Professional Documents
Culture Documents
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun Oleh:
YANTI
NIM 1308272
iv
INTISARI
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI
USIA 7 BULAN DI WILAYAH KELURAHAN KARANGWARU
TEGALREJO YOGYAKARTA
v
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat Karya Tulis Ilmiah yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diajukan dalam
Yanti
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ini dengan judul : “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi
Bayi Usia 7 Bulan di Wilayah Kelurahan Karangwaru Tegalrejo Yogyakarta
Tahun 2011“. tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini untuk memenuhi syarat
mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. I. Edy Purwoko, Sp.B Selaku Ketua STIKES Jenderal Ahmad Yani
Yogyakarta.
2. Tri Sunarsih, S.ST. selaku ketua Prodi Kebidanan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah ini.
3. Endang Rostiati SST, M. Kes selaku Pembimbing Utama dalam Penyusunan
karya tulis ini yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan-
masukan kepada penulis dengan baik.
4. Retno Purwanti, SST selaku Pembimbing Pendamping dalam penyusunan karya
tulis ini yang telah membimbing penulis dengan baik
5. Ketua Kader Posyandu di Wilayah Kelurahan Karangwaru Tegalrejo Yogyakarta
yang telah memberikan lahan dan membimbing penulis selama penelitian.
6. Teristimewa untuk kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan
materil demi terselesainya karya tulis ini.
7. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dan memberi
semangat kepada penulis sehingga terciptanya karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari pembaca untuk kesempurnaan karya tulis ini.
Yogyakarta, 2011
Yanti
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .. ....................................................................... iii
ABSTRACT ..................................................................................................... iv
INTISARI......................................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL . .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 11
A. Landasan Teoritis ................................................................................. 11
B. Kerangka Teori..................................................................................... 21
C. Kerangka Konsep ................................................................................. 22
D. Hipotesis .............................................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 24
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 24
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 24
D. Definisi Operasional............................................................................. 26
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel ................................................. 27
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................... 28
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 30
H. Jalannya Penelitian............................................................................... 31
I. Etika Penelitian .................................................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 34
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 34
B. Pembahasan ......................................................................................... 40
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 47
A. Kesimpulan .......................................................................................... 47
B. Saran .................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SDM yang berkualitas, faktor gizi memegang peranan penting. Gizi yang
baik akan menghasilkan SDM yang berkualitas yaitu sehat, cerdas dan
memiliki fisik yang tangguh serta produktif (Depkes RI, 2005 : 3).
salah satu unsur penting. Kekurangan gizi, terutama pada anak-anak akan
bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh,
termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut.
ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia
sekitar enam bulan. Pemberian ASI tanpa pemberian makanan lain selama
1
2
kekuatan ekonomi yang semakin meningkat telah mendesak para ibu untuk
segera menyapih anaknya dan memilih air susu buatan sebagai jalan
pemberian susu botol menyebabkan kerawanan gizi pada bayi dan balita.
Status gizi yang baik mempunyai pengaruh yang sangat besar dan
anak dikemudian hari. Anak yang diasuh dengan status gizi yang baik dalam
RI, 2003).
pada balita dapat ditekan. Secara langsung status gizi dipengaruhi oleh asupan
gizi dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Kedua penyebab
langsung ini sangat terkait dengan pola asuh anak diberikan oleh
adanya asupan gizi yang tidak sesuai antara yang dikonsumsi dengan
kebutuhan tubuh serta adanya penyakit infeksi. Asupan gizi secara tidak
oleh ibu, dimana pola pengasuhan ini mencangkup bagaimana cara ibu
hygiene anak dan ibu serta bagaimana ibu memberikan kasih sayang pada
anaknya.
kurang lebih 1,5 juta balita meninggal karena pemberian makanan yang tidak
benar. Kurang dari 15% bayi diseluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 6
bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan
tidak aman. Hampir 90% kematian anak balita terjadi di Negara berkembang
ASI Ekslusif masih dirasa kurang. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 1997 cakupan ASI Ekslusif masih 52%, pemberian
ASI satu jam pasca persalinan 8%, pemberian hari pertama 52,7%, rendahnya
pemberian ASI eksklusif menjadi pemicu rendahnya status gizi bayi dan
balita.
4
Survei yang dilaksanakan pada tahun 2002 oleh Mutritio dan Health
pedesaan (Sumbar, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Air susu ibu mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara
lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan,
hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat
bayinya. Seorang ibu menyusui selalu dianjurkan untuk tidak hidup stress,
rendahnya status gizi bayi dan balita. Hasil yang diperoleh berdasarkan data
dari profil Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2005 ini rata-rata adalah
kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui; membantu ibu mulai
198 anak balita gizi buruk atau 1,04%, 18.829 anak gizi kurang atau 9,61%,
16.385 anak gizi baik atau 86,11%, dan 626 anak balita dengan gizi lebih atau
3,29%. Ada delapan anak balita yang kini dirawat di rumah pemulihan gizi.
Selama Februari 2010 ditemukan anak balita gizi kurang sebanyak 88 anak
dan 16 anak balita gizi buruk. Sementara itu, persentase anak balita penderita
ada 338 bayi usia 6 bulan dan yang ASI eksklusif 108 bayi dengan presentase
31.95%. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah bayi usia 6 bulan 411 bayi dan
yang ASI eksklusif 144 bayi dengan presentase 35.04% mengalami kenaikan
3.09%.
2011 bahwa jumlah bayi usia 7 bulan sebanyak 95 bayi. Dari hasil
6
penimbangan dapat diketahui bahwa status gizi bayi, gizi baik sebanyak 88
bayi, gizi kurang sebanyak 5 bayi dan gizi buruk sebanyak 2 bayi.
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
Tahun 2011.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pemberian ASI oleh ibu secara eksklusif pada bayi
Tahun 2011.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukkan dan bahan wawasan untuk
2. Manfaat Praktis
b. Tenaga kesehatan
1). Puskesmas
masyarakat.
2). Bidan
atau petunjuk kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar bagi peneliti
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Perbedaan
Proses
Metode Populasi dan Uji dengan
No Nama Tahun Judul pengumpulan Hasil Persamaan
penelitian sampel statistik peneliti
data
sekarang
1. Kengne 2004 Faktor-Faktor Observasional Populasinya Dilakukan Tes Ada hubungan Variable Judul, uji
Nouemsi yang dengan semua ibu- bulan Maret- ANOVA secara signifikan terikat, statistik,
Anne Berhubungan pendekatan ibu yang Mei 2004, Pemberian asi pengumpulan waktu,
Pascale dengan Cross mempunyai dengan cara dengan status data variable tempat,
Pemberian sectional bayi umur memberikan pekerjaan ibu dan terikat populasi dan
Asi seperti 0—12 bulan kuesioner dan tingtkat sampel
Status Gizi sebanyak Penimbangan pendidikan
Bayi Usia 171 bayi. BB (P<0.01),
0—12 Bulan sedangkan
di Yaounde, pemberian makan
Kamerun yang dipilih
Tahun 2004 diasosiasikan
dengan
pengetahuan ibu
tentang nutrisi
(P<0.01).
9
2. Meity 2009 Hubungan Survey Populasinya Dilakukan Chi Ada hubungan Variable Waktu,
Eka antara korelasional semua ibu- bulan juli- Square antara pemberian bebas, tempat,
Purnama pemberian dengan ibu yang Agustus 2009, ASI eksklusif analisa data populasi
sari ASI eksklusif pendekatan mempunyai dengan cara dengan status gizi dan sampel
dengan status Cross bayi umur memberikan bayi umur 7—12
gizi pada bayi sectional 7—12 bulan kuesioner dan bulan di desa
umur 7—12 di desa Tegal penimbangan Tegal Arum
bulan di desa Arum.berjum BB kemudian
Tegal Arum lah 40 ditulis dalam
Borobudur orang.sampel KMS
Magelang nya adalah
Tahun 2009 30 responden
3. Lisna 2009 Hubungan Observasional Populasinya Dilakukan Chi Ada hubungan Variable Waktu,
Ariyani antara dengan semua ibu- bulan Juli Square bermakna antara bebas, tempat,
Setyanin pemberian pendekatan ibu yang 2009 dengan pemberian ASI pengumpulan populasi,
gsih ASI eksklusif Retrospektif mempunyai menggunakan eksklusif dengan data variabel
dengan bayi umur angket dan kenaikan BB di terikat.
kenaikan 0—6 yang penimbangan BPS Enik Tegal analisis data.
berat badan mengunjungi BB Randu Srumbung
bayi usia 0— BPS Enik Kabupaten
6 bulan di Tegal Randu Magelang
BPS Enik berjumlah 30
Tegal Randu orang.
Srumbung sampelnya
Kabupaten adalah 30
Magelang responden.
10
4. Amalia 2009 Hubungan Studi Populasinya Dilakukan Chi Ada hubungan Analisa data Waktu,
Puspita pemberian Komparasi semua ibu- bulan Square yang signifikan tempat,
ASI eksklusif dengan ibu yang November antara pemberian populasi,
dan non pendekatan mempunyai 2009 dengan ASI eksklusif dan analisis
eksklusif Cross bayi yang menggunakan non eksklusif data
dengan sectional berada di kuesioner dengan kejadian
kejadian wilayah ISPA pada bayi
ISPA pada Puskesmas di wilayah
bayi di Temon II Puskesmas
wilayah Kulonprogo Temon II
Puskesmas berjumlah 50 Kulonprogo
Temon II orang. Yogyakarta
Kulonprogo sampelnya
Yogyakarta adalah 50
Tahun 2009 responden.
Teknik Total
Sampling
34
BAB IV
A. Hasil Penelitian
posyandu pada jam 4 sore, sedangkan tanggal dan harinya sesuai dengan
jadwal penimbangan.
timbangan ditulis dalam KMS, lalu hasilnya diberitahukan pada ibu serta
makanan tambahan.
Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi umur 7
bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Total responden
anak ke-1 sebanyak 13 responden (43,3 %), dan tidak didominasi anak ke-5
14 responden (46,7%).
penghasilan kurang dari 1 juta yaitu sebanyak 19 responden atau (63,3 %).
Total 30 100%
Sumber: Data primer
(40%).
Tegalrejo Yogyakarta
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi status gizi bayi usia 7 bulan di Wilayah
Kelurahan Karangwaru Tegalrejo Yogyakarta
1 Lebih 0 0%
2 Baik 22 73%
3 Kurang 8 27%
4 buruk 0 0%
Total 30 100%
Berdasarkan Tabel 4.6 sebagian besar responden memiliki bayi yang berstatus
gizi baik yaitu sebanyak 73%. Sedangkan yang berstatus gizi kurang sebanyak
27%, yang berstatus gizi lebih dan gizi buruk tidak ada.
5. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 7 bulan
Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 7 bulan dapat
Pemberian ASI f % f % f % f %
adalah responden pemberian ASI Eksklusif mempunyai status gizi baik yaitu
tidak memberikan ASI eksklusif dan mempunyai status gizi baik dan kurang
status gizi bayi usia 7 bulan dapat diketahui dengan melihat nilai p-value dan
diterima dan Ho ditolak jika p-value < 0,05 atau X2 hitung > X2 tabel
sebesar 5,568 dengan derajat kebebasan (df) 1. Untuk menguji hipotesis, nilai
Apabila hitung > tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. tabel dengan
40
3,841.
Karena nilai hitung > tabel (5,568 > 3,841) maka Ho ditolak atau Ha
diterima. Hal ini juga diperkuat dengan nilai signifikans 0,018 (< 0,05).
dengan status gizi bayi usia 7 dapat dilihat pada output SPSS kolom
hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 7 bulan
sebesar 0,396 (39,6%). Hal ini juga diperkuat dengan nilai signifikans 0,018
(<0,05).
B. Pembahasan
1. Karakteristik responden
pendidikan saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain yang lebih
sendiri, selain faktor di atas, pengetahuan juga didukung oleh adanya media
pendidikan yang baik maka ibu dapat menerima informasi dari luar
terutama tentang cara pengasuhan bayi yang baik dan cara menjaga
kesehatan bayinya.
tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu 16 responden (53,3%).
Hal ini cukup menguntungkan dilihat dari waktu dan perhatian responden
bisa melakukannya.
penyebab terdapatnya status gizi bayi kurang dan status gizi buruk. Setiap
anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup, baik jumlah maupun mutu
akses rumah tangga dan masyarakat terhadap pangan, baik akses pangan
ASI eksklusif karena kurangnya atau salah informasi sehingga banyak ibu
yang beranggapan bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih
43
baik dari ASI sehingga apabila merasa bahwa ASI kurang maka dengan
cepat menambah susu formula. Masih banyak petugas kesehatan yang tidak
memberikan informasi pada saat kehamilan atau saat ibu dan bayinya
ASI secara eksklusif dikarenakan air susu yang tidak keluar pada hari-hari
bulan. Selain itu juga, dikarenakan produksi ASI kurang sehingga perlu
2. Status Gizi
gizi baik yaitu sebanyak 73 % dari jumlah bayi yang menjadi sampel
Jumlah bayi usia 7 bulan yang mengalami gizi kurang saat penelitian
orang. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran ibu tentang manfaat
yang terkandung dalam ASI dan kesibukan ibu yang tidak dapat memberikan
ASI secara eksklusif, padahal kesadaran ibu untuk memberikan ASI secara
44
dimasa yang akan datang. Status gizi ini juga tidak semata-mata dipengaruhi
oleh pemberian ASI eksklusif, juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik
yang kemungkinan orang tuanya memiliki riwayat status gizi kurang sehingga
dapat menurun pada bayinya dan juga dipengaruhi oleh faktor psikologi yang
akibat konsumsi makanan dan penggunaan dari zat-zat gizi yang diperoleh
oleh tubuh. Status gizi yang optimal apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat
gizi yang dapat digunakan secara efisien. Status gizi kurang terjadi bila tubuh
Bulan
responden dengan pemberian ASI Eksklusif dan mempunyai status gizi baik
diperoleh lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,018, maka Ha menyatakan ada
hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 7
bulan.
45
baik. Hal ini dapat dijelaskan dengan kandungan gizi ASI eksklusif yang
ideal. Diantaranya imunoglobin (IgA, IgG, IgM, IgD, IgE) lisozim yang
kuman gram negatif dan sebagai pelindung berbagai macam virus, kemudian
2008). Karena tingkat kesadaran ibu tinggi terhadap manfaat yang terkandung
dalam ASI sehingga ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif sampai umur
6 bulan tanpa makanan tambahan dan juga terdapat data yang memberikan
ASI Eksklusif tetapi berstatus gizi kurang sebanyak 2 responden (6,7%). Hal
ini dikarenakan dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti faktor genetik yaitu
status gizi kurang dan juga dapat dipengaruhi oleh faktor psikologi yang dapat
dan status gizinya kurang. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan kandungan
gizi yang terdapat pada ASI tidak dapat digantikan dengan kandungan yang
ada pada susu botol. Bayi yang sering terkena penyakit infeksi seperti ISPA
mengalami pilek, panas dan batuk yang berakibat bayi sering muntah dan
tidak mau menyusui atau tidak mau makan. Dengan demikian dapat
46
bahwa ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi
makanan tambahan lainnya, sehingga bayi mendapatkan gizi yang baik, yang
C. Keterbatasan
juga faktor waktu yang memadai sehingga penelitian berjalan sangat singkat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut :
yang baik dari pada bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif.
3. Ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi
B. Saran
saran kepada :
47
48
2. Tenaga kesehatan
a. Puskesmas
masyarakat.
b. Bidan
c. Kader Posyandu
3. Peneliti selanjutnya
gizi bayi.
49
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, 2001, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, Gramedia.
Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta:
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2005, Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah dan
Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta, Depkes.
Departemen Kesehatan RI, 2003, Pedoman Umum Gizi Seimbang, Jakarta, Depkes.
Gibney, Michael, 2008, Gizi Kesehatan Masyarakat, Jakarta , EGC.
Hidayat. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:
EGC.
Kristiyansari, Weni, 2009, ASI, Menyusui & SADARI, Yogyakarta , Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka: Jakarta
Owen, G; martin, RM; Whincup, PH; Smith, GD; Gillman, MW; and Cook, DG,
2005, The effect of breastfeeding on mean body mass index throughout life : a
quantitative review of published and unpublished observational evidence, vol.
307. pp. 1298, IJCN.
Prasetyono, Dwi Sunar, 2009, Buku Pintar ASI Eksklusif, Yogya, DIVA Press.
Purnamasari, M. 2009, Hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi
pada bayi umur 7—12 bulan di desa Tegal Arum Borobudur Magelang, KTI,
STIKES A.Yani Yogyakarta
Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Plus Asi Eksklusif, Pustaka Bunda:
Jakarta.
Sarwono, 2007, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Setyaningsih, A. 2009, Hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kenaikan
berat badan bayi usia 0—6 bulan di BPS Enik Tegal Randu Srumbung
Kabupaten Magelang, KTI, STIKES A.Yani Yogyakarta
Siregar, A. 2004, Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya, Bagian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU,
http://library.usu.ac.id/fkm-arifinsiregar.pdf , diakses tanggal 10 Februari 2011.
50
Soenardi, Tuti, 2000, Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi, Jakarta , PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Bandung , CV. Alfabeta.
Supariasa, Nyoman, dkk, 2001, Penilaian Status Gizi, Jakarta , EGC.
Widowati, O. 2009, Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pendidikan Ibu dengan
Pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Purwosari Kecamatan Laweyan, KTI,
DIII Gizi UMS.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
PENGANTAR KUESIONER
Peneliti
(____yanti______)
Lampiran 2
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Setelah mendapatkan informasi dan penjelasan dari peneliti, saya yang
bertanda tangan dibawah ini :
NAMA :
UMUR :
PEKERJAAN :
ALAMAT :
Menyatakan bersedia/tidak bersedia berpartisipasi sebagai responden
penelitian yang dilakukan oleh Yanti yang berjudul “Hubungan Pemberian ASI
Eksklusif dengan Status Gizi Bayi Usia 7 Bulan di Wilayah Kelurahan
Karangwaru Tegalrejo Yogyakarta”.
Demikian surat kesediaan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan sebenar-
benarnya, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Waalaikumsalam. Wr. Wb
Responden
....................., ...-...-2011
(_________________)
Nama jelas
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk pengisian lembar kuesioner
a. Isilah identitas ibu secara lengkap
b. Bacalah dengan seksama pertanyaan sebelum ibu menjawab
c. Berilah tanda centang √) ( pada jawaban “Ya” bila ibu setuju dengan
pertanyaan tersebut dan berilah tanda centang (√) pada jawaban “Tidak” pada
pertanyaan tersebut.
I. Identitas Responden
1. Bayi
Nama :
Tempat/ tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Anak ke :
Alamat :
2. Ibu Bapak
Nama : Nama :
TTL : TTL :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Penghasilan : Penghasilan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
II. Karakteristik
1. Apakah bayi lahir cukup bulan?
Ya
Tidak
2. Apakah ibu setiap bulan membawa bayi ke Posyandu?
Ya
Tidak
3. Berapakah berat badan bayi waktu lahir?
<2500 gr
2500-4000 gr
>4000 gr
4. Aapakah bayi memiliki kelainan kongenital (Cacat)?
Ya
Tidak
5. Apakah bayi pernah menderita penyakit kronis?
Ya
Tidak
6. Apakah bayi pada usia 0—6 bulan mendapatkan makanan dan
minuman selain ASI?
Ya
Tidak
7. Apakah bayi pada usia 0—3 bulan pernah mendapatkan minuman
selain ASI (air putih, air gula, susu formula)?
Ya
Tidak
8. Saat bayi baru lahir dan ASI belum keluar, apakah bayi ibu diberi
minum madu, air gula, air putih, susu botol?
Ya
Tidak
Lampiran 4
JAWABAN KUESIONER
1. YA
2. YA
3. B
4. TIDAK
5. TIDAK
6. TIDAK
7. TIDAK
8. TIDAK
Lampiran 6
No. Jenis kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan BAB I
3 Revisi BAB I
4 Penyusunan BAB II
5 Penyusunan BAB III
6 Revisi BAB II, BAB III
7 Seminar proposal
8 Revisi Proposal
9 Pelaksanaan penelitian
10 Penyusunan BAB IV dan V
11 Revisi bab IV dan V
12 Ujian KTI
13 Revisi dan penjilidan KTI
14 Pengumpulan KTI
Page 1
Custom Tables
Count Column N %
anak ke ke-1 13 43.3%
ke-2 11 36.7%
ke-3 2 6.7%
ke-4 2 6.7%
ke-5 0 .0%
ke-6 2 6.7%
pendidikan ibu SD 6 20.0%
SLTP 7 23.3%
SLTA 14 46.7%
PT 3 10.0%
pekerjaan ibu PNS/ABRI 0 .0%
Karyawan Swasta 3 10.0%
Pedagang 11 36.7%
Wiraswasta 0 .0%
Ibu Rumah Tangga 16 53.3%
penghasilan < 1 jt 19 63.3%
1jt - 2jt 8 26.7%
> 2jt 3 10.0%
Frequencies
Statistics
N Valid 30 30
Missing 0 0
Pemberian ASI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Asi Eksklusif 18 60.0 60.0 60.0
Tidak Asi
12 40.0 40.0 100.0
Eksklusif
Total 30 100.0 100.0
Page 2
Status Gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Gizi baik 22 73.3 73.3 73.3
Gizi kurang 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Crosstabs
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pemberian asi *
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Gizi
Gizi Total
Gizi baik Gizi kurang Gizi baik
Pemberian asi eksklusif Count 16 2 18
asi % within Gizi 72.7% 25.0% 60.0%
% of Total 53.3% 6.7% 60.0%
tidak asi eksklusif Count 6 6 12
% within Gizi 27.3% 75.0% 40.0%
% of Total 20.0% 20.0% 40.0%
Total Count 22 8 30
% within Gizi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 73.3% 26.7% 100.0%
Page 3
Chi-Square Tests
Symmetric Measures