip diungkapkan juga oleh Geetha dan memiliki kemiripan.
Manimekalai (2013) bahwa Data mining adalah 5. Asosiasi, menemukan atribut yang muncul
proses yang menggunakan berbagai alat analis dalam satu waktu.
data untuk menemukan pola dan hubungan
dalam data yang dapat digunakan untuk C. Pohon Keputusan (Decision Tree)
membuat prediksi yang valid. Metode ini merupakan salah satu metode
yang ada pada teknik klasifikasi dalam Data
A. Tahapan Data Mining
Mining. Metode pohon keputusan mengubah
Karena Data Mining merupakan rangkaian
fakta yang sangat besar menjadi pohon
proses, maka Data Mining dapat dibagi menjadi
keputusan yang mempresentasikan aturan.
beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut bersifat
Aturan dapat dengan mudahdi pahami dengan
interaktif di mana pemakai terlibat langsung atau
bahasa alami. Dan mereka juga dapat
dengan perantaraan knowledge base. Tahap-
diekpresikan dalam bentuk bahasa basis data
tahap ini diilustrasikan pada Gambar 2.1.
seperti Strutuctured Query Language untuk
mencari record pada kategori tertentu Utari
(2015). Pohon keputusan menggunakan
representasi struktur pohon (tree) di mana setiap
node merepresentasikan atribut, cabangnya
merepresentasikan nilai dari atribut dan daun
merepresentasikan kelas. Node yang paling atas
dari pohon keputusan disebut sebagai root.
Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi
yang paling populer digunakan. Selain karena
pembangunannya relatif cepat, hasil dari model
yang dibangun mudah untuk dipahami. Data
Gambar 1. Tahap-Tahap Data Mining dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan
dalam bentuk tabel dengan atribut dan record.
B. Pengelompokan Data Mining Atribut menyatakan suatu parameter yang
Pengelompokan Data Mining dibagi disebut sebagai kriteria dalam pembentukan
menjadi beberapa kelompok, menurut Kusrini pohon. Manfaat utama dari penggunaan pohon
dan Luthfi (2009) dalam Jumanto (2014), keputusan adalah kemampuannya untuk mem-
pengelompokkan tersebut didasarkan kepada 6 break down proses pengambilan keputusan yang
(enam) faktor, diantaranya adalah sebagai kompleks menjadi lebih simpel sehingga
berikut: pengambil keputusan akan lebih
1. Deskripsi adalah cara untuk menginterpretasikan solusi dari permasalahan.
menggambarkan pola.
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
CBIS JOURNAL - VOL. 07 NO. 01 (2019) : MARET P a g e | 13
Contoh dari pohon keputusan dapat dilihat di salah satu algoritma induksi pohon keputusan
Gambar dibawah ini: yaitu ID3 (Iterative Dichotomiser 3). ID3
dikembangkan oleh J. Ross Quinlan. Dalam
prosedur algoritma ID3, input berupa sampel
training, label training dan atribut. Algoritma
C.45 merupakan pengembangan dari ID3.
Beberapa pengembangan yang dilakukan pada
C.45 adalah sebagai antara lain bisa mengatasi
missing value, bisa mengatasi continu data, dan
pruning Fadillah (2013). Berikut ini langkah-
langkah konstruksi pohon keputusan
menggunakan Algoritma C.45:
1. Misalkan T adalah himpunan kasus-kasus
yang akan dibuat simpul di mana kasus-
kasus tersebut memiliki kelas dan atribut-
atribut. Frekuensi terboboti freq (C j,T)
diperoleh dari perhitungan T dan kelas
Gambar 2. Pohon Keputusan Identifikasi yang dihasilkan adalah C, untuk setiap j є
{1,2,3,...,n}
Pada pohon keputusan terdapat 3 jenis node, 2. Jika semua kasus berada dalam kelas C
yaitu: yang sama maka simpul yang dihasilkan
1. Root Node, merupakan node paling atas, adalah simpul daun yang diberi label
pada node ini tidak ada input dan bisa tidak dengan kelas Cj sebagai kelas terbanyak.
mempunyai output atau mempunyai output 3. Jika T berisi kasus yang memiliki dua atau
lebih dari satu. lebih kelas maka dapat dihitung j
2. Internal Node, merupakan node information gain dari setiap atribut
percabangan, pada node ini hanya terdapat tersebut.
satu input dan mempunyai output minimal 4. Atribut dengan nilai information gain
dua. tertinggi terpilih sebagai pemilah dalam
3. Leaf node atau terminal node, merupakan simpul tersebut.
node akhir, pada node ini hanya terdapat 5. Simpul keputusan memiliki cabang
satu input dan tidak mempunyai output sebanyak s yaitu T1,…., Ts di mana s = 2
Andriani (2013). untuk atribut kontinu dan s = h untuk
atribut diskret dengan nilai h yang sudah
D. Algoritma C.45 dan Pembentukkan diketahui.
6. Untuk setiap i = {1,2,...,s}, jika Ti tidak
Pohon Keputusan
memiliki cabang lagi maka simpul tersebut
Algoritma C.45 yaitu sebuah algoritma yang secara langsung menjadi simpul daun yang
digunakan untuk membangun decision tree diberi label kelas terbanyak di bawah
(pengambilan keputusan). Algoritma C.45 adalah
1. Simpul induknya dan kesalahan klasifikasi E. Entropy dan Information Gain
bernilai 0. Sebuah obyek yang diklasifikasikan dalam
2. Apabila Ti memiliki cabang lagi maka pohon harus dites nilai Entropy -nya. Entropy
pemilahan diproses kembali menggunakan
adalah ukuran dari teori informasi yang dapat
kasus-kasus dalam Ti.
3. Kesalahan klasifikasi simpul dihitung dari mengetahui karakteristik dari impuryt dan
penjumlahan dari kesalahan-kesalahan homogenity dari kumpulan data. Dari nilai
simpul anak yang dibandingkan dengan Entropy tersebut kemudian dihitung nilai
simpul induknya. information gain (IG) masing-masing atribut.
Entropy (S) merupakan jumlah bit yang
diperkirakan dibutuhkan untuk dapat
mengekstrak suatu kelas (+ atau -) dari sejumlah
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
CBIS JOURNAL - VOL. 07 NO. 01 (2019) : MARET P a g e | 14
data acak pada ruang sampel S. Entropy dapat maka dapat ditentukan format data dalam
dikatakan sebagai kebutuhan bit untuk memprediksi pembelian semen pada toko
menyatakan suatu kelas. Semakin kecil nilai Shadana yang antara lain adalah sebagai berikut:
Entropy maka akan semakin Entropy digunakan 1. Merek (terkenal dan tidak terkenal)
dalam mengekstrak suatu kelas. Entropy 2. Jenis atau berat (berat dan sedang)
digunakan untuk mengukur ketidakaslian S. 3. Harga (mahal, sedang dan murah).
1. Untuk perhitungan Gain adalah sebagai 4. Rekomendasi (ya dan tidak).
berikut: 5. Animo(tinggi sedang dan rendah)
Adapun yang menjadi variabel tujuan
(GOAL) dalam hal ini variabel yang akan
menjadi keputusan adalah laris (Y) dan tidak
2. Untuk menghitung nilai Entrhopy adalah laris suatu produk (T)
sebagai berikut: A. Pohon Keputusan
Menentukan atribut sebagai akar dan
menghitung nilai informasi gain atribut. Untuk
memilih atribut sebagai akar, didasarkan pada
III. Metodologi nilai gain tertinggi dari atribut-atribut yang ada.
Metodologi penelitian diperlukan sebagai Dibutuhkan nilai Entropy untuk menentukan
kerangka dan panduan dalam melakukan proses gain tertinggi.
penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan Entropy total Atribut
menjadi lebih terarah, teratur, dan sistematis.
Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang menjelaskan mengenai cara-
cara melaksanakan penelitian yang dimulai dari
kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, Entropy (total) adalah menghitung nilai total
menganalisis, hingga menyusun laporan
keputusan Ya (9) dan Tidak (8), sedangkan 17
berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara
ilmiah. Motivasi dan tujuan penelitian secara adalah jumlah keseluruhan kasus.
umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa 1. Atribut Merek
penelitian merupakan refleksi dari keinginan
manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya
menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Metodologi penelitian ini dilakukan secara
sistematik yang dapat digunakan sebagai Sedangkan untuk nilai Gain Total Merek adalah
pedoman untuk peneliti dalam melaksanakan
penelitian agar hasil yang dicapai tidak sebagai berikut, seperti dibawah ini:
menyimpang dan tujuan yang diinginkan dapat
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Atribut Jenis
IV. Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dari toko
Shadana baik yang berdasarkan pengamatan atau
pembalajaran terhadap data yang sudah ada
ataupun data sebelumnya ditambah dengan hasil Sedangkan untuk nilai Gain Total Jenis adalah
wawancara singkat dengan beberapa konsumen sebagai berikut, seperti dibawah ini:
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
CBIS JOURNAL - VOL. 07 NO. 01 (2019) : MARET P a g e | 15
jumlah tidak layaknya adalah 3, dan Merek SDG
(sedang) tetap dikatakan tidak layak dengan
3. Atribut Harga jumlah tidak layaknya adalah 2, dan yang
terakhir adalah merek dengan atribut TTKL
(tidak terkenal) dapat dikatakan layak dengan
nilai kelayakannya adalah 2. Sehingga Pohon
keputusan yang terbentuk seperti pada gambar
dibawah ini::

Sedangkan untuk nilai Gain Total Harga adalah


Harga
sebagai berikut, seperti dibawah ini:

Sedang
4. Atribut Rekomendasi Merek
Y T

Terkenal Tdk terkenal

T Y T

Sedangkan untuk nilai Gain Total Rekomendasi


adalah sebagai berikut, seperti dibawah ini: Gambar 3. Pohon Keputusan Hasil

Keterangan:
Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah
kedua proses pengujian dilakukan baik itu
pengujian manual menggunakan proses
5. Atribut Animo perhitungan matematika. Dimana lebih lanjut
aturan atau rule yang terbentuk berdasarkan
pohon keputusan terakhir seperti pada gambar 3
diatas adalah sebagai berikut:
1. IF (harga = murah) maka (semen = tidak akan
dibeli).
2. IF (harga = sedang) maka (semen = dibeli).
3. IF (harga = mahal) dan (merek = tidak
Sedangkan untuk nilai Gain Total Animo adalah terkenal) maka semen akan di beli.
sebagai berikut, seperti dibawah ini: 4. IF (harga = mahal) dan (merek=terkenal)
serta (harga=mahal) dan (merek = sedang)
maka semen tidak akan dibeli.
Berdasarkan rule atau knowledge yang
Lakukan hal yang sama secara berulang sampai dihasilkan terdapat rules yang sesuai dengan
ditemukan nilai gain tertinggi yang akan kejadian yang terjadi dalam memprediksi
dijadikan sebagai node akar. pembelian semen pada toko Shadana Legenda
Malaka Batam. Sebagaimana contoh pembelian
Keterangan: semen akan dilakukan jika harga semen tersebut
Dari perhitungan pada tabel 4.9 dapat diketahui adalah harga sedang dan mahal jika harga murah
bahwa atribut dengan gain tertinggi adalah maka sipembeli tidak akan melakukannya karena
Merek dengan atributnya yakni 0.86312. Merek menyangkut masalah kualitas, dan rata-rata
pelanggan yang membeli semen adalah untuk
dapat menjadi node akar, dimana nilai atribut
rumahnya sendiri, artinya walapun harganya
TKNL (terkenal) dikatakan Tidak Layak dengan murah sipembeli belum tentu tertarik untuk
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
CBIS JOURNAL - VOL. 07 NO. 01 (2019) : MARET P a g e | 16
membelinya karena faktor kualitas dan keperluan mahal merek pasti pilih yang terkenal. Hal ini
spesifik. Sedangkan untuk harga semen yang juga tergantung dari keadaan stok di Gudang
mahal maka sipembeli akan melihat kembali pada saat proses pengambilan data dilakukan.
merek dari semen tersebut jika mereknya
terkenal dan sedang sipembeli tidak akan Ucapan Terima Kasih
melakukan pembelian karena sipembeli lebih Pada penulisan jurnal ini peneliti
mengutamakan membeli semen dengan merek mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
tidak terkenal. Hal ini bisa terjadi karena pada kepada pemilik toko Sadana beserta staf dan
saat pengambilan data stok semen yang tersedia karyawan dalam hal ini adalah bapak Johan
adalah semen dengan harga mahal dan merek Arista, yang telah membantu dalam menyiapkan
tidak terkenal sedangkan untuk merek sangat dan memberikan data selama proses penelitian
terkenal tidak ada di stok toko tersebut atau berlangsung, seterusnya kepada yang terhormat
habis, sebaliknya untuk semen dengan kategori seluruh pelanggan toko Sadana yang telah
harga mahal merek sedang memang tidak dicari berkontribusi sehingga terkumpulnya data yang
oleh pelanggan kalaupun ada itupun jumlah diperlukan selama proses pengambilan data
sedikit. berlangsung. Terakhir ucapan kepada pihak
LPPM Universitas Putera Batam yang telah
V. Kesimpulan mendukung baik secara finansial maupun
Secara garis besar penerapan dari Data nofinansial. Terakhir mahasiswa yang telah
Mining khususnya teknik klasifikasi C.45 membantu dalam proses penelitian ini mulai dari
didalam penelitian ini dalam hal memprediksi proses pembuatan proposal dan pengolahan data
pembelian semen adalah sukses (berhasil) hal ini penelitian.
dapat dibuktikan dengan terbentuknya beberapa
jalur keputusan yang dapat diambil yang antara Daftar Pustaka
lain adalah sebagai berikut: [1] Benni R Suburian. (2014). Aplikasi Data
1. Semen dengan harga murah tidak akan dibeli Mining Untuk Menampilkan Tingkat
oleh konsumen karena semen dengan harga Kelulusan Mahasiswa Dengan
ini jarang diminati karena dianggap dari segi Algoritma Apriori. Teknik Informatika
kualitas kurang baik, ditambah lagi rata-rata STMIK Budi Darma Medan.
sipembeli membeli untuk rumahnya sendri. [2] Eki Roziqa Maris. (2017). Analisis Kepuasan
2. Semen yang akan dibeli oleh konsumen Pelanggan Menggunakan Algoritma C4,
berdasarkan survei yang dilakukan adalah Semarang. Program Studi Teknik
semen dengan harga sedang dan mahal, hal Informatika Universitas Nurswantoro
ini terjadi karena anggapan sebagian Semarang.
konsumen untuk masalah kualitas semen [3] Haryanto, F. F. (2017). Penerapan Algoritma
yang baik hanya ada pada semen dengan C4.5 Untuk Memprediksi Penerimaan
harga sedang dan mahal. Calon Pegawai Pada PT WISE.
3. Untuk kategori harga yang mahal dari semen Program Studi Teknik Informatika
yang akan dibeli tersebut adalah khusus Universitas Multi Media Nusantara,
merek yang tidak terkenal. Hal juga Tanggerang Banten.
dipengaruhi oleh stok yang ada pada saat [4] Ivandari. (2015). Model Keputusan Untuk
survei dilakukan. Klasifikasi Persetujuan Kredit
4. Semen dengan harga mahal dan merek Menggunakan Algoritma C4.5. Jurnal
terkenal tidak akan dibeli oleh sipembeli hal Litbang Kota Pekalongan.
ini dipengaruhi oleh stok yang ada pada saat [5] Jumanto. (2014). Implementasi Data Mining
survei dilakukan yang dalam hal ini tidak Algoritma C.45 Untuk Memprediksi
lebih dominan, artinya stok dengan merek Perilaku Mahasiswa Dilploma 3
terkenal tidak tersedia. Melanjutkan Strata 1 Di STMIK
5. Semen dengan harga mahal dan merek AMIKOM Yogyakarta. STMIK
sedang tingkat terkenalnya juga tidak akan AMIKOM Yogyakarta.
dibeli oleh konsumen, karena kebanyakan [6] Larissa Maharani. (2015). Klasifikasi
konsumen akan melakukan pembelian harga Nasabah Bank Menggunakan Algoritma
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis
CBIS JOURNAL - VOL. 07 NO. 01 (2019) : MARET P a g e | 17
C4.5 Sebagai Dasar Pemberian Kredit. Mendukung Strategi Promosi
Padang Fakultas Ilmu Komputer Pendidikan. Universitas Putra
Universitas Putera Indonesia Padang. Indonesia “YPTK” Padang Sumatera
[7] Liliana Swastina. (2013). Penerapan Barat.
Algortima C4.5 Untuk Penentuan [9] Sukma Putri Utari. (2015). Implementasi
JurusanMahasiswa, Banjarmasin. Metode C.45 Untuk Menentukan Guru
Program Teknik Informatika STMIK Terbaik Pada SMK 1 Percut Sei Tuan
Indonesia Banjarmasin. Medan. Teknik Informatika STMIK Budi
[8] Nurcahyo, G. W. (2008). Penerapan Data Darma Medan.
Mining dengan Algoritma Apriori untuk

http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis

You might also like