Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Ririn Dwi Febriani
NPM : 3207024
Background. Family is the first reflection for children to build his character and
personality. Parents have their own way to take care of their children such as
permissive parenting. Permissive parenting usually begins from last parenting that
can not effectively to stop the deviant behavior of their children, so they think let
it go.The children exactly become arbitrarily, and without control of their parents,
the children can do what they want to do, the children become not discipline in
social rules, and its make they have aggressive behavior.
Objective. The aimed of the study was to identify the effect of permissive
parenting parents to aggressive behavior at Jamblangan elementary school.
Method. The study was quantitative non-experimental with analytic correlation
method and cross sectional design. The sample was selected by using total
sampling with as many as 85 respondents. The study was carried out June 2011
using questionnaire as research instrument.
Results. Parenting of parents mainly belonged to permissive category (57,6%)
and aggressive behavior belonged to experiencing aggressive (60%). There was
association between permissive parenting to aggressive behavior at Jamblangan
elementary school with score of contingency coefficient 0,628 showed strong
positive correlation.
Conclusion. There was significant association between permissive parenting to
aggressive behavior with strong positive correlation.
Keywords. Parenting Parents, Children's Aggressive Behavior
1
Nursing student of Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Health College
2
Lecturer of Nurse Programme, Polytechnic of Health Yogyakarta.
3
Nursing lecturer of Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Health College
INTISARI
Latar Belakang. Keluarga merupakan cerminan yang pertama dan paling utama
yang bisa didapatkan anak untuk mewarnai karakter dan kepribadiannya. Orang
tua memiliki cara tersendiri untuk mengasuh anak diantaranya pola asuh permisif.
Sikap permisif orang tua, yang biasanya berawal dari sikap orang tua yang merasa
tidak dapat efektif untuk menghentikan perilaku menyimpang anaknya, sehingga
cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Anak cenderung bertindak
semena-mena, tanpa pengawasan orang tua, ia bebas melakukan apa saja yang
diinginkan, anak kurang disiplin dengan aturan-aturan sosial yang berlaku, ini
membuat perilaku agresif.
Tujuan. Tujuan penelitian, mengetahui hubungan pola asuh permisif orang tua
terhadap perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan.
Metode. Penelitian kuantitatif non eksperimental, dengan pendekatan analitik
korelasional dan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Uji statistik
yang digunakan adalah chi square. Sampel penelitian ini menggunakan total
sampling dari semua orang tua siswa SD N Jamblangan yang berjumlah 85 orang.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Juni
2011.
Hasil. Pola asuh permisif orang tua sebanyak 57,6% dan perilaku agresif anak
sebanyak 60%. Diperoleh p-value sebesar 0,000 < (0,05) sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif dengan
perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan dengan nilai koefisien kontingensi
sebesar 0,628.
Kesimpulan. Pola asuh permisif orang tua berpengaruh dengan perilaku agresif
dengan tingkat hubungan kuat..
Kata Kunci. Pola Asuh Orang Tua, Perilaku Agresif Anak
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Politeknik Kesehatan Yogyakarta
3
Dosen Program Studi Ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya yang tidak pernah terhenti kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat
memperoleh derajat kesarjanaan dibidang Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Dalam penyusunannya penulis
mendapat banyak bimbingan, dukungan, bantuan moril dan materiil dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. I. Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Yanita Trisetyaningsih S.Kep., Ns selaku Ketua Prodi Keperawatan Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
3. Tri Prabowo, S.Kp, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I
4. Agus Warseno, S.Kep, Ns selaku Dosen Pembimbing II
5. Anggreswari Ayu Dhamayanti S.Psi., M.Si selaku Penguji
6. Kepala Sekolah dan seluruh staf guru SD Negeri Jamblangan
7. Seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian skripsi penelitian ini.
Penulis menyadari “Tak ada gading yang tak retak”, oleh karenanya
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak atas kehilafan
atau kesalahan yang terjadi dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan ridho Allah SWT selalu bersama
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
pertama yang ditemui anak. Hubungan anak dengan orang tua dan anggota
keluarga lainnya dapat dianggap sebagai suatu sistem yang saling berinteraksi.
Sistem- sistem tersebut berpengaruh pada anak baik secara langsung maupun
tidak, melalui sikap dan cara pengasuhan anak oleh orang tua (Julian &
Alfred, 2008).
tepat akan membentuk jalur bagi anak dan membantunya ke jalan yang baik
dan bermoral, benar bahwa karena masa kanak-kanak sangat terbuka bagi
semua jenis reaksi dari luar, maka anak rentan terkena reaksi buruk. Dalam
proses pengasuhan, hal terpenting adalah kelakuan orang tua atau pengasuh,
serta pengajaran yang diberikan guru. Dalam upaya memberi anak pendidikan
yang baik, perilaku praktis para pengasuh yang berwenang dalam hal ini orang
tua lebih penting daripada sekedar instruksi verbal atau peringatan mana yang
boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan (Julian & Alfred, 2008).
Pola asuh orang tua menjadi tiga yakni pola asuh otoriter
dan dengan keras atas pelanggaran yang dilakukannya. Pola asuh permisif
(permissive) adalah orang tua menghargai ekspresi diri dan regulasi diri.
pendorong bagi anak untuk berperilaku agresif, orang tua yang bersikap
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap anak untuk berperilaku agresif
atau tidak. Seperti film yang menampilkan adegan agresif, pengaruhnya lebih
kecil jika dibandingkan dengan situasi dan kondisi keluarga yang negatif
(Shochib, 2000).
Sikap permisif orang tua, yang biasanya berawal dari sikap orang
tua yang merasa tidak dapat efektif untuk menghentikan perilaku menyimpang
anaknya, sehingga cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Anak
cenderung bertindak semena-mena, tanpa pengawasan orang tua, ia bebas
melakukan apa saja yang diinginkan, anak kurang disiplin dengan aturan-
aturan sosial yang berlaku, ini membuat perilaku agresif. Perilaku agresif pada
anak usia sekolah disebabkan oleh kurangnya waktu anak bersama orang tua.
Jenis kepribadian orang tua yang bersifat mengabaikan atau tidak ingin
untuk melukai orang lain orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal,
secara fisik maupun psikis, langsung maupun tidak langsung. Perilaku agresif
bukan hanya melekat pada kaum dewasa, tetapi bibit-bibit agresivitas itu telah
dapat kita jumpai dalam perilaku anak dalam kehidupan keseharian mereka
(Anantasari, 2006).
terjadi sejak masa bayi, dilanjutkan dengan pada masa pra-sekolah. masa usia
ada masa kritis dimana perilaku agresif dapat menjadi sebuah kecenderungan
yang dapat bertahan sampai masa dewasa. Masa tersebut adalah masa usia
sekolah dan remaja. Perbedaan gender dalam hal agresi menjadi tampak jelas,
dalam bentuk agresi verbal, seperti menyumpah dan memberi nama ejekan
perilaku mengganggu, berbohong atau merusak benda. Pada masa ini anak
egosentris saat berinteraksi sosial (Estevez & Gongora, 2007). Pada usia 12-14
tahun adalah agresi yang bersifat jelas atau berupa tindakan kekerasan seperti
pada masa usia sekolah dan remaja awal (Bandura dalam Kurniadarni, 2005).
sebesar 19,4%. Dari 19,4% ini sumbangan terbesar diberikan oleh orang tua
ketika orang tua mengabaikan kebutuhan anak untuk dipuji, diakui, dihargai,
merupakan agresif yang sering terjadi orang tua cenderung menahan pujian
pada anak dengan tujuan agar anak tidak sombong. Namun demikian, sering
didapatkan data bahwa sebagian besar siswanya nakal atau agresif, di tandai
dengan sering mencari perhatian dengan gurunya atau berbicara kotor dengan
tua siswa adalah bekerja sebagai petani dan pedagang, anak hanya diberi uang
anak.
mengenai “Pengaruh Pola Asuh Permisif Orang tua Terhadap Perilaku Agresif
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat disusun suatu
permasalahan yaitu “Adakah pengaruh pola asuh permisif orang tua terhadap
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Jamblangan.
2. Tujuan khusus
Jamblangan.
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
a. Secara Teoritis
b. Manfaat Praktis
1) Bagi peneliti
lebih baik.
4) Ilmu pengetahuan
penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
latar belakang ada laporan sekitar 8,06% siswa melanggar tata tertib,
Fregersi = 10,722 dengan sig, (p) < 0,05. Dan kesimpulannya ada
diketahui dari 30 item yang diuji cobakan terdapat 16 item yang valid
A. Hasil Penelitian
terdiri dari 6 kelas yaitu kelas 1 (17 siswa), kelas 2 (17 siswa), kelas 3 (12
siswa), kelas 4 (7 siswa), kelas 5 (15 siswa) dan kelas 6 (17 siswa), yang
kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olah raga, dan
pada jam 07.00-13.30 WIB; hari jumat jam pelajaran dimulai pada jam
pramuka setiap hari kamis, olahraga setiap hari sabtu. Sekolah dasar ini
juga memberikan fasilitas untuk mengasah bakat dari siswa dengan adanya
berikut:
(32,9%).
28-32 tahun dan 43-47 tahun mempunyai jumlah yang sama yaitu masing-
Jumlah 85 100
Sumber : Data primer tahun 2011
Tabulasi silang dan hasil uji statistik hubungan pola asuh orang tua
tabel berikut:
Tabel 14.Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Pola Asuh Permisif
Orang Tua dengan Perilaku Agresif Anak di SD Negeri Jamblangan
Tabel 14. menunjukkan orang tua yang tidak menerapkan pola asuh
disajikan pada tabel 13, diperoleh p-value sebesar 0,000 < (0,05)
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola
hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku agresif anak adalah
kuat.
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
tahun adalah agresi tidak jelas yaitu perilaku mengganggu, berbohong atau
sosial (Estevez & Gongora, 2007). Pada usia 12-14 tahun adalah agresi
yang bersifat jelas atau berupa tindakan kekerasan seperti berkelahi atau
dan bergosip (Krahe, 2005). Tingkah laku agresif pada anak laki-laki tetap
dan akan berakibat fatal bagi anak (Mighwar cit Rahni, 2010). Otak laki-
Usia orang tua yang paling banyak pada rentang antara 38-42 tahun
asuh orang tua yang menerapkan disiplin dengan tidak konsisten. Orang
tua dengan umur lebih tua cenderung membiarkan dan kurang memonitor
agresif.
mengakibatkan perilaku anak agresif. Pola asuh permisif adalah orang tua
tua biasanya berawal dari sikap orang tua yang merasa tidak efektif untuk
membiarkan saja atau tidak mau tahu. Mereka hanya membuat sedikit
sedapat mungkin. Ciri pola asuh permisif antara lain yaitu kontrol orang
tua kurang, bersifat longgar atau bebas, anak kurang dibimbing dalam
Dampak dari pola asuh permisif menurut Baumrind dalam Fortuna (2008)
akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, tidak patuh,
manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri dan
katarsis dan kognitif. Apabila perilaku agresif tidak segera ditangani dan
tidak mendapat perhatian dari orang tua maupun pendidiknya, maka akan
ini dapat menimbulkan masalah baru karena anak terisolir dari lingkungan
Hasil analisis tabulasi silang (cross tab) diketahui orang tua yang
terpenuhi.
adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif orang tua
ini sesuai dengan Astuti (2004) yang menunjukkan bahwa peran orang tua
permisif yaitu pola asuh otoriter berpengaruh 9,2% sedangkan pola asuh
pengaruhnya sangat kuat. Pola asuh orang tua yang salah dapat
anaknya cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Orang tua yang
yang negatif, dalam konteks ini adalah perilaku agresif (Riadi, 2006).
C. Keterbatasan Penelitian
terjadi bias.
pola asuh orang tua sehingga belum dapat memberikan gambaran secara
3. Jarak usia anak terlalu jauh antara kelas I sampai VI sehingga tingkat
4. Sifat variabel pola asuh orang tua tidak bersifat mutlak, kadang bisa
A. Kesimpulan
asuh permisif.
3. Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif orang tua dengan
perilaku agresif dan tingkat hubungan antara pola asuh permisif orang tua
B. Saran
perilaku agresif selain faktor pola asuh. Selain itu perlu ditambahkan
metode observasi secara langsung pada anak agar lebih objektif dalam
Orang tua hendaknya merubah pola asuh permisif menjadi pola asuh yang
lebih baik anak seperti lebih meningkatkan komunikasi pada anak dan
Guru adalah orang yang dapat mengajarkan mengenai berbagai hal, maka
baik atau buruk pola asuh permisif kepada orang tua siswa
keras, memberikan kegiatan fisik yang menguras tenaga kepada anak dan
Astuti, Endah. (2004). Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Gejala
Kenakalan Anak/ Remaja dan Penanggulangannya. Tesis, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Estevez, E., & Gongora, J.N. (2007). Adolescent Aggresion Toward Parents:
Factors Associated And Intervention. Universidad Miguel Hernandez de
Elche
Fortuna, Fini. (2008). Hubungan Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Agresif
Pada Remaja, Jurnal, Universitas Gunadarma. [Serial online] [cited 20
Desember 2010] Available from URL: http:// www.Gunadarma.ac.id
Kurniadarni, Endah.(2005). Perilaku agresif pada anak usia sekolah dan remaja
awal, [Serial Online] [ cited 1 Januari 2011], Available from URL:
http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=95577&lokasi
=lokal
McCusker, M., & Doren, S.V. (2004). Aggressive Play: Contributing Factors of
Parental Roles on 3–6 Year–Old Boys. College of Saint Elizabeth
Notoatmojo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Rineka
Cipta.
Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, R.D. (2008). Human Development. Edisi
Kesembilan. Jakarta: Salemba Medika
Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, R.D. (2009). Human Development. Edisi
Kesepuluh. Jakarta: Salemba Medika
Rahni, S. (2010) Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Peran Kelompok Sebaya
Terhadap Perkembangan Sosial Remaja di SLTP N 1 Gamping
Yogyakarta, Skripsi, UGM, Yogyakarta.
Riadi. (2006). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Agresivitas Remaja.
Surakarta: Tidak diterbitkan
Shochib, Moh. (2000). Pola Asuh Orang tua. Jakarta: Rineka Cipta.