You are on page 1of 35

PENGARUH POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP

PERILAKU AGRESIF ANAK DI SD NEGERI JAMBLANGAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


STIKES A. YANI Yogyakarta

Disusun Oleh :
Ririn Dwi Febriani
NPM : 3207024

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2011
ABSTRACT

EFFECT OF PERMISSIVE PARENTING PARENTS TO CHILDREN


AGGRESSIVE BEHAVIOR AT JAMBLANGAN ELEMENTARY
SCHOOL

Ririn Dwi Febriani1, Tri Prabowo2, Agus Warseno3

Background. Family is the first reflection for children to build his character and
personality. Parents have their own way to take care of their children such as
permissive parenting. Permissive parenting usually begins from last parenting that
can not effectively to stop the deviant behavior of their children, so they think let
it go.The children exactly become arbitrarily, and without control of their parents,
the children can do what they want to do, the children become not discipline in
social rules, and its make they have aggressive behavior.
Objective. The aimed of the study was to identify the effect of permissive
parenting parents to aggressive behavior at Jamblangan elementary school.
Method. The study was quantitative non-experimental with analytic correlation
method and cross sectional design. The sample was selected by using total
sampling with as many as 85 respondents. The study was carried out June 2011
using questionnaire as research instrument.
Results. Parenting of parents mainly belonged to permissive category (57,6%)
and aggressive behavior belonged to experiencing aggressive (60%). There was
association between permissive parenting to aggressive behavior at Jamblangan
elementary school with score of contingency coefficient 0,628 showed strong
positive correlation.
Conclusion. There was significant association between permissive parenting to
aggressive behavior with strong positive correlation.
Keywords. Parenting Parents, Children's Aggressive Behavior

1
Nursing student of Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Health College
2
Lecturer of Nurse Programme, Polytechnic of Health Yogyakarta.
3
Nursing lecturer of Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Health College
INTISARI

PENGARUH POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP


PERILAKU AGRESIF ANAK DI SD NEGERI JAMBLANGAN

Ririn Dwi Febriani1, Tri Prabowo2, Agus Warseno3

Latar Belakang. Keluarga merupakan cerminan yang pertama dan paling utama
yang bisa didapatkan anak untuk mewarnai karakter dan kepribadiannya. Orang
tua memiliki cara tersendiri untuk mengasuh anak diantaranya pola asuh permisif.
Sikap permisif orang tua, yang biasanya berawal dari sikap orang tua yang merasa
tidak dapat efektif untuk menghentikan perilaku menyimpang anaknya, sehingga
cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Anak cenderung bertindak
semena-mena, tanpa pengawasan orang tua, ia bebas melakukan apa saja yang
diinginkan, anak kurang disiplin dengan aturan-aturan sosial yang berlaku, ini
membuat perilaku agresif.
Tujuan. Tujuan penelitian, mengetahui hubungan pola asuh permisif orang tua
terhadap perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan.
Metode. Penelitian kuantitatif non eksperimental, dengan pendekatan analitik
korelasional dan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Uji statistik
yang digunakan adalah chi square. Sampel penelitian ini menggunakan total
sampling dari semua orang tua siswa SD N Jamblangan yang berjumlah 85 orang.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Juni
2011.
Hasil. Pola asuh permisif orang tua sebanyak 57,6% dan perilaku agresif anak
sebanyak 60%. Diperoleh p-value sebesar 0,000 <  (0,05) sehingga dapat
disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif dengan
perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan dengan nilai koefisien kontingensi
sebesar 0,628.
Kesimpulan. Pola asuh permisif orang tua berpengaruh dengan perilaku agresif
dengan tingkat hubungan kuat..
Kata Kunci. Pola Asuh Orang Tua, Perilaku Agresif Anak
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Politeknik Kesehatan Yogyakarta
3
Dosen Program Studi Ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal skripsi dengan judul :

PENGARUH POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP PERILAKU


AGRESIF ANAK DI SD NEGERI JAMBLANGAN

Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada


Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Ahmad Yani Yogyakarta, sejauh yang diketahui bukan merupakan tiruan dan
duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk
mendapatkan gelar sarjana di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau instansi manapun,
kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, Juli 2011

Ririn Dwi Febriani


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya yang tidak pernah terhenti kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat
memperoleh derajat kesarjanaan dibidang Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Dalam penyusunannya penulis
mendapat banyak bimbingan, dukungan, bantuan moril dan materiil dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. I. Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Yanita Trisetyaningsih S.Kep., Ns selaku Ketua Prodi Keperawatan Stikes
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
3. Tri Prabowo, S.Kp, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I
4. Agus Warseno, S.Kep, Ns selaku Dosen Pembimbing II
5. Anggreswari Ayu Dhamayanti S.Psi., M.Si selaku Penguji
6. Kepala Sekolah dan seluruh staf guru SD Negeri Jamblangan
7. Seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian skripsi penelitian ini.
Penulis menyadari “Tak ada gading yang tak retak”, oleh karenanya
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak atas kehilafan
atau kesalahan yang terjadi dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan ridho Allah SWT selalu bersama
kita semua.

Yogyakarta, Juli 2011

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRACT ...................................................................................................... iii
INTISARI.......................................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D.Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian............................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Teori..................................................................................... 10
1. Pola Asuh Orang Tua ....................................................................... 10
a. Pengertian Pola Asuh.................................................................. 10
b. Tipe Pola Asuh .......................................................................... 11
c. Ciri-ciri Pola Asuh...................................................................... 13
d. Dampak atau Pengaruh Pola Asuh Orang Tua............................. 14
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh ............................ 16
2. Perilaku Agresif ............................................................................... 18
a. Pengertian Perilaku Agresif ........................................................ 18
b. Bentuk- bentuk Tindakan Agresif ............................................... 18
c. Faktor-faktor Penyebab Anak Berperilaku Agresif...................... 20
d. Cara Mengatasi Agresif .............................................................. 27
B. Kerangka Teori.................................................................................... 29
C. Kerangka Konsep ................................................................................ 30
D. Hipotesis ............................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian................................................................................. 31
B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 31
C. Populasi dan Sampel............................................................................ 31
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 32
E. Definisi Operasional ............................................................................ 32
F. Alat dan Metode Pengambilan Data ..................................................... 33
G. Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 36
H. Metode Pengambilan Data dan Analisa Data ....................................... 39
I. Etika Penelitian..................................................................................... 42
J. Jalannya Penelitian ............................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ................................................................................... 45
1. Gambaran Umum lokasi Penelitian................................................... 45
2. Karakteristik Responden................................................................... 46
3. Pola Asuh Orang Tua di SD Negeri Jamblangan............................... 48
4. Perilaku Agresif Anak di SD Negeri Jamblangan.............................. 48
5. Hubungan Tingkat Pola Asuh Permisif Orang Tua dengan Perilaku
Agresif Anak di SD Negeri Jamblangan ........................................... 49
B. Pembahasan......................................................................................... 50
1. Karakteristik Responden .................................................................. 50
2. Pola Asuh Permisif........................................................................... 52
3. Perilaku Agresif Anak ...................................................................... 53
4. Hubungan Pola Asuh Permisif Orang Tua dengan Perilaku Agresif
Anak ................................................................................................ 54
C. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 56

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ......................................................................................... 57
B. Saran ................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengaruh Pola Asuh terhadap Perilaku Anak ...............................................15


Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Pola Asuh.....................................................................34
Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Agresif ..........................................................34
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pola Asuh Orang Tua....................................37
Tabel 5. Tabel Uji Validitas Kuesioner Perilaku Agresif Anak..................................38
Tabel 6. Pedoman Koefisien Kontigensi ...................................................................41
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Anak......46
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin ......................................................................................................46
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Orang
Tua..............................................................................................................47
Tabel 10.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Pekerjaan ....................................................................................................47
Tabel 11.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Pendidikan ..................................................................................................47
Tabel 12.Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua Di SD Negeri Jamblangan ........48
Tabel 13.Distribusi Frekuensi Perilaku Agresif Anak Di SD Negeri Jamblangan .......48
Tabel 14.Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Pola ASuh Permisif Orang
Tua dengan Perilaku Agreisf Anak Di SD Negeri Jamblangan.....................49
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori.........................................................................................29


Gambar 2. Kerangka konsep ......................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga adalah latar belakang atau background pertama dan paling

utama yang bisa didapatkan anak untuk mewarnai karakter dan

kepribadiannya. Hubungan anak dengan keluarga merupakan hubungan yang

pertama yang ditemui anak. Hubungan anak dengan orang tua dan anggota

keluarga lainnya dapat dianggap sebagai suatu sistem yang saling berinteraksi.

Sistem- sistem tersebut berpengaruh pada anak baik secara langsung maupun

tidak, melalui sikap dan cara pengasuhan anak oleh orang tua (Julian &

Alfred, 2008).

Dalam bertahun-tahun anak harus diajari berbagai jenis kebaikan serta

nilai-nilai sosial, keagamaan, kemanusiaan, budi pekerti. Pengasuhan yang

tepat akan membentuk jalur bagi anak dan membantunya ke jalan yang baik

dan bermoral, benar bahwa karena masa kanak-kanak sangat terbuka bagi

semua jenis reaksi dari luar, maka anak rentan terkena reaksi buruk. Dalam

proses pengasuhan, hal terpenting adalah kelakuan orang tua atau pengasuh,

serta pengajaran yang diberikan guru. Dalam upaya memberi anak pendidikan

yang baik, perilaku praktis para pengasuh yang berwenang dalam hal ini orang

tua lebih penting daripada sekedar instruksi verbal atau peringatan mana yang

boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan (Julian & Alfred, 2008).
Pola asuh orang tua menjadi tiga yakni pola asuh otoriter

(authoritarian) adalah orang tua yang menghargai kontrol dan kepatuhan

tanpa syarat, mereka mencoba membuat anak menyesuaikan diri dengan

serangkaian standar perilaku dan menghukum mereka secara membabi buta

dan dengan keras atas pelanggaran yang dilakukannya. Pola asuh permisif

(permissive) adalah orang tua menghargai ekspresi diri dan regulasi diri.

mereka berkonsultasi dengan anak mengenai keputusan dan jarang

menghukum. Pola asuh demokratis (authoritative) adalah orang tua yang

menghargai individualitas anak tetapi juga menekankan batasan sosial.

Mereka memiliki keyakinan diri akan kemampuan mereka membimbing anak,

tetapi mereka juga menghargai independensi keputusan kebijakan,

ketertarikan, pendapat dan kepribadian anak (Papalia dkk, 2008).

Orang tua yang bersikap otoriter dan memberikan penuh menjadi

pendorong bagi anak untuk berperilaku agresif, orang tua yang bersikap

demokratis tidak memberikan andil terhadap perilaku agresif dan menjadi

pendorong terhadap perkembangan anak ke arah yang lebih baik. Keluarga

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap anak untuk berperilaku agresif

atau tidak. Seperti film yang menampilkan adegan agresif, pengaruhnya lebih

kecil jika dibandingkan dengan situasi dan kondisi keluarga yang negatif

(Shochib, 2000).

Sikap permisif orang tua, yang biasanya berawal dari sikap orang

tua yang merasa tidak dapat efektif untuk menghentikan perilaku menyimpang

anaknya, sehingga cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Anak
cenderung bertindak semena-mena, tanpa pengawasan orang tua, ia bebas

melakukan apa saja yang diinginkan, anak kurang disiplin dengan aturan-

aturan sosial yang berlaku, ini membuat perilaku agresif. Perilaku agresif pada

anak usia sekolah disebabkan oleh kurangnya waktu anak bersama orang tua.

Jenis kepribadian orang tua yang bersifat mengabaikan atau tidak ingin

diganggu atau anak disosialisasikan dengan perilaku agresif dan mendapat

pembolehan untuk melakukannya (Kurniadarni, 2005)

Perilaku agresif dapat dipahami sebagai suatu perilaku yang bertujuan

untuk melukai orang lain orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal,

secara fisik maupun psikis, langsung maupun tidak langsung. Perilaku agresif

bukan hanya melekat pada kaum dewasa, tetapi bibit-bibit agresivitas itu telah

dapat kita jumpai dalam perilaku anak dalam kehidupan keseharian mereka

(Anantasari, 2006).

Perilaku agresif ditemukan bahwa perkembangan perilaku agresif

terjadi sejak masa bayi, dilanjutkan dengan pada masa pra-sekolah. masa usia

sekolah, remaja hingga dewasa. Namun dengan demikian ditemukan bahwa

ada masa kritis dimana perilaku agresif dapat menjadi sebuah kecenderungan

yang dapat bertahan sampai masa dewasa. Masa tersebut adalah masa usia

sekolah dan remaja. Perbedaan gender dalam hal agresi menjadi tampak jelas,

anak laki-laki pada umumnya memperlihatkan tingkat agresi fisik daripada

anak perempuan. Anak perempuan memperlihatkan agresi yang substansial

dalam bentuk agresi verbal, seperti menyumpah dan memberi nama ejekan

serta mengucilkan teman dan bergosip (Krahe, 2005).


Perilaku agresif pada usia 8-12 tahun adalah agresi tidak jelas yaitu

perilaku mengganggu, berbohong atau merusak benda. Pada masa ini anak

kesulitan untuk mengekspresikan emosi mereka terutama kasih atau cinta,

kurangnya ketrampilan untuk berempati, dan mereka lebih menonjolkan

egosentris saat berinteraksi sosial (Estevez & Gongora, 2007). Pada usia 12-14

tahun adalah agresi yang bersifat jelas atau berupa tindakan kekerasan seperti

berkelahi atau menyerang bahkan mernaksakan perilaku seks pada seseorang.

Dengan demikian untuk memahami pcnyebab perilaku agresif sangat penting

untuk memfokuskan pada pengalaman dan keterlibatan anak dalam kekerasan

pada masa usia sekolah dan remaja awal (Bandura dalam Kurniadarni, 2005).

Astuti (2004) mengatakan bahwa berdasarkan uji yang dilakukan

menunjukkan bahwa peran orang tua cukup memberikan pengaruh terhadap

munculnya gejala kenakalan anak/ remaja yaitu memberikan sumbangan

sebesar 19,4%. Dari 19,4% ini sumbangan terbesar diberikan oleh orang tua

yang menjalankan model mengasuh permisif.

Agresif dapat berupa pengabaian emosional psikologis yang terjadi

ketika orang tua mengabaikan kebutuhan anak untuk dipuji, diakui, dihargai,

mendapat dukungan, dan lain-lain. Bentuk pengabaian ini mungkin

merupakan agresif yang sering terjadi orang tua cenderung menahan pujian

pada anak dengan tujuan agar anak tidak sombong. Namun demikian, sering

kali anak membutuhkan pujian untuk memberikan keyakinan pada dirinya

bahwa yang dilakukannya berharga dan berarti (Anantasari, 2006).


Berdasarkan wawancara dengan guru di SD Negeri Jamblangan

didapatkan data bahwa sebagian besar siswanya nakal atau agresif, di tandai

dengan sering mencari perhatian dengan gurunya atau berbicara kotor dengan

teman-temannya, kurang memperhatikan pelajaran dan juga merusak

benda/ buku-buku di sekolah. Berdasarkan keterangan guru kebanyakan orang

tua siswa adalah bekerja sebagai petani dan pedagang, anak hanya diberi uang

jajan dan pemenuhan kebutuhan lainnya, sehingga kemungkinan ini

disebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan perilaku

anak.

Berdasarkan uraian diatas maka, pola asuh orang tua memiliki

pengaruh yang amat besar dalam membentuk kepribadian anak yang

tangguh sehingga anak berkembang menjadi pribadi yang percaya diri,

berinisiatif, berambisi, beremosi stabil, bertanggung jawab, mampu

menjalin hubungan interpersonal yang positif. Kepribadian tersebut dapat

dikembangkan dalam keluarga. Pola asuh yang salah dapat menyebabkan

seorang anak melakukan perilaku agresif. Orang tua yang terlalu

membiarkan akan membuat anak tidak dapat mengembangkan kreativitasnya

yang akhirnya anak akan melakukan perilaku agresif diluar

lingkungan keluarga. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Pengaruh Pola Asuh Permisif Orang tua Terhadap Perilaku Agresif

Anak di SD Negeri Jamblangan”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat disusun suatu

permasalahan yaitu “Adakah pengaruh pola asuh permisif orang tua terhadap

perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola

asuh permisif orang tua terhadap perilaku agresif anak di SD Negeri

Jamblangan.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pola asuh permisif orang tua siswa SD Negeri

Jamblangan.

b. Mengetahui perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan.

c. Teridentifikasinya hubungan pola asuh permisif dengan perilaku

agresif pada anak SD Negeri Jamblangan.

d. Mengetahuinya besarnya hubungan pola asuh permisif dengan

perilaku agresif pada anak SD Negeri Jamblangan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat

sebagai berikut :

a. Secara Teoritis

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

perubahan perilaku akibat dari pola asuh permisif yang dapat


dimanfaatkan sebagai kajian bersama mengenai pengaruh pola asuh

orang tua sehingga dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat

bagi dunia pendidikan.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi peneliti

Diharapkan menjadi umpan balik dan hasil nyata dari

penerapan seluruh ilmu yang didapatkan selama mengikuti

perkuliahan di STIKES Jenderal Achmad Yani.

2) Bagi orang tua siswa SD Negeri Jamblangan

a) Dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

merubah pola asuh permisif menjadi pola asuh yang

lebih baik.

b) Dapat dipergunakan sebagai gambaran realitas bagi

orang tua siswa dalam menerapkan pola asuh permisif

terhadap perilaku agresif anak.

3) Bagi guru SD Negeri Jamblangan

Memberikan gambaran tentang pola asuh orang tua terhadap

perilaku agresif anak, sehingga dapat memberikan

pengarahan untuk anak.

4) Ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat di pergunakan sebagai bahan

informasi, dan dapat digunakan sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah dilakukan dengan topik yang sama di

antaranya sebagai berikut :

1. Utami (2007) dengan judul Hubungan Komunikasi Orang Tua dengan

Perilaku Sosial Remaja Di SMP Kanisius Ganjuran Bantul dengan

latar belakang ada laporan sekitar 8,06% siswa melanggar tata tertib,

24,19% melakukan pelanggaran administrasi dan 1% melanggar

kegitan sekolah. Peneliti menggunakan penelitian Non eksperimental

dengan rancangan cross sectional dan metode kuantitatif. Hasil

penelitian menujukkan koefisien korelasi (R) = 0,409; R2 = 0.167;

Fregersi = 10,722 dengan sig, (p) < 0,05. Dan kesimpulannya ada

hubungan secara bersama-sama komunikasi non verbal yang bersifat

universal, komunikasi yang spesifik, jelas dan positif dan pernyataan

yang realistis dengan perilaku sosial remaja di SMP Kanisius

Ganjuran. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan kuesioner dan studi pendahuluan untuk memperoleh

data. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah sampel

yang digunakan peneliti sebelumnya menggunakan anak remaja dan

peneliti menggunakan anak SD.


2. Fortuna (2008) dengan judul Hubungan Pola Asuh Otoriter dengan

Perilaku Agresif Pada Remaja, di simpulkan bahwa dari hasil

penelitian diketahui dari 30 item skala perilaku agresif yang diuji

cobakan terdapat 19 item otoriter dari hasil analisis penelitian

diketahui dari 30 item yang diuji cobakan terdapat 16 item yang valid

dengan nilai korelasi antara 0,315 sampai dengan 0,600 dengan

koefisien reliabilitas 0,819. Berdasarkan analisis product moment

pearson (N=46) diketahui r = 0,303 dengan nilai signifikansi 0,041

(p<0,05). Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan kuesioner dan studi pendahuluan untuk memperoleh

data. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

menggunakan uji analisis product moment pearson, sedangkan peneliti

menggunakan analisa chi square dan koefisien kotigensi.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri Jamblangan adalah salah satu Sekolah di

Kabupaten Magelang, letaknya jauh dari perkotaan, tepatnya di Dusun

Cabean, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung. Sekolah Dasar Negeri

terdiri dari 6 kelas yaitu kelas 1 (17 siswa), kelas 2 (17 siswa), kelas 3 (12

siswa), kelas 4 (7 siswa), kelas 5 (15 siswa) dan kelas 6 (17 siswa), yang

secara keseluruhan siswanya berjumlah 85 siswa. Sekolah ini terdiri dari

kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olah raga, dan

dibantu oleh 3 guru honorer dan ada 1 pegawai tidak tetap.

Pendidikan di sekolah ini dilakukan setiap hari senin sampai kamis

pada jam 07.00-13.30 WIB; hari jumat jam pelajaran dimulai pada jam

07.00-11.30 WIB; sedangkan hari sabtu dimulai jam 07.00-13.00 WIB.

Selain kegiatan belajar mengajar terdapat kegiatan ekstrakurikuler yaitu

pramuka setiap hari kamis, olahraga setiap hari sabtu. Sekolah dasar ini

juga memberikan fasilitas untuk mengasah bakat dari siswa dengan adanya

alat-alat musik seperti keyboard dan rebana.


2. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap karakteristik responden orang tua/ wali dari

siswa SD Negeri Jamblangan yang berjumlah 85 orang diuraikan sebagai

berikut:

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Umur Anak

Umur Frekuensi Prosentase


6 – 8 tahun 28 32,9
9 – 11 tahun 28 32,9
12 – 14 tahun 29 34,1
Jumlah 85 100
Sumber : Data primer tahun 2011

Tabel 7. menunjukkan jumlahnya responden anak hampir merata

berumur 12-14 tahun sebanyak 29 orang (34,1%) dan responden anak

berumur 6-8 tahun dan 9-11 jumlahnya seimbang sebanyak 28 orang

(32,9%).

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Jenis Kelamin Anak

Jenis kelamin Frekuensi Prosentase


Laki-laki 49 57,6
Perempuan 36 42,4
Jumlah 85 100
Sumber: data primer tahun 2011

Tabel 8. menunjukkan sebagian besar responden anak berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 49 orang (57,6%), sedangkan yang berjenis

kelaim perempuan sebanyak 36 orang (42,4%).


Tabel 9. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia Orang Tua

Usia Frekuensi Prosentase


28-32 tahun 14 16,5
33-37 tahun 17 20,0
38-42 tahun 40 47,1
43-47 tahun 14 16,5
Jumlah 85 100
Sumber : Data primer tahun 2011

Tabel 9. menunjukkan sebagian besar responden berusia antara 38-

42 tahun sebanyak 40 orang (47,1%), sedangkan responden yang berusia

28-32 tahun dan 43-47 tahun mempunyai jumlah yang sama yaitu masing-

masing 14 orang (16,5%).

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Prosentase
PNS 3 3,5
Petani 57 67,1
Wiraswasta 25 29,4

Jumlah 85 100
Sumber : Data primer tahun 2011

Tabel 10. menunjukkan sebagian besar responden bekerja sebagai

petani sebanyak 57 orang (67,1%), sedangkan responden yang bekerja

sebagai PNS jumlahnya paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang (3,5%).

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Prosentase
SD 5 5,9
SMP 30 35,3
SMA 50 58,8
Jumlah 85 100
Sumber : Data primer tahun 2011
Tabel 11. menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan

SMA sebanyak 50 orang (58,8%), sedangkan responden berpendidikan SD

jumlahnya paling sedikit yaitu sebanyak 5 orang (5,9%).

3. Pola Asuh Orang Tua di SD Negeri Jamblangan

Hasil penenelitian pola asuh orang tua di SD Negeri Jamblangan

disajikan pada tabel berikut

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua


di SD Jamblangan

Pola asuh orang tua Frekuensi Prosentase


Tidak permisif 36 42,4
Permisif 49 57,6
Jumlah 85 100
Sumber : Data primer tahun 2011

Tabel 12. menunjukkan sebagian besar orang tua di SD Negeri

Jamblangan menerapkan pola asuh permisif terhadap anaknya sebanyak 49

orang (57,6%), sedangkan yang menerapkan perilaku tidak permisif

sebanyak 36 orang (42,4%).

4. Perilaku Agresif Anak di SD Negeri Jamblangan

Hasil penelitian terhadap perilaku agresif anak di SD Negeri

Jamblangan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Perilaku Agresif Anak


Di SD Negeri Jamblangan

Perilaku agresif anak Frekuensi Prosentase


Tidak agresif 34 40,0
Agresif 51 60,0
Jumlah 85 100
Sumber : Data primer tahun 2011
Tabel 13. Menunjukkan sebagian besar anak di SD Negeri

Jamblangan memiliki perilaku agresif sebanyak 51 anak (60%), sedangkan

yang tidak agresif sebanyak 34 anak (40%).

5. Hubungan Tingkat Pola Asuh Permisif Orang Tua dengan Perilaku

Agresif Anak di SD Negeri Jamblangan

Tabulasi silang dan hasil uji statistik hubungan pola asuh orang tua

dengan perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 14.Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Pola Asuh Permisif
Orang Tua dengan Perilaku Agresif Anak di SD Negeri Jamblangan

Pola asuh Perilaku agresif anak Total X2 p- Cont.


Orang tua Tidak Agresif Hitun valu Coeff.
agresif g e
F % f % f % 55,32 0,00 0,628
5 0
Tidak 31 86,1 5 13,9 36 10
permisif 0
Permisif 3 6,1 46 93,9 49 10
0
Total 34 40,0 51 60,0 85
Sumber: Data Primer Tahun 2011

Tabel 14. menunjukkan orang tua yang tidak menerapkan pola asuh

permisif sebagian besar anaknya tidak berperilaku agresif sebanyak 31

orang (80,1%). Orang tua yang menerapkan perilaku permisif sebagian

besar anaknya berperilaku agresif sebanyak 46 orang (93,9%).

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Chi square seperti

disajikan pada tabel 13, diperoleh p-value sebesar 0,000 <  (0,05)
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola

asuh permisif dengan perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan.

Nilai koefisien kontingensi sebesar 0,628 menunjukkan kekuatan

hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku agresif anak adalah

kuat.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Umur sebagian besar responden anak adalah 12-14 tahun sebanyak

29 anak (34,1%). Umur mempengaruhi perilaku agresif anak. Umur 8-12

tahun adalah agresi tidak jelas yaitu perilaku mengganggu, berbohong atau

merusak benda, pada masa ini anak kesulitan untuk mengekspresikan

emosi mereka terutama kasih atau cinta, kurangnya ketrampilan untuk

berempati, dan mereka lebih menonjolkan egosentris saat berinteraksi

sosial (Estevez & Gongora, 2007). Pada usia 12-14 tahun adalah agresi

yang bersifat jelas atau berupa tindakan kekerasan seperti berkelahi atau

menyerang bahkan memaksakan perilaku seks pada seseorang.

Jenis kelamin responden anak sebagian besar adalah laki-laki

sebanyak 49 anak (57,6%). Anak laki-laki umumnya memperlihatkan

tingkat agresi fisik daripada anak perempuan. Anak perempuan

memperlihatkan agresi yang substansial dalam bentuk agresi verbal,

seperti menyumpah dan memberi nama ejekan serta mengucilkan teman

dan bergosip (Krahe, 2005). Tingkah laku agresif pada anak laki-laki tetap

stabil pada setiap masa perkembangannya, tetapi untuk anak perempuan


tingkah laku agresif ini akan semakin berkurang (Riadi, 2006). Orang tua

biasanya lebih protektif pada anak perempuan daripada anak laki-laki,

karena anak perempuan lebih rentan terkena pengaruh buruk lingkungan

dan akan berakibat fatal bagi anak (Mighwar cit Rahni, 2010). Otak laki-

laki dan perempuan memiliki system syaraf yang berbeda. Hormon

testosterone yang dimilki laki-laki akan merangsang perilaku agresif

sementara otak perempuan memiliki progesteron. Otak laki-laki kurang

dalam mensekresikan serotonin yang akan menjadikan seseorang lebih

imupulsif dan gelisah (Gurian dalam McCusker dan Doren, 2004)

Usia orang tua yang paling banyak pada rentang antara 38-42 tahun

sebanyak 40 orang (47,1%). Usia orang tua dapat menimbulkan pola

asuh orang tua yang menerapkan disiplin dengan tidak konsisten. Orang

tua dengan umur lebih tua cenderung membiarkan dan kurang memonitor

anak dimana ia berada, sehingga bisa menimbulkan anak berperilaku

agresif.

Hasil penelitian pada responden berdasarkan karakteristik

pekerjaan menunjukkan kebanyakan responden bekerja sebagai petani

sebanyak 57 orang (67,1%). Pekerjaan menentukan status sosial ekonomi

seseorang. Orang tua dari status ekonomi menengah kebawah akan

semakin banyak kebutuhannya yang tidak terpenuhi. Menurut Sarwono &

Meinarno (2009), apabila kebutuhan anak belum terpenuhi maka akan

mengambil paksa dari pihak lain.


Tingkat pendidikan sebagian besar responden adalah SMA

sebanyak 50 orang (58,8%). Orang tua dengan pendidikan tinggi akan

menerapkan pola asuh yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak

sehingga dapat mengendalikan perilaku agresif anak.

2. Pola Asuh Permisif

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar orang tua di SD

Negeri Jamblangan menerapkan pola asuh permisif sebanyak 49 orang

(57,6%). Sebagian responden menjawab item pernyataan yang

membiarkan anak bermain dengan siapapun, tidak memperingatkan anak

apabila dalam bahaya, tidak pernah tahu permasalahan anak di sekolah,

dan jarang meluangkan waktu berkomunikasi dengan anak cenderung

mengakibatkan perilaku anak agresif. Pola asuh permisif adalah orang tua

menghargai ekspresi diri dan regulasi diri, mereka berkonsultasi dengan

anak mengenai keputusan dan jarang menghukum. Sikap permisif orang

tua biasanya berawal dari sikap orang tua yang merasa tidak efektif untuk

menghentikan perilaku menyimpang anaknya, sehingga cenderung

membiarkan saja atau tidak mau tahu. Mereka hanya membuat sedikit

permintaan dan membiarkan anak memonitor aktivitas mereka sendiri

sedapat mungkin. Ciri pola asuh permisif antara lain yaitu kontrol orang

tua kurang, bersifat longgar atau bebas, anak kurang dibimbing dalam

mengatur dirinya, hampir tidak menggunakan hukuman, anak diijinkan

membuat keputusan sendiri dan dapat berbuat sekehendaknya sendiri.

Dampak dari pola asuh permisif menurut Baumrind dalam Fortuna (2008)
akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, tidak patuh,

manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri dan

kurang matang secara emosional.

3. Perilaku Agresif Anak

Perilaku anak di SD Negeri Jamblangan sebagian besar adalah

agresif sebanyak 51 anak (60%). Menurut Varcarolis dkk. (2009), agresi

adalah reaksi bermusuhan yang terjadi ketika kontrol marah hilang,

perilaku ini berusaha mendapatkan kembali kontrol marahnya atau

melarikan diri dari situasi tersebut. Faktor-faktor penyebab perilaku agresif

menurut Sarwono & Meinarno (2009) adalah: sosial (frustasi, provokasi

verbal), personal (tipe kepribadian), kebudayaan, situasional, sumber daya

dan media massa. Cara-cara untuk mengurangi perilaku agresif menurut

Sarwono & Meinarno (2009) adalah pengamatan tingkah laku, hukuman,

katarsis dan kognitif. Apabila perilaku agresif tidak segera ditangani dan

tidak mendapat perhatian dari orang tua maupun pendidiknya, maka akan

berpeluang besar menjadi yang persisten atau menetap. Di lingkungan

sekolah anak agresif cenderung ditakuti dan dijauhi teman-temannya dan

ini dapat menimbulkan masalah baru karena anak terisolir dari lingkungan

disekelilingnya. Perilaku agresif yang dibiarkan begitu saja, pada saat

remaja nanti akan menjadi juvenite deliquence yakni perilaku khas

kenakalan remaja. Dengan demikian, perilaku agresif dari sejak anak

berusia dini berpengaruh pada perkembangan-perkembangan anak

selanjutnya (Haniati, 2011).


4. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Agresif Anak

Hasil analisis tabulasi silang (cross tab) diketahui orang tua yang

tidak menerapkan perilaku permisif sebagian besar anaknya tidak

berperilaku agresif sebanyak 31 orang (80,1%). Orang tua yang

menerapkan perilaku permisif sebagian besar anaknya berperilaku agresif

sebanyak 46 orang (93,9%).

Orang tua yang tidak menerapkan perilaku permisif memiliki anak

berperilaku agresif disebabkan oleh faktor-faktor: frustrasi, provokasi

verbal, tipe kepribadian A, situasional, sumber daya dan media massa

yang menayangkan kekerasan serta pengalaman di sekolah. Sedangkan

orang tua yang menerapkan perilaku permisif memiliki anak berperilaku

tidak agresif disebabkan faktor-faktor: kebudayaan dan sumber daya yang

terpenuhi.

Hasil uji statistik menggunakan uji chi square menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif orang tua

dengan perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan. Hasil penelitian

ini sesuai dengan Astuti (2004) yang menunjukkan bahwa peran orang tua

cukup memberikan pengaruh terhadap munculnya gejala kenakalan anak/

remaja yaitu memberikan sumbangan sebesar 19,5%, dan sumbangan

terbesar diberikan orang tua yang menjalankan model mengasuh permisif.

Pola asuh permisif cenderung gagal dalam memberikan hukuman yang

tepat, sehingga hukuman justru menimbulkan sikap permusuhan anak pada


orang tua dan meningkatkan sikap perilaku agresif anak.

Perbandingan tingkat pengaruh pola asuh otoriter dengan pola asuh

permisif yaitu pola asuh otoriter berpengaruh 9,2% sedangkan pola asuh

permisif memiliki koefisien kontigensi sebesar 0,628 yang artinya

pengaruhnya sangat kuat. Pola asuh orang tua yang salah dapat

menyebabkan seorang anak melakukan perilaku agresif. Sikap orang tua

yang merasa tidak dapat efektif untuk menghentikan perilaku menyimpang

anaknya cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Orang tua yang

terlalu membiarkan anak akan membuat anak tidak dapat mengembangkan

kreativitasnya yang akibatnya anak akan melakukan perilaku agresif di

luar lingkungan keluarga.

Gaya pengasuhan permisif kadang-kadang menghasilkan

ketidakseimbangan dalam kekuasaan individu antara orang tua dan anak.

Apabila permisif yang berlebihan dampaknya akan merugikan. Hal ini

dapat menimbulkan agresi, di masa anak-anak mereka mengekspresikanya

dengan berteriak, mengancam dan memukul, ini bisa menjadi agresi

jangka pendek maupun jangka panjang.

Manusia semakin direndahkan martabatnya dengan tidak

menggubris seluruh perbuatannya maka ia akan mencari perhatian dengan

cara menampilkan perbuatan yang negatif yang langsung dapat

mencemarkan nama baik keluarganya. Jika cara yang ditempuh individu


itu mendapat reinforcement maka ia akan lebih sering melakukan tindakan

yang negatif, dalam konteks ini adalah perilaku agresif (Riadi, 2006).

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Cara pengumpulan data dilaksanakan hanya menggunakan angket tertutup

(kuesioner) tanpa diikuti dengan observasi, sehingga masih terdapat

kemungkinan responden menjawab dengan tidak jujur sehingga dapat

terjadi bias.

2. Variabel yang berhubungan dengan perilaku agresif yang diteliti hanya

pola asuh orang tua sehingga belum dapat memberikan gambaran secara

utuh faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif anak.

3. Jarak usia anak terlalu jauh antara kelas I sampai VI sehingga tingkat

agresifnya kurang jelas.

4. Sifat variabel pola asuh orang tua tidak bersifat mutlak, kadang bisa

bersifat keras dan sebaliknya.

5. Pernyataan kuesioner yang telah disediakan menungkinkan orang tua tidak

menjawab dengan jujur.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Orang tua siswa SD Negeri Jamblangan sebagian besar menerapkan pola

asuh permisif.

2. Perilaku siswa SD Negeri Jamblangan sebagian besar adalah agresif.

3. Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif orang tua dengan

perilaku agresif dan tingkat hubungan antara pola asuh permisif orang tua

dengan perilaku agresif anak di SD Negeri Jamblangan adalah kuat.

B. Saran

1. Bagi Peneliti selanjutnya

Perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi

perilaku agresif selain faktor pola asuh. Selain itu perlu ditambahkan

metode observasi secara langsung pada anak agar lebih objektif dalam

mengetahui perilaku orang tua dalam mengasuh anak.

2. Bagi orang tua siswa SD Negeri Jamblangan

Orang tua hendaknya merubah pola asuh permisif menjadi pola asuh yang

lebih baik anak seperti lebih meningkatkan komunikasi pada anak dan

meningkatkan kontrol pada anak guna mengurangi perilaku agresif.


3. Bagi guru SD Negeri Jamblangan

Guru adalah orang yang dapat mengajarkan mengenai berbagai hal, maka

dari itu guru-guru juga perlu memberikan informasi mengenai pengaruh

baik atau buruk pola asuh permisif kepada orang tua siswa

4. Perlu dilakukan pengendalian perilaku agresif anak dengan menggunakan

cara-cara: pengamatan tingkah yang baik, memberikan hukuman yang

keras, memberikan kegiatan fisik yang menguras tenaga kepada anak dan

mengisi kognisi anak dengan hal yang baik.


DAFTAR PUSTAKA

Anantasari. (2006). Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta: Kanisius


Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.

Astuti, Endah. (2004). Pengaruh Pola Asuh Orang tua Terhadap Gejala
Kenakalan Anak/ Remaja dan Penanggulangannya. Tesis, Universitas
Diponegoro, Semarang.

Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dahlan, S. (2009). Statistika untuk Kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba


Medika

Estevez, E., & Gongora, J.N. (2007). Adolescent Aggresion Toward Parents:
Factors Associated And Intervention. Universidad Miguel Hernandez de
Elche

Fortuna, Fini. (2008). Hubungan Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Agresif
Pada Remaja, Jurnal, Universitas Gunadarma. [Serial online] [cited 20
Desember 2010] Available from URL: http:// www.Gunadarma.ac.id

Haniati, A. (2011). Perilaku Kasar dan Melawan.[Serial Online] [cited 9 Juli


2011]. Available from URL:http://agusria.wordpress.com/2011/03/07/
Perilaku-kasar-dan-melawan-agresif/

Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik


Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Julian, James. M, & Alfred, J. (2008). Belajar Kepribadian. Yogyakarta: Pustaka


Baca.

Krahe, Barbara. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kurniadarni, Endah.(2005). Perilaku agresif pada anak usia sekolah dan remaja
awal, [Serial Online] [ cited 1 Januari 2011], Available from URL:
http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=95577&lokasi
=lokal

McCusker, M., & Doren, S.V. (2004). Aggressive Play: Contributing Factors of
Parental Roles on 3–6 Year–Old Boys. College of Saint Elizabeth
Notoatmojo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Rineka
Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, R.D. (2008). Human Development. Edisi
Kesembilan. Jakarta: Salemba Medika

Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, R.D. (2009). Human Development. Edisi
Kesepuluh. Jakarta: Salemba Medika

Rahni, S. (2010) Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Peran Kelompok Sebaya
Terhadap Perkembangan Sosial Remaja di SLTP N 1 Gamping
Yogyakarta, Skripsi, UGM, Yogyakarta.

Riadi. (2006). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Agresivitas Remaja.
Surakarta: Tidak diterbitkan

Riyanto, Agus. (2007). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan, Yogyakarta.

Saefi, Mahmud.(2010) [Serial Online] [ cited 24 Desember 2010], Available from


URL:http://ilmupsikologi.wordpress.com/2010/01/19/faktor-penyebab-
anak-berperilaku-agresif/

Sarwono, S.W, & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba


Humanika

Shochib, Moh. (2000). Pola Asuh Orang tua. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Utami, Kristiana. (2007). Hubungan komunikasi Orang Tua Dengan Perilaku


Sosial Remaja Di SMP Kanisius Ganjuran Bantul, Skripsi, UGM,
Yogyakarta.

Varcarolis, Elisabeth M. Fan Halter, Margareth Jordan. (2009). Essential of


Psychiatric Mental Health Nursing. Missouri: Saunders Elsevier

__________, 2010, Buku Panduan Penulisan Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Achmad Yani, Yogyakarta

You might also like